Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stabilisasi ekonomi yang diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga, dan neraca pembayaran internasional yang seimbang. Uang memiliki fungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai dalam pertukaran barang dan jasa.
2. Kebijakan moneter adalah proses
mengatur persediaan uang sebuah negara untuk
mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi,
mencapai pekerja penuh ataulebih sejahtera.
Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset
standar bunga pinjaman, "margin
requirement", kapitalisasiuntuk bank atau bahkan
bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau
melalui persetujuan melalui negosiasi dengan
pemerintah lain.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 2
3. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu
kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)
dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca
pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro,
yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta
neraca pembayaran internasional yang seimbang.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 3
4. Kebijakan moneter adalah upaya untuk
mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau
Otoritas Moneter berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang
dengan persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 4
6. Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang
yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk
mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya
beli masyarakat (permintaan masyarakat).
Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian
mengalami resesi atau depresi.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 6
7. Kebijakan moneter kontraktif adalah
kebijakan yang dilakukan dalam rangka
mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan pada saat
perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan
moneter kontraktif disebut juga dengan
kebijakan uang ketat (tight money policy).
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 7
8. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan
menjalankan instrumen kebijakan moneter,
yaitu antara lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement
Ratio)
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 8
9. Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan
uang yang beredar dengan menjual atau membeli
surat berharga pemerintah (government
securities). Jika ingin menambah jumlah uang
beredar, pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang
beredar berkurang, maka pemerintah akan
menjual surat berharga pemerintah kepada
masyarakat.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 9
10. Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang
beredar dengan memainkan tingkat bunga bank
sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang
mengalami kekurangan uang sehingga harus
meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah
uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat
bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan
tingkat bunga demi membuat uang yang beredar
berkurang.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 10
11. Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah
uang yang beredar dengan memainkan jumlah
dana cadangan perbankan yang harus disimpan
pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib.
Untuk menurunkan jumlah uang beredar,
pemerintah menaikkan rasio.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 11
12. Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi
imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti
menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-
hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi
jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank
meminjam uang lebih ke bank sentral untuk
memperbanyak jumlah uang beredar pada
perekonomian.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 12
13. 1. Menjaga kestabilan ekonomi, artinya
pertumbuhan arus barang dan jasa
seimbang dengan pertumbuhan arus barang
dan jasa yang tersedia.
2. Menjaga kestabilan harga, artinya harga
suatu barang merupakan hasil interaksi
antara jumlah uang yang beredar dengan
jumlah uang yang tersedia di pasar
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 13
14. 3. Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran
(medium of exchange) dalam perekonomian.
4. Mempertahankan keseimbangan antara
kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas
tingkat harga.
5. Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka
mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan
pada berbagai sektor ekonomi.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 14
15. 6. Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang
tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang
normal.
7. Meningkatkan kesempatan kerja. Pada saat perekonomian
stabil, pengusaha akan mengadakan investasi untuk
menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya
investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga
memperluas kesempatan kerja masyarakat.
8. Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat. Hal ini
dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan ekspor dan
mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam
negeri atau sebaliknya.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 15
16. Kebijakan moneter bertujuan untuk
mencapai stabilisasi ekonomi yang dapat
diukur dengan :
1. Kesempatan Kerja
2. Kestabilan Harga
3. Neraca Pembayaran Internasional
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 16
17. Semakin besar gairah untuk berusaha
maka akan mengakibatkan peningkatan
produksi. Peningkatan produksi ini akan
diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja.
Berarti akan terjadinya peningkatan
kesempatan kerja dan kesehjateraan
karyawan.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 17
18. Apabila kestablian harga tercapai maka
akan menimbulkan kepercayaan di
masyarakat.
Masyarakat percaya bahwa barang yang
mereka beli sekarang akan sama dengan
harga di masa depan
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 18
19. Neraca pembayaran internasional yang seimbang
menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu negara.
Agar neraca pembayaran internasional seimbang
maka pemerintah sering melakukan kebijakan-
kebijakan moneter.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada
masyarakat diatur dengan cara menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 19
20. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai
setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar
itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang
dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa
serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran
utang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat
penunda pembayaran.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 20
21. Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai
perantara untuk pertukaran barang dengan
barang
Juga untuk menghidarkan perdagangan
dengan cara barter.
Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan
menjadi dua:
Fungsi asli
Fungsi turunan.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 21
22. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu
sebagai alat tukar,
sebagai satuan hitung, dan
sebagai penyimpan nilai
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 22
23. Sebagai Alat Ukur atau medium of
exchange
Artinya yang dapat mempermudah
pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan
barang, tetapi cukup menggunakan uang
sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi
dengan pertukaran uang.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 23
24. Sebagai satuan hitung (unit of account)
Karena uang dapat digunakan untuk menunjukan
nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya
kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan
harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai
alat satuan hitung, uang berperan untuk
memperlancar pertukaran.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 24
25. Sebagai alat penyimpan nilai (valuta)
Karena dapat digunakan untuk mengalihkan
daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini
menerima sejumlah uang sebagai
pembayaran atas barang dan jasa yang
dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang
tersebut untuk digunakan membeli barang
dan jasa di masa mendatang.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 25
26. Sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pembayaran utang
Sebagai alat penimbun atau pemindah
kekayaan (modal), dan
Sebagai alat untuk meningkatkan status
sosial.
5/10/2016KEBIJAKAN MONETER 26