2. SudahkanAndaberkomunikasidenganbaik???
1. Ulang tahun kencan pertama dengan suami sebentar lagi
tiba. Hal itu sangat penting bagi Anda dan Anda selalu
mengingatnya, sebaliknya suami Anda sering lupa. Sikap
Anda...
a. Menunggu sampai dia mengingatnya
b. Memberi isyarat
c. Mengingatkan dia
2. Jika Anda punya masalah dengan suami, kepada siapa Anda
mengutarakan pertama kali?
a. Tidak kepada siapapun
b. Teman atau kerabat dekat
c. Kepada suami
1. a.1, b.2, c.3
2. a.1, b.2, c.3
3. 3. Suami Anda sangat melukai hati Anda. Apakah Anda...
a. Mengatakan hal tersebut kepadanya
b. Tidak mengacuhkannya sementara waktu
c. Balik menyerang dan menyakitinya
4. Jika ada hal-hal yang sangat mempermalukan Anda, apakah
Anda akan memberitahukan pada suami Anda?
a. Tidak
b. Mungkin
c. Sangat mungkin
5. Permainan bola sangat membosankan Anda, tapi suami
sangat senang mendiskusikannya hingga berjam-jam. Sikap
Anda...
a. Menjelaskan betapa topik itu membosankan dan
meminta untuk ganti topik
b. Mengubah topik pembicaraan segera
c. Menunjukkan sikap tertarik terhadap topik
3. a.3, b.2, c.1
4. a.1, b.2, c.3
5. a.1, b.2, c.3
4. 6. Anda gagal dalam wawancara untuk mendapatkan pekerjaan,
sehingga Anda sangat kecewa. Saat berjumpa dengan suami
Anda dengan wajahnya yang murung, reaksi Anda...
a. Menunggu sampai ia terleihat cerah kembali, lalu
mengutarakan kekecewaan Andaa
b. Mengatakan kepadanya tentang kegagalan itu tetapi
berusaha menyembunyikan reaksi emosi Anda
c. Langsung menceritakan kepadanya tentang kegagalan
Anda
6. a.3, b.2, c.3
5. 7. Kedua kalinya dalam bulan ini suami Anda ingkar janji untuk
mengajak Anda bepergian. Apakah Anda...
a. Juga membatalkan janji yang Anda buat kepadanya untuk
melihat reaksinya
b. Dengan kesal mengatakan kepadanya bahwa ia tidak
peduli pada Anda
c. Mengutarakan kekesalan Anda, namun berusaha bersikap
biasa
7. a.1, b.2, c.3
6. Kesimpulan
• 7-11 : Anda membutuhkan bantuan untuk belajar
komunikasi yang lebih efektif. Tendensi defensif
dan tidak sabaran
• 12-17 : Komunikasi Anda tidak buruk, namun memiliki
tendensi menghambat komunikasi dengan
pasangan
• 18-21 : Anda telah demikian baik berkomunikasi
dengan pasangan. Walau demikian selalu tetap
ada ruang untuk meningkatkan komunikasi
8. Mengenal Pria
• Report talk
• Fokus pada problem solving, fakta, goal oriented
dan hal2 berbau laki-laki
• Bicara 2000-4000 kata/hari
• Bicara menggunakan satu belahan otak kiri
belakang
• Otak pria spefisik satu bagian otak untuk 1 jenis
masalah
co : Suami lelah, membaca koran + interupsi istri =
marah
• 1 pekerjaan di 1 waktu
• Folder “sex” tidak bercampur dengan folder
“emosi”
• Persepsi visual
9. Mengenal Pria (2)
• Amigdala lebih besar agresif
• Serotonin lebih tinggi
mengendalikan hormon stres
(kortisol)
• Memperlihatkan perhatian dengan
ekspresi monoton (hmm.. ,
anggukan dll)
• Hipokampus lebih kecil pria =
never remember
• Pengelihatan lebih jauh
• Dorongan seksual lebih tinggi ~
“microwave”
10. Mengenal Wanita
• Rapport talk
• Relationship-oriented
• Wanita berbicara 3x lebih banyak dari pria
20.000 kata/hari
• Fungsi bicara di otak cepat berkembang dan
lebih luas
• Corpus callosum lebih besar interkoneksi
lebih banyak multitasking job (membuat
teh, menelpon, menonton tivi)
• Melihat sesuatu lebih luas dan detail
mampu membagi atensi pada berbagai tugas
• Folder sex berkoneksi dengan emosi
11. Mengenal Wanita
• Amigdala lebih kecil + interkoneksi ke syaraf
otonomik gampang stress
• Estrogen memperpanjang durasi sekresi
kortisol respon stress >>
• Korteks prefrontal lebih besar menahan
impuls agresif dari amigdala, pengendalian
diri dan lebih sabar
• Membaca arti kata dari intonasi dan bahasa
tubuh
• Empati lebih besar
• Hipokampus lebih lebar + estrogen =
emotional memory
• Wanita never forget
12. Teori Erik Erikson
(18-40 tahun)
Intimacy vs isolation
• Menjalin hubungan yang lebih dekat (intim) dengan orang lain
• Mengarah pada relasi yang berkomitmen
Sukses
• hubungan yang nyaman
• mampu berkomitmen,
merasa aman dan saling
peduli
• LOVE
Gagal
• Menghindari hubungan
dekat,
• takut berkomitmen,
hubungan mengarah
pada isolasi,
kesendirian dan depresi
16. Mitos Tentang Perkawinan
• Kepribadian yang kurang baik merusak perkawinan
• Kesamaan dengan pasangan bisa membuat perkawinan
langgeng
• Perselingkuhan bukan akar penyebab perceraian
• Menghindari konflik akan merusak perkawinan
17. Fakta tentang Perkawinan
• Orang menikah hidupnya 4 tahun lebih lama
• Perkawinan yang buruk kesehatan buruk
• Perkawinan buruk kesehatan dan psikologi anak
kurang baik
18. Persiapan Perkawinan
1. Apa makna perkawinan untuk anda?
2. Seberapa baik anda saling mengenal?
3. Dapatkah anda berbaur dengan keluarga dan teman
pasangan anda?
4. Mampukah menjadi suami/istri yang baik?
5. Bagaimana mengatur keuangan bersama?
6. Apa saya masih punya kehidupan pribadi setelah menikah?
7. Apa saya harus cek up kesehatan sebelum menikah?
8. Bagaimana mengatur kehidupan seksual?
9. Kapan punya anak?
20. Devitalized Couples
• Tidak puas dengan perkawinan rentan perceraian
• Paling banyak
• Pasangan muda, kurang teredukasi, status
pekerjaan/penghasilan rendah
• Durasi perkwinan lebih pendek, masa penjajagan lebih
pendek
• Perbedaan suku dan agama
21. Conflicted Couples
• Kurang suka dengan kebiasaan pasangan
• Kurang puas terhadap kepribadian pasangan
• Kesulitan berkomunikasi dan menyelesaikan konflik
• Kurang religius, menjunjung tinggi adat tradisional
• Demografis (jamak): edukasi rendah, pendapatan rendah,
status penghasilan rendah, perbedaan agama, lebih muda
• Cenderung mudah bercerai/berpisah
• Punya kesamaan dalam minat (interest), punya tujuan realistik
dan punya konsensus terhadap anak
• Bermasalah dalam komunikasi maupun penyelesaian konflik
22. Traditional Couples
• Kepuasan perkawinan sedang
• Puas dalam pengasuhan (parenting)
• Realistik dan religius
• Mampu membuat keputusan dan perencanaan masa depan yang
baik
• Cenderung berusia muda, punya banyak anak. Latar belakang
edukasi baik, penghasilan cukup baik
• Istri sebagai ibu rumah tangga
• Pendekatan terhadap perkawinan lebih tradisional (perjodohan)
• Kurang nyaman dengan kebiasaan pasangan, kurang bisa
mengekspresikan perasaan dan kurang bisa mengelola konflik
• Kepuasan seksual kurang
• Punya hobby yang sama
23. Harmonious Couples
• Kulaitas hubungan perkawinan cukup
• Merasa dipahami pasangan
• Tidak terlalu suka aktivitas pengasuhan, cenderung 1 anak
• Pasangan berusia lebih tua, menikah dalam jangka waktu
lebih pendek, anak lebih sedikit
• Edukasi tinggi, status pekerjaan baik
• Penghasilan suami < penghasilan istri
• Istri bekerja
• 94% merasa bahagia dengan perkawinannya
• Puas dalam kehidupan keluarga besar dan hubungan
pertemanan.
• Kurang religius
24. Vitalized Couples
• Tingkat kepuasan perkawinan paling tinggi
• Interaksi perkawinan baik
• Nyaman dengan kebiasaan, kepribadian pasangan
• Komunikasi baik
• Mampu menyelesaikan konflik
• Kehidupan beragama baik
• Kesetaraan peran
• Kesepakatan finansial
• Umur cenderung lebih tua
• Edukasi baik, penghasilan baik, suami punya > 1 pekerjaan
• Tingkat stres rendah
25. Komunikasi dalam perkawinan
• Katakan dengan jujur (tidak melebih-lebihkan)
• Mengeluh menyalahkan
• Mulai dengan ,”Saya…” bukan “Kamu..”
• Dengarkan pasangan anda
• Hindari komunikasi kursif (Coercive communication)
• Secara sederhana kita bisa melihat perbedaannya.
Menyalahkan pasangan lebih dekat kepada tindakan
menilai negatif pada pribadinya, bukan menunjukkan
pada tindakan yang keliru secara spesifik.
27. Respon minimal
• Biarkan klien tahu kalau kita memperhatikan
• Membantu menciptakan kondisi yang empatis
• Memberi respon singkat :
Verbal : …”ya.”, …”baik”…, “ehm…”, lalu? Dsb
Nonverbal : sikap badan
30. Bekerjasama
• Mengakui kelebihan dan kekurangan
• Memanfaatkan kelebihan tanpa takabbur
• Saling memberi dengan ikhlas
• Bukan saling menuntut/meminta
• Saling memenuhi kebutuhan/keinginan masing-masing
• Lakukan untuk tujuan bersama, bukan tujuan pribadi
• Tidak ada menang-kalah
31. Menjadi Pasangan yang Baik
Menjawab “ya”, bila pasangan minta tolong
Makan bersama dan berbagi makanan dengan
pasangan
Mau mendengarkan keluhan pasangan
Tidak memotong cerita saat pasangan bercerita
Bersikap sopan thd pasangan
Menghargai pasangan
Bila tidak setuju, tidak bersikap ekstrim
Setiap hari perhatikan sisi baik pasangan
Mau membantu pasangan
Tidak mencaci maki pasangan
Bila bergurau jangan sampai menyinggung pasangan
32. Strategi rumah tangga bahagia selalu
• Hargai diri sendiri
• Menjadi diri sendiri
• Menghargai pasangan
• Bersama pasangan menuliskan hal-hal yang perlu
direncanakan
• Catat kejadian yang membahagiakan, kalau perlu dapat
diulang lagi
33. Strategi rumah tangga
bahagia selalu
• Memberi dukungan pada pasangan
• Bila bertengkar, bertengkarlah secara
dewasa
• Setiap hari berbagi kebahagiaan yang
terjadi hari itu
• Ceritakan bagaimana kebahagiaan itu
bisa terwujud
35. Bertengkar dengan Cerdas
• Hanya melibakan masalah terkait
• Mencari solusi
• Jangan melibatkan kekurangan pasangan (nenek moyang)
• Jangan puas menjatuhkan harga diri pasangan
• Bicara dengan pihak ke-3
36. QS An Nisaa : 35
Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,
maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan
seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang
hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah
memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
37. Konflik Keluarga
• Ketidaksiapan pasangan
• Cara berinteraksiInternal
• Kualitas dan ketergantungan
pasangan pada pihak lain
• Pola interaksi dengan pihak lain
Eksternal
38. Mengelola Konflik Keluarga
• Melibatkan orang luar untuk mengubah tatanan
• Mendinginkan perselisihan secara cepat dan tepat
• Memutus konflik dengan bantuan orang yang berwibawa thd
keluarga
• Tentukan solusi dengan musyawarah
• Kompromi
39. Menyelesaikan Konflik
• Memadukan perbedaan menjadi kesatuan harmonis dan
menjembatani kekurangan masing-masing
• Memahami posisi suami dan istri serta hak dan kewajibannya
• Menciptakan budaya saling memuji, terbuka, berkorban,
mengerti, mendukung, menghargai, setia, mencintai,
menerima, mengisi
• Senantiasa mengintrospeksi iman, ibadah dan gaya hidup
40. Referensi
• David H. Olson & Blaine J. Fowers, 1993. Five Types of Marriage: An
Empirical Typology Based on ENRICH. The Family Journal, 1993 Vol. 1, No. 3,
196-207
• Blaine J. Fowers & David H. Olson, 1992. Four Types of Premarital Couples:
An Empirical Typology Based on PREPARE. Journal of Family Psychology
1992. Vol 6. No. 1. 10-21.
• Gottman, John; Silver, Nan (1999). The Seven Principles for Making
Marriage Work. Crown Publishers imprint (Three Rivers Press).
• Jalaludin Rahmat, Kado pernikahan