Psikologi perkawinan

Azimatul Karimah
Azimatul KarimahPsychiatrist at Airlangga University School of Medicine em dr. Soetomo General Hospital, Surabaya, Indonesia
Psikologi Perkawinan
Menentramkan Keluarga
Azimatul Karimah
(azimatul.karimah@fk.unair.ac.id )
Disampaikan pada acara :
Kursus Calon Pengantin Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
SudahkanAndaberkomunikasidenganbaik???
1. Ulang tahun kencan pertama dengan suami sebentar lagi
tiba. Hal itu sangat penting bagi Anda dan Anda selalu
mengingatnya, sebaliknya suami Anda sering lupa. Sikap
Anda...
a. Menunggu sampai dia mengingatnya
b. Memberi isyarat
c. Mengingatkan dia
2. Jika Anda punya masalah dengan suami, kepada siapa Anda
mengutarakan pertama kali?
a. Tidak kepada siapapun
b. Teman atau kerabat dekat
c. Kepada suami
1. a.1, b.2, c.3
2. a.1, b.2, c.3
3. Suami Anda sangat melukai hati Anda. Apakah Anda...
a. Mengatakan hal tersebut kepadanya
b. Tidak mengacuhkannya sementara waktu
c. Balik menyerang dan menyakitinya
4. Jika ada hal-hal yang sangat mempermalukan Anda, apakah
Anda akan memberitahukan pada suami Anda?
a. Tidak
b. Mungkin
c. Sangat mungkin
5. Permainan bola sangat membosankan Anda, tapi suami
sangat senang mendiskusikannya hingga berjam-jam. Sikap
Anda...
a. Menjelaskan betapa topik itu membosankan dan
meminta untuk ganti topik
b. Mengubah topik pembicaraan segera
c. Menunjukkan sikap tertarik terhadap topik
3. a.3, b.2, c.1
4. a.1, b.2, c.3
5. a.1, b.2, c.3
6. Anda gagal dalam wawancara untuk mendapatkan pekerjaan,
sehingga Anda sangat kecewa. Saat berjumpa dengan suami
Anda dengan wajahnya yang murung, reaksi Anda...
a. Menunggu sampai ia terleihat cerah kembali, lalu
mengutarakan kekecewaan Andaa
b. Mengatakan kepadanya tentang kegagalan itu tetapi
berusaha menyembunyikan reaksi emosi Anda
c. Langsung menceritakan kepadanya tentang kegagalan
Anda
6. a.3, b.2, c.3
7. Kedua kalinya dalam bulan ini suami Anda ingkar janji untuk
mengajak Anda bepergian. Apakah Anda...
a. Juga membatalkan janji yang Anda buat kepadanya untuk
melihat reaksinya
b. Dengan kesal mengatakan kepadanya bahwa ia tidak
peduli pada Anda
c. Mengutarakan kekesalan Anda, namun berusaha bersikap
biasa
7. a.1, b.2, c.3
Kesimpulan
• 7-11 : Anda membutuhkan bantuan untuk belajar
komunikasi yang lebih efektif. Tendensi defensif
dan tidak sabaran
• 12-17 : Komunikasi Anda tidak buruk, namun memiliki
tendensi menghambat komunikasi dengan
pasangan
• 18-21 : Anda telah demikian baik berkomunikasi
dengan pasangan. Walau demikian selalu tetap
ada ruang untuk meningkatkan komunikasi
Psikologi perkawinan
Mengenal Pria
• Report talk
• Fokus pada problem solving, fakta, goal oriented
dan hal2 berbau laki-laki
• Bicara 2000-4000 kata/hari
• Bicara menggunakan satu belahan otak kiri
belakang
• Otak pria spefisik  satu bagian otak untuk 1 jenis
masalah
co : Suami lelah, membaca koran + interupsi istri =
marah
• 1 pekerjaan di 1 waktu
• Folder “sex” tidak bercampur dengan folder
“emosi”
• Persepsi visual
Mengenal Pria (2)
• Amigdala lebih besar  agresif
• Serotonin lebih tinggi 
mengendalikan hormon stres
(kortisol)
• Memperlihatkan perhatian dengan
ekspresi monoton (hmm.. ,
anggukan dll)
• Hipokampus lebih kecil  pria =
never remember
• Pengelihatan lebih jauh
• Dorongan seksual lebih tinggi ~
“microwave”
Mengenal Wanita
• Rapport talk
• Relationship-oriented
• Wanita berbicara 3x lebih banyak dari pria
20.000 kata/hari
• Fungsi bicara di otak cepat berkembang dan
lebih luas
• Corpus callosum lebih besar  interkoneksi
lebih banyak  multitasking job (membuat
teh, menelpon, menonton tivi)
• Melihat sesuatu lebih luas dan detail 
mampu membagi atensi pada berbagai tugas
• Folder sex berkoneksi dengan emosi
Mengenal Wanita
• Amigdala lebih kecil + interkoneksi ke syaraf
otonomik  gampang stress
• Estrogen memperpanjang durasi sekresi
kortisol  respon stress >>
• Korteks prefrontal lebih besar  menahan
impuls agresif dari amigdala, pengendalian
diri dan lebih sabar
• Membaca arti kata dari intonasi dan bahasa
tubuh
• Empati lebih besar
• Hipokampus lebih lebar + estrogen =
emotional memory
• Wanita  never forget
Teori Erik Erikson
(18-40 tahun)
Intimacy vs isolation
• Menjalin hubungan yang lebih dekat (intim) dengan orang lain
• Mengarah pada relasi yang berkomitmen
Sukses
• hubungan yang nyaman
• mampu berkomitmen,
merasa aman dan saling
peduli
• LOVE
Gagal
• Menghindari hubungan
dekat,
• takut berkomitmen,
hubungan mengarah
pada isolasi,
kesendirian dan depresi
Psikologi perkawinan
Psikologi perkawinan
Psikologi perkawinan
Mitos Tentang Perkawinan
• Kepribadian yang kurang baik merusak perkawinan
• Kesamaan dengan pasangan bisa membuat perkawinan
langgeng
• Perselingkuhan bukan akar penyebab perceraian
• Menghindari konflik akan merusak perkawinan
Fakta tentang Perkawinan
• Orang menikah hidupnya 4 tahun lebih lama
• Perkawinan yang buruk  kesehatan buruk
• Perkawinan buruk  kesehatan dan psikologi anak
kurang baik
Persiapan Perkawinan
1. Apa makna perkawinan untuk anda?
2. Seberapa baik anda saling mengenal?
3. Dapatkah anda berbaur dengan keluarga dan teman
pasangan anda?
4. Mampukah menjadi suami/istri yang baik?
5. Bagaimana mengatur keuangan bersama?
6. Apa saya masih punya kehidupan pribadi setelah menikah?
7. Apa saya harus cek up kesehatan sebelum menikah?
8. Bagaimana mengatur kehidupan seksual?
9. Kapan punya anak?
Tipe Perkawinan
Vitalized
Harmonious
Conflicted
Traditional
Devitalized
Devitalized Couples
• Tidak puas dengan perkawinan  rentan perceraian
• Paling banyak
• Pasangan muda, kurang teredukasi, status
pekerjaan/penghasilan rendah
• Durasi perkwinan lebih pendek, masa penjajagan lebih
pendek
• Perbedaan suku dan agama
Conflicted Couples
• Kurang suka dengan kebiasaan pasangan
• Kurang puas terhadap kepribadian pasangan
• Kesulitan berkomunikasi dan menyelesaikan konflik
• Kurang religius, menjunjung tinggi adat tradisional
• Demografis (jamak): edukasi rendah, pendapatan rendah,
status penghasilan rendah, perbedaan agama, lebih muda
• Cenderung mudah bercerai/berpisah
• Punya kesamaan dalam minat (interest), punya tujuan realistik
dan punya konsensus terhadap anak
• Bermasalah dalam komunikasi maupun penyelesaian konflik
Traditional Couples
• Kepuasan perkawinan sedang
• Puas dalam pengasuhan (parenting)
• Realistik dan religius
• Mampu membuat keputusan dan perencanaan masa depan yang
baik
• Cenderung berusia muda, punya banyak anak. Latar belakang
edukasi baik, penghasilan cukup baik
• Istri sebagai ibu rumah tangga
• Pendekatan terhadap perkawinan lebih tradisional (perjodohan)
• Kurang nyaman dengan kebiasaan pasangan, kurang bisa
mengekspresikan perasaan dan kurang bisa mengelola konflik
• Kepuasan seksual kurang
• Punya hobby yang sama
Harmonious Couples
• Kulaitas hubungan perkawinan cukup
• Merasa dipahami pasangan
• Tidak terlalu suka aktivitas pengasuhan, cenderung 1 anak
• Pasangan berusia lebih tua, menikah dalam jangka waktu
lebih pendek, anak lebih sedikit
• Edukasi tinggi, status pekerjaan baik
• Penghasilan suami < penghasilan istri
• Istri bekerja
• 94% merasa bahagia dengan perkawinannya
• Puas dalam kehidupan keluarga besar dan hubungan
pertemanan.
• Kurang religius
Vitalized Couples
• Tingkat kepuasan perkawinan paling tinggi
• Interaksi perkawinan baik
• Nyaman dengan kebiasaan, kepribadian pasangan
• Komunikasi baik
• Mampu menyelesaikan konflik
• Kehidupan beragama baik
• Kesetaraan peran
• Kesepakatan finansial
• Umur cenderung lebih tua
• Edukasi baik, penghasilan baik, suami punya > 1 pekerjaan
• Tingkat stres rendah
Komunikasi dalam perkawinan
• Katakan dengan jujur (tidak melebih-lebihkan)
• Mengeluh  menyalahkan
• Mulai dengan ,”Saya…” bukan “Kamu..”
• Dengarkan pasangan anda
• Hindari komunikasi kursif (Coercive communication)
• Secara sederhana kita bisa melihat perbedaannya.
Menyalahkan pasangan lebih dekat kepada tindakan
menilai negatif pada pribadinya, bukan menunjukkan
pada tindakan yang keliru secara spesifik.
Listening
Ear Eye
Focused
Attention
King Heart
Respon minimal
• Biarkan klien tahu kalau kita memperhatikan
• Membantu menciptakan kondisi yang empatis
• Memberi respon singkat :
Verbal : …”ya.”, …”baik”…, “ehm…”, lalu? Dsb
Nonverbal : sikap badan
Pahami pasangan…
Jangan terlalu cepat menyimpulkan…
Perkawinan dan membangun keluarga
merupakan bentuk kerjasama
Bekerjasama
• Mengakui kelebihan dan kekurangan
• Memanfaatkan kelebihan tanpa takabbur
• Saling memberi dengan ikhlas
• Bukan saling menuntut/meminta
• Saling memenuhi kebutuhan/keinginan masing-masing
• Lakukan untuk tujuan bersama, bukan tujuan pribadi
• Tidak ada menang-kalah
Menjadi Pasangan yang Baik
Menjawab “ya”, bila pasangan minta tolong
Makan bersama dan berbagi makanan dengan
pasangan
Mau mendengarkan keluhan pasangan
Tidak memotong cerita saat pasangan bercerita
Bersikap sopan thd pasangan
Menghargai pasangan
Bila tidak setuju, tidak bersikap ekstrim
Setiap hari perhatikan sisi baik pasangan
Mau membantu pasangan
Tidak mencaci maki pasangan
Bila bergurau jangan sampai menyinggung pasangan
Strategi rumah tangga bahagia selalu
• Hargai diri sendiri
• Menjadi diri sendiri
• Menghargai pasangan
• Bersama pasangan menuliskan hal-hal yang perlu
direncanakan
• Catat kejadian yang membahagiakan, kalau perlu dapat
diulang lagi
Strategi rumah tangga
bahagia selalu
• Memberi dukungan pada pasangan
• Bila bertengkar, bertengkarlah secara
dewasa
• Setiap hari berbagi kebahagiaan yang
terjadi hari itu
• Ceritakan bagaimana kebahagiaan itu
bisa terwujud
Cerdas Bertengkar
Bertengkar dengan Cerdas
• Hanya melibakan masalah terkait
• Mencari solusi
• Jangan melibatkan kekurangan pasangan (nenek moyang)
• Jangan puas menjatuhkan harga diri pasangan
• Bicara dengan pihak ke-3
QS An Nisaa : 35
Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,
maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan
seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang
hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah
memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Konflik Keluarga
• Ketidaksiapan pasangan
• Cara berinteraksiInternal
• Kualitas dan ketergantungan
pasangan pada pihak lain
• Pola interaksi dengan pihak lain
Eksternal
Mengelola Konflik Keluarga
• Melibatkan orang luar untuk mengubah tatanan
• Mendinginkan perselisihan secara cepat dan tepat
• Memutus konflik dengan bantuan orang yang berwibawa thd
keluarga
• Tentukan solusi dengan musyawarah
• Kompromi
Menyelesaikan Konflik
• Memadukan perbedaan menjadi kesatuan harmonis dan
menjembatani kekurangan masing-masing
• Memahami posisi suami dan istri serta hak dan kewajibannya
• Menciptakan budaya saling memuji, terbuka, berkorban,
mengerti, mendukung, menghargai, setia, mencintai,
menerima, mengisi
• Senantiasa mengintrospeksi iman, ibadah dan gaya hidup
Referensi
• David H. Olson & Blaine J. Fowers, 1993. Five Types of Marriage: An
Empirical Typology Based on ENRICH. The Family Journal, 1993 Vol. 1, No. 3,
196-207
• Blaine J. Fowers & David H. Olson, 1992. Four Types of Premarital Couples:
An Empirical Typology Based on PREPARE. Journal of Family Psychology
1992. Vol 6. No. 1. 10-21.
• Gottman, John; Silver, Nan (1999). The Seven Principles for Making
Marriage Work. Crown Publishers imprint (Three Rivers Press).
• Jalaludin Rahmat, Kado pernikahan
1 de 40

Recomendados

Psikologi Keluarga por
Psikologi KeluargaPsikologi Keluarga
Psikologi KeluargaElvira Ulni
8.3K visualizações45 slides
Keterampilan membina Hubungan Baik por
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikAsih Astuti
8.3K visualizações35 slides
Psikologi keluarga por
Psikologi keluargaPsikologi keluarga
Psikologi keluargaabdulmunirismailismail
11.1K visualizações12 slides
Pembahasan Soal UKOM por
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
48.6K visualizações42 slides
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan por
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
50.8K visualizações13 slides
Komunikasi terapeutik kebidanan por
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanandesphita
6.9K visualizações25 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ppt konseling keluarga por
Ppt konseling keluargaPpt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaSriNurhasanah
376 visualizações19 slides
Single parents por
Single parentsSingle parents
Single parentssri wahyuni
2.3K visualizações12 slides
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i por
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iAdaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iWarnet Raha
3.5K visualizações19 slides
Mekanisme Persalinan por
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
26.4K visualizações9 slides
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii por
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiihesti kusdianingrum
9.3K visualizações13 slides
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi por
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiShafa Nabilah Eka Puteri
24.9K visualizações27 slides

Mais procurados(20)

Ppt konseling keluarga por SriNurhasanah
Ppt konseling keluargaPpt konseling keluarga
Ppt konseling keluarga
SriNurhasanah376 visualizações
Single parents por sri wahyuni
Single parentsSingle parents
Single parents
sri wahyuni2.3K visualizações
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i por Warnet Raha
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iAdaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Warnet Raha3.5K visualizações
Mekanisme Persalinan por Anna Nisa
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
Anna Nisa26.4K visualizações
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii por hesti kusdianingrum
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
hesti kusdianingrum9.3K visualizações
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi por Shafa Nabilah Eka Puteri
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Shafa Nabilah Eka Puteri24.9K visualizações
Etika dan perilaku kebidanan por alief ayu
Etika dan perilaku kebidananEtika dan perilaku kebidanan
Etika dan perilaku kebidanan
alief ayu2K visualizações
Contoh kasus isu etik por Al-Ikhlas14
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
Al-Ikhlas1488.9K visualizações
Askeb hamil faktor psikologis bumil por Aprillia Indah Fajarwati
Askeb hamil faktor psikologis bumilAskeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumil
Aprillia Indah Fajarwati14.8K visualizações
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil por Hetty Astri
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Hetty Astri8.3K visualizações
1. falsafah dan definisi bidan por adeputra93
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
adeputra9326.7K visualizações
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia por Sukmawijaya15
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
Sukmawijaya151.9K visualizações
Masa Remaja por Andhika Pratama
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
Andhika Pratama 7.4K visualizações
4. metode pendokumentasian por iyandri tiluk wahyono
4. metode pendokumentasian4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian
iyandri tiluk wahyono26.4K visualizações
Proses berubah por Zora Yui
Proses berubahProses berubah
Proses berubah
Zora Yui5.3K visualizações
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil por Operator Warnet Vast Raha
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Operator Warnet Vast Raha 3.7K visualizações
PPT Syukur dan Arti Syukur Diberbagai Negara por Riski Eka
PPT Syukur dan Arti Syukur Diberbagai NegaraPPT Syukur dan Arti Syukur Diberbagai Negara
PPT Syukur dan Arti Syukur Diberbagai Negara
Riski Eka199 visualizações
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan por febriok
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
febriok25.9K visualizações
Standar Pendidikan Bidan por pjj_kemenkes
Standar Pendidikan BidanStandar Pendidikan Bidan
Standar Pendidikan Bidan
pjj_kemenkes2.7K visualizações
Konsep seksualitas por KANDA IZUL
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
KANDA IZUL14.6K visualizações

Similar a Psikologi perkawinan

SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx por
SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptxSUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx
SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptxNURAINUN877045
15 visualizações36 slides
Psikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.ppt por
Psikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.pptPsikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.ppt
Psikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.pptEkoSujadi3
9 visualizações13 slides
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan por
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanPernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanTogar Sianturi
3.4K visualizações58 slides
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr... por
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...Universitas Negeri Jakarta
10.6K visualizações6 slides
Membangun Sebuah Keluarga Kristen por
Membangun Sebuah Keluarga KristenMembangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga KristenFansisko Manatar
20.2K visualizações4 slides
Hrk 221 pengurusan institusi keluarga 2 por
Hrk 221   pengurusan institusi keluarga 2Hrk 221   pengurusan institusi keluarga 2
Hrk 221 pengurusan institusi keluarga 2UiTM Terengganu Kampus Rekreasi Bukit Besi
5.5K visualizações66 slides

Similar a Psikologi perkawinan(20)

SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx por NURAINUN877045
SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptxSUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx
SUAMIKU_JALAN_SURGAKU,_MERTUAKU_JALAN_SURGA_SUAMIKU[2].pptx
NURAINUN87704515 visualizações
Psikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.ppt por EkoSujadi3
Psikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.pptPsikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.ppt
Psikologi-Pendidikan-Keluarga-Pertemuan-12.ppt
EkoSujadi39 visualizações
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan por Togar Sianturi
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada TuhanPernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
Pernikahan Bahagia dan Berkenan kepada Tuhan
Togar Sianturi3.4K visualizações
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr... por Universitas Negeri Jakarta
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
angket penelitian hubungan antara komunikasi interpesonal pasangan suami istr...
Universitas Negeri Jakarta10.6K visualizações
Membangun Sebuah Keluarga Kristen por Fansisko Manatar
Membangun Sebuah Keluarga KristenMembangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga Kristen
Fansisko Manatar20.2K visualizações
Hypno socialization por nufir2203
Hypno socializationHypno socialization
Hypno socialization
nufir2203540 visualizações
Persediaan ke alam perkahwinan por Wan Nur Hasyimah
Persediaan ke alam perkahwinanPersediaan ke alam perkahwinan
Persediaan ke alam perkahwinan
Wan Nur Hasyimah5.3K visualizações
Tanda Anda dan Pasangan Siap Menikah por afifahdhaniyah
Tanda Anda dan Pasangan Siap MenikahTanda Anda dan Pasangan Siap Menikah
Tanda Anda dan Pasangan Siap Menikah
afifahdhaniyah130 visualizações
Bimbingan Konseling. Afi Parnawi, M.Pd. STAI IBNU SINA por Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Bimbingan Konseling. Afi Parnawi, M.Pd. STAI IBNU SINABimbingan Konseling. Afi Parnawi, M.Pd. STAI IBNU SINA
Bimbingan Konseling. Afi Parnawi, M.Pd. STAI IBNU SINA
Dr. Afi Parnawi, M.Pd108 visualizações
Afi parnawi. bk. STAI IBNU SINA por Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Afi parnawi. bk. STAI IBNU SINAAfi parnawi. bk. STAI IBNU SINA
Afi parnawi. bk. STAI IBNU SINA
Dr. Afi Parnawi, M.Pd95 visualizações
Kaya or miskin por sastrop
Kaya or miskinKaya or miskin
Kaya or miskin
sastrop569 visualizações
Ppt.problem di dalam_keluarga por mayaleztary581
Ppt.problem di dalam_keluargaPpt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluarga
mayaleztary58110.4K visualizações
Elsa uas por Elsa Lestari
Elsa uasElsa uas
Elsa uas
Elsa Lestari799 visualizações
Problem dan bentuk bentuk keluarga por Donny kurnianto
Problem dan bentuk bentuk keluargaProblem dan bentuk bentuk keluarga
Problem dan bentuk bentuk keluarga
Donny kurnianto152 visualizações
Hakikat keluarga bahagia por dihastinee
Hakikat keluarga bahagiaHakikat keluarga bahagia
Hakikat keluarga bahagia
dihastinee3.6K visualizações
Hakikat keluarga bahagia por dihastinee
Hakikat keluarga bahagiaHakikat keluarga bahagia
Hakikat keluarga bahagia
dihastinee232 visualizações
Hakikat keluarga bahagia por dihastinee
Hakikat keluarga bahagiaHakikat keluarga bahagia
Hakikat keluarga bahagia
dihastinee5.6K visualizações
Bina Pranikah: Persahabatan Rohani por Johan Setiawan
Bina Pranikah: Persahabatan RohaniBina Pranikah: Persahabatan Rohani
Bina Pranikah: Persahabatan Rohani
Johan Setiawan2.4K visualizações
Bina pranikah cinta kasih por Setia Wirawan
Bina pranikah   cinta kasihBina pranikah   cinta kasih
Bina pranikah cinta kasih
Setia Wirawan3.1K visualizações

Mais de Azimatul Karimah

Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatri por
Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatriStandar kompetensi dokter indonesia, psikiatri
Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatriAzimatul Karimah
2.7K visualizações10 slides
Assessment psikiatri por
Assessment psikiatriAssessment psikiatri
Assessment psikiatriAzimatul Karimah
2.8K visualizações21 slides
Wawancara psikiatri por
Wawancara psikiatriWawancara psikiatri
Wawancara psikiatriAzimatul Karimah
2.6K visualizações21 slides
Pendidikan seksualitas berbasis sekolah por
Pendidikan seksualitas berbasis sekolahPendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolahAzimatul Karimah
1.2K visualizações20 slides
Merespon LGBT por
Merespon LGBTMerespon LGBT
Merespon LGBTAzimatul Karimah
595 visualizações32 slides
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwa por
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwaAzimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwa
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwaAzimatul Karimah
2.4K visualizações35 slides

Mais de Azimatul Karimah(20)

Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatri por Azimatul Karimah
Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatriStandar kompetensi dokter indonesia, psikiatri
Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatri
Azimatul Karimah2.7K visualizações
Assessment psikiatri por Azimatul Karimah
Assessment psikiatriAssessment psikiatri
Assessment psikiatri
Azimatul Karimah2.8K visualizações
Wawancara psikiatri por Azimatul Karimah
Wawancara psikiatriWawancara psikiatri
Wawancara psikiatri
Azimatul Karimah2.6K visualizações
Pendidikan seksualitas berbasis sekolah por Azimatul Karimah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolahPendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolah
Azimatul Karimah1.2K visualizações
Merespon LGBT por Azimatul Karimah
Merespon LGBTMerespon LGBT
Merespon LGBT
Azimatul Karimah595 visualizações
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwa por Azimatul Karimah
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwaAzimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwa
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwa
Azimatul Karimah2.4K visualizações
Upaya kesehatan jiwa masyarakat di layanan primer por Azimatul Karimah
Upaya kesehatan jiwa masyarakat di layanan primerUpaya kesehatan jiwa masyarakat di layanan primer
Upaya kesehatan jiwa masyarakat di layanan primer
Azimatul Karimah2.1K visualizações
Psychosocial rehabilitation por Azimatul Karimah
Psychosocial rehabilitationPsychosocial rehabilitation
Psychosocial rehabilitation
Azimatul Karimah10.4K visualizações
Quetiapine for Borderline Personality Disorder por Azimatul Karimah
Quetiapine for Borderline Personality DisorderQuetiapine for Borderline Personality Disorder
Quetiapine for Borderline Personality Disorder
Azimatul Karimah999 visualizações
The role of nutrition for mental health por Azimatul Karimah
The role of nutrition for mental healthThe role of nutrition for mental health
The role of nutrition for mental health
Azimatul Karimah309 visualizações
How to manage emotional stability for long life brain healthy por Azimatul Karimah
How to manage emotional stability for long life brain healthyHow to manage emotional stability for long life brain healthy
How to manage emotional stability for long life brain healthy
Azimatul Karimah2.9K visualizações
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia por Azimatul Karimah
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Azimatul Karimah4.5K visualizações
Anak berkebutuhan khusus por Azimatul Karimah
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
Azimatul Karimah4.7K visualizações
preventing dementia por Azimatul Karimah
preventing dementiapreventing dementia
preventing dementia
Azimatul Karimah1.3K visualizações
Single parent, tantangan atau kegagalan por Azimatul Karimah
Single parent, tantangan atau kegagalanSingle parent, tantangan atau kegagalan
Single parent, tantangan atau kegagalan
Azimatul Karimah3.1K visualizações
Manajemen Bipolar dengan penggunaan Kanabis por Azimatul Karimah
Manajemen Bipolar dengan penggunaan KanabisManajemen Bipolar dengan penggunaan Kanabis
Manajemen Bipolar dengan penggunaan Kanabis
Azimatul Karimah508 visualizações
How to make a presentations por Azimatul Karimah
How to make a presentationsHow to make a presentations
How to make a presentations
Azimatul Karimah405 visualizações
Family Focused Therapy por Azimatul Karimah
Family Focused TherapyFamily Focused Therapy
Family Focused Therapy
Azimatul Karimah667 visualizações
Managemen komprehensif nyeri por Azimatul Karimah
Managemen komprehensif nyeriManagemen komprehensif nyeri
Managemen komprehensif nyeri
Azimatul Karimah709 visualizações
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa por Azimatul Karimah
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwaPeran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa
Azimatul Karimah10.9K visualizações

Psikologi perkawinan

  • 1. Psikologi Perkawinan Menentramkan Keluarga Azimatul Karimah (azimatul.karimah@fk.unair.ac.id ) Disampaikan pada acara : Kursus Calon Pengantin Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
  • 2. SudahkanAndaberkomunikasidenganbaik??? 1. Ulang tahun kencan pertama dengan suami sebentar lagi tiba. Hal itu sangat penting bagi Anda dan Anda selalu mengingatnya, sebaliknya suami Anda sering lupa. Sikap Anda... a. Menunggu sampai dia mengingatnya b. Memberi isyarat c. Mengingatkan dia 2. Jika Anda punya masalah dengan suami, kepada siapa Anda mengutarakan pertama kali? a. Tidak kepada siapapun b. Teman atau kerabat dekat c. Kepada suami 1. a.1, b.2, c.3 2. a.1, b.2, c.3
  • 3. 3. Suami Anda sangat melukai hati Anda. Apakah Anda... a. Mengatakan hal tersebut kepadanya b. Tidak mengacuhkannya sementara waktu c. Balik menyerang dan menyakitinya 4. Jika ada hal-hal yang sangat mempermalukan Anda, apakah Anda akan memberitahukan pada suami Anda? a. Tidak b. Mungkin c. Sangat mungkin 5. Permainan bola sangat membosankan Anda, tapi suami sangat senang mendiskusikannya hingga berjam-jam. Sikap Anda... a. Menjelaskan betapa topik itu membosankan dan meminta untuk ganti topik b. Mengubah topik pembicaraan segera c. Menunjukkan sikap tertarik terhadap topik 3. a.3, b.2, c.1 4. a.1, b.2, c.3 5. a.1, b.2, c.3
  • 4. 6. Anda gagal dalam wawancara untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga Anda sangat kecewa. Saat berjumpa dengan suami Anda dengan wajahnya yang murung, reaksi Anda... a. Menunggu sampai ia terleihat cerah kembali, lalu mengutarakan kekecewaan Andaa b. Mengatakan kepadanya tentang kegagalan itu tetapi berusaha menyembunyikan reaksi emosi Anda c. Langsung menceritakan kepadanya tentang kegagalan Anda 6. a.3, b.2, c.3
  • 5. 7. Kedua kalinya dalam bulan ini suami Anda ingkar janji untuk mengajak Anda bepergian. Apakah Anda... a. Juga membatalkan janji yang Anda buat kepadanya untuk melihat reaksinya b. Dengan kesal mengatakan kepadanya bahwa ia tidak peduli pada Anda c. Mengutarakan kekesalan Anda, namun berusaha bersikap biasa 7. a.1, b.2, c.3
  • 6. Kesimpulan • 7-11 : Anda membutuhkan bantuan untuk belajar komunikasi yang lebih efektif. Tendensi defensif dan tidak sabaran • 12-17 : Komunikasi Anda tidak buruk, namun memiliki tendensi menghambat komunikasi dengan pasangan • 18-21 : Anda telah demikian baik berkomunikasi dengan pasangan. Walau demikian selalu tetap ada ruang untuk meningkatkan komunikasi
  • 8. Mengenal Pria • Report talk • Fokus pada problem solving, fakta, goal oriented dan hal2 berbau laki-laki • Bicara 2000-4000 kata/hari • Bicara menggunakan satu belahan otak kiri belakang • Otak pria spefisik  satu bagian otak untuk 1 jenis masalah co : Suami lelah, membaca koran + interupsi istri = marah • 1 pekerjaan di 1 waktu • Folder “sex” tidak bercampur dengan folder “emosi” • Persepsi visual
  • 9. Mengenal Pria (2) • Amigdala lebih besar  agresif • Serotonin lebih tinggi  mengendalikan hormon stres (kortisol) • Memperlihatkan perhatian dengan ekspresi monoton (hmm.. , anggukan dll) • Hipokampus lebih kecil  pria = never remember • Pengelihatan lebih jauh • Dorongan seksual lebih tinggi ~ “microwave”
  • 10. Mengenal Wanita • Rapport talk • Relationship-oriented • Wanita berbicara 3x lebih banyak dari pria 20.000 kata/hari • Fungsi bicara di otak cepat berkembang dan lebih luas • Corpus callosum lebih besar  interkoneksi lebih banyak  multitasking job (membuat teh, menelpon, menonton tivi) • Melihat sesuatu lebih luas dan detail  mampu membagi atensi pada berbagai tugas • Folder sex berkoneksi dengan emosi
  • 11. Mengenal Wanita • Amigdala lebih kecil + interkoneksi ke syaraf otonomik  gampang stress • Estrogen memperpanjang durasi sekresi kortisol  respon stress >> • Korteks prefrontal lebih besar  menahan impuls agresif dari amigdala, pengendalian diri dan lebih sabar • Membaca arti kata dari intonasi dan bahasa tubuh • Empati lebih besar • Hipokampus lebih lebar + estrogen = emotional memory • Wanita  never forget
  • 12. Teori Erik Erikson (18-40 tahun) Intimacy vs isolation • Menjalin hubungan yang lebih dekat (intim) dengan orang lain • Mengarah pada relasi yang berkomitmen Sukses • hubungan yang nyaman • mampu berkomitmen, merasa aman dan saling peduli • LOVE Gagal • Menghindari hubungan dekat, • takut berkomitmen, hubungan mengarah pada isolasi, kesendirian dan depresi
  • 16. Mitos Tentang Perkawinan • Kepribadian yang kurang baik merusak perkawinan • Kesamaan dengan pasangan bisa membuat perkawinan langgeng • Perselingkuhan bukan akar penyebab perceraian • Menghindari konflik akan merusak perkawinan
  • 17. Fakta tentang Perkawinan • Orang menikah hidupnya 4 tahun lebih lama • Perkawinan yang buruk  kesehatan buruk • Perkawinan buruk  kesehatan dan psikologi anak kurang baik
  • 18. Persiapan Perkawinan 1. Apa makna perkawinan untuk anda? 2. Seberapa baik anda saling mengenal? 3. Dapatkah anda berbaur dengan keluarga dan teman pasangan anda? 4. Mampukah menjadi suami/istri yang baik? 5. Bagaimana mengatur keuangan bersama? 6. Apa saya masih punya kehidupan pribadi setelah menikah? 7. Apa saya harus cek up kesehatan sebelum menikah? 8. Bagaimana mengatur kehidupan seksual? 9. Kapan punya anak?
  • 20. Devitalized Couples • Tidak puas dengan perkawinan  rentan perceraian • Paling banyak • Pasangan muda, kurang teredukasi, status pekerjaan/penghasilan rendah • Durasi perkwinan lebih pendek, masa penjajagan lebih pendek • Perbedaan suku dan agama
  • 21. Conflicted Couples • Kurang suka dengan kebiasaan pasangan • Kurang puas terhadap kepribadian pasangan • Kesulitan berkomunikasi dan menyelesaikan konflik • Kurang religius, menjunjung tinggi adat tradisional • Demografis (jamak): edukasi rendah, pendapatan rendah, status penghasilan rendah, perbedaan agama, lebih muda • Cenderung mudah bercerai/berpisah • Punya kesamaan dalam minat (interest), punya tujuan realistik dan punya konsensus terhadap anak • Bermasalah dalam komunikasi maupun penyelesaian konflik
  • 22. Traditional Couples • Kepuasan perkawinan sedang • Puas dalam pengasuhan (parenting) • Realistik dan religius • Mampu membuat keputusan dan perencanaan masa depan yang baik • Cenderung berusia muda, punya banyak anak. Latar belakang edukasi baik, penghasilan cukup baik • Istri sebagai ibu rumah tangga • Pendekatan terhadap perkawinan lebih tradisional (perjodohan) • Kurang nyaman dengan kebiasaan pasangan, kurang bisa mengekspresikan perasaan dan kurang bisa mengelola konflik • Kepuasan seksual kurang • Punya hobby yang sama
  • 23. Harmonious Couples • Kulaitas hubungan perkawinan cukup • Merasa dipahami pasangan • Tidak terlalu suka aktivitas pengasuhan, cenderung 1 anak • Pasangan berusia lebih tua, menikah dalam jangka waktu lebih pendek, anak lebih sedikit • Edukasi tinggi, status pekerjaan baik • Penghasilan suami < penghasilan istri • Istri bekerja • 94% merasa bahagia dengan perkawinannya • Puas dalam kehidupan keluarga besar dan hubungan pertemanan. • Kurang religius
  • 24. Vitalized Couples • Tingkat kepuasan perkawinan paling tinggi • Interaksi perkawinan baik • Nyaman dengan kebiasaan, kepribadian pasangan • Komunikasi baik • Mampu menyelesaikan konflik • Kehidupan beragama baik • Kesetaraan peran • Kesepakatan finansial • Umur cenderung lebih tua • Edukasi baik, penghasilan baik, suami punya > 1 pekerjaan • Tingkat stres rendah
  • 25. Komunikasi dalam perkawinan • Katakan dengan jujur (tidak melebih-lebihkan) • Mengeluh  menyalahkan • Mulai dengan ,”Saya…” bukan “Kamu..” • Dengarkan pasangan anda • Hindari komunikasi kursif (Coercive communication) • Secara sederhana kita bisa melihat perbedaannya. Menyalahkan pasangan lebih dekat kepada tindakan menilai negatif pada pribadinya, bukan menunjukkan pada tindakan yang keliru secara spesifik.
  • 27. Respon minimal • Biarkan klien tahu kalau kita memperhatikan • Membantu menciptakan kondisi yang empatis • Memberi respon singkat : Verbal : …”ya.”, …”baik”…, “ehm…”, lalu? Dsb Nonverbal : sikap badan
  • 28. Pahami pasangan… Jangan terlalu cepat menyimpulkan…
  • 29. Perkawinan dan membangun keluarga merupakan bentuk kerjasama
  • 30. Bekerjasama • Mengakui kelebihan dan kekurangan • Memanfaatkan kelebihan tanpa takabbur • Saling memberi dengan ikhlas • Bukan saling menuntut/meminta • Saling memenuhi kebutuhan/keinginan masing-masing • Lakukan untuk tujuan bersama, bukan tujuan pribadi • Tidak ada menang-kalah
  • 31. Menjadi Pasangan yang Baik Menjawab “ya”, bila pasangan minta tolong Makan bersama dan berbagi makanan dengan pasangan Mau mendengarkan keluhan pasangan Tidak memotong cerita saat pasangan bercerita Bersikap sopan thd pasangan Menghargai pasangan Bila tidak setuju, tidak bersikap ekstrim Setiap hari perhatikan sisi baik pasangan Mau membantu pasangan Tidak mencaci maki pasangan Bila bergurau jangan sampai menyinggung pasangan
  • 32. Strategi rumah tangga bahagia selalu • Hargai diri sendiri • Menjadi diri sendiri • Menghargai pasangan • Bersama pasangan menuliskan hal-hal yang perlu direncanakan • Catat kejadian yang membahagiakan, kalau perlu dapat diulang lagi
  • 33. Strategi rumah tangga bahagia selalu • Memberi dukungan pada pasangan • Bila bertengkar, bertengkarlah secara dewasa • Setiap hari berbagi kebahagiaan yang terjadi hari itu • Ceritakan bagaimana kebahagiaan itu bisa terwujud
  • 35. Bertengkar dengan Cerdas • Hanya melibakan masalah terkait • Mencari solusi • Jangan melibatkan kekurangan pasangan (nenek moyang) • Jangan puas menjatuhkan harga diri pasangan • Bicara dengan pihak ke-3
  • 36. QS An Nisaa : 35 Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
  • 37. Konflik Keluarga • Ketidaksiapan pasangan • Cara berinteraksiInternal • Kualitas dan ketergantungan pasangan pada pihak lain • Pola interaksi dengan pihak lain Eksternal
  • 38. Mengelola Konflik Keluarga • Melibatkan orang luar untuk mengubah tatanan • Mendinginkan perselisihan secara cepat dan tepat • Memutus konflik dengan bantuan orang yang berwibawa thd keluarga • Tentukan solusi dengan musyawarah • Kompromi
  • 39. Menyelesaikan Konflik • Memadukan perbedaan menjadi kesatuan harmonis dan menjembatani kekurangan masing-masing • Memahami posisi suami dan istri serta hak dan kewajibannya • Menciptakan budaya saling memuji, terbuka, berkorban, mengerti, mendukung, menghargai, setia, mencintai, menerima, mengisi • Senantiasa mengintrospeksi iman, ibadah dan gaya hidup
  • 40. Referensi • David H. Olson & Blaine J. Fowers, 1993. Five Types of Marriage: An Empirical Typology Based on ENRICH. The Family Journal, 1993 Vol. 1, No. 3, 196-207 • Blaine J. Fowers & David H. Olson, 1992. Four Types of Premarital Couples: An Empirical Typology Based on PREPARE. Journal of Family Psychology 1992. Vol 6. No. 1. 10-21. • Gottman, John; Silver, Nan (1999). The Seven Principles for Making Marriage Work. Crown Publishers imprint (Three Rivers Press). • Jalaludin Rahmat, Kado pernikahan