2. A. Pengertian Ilmu Ekonomi
Manusia adalah makhluk yang serba
terbatas. Tidak semua keinginannya
dapat tercapai. Karena itu manusia
harus berani menentukan pilihan. Dalam
menentukan pilihannya perlu
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Untuk itu perlu belajar bagaimana
menentukan pilihan. Hal inilah yang
dipelajari dalam ilmu ekonomi.
3. 1. Kelangkaan (scarcity)
Keterbatasan kita menyebabkan
banyak hal terasa langka (scarce).
Kelangkaan mencakup kuantitas,
kualitas, tempat, dan waktu. Sesuatu
tidak akan langka kalau jumlah
(kuantitas) yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan, berkualitas baik,
tersedia di mana saja (di setiap
tempat), dan kapan saja (waktu)
dibutuhkan.
4. 2. Pilihan-pilihan (choices)
Terbatasnya jumlah sumberdaya
yang tersedia dibandingkan dengan
kebutuhan, menyebabkan manusia
harus menentukan pilihan-pilihan
yang bersifat individu maupun
kolektif.
5. 3. Biaya kesempatan (opportunity cost)
Ilmu ekonomi memandang manusia
sebagai makhluk rasional, pilihan yang
dibuatnya berdasarkan untung rugi,
dengan membandingkan biaya harus
dikeluarkan dan hasil yang akan
diperoleh.
Biaya kesempatan adalah kesempatan
untuk memperoleh sesuatu yang hilang
karena kita memilih alternatif lain.
6. Dengan demikian ilmu ekonomi
sudah dapat didefinisikan sebagai Ilmu
Memilih (study of Choice) karena
mempelajari perilaku manusia dalam
menentukan pilihannya.
Definisi yang lebih rinci dari ilmu
ekonomi adalah sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku individu dan
masyarakat dalam menentukan pilihan
untuk menggunakan sumberdaya yang
langka (dengan dan tanpa uang) dalam
upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
7. B. Masalah-masalah Ekonomi
Dari definisi di atas, masalah ekonomi adalah masalah
pilihan alokasi sumberdaya yang langka. Ilmu ekonomi akan
senantiasa bermanfaat selama yang dihadapi adalah alokasi
sumberdaya yang langka. Masalah tidak langka tidak perlu
dibicarakan dalam ilmu ekonomi.
Tiga masalah utama adalah:
1. Apa yang harus diproduksi dan berapa banyak?.
2. Bagaimana memproduksinya?
3. Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?.
8. Produksi barang dan jasa adalah hasil
transformasi berbagai factor produksi.
Barang dan jasa memberikan
kegunaan/manfaat bagi
pemakai/konsumen. Pertanyaan apa
dan berapa yang harus diproduksi
bermakna barang apa yang harus
disediakan dan berapa banyak agar
kesejahteraan masyarakat meningkat.
9. 2. Bagaimana memproduksinya?
Setelah memutuskan barang dan jasa
apa yang akan diproduksi, pertanyaan
berikutnya adalah bagaimana
memproduksinya?. Metode dan
teknologi apa yang digunakan dalam
proses produksi? Ilmu ekonomi
memandang teknologi sebagai factor
penting dalam proses produksi. Pilihan
teknologi yang digunakan harus
memperhatikan juga factor skala
produksi, kemampuan manajemen,
kemampuan finansial dan sikap mental
agar menghasilkan tingkat efisiensi
paling besar,
10. Pertanyaan ini berdimensi keadilan dan
pemerataan. Sebab apa gunanya produksi
melimpah karena menggunakan teknologi tinggi,
berskala besar dan efisien, tetapi hanya
dinikmati oleh segelintir anggota masyarakat
saja. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti
setiap individu memperoleh jumlah yang sama,
sedangan masyarakat utilitarian tidak terlalu
mementingkan jumlah, Jumlah boleh tidak sama,
yang penting apakah sesuai dengan kebutuhan
atau tidak.
11. C. Barang dan Jasa
Barang adalah benda-benda yang berwujud yang
digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau
untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah beras, minuman,
buku, dan lain-lain.
Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud tetapi dapat
memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Contohnya adalah jasa perbankan, jasa dokter,
dan lain-lain.
12. D. Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Barang ekonomi (economic good) adalah barang
yang mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah
yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu barang
ekonomi mempunyai harga. Dalam terminologi ekonomi,
digunakan istilah langka, bukan sedikit, sebab perkataan
sedikit itu relatif. Barang ekonomi adalah barang yang
terbatas jumlahnya (langka) memerlukan pengorbanan
untuk memperolehnya.
Barang bebas (free good) adalah barang yang
tersedia dalam jumlah melimpah (tidak langka) dan tidak
memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Namun barang bebas dapat menjadi barang ekonomi
karena perbedaan tempat dan waktu.
13. E. Mengapa Belajar Ekonomi
Case dan Fair (1996) memberikan pandangan tentang
beberapa manfaat studi ekonomi, yaitu:
1. Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam
pengambilan keputusan.
2. Membantu memahami masyarakat.
3. Membantu memahami masalah-masalah internasional
(global)
4. Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi.
14. F. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu,
perusahaan dan industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang
sejenis), dibahas dalam teori Ekonomi Mikro.
Masalah agregat biasanya dipelajari dalam teori ekonomi makro. Ada
empat ukuran efesiensi yang biasa digunakan dalam buku teks ekonomi
makro, yaitu output (GNP) dan pertumbuhan (growth), kesempatan kerja
(employment), stabilitas harga (price stability) dan stabilitas kurs (exchange
rate stability).
15. 1. Teori Ekonomi Mikro
Sesuai dengan namanya mikro berarti kecil. Teori ekonomi mikro
diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis
mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Tiga aspek penting yang dikajikan dalam teori ekonomi mikro, yaitu:
a. Interaksi di pasar barang.
b. Tingkah laku pembeli dan penjual
c. Interaksi di pasar factor produksi
16. 2. Teori ekonomi makro
Sesuai dengan namanya pula, makro berarti besar. Teori ekonomi
makro adalah menganalisis keseluruhan kegiatan perekonomian,
bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh unit-unit dalam perekonomian.
Ada beberapa aspek yang dibahas dalam teori ekonomi makro, antara
lain:
a. Penentuan tingkat kegiatan perekonomian Negara
b. Pengeluaran agregat
c. Mengenai pengangguran dan inflasi.
17. G. Metodologi Ilmu Ekonomi Teori ekonomi
1. Teori ekonomi
Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan
memberi penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati.
Penjelasan dan prediksi ini berdasarkan teori-teori tertentu. Teori
adalah pernyataan atau sekumpulan penyataan tentang sebab
akibat, aksi reaksi. Daya guna dan validitas sebuah teori diukur dari
kemampuan dan keakuratannya menjelaskan dan memprediksi
gejala-gejala yang diamati.
2. Model Ekonomi
Berdasarkan teori ekonomi disusun model ekonomi yang
merupakan pernyataan formal sebuah teori. Model ekonomi dapat
dipresentasikan secara verbal, diagramatis, dan matematis. Model
yang dilihat dari variable yang digunakan. Variabel adalah ukuran
yang nilainya dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari
observasi ke observasi. Model ekonomi yang baik adalah model
siklus lingkaran kegiatan ekonomi.
18. 3. Metode Deduktif dan Induktif
Dunia nyata merupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua
metode analisis untuk mengambil kesimpulan dunia nyata, yaitu
metode deduktif dan metode induktif.
Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk
hal-hal berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya bila
harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun.
Jadi, bila harga cabe meningkat maka permintaan cabe menurun.
Metode induktif adalah pengambilan kesimpulan untuk hal-hal
yang umum dari hal khusus.
19. 4. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition
Model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi,
karenanya memiliki keterbatasan. Keterbatasan tercermin dalam
istilah ceteris paribus yang bermakna faktor-faktor lain dianggap
tetap. Dalam menganalisis dua variabel, kesimpulan yang diambil
berdasarkan asumsi variabel-variabel lain dianggap tetap. Misalnya
ketika menyimpulkan bahwa permintaan jasa transportasi bus antar
kota turun jika harga tiketnya naik, dengan asumsi bahwa harga tiket
jasa transportasi alternatif (kereta api) tidak berubah. Bila tiket kereta
api juga naik belum tentu kesimpulannya sama.
Istilah fallacy of composition memiliki pengertian apa yang baik
dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan).
20. 5. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
Dalam menjalankan tugasnya, ekonom sering membandingkan
dunia dengan dunia ideal. Ketika mengamati dunia nyata, pendekatan
yang dilakukan adalah ekonomi positif. Pernyataan positif menerapkan
hal yang akan terjadi dalam ekonomi. Contoh pernyataan positif adalah
apabila produksi semen turun maka harganya akan naik.
Bila ekonom mulai bertanya, bagaimana yang terbaik atau
bagimana seharusnya, maka yang digunakan adalah ekonomi normatif.
Contoh penyataan normative adalah usaha menaikkan kesejahteraan
masyarakat sebaiknya harus dilakukan dengan berusaha agar
tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh golongan
penduduk.