SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Oleh: Ahmad Wahyudi (121810009)
Aulia Nursani Fitri (121810025)
Pembimbing: dr. Dini Sapardini W, Sp.B
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
2022
Trauma Thoraks
Fisiologi Pernapasan
Bernafas 2 fase:
• Inspirasi – udara masuk ke dalam paru
• Ekspirasi – udara keluar dari paru
Ekspirasi
Inspirasi
Fisiologi Pernapasan
• Ventilasi (udara masuk paru2)
• Distribusi (udara keseluruh alveoli)
• Difusi (terjadi pertukaran gas O2-CO2)
• Perfusi (terjadi pertukaran di jaringan)
Trauma Thoraks
Luka yang mengenai rongga thorax, disebabkan oleh benda tajam atau tumpul.
• Cedera yang paling umum dari trauma tumpul dan tembus pada toraks adalah hemotoraks dan pneumotoraks.
• Lebih dari 85% pasien dapat diobati secara definitif dengan pemasangan chest tube. pasien dapat dikelola secara
nonoperatif jika hemodinamik stabil.
• Trauma toraks menyebabkan nyeri, mengganggu ventilasi, terjadi hipoksia jaringan
• Difusi O2-CO2 terganggu akan terjadi penumpukkan CO2 dalam darah,
• Akibatnya akan terjadi asidosis
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Mekanisme Trauma
Trauma Tumpul
Trauma yang berasal dari energi kinetic atau gaya dorong.
• Ledakan
• Kompresi
• Deselerasi
Trauma Penetrasi
• Energi rendah
• Energi tinggi
Trauma
• Penatalaksanaan awal pasien trauma terdiri dari fase yang meliputi survei primer/resusitasi, survei sekunder/evaluasi
diagnostik, perawatan definitif, dan survei tersier.
• Primary survey bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengobati kondisi yang merupakan ancaman langsung terhadap
kehidupan.
1. Airway Management With Cervical Spine Protection.
2. Breathing and Ventilation.
3. Circulation With Hemorrhage Control.
4. Disability (Deficit neurologis)
5. Exposure.
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Fraktur Costae
• Perhatikan jumlah, lokasi, komplikasi
• kosta 1-3 : curigai cedera kepala-leher, curigai kerusakan pembuluh aorta, pleksus brakhialis
• kosta 4-9 : paling sering, berakibat pneumotoraks, hematotoraks, kontusio paru.
• kosta 10-12: curigai trauma hepar – lien
• kosta bagian belakang lebih stabil
• Terapi : pemberian O2, analgetika, observasi komplikasi
Ruptur Sternum
• Sering akibat trauma langsung pada pengemudi (tanpa safety belt/ air bag)
• Nyeri dan terdapat krepitasi pada sternum
• Komplikasi yg dapat terjadi kontusio jantung, tamponade jantung, perlukaan bronkhus atau aorta.
• Jika hasil EKG tidak nomral menandakan adanya trauma jantung.
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Pergeseran sternal yang signifikan (panah) dapat reduksi dan distabilkan dengan Sternal plating
Pneumothoraks
Udara bebas dalam cavum pleura (antara pleura viseral dan parietal)
• Pneumothoraks tertutup (Simple pneumothorax)
• Pneumothoraks terbuka (Open Pneumothorax)
• Pneumothoraks ventil (Tension Pneumothorax).
Simple Pneumothorax
Masuknya udara pada ruang antara pleura viseral dan parietal -> Paru kolaps -> gangguan ventilasi dan perfusi
Manifestasi Klinis :
a. Suara napas menurun pada sisi yang
terkena
b. Takipneu
c. Takikardi
d. Perkusi hipersonor
Terapi :
Pemasangan chest tube pada ICS IV atau V, anterior garis midaxillaris.
Selang dada dihubungkan dengan WSD foto toraks dilakukan lagi untuk
mengkonfirmasi pengembangan kembali paru
Open Pneumothorax
Ada hubungan langsung antara cavum pleura dengan dunia luar akibat ada luka robek pada dinding dada.
Tanda dan Gejala :
a. Tampak trauma tembus pada dada
b. Suara seperti pluit saat bernafas (Sucking chest wound)
c. Dispneu berat
d. Hipovolemi
e. Perkusi hipersonor
Pemeriksaan Fisik :
I : pergerakan dinding dada tidak simetris
P : vokal fremitus ↓ pada sisi trauma
P : hipersonor pada sisi trauma
A : bising napas ↓/- pada sisi trauma
Open Pneumothorax
Tatalaksana :
Menutup luka dengan occlusive dressing
steril.
Penutup harus cukup besar untuk menutupi
seluruh luka dan kemudian direkatkan di
tiga sisi untuk memberikan efek “flutter type
valve”
Tension Pneumothorax
Trauma → udara bocor masuk ke rongga pleura setiap inspirasi
↓
Tekanan dalam rongga pleura ( intra pleura)
↓
Tetapi, udara tidak dapat di ekspirasi keluar. (Mekanisme Ventil)
↓
Inspirasi paksaan untuk memperoleh O2 akan menambah tekanan
↓
Semakin mendesak mediastinum dan trakea ke sisi yang sehat dan memperburuk keadaan umum karena paru yang
sehat tertekan dan pembuluh vena besar (v.cava inferior dan v.cava superior) terdorong atau terlipat → darah tidak
dapat kembali ke jantung.
Tension Pneumothorax
 Nyeri dada
 Takipnea
 Distress napas → Sianosis
 Takikardi
 Hipotensi
 Deviasi mediastinum dan trakea ke sisi
yang sehat
 Hilang suara napas pada 1 sisi
 Distensi vena leher
Tension Pneumothorax
Keterangan : Kolaps paru kanan disertai
pergeseran mediastinum ke kiri.
Tension Pneumothorax
Penusukan dilakukan dengan menusukan jarum
besar (12-14 F ) pada ICS 2 pada linea
midclavicularis pada sisi yang terkena.
Terapi definitif : WSD (Water Seal Drainage)
Needele Thoracosintesis
Hematothorax Masif
Perdarahan dalam rongga pleura
• Trauma Tumpul, Biasanya disebabkan oleh fraktur tulang rusuk multiple dengan terputusnya arteri interkostal atau
perdarahan berasal dari parenkim paru yang rapuh
• Trauma Tembus, Curiga cedera pembuluh darah besar.
Hematothorax Masif
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Pemeriksaan fisik :
• Inspeksi : gerakan napas dapat tertinggal, dan pucat karena
perdarahan tampak anemis dan syok
• Palpasi : vokal fremitus pada sisi yang terkena lebih keras dari
sisi yang sehat
• Perkusi : pekak (pada sisi dada yang mengalami trauma) dengan
batas seperti garis miring atau mungkin tidak jelas
• Auskultasi : bunyi napas tidak terdengar atau menghilang.
Hematothorax Masif
• Tindakan: pemasangan drain toraks chest tube (WSD), dan diawasi dengan ketat
• Terapi awal hemotoraks : penggantian volume darah dan dekompresi rongga pleura.
• Selang dada dipasang pada ICS IV atau V, anterior dari garis midaxillaris
• Bila darah yang dikeluarkan dari selang dada sebanyak 1500 cc atau 3 – 5 cc/KgBB/jam lebih dari 200 cc/jam selama
3jam berturu-turut, indikasi torakotomi penghentian sumber perdarahan harus dipertimbangkan
Flail Chest
Terjadi ketika segmen dinding dada tidak lagi punya kontinuitas dengan seluruh dinding dada. Terjadi karena fraktur iga
segmental lebih dari 2 costa berturut-turut
• Pernapasan paradoksal → saat inspirasi, garis fraktur akan tertinggal, sedangkan saat ekspirasi fragmen tulang
menonjol
• Nafas cepat, nyeri
Terapi :
• Pertahankan oksigenasi
• Resusitasi cairan yang bersangkutan
• Nyeri diatasi dengan anestesi blok saraf interkostal daerah
• bila ada kontusio paru pasang ventilasi
• Diberi analgesik intralesi dan IV
• Operatif : pemasangan orif
Temponade Jantung
Perikardium terisi oleh darah temponade jantung dapat disebabkan oleh luka tembus jantung dan oleh trauma tumpul
TRIAS BECK :
• Terjadi bendungan vena
• Bunyi jantung menjauh
• Tekanan darah menurun
Tatalaksana : perikardiosintesis
Tindakan perikardiostomi (tusuk dengan jarum
besar/abocath 14-16F dengan spuit, pada ujung proc.
Xiphoideus arah ujung skapula kiri 45o, bedakan darah
intraperikard atau dari dalam jantung, pasang EKG monitor)
Pembuluh darah besar
• Lebih dari 90% cedera pembuluh darah besar toraks disebabkan oleh trauma tembus,
• Laserasi sederhana pada arkus aorta asendens atau transversal dapat diperbaiki dengan aortorafi lateral.
• Perbaikan cedera aorta posterior, cedera asendens atau transversal yang kompleks memerlukan bypass kardiopulmoner
penuh.
• Cedera arteri subklavia dapat diperbaiki menggunakan arteriorrhaphy lateral karena banyak cabang dan penambatan
arteri,
• Untuk mencegah ruptur aorta, terapi farmakologis dengan β1 -antagonist, esmolol, harus diberikan di tempat trauma,
dengan target SBP <100 mmHg dan denyut jantung <100/menit.
• Manajemen nonoperatif untuk cedera aorta intima derajat I dicapai dengan agen antiplatelet dan kontrol tekanan darah
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Jantung
• Cedera jantung baik tumpul dan tembus memiliki presentasi yang sangat berbeda oleh karena itu perawatannya juga
berbeda.
• Cedera jantung tembus dapat diperbaiki secara operatif; perdarahan harus dikontrol;
• Perbaikan definitif cedera jantung dilakukan dengan jahitan polipropilen 3-0 atau jahitan terputus, jahitan polipropilen 2-0.
• ECHO dapat mendiagnosis cedera dan menghitung pengaruhnya terhadap curah jantung.
• Pasien dengan hemodinamik tidak stabil harus menjalani ECHO untuk mengevaluasi kelainan gerakan dinding (terutama
hipokinesis ventrikel kanan), cairan perikardial, disfungsi katup, ruptur korda, atau penurunan fraksi ejeksi.
• Pasien dengan cedera jantung tumpul biasanya datang dengan takikardia persisten atau gangguan konduksi
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Trakea, Bronkus, dan Parenkim Paru.
• Untuk pasien dengan kebocoran udara masif membutuhkan eksplorasi darurat
• Diseksi harus dibatasi pada area cedera untuk mencegah gangguan pembuluh darah bronkial di sekitarnya dan iskemia
serta striktur.
• Pada pasien dengan cedera bronkial perifer, ditunjukkan oleh kebocoran udara persisten dari selang dada dan dapat
dilihat dengan endoskopi
• Mayoritas cedera parenkim paru disebabkan oleh pneumotoraks; sebagian besar dapat dikelola dengan tube
thoracostomy
• Pengobatan antibiotik didasarkan pada hasil kultur definitif, tetapi antibiotik dugaan harus mencakup MRSA (Methicillin-
resistant Staphylococcus aureus) di SICU (surgical intensive care unit)
Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
Terimakasih

More Related Content

What's hot

RESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptx
RESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptxRESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptx
RESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptxFadhilaBalqisNurfitr
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabilfikri asyura
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPuteri Mentira
 
Preskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waPreskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waWidya amalia
 
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutBantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutRobertus Arian Datusanantyo
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...do090390
 
Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Ramlah Al Baseri
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisAulia Amani
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 

What's hot (20)

RESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptx
RESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptxRESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptx
RESPONSI PRESSURE INJURY (ULKUS DEKUBITUS).pptx
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Preskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waPreskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax wa
 
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutBantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
 
Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)Dengue hemoragic fever (dhf)
Dengue hemoragic fever (dhf)
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Manajemen Luka Bakar
Manajemen Luka BakarManajemen Luka Bakar
Manajemen Luka Bakar
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
Fistula enterocutan
Fistula enterocutanFistula enterocutan
Fistula enterocutan
 
Initial assesment
Initial assesmentInitial assesment
Initial assesment
 
Trauma tumpul
Trauma tumpulTrauma tumpul
Trauma tumpul
 

Similar to Trauma Toraks.pptx

Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxJurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxMuhammadYunus728432
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularHari Subagiyo
 
Trauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptxTrauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptxssuser7c694a
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxsyifa sari
 
TRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptxTRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptxgrald3
 
Gadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxGadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxArmy Of God
 
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.pptEMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.pptAnantaGinting1
 
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docxasuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docxErinRika2
 
Penetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injuryPenetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injurySun Siregar
 
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologiPerubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologiFaris Budiyanto
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio mirapokeh
 

Similar to Trauma Toraks.pptx (20)

Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptxJurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
Jurding Blunt Trauma salinan 2.pptx
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
 
Trauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptxTrauma Thorax fix.donny.pptx
Trauma Thorax fix.donny.pptx
 
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
Askep fraktur iga dan paru AKPER PEMDA MUNA
 
Embolisme paru
Embolisme paruEmbolisme paru
Embolisme paru
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
 
Pneumotoraks
PneumotoraksPneumotoraks
Pneumotoraks
 
TRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptxTRAUMA_TORAKS.pptx
TRAUMA_TORAKS.pptx
 
Gadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxGadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thorax
 
Askep pneumotoraks
Askep pneumotoraksAskep pneumotoraks
Askep pneumotoraks
 
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.pptEMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
EMD1-K19-TRAUMA TORAKS.ppt
 
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docxasuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_trauma thorax.docx
 
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNA
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNAIndry toraks AKPER PEMKAB MUNA
Indry toraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Penetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injuryPenetrating cardiac injury
Penetrating cardiac injury
 
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologiPerubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
Perubahan pasca trauma sk 1 traumatologi
 
traumatologi
traumatologitraumatologi
traumatologi
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
 
Pulmonari embolism
Pulmonari embolismPulmonari embolism
Pulmonari embolism
 
Hemothorax
HemothoraxHemothorax
Hemothorax
 
Thoraks
ThoraksThoraks
Thoraks
 

Recently uploaded

tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 

Recently uploaded (20)

tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

Trauma Toraks.pptx

  • 1. Oleh: Ahmad Wahyudi (121810009) Aulia Nursani Fitri (121810025) Pembimbing: dr. Dini Sapardini W, Sp.B FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH RSUD WALED KABUPATEN CIREBON 2022 Trauma Thoraks
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Fisiologi Pernapasan Bernafas 2 fase: • Inspirasi – udara masuk ke dalam paru • Ekspirasi – udara keluar dari paru Ekspirasi Inspirasi
  • 6. Fisiologi Pernapasan • Ventilasi (udara masuk paru2) • Distribusi (udara keseluruh alveoli) • Difusi (terjadi pertukaran gas O2-CO2) • Perfusi (terjadi pertukaran di jaringan)
  • 7. Trauma Thoraks Luka yang mengenai rongga thorax, disebabkan oleh benda tajam atau tumpul. • Cedera yang paling umum dari trauma tumpul dan tembus pada toraks adalah hemotoraks dan pneumotoraks. • Lebih dari 85% pasien dapat diobati secara definitif dengan pemasangan chest tube. pasien dapat dikelola secara nonoperatif jika hemodinamik stabil. • Trauma toraks menyebabkan nyeri, mengganggu ventilasi, terjadi hipoksia jaringan • Difusi O2-CO2 terganggu akan terjadi penumpukkan CO2 dalam darah, • Akibatnya akan terjadi asidosis Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 8. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 9. Mekanisme Trauma Trauma Tumpul Trauma yang berasal dari energi kinetic atau gaya dorong. • Ledakan • Kompresi • Deselerasi Trauma Penetrasi • Energi rendah • Energi tinggi
  • 10. Trauma • Penatalaksanaan awal pasien trauma terdiri dari fase yang meliputi survei primer/resusitasi, survei sekunder/evaluasi diagnostik, perawatan definitif, dan survei tersier. • Primary survey bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengobati kondisi yang merupakan ancaman langsung terhadap kehidupan. 1. Airway Management With Cervical Spine Protection. 2. Breathing and Ventilation. 3. Circulation With Hemorrhage Control. 4. Disability (Deficit neurologis) 5. Exposure. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 11. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 12. Fraktur Costae • Perhatikan jumlah, lokasi, komplikasi • kosta 1-3 : curigai cedera kepala-leher, curigai kerusakan pembuluh aorta, pleksus brakhialis • kosta 4-9 : paling sering, berakibat pneumotoraks, hematotoraks, kontusio paru. • kosta 10-12: curigai trauma hepar – lien • kosta bagian belakang lebih stabil • Terapi : pemberian O2, analgetika, observasi komplikasi
  • 13. Ruptur Sternum • Sering akibat trauma langsung pada pengemudi (tanpa safety belt/ air bag) • Nyeri dan terdapat krepitasi pada sternum • Komplikasi yg dapat terjadi kontusio jantung, tamponade jantung, perlukaan bronkhus atau aorta. • Jika hasil EKG tidak nomral menandakan adanya trauma jantung.
  • 14. Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed Pergeseran sternal yang signifikan (panah) dapat reduksi dan distabilkan dengan Sternal plating
  • 15. Pneumothoraks Udara bebas dalam cavum pleura (antara pleura viseral dan parietal) • Pneumothoraks tertutup (Simple pneumothorax) • Pneumothoraks terbuka (Open Pneumothorax) • Pneumothoraks ventil (Tension Pneumothorax).
  • 16. Simple Pneumothorax Masuknya udara pada ruang antara pleura viseral dan parietal -> Paru kolaps -> gangguan ventilasi dan perfusi Manifestasi Klinis : a. Suara napas menurun pada sisi yang terkena b. Takipneu c. Takikardi d. Perkusi hipersonor Terapi : Pemasangan chest tube pada ICS IV atau V, anterior garis midaxillaris. Selang dada dihubungkan dengan WSD foto toraks dilakukan lagi untuk mengkonfirmasi pengembangan kembali paru
  • 17. Open Pneumothorax Ada hubungan langsung antara cavum pleura dengan dunia luar akibat ada luka robek pada dinding dada. Tanda dan Gejala : a. Tampak trauma tembus pada dada b. Suara seperti pluit saat bernafas (Sucking chest wound) c. Dispneu berat d. Hipovolemi e. Perkusi hipersonor Pemeriksaan Fisik : I : pergerakan dinding dada tidak simetris P : vokal fremitus ↓ pada sisi trauma P : hipersonor pada sisi trauma A : bising napas ↓/- pada sisi trauma
  • 18. Open Pneumothorax Tatalaksana : Menutup luka dengan occlusive dressing steril. Penutup harus cukup besar untuk menutupi seluruh luka dan kemudian direkatkan di tiga sisi untuk memberikan efek “flutter type valve”
  • 19. Tension Pneumothorax Trauma → udara bocor masuk ke rongga pleura setiap inspirasi ↓ Tekanan dalam rongga pleura ( intra pleura) ↓ Tetapi, udara tidak dapat di ekspirasi keluar. (Mekanisme Ventil) ↓ Inspirasi paksaan untuk memperoleh O2 akan menambah tekanan ↓ Semakin mendesak mediastinum dan trakea ke sisi yang sehat dan memperburuk keadaan umum karena paru yang sehat tertekan dan pembuluh vena besar (v.cava inferior dan v.cava superior) terdorong atau terlipat → darah tidak dapat kembali ke jantung.
  • 20. Tension Pneumothorax  Nyeri dada  Takipnea  Distress napas → Sianosis  Takikardi  Hipotensi  Deviasi mediastinum dan trakea ke sisi yang sehat  Hilang suara napas pada 1 sisi  Distensi vena leher
  • 21. Tension Pneumothorax Keterangan : Kolaps paru kanan disertai pergeseran mediastinum ke kiri.
  • 22. Tension Pneumothorax Penusukan dilakukan dengan menusukan jarum besar (12-14 F ) pada ICS 2 pada linea midclavicularis pada sisi yang terkena. Terapi definitif : WSD (Water Seal Drainage) Needele Thoracosintesis
  • 23. Hematothorax Masif Perdarahan dalam rongga pleura • Trauma Tumpul, Biasanya disebabkan oleh fraktur tulang rusuk multiple dengan terputusnya arteri interkostal atau perdarahan berasal dari parenkim paru yang rapuh • Trauma Tembus, Curiga cedera pembuluh darah besar.
  • 24. Hematothorax Masif Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed Pemeriksaan fisik : • Inspeksi : gerakan napas dapat tertinggal, dan pucat karena perdarahan tampak anemis dan syok • Palpasi : vokal fremitus pada sisi yang terkena lebih keras dari sisi yang sehat • Perkusi : pekak (pada sisi dada yang mengalami trauma) dengan batas seperti garis miring atau mungkin tidak jelas • Auskultasi : bunyi napas tidak terdengar atau menghilang.
  • 25. Hematothorax Masif • Tindakan: pemasangan drain toraks chest tube (WSD), dan diawasi dengan ketat • Terapi awal hemotoraks : penggantian volume darah dan dekompresi rongga pleura. • Selang dada dipasang pada ICS IV atau V, anterior dari garis midaxillaris • Bila darah yang dikeluarkan dari selang dada sebanyak 1500 cc atau 3 – 5 cc/KgBB/jam lebih dari 200 cc/jam selama 3jam berturu-turut, indikasi torakotomi penghentian sumber perdarahan harus dipertimbangkan
  • 26. Flail Chest Terjadi ketika segmen dinding dada tidak lagi punya kontinuitas dengan seluruh dinding dada. Terjadi karena fraktur iga segmental lebih dari 2 costa berturut-turut • Pernapasan paradoksal → saat inspirasi, garis fraktur akan tertinggal, sedangkan saat ekspirasi fragmen tulang menonjol • Nafas cepat, nyeri Terapi : • Pertahankan oksigenasi • Resusitasi cairan yang bersangkutan • Nyeri diatasi dengan anestesi blok saraf interkostal daerah • bila ada kontusio paru pasang ventilasi • Diberi analgesik intralesi dan IV • Operatif : pemasangan orif
  • 27. Temponade Jantung Perikardium terisi oleh darah temponade jantung dapat disebabkan oleh luka tembus jantung dan oleh trauma tumpul TRIAS BECK : • Terjadi bendungan vena • Bunyi jantung menjauh • Tekanan darah menurun Tatalaksana : perikardiosintesis Tindakan perikardiostomi (tusuk dengan jarum besar/abocath 14-16F dengan spuit, pada ujung proc. Xiphoideus arah ujung skapula kiri 45o, bedakan darah intraperikard atau dari dalam jantung, pasang EKG monitor)
  • 28. Pembuluh darah besar • Lebih dari 90% cedera pembuluh darah besar toraks disebabkan oleh trauma tembus, • Laserasi sederhana pada arkus aorta asendens atau transversal dapat diperbaiki dengan aortorafi lateral. • Perbaikan cedera aorta posterior, cedera asendens atau transversal yang kompleks memerlukan bypass kardiopulmoner penuh. • Cedera arteri subklavia dapat diperbaiki menggunakan arteriorrhaphy lateral karena banyak cabang dan penambatan arteri, • Untuk mencegah ruptur aorta, terapi farmakologis dengan β1 -antagonist, esmolol, harus diberikan di tempat trauma, dengan target SBP <100 mmHg dan denyut jantung <100/menit. • Manajemen nonoperatif untuk cedera aorta intima derajat I dicapai dengan agen antiplatelet dan kontrol tekanan darah Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 29. Jantung • Cedera jantung baik tumpul dan tembus memiliki presentasi yang sangat berbeda oleh karena itu perawatannya juga berbeda. • Cedera jantung tembus dapat diperbaiki secara operatif; perdarahan harus dikontrol; • Perbaikan definitif cedera jantung dilakukan dengan jahitan polipropilen 3-0 atau jahitan terputus, jahitan polipropilen 2-0. • ECHO dapat mendiagnosis cedera dan menghitung pengaruhnya terhadap curah jantung. • Pasien dengan hemodinamik tidak stabil harus menjalani ECHO untuk mengevaluasi kelainan gerakan dinding (terutama hipokinesis ventrikel kanan), cairan perikardial, disfungsi katup, ruptur korda, atau penurunan fraksi ejeksi. • Pasien dengan cedera jantung tumpul biasanya datang dengan takikardia persisten atau gangguan konduksi Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed
  • 30. Trakea, Bronkus, dan Parenkim Paru. • Untuk pasien dengan kebocoran udara masif membutuhkan eksplorasi darurat • Diseksi harus dibatasi pada area cedera untuk mencegah gangguan pembuluh darah bronkial di sekitarnya dan iskemia serta striktur. • Pada pasien dengan cedera bronkial perifer, ditunjukkan oleh kebocoran udara persisten dari selang dada dan dapat dilihat dengan endoskopi • Mayoritas cedera parenkim paru disebabkan oleh pneumotoraks; sebagian besar dapat dikelola dengan tube thoracostomy • Pengobatan antibiotik didasarkan pada hasil kultur definitif, tetapi antibiotik dugaan harus mencakup MRSA (Methicillin- resistant Staphylococcus aureus) di SICU (surgical intensive care unit) Schwartz Principal Of Surgery 11 Ed