SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 48
Dosen Pengampu: Astri Yulia Sari Lubis
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
Pengantar Asuhan Kebidanan
Reproduksi
MENSTRUASI
MENARCHE
MENOPAUSE
Siklus Reproduksi Wanita
Oogenesis
Perkembangan oogonia
(terdapat sebelum lahir)
menjadi ovum matang
memerlukan waktu antara
usia 11 tahun (permulaan
ovulasi pada awal
pubertas) hingga usia 50
tahun (akhir ovulasi pada
permulaan menopause)
Catatan Klinis
Semakin tuanya usia ovum yang dibebaskan oleh
wanita pada usia akhir 30-an dan 40-an diperkirakan
berperan menyebabkan peningkatan insidens kelainan
genetik, misalnya Sindrom Down pada anak yang lahir
dari ibu dalam kisaran usia tersebut.
SKALA TANNER PUBERTAS
Siklus Reproduksi Wanita
MENARCHE
Menstruasi pertama disebut menarche, umumnya
dimulai pada usia 11 – 14 tahun.
Biasanya belum teratur selama 1-2 tahun sampai
akhirnya proses ovulasi menjadi teratur.
MENSTRUASI
MENSTRUASI
Pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi
setiap bulannya, kecuali pada saat kehamilan.
Biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menopause (45-55
tahun).
Siklus bervariasi  90% : siklus 25 – 35 hari
Haid  tanda bahwa sistem reproduksi menjalankan faalnya.
Keadaan Normal :
- Panjang siklus 28 ± 2 hari
- Lama haid 3 – 7 hari.
- Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari
HAID = MENSTRUASI
Hasil akhir interaksi :
 Hipotalamus
 Hipofise
 Ovarium (indung telur)
 Endometrium
Aksis hormonal
Siklus Reproduksi Wanita
HAID TERATUR
OVULASI 
> 90%
Perkembangan Follikel
Siklus
Menstruasi
1. Siklus ovarium
a. Fase folikuler
b. Fase luteal
2. Siklus uterus
a. Fase Deskuamasi
b. Fase Regenerasi
c. Fase Proliferasi
d. Fase Sekresi
• Estrogen dan Progesteron   pertumbuhan
endometrium
• Estrogen   endometrium menebal (fase proliferasi)
• Progesteron    pembuluh darah & kelenjar (fase
sekresi).
• Estrogen & progesteron   pertumbuhan
endometrium terhenti  pelepasan dan perdarahan
endometrium
Hanya 2/3 bagian dinding endometrium yang akan meluruh
Siklus Reproduksi Wanita
Siklus Reproduksi Wanita
Penggolongan Menstruasi dan Siklusnya :
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan :
Hipermenorea atau menoragia
Hipomenorea
Kelainan siklus
Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea
Perdarahan di luar haid  Metroragia
Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
premenstruall tension (ketegangan prahaid)
mastodinia
Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi)
Dismenorea
Gangguan Menstruasi
1. Hipermenore
 Perdarahan haid lebih banyak dari normal dan lebih lama
disertai dengan adanya bekuan darah tetapi siklus teratur.
 Penyebab :
- Terlalu lelah - Hipertensi
- Mioma uteri - Penyakit jantung
- Endometriosis - Hemofili (penyakit darah)
 Tanda dan gejala :
 Waktu haid panjang 7-8 hari
 Perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah
 Siklus haid teratur
Gangguan Menstruasi
2. Hypomenorhea
 Perdarahan haid lebih pendek dari biasanya.
 Penyebab :
 Setelah dilakukan miomektomi
 Gangguan endokrin
 Tanda dan gejala :
 Waktu haid singkat
 Perdarahan haid singkat
Gangguan Menstruasi
3. Polimenore
 Haid sering terjadi karena siklus yang pendek
kurang dari 21 hari.
 Penyebab :
- Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi dan masa subur.
- Kelainan ovarium karena peradangan, endometriosis.
Gangguan Menstruasi
4. Oligomenore
 Haid jarang terjadi, siklus lebih panjang dari 35 hari.
 Penyebab :
 Perpanjangan std. Folikuler (lamanya 8-9 hari dimulai dari hari ke-5
menstruasi)
 Perpanjangan std. Luteal (lamanya 15-18 hari setelah ovulasi)
 Kedua std. di atas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.
 Tanda dan gejala :
 Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali.
 Perdarahan haid biasanya berkurang.
Gangguan Menstruasi
5. Amenorrhea
Keadaan tidak haid (dalam waktu 3 bulan
atau lebih).
Terbagi atas :
a. Amenore primer
b. Amenore sekunder
c. Amenore fisiologis
Gangguan Menstruasi
6. Metrorraghia
Perdarahan tidak teratur dan tidak ada
hubungannya dengan masa haid karena terjadi
diantara 2 siklus.
Penyebab :
- Kehamilan : abortus, ektopik
- Di luar kehamilan : karena luka yang tidak sembuh (menopause, wanita
tanpa anak, banyak anak), peradangan endometriosis, pengaruh hormonal.
Gangguan Menstruasi
7. Pre Menstrual Syndrom
 Perubahan mental maupun fisik yang terjadi
antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi
dan segera mereda setelah menstruasi dimulai.
 Gejala :
- Badan lemas - Mudah lelah
- Malas bergerak - Perubahan suasana hati
- Sukar konsentrasi
Gangguan Menstruasi
8. Pseudomenorrea
 Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar,
karena tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput dara.
 Penyebab : kongenital, acquisita
 Tanda dan gejala : nyeri >5 hari tanpa perdarahan, pada pemeriksaan
terlihat sel darah merah menonjol berwarna kebiruan karena adanya darah
yang berkumpul di belakangnya.
 Komplikasi : hematokolpos, hematometra, hematosalping
Gangguan Menstruasi
9. Menstruasi Precocks
 Perdarahan pada anak usia kurang dari 8-10 tahun yang
disertai dengan tumbuhnya rambut kelamin, pertumbuhan
buah dada.
 Klasifikasi :
 Pubertas precocks  disertai terbentuknya hormon gonadotropin dan dapat
menimbulkan kehamilan.
 Pseudo pubertas precocks  tidak adanya hormon gonadotropin.
Gangguan Menstruasi
10. Dismenorrhoe
 Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan
sesudah haid dapat bersifat kolik terus menerus.
 Nyeri diduga karena kontraksi rahim.
 Penyebab :
- Primer  psikis, anemia, endokrin, serviks sempit.
- Sekunder  kelainan pada alat kandungan.
MENOPAUSE
Menopause ?
Berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bulan” dan
“penghentian sementara”.
Menopause  masa istirahat.
Diagnosis menopouse dibuat setelah terdapat amenorea
sekurang-kurangnya satu tahun.
Biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun
Fertil 1-2 tahun
1-2 tahun
Pre menopause Post menopause
Menopause
(12 bulan tidak haid)
Peri menopause
5 tahun 5 tahun
Senilis
Klasifikasi Menopause
Menopause prematur
Terjadi pada usia dibawah 40 tahun
Penyebab : herediter, gangguan gizi, penyakit menahun dan penyakit yang
merusak jaringan kedua ovarium.
Menopause terlambat
Biasanya masih haid diatas usia 50 tahun.
MENOPAUSE
MENOPAUSE
MASALAH DASAR
HORMONAL
PENYAKIT
LANSIA
PSIKOSOSIAL
Usia Menopause
WESTERN SOCIETIES 50 – 52 TAHUN
HAWAI, JEPANG, CHINA 49.9 TAHUN
BANGKOK 47.9 TAHUN
PAKISTAN 47 TAHUN
INDONESIA 47 – 49 TAHUN
KADAR ESTROGEN MENURUN
MENOPAUSE
OVARIUM ATRESIA
ATROPI
ETIOLOGI
Prematur pembedahan
Alami
Iatrogenik
Faktor predisposisi :
Usia saat menarche - Pemakaian kontrasepsi
Faktor psikis - Merokok
Jumlah anak - Sosial ekonomi
Usia melahirkan
Gejala Menopause
Mencegah Munculnya
Gejala-Gejala Menopause
Olah raga teratur
Pola makan sehat
Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein.
Fitoesterogen
MENOPAUSE
Masalah yang terjadi
• Penyakit jantung koroner
• Osteoporosis
• Kanker usus besar
• Alzheimer (pikun)
• Gangguan hubungan seksual
• Gejala vasomotor
Gejala Vasomotor
Atropi Epitel (Urogenital, Mata, Mulut)
Resiko Terjadinya Osteoporosis
Resiko Meningkatnya Penyakit Kardiovaskuler
Resiko Menderita Penyakit Alzeimer
DAMPAK KLINIS PENURUNAN ESTROGEN
Hot flushes & sweating Gejala vasomotor
Prevalensi : world wide 0 - 85%
USA - Eropa 50 - 75%
Subyektif :- Rasa semburan panas.
- Sering diikuti keringat dingin.
- Sering terbangun pada malam hari.
Obyektif : - Kemerahan pada muka, leher, dada.
- Keringat banyak.
Perubahan fisiologis :
- Vasodilatasi perifer
- Takhikardi
- Meningkatnya skin temperatur
- Tekanan darah normal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk menopause dapat dilakukan
dengan cara memeriksa tingkat follicle-stimulating hormone (FSH) dan
estrogen (estradiol) dengan tes darah. Dikatakan menopause, jika
hormon FSH dan estradiol menunjukan tingkat penurunan. Dokter
mungkin juga merekomendasikan tes darah untuk menentukan tingkat
kemampuan thyroid-stimulating hormone, karena hypotiroidisme dapat
menyebabkan gejala mirip dengan menopause.
Apakah kegiatan sexual wanita
menopause terganggu ?
Atropi urogenital
Penipisan epitel
Penipisan supportive tissue
Berkurangnya vaskularisasi
Keluhan
* Vagina kering 22-38% * iritasi
* Dysuria 11% * vulvo vag. Pruritus
* Sering kencing 29% * post coit. Bleeding
* Incontinensia 29% * prolapsus
* Recurrent uti 8 - 13%
* Fluor albus 15 - 22%
* Infeksi 8 - 13%
* Dyspareunia 15%
Siklus Reproduksi Wanita

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Siklus Reproduksi Wanita

Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21ikhwan215
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaJihan Ahmad
 
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptxPOWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptxssuser94884c
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfPertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfEka Safitri
 
Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Afiyah Hidayati
 
309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-ppt
309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-ppt309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-ppt
309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-pptwahyuniagustia
 
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
dokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptx
dokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptxdokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptx
dokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptxShufieMilenial
 
Gangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksiGangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksiAyunina2
 
Gangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdf
Gangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdfGangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdf
Gangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdfBelaEkaAvrini
 
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidBiologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidNur Adlina Aqilah
 

Semelhante a Siklus Reproduksi Wanita (20)

Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
 
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
Daur mesntruasi chaidarwarianto_21
 
Kespro infertilitas
Kespro infertilitasKespro infertilitas
Kespro infertilitas
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptxPOWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
 
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfPertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
 
Gizi & menarche
Gizi & menarcheGizi & menarche
Gizi & menarche
 
Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2Kesehatan reproduksi remaja 2
Kesehatan reproduksi remaja 2
 
309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-ppt
309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-ppt309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-ppt
309669552 98595131-kesehatan-reproduksi-wanita-ppt
 
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & menarche AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptxKELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
 
ppt hiv/aids
ppt hiv/aidsppt hiv/aids
ppt hiv/aids
 
dokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptx
dokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptxdokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptx
dokumen.tips_gangguan-haid-dan-siklus2.pptx
 
Gangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksiGangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksi
 
Gangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdf
Gangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdfGangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdf
Gangguan Haid pada Masa Reproduksi.pdf
 
Kel 3 fertilisasi
Kel 3 fertilisasiKel 3 fertilisasi
Kel 3 fertilisasi
 
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidBiologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
 
PCOS.pptx
PCOS.pptxPCOS.pptx
PCOS.pptx
 

Mais de AstriYuliaSariLubis1

Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananPendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananAstriYuliaSariLubis1
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTAstriYuliaSariLubis1
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANPERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAstriYuliaSariLubis1
 
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptxAstriYuliaSariLubis1
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBLAstriYuliaSariLubis1
 
13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...
13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...
13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...AstriYuliaSariLubis1
 
12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptxAstriYuliaSariLubis1
 
15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...
15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...
15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...AstriYuliaSariLubis1
 

Mais de AstriYuliaSariLubis1 (20)

Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananPendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
 
Konsep Video Pembelajaran
Konsep Video PembelajaranKonsep Video Pembelajaran
Konsep Video Pembelajaran
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIPEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Perawatan Luka Perineum
Perawatan Luka PerineumPerawatan Luka Perineum
Perawatan Luka Perineum
 
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANPERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
 
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASIPERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
 
Kebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & TidurKebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & Tidur
 
OBAT PERSALINAN.pptx
OBAT PERSALINAN.pptxOBAT PERSALINAN.pptx
OBAT PERSALINAN.pptx
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
 
Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi MelahirkanPosisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
 
Pemberian Oksitosin
Pemberian Oksitosin Pemberian Oksitosin
Pemberian Oksitosin
 
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
 
Soal vignette Nifas.pptx
Soal vignette Nifas.pptxSoal vignette Nifas.pptx
Soal vignette Nifas.pptx
 
13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...
13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...
13. ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NI...
 
12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
12. Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
 
15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...
15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...
15. Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan...
 

Último

MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnyaLidia941960
 
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptxAsuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptxdhykz1
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfUlimarthaManurung
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptdodiharyanto42
 
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)Robertus Arian Datusanantyo
 
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptxPPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptxMadeSuardana20
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDFSUDIRO11
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianhaslinahaslina3
 

Último (8)

MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
 
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptxAsuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
Asuhan Keperawatan Kesehatan Penerbangan (2).pptx
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
 
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
 
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
 
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptxPPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
PPT SOSIALISASI PENGAJUAN SKP KEMENKES IFA.pptx
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 

Siklus Reproduksi Wanita

  • 1. Dosen Pengampu: Astri Yulia Sari Lubis JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG Pengantar Asuhan Kebidanan Reproduksi
  • 4. Oogenesis Perkembangan oogonia (terdapat sebelum lahir) menjadi ovum matang memerlukan waktu antara usia 11 tahun (permulaan ovulasi pada awal pubertas) hingga usia 50 tahun (akhir ovulasi pada permulaan menopause)
  • 5. Catatan Klinis Semakin tuanya usia ovum yang dibebaskan oleh wanita pada usia akhir 30-an dan 40-an diperkirakan berperan menyebabkan peningkatan insidens kelainan genetik, misalnya Sindrom Down pada anak yang lahir dari ibu dalam kisaran usia tersebut.
  • 8. MENARCHE Menstruasi pertama disebut menarche, umumnya dimulai pada usia 11 – 14 tahun. Biasanya belum teratur selama 1-2 tahun sampai akhirnya proses ovulasi menjadi teratur.
  • 10. MENSTRUASI Pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi setiap bulannya, kecuali pada saat kehamilan. Biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menopause (45-55 tahun). Siklus bervariasi  90% : siklus 25 – 35 hari
  • 11. Haid  tanda bahwa sistem reproduksi menjalankan faalnya. Keadaan Normal : - Panjang siklus 28 ± 2 hari - Lama haid 3 – 7 hari. - Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari
  • 12. HAID = MENSTRUASI Hasil akhir interaksi :  Hipotalamus  Hipofise  Ovarium (indung telur)  Endometrium
  • 17. Siklus Menstruasi 1. Siklus ovarium a. Fase folikuler b. Fase luteal 2. Siklus uterus a. Fase Deskuamasi b. Fase Regenerasi c. Fase Proliferasi d. Fase Sekresi
  • 18. • Estrogen dan Progesteron   pertumbuhan endometrium • Estrogen   endometrium menebal (fase proliferasi) • Progesteron    pembuluh darah & kelenjar (fase sekresi). • Estrogen & progesteron   pertumbuhan endometrium terhenti  pelepasan dan perdarahan endometrium
  • 19. Hanya 2/3 bagian dinding endometrium yang akan meluruh
  • 22. Penggolongan Menstruasi dan Siklusnya : Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan : Hipermenorea atau menoragia Hipomenorea Kelainan siklus Polimenorea Oligomenorea Amenorea Perdarahan di luar haid  Metroragia Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid premenstruall tension (ketegangan prahaid) mastodinia Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi) Dismenorea
  • 23. Gangguan Menstruasi 1. Hipermenore  Perdarahan haid lebih banyak dari normal dan lebih lama disertai dengan adanya bekuan darah tetapi siklus teratur.  Penyebab : - Terlalu lelah - Hipertensi - Mioma uteri - Penyakit jantung - Endometriosis - Hemofili (penyakit darah)  Tanda dan gejala :  Waktu haid panjang 7-8 hari  Perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah  Siklus haid teratur
  • 24. Gangguan Menstruasi 2. Hypomenorhea  Perdarahan haid lebih pendek dari biasanya.  Penyebab :  Setelah dilakukan miomektomi  Gangguan endokrin  Tanda dan gejala :  Waktu haid singkat  Perdarahan haid singkat
  • 25. Gangguan Menstruasi 3. Polimenore  Haid sering terjadi karena siklus yang pendek kurang dari 21 hari.  Penyebab : - Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi dan masa subur. - Kelainan ovarium karena peradangan, endometriosis.
  • 26. Gangguan Menstruasi 4. Oligomenore  Haid jarang terjadi, siklus lebih panjang dari 35 hari.  Penyebab :  Perpanjangan std. Folikuler (lamanya 8-9 hari dimulai dari hari ke-5 menstruasi)  Perpanjangan std. Luteal (lamanya 15-18 hari setelah ovulasi)  Kedua std. di atas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.  Tanda dan gejala :  Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali.  Perdarahan haid biasanya berkurang.
  • 27. Gangguan Menstruasi 5. Amenorrhea Keadaan tidak haid (dalam waktu 3 bulan atau lebih). Terbagi atas : a. Amenore primer b. Amenore sekunder c. Amenore fisiologis
  • 28. Gangguan Menstruasi 6. Metrorraghia Perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan masa haid karena terjadi diantara 2 siklus. Penyebab : - Kehamilan : abortus, ektopik - Di luar kehamilan : karena luka yang tidak sembuh (menopause, wanita tanpa anak, banyak anak), peradangan endometriosis, pengaruh hormonal.
  • 29. Gangguan Menstruasi 7. Pre Menstrual Syndrom  Perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah menstruasi dimulai.  Gejala : - Badan lemas - Mudah lelah - Malas bergerak - Perubahan suasana hati - Sukar konsentrasi
  • 30. Gangguan Menstruasi 8. Pseudomenorrea  Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput dara.  Penyebab : kongenital, acquisita  Tanda dan gejala : nyeri >5 hari tanpa perdarahan, pada pemeriksaan terlihat sel darah merah menonjol berwarna kebiruan karena adanya darah yang berkumpul di belakangnya.  Komplikasi : hematokolpos, hematometra, hematosalping
  • 31. Gangguan Menstruasi 9. Menstruasi Precocks  Perdarahan pada anak usia kurang dari 8-10 tahun yang disertai dengan tumbuhnya rambut kelamin, pertumbuhan buah dada.  Klasifikasi :  Pubertas precocks  disertai terbentuknya hormon gonadotropin dan dapat menimbulkan kehamilan.  Pseudo pubertas precocks  tidak adanya hormon gonadotropin.
  • 32. Gangguan Menstruasi 10. Dismenorrhoe  Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat kolik terus menerus.  Nyeri diduga karena kontraksi rahim.  Penyebab : - Primer  psikis, anemia, endokrin, serviks sempit. - Sekunder  kelainan pada alat kandungan.
  • 34. Menopause ? Berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bulan” dan “penghentian sementara”. Menopause  masa istirahat. Diagnosis menopouse dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun
  • 35. Fertil 1-2 tahun 1-2 tahun Pre menopause Post menopause Menopause (12 bulan tidak haid) Peri menopause 5 tahun 5 tahun Senilis
  • 36. Klasifikasi Menopause Menopause prematur Terjadi pada usia dibawah 40 tahun Penyebab : herediter, gangguan gizi, penyakit menahun dan penyakit yang merusak jaringan kedua ovarium. Menopause terlambat Biasanya masih haid diatas usia 50 tahun.
  • 38. Usia Menopause WESTERN SOCIETIES 50 – 52 TAHUN HAWAI, JEPANG, CHINA 49.9 TAHUN BANGKOK 47.9 TAHUN PAKISTAN 47 TAHUN INDONESIA 47 – 49 TAHUN
  • 40. ETIOLOGI Prematur pembedahan Alami Iatrogenik Faktor predisposisi : Usia saat menarche - Pemakaian kontrasepsi Faktor psikis - Merokok Jumlah anak - Sosial ekonomi Usia melahirkan
  • 42. Mencegah Munculnya Gejala-Gejala Menopause Olah raga teratur Pola makan sehat Tidak mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein. Fitoesterogen
  • 43. MENOPAUSE Masalah yang terjadi • Penyakit jantung koroner • Osteoporosis • Kanker usus besar • Alzheimer (pikun) • Gangguan hubungan seksual • Gejala vasomotor
  • 44. Gejala Vasomotor Atropi Epitel (Urogenital, Mata, Mulut) Resiko Terjadinya Osteoporosis Resiko Meningkatnya Penyakit Kardiovaskuler Resiko Menderita Penyakit Alzeimer DAMPAK KLINIS PENURUNAN ESTROGEN
  • 45. Hot flushes & sweating Gejala vasomotor Prevalensi : world wide 0 - 85% USA - Eropa 50 - 75% Subyektif :- Rasa semburan panas. - Sering diikuti keringat dingin. - Sering terbangun pada malam hari. Obyektif : - Kemerahan pada muka, leher, dada. - Keringat banyak. Perubahan fisiologis : - Vasodilatasi perifer - Takhikardi - Meningkatnya skin temperatur - Tekanan darah normal
  • 46. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk menopause dapat dilakukan dengan cara memeriksa tingkat follicle-stimulating hormone (FSH) dan estrogen (estradiol) dengan tes darah. Dikatakan menopause, jika hormon FSH dan estradiol menunjukan tingkat penurunan. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes darah untuk menentukan tingkat kemampuan thyroid-stimulating hormone, karena hypotiroidisme dapat menyebabkan gejala mirip dengan menopause.
  • 47. Apakah kegiatan sexual wanita menopause terganggu ? Atropi urogenital Penipisan epitel Penipisan supportive tissue Berkurangnya vaskularisasi Keluhan * Vagina kering 22-38% * iritasi * Dysuria 11% * vulvo vag. Pruritus * Sering kencing 29% * post coit. Bleeding * Incontinensia 29% * prolapsus * Recurrent uti 8 - 13% * Fluor albus 15 - 22% * Infeksi 8 - 13% * Dyspareunia 15%