Dokumen tersebut membahas sistem komunikasi massa dan teori-teori efek komunikasi massa. Komunikasi massa didefinisikan sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media kepada masyarakat luas secara tidak langsung, searah, dan serentak. Teori-teori yang dijelaskan antara lain bullet theory, efek film, proses terpaan selektif, pendekatan uses and gratification, agenda setting, dan spiral of silence.
1. Sistem Komunikasi Massa
Oleh :
Arrahimmalik Fatehakim
Arum Laksmi N
Maghfiroh Setyaningrum
Desmond Pradana N
Bagus Kriswono
Septia karina
Ivan Cedha R
2. PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA
• Bittner (1980:10), “Komunikasi massa
adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah
besar orang.”
• Garbner (1967), “Komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi dan lembaga
dari arus pesan yang kontinyu serta
paling luas dimiliki orang dalam
masyarakat industry.”
3. • Maletzke (1963), Komunikasi massa
diartikan sebagai bentuk komunikasi
yang menyampaikan sebuah pesan
melalui media penyebaran teknis atau
alat-alat khusus untuk menyampaikan
pesan secara tidak langsung dan satu
arah serta mencapai pada saat yang
sama bagi masyarakat luas yang
terdiri dari berbagai kelompok.
5. Sistem Komunikasi Massa Vs Sistem Komunikasi Interpersonal
Komunikasi massa memiliki empat
tanda pokok, yaitu :
(1)bersifat tidak langsung, artinya harus
melewati media teknis
(2)bersifat searah, tidak ada interaksi
antara pelaku komunikasi;
(3)bersifat terbuka, artinya ditujukan pada
publik yang tidak terbatas dan anonym
(4) mempunyai publik yang secara
geografis tersebar
6. Karakteristik Psikologi Komunikasi Massa
Pengendalian
arus informasi
• Tidak dapat
mengatur
pembicaraan
Umpan balik
• Zero Feedback
Stimulasi alat
indera
• Melalui media
massa
Proporsi unsur isi
dan hubungan
• Menekankan
pada “apanya”
7. Sejarah Penelitian Efek Komunikasi Massa
A. Bullet Theory ( Oleh Carl I. Hovland )
Kurang lebih tahun 1920-1930an, media
massa pada saat itu boleh jadi menjadi satu-
satunya sumber informasi mengenai Perang
Dunia II serta kondisi perpolitikan di suatu
negara. Oleh karena massa mengandalkan
media yang saat itu digunakan untuk
propaganda, penerimaan bulat-bulat informasi
dari media massa menjadi sebuah
keniscayaan.
8. B. Efek Film (1940-an)
Pesan dalam film tersebut efektif dalam
menyampaikan informasi, tetapi tidak
mengubah sikap
C. Proses Terpaan Selektif (selective
exposure) dan Persepsi Selektif (selective
perception) [ oleh Lazarsfeld]
Khalayak bukan lagi massa yang pasif
yang menerima apa saja yang media massa
informasikan.
9. D.Pendekatan Uses and Gratification [Elihu
Katz ,1959] Pendekatan ini memandang
media massa sebagai objek pemenuhan
kebutuhan dan pemuasan, sedangkan
khalayak adalah pihak yang aktif dalam
mengonsumsi informasi media massa.
E.Agenda Setting [Maxwell E. McComb dan
Donald L. Shaw ]
Memusatkan perhatian pada efek media
massa terhadap pengetahuan, dimana fokus
perhatiannya adalah efek kognitif.
10. F.The Spiral of Silence [Elisabeth Noelle –
Neumann]
Opini yang diarahkan media massa
merupakan opini mayoritas. Sehingga pihak-
pihak yang memiliki opini berbeda akan
cenderung diam, tidak berkenan menyatakan
pendapatnya yang bertentangan dengan
opini dominan.