3. 3
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami konsep Competensi Base
Training (CBT) dan Competency Base
Assessment (CBA)
Mampu membaca, menganalisis dan
menginterpretasikan struktur Unit
Kompetensi (EK, KUK, Batasan
Variabel, Panduan Penilaian sampai
dengan aspek kritis)
5. Pastikan peserta training membawa :
1. Laptop/notebook dan dapat
mengoperasikan computer
2. Pas foto 3 x 4 , 3 lembar
3. Foto copy KTP
4. Foto copy ijazah pendidikan terakhir
5. Foto copy Surat Keterangan
Jabatan/Pengalaman Kerja sebagai
Staf Administrasi MSDM minimal 1
tahun
6. Menyiapkan bukti hasil pekerjaan
yang relevan dengan UK 1 – UK 4.
8. TOT + SERTIFIKASI METODOLOGI
PELATIHAN KKNI LEVEL 4
Acuan Normatif :
Kepmenakertrans RI No. 161 Tahun 2015 Tentang
SKKNI Bidang Standardisasi, Pelatihan dan
Sertifikasi
SKKNI Bidang K3, Pariwisata, Administrasi
Perkantoran (adopsi)
SKKNI Bidang/Teknis ??? Sesuai dengan
kompetensi Teknis masing-masing.
9. Kompetensi Metodologi
(KKNI level 4, 14 UK -
SKKNI No. 16 Tahun
2015, Tentang SPS)
Kompetensi Teknis
(SKKNI yang sesuai
dengan bidang keahlian
masing-masing)
TOT + SERTIFIKASI BERBASIS KOMPETENSI
METODOLOGI PELATIHAN KKNI LEVEL 4
Tugas Praktek
(sesuai dengan
SKKNI / UK
bidang keahlian
masing-masing)
Sertifikasi
(bukti hasil
pekerjaan/
pelatihan
(evidence)
10. I. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Pendekatan pada
KSA peserta,
Fokus pada kemampuan melakukan
tugas sesuai dengan standar kinerja
di tempat kerja, diarahkan pada
outcomes yang spesifik, yang mampu
telusur sesuai standar,
Pendekatan pelatihan diarahkan pada
sistem untuk mendapatkan pengakuan
kompetensi.
11. NO KODE UNIT JUDUL UNIT BUKTI
1 KKK.00.02.012.01 Menerapkan Prinsip Kesehatan Kerja untuk
Mengendalikan Risiko K3
1
2 N.821100.028.02 Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi 2
3 PAR.JK02.009.01 Melakukan Presentasi 3
4 P.854900.011.01 Menyusun Program Pelatihan 4
5 P.854900.016.01 Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan 5
6 P.854900.014.01 Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (face to face) 6
7 P.854900.017.01 Mengorganisasikan Asesmen 7
MATERI PELATIHAN KUALIFIKASI 4 - INSTRUKTUR
12. NO KODE UNIT JUDUL UNIT BUKTI
8 P.854900.042.01 Mengases Kompetensi 8
9 P.854900.013.01 Mendesain Media Pembelajaran 9
10 P.854900.014.01 Mendesain Media Pembelajaran yang Inovatif
untuk Suatu Program Pelatihan
10
11 P.854900.019.01
Memfasilitasi Pelaksanaan Pelatihan di Tempat
Kerja (OJT/Pemagangan)
11
12 P.854900.021.01 Memonitor Pelaksanaan Pelatihan 12
13 P.854900.022.01 Melakukan Tindakan Korektif Pelaksanaan
Pelatihan
13
14 P.854900.030.01 Melaksanakan Administrasi SDM Pelatihan 14
MATERI PELATIHAN KUALIFIKASI 4 - INSTRUKTUR
13. ACUAN NORMATIF
1. PP 31 / 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
2. ILO Recommendation 195 : Human Resources
Development : education, training and lifelong learning
(Geneva, 1 Juni 2004)
3. Pemenakertrans No. 8 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi
4. Keputusan Dirjen Binalattas Kemenakertrans No. KEP.
185/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
14. TIGA PILAR UTAMA
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI
INDUSTRI
LDP
KKNI
SKKNI
COMPETENCY
BASED
TRAINING
COMPETENCY
BASED
ASSESSMENT
BNSP/
LSP
15. 15
PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN/PELATIHAN
Lembaga
Diklat
Profesi
Pasar kerja
(industri/perus
ahaan)
Menjembatani kebutuhan kompetensi dunia industri/dunia usaha
Menyusun program pelatihan berbasis kompetensi
Menyediakan sumberdaya dan fasilitas pelatihan
Menjadi tempat uji kompetensi
16. STANDAR KOMPETENSI
Standar diartikan sebagai ukuran tertentu yang disepakati dan
dipakai sebagai patokan
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan
suatu pekerjaan sesuai dengan kewenangannya
Standar Kompetensi adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
Fungsi Standar Kompetensi sebagai pedoman bagi pelatih
maupun penilai terhadap penyelenggaraan pelatihan dan
penilaian kompetensi.
17. PENGETAHUAN
KEAHLIAN SIKAP KERJA
ASPEK
KRITIS
ASPEK
KRITIS
ASPEK
KRITIS
KOMPETENSI KERJA
KOMPONEN STANDAR KOMPETENSI KERJA
ASPEK
KRITIS
Indikator kuat untuk dapat melakukan suatu pekerjaan agar berhasil
TRANSFER
SKILL
TASK SKILL
TASK MANAJEMEN
SKILL
JOB ROLL /
ENVIRONMENTAL
SKILL
CONTINJENSI
MANAJEMEN SKILL
DIMENSI KOMPETENSI
KOMPETEN
19. JENIS STANDAR KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI
KHUSUS
STANDAR KOMPETENSI
INTERNASIONAL
STANDAR KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA
(SKKNI)
Standar Kompetensi yang dibuat dan
diberlakukan untuk kepentingan
organisasi atau perusahaan sendiri
Standar Kompetensi yang dibuat dan
diberlakukan untuk kepentingan
anggota organisasi internasional
Standar Kompetensi yang dibuat
dan diberlakukan secara nasional
di Indonesia
20. 20
Kompeten merupakan kemampuan :
Menghasilkan kinerja sesuai taraf keterampilan yang disepakati/
disyaratkan (Task Skill)
Mengorganisasikan tugas-tugas secara spesifik (Task Management
Skill)
Bereaksi secara tepat jika timbul masalah, mampu mengatasi
masalah, (Contingency Management Skill)
Berperan secara benar di dalam lingkungan kerjanya (Job Roll /
Environmental Skill)
Menerapkan pengetahuan dan keterampilannya pada situasi yang
baru (Transffer Skill)
21. 21
Contingency
Management Skill
e.g. Mobil mogok dan
tahu cara mengatasinya
SOPIR
MOBIL
Task Management
skills
e.g Menyesuaikan kaca
spion, menyesuaiakan
tempat duduk
Job/ Role
environment skills
e.g. Mampu membaca
rambu lalu lintas dan
mematuhinya
Transfer/Adaption
skills
e.g. Mampu mengemudi
dengan stir kiri atau pun
kanan
Task Skills
e.g Maju, mundur, belok
kiri, kanan
1
2
3
4
5
Ilustrasi Dimensi Kompetensi
PENGEMUDI
22. Contoh Unit Kompetensi (UK)
KODE UNIT : P.854900.011.01
JUDUL UNIT : Menyusun Program Pelatihan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup
persyaratan yang berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan seseorang untuk
menyusun program pelatihan.
23. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menentukan kualifikasi
program pelatihan
1.1 Nama program pelatihan ditentukan
berdasarkan pemaketan/pengemasan
kompetensi.
1.2 Jenjang program pelatihan ditentukan
berdasarkan jenjang kualifikasi.
1.3 Deskripsi program pelatihan
dirumuskan mengacu kepada isi
program pelatihan.
1.4 Kompetensi lulusan ditetapkan
berdasarkan nama dan jenjang
program.
2. Menentukan
persyaratan peserta
2.1 Persyaratan umum peserta ditentukan
berdasarkan kebutuhan program
pelatihan.
2.2 Persyaratan kompetensi ditentukan
mengacu pada prasyarat untuk
mengikuti program pelatihan.
3. Menyusun kurikulum
pelatihan
3.1 Unit-unit kompetensi ditentukan
dengan mengacu pada pencapaian
kompetensi lulusan program pelatihan.
3.2 Materi pelatihan dikelompokkan ke
dalam kelompok umum dan inti.
3.3 Kebutuhan OJT ditentukan sesuai
dengan kompetensi lulusan.
4. Menyusun silabus
pelatihan
4.1 Elemen unit kompetensi diidentifikasi
sesuai unit kompetensi.
4.2 Kriteria unjuk kerja diidentifikasi sesuai
elemen kompetensi.
24. 24
Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyusun program pelatihan dalam rangka merancang
program pelatihan.
Kondisi penilaian
1.1 Kondisi penilaian mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, skap kerja,
proses, dan hasil atas pencapaian kompetensi ini yang terkait dalam menyusun
program pelatihan sebagai bagian dari perancangan program pelatihan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi dari lisan, tertulis, observasi, atau
portofolio.
1.3 Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari workshop, di
tempat kerja, atau kelas.
Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam menspesifikasikan kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta pelatihan
25. STRUKTUR UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT :
JUDUL UNIT :
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
1.3
2.
3.
RENTANG VARIABEL ( Konteks variabel, tgs yg hrs dilaksanakn, perlengkapan,& peraturn )
PANDUAN PENILAIAN ;( Prosedr & Unit komp terkait, Kondsi pengujian, K,S ,A )
Kalimat Kerja Aktif Mencerminkan Out Put Berupa Jasa Atau Barang
MENCERMINKAN ISI ELEMEN KOMPETENSI
Berupa Kalimat Kerja Aktif, yang mencerminkan
tugas-tugas pekerjaan dari Unit
Berupa Langkah Kerja, dan
kalimatnya berbentuk Pasif , yang
mencerminkan Ranah K/S/A
26. KETELUSURAN SKKNI DENGAN SISTEM INDUSTRI
Judul Unit
Elemen Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Batasan Variabel
Panduan Penilaian
Aktifitas Pekerjaan
Rincian
Langkah – langkah / prosedur.
Dapat berupa proses manajemen
atau proses produksi
Produk / Jasa
Instruksi Kerja pada Industri
yang Terukur dan dapat
diobservasi
Kontekstual di tempat kerja
Deskripsi aspek kritis
pengetahuan dan ketrampilan
penting untuk asesmen
27. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi
yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan, pelatihan kerja dan pengalaman
kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.
(Perpres 8 Tahun 2012)
1
2
3
4
5
7
8
9
6
29. Asesmen Berbasis Bukti untuk menentukan apakah kemampuan
seseorang saat ini sesuai dengan standar kompetensi (Hayton dan
Wagner 1998 )
Asesmen Berbasis Kinerja adalah proses mengumpulkan bukti
dan membuat penilaian apakah seseorang telah mencapai
kompetensi. Ini sering digambarkan sebagai proses yang
direferensikan dengan kriteria, karena melibatkan orang yang diases
berdasarkan kriteria tetap atau tolok ukur yang telah ditentukan
sebelumnya, seperti yang dinyatakan dalam unit kompetensi.
II. PENILAIAN/ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI (CBA)
31. PENTINGNYA
BUKTI KOMPETENSI
BERKUALITAS
Bagi Lembaga Pelatihan (LDP) :
Memastikan bahwa pembelajaran dapat
dicapai.
Bagi Pembelajar/Calon Asesi :
Memastikan bahwa kriteria dan standar tercapai
selama proses pembelajaran dan siap untuk
sertifikasi kompetensi.
Bagi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) :
Membantu proses asesmen sesuai prinsip-
prinsip asesmen, dan jaminan mutu sertifikasi.
Bagi Penilai/Asesor :
Membantu proses asesmen efektif dan efisien,
jaminan aturan bukti tercapai sesuai prinsip-
prinsip asesmen.
33. MENGORGANISASIKAN POTENSI BUKTI – BUKTI
MENJADI BUKTI BERKUALITAS
Hasil kinerja kompetensi
(outcome) diidentifikasi
Produk akhir kinerja berupa fisik
dipastikan sesuai dengan standar
produk.
Produk akhir kinerja berupa
Proses disiapkan untuk
rekaman proses.
Produk akhir yang sekaligus
hasil rekaman disiapkan sebagai
bukti menghasilkan produk akhir
dan proses yang sesuai.
34. JENIS BUKTI
• Langsung
• Bukti yang
dikumpulkan oleh
asesor melalui
pengamatan langsung
terhadap aktivitas kerja
yang menghasilkan
pekerjaan, ataupun
dalam kondisi yang
disimulasikan.
METODE
• Observasi langsung
• Kegiatan terstruktur
• Latihan simulasi dan
permainan peran,
proyek, presentasi,
lembar kegiatan
BENTUK BUKTI
• Praktek
langsung/demonstrasi
• Produk/jasa hasil
demonstrasi/praktek
langsung
JENIS + METODE + BENTUK BUKTI
35. JENIS BUKTI
• Tidak Langsung
• Bukti yang
dikumpulkan oleh
asesor melalui
pengamatan tidak
secara langsung
terhadap aktifitas kerja,
METODE
• Verifikasi Portofolio
• Review/ulasan produk,
testimonial, laporan
dari atasan/pihak ke
3/rekan kerja, bukti
pelatihan, dan
pencapaian
sebelumnya yang
diautentikasi
• Bukti dikonfirmasi
melalui pertanyaan
wawancara
BENTUK BUKTI
• Portofolio
• Sertifikat kompetensi
• Sertifikat pelatihan
berbasis kompetensi
• Produk/jasa hasil kerja
• Kinerja pekerjaan
• Dokumen lainnya yang
telah dibuat/disusun
oleh kandidat dengan
dokumentasi pendukung
yang relevan.
JENIS + METODE + BENTUK BUKTI
36. JENIS BUKTI
• Tambahan :
• Bukti yang
dikumpulkan untuk
memastikan
kecukupan bukti-
bukti yang diajukan
dari bukti langsung
dan tidak langsung.
METODE
• Bukti ini dapat
dilakukan melalui
pertanyaan tertulis,
atau pertanyaan
lisan yang secara
akurat
merefleksikan
kinerja asesi.
BENTUK BUKTI
• Jawaban
pertanyaan
terstruktur
• Jawaban
pertanyaan tidak
terstruktur
• Testimoni
• dll
JENIS + METODE + BENTUK BUKTI
37. LSP.P3 LSP.P2
LSP.P1
INDUSTRI
LSP.P1
DIKLAT
LISENSI
Memastikan dan
Memelihara
Kompetensi Kerja
untuk sektor dan
atau profesi
tertentu
Memastikan dan
Memelihara
Kompetensi Kerja
thd SDM lembaga
induknya dan
SDM Jejaring
Kerjanya
Memastikan dan
Memelihara
Kompetensi Kerja
thd SDM Lembaga
induknya
Memastikan dan
Memelihara
Kompetensi Kerja
thd Peserta Didik
Berbasis
Kompetensi dan
SDM mitra
induknya
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI PROFESI