Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio
Anúncio

Basic Petroleum System.pptx

  1. Basic Petroleum System Dasar yang dicari dari eksplorasi minyak dan gas bumi
  2. Materi Belajar Apa Itu Petroleum System? Elemen Penyusun dan Proses Geologi dalam Petroleum System  Batuan Sumber (Source Rock)  Batuan Penyimpan (Reservoir Rock)  Proses Migrasi  Proses Perangkap Minyak Bumi  Batuan Tudung (Seal Rock)  Overburden Aplikasi Memahami Petroleum System di Elnusa
  3. Apa Itu Petroleum System? • Petroleum System adalah sistem pembentukan minyak bumi yang merupakan gabungan dari elemen batuan dan proses geologi yang terakumulasi di bawah permukaan (Wallace, 1994). • Petroleum System menjadi dasar dari eksplorasi pencarian minyak dan gas bumi. • Semakin lengkap proses dari petroleum system tersebut dianalisa, maka semakin besar keberhasilan dalam eksplorasi minyak dan gas bumi.
  4. Elemen Batuan dan Proses Geologi dalam Petroleum System Skema Petroleum Sytem dibawah permukaan (Wallace, 1994)
  5. BATUAN INDUK (SOURCE ROCK) • Source rock atau batuan induk definisi singkatnya adalah batuan yang dapat menghasilkan hidrokarbon (minyak dan gas bumi). • Terdiri dari endapan sedimen kaya akan material organik (dari lipid hewan dan tumbuhan mati jutaan taun lalu yang terendapkan dengan baik) yang dapat menghasilan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan terpanaskan. • Bahan-bahan organic yang dapat menghasilkan minyak dan gas bumi yang terdapat didalam endapan sedimen dikenal dengan kerogen. • Shale (batu lempung/ serpih yang keras) merupakan jenis batuan yang biasa menjadi source rock dalam petroleum system Outcrop Shale (Batu Serpih) di lapangan.
  6. Tipe Kerogen di Shale berdasarkan lingkungan pengendapannya Yang menjadi dasar tipe minyak bumi Tipe I: Terletak di dasar danau bahan- bahan organic kerogen merupakan alga dari lingkungan pegendapan lacustrine dan lagoon (danau). Menghasilkan crude oil. Tipe II: Terletak di laut. Merupakan campuran material tumbuhan serta mikroorganisme laut. Tipe ini menghasilkan oil dan gas. Tipe III: Terletak di daratan. Berasal dari tanaman darat dalam endapan yang mengandung batu bara. Tipe ini umumnya menghasilkan gas dan light oil. Tipe IV: Bahan-bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe ini tidak bisa menghasilkan minyak dan gas. Kandungan kerogen dari suatu source rock dikenal dengan TOC (Total Organic Compound), dimana standar minimal untuk ‘keekonomisan’ harus lebih besar dari 0.5%.
  7. Source Rock Maturasi • Maturasi (maturation) adalah proses pematangan kerogen di source rock berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan organic terendapkan. • Proses ini dipengaruhi oleh peningkatan panas ketika batuan terendapkan semakin dalam dibawah permukaan. • Semakin panas, akan terjadi perubahan dari minyak berat ke gas bumi.
  8. BATUAN RESERVOIR (RESERVOIR ROCK) • Batuan Reservoir adalah batuan yang menjadi tempat terakumulasinya hidrokarbon yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik. • Jenis reservoir umumnya batu pasir (sandstone) dan batuan karbonat (Batu Gamping dan Dolomite) dengan porositas 15-30% (baik porositas primer maupun sekunder) serta permeabilitas minimum sekitar 1 mD (mili Darcy) untuk gas dan 10 mD untuk minyak ringan (light oil). • Batuan reservoir tidak hanya dibatuan sedimen, saat ini batuan beku yang memiliki rekahan (fracture basement) dapat menjadi tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Outcrop Batupasir di Lapangan Outcrop Batu Gamping di Lapangan
  9. Batuan Reservoir Hidrocarbon Migration • Migrasi adalah proses trasportasi/perpindahan minyak dan gas dari batuan sumber menuju reservoir. • Proses migrasi berawal dari migrasi primer (primary migration), yakni transportasi dari source rock ke reservoir secara langsung. • Lalu diikuti oleh migrasi sekunder (secondary migration), yakni migrasi dalam batuan reservoir nya itu sendiri (dari reservoir bagian dalam ke reservoir bagian dangkal). • Migrasi melibatkan rock properties dan fluid properties diantaranya porositas, permeabilitas, tekanan kapiler, gradien suhu dan tekanan, dan viskositas.
  10. Skema Migrasi Hidrocarbon dari Source Rock ke Reservoir
  11. TRAP (Jebakan) Hidrokarbon di Reservoir • Setelah mempelajari dari pembentukan hydrocarbon dari Source Rock kemudian bermigrasi ke Reservoir. Diperlukan adanya jebakan (trap) hydrocarbon di reservoir, sehingga hydrocarbon tersimpan, terperangkap dan terakumulasi dengan baik di Reservoir. Perangkap Structural (Structure Trap) Perangkap Hidrokarbon yang terbentuk dalam struktur geologi seperti lipatan dan patahan. Perangkap Stratigrafi (Stratigraphy Trap) Perangkap Hidrokarbon yang dihasilkan dari perubahan jenis batuan atau pinch-out, ketidakselarasan, atau fitur sedimen lainnya seperti terumbu atau buildups. Perangkap Kombinasi (Combination Trap) Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. 3 Macam Jenis Trap (Perangkap) Hidrocarbon di dalam Reservoir :
  12. Skema bentuk Perangkap (Trap) di Reservoir Stratigraphic Trap : Di Reservoir Batuan Sedimen : - Pinch Out - Ketidak Selarasan Batuan (Unconformity) Di Reservoir Batuan Karbonat : - Limestone Build Up pada batuan terumbu Structural Trap : - Lipatan Lapisan Batuan (Anticlin) - Patahan Lapisan Batuan (Fault) Combination Trap : - Jebakan pada batuan yang terakumulasi secara stratigrafi kemudian terkena structure karena pergerakan tektonik lapisan batuan
  13. SEAL Rocks (Batuan Penutup / Tudung) • Seal Rock adalah batuan penutup atau sebagai tudung dari batuan reservoir yang didalamnya terjebak dan terakumulasi hydrocarbon dari source rocks. • Seal Rock adalah batuan yang memiliki sifat impermeable, tidak dapat mengalirkan fluida sehingga dapat menahan fluida hydrocarbon di dalam Reservoir. • Batuan yang bersifat impermiable seperti batu lempung/mudstone, anhydrite dan garam.
  14. OVERBURDEN • Overburden adalah proses pengendapan yang semakin menebal yang menutup petroleum system dibagian bawahnya. • Overburden ini penting untuk menjaga agar hydrocarbon tertahan sehingga terakumulasi dengan baik di Reservoir menjadi bernilai ekonomis. • Ketika overburden tersebut tipis, ketika terjadi pergerakan pada batuan karena tektonik dan juga erosi dipermukaan, maka dapat terjadi sekunder migrasi sehingga hydrocarbon dapat keluar di permukaan menjadi rembesan hydrocarbon (oil seep dan gas seep). Bentuk Rembesan Hidrokarbon di Permukaan karena tidak adanya overburden yang baik (Link, 1952)
  15. SCORING PETROLEUM SYSTEM DI EKSPLORASI MIGAS No Parameter Elemen dan Proses Score 1 Source Rock 30 2 Thermal Generation Maturity 10 3 Reservoir Rock 25 4 Migration 5 5 Trap 15 6 Seal Rock 10 7 Overburden 5 100 Total • Dalam melakukan Eksplorasi, Petroleum system merupakan parameter yang penting untuk dilakukan studi dan penelitian mendalam sebelum dilakukan pemboran. • Dalam beberapa perusahaan dilakukan scoring untuk mengetahui kesiapan dalam melakukan pemboran sumur eksplorasi • Source Rock, Reservoir dan Trap merupakan parameter utama yang memiliki nilai yang besar yang dijadikan pertimbangan dalam eksplorasi migas. Contoh Scoring Petroleum System dalam program eksplorasi migas
  16. Aplikasi Mempelajari Petroleum System di Elnusa • Petroleum System adalah ilmu yang penting dalam dasar pencarian minyak dan gas bumi • Ketika mengetahui petroleum system maka dapat memberikan masukan kepada klien didalam service Elnusa (GRS) dalam program eksplorasi klien • Elnusa dapat menjadi services yang membantu klien dalam penemuan minyak dan gas bumi.
  17. Sumber Materi Pembelajaran : • Wallace,G. Dow. 1994. The Petroelum System. AAPG Memoir 60. • Magoon, Leslie B. 1994. Petroleum System From Source to Trap. AAPG Memoir 60. • Hantschel, Thomas. 2009. Fundamentals of Basin and Petroleum System Modelling. Springers.
  18. TERIMAKASIH
Anúncio