2. A. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah kemampuan
dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup menuju
kejayaan bangsa dan negara.
3. Ketahanan Nasional sebagai kondisi = suatu
keadaan yang seharusnya ada
Ketahanan Nasional sebagai metode =
sebuah pendekatan integral
Ketahanan Nasional sebagai doktrin =
sebuah ajaran konseptual tentang
pengaturan dan penyelenggaraan
bernegara
4. b. Sejarah singkat TANAS
Gagasan awal SSKAD awal thn 1960-an :
menghadapi ancaman komunisme.
Dilanjutkan Lemhanas thn 1968 : Pasca G 30 S
dan kemungkinan pemberontakan lain.
Tahun 1969 : muncul konsep Ketahanan
Nasional.
Tahun 1972 : perluasan spektrum Ketahanan
Nasional, bukan saja ancaman, tetapi juga
tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG)
Tahun 1973 – 1998 : tercantum dalam GBHN.
Tahun 1999 GBHN tdk lagi mencantumkan
Ketahanan Nasional.
5. Kondisi kehidupan harus dibina secara dini dan
terus-menerus secara sinergi yang dimulai dari
pribadi, keluarga lingkungan, daerah dan nasional
yang bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional.
Proses dari kelanjutan untuk mewujudkan kondisi
tersebut dilakukan berdasarkan pemikiran
geostrategi berupa suatu konsepsi yang dirancang
dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi
bangsa dan konstelasi geografi Indonesia
6. 1. Asas Kesajahteraan dan Keamanan
Dalam penyelenggaraan ketahanan nasional,
asas kesejahteraan dan keamanan dapat
dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan.
Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan
tingkat keamanan tertentu, dan sebaliknya,
penyelenggaraan keamanan memerlukan
tingkat kesejahteraan tertentu.
7. 2. Asas Menyeluruh Terpadu
Ketahapnan nasional mencakup ketahanan
segenap aspek kehidupan bangsa secara
utuh, menyeluruh dan terpadu.
3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
Mawas ke dalam bertujuan untuk
menumbuhkan hakekat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai
kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian
bangsa yang ulet dan tangguh.
8. Mawas Ke Luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta
menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan
strategis luar negeri serta menerima kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan
dengan dunia nasional.
3. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan,
kearifan kebersamaan, kesetaraan, gotong-
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Dalam asas ini diakui adanya, perbedaan, namun
perbedaan itu harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan dan dijaga agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat
antagonistik yang saling menghancurkan.
9. 1. Ada 5 sifat-sifat Ketahanan Nasional yang
terkandung dalam landasan asasnya, yakni:
a. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada
kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
keuletan dan ketangguhan yang menyandang
prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu
pada identitas, integritas dan kepribadian
bangsa.
10. b. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan
dapat meningkat atau menurun bergantung
pada situasi dan kondisi bangsa dan
negara, serta kondisi lingkungan
strategisnya.
c. Manunggal
Ketahanan Nasional memiliki sifat integrasi
yang diartikan terwujudnya kesatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan
selaras di antara seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
11. 4. Wibawa
Ketahanan Nasional sebagai pandangan yang
bersifat manunggal dapat diwujudkan
kewibawaan nasional yang akan
diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat
menjadi daya tangkal suatu negara.
5. Konsultasi dan Kerjasama
Ketahanan nasional Indonesia tidak
mengutamakan sikap konfrontatis dan
antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sikap
konsultatif dan kerjasama sertabsaling
menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
12. Astagatra terdiri dari Trigatra dan Pancagatra.
Trigatra (aspek alamiah – tangible):
1. Penduduk
2. SDA
3. Wilayah
Pancagatra (aspek sosial - intangible):
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial Budaya
5. Pertahanan Keamanan
13. a. Tri Gatra (Unsur)
Faktor-Faktor
1. Penduduk (demografi)
Kualitas : tingkat pendidikan, ketrampilan, etos
kerja, dan kepribadian.
2. Wilayah (geografi)
Bentuk wilayah negara, luas wilayah, posisi
geografis, astronomis, dan geologis negara.
3. Sumber Daya Alam
Potensi, kemampuan eksplorasi, pemanfaatan,
dan kontrol SDA.
14. b. Panca Gatra
Beberapa Aspek Penting
1. Ideologi
Sistem nilai, norma, dll.
2. Politik
Sistem politik, sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan,
bentuk negara, dll.
3. Ekonomi
Sistem, bentuk, pondasi, dan strategi ekonomi.
4. Sosial Budaya
Heterogenitas, strategi kebudayaan, integrasi nasional.
5. Pertahanan Keamanan
Sistem, strategi, kemampuan finansial, pengembangan
pertahanan keamanan negara
15. 1. Dimensi Globalisasi
Globalisasi dipicu karena kemajuan di bidang
Telekomunikasi, Transportasi, dan perdagangan.
a. Pengaruh Globalisasi Terhadap Ketahanan
Ketahanan Bangsa dan Negara = Ideologi Liberal
akan semakin menguat, yang berdampak
menguatnya ide-ide kebebasan dan demokrasi,
dan fundamentalis agama yang berdampak pada
gerakan-gerakan yang menonjolkan kepentingan
agama kurang memperhatikan manusia.
16. 2. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan
politik
Maraknya Internasionalisme dan penyebaran
pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk
didalamnya Hak Asasi Manusia.
3. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan
ekonomi
Menguatnya kapitalisme dan pasar bebas.
Tumbuhnya perusahaan-perusahaan
transnasional yang beroprasi tanpa batas-
batas negara, semakin ketatnya persaingan
dalam menghasilkan barang dan jasa dalam
pasar bebas.
17. 4. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan
sosial budaya
Masuknya nilai-nilai dari peradaban lain. Hal ini
berakibat terjadinya erosi nilai-nilai sosial
budaya atau bahkan jatidiri suatu bangsa.
5. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan
pertahanan dan keamanan negara.
Adanya perdagangan industri di seluruh dunia
akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya
konflik kepentingan yang mengganggu
keamanan bangsa.
18. 2. Ancaman Globalisasi terhadap ketahanan
nasional indonesia
• ATHG: Ancaman, Hambatan, Tantangan, dan
Gangguan
• Ancaman Militer dan Ancaman nir-milter
a. Ancaman militer dapat berupa agresi,
pelaggaran wilayah, pemberontakan
bersenjata, sabotase, spionase, aksi terror
bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara, serta konflik komunal
b. Ancaman Nir-Militer , ancaman berdimensi
Ideologi dan informasi, serta ancaman yang
berdimensi keselamatan umum seperti:
19. 1. Ancaman berdimensi Ideologi berupa gerakan-
gerakan kelompok radikal sebagai salah satu
ancaman nyata.
2. Ancaman berdimensi politik dapat bersumber
dari luas negara maupun dalam negeri
• Dalam Negeri: Penggunaan kekuatan
berupa mobilisasi massa untuk
menumbangkan suatu pemerintahan yang
berkuasa atau menggalang kekuatan politik
untuk melemahkan kekuasaan pemerintah .
• Luar Negeri; Ancaman dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap
Indonesia, seperti Intimidasi, Provokasi, atau
blockade politik.
20. 3. Ancaman Berdimensi ekonomi
• Internal; Inflasi, dan pengangguran yang
tinggi, infrastruktur yang tidak memadai,
penetapan sistem ekonomi yang belum
jelas, ketimpangan distribusi pendapatan
dan ekonomi biaya tinggi.
• Eksternal; dapat berbentuk indikator kinerja
ekonomi yang buruk, daya saing rendah,
ketidaksiapan menghadapi era globalisasi,
dan tingkat dependensi yang tinggi terhadap
asing.
21. 4. Ancaman berdimensi sosial budaya.
Dalam negeri; didorong isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan.
Luar Negeri; Timbul bersamaan dengan
dinamika yang terjadi dalam format
globalisasi.
5. Ancaman berdimensi teknologi
Munculnya kejahatan yang memanfaatkan
kemajuan iptek yakni, kejahatan siber dan
perbankan.
22. 6. Ancaman berdimensi keselamatan umum
Adanya bencana alam, seperti gempa bumi,
meletusnya gunung berapi dan tsunami,
Narkoba.