2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari materi ini
diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang cara pengelolaan
GEDUNG agar aman terhadap Bahaya
kebakaran.
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajarai materi ini peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian Manajemen Keselamatan Kebakaran
Gedung.
2. Menjelaskan tentang setruktur organisasi, tugas dan fungsi peran
kebakaran.
3. Menjelaskan tentang prosedur yang harus dilakukan ketika terjadi
kebakaran.
4. MANAJEMEN
Seni Mengelola dan Mengkoordinasikan segala Sumber-
daya demi Tercapainya Tujuan Organisasi melalui Proses
Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan
Pengendalian
FUNGSI MANAJEMEN
Planning = Perencanaan
Organizing = Pengorganisasian
Actuating = Penggiatan
Controlling = Pengendalian
Man Method Money
8. Kebijakan dan Komitmen.
Identifikasi Sumber Bahaya.
Inventarisasi Sarana Proteksi dan Jalan Keluar.
Inspeksi dan Uji Coba Berkala.
Tindakan Pemeliharaan dan Perawatan Peralatan.
Pengawasan Terhadap Tempat dan Lingkungan Kerja.
Struktur Organisasi Managemen Pengamanan Kebakaran.
Rekruitmen dan Pelatihan Personel.
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran.
Gambar situasi Route Penyelamatan.
Rencana Tindakan Keadaan Darurat Kebakaran.
Gladi / simulasi Kebakaran dan Evakuasi Penghuni.
PRE FIRE CONTROL
9. Kebijakan MSPK harus ada pernyataan tertulis yang berisi tentang
visi,misi,komitmen dan kerangka kerja.
Penyediaan anggaran,personil yang terlatih dan peralatan yang
memadai.
Penetapan batas wewenang,tanggung jawab dan kewajiban yang
jelas dlm penanganan MSPK.
Membuat perencanaan MSPK secara terkoordinasi.
Melakukan Evaluasi kinerja & tindak lanjut dari program MSPK
Aturan / Tatatertib
10. Melakukan pengamanan / Perawatan listrik dan peralatannya.
Menjaga adanya api terbuka.
Mengamankan bahan cair dan gas yang mudah menyala.
Pengamanan terhadap hambatan sarana jalan keluar.
Pengawasan terhadap sistem pengandali asap dan lampu
darurat.
Mengamankan pintu keluar terakhir (exit discharge).
11. SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
1. Instalasi Alarm Kebakaran.
2. Alat Pemadam Api Ringan.
3. Instalasi Hidran Kebakaran.
4. Instalasi Pemercik Otomatis.
5.Instalasi Pemadam Api Otomatis.
SARANA JALAN KELUAR ;
1. Pintu – pintu Darurat.
2. Koridor / selasar.
3. Jalan Landai.
4. Tangga Kebakaran.
5. Lampu Penerangan Darurat.
6. Tanda Penunjuk Arah.
7. Sistem Pengendali Asap.
Fire
12. INSPEKSI ;
1. Inspeksi terhadap potensi sumber kebakaran
baik didalam/diluar gedung.
2. Inspeksi terhadap sarana proteksi kebakaran dan
jalan keluar.
UJI COBA KINERJA PERALATAN ;
1. Daftar periksa (check list) sebagai panduan.
2. Pencantuman label inspeksi.
3. Laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan.
13. Pemeliharaan dilakukan dalam rangka
untuk menjaga agar proteksi /
peralatan kebakaran selalu dalam
kondisi baik dan siap pakai.
Perawatan dilakukan dalam rangka
untuk memperbaiki apabila terjadi
kerusakan maupun sudah habis masa
berlakunya suatu alat pemadam api.
14. Kebersihan dan kerapihan pada tempat kerja
Kebersihan pada lantai, jalur rak kabel, ducting, ventilasi, blower
(exhaust system).
Perapihan terhadap sisa buangan, barang tidak terpakai yang
mudah menyala simpan atau jauhkan dari sumber api.
Sarana proteksi kebakaran mudah dilihat dan tidak terhalang.
Sarana jalan keluar harus bebas dari hambatan dan kedap asap
/ panas.
15. Pelatihan bagi personil
Praktek simulasi penanganan kebakaran ;
- Latihan kering.
- Latihan basah.
- Simulasi evakuasi penghuni.
16. Merupakan panduan praktis,sederhana dan mudah dimengerti.
Berisi tentang pembagian tanggung jawab yang jelas setiap satuan
kerja baik perorangan maupun kelompok.
Menjelaskan ttg siadi demen babi (siapa,apa,dimana,dengan
apa,bagaimana, bilamana).
Personil yang direkrut merupakan personel terampil yang siap
melakukan tugas dengan cepat, tepat dan selamat.
Mengantisipasi beberapa alternatif waktu kejadian misalnya pada jam
kerja, diluar jam kerja dan kondisi lainnya.
Penentuan jalur evakuasi dan tempat berkumpul sementara.
Adanya Data informasi yang perlu mendapatkan perlakuan khusus,
wanita hamil,manula,cacat fisik,dll
17. Penting untuk diketahui apakah ;
- Seluruh penghuni telah mengetahui exit , Apar,hidran,tombol alarm dll.
- Peran kebakaran dapat bekerja sesuai waktu yang direncanakan.
- Penghuni dapat di evakuasi dengan aman dan sesuai dengan prosedur.
Dilakuakan menimal 6 bulan sekali.
Dilakukan tanpa pemberitahuan min 1tahun sekali.
Diupayakan melibatkan semua karyawan
Skenario simulasi diusahakan mendekati kondisi sebenarnya.
Koordinasi dengan instansi terkait.
19. - Operator
- Teknisi
KEPALA /
WAKIL K2G
POSKO
SATPAM
AREA
PMK SETEMPAT P3K
REGU PEMADAM REGU EVAKUASI
R. RESCUE R. SALVAGE
STRUKTUR ORGANISASI
KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG (K2G)
STANDARD MINIMAL :
20. TUGAS KEPALA / WAKIL KESELAMATAN
KEBAKARAN GEDUNG
Pastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah
dihubungi .
Menuju ke Posko kebakaran untuk memimpin
operasional
Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat
pertama telah dilaksanakan .
Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah
melaksanakan tugasnya .
Tetap siaga untuk menerima status laporan dan
memperkirakan harus evakuasi bertahap atau
evakuasi total .
21. TUGAS OPERATOR
Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran
dan Instansi terkait .
Jangan memutuskan hubungan telepon sampai Dinas
Pemadam Kebakaran mengulangi berita .
Mengendalikan sistem pemberitahuan umum .
TUGAS TEKNISI
Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun
elektrik ( lift,alarm,pompa kebakaran,hidran,lampu
darurat, peralatan evakuasi dll )
Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di TKP
.
22. TUGAS PEMADAM KEBAKARAN SETEMPAT
PADA SAAT MENDENGAR ALARM
- Berusaha mengetahui dengan pasti lokasi terjadinya
alarm kebakaran
- Melaporkan / memberikan Informasi ke Posko
Kebakaran untuk Mengendalikan situasi .
- Seorang anggota regu mengatur lift kebakaran dan
menunggu kedatangan petugas pemadam .
PADA SAAT TERJADI KEBAKARAN
- Melaksanakan pemadaman / melokalisir kebakaran
sebelum Petugas Pemadam datang .
- Memberi informasi yang diperlukan oleh Petugas
bantuan yang datang .
- Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain .
23. TUGAS SATPAM AREA
Mengamankan area gedung yang terbakar .
Mengatur lalu lintas disekitar gedung .
Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir
ketempat lain yang aman .
Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar
yang datang .
Menjaga dokumen / barang yang telah diselamatkan
Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang
datang .
Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain
24. TUGAS REGU P3K
Melaksanakan pertolongan pertama
seperlunya dengan cepat dan tepat
apabila ditemuka korban yang
mengalami gangguan kesehatan .
Mentransportasikan korban
ketempat lain yang aman
Selalu berkoordinasi dengan regu
atau pihak lain .
25. TUGAS P3K ( POLIKLINIK )
Selalu berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit
terdekat .
Melakuakan pertolongan dengan cepat dan tepat
apabila ada korban yang mengalami gangguan
kesehatan .
Membawa korban ke Rumah Sakit apabila ada
korban yang perlu mendapatkan pertolongan lebih
lanjut .
26. TUGAS REGU PEMADAM KEBAKARAN
Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta
menekan kerugian sekecil-kecilnya .
Memadamkan kebakaran dengan menggunakan
peralatan Proteksi Kebakaran secara efektif dan
efesien .
Melaporkan terjadinya kebakaran, perkembangan
dan hasil pemadaman .
Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
27. TUGAS REGU EVAKUASI
Mengevakuasikan penghuni ketempat berhimpun
yang telah ditentukan .
Memberi petunjuk, mengarahkan, dan mencarikan
jalan keluar kepada penghuni .
Selalu mengingatkan penghuni agar tidak
menggunakan lift sekaligus mengarahkan agar
menuju tangga darurat terdekat .
Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang memakai
sepatu berhak tinggi harap dilepas .
Menginformasikan ke regu P3K apabila ditemukan
penghuni yang perlu mendapatkan pertolongan .
Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
28. TUGAS REGU PENYELAMATAN BARANG
Menyelamatkan barang berharga atau
dokumen penting ketempat lain yang aman yang
telah ditentukan .
Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke
bagian pengamanan .
Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran .
Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih
penting dari harta benda .
Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
29. Menuju tempat berhimpun…
➢ Setelah keluar dari pintu terakhir (muara jalan keluar/Exit
Discharge) langsung menuju tempat berhimpun
(Assembly point) yang telah ditentukan.
➢ Petugas akan melakukan pendataan personil (penghuni).
➢ Dilarang memasuki ruangan kembali sebelum dinyatakan
status aman.
31. REFERENSI
1. Badan Standardisasi Nasional (2000) ,” SNI-SNI tentang Proteksi Kebakaran,” Jakarta.
2. Custer, RLP & Meacham, B.J (2001),” Introduction to Performance-based Fire Safety,”
NFPA, Quincy, MA.
3. Departemen PU (2000) ,” Keputusan Menteri PU no 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan
4. Friedman, Raymond (1998),” Principles of Fire Protection Chemistry and Physics,” National
Fire Protection Association (NFPA), Quincy, MA, USA.
5. Ganjar Budiarto (2005), Dasar – Dasar Fiire Emergency Plan dan Pemenuhan Sarana
Keadaan Darurat, Kursus Teknik K3 Penanggulangan Kebakaran Tk Ahli Pratama (Klas B)
6. Suprapto (2003),” Hal-hal pokok Dalam Penyusunan Fire Emergency Plan (FEP) pada
Bangunan Gedung dan Industri,” Pelatihan Proteksi Kebakaran Level-B untuk PT. Astra,
BPSI, Jakarta.
7. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keaselamatan Kerja.
8. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.