SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR
KELOMPOK 7
@Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan IPA I 2014
1. Aprilia Mantayani (14312241
2. Yuli Arti (14312241
3. Galih Widiastuti (14312241
4. Donna Meylinda (14312244002)
Kedudukan DKB
dalam
Pembelajaran
Faktor-faktor
yang
Mempemharuhi
Kesulitan Belajar
Prosedur
Pelaksanaan DKB
Pembelajaran
Pengertian
PENGERTIAN DIAGNOSTIK KESULITAN
BELAJAR
Pengertian DKB
• Tidak semua peserta didik mampu menguasai
bahan pelajaran yang disampaikan guru.
Karenanya guru sebagai penanggung jawab atas
perkembangan peserta didik dituntut untuk
memiliki kemampuan mengenali peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar, mencari faktor
penyebabnya, kemudian menentukan teknik
untuk membantu mengatasi kesulitan belajar
yang dialami peserta didik. Kegiatan memahami
kesulitan belajar peserta didik tersebut dikenal
dengan istilah diagnosis kesulitan belajar.
Diagnosis kesulitan belajar dapat diartikan
sebagai proses menentukan masalah atau
ketidak-mampuan peserta didik dalam belajar
dengan meneliti latar belakang penyebabnya
dan atau dengan menganalisis gejala-gejala
kesulitan atau hambatan belajar yang nampak.
Peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar adalah peserta didik yang memilki
inteligensi normal, tetapi menunjukkan
kekurangan yang penting dalam proses
belajar, baik dalam persepsi, ingatan,
perhatian, dan atau fungsi motoriknya.
Dengan kata lain, peserta didik dikatakan
mengalami kesulitan belajar bila prestasi
belajar yang dicapai tidak sesuai dengan
kapasitas inteligensinya.
Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan oleh
inteligensi yang rendah, namun dapat
disebabkan oleh faktor fisiologik, psikologik,
instrumen, dan lingkungan belajar.
Kesulitan belajar setiap peserta didik memilki
jenis, sifat maupun manifestasinya yang tidak
selalu sama, sehingga guru atau pembimbing
harus mencermati jenis, sifat, dan manifestasi
kesulitan belajar peserta didik agar
pendekatan dengan peserta didik tersebut
dapat dilakukan dengan lebih tepat.
Permasalahan belajar peserta didik menurut
Warkitri dkk. (1990), meliputi :
1. Kekacauan Belajar (Learning Disorder)
2. Ketidakmampuan Belajar (Learning
Disability)
3. Learning Disfunctions
4. Under Achiever
5. Lambat Belajar (Slow Learner)
1. Kekacauan Belajar (Learning Disorder)
Suatu keadaan dimana proses belajar anak
terganggu karena timbulnya respons yang
bertentangan, sehingga anak tidak dapat
menguasai atau memahami bahan yang
dipelajari dengan baik. Sebenarnya anak
tersebut memiliki potensi dasar yang tidak
diragukan lagi.
2. Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability)
Suatu gejala anak tidak mampu belajar atau
selalu menghindari kegiatan belajar dengan
berbagai sebeb sehingga hasil belajar yang
dicapai berada di bawah potensi
intelektualnya
3. Learning Disfunctions
Mengacu pada gejala proses belajar yang tidak
dapat berfungsi dengan baik walaupun anak
tidak menunjukkan adanya subnormal mental,
gangguan alat indera ataupun gangguan
psikologis yang lain. Misalnya, anak sudah
belajar dengan tekun tetapi tidak mampu
menguasai bahan belajar dengan baik.
4. Under Achiever
Terjadi pada anak yang memiliki potensi
intelektual tergolong di atas normal tetapi
prestasi belajar yang dicapai tergolong
rendah, tidak sesuai dengan tingkat
kecerdasan yang dimiliki.
5. Lambat Belajar (Slow Learner)
Disebabkan anak sangat lambat dalam proses
belajarnya, sehingga setiap melakukan
kegiatan belajar membutuhkan waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan anak lain
yang memiliki tingkat potensi intelektual
sama.
Kedudukan DKBdalamPembelajaran
Kedudukan Daignosis Kesulitan Belajar dalam
Pembelajaran
John B. Caroll (1968) mengatakan bahwa hasil
belajar peserta didik dipengaruhi oleh :
1. Waktu yang tersedia untuk mempelajari bahan
pelajaran yang telah ditentukan
2. Usaha yang dilakukan peserta didik untuk
menguasai bahan pelajaran
3. Bakat yang dimiliki peserta didik
4. Kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan
pengajaran
5. Kemampuan peserta didik untuk dapat
mendapat manfaat optimal dari keseluruhan
proses pembelajaran yang sedang dihadapi.
Agar proses pembelajaran berhasil maka guru
harus berusaha menemukan letak dan jenis
kesulitan belajar yang dialami oleh peserta
didiknya. Dengan demikian kedudukan
diagnosis kesulitan belajar dalam proses
pembelajaran sangatlah penting demi
keberhasilan proses pembelajaran.
Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Kesulitan Belajar
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang
belajar, sedang faktor ekternal adalah faktor yang ada diluat individu.
Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologi meliputi
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.
Faktor eksternal yang berpengaruh dalam belajar adalah faktor
keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, dan keadaan ekonomi keluarga, pengetian dan perhatian orang tua, dan
latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, metode belajar,
tugas rumah, kurikulum, relasi antar guru dengan siswa, relasi antar siswa,
disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, dan keadaan
gedung) faktor masyarakat ( kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul,
bentuk kehidupan dalam masyarakat dan media massa).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESULITAN BELAJAR
Dimyati dan mudijono (1994:228-235) mengemukakan
faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar:
Sikap terhadap belajar
1. Motivasi belajar
2. Konsentrasi belajar
3. Mengolah bahan ajar
4. Menyimpan perolehan hasil belajar
5. Menggali hasil belajar yang tersimpan
6. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil kerja
7. Rasa percaya diri siswa
8. Inteligensi dan keberhasila belajar
9. Cita-cita siswa
Muhibbinsyah (1997) membagi faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar yaitu :
1. Faktor Internal yang meliputi keadaan jasmani dan
rohani siswa,
2. Faktor eksternal yang meliputi kondisi lingkungan
disekitar siswa,
3. Faktor pendekatan belajar yang meliputi jenis upaya
belajar siswa yang berupa setrategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari
materi-materi pelajaran.
Ditinjau dari faktor pendekatan belajar, terdapat 3 bentuk dasar
pendekatan belajar siswa menurut hasil penelitian Biggs(1991) yaitu :
1. Pendekatan surface (permukaan/bersiafat lahiriah) yaitu kecenderungan
belajar siswa karena adanya dorongan dari luar (ekstrinsik), misalnya mau
belajar karena takut tidak lulus ujian sehingga dimarahi orangtua. Oleh
karena itu gaya belajarnya santai, asal hafal, dan tidak mementigkan
pemahaman yang mendalam.
2. Pendekatan deep (mendalam) yaitu kecenderungan belajar siswa karena
adanya dorongan dari dalam (intrinsik) misalnya mau belajar karena
memang tertarik pada materi dan meraa membutuhkannya. oleh karena itu
gaya belajarnya serius dan berusaha memahami materi secara mendalam
serta memikirkan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi), yaitu
kecenderungan belajar siswa karena adanya doronga untuk
mewujudkan ego enhancement yaitu ambisi probadi yang besar
dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih
prestasi setinggi-tingginya. Gaya belajar yang seperti ini
merupakan gaya belajar siswa ini lebih serius dripada siswa yang
menggunakan pendekatan belajar yang lain.
Terdapat ketrampilan belajar yang baik dalam arti memiliki
kemampuan tnggi dalam mengatur ruang belajar/kerja, membagi
waktu dan menggunakannya secara efisien, serta memiliki
ketrampilan tinggi dalam penelaahan silabus. Disamping itu siswa
dengan pendekatan ini sangat disiplin, rapi, sistematis, memiliki
perencanaa kedepan (plans ahead), dan memiliki dorongan
berkompetisi tinggi secara positif.
ProsedurPelaksanaanDKB
Prosedur Pelaksanaan DKB
1. Mengidentifikasi Peserta Didik yang Diperkirakan
Mengalami Kesulitan Belajar
2. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar
3. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
4. Memperkirakan Alternarif Bantuan
5. Menetapkan Kemungkinan Cara Mengatasinya
6. Tindak Lanjut
Mengidentifikasi Peserta Didik yang
Diperkirakan Mengalami Kesulitan Belajar
Analisis Perilaku
Analisis Prestasi
Belajar
Analisis Perilaku
Cepat Lambatnya
Menyelesaikan Tugas
Peserta didik yang diduga
mengalami kesulitan belajar
adalah peserta didik yang paling
lambat mengumpulkan tugas.
Kehadiran dan Ketekunan
dalam Proses Belajar
Tertib merupakan indokator
bahwa beserta didik dapat
mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
Peran Serta dalam Tugas
Kelompok
Apabila peserta aktif,
kemungkinan peserta didik
paham dan mengikuti meteri ayng
diberikan dengan baik .
Kemampuan Kerjasama dan
Penyesuaian Sosial
Guru harus mengetahui hubungan
sosialnya sehari-hari dalam kelas.
Analisis Prestasi Belajar
Penilaian Acuan Norma (PAN)
Acuan berupa skor rerata, apabila
kurang dari rerata maka peserta
didik diduga mengalami kesulitan.
Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Acuan berupa skor minimal,
apabila belum emncapai skor
minimal maka peserta didik
mengalami kesulitan.
Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar
Mengetahui dalam mata
pelajaran atau bidang studi
apa kesulitan itu terjadi
Dilakukan dengan cara
embandingkan skor prestasi
yang diperoleh peserta didik
dengan nilai rerata dari maisng-
masing bidang studi. Apabila
skor hasil belajar peserta didik
di bawah skor rerata bidang
studi, maka peserta didik
tersebut diduga mengalami
kesulitan dalam bidang studi
tersebut.
Mengetahui aspek atau bagian
mana kesulitan itu dirasakan
oleh peserta didik
Dilakukan dengan memeriksa
pekerjaan tes. Apabila peserta
didik tidak dapat menjawab
dengan benar ats pertanyaan
mengenai pokok bahasan
tertentu, hal ini menunjukkan
bahwa peserta didik tersebut
mengalami kesulitan dalam
mempelajari pokok bahasan
tersebut.
Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar
Faktor Internal
Bersumber pada aspek fisik
yang meliputi kondisi dan
kesehatan tubuh misalanya
kecacatan tunbuh dan penyakit
yang diduga mengganggu
proses belajarnya, dan aspek
psikologis yang meliputi
kecerdasan, bakat, minat,
kemampuan, kemauan,
perhatian, dorongan,
konsentrasi, ketekunan, dan
ketrampilan yang kurang
memadai.
Faktor Eksternal
Bersumber pada dua faktor yaitu
faktor lingkungan sosial yang
meliputi lingkungan ynag
berupa manusia dan lingkungan
non-sosial yang berupa alam,
dan faktor instrumen yang
meliputi fasilitas barang yang
berupa perangkat lunak
(software) dan perangkat keras
(hardware). Serta guru yang
kurang mendukung proses
kegiatan belajar peserta didik.
Memperkirakan Alternarif Bantuan
Ditempuh dengan cara menajawab beberapa pertanyaan.
• Apakah peserta didik masih mungkin ditolong untuk
mengatasi kesulitannya?
• Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi
kesulitan peserta didik?
• Kapan dan di mana pertolongan dapat diberikan kepada
peserta didik?
• Siapa yang memberi pertolongan?
Menetapkan Kemungkinan CaraMengatasinya
Dilakukan dengan cara memberikan bantuan kepada peserta
didik yang mengalami kesulitan belajar melalui:
• Program Remidial
• Layanan Bimbingan dan Konseling
• Mengadakan Program Referral
Tindak Lanjut
Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah
ditetapkan pada langkah sebelumnya.
Melibatkan berbagai pihak ynag dipandang dapat memberikan
pertolongan kepada peserta didik.
Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi
terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk
memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang diberikan.
Melakukan referral kepada ahli lain yang berkompeten dalam
menangani kesulitan yang dialami peserta didik.
Tindak lanjut dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan.
Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada
langkah sebelumnya.
Melibatkan berbagai pihak ynag dipandang dapat
memberikan pertolongan kepada peserta didik.
Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi
terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk
memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang diberikan.
PEMBELAJARAN
Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran
Remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang
bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan.
Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran
Secara umum pengajaran
remedial bertujuan untuk
membantu siswa mencapai hasil
belajar sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum.
Tujuan
Secara khusus, tujuan pengajaran
remedial adalah untuk membantu
siswa yang mengalami kesulitan
belajar agar mencapai prestasi
yang diharapkan melalui proses
penyembuhan dalam aspek
kepribadian atau dalam proses
belajar mengajar.
• melalui pengajaran
remedial dapat
diadakan perbaikan
terhadap sesuatu
yang dipandang
masih belum
mencapai apa yang
diharapkan dalam
keseluruhan proses
pembelajaran
Fungsi
korektif
• Dalam pengajaran
remedial guru
berusaha membantu
peserta didik untuk
memahami dirinya
dalam hal jenis dan
sifat kesulitan yang
dialami, kelemahan
dan kelebihan yang
dimilikinya
Fungsi
pemahaman
• Dalam pengajaran
remedial peserta
didik dibantu untuk
belajar sesuai
dengan keadaan dan
kemampuan yang
dimiliki sehingga
tidak merupakan
beban bagi peserta
didik.
Fungsi
penyesuaian
Fungsi Pengajaran Remedial
• artinya bahwa materi pengajaran remedial
dapat memperkaya varian/jenis metode
pengajaran
Fungsi
pengayaan
• Akselerasi adalah usaha memercepat
pelaksanaan proses pembelajaran dalam
arti menambah waktu dan materi
pengajaran untuk mengejar kekurangan
yang dialami peserta didik.
Fungsi
Akselerasi
• artinya secara langsung maupun tidak
langsung menyembuhkan atau
memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian
murid yang diperkirakan menunjukan ada
penyimpangan (bimbingan dan
konseling).
Fungsi
Terauputik
Pendekatan Pengajaran Remedial
Pendekatan ini dilakukan
setelah program
pembelajaran yang pokok
selesai dilaksanakan dan
dievauasi, guru akan
menjumpai beberapa
bagian dari peserta didik
yang tidak mapu meguasai
seluruh bahan yang telah
disampaikan.
Pendekatan kuratif
dalam pengajaran
remedial
•Pengulangan (Repetition)
•Pengayaan dan Pengukuhan
(Enrichment dan Reinforcement)
•Percepatan (acceeleration,
akselerasi)
pelaksanaan
Pendekatan
preventif dalam
pengajaran remedial
Pendekatan preventif diberikan kepada peserta didik yang
diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
program yang akan ditempuh. Siswa yang digolongkan
dalam usaha tersebut adalah mereka yang diperkirakan dapat
menyelesaikan program belajar lebih cepat dari waktu yang
direncanakan, atau mereka yang diperkirakan akan lebih
lambat dari waktu yang telah diprogramkan.
Pendekatan Pengajaran
Remidi bersifat
Pengembangan
(Developmental)
Sasarannya adalah
agar peserta didik
dapat mengatasi
hambatan-hambatan
yang dialami selama
mengikuti
pembelajaran .
Metode Pengajaran Remedial
Metode
pemberian
tugas
Metode
diskusi
Metode Tanya
jawab
Metode kerja
kelompok
Metode tutor
sebaya
Metode
pengajaran
individual
• Langkah ini
bertujuan untuk
memperoleh
gambaran yang jelas
tentang kasus yang
dihadapi dan
kemungkinan
pemecahannya
Pelaksanaan
kembali kasus
• Atas dasar
karakteristik
kasus yang ada
maka guru harus
memikirkan
alternative
tindakan
pemecahannya.
Pemilihan
alternative tindakan
• Layanan khusus yang
dimaksud adalah
layanan konseling
yang bertujuan agar
peserta didik yang
mengalami kasus atau
permasalahan
terbebas dari
hambatan emosional,
sehingga dapat
mengikuti
pembelajaran secara
wajar.Pemberian layanan
khusus
Pelaksanaan Pengajaran Remedial
Seperti yang dikemukakan oleh Warkitri (1990) bahwa untuk
melaksanakan pengajaran remedial harus megikuti lanngkah-
langkah sebagai berikut :
Sasaran pokoklangkah
ini adalah
meningkatkan prestasi
dan kemampuan peserta
didik dalam
menyesuaikan diri
dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh
guru.
Pengukuran kembali hasil
belajar
Pelaksanaan
pengajaran remedial
Pengukuran ini
untuk mengetahui
kesesuaian antara
rencana dengan
pencapaian hasil
yang diperoleh.
Re – evaluasi dan
re-diagnostik
Hasil penafsiran tersebut akan menghasilkan tiga
kemungkinan sebagai berikut :
1. Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan
kemampuan penyesuaian mencapai kriteria keberhasilan
minimum seperti yang diharapkan.
2. Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan
kemampuan penyesuaian dirinya, tetapi belum sepenuhnya
memadai criteria keberhasilan minimum yang diharapkan.
3. Pesrta didik menunjukkan perubahan yang berarti baik
dalam prestasinya maupun penyesuaian dirinya.
Sebagai tindakan lanjut dari pengajaran remedial ini ada tiga
kemungkinan kegiatan yang harus ditempuh guru yaitu :
1. Bagi peserta didik yang berhasil, diberi rekomendasi
untuk melanjutkan keprogram pe,belajaran utama tahap
berikutnya.
2. Bagi peserta didik yang blum sepenuhnya berhasil,
sebaiknya diberi pengayaan dan pengukuhan prestasi
sebelum diperkenankan melanjutkan ke program
selanjutnya.
3. Bagi peserta didik yang belum berhasil, sebaiknya
dilakukan re-diagnostik untuk mengetahui letak
kelemahan, kesalahan atau kekurangan pengajaran
remedial yang telah dilakukan, sehingga mungkin perlu
adanya ulangan dengan alternative yang sama atau
alternative yang lain.
Program Pengayaan dalam Pembelajaran
Program pengaaan dalam pembelajaran
merupakan kegiatan yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang memiliki
kemampuan akademik yang tinggi yang
berarti mereka adalah peserta didik yang
tergolong cepat dalam menyelesaikan
tugas belajarnya.
Tujuan Program
Pengayaan
Kegiatan untuk mengisi
kelebihan waktu bagi peserta didik
yang cepat menyelesaikan tugas
belajarna ini dimaksudkan agar
peserta didik :
•Lebih menguasai bahan pelajaran.
•Memupuk rasa social.
•Menambah wawasan peserta didik.
•Memupuk rasa tanggung jawab
peserta didik.
Factor yang harus
diperhatikan dalam
program pengayaan
1. Factor anak atau factor
peserta didik
2. Factor kegaiatan
pengayaan
3. Factor waktu
Pelaksanaan program
pengayaan
Apanila peserta didik yang sedikit kesulitan belajarnya dan yang
mengalami kesulitan belajar sudah menyelesaikan tugas
belajarnya sesuai dengan yang diharapkan makan kegiatan
pengayaan dihentikan. Agar kegiatan pengayaan terlaksana
dengan baik, maka materi yang diberikan dan bentuk kegiatannya
harus disiapkan terlebih dahulu. Materi pengayaan harus
disesuaikan dengan pokok bahasan yang sedang dibicarakan
dikelas, karena kegiatan pengayaan merupakan kegiatan untuk
memperdalam materi pelajaran bukan untuk menambah konsep
baru.
Berdasarkan hasil penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan atau ketidakmampuan
dengan meniliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala-
gejala yang tampak. Sedangkan kesulitan belajar yaitu suatu gejala yang nampak
pada peserta didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau di
bawah norma yang telah ditetapkan atau prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai
dengan kapasitas intelegensinya.
2. Kedudukan Diagnostik Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran yang berkaitan dengan
konsep belajar tuntas (mastery learning), tingkat penguasaan bahan pelajaran
biasanya ditetapkan antara 75 % - 90%. Kedudukan diagnosis kesulitan belajar dalam
proses pembelajaran sangatlah penting demi keberhasilan proses pembelajaran.
Kesimpulan
3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kesulitan Belajar, terdapat dua faktor yang mempengaruhi
belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu
yang sedang belajar, sedang faktor ekternal adalah faktor yang ada diluat individu.
4. Prosedur Pelaksanaan Diagnostik Kesulitan Belajar.
a. Analisis Perilaku
Cepat Lambatnya Menyelesaikan Tugas
Kehadiran dan Ketekunan dalam Proses Belajar
Peran Serta dalam Tugas Kelompok
Kemampuan Kerjasama dan Penyesuaian Sosial
b. Analisis Prestasi Belajar
Untuk mengetahui peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara
menghimpun dan menganalisis hasil belajar serta menafsirkannya.
Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar
Untuk menemukan bidang studi apa peserta didik mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan
dengan cara membandingkan skor prestasi yang diperoleh peserta didik dengan nilai rerata dari
maisng-masing bidang studi
c. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Untuk menentukan faktor penyebab kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara meneliti faktor-
faktor yang ada pada diri peserta didik (internal) dan faktor-faktor yang berada di luar peserta didik
(eksternal) yang menghambat proses belajar atau pembelajaran.
d. Memperkirakan Alternarif Bantuan
Dalam menentukan personalian yang dapat membantu pemecahan masalah yang
dihadapi peserta didik harus mempertimbangkan peranan atau sumbangan yang dapat
diberikan oleh masing-masing ahli dalam menolong peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar tersebut.
e. Menetapkan Kemungkinan Cara Mengatasinya
Bantuan dapat diberikan melalui program remidial atau pengajaran perbaikan, layanan
bimbingan dan konseling, program referral yaitu mengirimakna peserta didik kepada
ahli yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
f. Tindak Lanjut
Tindak lanjut merupakan langkah terakhir dalam proses diagnosis kesulitan belajar
yang berupa memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah
sebelumnya.
5. Pengajaran Remedial dan Program Pengayaan dalam Pembelajaran, tidak
semua peserta didik mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik
sehingga hasil belajarnya pun kadang tidak memuaskan. Banyak pula pesrta
didik yang mengalami kesulitan belajar misalnya tidak mampu menyerap bahan
pelajaran dengan baik, tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan bahkan
tidak mampu dalam menyelesaikan tes. Bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar sehingga prestasinya berkurang merupakan salah satu
tanggung jawab dari guru atau konselor sekolah. Sehingga sekolah memberikan
layanan bimbingan belajar bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
yang lebih dikenal dengan istilah remedial.
Diagnostik kesulitan belajar

More Related Content

What's hot

STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
Nastiti Rahajeng
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
11111115
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
rizka_pratiwi
 

What's hot (20)

Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Rpl konseling individu
Rpl konseling individuRpl konseling individu
Rpl konseling individu
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
RPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar SiswaRPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar Siswa
 
Tunalaras
TunalarasTunalaras
Tunalaras
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
KONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BKKONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BK
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 

Viewers also liked

Kesulitan belajar dan memperhatikan
Kesulitan belajar dan memperhatikanKesulitan belajar dan memperhatikan
Kesulitan belajar dan memperhatikan
Mira Permatasari
 
Pengembangan media bk
Pengembangan media bkPengembangan media bk
Pengembangan media bk
Varis Ical
 
Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajar
dwi9092
 

Viewers also liked (20)

Diagnosis kesulitan-belajar
Diagnosis kesulitan-belajarDiagnosis kesulitan-belajar
Diagnosis kesulitan-belajar
 
Diagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajarDiagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajar
 
Presentation media bk
Presentation media bkPresentation media bk
Presentation media bk
 
SILABUS dan SISTEM PENILAIAN BERKESINAMBUNGAN
SILABUS dan SISTEM PENILAIAN BERKESINAMBUNGANSILABUS dan SISTEM PENILAIAN BERKESINAMBUNGAN
SILABUS dan SISTEM PENILAIAN BERKESINAMBUNGAN
 
Kesulitan belajar dan memperhatikan
Kesulitan belajar dan memperhatikanKesulitan belajar dan memperhatikan
Kesulitan belajar dan memperhatikan
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Pengembangan media bk
Pengembangan media bkPengembangan media bk
Pengembangan media bk
 
Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajar
 
Agenda harian guru
Agenda harian guruAgenda harian guru
Agenda harian guru
 
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
media pembelajaran(Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV))
media pembelajaran(Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV))media pembelajaran(Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV))
media pembelajaran(Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV))
 
Ppt BK karir
Ppt BK karirPpt BK karir
Ppt BK karir
 
Bahan ajar matematika spldv
Bahan ajar matematika spldvBahan ajar matematika spldv
Bahan ajar matematika spldv
 
Cover Perangkat Akidah Akhlak Kelas VII
Cover Perangkat Akidah Akhlak Kelas VIICover Perangkat Akidah Akhlak Kelas VII
Cover Perangkat Akidah Akhlak Kelas VII
 
Rincian minggu efektif
Rincian minggu efektifRincian minggu efektif
Rincian minggu efektif
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 
Program semester
Program semesterProgram semester
Program semester
 
Prog pengayaan dan remed
Prog pengayaan dan remedProg pengayaan dan remed
Prog pengayaan dan remed
 
Memahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BKMemahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BK
 

Similar to Diagnostik kesulitan belajar

Modul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptx
Modul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptxModul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptx
Modul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptx
AfifahUlya2
 
Tgs pgyaan en pncpaian indktor
Tgs pgyaan en pncpaian indktorTgs pgyaan en pncpaian indktor
Tgs pgyaan en pncpaian indktor
cuqonk
 
Permasalahan mengajar dan pembelajaran
Permasalahan mengajar dan pembelajaranPermasalahan mengajar dan pembelajaran
Permasalahan mengajar dan pembelajaran
Widya Lylaxoe
 
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYAPROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
Widya Kurnia Arizona San
 

Similar to Diagnostik kesulitan belajar (20)

Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf
 
233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf
 
Modul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptx
Modul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptxModul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptx
Modul 2 kb 3 Strategi Pembelajaran di SD.pptx
 
Tgs pgyaan en pncpaian indktor
Tgs pgyaan en pncpaian indktorTgs pgyaan en pncpaian indktor
Tgs pgyaan en pncpaian indktor
 
Permasalahan mengajar dan pembelajaran
Permasalahan mengajar dan pembelajaranPermasalahan mengajar dan pembelajaran
Permasalahan mengajar dan pembelajaran
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
1402663, meli menia, tugas i
1402663, meli menia, tugas i1402663, meli menia, tugas i
1402663, meli menia, tugas i
 
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYAPROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaranPpt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
Ppt kelompok 1 belajar dan pembelajaran
 
hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1
 
Instrumen pkg lamp 1a
Instrumen pkg lamp 1aInstrumen pkg lamp 1a
Instrumen pkg lamp 1a
 
kesulitan belajar.docx
kesulitan belajar.docxkesulitan belajar.docx
kesulitan belajar.docx
 
cara menilai PK Guru
cara menilai PK Gurucara menilai PK Guru
cara menilai PK Guru
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Diagnostik kesulitan belajar

  • 1. DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR KELOMPOK 7 @Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan IPA I 2014 1. Aprilia Mantayani (14312241 2. Yuli Arti (14312241 3. Galih Widiastuti (14312241 4. Donna Meylinda (14312244002)
  • 4. Pengertian DKB • Tidak semua peserta didik mampu menguasai bahan pelajaran yang disampaikan guru. Karenanya guru sebagai penanggung jawab atas perkembangan peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, mencari faktor penyebabnya, kemudian menentukan teknik untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Kegiatan memahami kesulitan belajar peserta didik tersebut dikenal dengan istilah diagnosis kesulitan belajar.
  • 5. Diagnosis kesulitan belajar dapat diartikan sebagai proses menentukan masalah atau ketidak-mampuan peserta didik dalam belajar dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan atau dengan menganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan belajar yang nampak.
  • 6. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar adalah peserta didik yang memilki inteligensi normal, tetapi menunjukkan kekurangan yang penting dalam proses belajar, baik dalam persepsi, ingatan, perhatian, dan atau fungsi motoriknya. Dengan kata lain, peserta didik dikatakan mengalami kesulitan belajar bila prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasitas inteligensinya.
  • 7. Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan oleh inteligensi yang rendah, namun dapat disebabkan oleh faktor fisiologik, psikologik, instrumen, dan lingkungan belajar.
  • 8. Kesulitan belajar setiap peserta didik memilki jenis, sifat maupun manifestasinya yang tidak selalu sama, sehingga guru atau pembimbing harus mencermati jenis, sifat, dan manifestasi kesulitan belajar peserta didik agar pendekatan dengan peserta didik tersebut dapat dilakukan dengan lebih tepat.
  • 9. Permasalahan belajar peserta didik menurut Warkitri dkk. (1990), meliputi : 1. Kekacauan Belajar (Learning Disorder) 2. Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability) 3. Learning Disfunctions 4. Under Achiever 5. Lambat Belajar (Slow Learner)
  • 10. 1. Kekacauan Belajar (Learning Disorder) Suatu keadaan dimana proses belajar anak terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan, sehingga anak tidak dapat menguasai atau memahami bahan yang dipelajari dengan baik. Sebenarnya anak tersebut memiliki potensi dasar yang tidak diragukan lagi.
  • 11. 2. Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability) Suatu gejala anak tidak mampu belajar atau selalu menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebeb sehingga hasil belajar yang dicapai berada di bawah potensi intelektualnya
  • 12. 3. Learning Disfunctions Mengacu pada gejala proses belajar yang tidak dapat berfungsi dengan baik walaupun anak tidak menunjukkan adanya subnormal mental, gangguan alat indera ataupun gangguan psikologis yang lain. Misalnya, anak sudah belajar dengan tekun tetapi tidak mampu menguasai bahan belajar dengan baik.
  • 13. 4. Under Achiever Terjadi pada anak yang memiliki potensi intelektual tergolong di atas normal tetapi prestasi belajar yang dicapai tergolong rendah, tidak sesuai dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki.
  • 14. 5. Lambat Belajar (Slow Learner) Disebabkan anak sangat lambat dalam proses belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang memiliki tingkat potensi intelektual sama.
  • 16. Kedudukan Daignosis Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran John B. Caroll (1968) mengatakan bahwa hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh : 1. Waktu yang tersedia untuk mempelajari bahan pelajaran yang telah ditentukan 2. Usaha yang dilakukan peserta didik untuk menguasai bahan pelajaran 3. Bakat yang dimiliki peserta didik 4. Kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran 5. Kemampuan peserta didik untuk dapat mendapat manfaat optimal dari keseluruhan proses pembelajaran yang sedang dihadapi.
  • 17. Agar proses pembelajaran berhasil maka guru harus berusaha menemukan letak dan jenis kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didiknya. Dengan demikian kedudukan diagnosis kesulitan belajar dalam proses pembelajaran sangatlah penting demi keberhasilan proses pembelajaran.
  • 19. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedang faktor ekternal adalah faktor yang ada diluat individu. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. Faktor eksternal yang berpengaruh dalam belajar adalah faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga, pengetian dan perhatian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, metode belajar, tugas rumah, kurikulum, relasi antar guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, dan keadaan gedung) faktor masyarakat ( kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat dan media massa). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR
  • 20. Dimyati dan mudijono (1994:228-235) mengemukakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar: Sikap terhadap belajar 1. Motivasi belajar 2. Konsentrasi belajar 3. Mengolah bahan ajar 4. Menyimpan perolehan hasil belajar 5. Menggali hasil belajar yang tersimpan 6. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil kerja 7. Rasa percaya diri siswa 8. Inteligensi dan keberhasila belajar 9. Cita-cita siswa
  • 21. Muhibbinsyah (1997) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu : 1. Faktor Internal yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa, 2. Faktor eksternal yang meliputi kondisi lingkungan disekitar siswa, 3. Faktor pendekatan belajar yang meliputi jenis upaya belajar siswa yang berupa setrategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
  • 22. Ditinjau dari faktor pendekatan belajar, terdapat 3 bentuk dasar pendekatan belajar siswa menurut hasil penelitian Biggs(1991) yaitu : 1. Pendekatan surface (permukaan/bersiafat lahiriah) yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari luar (ekstrinsik), misalnya mau belajar karena takut tidak lulus ujian sehingga dimarahi orangtua. Oleh karena itu gaya belajarnya santai, asal hafal, dan tidak mementigkan pemahaman yang mendalam. 2. Pendekatan deep (mendalam) yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari dalam (intrinsik) misalnya mau belajar karena memang tertarik pada materi dan meraa membutuhkannya. oleh karena itu gaya belajarnya serius dan berusaha memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • 23. 3. Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi), yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya doronga untuk mewujudkan ego enhancement yaitu ambisi probadi yang besar dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih prestasi setinggi-tingginya. Gaya belajar yang seperti ini merupakan gaya belajar siswa ini lebih serius dripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar yang lain. Terdapat ketrampilan belajar yang baik dalam arti memiliki kemampuan tnggi dalam mengatur ruang belajar/kerja, membagi waktu dan menggunakannya secara efisien, serta memiliki ketrampilan tinggi dalam penelaahan silabus. Disamping itu siswa dengan pendekatan ini sangat disiplin, rapi, sistematis, memiliki perencanaa kedepan (plans ahead), dan memiliki dorongan berkompetisi tinggi secara positif.
  • 25. Prosedur Pelaksanaan DKB 1. Mengidentifikasi Peserta Didik yang Diperkirakan Mengalami Kesulitan Belajar 2. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar 3. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar 4. Memperkirakan Alternarif Bantuan 5. Menetapkan Kemungkinan Cara Mengatasinya 6. Tindak Lanjut
  • 26. Mengidentifikasi Peserta Didik yang Diperkirakan Mengalami Kesulitan Belajar Analisis Perilaku Analisis Prestasi Belajar
  • 27. Analisis Perilaku Cepat Lambatnya Menyelesaikan Tugas Peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar adalah peserta didik yang paling lambat mengumpulkan tugas. Kehadiran dan Ketekunan dalam Proses Belajar Tertib merupakan indokator bahwa beserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Peran Serta dalam Tugas Kelompok Apabila peserta aktif, kemungkinan peserta didik paham dan mengikuti meteri ayng diberikan dengan baik . Kemampuan Kerjasama dan Penyesuaian Sosial Guru harus mengetahui hubungan sosialnya sehari-hari dalam kelas.
  • 28. Analisis Prestasi Belajar Penilaian Acuan Norma (PAN) Acuan berupa skor rerata, apabila kurang dari rerata maka peserta didik diduga mengalami kesulitan. Penilaian Acuan Patokan (PAP) Acuan berupa skor minimal, apabila belum emncapai skor minimal maka peserta didik mengalami kesulitan.
  • 29. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar Mengetahui dalam mata pelajaran atau bidang studi apa kesulitan itu terjadi Dilakukan dengan cara embandingkan skor prestasi yang diperoleh peserta didik dengan nilai rerata dari maisng- masing bidang studi. Apabila skor hasil belajar peserta didik di bawah skor rerata bidang studi, maka peserta didik tersebut diduga mengalami kesulitan dalam bidang studi tersebut. Mengetahui aspek atau bagian mana kesulitan itu dirasakan oleh peserta didik Dilakukan dengan memeriksa pekerjaan tes. Apabila peserta didik tidak dapat menjawab dengan benar ats pertanyaan mengenai pokok bahasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik tersebut mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok bahasan tersebut.
  • 30. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Faktor Internal Bersumber pada aspek fisik yang meliputi kondisi dan kesehatan tubuh misalanya kecacatan tunbuh dan penyakit yang diduga mengganggu proses belajarnya, dan aspek psikologis yang meliputi kecerdasan, bakat, minat, kemampuan, kemauan, perhatian, dorongan, konsentrasi, ketekunan, dan ketrampilan yang kurang memadai. Faktor Eksternal Bersumber pada dua faktor yaitu faktor lingkungan sosial yang meliputi lingkungan ynag berupa manusia dan lingkungan non-sosial yang berupa alam, dan faktor instrumen yang meliputi fasilitas barang yang berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Serta guru yang kurang mendukung proses kegiatan belajar peserta didik.
  • 31. Memperkirakan Alternarif Bantuan Ditempuh dengan cara menajawab beberapa pertanyaan. • Apakah peserta didik masih mungkin ditolong untuk mengatasi kesulitannya? • Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan peserta didik? • Kapan dan di mana pertolongan dapat diberikan kepada peserta didik? • Siapa yang memberi pertolongan?
  • 32. Menetapkan Kemungkinan CaraMengatasinya Dilakukan dengan cara memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui: • Program Remidial • Layanan Bimbingan dan Konseling • Mengadakan Program Referral
  • 33. Tindak Lanjut Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya. Melibatkan berbagai pihak ynag dipandang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik. Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang diberikan. Melakukan referral kepada ahli lain yang berkompeten dalam menangani kesulitan yang dialami peserta didik. Tindak lanjut dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan.
  • 34. Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya. Melibatkan berbagai pihak ynag dipandang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik. Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang diberikan.
  • 36. Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran Remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan.
  • 37. Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran Secara umum pengajaran remedial bertujuan untuk membantu siswa mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Tujuan Secara khusus, tujuan pengajaran remedial adalah untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar.
  • 38. • melalui pengajaran remedial dapat diadakan perbaikan terhadap sesuatu yang dipandang masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran Fungsi korektif • Dalam pengajaran remedial guru berusaha membantu peserta didik untuk memahami dirinya dalam hal jenis dan sifat kesulitan yang dialami, kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya Fungsi pemahaman • Dalam pengajaran remedial peserta didik dibantu untuk belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak merupakan beban bagi peserta didik. Fungsi penyesuaian Fungsi Pengajaran Remedial
  • 39. • artinya bahwa materi pengajaran remedial dapat memperkaya varian/jenis metode pengajaran Fungsi pengayaan • Akselerasi adalah usaha memercepat pelaksanaan proses pembelajaran dalam arti menambah waktu dan materi pengajaran untuk mengejar kekurangan yang dialami peserta didik. Fungsi Akselerasi • artinya secara langsung maupun tidak langsung menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid yang diperkirakan menunjukan ada penyimpangan (bimbingan dan konseling). Fungsi Terauputik
  • 40. Pendekatan Pengajaran Remedial Pendekatan ini dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievauasi, guru akan menjumpai beberapa bagian dari peserta didik yang tidak mapu meguasai seluruh bahan yang telah disampaikan. Pendekatan kuratif dalam pengajaran remedial •Pengulangan (Repetition) •Pengayaan dan Pengukuhan (Enrichment dan Reinforcement) •Percepatan (acceeleration, akselerasi) pelaksanaan
  • 41. Pendekatan preventif dalam pengajaran remedial Pendekatan preventif diberikan kepada peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program yang akan ditempuh. Siswa yang digolongkan dalam usaha tersebut adalah mereka yang diperkirakan dapat menyelesaikan program belajar lebih cepat dari waktu yang direncanakan, atau mereka yang diperkirakan akan lebih lambat dari waktu yang telah diprogramkan.
  • 42. Pendekatan Pengajaran Remidi bersifat Pengembangan (Developmental) Sasarannya adalah agar peserta didik dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dialami selama mengikuti pembelajaran .
  • 43. Metode Pengajaran Remedial Metode pemberian tugas Metode diskusi Metode Tanya jawab Metode kerja kelompok Metode tutor sebaya Metode pengajaran individual
  • 44. • Langkah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kasus yang dihadapi dan kemungkinan pemecahannya Pelaksanaan kembali kasus • Atas dasar karakteristik kasus yang ada maka guru harus memikirkan alternative tindakan pemecahannya. Pemilihan alternative tindakan • Layanan khusus yang dimaksud adalah layanan konseling yang bertujuan agar peserta didik yang mengalami kasus atau permasalahan terbebas dari hambatan emosional, sehingga dapat mengikuti pembelajaran secara wajar.Pemberian layanan khusus Pelaksanaan Pengajaran Remedial Seperti yang dikemukakan oleh Warkitri (1990) bahwa untuk melaksanakan pengajaran remedial harus megikuti lanngkah- langkah sebagai berikut :
  • 45. Sasaran pokoklangkah ini adalah meningkatkan prestasi dan kemampuan peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh guru. Pengukuran kembali hasil belajar Pelaksanaan pengajaran remedial Pengukuran ini untuk mengetahui kesesuaian antara rencana dengan pencapaian hasil yang diperoleh.
  • 46. Re – evaluasi dan re-diagnostik Hasil penafsiran tersebut akan menghasilkan tiga kemungkinan sebagai berikut : 1. Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian mencapai kriteria keberhasilan minimum seperti yang diharapkan. 2. Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya, tetapi belum sepenuhnya memadai criteria keberhasilan minimum yang diharapkan. 3. Pesrta didik menunjukkan perubahan yang berarti baik dalam prestasinya maupun penyesuaian dirinya.
  • 47. Sebagai tindakan lanjut dari pengajaran remedial ini ada tiga kemungkinan kegiatan yang harus ditempuh guru yaitu : 1. Bagi peserta didik yang berhasil, diberi rekomendasi untuk melanjutkan keprogram pe,belajaran utama tahap berikutnya. 2. Bagi peserta didik yang blum sepenuhnya berhasil, sebaiknya diberi pengayaan dan pengukuhan prestasi sebelum diperkenankan melanjutkan ke program selanjutnya. 3. Bagi peserta didik yang belum berhasil, sebaiknya dilakukan re-diagnostik untuk mengetahui letak kelemahan, kesalahan atau kekurangan pengajaran remedial yang telah dilakukan, sehingga mungkin perlu adanya ulangan dengan alternative yang sama atau alternative yang lain.
  • 48. Program Pengayaan dalam Pembelajaran Program pengaaan dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi yang berarti mereka adalah peserta didik yang tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya.
  • 49. Tujuan Program Pengayaan Kegiatan untuk mengisi kelebihan waktu bagi peserta didik yang cepat menyelesaikan tugas belajarna ini dimaksudkan agar peserta didik : •Lebih menguasai bahan pelajaran. •Memupuk rasa social. •Menambah wawasan peserta didik. •Memupuk rasa tanggung jawab peserta didik.
  • 50. Factor yang harus diperhatikan dalam program pengayaan 1. Factor anak atau factor peserta didik 2. Factor kegaiatan pengayaan 3. Factor waktu
  • 51. Pelaksanaan program pengayaan Apanila peserta didik yang sedikit kesulitan belajarnya dan yang mengalami kesulitan belajar sudah menyelesaikan tugas belajarnya sesuai dengan yang diharapkan makan kegiatan pengayaan dihentikan. Agar kegiatan pengayaan terlaksana dengan baik, maka materi yang diberikan dan bentuk kegiatannya harus disiapkan terlebih dahulu. Materi pengayaan harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang sedang dibicarakan dikelas, karena kegiatan pengayaan merupakan kegiatan untuk memperdalam materi pelajaran bukan untuk menambah konsep baru.
  • 52. Berdasarkan hasil penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa : 1. Diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan atau ketidakmampuan dengan meniliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala- gejala yang tampak. Sedangkan kesulitan belajar yaitu suatu gejala yang nampak pada peserta didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau di bawah norma yang telah ditetapkan atau prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasitas intelegensinya. 2. Kedudukan Diagnostik Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran yang berkaitan dengan konsep belajar tuntas (mastery learning), tingkat penguasaan bahan pelajaran biasanya ditetapkan antara 75 % - 90%. Kedudukan diagnosis kesulitan belajar dalam proses pembelajaran sangatlah penting demi keberhasilan proses pembelajaran. Kesimpulan
  • 53. 3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kesulitan Belajar, terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedang faktor ekternal adalah faktor yang ada diluat individu. 4. Prosedur Pelaksanaan Diagnostik Kesulitan Belajar. a. Analisis Perilaku Cepat Lambatnya Menyelesaikan Tugas Kehadiran dan Ketekunan dalam Proses Belajar Peran Serta dalam Tugas Kelompok Kemampuan Kerjasama dan Penyesuaian Sosial b. Analisis Prestasi Belajar Untuk mengetahui peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara menghimpun dan menganalisis hasil belajar serta menafsirkannya. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar Untuk menemukan bidang studi apa peserta didik mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara membandingkan skor prestasi yang diperoleh peserta didik dengan nilai rerata dari maisng-masing bidang studi c. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Untuk menentukan faktor penyebab kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara meneliti faktor- faktor yang ada pada diri peserta didik (internal) dan faktor-faktor yang berada di luar peserta didik (eksternal) yang menghambat proses belajar atau pembelajaran.
  • 54. d. Memperkirakan Alternarif Bantuan Dalam menentukan personalian yang dapat membantu pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik harus mempertimbangkan peranan atau sumbangan yang dapat diberikan oleh masing-masing ahli dalam menolong peserta didik yang mengalami kesulitan belajar tersebut. e. Menetapkan Kemungkinan Cara Mengatasinya Bantuan dapat diberikan melalui program remidial atau pengajaran perbaikan, layanan bimbingan dan konseling, program referral yaitu mengirimakna peserta didik kepada ahli yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. f. Tindak Lanjut Tindak lanjut merupakan langkah terakhir dalam proses diagnosis kesulitan belajar yang berupa memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya.
  • 55. 5. Pengajaran Remedial dan Program Pengayaan dalam Pembelajaran, tidak semua peserta didik mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya pun kadang tidak memuaskan. Banyak pula pesrta didik yang mengalami kesulitan belajar misalnya tidak mampu menyerap bahan pelajaran dengan baik, tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan bahkan tidak mampu dalam menyelesaikan tes. Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sehingga prestasinya berkurang merupakan salah satu tanggung jawab dari guru atau konselor sekolah. Sehingga sekolah memberikan layanan bimbingan belajar bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar yang lebih dikenal dengan istilah remedial.