Lecturer Speech Language pathalogist em at Poltekkes Kemenkes Surakarta
6 de Feb de 2023•0 gostou•129 visualizações
1 de 34
METLIT P II 2023.pdf
6 de Feb de 2023•0 gostou•129 visualizações
Baixar para ler offline
Denunciar
Ciências
Hakikat Kebenaran dan Ilmu Pengetahuan
•Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah untuk memperoleh kebenaran
•Pengertian Penelitian Ilmiah
•Skema dan Gambaran Umum Proses Penelitian Ilmiah
•Pengenalan Model dan tahapan tahapan penelitian
2. MATERI HARI INI
• Hakikat Kebenaran dan Ilmu Pengetahuan
• Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah untuk
memperoleh kebenaran
• Pengertian Penelitian Ilmiah
• Skema dan Gambaran Umum Proses
Penelitian Ilmiah
• Pengenalan Model dan tahapan tahapan
penelitian
3. HAKIKAT DAN PENGERTIAN KEBENARAN
• Kebenaran adalah persesuaian antara
pengetahuan dan objek bisa juga diartikan suatu
pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai
dengan (atau tidak ditolak oleh) orang lain dan
tidak merugikan diri sendiri.
• Kebenaran adalah lawan dari kekeliruan yang
merupakan objek dan pengetahuan tidak sesuai.
• Kebenaran yang diperoleh secara mendalam
berdasarkan proses penelitian dan penalaran
logika ilmiah.
4. KEBENARAN DAN ILMU
PENGETAHUAN
• usaha-usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia.
• Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan
diuji dengan pendekatan pragmatis,
koresponden, koheren.
5. PENDEKATAN ILMIAH UNTUK
MEMPEROLEH KEBENARAN
Pendekatan ilmiah untuk memperoleh kebenaran
terdiri atas:
• Akal sehat, sesuatu yang dikatakan orang yang
berakal sehat bisa dijadikan pertimbangan, tetapi
orang yang tidak sehat semuanya tidak benar.
• Akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagan
konseptual (konsep adalah rancangan pikiran,
konseptual yang bersifat rancangan pikiran untuk
penggunaan praktis bagi kemanusiaan).
6. • Bagan konseptual adalah seperangkat konsep yang
dirangkaian dengan dalil-dalil, hipotesis-hipotesis dan
teori (adalah prasangka-prasangka untuk sementara
diyakini kebenarannya, tetapi kebenaran yang hakiki
adalah harus dibuktikan kebenarannya)
• mengapa banyak yang tidak pernah sekolah tetapi bisa
menghasilkan penemuan misalnya, Prof. Hamka akal
sehat juga harus ditunjang dengan pengalaman-
pengalaman, rangkuman pengalaman itulah yang
dicetuskan sebagai satu konsep, rangkuman
pengalaman itulah yang menjadi pengetahuan.
• Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa.
7. • Akal sehat ini adalah orang yang mendapat ilham, akal inilah yang
menjadi patokan. Namun, akal terkadang mengantarkan manusia
menurut keyakinanya benar, tetapi pandangan orang lain tidak baik.
Contoh: Pada hakikatnya apa yang dilakukan manusia itu pada
pandangannya benar, sehingga kebenaran akal sehat itu harus
teruji melalui proses kesepakatan yang dinamakan norma (norma
adalah kaidah yang diyakini oleh manusia, tetapi norma itu tidak
universal)
• Prasangka, pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai
oleh kepentingan orang yang melakukannya, hal itulah yang
menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka.
Apapun yang didapatkan oleh peneliti itu adalah sah, awalnya
prasangka, tetapoi jika sudah diteliti, maka penemuan tersebut
adalah benar. Setelah mendapat kebenaran, maka prasangka itu
benar.
8. • Pendekatan ilmiah diperoleh melalui pendekatan ilmiah yang
dibangun di atas teori-teori tertentu.
• Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah yang sifatnya
sistematik dan terkontrol berdasarkan data empiris.
• Ada beberapa kategori pembuktian suatu teori dalam penelitian.
• Yang pertama adalah kategori menemukan teori, kategori ini adalah
kategori tertinggi.
• Teori adalah pendapat atau pandangan yang diperkuat oleh hasil
penelitian dari hasil argumentasi, yang digunakan untuk mengalisis
fenomena-fenomena,
• contoh, fenomena kebahasaan menganalisis fenomena-fenomena.
• Kategori kedua adalah menguji teori, fenomena tersebut
merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya
dapat diuji secara empiris
9. PENDEKATAN NON ILMIAH UNTUK MEMPEROLEH
KEBENARAN
• Pendekatan non ilmiah untuk memperoleh
kebenaran adalah penemuan kebenaran
secara alamiah tidak melalui upaya atau
rekayasa manusia, betul-betul bersifat
alamiah.
• Contoh : ingin tahu terus menerus
10. • Pendekatan intuisi, intuisi adalah dorongan
batin yang membenarkan sesuatu melalui
proses yang tidak disadari atau tidak
dipikirkan sebelumnya.
• Penemuan kebetulan dan coba-coba,
kemudian dilakukan eksperimen
• Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis,
artinya kewenangan.
11. TUGAS TUGAS ILMU DAN PENELITIAN
Tugas-tugas ilmu pengetahuan dan penelitian adalah
(disadur dengan perubahan dari Cholid Narbuko dan Abu
Achmadi (2017:4-5)):
• Deskripsi
Bertugas untuk menggambarkan secara jelas dan
cermat, hal-hal yang dipersoalkan.
Contoh: Pengaruh Metode Storytelling Terhadap Perkembangan Bahasa
Ekspresif Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK MUSLIMAT NU 93 Wachid Hasyim
WONOMLATI Sidoarjo.
• Menerangkan
Bertugas untuk menerangkan secara terperinci kondisi-
kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa.
Contoh:
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN
SUARA PADAANGGOTA PADUAN SUARA MAHASISWA DI SURAKARTA.
12. • Menyusun teori
Bertugas untuk mencari dan merumuskan hukum-hukum,
tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang
lainnya.
Contoh: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI
DESA BURAN KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN
KARANGANYAR
• Prediksi
Bertugas untuk membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi
mengenai peristiwa yang bakal muncul bila keadaan
tersebut tidak dicegah dan diatasi.
Contoh:
PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN KECEPATAN MEMBACA
ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR DI DESA DAN DI KOTA SURAKARTA.
13. TUGAS TUGAS ILMU DAN PENELITIAN
• Pengendalian
Bertugas untuk melakukan tindakan-tindakan guna
mengatasi keadaan atau gejala yang akan muncul.
Contoh: Memberikan modal usaha atau lapangan kerja
kepada para pengangguran.
• Selain lima poin di atas, tugas ilmu pengetahuan dan
penelitian yang paling utama adalah spiritual, yaitu
mendekatkan diri kepada Sang pencipta, bahwa semua
hal itu terjadi atas kehendak-Nya dan kebesaran-Nya
tersurat dan tersirat di alam semesta ini.
14. PENGERTIAN PENELITIAN
ILMIAH
Soerjono Soekanto
• Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah
yang di dasarkan pada analisis dan kontruksi
yang di lakukan secara sistematis, metodologis
dan konsisten. Bertujuan untuk
mengungkapkan kebenaran sebagai slah satu
manifestasi keinginan manusia untuk
mengetahui apa yang sedang di hadapinya.
15. SKEMA DAN GAMBARAN UMUM
PROSES PENELITIAN ILMIAH
Menurut Suriasumantri (2019) langkah-langkah dalam metode
ilmiah adalah:
1. Perumusan masalah
• Merupakan pertanyaan-pertanyaan mengenai objek empiris yang
jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya.
2. Penyusunan kerangka berpikir
• Merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang
mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan
membentuk konstelasi permasalahan.
3. Perumusan hipotesis
• Merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan
yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka
berpikir yang dikembangkan.
16. 4. Pengujian hipotesis
• Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis
yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta
yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
5. Penarikan kesimpulan
• Merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat
fakat yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima.
Sebaliknya, sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta
yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.
• Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari
pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi pernyaratan keilmuan
yaitu mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan
pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya.
17. • Schluter (2016) dalam Nazir (2018) mengungkapkan bahwa
terdapat 15 langkah dalam melakukan penelitian dengan
metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah:
• Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian
• Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-
masalah yang ingin dipecahkan
• Membangun sebuah bibliografi
• Memformulasikan dan mendefinisikan masalah
• Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-
unsur permasalahan
• Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut
hubungannya dengan data atau bukti, baik langsung
ataupun tidak langsung
18. • Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan
pokok-pokok dasar dalam masalah
• Menentukan apakah data atau bukti yang diperlukan tersedia atau
tidak
• Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau
tidak
• Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
• Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa
• Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat
interpretasi
• Mengatur data untuk presentase dan penampilan
• Menggunakan sitasi (kutipan), referensi, dan footnote (catatan kaki)
• Menulis laporan penelitian
19. MODEL MODEL PENELITIAN ILMIAH
1. Berdasarkan Tempat ada 3 penelitian yaitu :
• a. Penelitian Pustaka
Suatu penelitian yang dilakukan diruang perpustakaan untuk menghimpun dan
menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku,
periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara
berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi fokus lainnya, yang
dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.
• b. Penelitian Laboratorium
suatu penelitian yang dilakukan dalam laboratorium yaitu suatu tempat yang
dilengkapi perangkat khsus untuk melakukan penyelidikan terhadap segala gejala
tertentu melalui tes-tes stau uji yang juga dilakukan untuk menyusun laporan
ilmiah.
• c. Penelitian Lapangan
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau lokasi penelitian, suatu
tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi
dilokasi tersebut, yang digunakan juga untuk penyusunan laporan ilmiah.
20. • Berdasarkan Sifat
• Ditinjau dari segi sifatnya, penelitian dibedakan dalam 3 macam, yaitu:
• Penelitian dasar
Penelitian yang bermula darikenyatan objektif yang diamati secara empirik,
kemudian ditelaah melalui analisis untuk disusun sebagai laporan ilmiah.
Penelitian semacam ini biasanya dilakukan untuk penelitian suatu teori melalui
pengujian hipotesis, yang dirumuskan berdasarkan teori tertentu karena belum
ada teori yang berkaitan dengan kenyataan objektif yang sedang diamati
• Penelitian Vertical
Yaitu penelitian yang bermula dari teori yang ada, kemusian dihubungkan dengan
kenyataan objektif yang di amati secara empirik yang ditelaah melalui analisis
ilmiah sebagai koreksi atas kebenaran teori tersebut. Hasil penelaahan bisa
mengukuhkan teoriyang diperiksa bisa juga menolaknya, tumbanglah teori yang
diperiksa dan lahirlah teori yang baru.
• Penelitian Survey
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan terhadap
segala yang berlangsungdi lokasi penelitian. Lazimnya dilakukan terhadap suatu
unit sampel bukan terhadap suatu unit sasaran.
21. Berdasarkan Jenis ada 3 penelitian :
• a. Penelitian Eksploratif
Yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan penjajakan atau pengenalan
terhadap gejala tertentu. Dalam penelitian ini diperlukan rujukan teori dan belum
digunakan hipotesis.
• b. Penelitian Deskriptif
yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan
pengukuran-pengukuran terhadap gejala-gejala tertentu. Dalam penelitian macam
ini landasan teori mulai diperlukan. Tetapi mulai digunakan sebagai landasan untuk
menentukan editorial kriteria pengukuran terhadapa yang diamati dan akan
diukur.
• c. Penelitian konformatif
yaitu suatu penelitian yang bermaksud menelaah dan menjelaskan pola hubungan
antara dua fariabel atau lebih yang jenis ini dukunga teori telah dibutuhkan, baik
untuk digunakan sebagai landasan dalam mengajukan hipotesis maupun untuk
menntukan kriteria pengukuran terhadap adanya hubungan antara variabel-
variabel yang diteliti, diantaranya melalui pengujian hipotesis.
22. Menurut fungsi
• a. Penelitian terapan, penelitian untuk memperoleh kejelasan
hubungan antar fakta data informasi,guna pemecahan masalah.
• b. Penelitian dasar: Penelitian untuk menemukan keteraturan/
order berbentuk prinsip, dalil/kaidah, hukum atau teori guna
pengembangan ilmu.
• Menurut Pendekatan Penelitian kuantitatif/positifistik:
• d. Penelitian bersifat obyektif, kuantitatif, fixed, menggunakan
instrumen standar, guna menghasilkan inferensi, generalisasi
prediksi.
• e. Penelitian kualitatif / naturalistik: Penelitian bersifat holistik,
kualitatif, subyektif, terbuka, integral, konteksual, rasional,
menggunakan penelitian sebagai instrumen, guna menghasilkan
deskripsi yang utuh dari suatu keadaan.
23. 2. Menurut Sifat
a.Penelitian deskriptif: Meneliti kondisi dan
situasi yg ada sekarang, berupa gambaran /
keterkaitan antar hal tanpa pengontrolan
terhadap hal-hal lainnya.
b.Penelitian eksperimental: Mengadakan
pengujian hubungan sebab akibat antar variabel
dengan pengontrolan terhadap variabel-variabel
lainnya.
24. c.Penelitian histori: Meneliti peristiwa-
peristiwa yg telah terjadi di masa yg lampau.
d.Penelitian Pengembangan: Meneliti laju
perkembangan sesuatu (individu, organisasi,
lembaga, dsb) / mengenbangkan hal baru
(model, paradigma, sistem software, dll)
25. PENGENALAN TAHAPAN TAHAPAN
PENELITIAN
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
perencanaan diantaranya ialah:
• Mengidentifikasi masalah/Mencari
permasalahan: Tahap ini, peneliti harus
terlebih dahulu mencari apa masalah yang
hendak diteliti.
26. • Merumuskan masalah:
Dimana pada tahap ini merupakan kelanjutan
dari penemuan masalah yang kemudian peneliti
membuat rumusan masalah berdasarkan
masalah-masalah yang akan diteliti. Buatlah
secara operasional dan membuat batasan-
batasan masalahnya terutama dalam
menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti.
27. • Mengadakan studi pendahuluan:
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan
informasi-informasi berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti. Sehingga dapat dapat diketahui keadaan atau
kedudukan masalah tersebut baik
secara teoritis maupun praktis. Pengetahuan yang
diperoleh dari studi pendahuluan sangat berguna untuk
menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah
dalam bentuk hipotesis yang akan diuji kebenarannya
melalui pelaksanaan penelitian lapangan. Studi
pendahuluan dapat dilakukan dengan
studi dokumenter, kepustakaan dan studi lapangan.
28. • Merumuskan hipotesis:
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang akan
dibuktikan kebenarannya melalui penelitian di
lapangan.
• Menentukan sampel penelitian:
Pada tahap ini, ditentukan obyek yang akan diteliti.
Keseluruhan obyek yang akan diteliti
disebut populasi penelitian. Bila dalam penelitian
hanya menggunakan sebagian saja dari populasi,
maka dalam hal ini cukup menggunakan sampel.
29. Menyusun rencana penelitian:
• Tahap ini merupakan pedoman selama
melaksanakan penelitian. Sebagai suatu pola
perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal
yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan
penelitian, dan memuat hal-hal sebagai berikut:
• Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya
penelitian;
• Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan;
• Tujuan dilakukannya penelitian;
30. • Manfaat atau kegunaan penelitian;
• Dimana dilakukannya penelitian;
• Jangka waktu pelaksanaan penelitian;
• Organisasi kegiatan dan pembiayaan;
• Hipotesis yang diajukan;
• Teknik pengumpulan data dan pengolahan data;
• Sistematik laporan yang direncanakan;
• Menentukan dan merumuskan alat penelitian
atau teknik pengumpulan data.
31. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Dalam tahap ini, ada beberapa kegiatan yang harus
dilaksanakan dengan baik. Diantara kegiatan dalam
pelaksanaan penelitian diantaranya:
• Pengumpulan Data
Kegiatan ini harus didasarkan pada pedoman yang
sudah dipersiapkan dalam rancangan penelitian.
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penelitian
dijadikan dasar dalam menguji hipotesis yang
diajukan.
32. • Analisis Data
• Pengolahan data atau analisis ini dilakukan setelah data
terkumpul semua yang kemudian dianalisis, dan
dihipotesis yang diajukan diuji kebenarannya melalui
analisis tersebut. Jika jenis data yang dikumpulkan itu
berupa data kualitatif, maka pengolahan datanya
dilakukan dengan cara menarik kesimpulan deduktif-
induktif, namun jika data yang dikumpulkan berupa
jenis data kuantitatif atau berbentuk angka-angka,
maka analisis yang digunakan menggunakan analisis
kuantitatif atau statistika sebelum menarik kesimpulan
secara kualitatif.
33. 3. Laporan Penelitian
Untuk kepentingan publikasi, maka penelitian
harus dilaporkan kepada orang-orang yang
berkepentingan. Bentuk dan sistematik laporan
penelitian dapat berupa artikel ilmiah, laporan,
skripsi, thesis atau disertasi. Tahap laporan
penelitian ini merupakan tahap akhir dalam
sebuah proses penelitian.