SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
HUKUM ISLAM TENTANG POLIGAMI DAN DALIL-DALILNYA

32Share
Islam sebagai dîn (agama, jalan hidup) yang sempurna telah memberikan sedemikian lengkap
hukum-hukum untuk memecahkan problematika kehidupan umat manusia. Islam telah
membolehkan kepada seorang lelaki untuk beristri lebih dari satu orang. Hanya saja, Islam
membatasi jumlahnya, yakni maksimal empat orang istri, dan mengharamkan lebih dari itu.
Hal ini didasarkan firman Allah Swt. berikut:

Artinya:
Nikahilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi masing-masing dua, tiga, atau empat—
kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja—atau
kawinilah budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat pada
tindakan tidak berbuat aniaya. (QS an-Nisa‟ [4]: 3).
Ayat di atas diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada tahun ke-8 Hijrah untuk
membatasi jumlah istri pada batas maksimal empat orang saja. Sebelumnya sudah menjadi
hal biasa jika seorang pria Arab mempunyai istri banyak tanpa ada batasan . Dengan
diturunkannya ayat ini, seorang Muslim dibatasi hanya boleh beristri maksimal empat orang
saja, tidak boleh lebih dari itu.
Memang, dalam lanjutan kalimat pada ayat di atas terdapat ungkapan: Kemudian jika kalian
khawatir tidak akan berlaku adil, nikahilah seorang saja. Artinya, jika seorang pria khawatir
untuk tidak dapat berlaku adil (dengan beristri lebih dari satu), Islam menganjurkan untuk
menikah hanya dengan seorang wanita saja sekaligus meninggalkan upaya untuk
menghimpun lebih dari seorang wanita. Jika ia lebih suka memilih seorang wanita, itu adalah
pilihan yang paling dekat untuk tidak berlaku aniaya atau curang. Inilah makna dari kalimat:
yang demikian adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya.
Namun demikian, keadilan yang dituntut atas seorang suami terhadap istri-istrinya bukanlah
keadilan yang bersifat mutlak, tetapi keadilan yang memang masih berada dalam batas-batas
kemampuannya—sebagai manusia—untuk mewujudkannya. Sebab, Allah Swt. sendiri tidak
memberi manusia beban kecuali sebatas kemampuannya, sebagaimana firman-Nya:

Artinya:
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS al-
Baqarah [2]: 286).
Ayat terbut jelas bahwa allah swt, tidak membebankan suatu urusan kepada hamba kecuali
urusan itu yang sanggup dipikulnya. Masalah keadilan yang harus dijalani oleh seorang
suami yang beristri lebih dari satu bukanlah masalah keadilan kasih sayang disebabkan
masalah kasih sayang tidak sanggup di penuhi oleh seorang suami. Sebagaimana Allah swt
berfirman dalam surat an-Nisa‟ ayat 129 .

Artinya:
Sekali-kali kalian tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri kalian walaupun kalian
sangat menginginkannya. Oleh karena itu, janganlah kalian terlalu cenderung (kepada salah
seorang istri yang kalian cintai) hingga kalian membiarkan istri-istri kalian yang lain
terkatung-katung. (QS an-Nisa‟ [4]: 129).
Berkenaan ketidakmampuan manusia berlaku adil sebagaimana yang ditunjukkan dalam ayat
di atas, banyak para muffasirin dalam menafsirkan ayat diatas sama halnya dengan Ibn
„Abbas menjelaskan bahwa ketidakmampuan yang dimaksud adalah dalam perkara kasih
sayang dan syahwat suami terhadap istri-istrinya . Sebaliknya, selain dalam dua perkara ini,
seorang suami akan mampu berlaku adil kepada istri-istrinya. Keadilan selain dalam kasih
sayang dan syahwatnya inilah yang sebetulnya dituntut dan diwajibkan atas para suami yang
berpoligami. Sebaliknya, keadilan dalam hal kasih sayang dan kecenderungan syahwatnya
bukanlah sesuatu yang diwajibkan atas mereka. Hal ini dikuatkan oleh Hadis Nabi saw.,
sebagaimana dituturkan „Aisyah r.a.:
                                                                                           ,
Artinya:
Rasullullah saw. pernah bersumpah dan berlaku adil seraya berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya
aku bersumpah atas apa yang aku sanggupi. Oleh karena itu, janganlah Engkau
memasukkanku ke dalam perkara yang Engkau sanggupi tetapi tidak aku sanggupi. (yaitu
hatinya). (HR Muslem ).
Dan dalam hadist yang Imam Muslem meriwayatkan
                                                                 ! ‫لدعأ ٌأ وجرأف , كلر يوس اواو‬
Artinya:
Umar bin khatab Berkata : Ya allah , bahwa sungguh hatiku tidak sanggup aku kuasai untuk
berbuat adil! Dan sesuatu yang selain hati, aku berharap saya dapat berbuat adil .
Hadis saidina Umar ini mengisyarahkan sebagai penjelas bagi hadist „aisyah diatas dengan,
demikian dapat dipahami dari dua uraian tersebut bahwa yang dimaksud dengan adil yang
tidak disanggupi oleh nabi adalah soal hati.
Berlaku adil dalam hal kasih sayang dari pernyataan saidina umar sendiri bahwa hal tersebut
tidak mungkin untuk kita lakukan, maka dalam hal adil seorang suami yang beristrikan lebih
dari satu adalah bukan adil kasih sayang, dikarenakan adil kasih sayang seorang suami tidak
pernah bisa. karena apabila adil kasih sayang yang dimaksudkan sama dengan halnya tidak
diperbolehkan berpoligami disebabkan telah mengsyarat kepada sesuatu yang hampir
mustahil untuk dipenuhi. tetapi pada kenyataannya poligami dalam islam ada, sebagaimana
firman allah dalam ayat an nisa‟ ayat 3(tiga). dan telah dilalukan oleh rasulullah dan para
sahabat beliau sekalian. Maka berkesimpulanlah bahwa adil yang dimaksudkan bukanlah adil
kasih sayang tetapi adil dalam meladeni istri seperti pakaian, tempat, giliran dan hal-hal lain
yang bersifat lahiriyah.
Menanggapi tentang nabi tidak memperbolehkan saidina ali untuk menikah lagi dengan
wanita selain fatimah. Sebagaimana hadist dalam shahih muslem :
 ‫عٍ ان ً سىر ب ٍ يخريت : أَ ه سًع ر سىل اهلل ص هً اهلل ع ه يه و س هى ع هً ان ً ُ بر وهى ي قىل إٌ ب ُي‬
  ‫ه شاو ب ٍ ان ً غ يرة ا س تأرَ ىَ ي أٌ ي ُ كحىا اب ُ تهى ع هي ب ٍ أب ي طان ب ف ال آرٌ ن هى ث ى ال آرٌ ن هى ث ى ال‬
 ‫ب ض عت ي ُي آرٌ ن هى إال أٌ ي حب اب ٍ أب ي طان ب أٌ ي ط هق اب ُ تي وي ُ كح اب ُ تهى ف ئَ ًا اب ُ تي‬
‫ي ري ب ُي يا راب ها وي ؤري ُي يا آرا ا‬
‫ه‬
Artinya :
“Dari miswar bin makhramah beliau pernah mendengar saat nabi berada diatas mimbar beliau
bersabda : sesungguh bani hisyam bin mughirah meminta izin mereka untuk menikahi ali
dengan putri meraka, lalu rasulullah bersabda: aku tidak mengizinkannya, aku tidak
mengizinkannya, kecuali sesungguh aku lebih mencintai ali bin abi thalib menceraikan
putriku, daripada menikahi dengan putri mereka. Karena putriku adalah darah dagingku aku
senang dengan apa yang telah darah dagingku senang dan aku merasa tersakiti dengan apa
yang telah darah dagingku merasa tersakiti dengan hal itu” .
Dalam hadist tersebut nabi tidak memberi izin kepada bani hisyam bin mughirah untuk
menikahkan putri mereka dengan saidina Ali, karena mempertimbangkan bisa menyakiti hati
fatimah, maka akan tersakiti hati rasulullah. Dan juga tersebutkan dalam riwayat yang lain
Nabi pernah bersabda :

 ‫إَ ي ن ست أحرو ح الال وال أحم حرايا ون كٍ واهلل ال ت ج تًع ب ُت ر سىل اهلل ص هً اهلل ع ه يه و س هى‬
‫واحذا أب ذا وب ُت عذو اهلل ي كاَ ا‬
Artinya :
“Bahwa sesungguhnya aku tidak mengharamkan sesuatu yang halal dan tidak juga
menghalalkan sesuatu yang haram, tetapi demi allah tidak bisa menghimpunkan putri
rasulullah dan putri musuh allah pada satu orang (Ali Bin Abi Thalib)”.
Dari kata-kata rasulullah “aku tidak mengharamkan sesuatu yang halal. Yaitu berpoligami
yang dibolehkan dalam agama. Akan tetapi rasulullah mengharamkan berpoligami karena
putri tersebut anak dari pada musuh allah swt .
Sebagaimana yang telah kita pahami dari dua buah hadist di atas, bahwa nabi melarang
berpoligami pada saidina ali dengan dua alasan :
1. Dapat menyakitin fatimah, maka akan tersakiti hati rasul.
2. Putri yang mau saidina ali nikahi adalah putri dari musuh allah swt (abu jahal).
Rasulullah melarang ali menikah dengan wanita selain fatimah bukan dikarenakan diri
menikah tersebut (la lizatihi), tetapi karena di tinjau dari segi yang lain (li „aridhi), yaitu
karena wanita tersebut adalah musuh allah.




HIKMAH BERPOLIGAMI
Berpoligami merupakan suatu hal yang dibolehkan dalam agama, ada beberapa hikamahh
yang terkandung dalam poligami:

1. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa bahtera kehidupan pernikahan seseorang tidak selalu
berjalan dengan mulus; kadang-kadang ditimpa oleh cobaan atau ujian. Pada umumnya,
sepasang lelaki dan perempuan yang telah menikah tentu saja sangat ingin segera diberikan
momongan oleh Allah Swt. Akan tetapi, kadang-kadang ada suatu keadaan ketika sang istri
tidak dapat melahirkan anak, sementara sang suami sangat menginginkannya. Pada saat yang
sama, suami begitu menyayangi istrinya dan tidak ingin menceraikannya. Dengan demikian
maka berpoligami adalah suatu solusi yang paling tepat untuk memperoleh keturunan dan
juga istri yang pertama masih bisa membagi kasih sayang dengannya.
2. berpoligami jadi sebagai penyelesaian bahtera kehidupan rumah tangga pada ketika
keadaan seorang istri sakit keras sehingga menghalanginya untuk melaksanakan
kewajibannya sebagai ibu dan istri, sedangkan sang suami sangat menyayanginya; ia tetap
ingin merawat istrinya dan tidak ingin menceraikannya. Akan tetapi, di sisi lain ia
membutuhkan wanita lain yang dapat melayaninya.
3. Ada juga kenyataan lain yang tidak dapat kita pungkiri, bahwa di dunia ini ada sebagian
lelaki yang tidak cukup hanya dengan satu istri (maksudnya, ia memiliki syahwat lebih besar
dibandingkan dengan lelaki pada umumnya). Maka berpoligami adalah suatu jalan
penyelesaian bagi sebahagia lelaki tersebut. Jika ia hanya menikahi satu wanita, hal itu justru
dapat menyakiti atau menyebabkan kesulitan bagi sang istri. Dan akan mengakibatkan
perzinaan.
4. fakta lain yang kita hadapi sekarang adalah jumlah lelaki lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah perempuan; baik karena terjadinya banyak peperangan ataupun karena angka
kelahiran perempuan memang lebih banyak daripada lelaki. Oleh sebab itu banyak wanita
yang tidak kebagian suami, di takutkan dari kaum wanita sebagai pelampiasan nafsu
biologisnya menjurus kepada tindakan-tindakan asusila. Dan sebagainya, maka berpoligami
merupakan sosusi bagi wanita.
Nah, dari berbagai fakta yang tidak dapat dipungkiri di atas, yang merupakan bagian dari
permasalahan umat manusia, kita dapat membayangkan, seandainya pintu poligami ini
ditutup maka justru kerusakanlah yang akan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dari sini
dapat dipahami, bahwa poligami sebetulnya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi atas
sejumlah problem di atas.

Maraji`
1. Assaabuni, Rawiul Bayan Tafsirul Ahkam, Darul Kutub Islamiyah
2. Imam An-Nawawi, Syarah Shaheh Muslem
3. Abi Ja‟far Muhammad bin Jariril Tabariy, Tafsir Tabariy, Darul Kutub Ilmiayah

Mais conteúdo relacionado

Mais de Anggita Dwi Lestari Lestari (20)

Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Tes Potensi Akademik
Tes Potensi AkademikTes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik
 
Word
WordWord
Word
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
UNAS Latihan
UNAS LatihanUNAS Latihan
UNAS Latihan
 
TIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulanganTIK SMA sola ulangan
TIK SMA sola ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
TIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulanganTIK SMA soal ulangan
TIK SMA soal ulangan
 
Teknologi reproduksi manusia
Teknologi reproduksi manusiaTeknologi reproduksi manusia
Teknologi reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
 
Silabus Matematika SMA
Silabus Matematika SMASilabus Matematika SMA
Silabus Matematika SMA
 
Selection tool
Selection toolSelection tool
Selection tool
 
Rancangan Materi UNAS Matematika SMA
Rancangan Materi UNAS Matematika SMARancangan Materi UNAS Matematika SMA
Rancangan Materi UNAS Matematika SMA
 
Matematika SMA Program Tahunan
Matematika SMA Program TahunanMatematika SMA Program Tahunan
Matematika SMA Program Tahunan
 

Último

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Último (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

Hukum islam tentang poligami

  • 1. HUKUM ISLAM TENTANG POLIGAMI DAN DALIL-DALILNYA 32Share Islam sebagai dîn (agama, jalan hidup) yang sempurna telah memberikan sedemikian lengkap hukum-hukum untuk memecahkan problematika kehidupan umat manusia. Islam telah membolehkan kepada seorang lelaki untuk beristri lebih dari satu orang. Hanya saja, Islam membatasi jumlahnya, yakni maksimal empat orang istri, dan mengharamkan lebih dari itu. Hal ini didasarkan firman Allah Swt. berikut: Artinya: Nikahilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi masing-masing dua, tiga, atau empat— kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja—atau kawinilah budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya. (QS an-Nisa‟ [4]: 3). Ayat di atas diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada tahun ke-8 Hijrah untuk membatasi jumlah istri pada batas maksimal empat orang saja. Sebelumnya sudah menjadi hal biasa jika seorang pria Arab mempunyai istri banyak tanpa ada batasan . Dengan diturunkannya ayat ini, seorang Muslim dibatasi hanya boleh beristri maksimal empat orang saja, tidak boleh lebih dari itu. Memang, dalam lanjutan kalimat pada ayat di atas terdapat ungkapan: Kemudian jika kalian khawatir tidak akan berlaku adil, nikahilah seorang saja. Artinya, jika seorang pria khawatir untuk tidak dapat berlaku adil (dengan beristri lebih dari satu), Islam menganjurkan untuk menikah hanya dengan seorang wanita saja sekaligus meninggalkan upaya untuk menghimpun lebih dari seorang wanita. Jika ia lebih suka memilih seorang wanita, itu adalah pilihan yang paling dekat untuk tidak berlaku aniaya atau curang. Inilah makna dari kalimat: yang demikian adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya. Namun demikian, keadilan yang dituntut atas seorang suami terhadap istri-istrinya bukanlah keadilan yang bersifat mutlak, tetapi keadilan yang memang masih berada dalam batas-batas kemampuannya—sebagai manusia—untuk mewujudkannya. Sebab, Allah Swt. sendiri tidak memberi manusia beban kecuali sebatas kemampuannya, sebagaimana firman-Nya: Artinya: Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS al- Baqarah [2]: 286). Ayat terbut jelas bahwa allah swt, tidak membebankan suatu urusan kepada hamba kecuali urusan itu yang sanggup dipikulnya. Masalah keadilan yang harus dijalani oleh seorang suami yang beristri lebih dari satu bukanlah masalah keadilan kasih sayang disebabkan masalah kasih sayang tidak sanggup di penuhi oleh seorang suami. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam surat an-Nisa‟ ayat 129 . Artinya: Sekali-kali kalian tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri kalian walaupun kalian sangat menginginkannya. Oleh karena itu, janganlah kalian terlalu cenderung (kepada salah seorang istri yang kalian cintai) hingga kalian membiarkan istri-istri kalian yang lain terkatung-katung. (QS an-Nisa‟ [4]: 129). Berkenaan ketidakmampuan manusia berlaku adil sebagaimana yang ditunjukkan dalam ayat di atas, banyak para muffasirin dalam menafsirkan ayat diatas sama halnya dengan Ibn „Abbas menjelaskan bahwa ketidakmampuan yang dimaksud adalah dalam perkara kasih sayang dan syahwat suami terhadap istri-istrinya . Sebaliknya, selain dalam dua perkara ini, seorang suami akan mampu berlaku adil kepada istri-istrinya. Keadilan selain dalam kasih
  • 2. sayang dan syahwatnya inilah yang sebetulnya dituntut dan diwajibkan atas para suami yang berpoligami. Sebaliknya, keadilan dalam hal kasih sayang dan kecenderungan syahwatnya bukanlah sesuatu yang diwajibkan atas mereka. Hal ini dikuatkan oleh Hadis Nabi saw., sebagaimana dituturkan „Aisyah r.a.: , Artinya: Rasullullah saw. pernah bersumpah dan berlaku adil seraya berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku bersumpah atas apa yang aku sanggupi. Oleh karena itu, janganlah Engkau memasukkanku ke dalam perkara yang Engkau sanggupi tetapi tidak aku sanggupi. (yaitu hatinya). (HR Muslem ). Dan dalam hadist yang Imam Muslem meriwayatkan ! ‫لدعأ ٌأ وجرأف , كلر يوس اواو‬ Artinya: Umar bin khatab Berkata : Ya allah , bahwa sungguh hatiku tidak sanggup aku kuasai untuk berbuat adil! Dan sesuatu yang selain hati, aku berharap saya dapat berbuat adil . Hadis saidina Umar ini mengisyarahkan sebagai penjelas bagi hadist „aisyah diatas dengan, demikian dapat dipahami dari dua uraian tersebut bahwa yang dimaksud dengan adil yang tidak disanggupi oleh nabi adalah soal hati. Berlaku adil dalam hal kasih sayang dari pernyataan saidina umar sendiri bahwa hal tersebut tidak mungkin untuk kita lakukan, maka dalam hal adil seorang suami yang beristrikan lebih dari satu adalah bukan adil kasih sayang, dikarenakan adil kasih sayang seorang suami tidak pernah bisa. karena apabila adil kasih sayang yang dimaksudkan sama dengan halnya tidak diperbolehkan berpoligami disebabkan telah mengsyarat kepada sesuatu yang hampir mustahil untuk dipenuhi. tetapi pada kenyataannya poligami dalam islam ada, sebagaimana firman allah dalam ayat an nisa‟ ayat 3(tiga). dan telah dilalukan oleh rasulullah dan para sahabat beliau sekalian. Maka berkesimpulanlah bahwa adil yang dimaksudkan bukanlah adil kasih sayang tetapi adil dalam meladeni istri seperti pakaian, tempat, giliran dan hal-hal lain yang bersifat lahiriyah. Menanggapi tentang nabi tidak memperbolehkan saidina ali untuk menikah lagi dengan wanita selain fatimah. Sebagaimana hadist dalam shahih muslem : ‫عٍ ان ً سىر ب ٍ يخريت : أَ ه سًع ر سىل اهلل ص هً اهلل ع ه يه و س هى ع هً ان ً ُ بر وهى ي قىل إٌ ب ُي‬ ‫ه شاو ب ٍ ان ً غ يرة ا س تأرَ ىَ ي أٌ ي ُ كحىا اب ُ تهى ع هي ب ٍ أب ي طان ب ف ال آرٌ ن هى ث ى ال آرٌ ن هى ث ى ال‬ ‫ب ض عت ي ُي آرٌ ن هى إال أٌ ي حب اب ٍ أب ي طان ب أٌ ي ط هق اب ُ تي وي ُ كح اب ُ تهى ف ئَ ًا اب ُ تي‬ ‫ي ري ب ُي يا راب ها وي ؤري ُي يا آرا ا‬ ‫ه‬ Artinya : “Dari miswar bin makhramah beliau pernah mendengar saat nabi berada diatas mimbar beliau bersabda : sesungguh bani hisyam bin mughirah meminta izin mereka untuk menikahi ali dengan putri meraka, lalu rasulullah bersabda: aku tidak mengizinkannya, aku tidak mengizinkannya, kecuali sesungguh aku lebih mencintai ali bin abi thalib menceraikan putriku, daripada menikahi dengan putri mereka. Karena putriku adalah darah dagingku aku senang dengan apa yang telah darah dagingku senang dan aku merasa tersakiti dengan apa yang telah darah dagingku merasa tersakiti dengan hal itu” . Dalam hadist tersebut nabi tidak memberi izin kepada bani hisyam bin mughirah untuk menikahkan putri mereka dengan saidina Ali, karena mempertimbangkan bisa menyakiti hati fatimah, maka akan tersakiti hati rasulullah. Dan juga tersebutkan dalam riwayat yang lain Nabi pernah bersabda : ‫إَ ي ن ست أحرو ح الال وال أحم حرايا ون كٍ واهلل ال ت ج تًع ب ُت ر سىل اهلل ص هً اهلل ع ه يه و س هى‬ ‫واحذا أب ذا وب ُت عذو اهلل ي كاَ ا‬ Artinya :
  • 3. “Bahwa sesungguhnya aku tidak mengharamkan sesuatu yang halal dan tidak juga menghalalkan sesuatu yang haram, tetapi demi allah tidak bisa menghimpunkan putri rasulullah dan putri musuh allah pada satu orang (Ali Bin Abi Thalib)”. Dari kata-kata rasulullah “aku tidak mengharamkan sesuatu yang halal. Yaitu berpoligami yang dibolehkan dalam agama. Akan tetapi rasulullah mengharamkan berpoligami karena putri tersebut anak dari pada musuh allah swt . Sebagaimana yang telah kita pahami dari dua buah hadist di atas, bahwa nabi melarang berpoligami pada saidina ali dengan dua alasan : 1. Dapat menyakitin fatimah, maka akan tersakiti hati rasul. 2. Putri yang mau saidina ali nikahi adalah putri dari musuh allah swt (abu jahal). Rasulullah melarang ali menikah dengan wanita selain fatimah bukan dikarenakan diri menikah tersebut (la lizatihi), tetapi karena di tinjau dari segi yang lain (li „aridhi), yaitu karena wanita tersebut adalah musuh allah. HIKMAH BERPOLIGAMI Berpoligami merupakan suatu hal yang dibolehkan dalam agama, ada beberapa hikamahh yang terkandung dalam poligami: 1. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa bahtera kehidupan pernikahan seseorang tidak selalu berjalan dengan mulus; kadang-kadang ditimpa oleh cobaan atau ujian. Pada umumnya, sepasang lelaki dan perempuan yang telah menikah tentu saja sangat ingin segera diberikan momongan oleh Allah Swt. Akan tetapi, kadang-kadang ada suatu keadaan ketika sang istri tidak dapat melahirkan anak, sementara sang suami sangat menginginkannya. Pada saat yang sama, suami begitu menyayangi istrinya dan tidak ingin menceraikannya. Dengan demikian maka berpoligami adalah suatu solusi yang paling tepat untuk memperoleh keturunan dan juga istri yang pertama masih bisa membagi kasih sayang dengannya. 2. berpoligami jadi sebagai penyelesaian bahtera kehidupan rumah tangga pada ketika keadaan seorang istri sakit keras sehingga menghalanginya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai ibu dan istri, sedangkan sang suami sangat menyayanginya; ia tetap ingin merawat istrinya dan tidak ingin menceraikannya. Akan tetapi, di sisi lain ia membutuhkan wanita lain yang dapat melayaninya. 3. Ada juga kenyataan lain yang tidak dapat kita pungkiri, bahwa di dunia ini ada sebagian lelaki yang tidak cukup hanya dengan satu istri (maksudnya, ia memiliki syahwat lebih besar dibandingkan dengan lelaki pada umumnya). Maka berpoligami adalah suatu jalan penyelesaian bagi sebahagia lelaki tersebut. Jika ia hanya menikahi satu wanita, hal itu justru dapat menyakiti atau menyebabkan kesulitan bagi sang istri. Dan akan mengakibatkan perzinaan. 4. fakta lain yang kita hadapi sekarang adalah jumlah lelaki lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah perempuan; baik karena terjadinya banyak peperangan ataupun karena angka kelahiran perempuan memang lebih banyak daripada lelaki. Oleh sebab itu banyak wanita yang tidak kebagian suami, di takutkan dari kaum wanita sebagai pelampiasan nafsu biologisnya menjurus kepada tindakan-tindakan asusila. Dan sebagainya, maka berpoligami merupakan sosusi bagi wanita. Nah, dari berbagai fakta yang tidak dapat dipungkiri di atas, yang merupakan bagian dari permasalahan umat manusia, kita dapat membayangkan, seandainya pintu poligami ini ditutup maka justru kerusakanlah yang akan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dari sini dapat dipahami, bahwa poligami sebetulnya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi atas
  • 4. sejumlah problem di atas. Maraji` 1. Assaabuni, Rawiul Bayan Tafsirul Ahkam, Darul Kutub Islamiyah 2. Imam An-Nawawi, Syarah Shaheh Muslem 3. Abi Ja‟far Muhammad bin Jariril Tabariy, Tafsir Tabariy, Darul Kutub Ilmiayah