Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio

TSS.pdf

  1. TSS (Total Suspended Solid) Oleh Kelompok 5
  2. 01. Andika Rifqi Rayendra (20/462204/PA/20176) 02. Dilla Karuniawati(20/462210/PA/20182) 03. Muchamat Bad'ru Zaman (20/459315/PA/19976) 04. Mutiara Septia Nurokhim (22/507905/NPA/19818) 05. Nadia Bunga Pricia (20/459317/PA/199778) 06. Nadya Putri Utami (20/462240/PA/20212) 07. Revika Nanda Arlia K (20/462244/PA/20216) 08. Rikdianti Puspa C. (19/442543/PA/19292)
  3. TSS (Total Suspended Solid) 01 Pendahuluan 02 ISO 03 EPA 04 SNI 05 Contoh Penelitian
  4. Pendahuluan Total padatan tersuspensi (TSS) didefinisikan sebagai padatan dalam air yang dapat terperangkap oleh filter. Untuk mengukur TSS, sampel air disaring melalui filter yang telah ditimbang sebelumnya. Residu yang tertahan pada filter dikeringkan dalam oven pada suhu 103-105 °C sampai berat filter tidak lagi berubah. Peningkatan berat filter mewakili TSS. REVERSE OSMOSIS (2019)
  5. • Pengukuran TSS sangat bergantung pada spesifikasi kertas saring yang digunakan (diameter pori), misalnya kertas saring whatman -> Whatman Grade 934 AH, dengan ukuran pori (Particle Retention) 1,5 μm (Standar for TSS in water analysis). • TSS berpengaruh terhadap turbidity (kekeruhan), semakin banyak padatan tersuspensi, maka airnya akan semakin keruh SNI 06-6989.3-2004
  6. ISO (International Organization for Standardization) 19923-1997 Untuk tujuan ISO, definisi berikut berlaku: 3.1 padatan tersuspensi: Padatan dihilangkan dengan penyaringan atau sentrifugasi pada kondisi tertentu [ISO 6107- 2:1989, 4.24.31. 3.2 padatan terlarut: Zat yang tersisa, setelah penyaringan dan penguapan hingga sampel kering, di bawah kondisi tertentu [ISO 6107-2: 1989, 4.24.11. Prinsip Kerja: Menggunakan alat filtrasi vakum atau tekanan, sampel disaring melalui filter serat kaca. Filternya kemudian dikeringkan pada suhu 105°C dan massa residu yang tertahan pada filter ditentukan dengan menimbang.
  7. 1. Suspensi referensi selulosa mikrokristalin, p = 500 mg/l. Timbang 0,500 g (dasar kering oven) 2. -selulosa mikrokristalin dilarutkan dalam akuades 3. Suspensi selulosa referensi kerja, p = 50 mg/l. Reagen ISO (International Organization for Standardization) 19923-1997
  8. ALAT ISO (International Organization for Standardization) 19923-1997
  9. CARA KERJA
  10. CARA KERJA
  11. PERHITUNGAN Perhitungan kandungan padatan tersuspensi p, dalam miligram per liter, dari persamaan P = I 000 (b - a) / V Dimana: b : massa filter setelah penyaringan, dalam miligram; a : massa filter sebelum penyaringan, dalam miligram; V : volume sampel, dalam mililiter. Jika sampel telah ditimbang, pertimbangkan 1 g massa sebagai: setara dengan volume 1 ml.
  12. EPA (Environmental Protection Agency) • Gravimetri dengan pengeringan pada 103-105 °C • Ambang batas : 10 mg/L • Teknik : 7 hari dari waktu pengumpulan • Contract : 5 hari dari percobaan di lab • Preservation : pendinginan sampai temperatur 4 ± 2 °C iNTERNAL QUALITY CONTROL • Elemet QC : Analisis keseimbangan terkait massa; Blanko ; Duplikat sampel (DUP); dan Satu set sampel referensi terkait mineral. • Metode berlaku untuk air minum, air permukaan, dan saline waters, serta limbah domestik dan industri. • Prinsipnya sampel disaring melalui glass fiber filter lalu residu yang tertahan pada filter dengan berat konstan dikeringkan pada 103-105 °C. 160.2 Tahun 1999
  13. CARA KERJA
  14. EPA 160.2 Tahun 1999 TSS
  15. SNI (Standar Nasional Indonesia) • Standar Nasional Indonesia dibuat untuk menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air limbah. • SNI 06-6989.3-2004 ini terkait dengan air dan air limbah, pada bagian 3 terdapat cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri. • SNI ini diterapkan untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah sebagaimana yang tercantum didalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan. • SNI 06-6989.3-2004 merupakan revisi dari SNI sebelumnya yang dinyatakan tidak berlaku lagi karena SNI yang digunakan dalam metode pengujian adalah SNI yang terbaru.
  16. SNI 06-6989.3-2004 1. Metode : Gravimetri 2. Cara uji a. Prinsip : contoh uji yang homogen disaring dengan kertas saring. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai berat konstan pada suhu 103ºC sampai dengan 105ºC. Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Estimasi TSS dapat diperoleh melalui perhitungan perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total. b. Bahan: Kertas saring (glass-fiber filter) dan air limbah c. Alat : desikator, oven, timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg; cawan porselen/cawan Gooch, pompa vakum, kertas saring whatman -> Whatman Grade 934 AH, dengan ukuran pori (Particle Retention) 1,5 μm, pengaduk magnet, dan kaca arloji. d. Persiapan dan pengawetan contoh uji Persiapan : wadah gelas atau botol plastik polietilen Pengawetan: diawetkan pada suhu 4ºC dan disimpan tidak lebih dari 24 jam
  17. SNI 06-6989.3-2004 e. Persiapan kertas saring atau cawan Gooch f. Prosedur Filtrasi sempurna lebih dari 10 menit, maka perbesar diameter kertas saring/ volume uji dikurangi. Volume yang disaring tidak memenuhi hasil minimum (berat kering residu 2,5 mg sampai 200 mg), maka perbesar volume contoh uji sampai 1000 mL. g. Perhitungan
  18. 3. Jaminan mutu dan pengendalian mutu a. Pengendalian mutu -Gunakan alat gelas bebas kontaminasi dan alat ukur yang terkalibrasi. -Dikerjakan oleh analis yang kompeten -Analisis dilakukan dalam jangka waktu yang tidak melampaui waktu simpan maksimum 24 jam b. Pengendalian mutu -Analisis blanko untuk control kontaminasi -Analisis duplo untuk control ketelitian analisis Dilakukan perhitungan RPD atau perbedaan persen relative terhadap dua penentuan (replikasi) melalui persamaan berikut Jika nilai RPD lebih besar dari 5%, maka penetuan ini harus diulang. SNI 06-6989.3-2004
  19. Penelitian tentang TSS berdasarkan ISO 14001 dilakukan oleh Zaenuri (2012). Penelitian tersebut betujuan untuk menganalisis efektivitas pengoperasian Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL). Penelitian dilakukan di perusahaan galvanis dan perusahaan farmasi yang berada di Simongan Kota Semarang Jawa Tengah. Penelitian difokuskan pada efektivitas pengoperasian IPAL yang dilakukan oleh kedua perusahaan. Data dikumpulkan dengan mengkaji berbagai dokumen pengujian air limbah periode 1989-1998 dan 2005-2008 yang teresimpan di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Semarang dan industri terkait, serta dilakukan wawancara dengan pimpinan perusahaan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-komparatif dengan menggunakan tabel dan dilakukan pengujian statistik inferensial menggunakan uji-t. CONTOH PENELITIAN
  20. Dengan mengimplimentasikan ISO 14001, perusahaan farmasi dan galvanis secara terus menerus melakukan perbaikan secara berkelanjutan berbagai kebijakan, prosedur dan instruksi kerja yang telah digunakan, sehingga kinerja pengelolaan lingkungannya semakin membaik. Berdasarkan penelitian, IPAL industri farmasi dan perusahaan galvanis telah dioperasikan secara optimal. Menurut laporan Prokasih XIX Tahun 2007, pengoperasian IPAL industri farmasi memperoleh kategori biru dan perusahaan galvanis memperoleh kategori hijau.
Anúncio