3. Fungsi Analisis Jalur
• Untuk melukiskan dan menguji model
hubungan antar variabel yang berbentuk
sebab akibat
• Melalui analisis jalur akan dapat ditemukan
jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu
variabel independen menuju variabel
dependen yang terakhir
6. D. Perhitungan Koefisen Jalur
• Hubungan jalur antarvariabel dalam diagram
jalur adalah hubungan korelasi, oleh karena
itu perhitungan angka keofisien jalur
menggunakan standar skor z. pada setiap
variabel eksoge tidak dipengaruhi oleh
variabel-variabel yang lain dalam diagram,
sehingga terdapat suku residual yang diberi
notasi e
8. kemudian menghitung harga r yang dinyatakan dalam harga-harga
variable dinyatakan dalam angka baku z, maka
rxy =
mencari harga p21:
r12 = , dimana z2 = p21 z1 + e2
r12 =
r12 =
Karena dan = 0 (syarat residual tidak berkolerasi),
maka r12 = p21
9. mencari harga :
r13 = , dimana z3 =
r13 =
r13 =
karena , = r12 dan = 0 (syarat
residual tidak berkolerasi dengan variable
dalam persamaan), maka
12. • Contoh:
Judul penelitian
“Pengaruh Kepemimpinan Kepala dan Sekolah,
Profesionalsme Guru, terhadap Kerajinan
Belajar Murid dan dampak selanjutnya
terhadap Prestasi Belajar pada SMP Cedikia”.
13. Rumusan Masalah:
1. Seberapa besar hubungan antara kempemimpinan kepala Sekolah
dengan Profesionalisme guru? (X1 dengan X2)
2. Seberapa besar hubungan antara Kepemimpinan Kepalasekolah
dengan Kerajinan Belajar murid? (X1 dengan X3 )
3. Seberapa besar hubungan antara profesionalisme guru dengan
Kerajinan Belajar Murid? (X2 dengan X3)
4. Sebrapa besar hubungan antara Kepemimpinan Kepala sekolah
dengan Prestasi belajar murid? (X1 dengan X4)
5. Seberapa besar hubungan kausal antara Profesional Guru dengan
Prestasi belajar murid? (X2 dengan X4)
6. Sebrapa besar hubungan antara kerajinan belajar dengan prestasi
belajar murid (X3 dengan X4)
7. Berapa besar koefisien setiap jalur pada diagram Penelitian
tersebut? (Pji)
8. Apakah model diagram tersebut benar-benar di dukung data
delakukan jalur?
14. X2
X1
X3 X4
(X1); Kepemimpinan Kepala
(X2); Sekolah Profesionalisme guru
(X3); Kerajinan Belajar murid
(X4); Prestasi Belajar
15. Hasil Analisis:
Berdasarkan data yang terkumpul setiap
variabel, dan setelah dilakukan analisis dengan
perhitungan korelasi ditemuka.
Hubungan Kepemimpinan Kepala sekolah (X1)
dengan Profesionalisme guru (X2); r2 = 0,25
(merupakan hubungan rasiprocal)
X1 dengan X3; r13 = 0,38
X2 dengan X3 ; r23 = 0,38
X2 dengan X4 ; r24 = 0,26
X1 dengan X4 ; r14 = 0,32
X3 dengan X4 ; r34 = 0,56
18. Berdasarkan diagram jalur tersebut dapat
disusun persamaan sebagai berikut:
z1 dan z12= tidak dapat dihitung karena
hubungannya tidak kasual tetapi resiprocal.
Jadi tidak ada koefisien jalur
z3 = p31z1 + p32z2 +e3
z14= p41z1 + p42z12+p43z13+ e4
19. Selanjutnya untuk menghitung harga p dapat
dilakukan dengan melakukan persamaan:
r13 = p31 + p32r12
r23 = p31r12 + p32
r14 = p41 + p42r12 + p43r13
r24 = p41r12+ p42 + p43r23
r34 = p41r13 + p42r23 + p43
20. Dengan memasukkan harga korelasi, akan
diperoleh harga sebagai berikut:
0,38 = p31 + 0,25p32
0,20 = 0,25p31 + p32
0,30 = p41 + 0,25p42 +0,38 p43
0,62 = 0,25p4+ p42 + 0,20p43
0,56 = 0,38p41 + 0,20p42 + p43
21. Setelah dihitung menghasilkan koefisien jalur,
dengan harga sebagai berikut:
r13 = 0,352
r13 = 0,112
r13 = 0,007
r13 = 0,534
r13 = 0,419
23. Dengan rendahnya jalur p41 yang besarnya 0.007
sehingga lebih kecil dari 0,05, maka jalur tersebut
dapat dihilangkan sehingga, digramnya seperti
dibawah ini
X1
X2
X3 X4
0,25
0,454
0,352
0,112
0,529
24. Untuk menguji kita hitung kembali dengan
persamaan:
z3 = p31z1 + p32z2 + e3
z4 = p42z2 +p43 z3 + e4
Dari persamaan di atas diperoleh persamaan
sebagai berikut:
r13 = p32 r12 + p31
r14 = p42 r12 +r13 p43
r23 = p31 r12 + p32
r24 = p42 + p43r23
r34= p42 r23 + p43
25. Dengan memasukkan harga-harga korelasi, maka
diperoleh:
0,38 = 0,25p31 + p32
0,20 = 0,25p31+ p32
0,62 = p42 + 0,20p43
0,56 =0,20p42 + p43
Setelah dihitung diperoleh harga koefisien jalur
p31 = 0,352; p32 = 0,112; p42 = 0,529; dan
p43 = 0,454, karna tidak satu pun yang kurang dari
0,05 maka diagram jalur tesebut tidak berubah.
26. Selanjutnya, akan dihitung matrik korelasi
yang pertama dengan yang terakhir apakah
terjadi perubahan atau tidak.
r13 = (0,112)(0,25) + 0,352 = 0,38
r14 = (0,529)(0,25) + (0,454)(0,38) = 0,3048
r23 = (0,352)(0,25) + 0,112 = 0,20
r24 = 0,529 + (0,454)(0,20) = 0,6198
r34= (0,529)(0,2) + 0,454 = 0,5598
27. Perbedaan Matrik Baru dengan
Matrik Lama
MATRIK KORELASI BARU
X1 X2 X3 X4
X1 1 0,25 0,38 0,3048
X2 1 0,20 0,6198
X3 1 0,5598
X4 1
MATRIK KORELASI LAMA
X1 X2 X3 X4
X1 1 0,25 0,38 0,30
X2 1 0,20 0,62
X3 1 0,56
X4 1
28. Dengan model baru, selanjutnya dapat dibuat beberapa
kesimpulan bahwa:
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) tidak mempunyai
pengaruh langsung terhadap Prestasi Belajar Murid (X4),
tetapi berpengaruh tidak langsung melalui
Profesionalisme Guru (X2 ) dan Kerajinan Murid (X3 )
2. Profesionalisme Guru (X2 ) dan Kerajinan Belajar Murid
(X3) mempunyai efek langsung terhadap Prestasi Belajar
Murid (X4), tetapi Profesionalisme Guru (X2) juga
mempunyai efek ti dak langsung terhadap prestasi hasil
belajar murid (X4) melalui kerajinan belajar murid (X3)
3. Efek langsung ke dua variabel (X2 dan X3 ke X4 ) ini lebih
besar (0,529 dan 0,454) bila dibandingkan tidak langsung
X2 ke X3 (0,112). Efek langsung profesionalisme guru (X2)
terhadap prestasi belaja murid (X4 )lebih besar dari pada
kerajinan belajar murid (X3) terhadap prestasi
belajarmurid (X4 ) (0,529 lebih besar dari pada 0,454)