SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN TANAH DAN RUANG
Disampaikan oleh:
M. Shafik Ananta Inuman, S.T., MUM.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Makassar, 17 Februari 2023
IDENTIFIKASI
MASALAH
VARIABEL
PERENCANAAN
PERENCANAAN
STRATEGIS
IMPLEMENTASI
EVALUASI
SIKLUS
PERENCANAAN
ANALISA
Teoriperencanaankontekspengendalian
1
Moore, T. (1988). Planning without preliminaries. Journal of
the American Planning Association, 54(4), 525–528.
Pendekatan
Perencanaan Kota
Advocay planning:
fokus pada
perencanaan sosial
ekonomi
Incremental
planning: fokus
mencapai tujuan
realistis dalam waktu
singkat
1 2
Karakteristik:
• Merencanakan seluruh wilayah
dan semua kegiatan fungsional
• Umum
• Jangka panjang
Strategic planning:
fokus pada hal
strategis dan spesifik
Comprehensive
planning: fokus pada
pembangunan
lingkungan fisik
3 4
Produk:
• Rencana induk (masterplan)
• Rencana umum (general plan)
Indonesia
Faludi, A. (1973). The “systems view” and planning theory.
Socio-Economic Planning Sciences, 7(1), 67–77.
Penting karena dapat menentukan batasan hukum
untuk lahan publik dan privat pada suatu kawasan
Teoriperencanaankontekspengendalian
Urban development and
planning regulations
(Peraturan terkait perencanaan
dan pembangunan kawasan)
Reference: Arimah, B. C., & Adeagbo,
D. (2000). Compliance with urban
development and planning regulations
in Ibadan, Nigeria. Habitat
International, 24(3), 279–294.
https://doi.org/10.1016/s0197-
3975(99)00043-0
Definisi
Reference: Onokerhoraye, A.G., &
Omuta, G.E.D. (1986). Urban systems
and planning. Benin City: University of
Benin
Kumpulan dari peraturan yang saling terkait, instrument administratif, dan teknik yang
dirancang untuk:
• melindungi, mengatur, mengebangkan, dan mengkonservasi lahan yang sesuai
dengan keinginan seluruh pihak (masyarakat)
• mengontrol karakter, tampilan dan pengaturan bangunan/fasilitas untuk memastikan
kualitas ekonomi, kenyamanan dan estetika yang baik`dari suatu kawasan
1
Prosedur pengaturan (regulatory procedure) untuk
pengendalian pemanfaatan lahan agar sesuai rencana
Urban development and
planning regulations
(Peraturan terkait perencanaan
dan pembangunan kawasan)
Reference: Clarke, G. (1994).
Reappraisal of the urban planning
process as an instrument for
sustainable urban development and
management. In A.C. Mosha, A
reappraisal of the urban planning
process (pp. 13}28). Nairobi: UNCHS
Karakteristik
Reference: Mabogunje, A. L., Hardoy,
J. E., & Misra, R. P. (1978). Shelter
provision in developing countries,
Scope II. New York: John Wiley.
Normatif: tidak
menjelaskan kondisi
eksisting tapi
menyampaikan kondisi
yang diharapkan
Ketentuan insentif
bagi pembangunan
yang patuh dan
disinsentif untuk
ketidakpatuhan
terhadap rencana
Realistis: rencana
mungkin direalisasikan
karena standar
disesuaikan dengan
kemampuan pelaksana
kebijakan
Menjelaskan
hubungan antara
pembuat dan
pelaksana kebijakan
1 2 3 4
Teoriperencanaankontekspengendalian(…lanjutan)
1
1. Pengendalian Pemanfaatan
Ruang adalah upaya untuk
mewujudkan TERTIB TATA
RUANG.
2. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
diselenggarakan untuk menjamin
terwujudnya Tata Ruang sesuai
dengan RTR
3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
terdiri atas instrumen pencegahan
dan penegakan hukum terhadap
pelanggaran pemanfaatan ruang.
PENGATURAN
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
• Peraturan Zonasi
• Perizinan
• Insentif/Disinsentif
• Sanksi
Perencanaan
• RTR Nasional
• RTR Provinsi
• RTR Kab/Kota
Pemanfaatan
Ruang
• Program
Pembangunan
• Pembiayaan
PELAKSANAAN PENATAAN
RUANG
T I B
PPNS/Gakum
D A L
Monev/
Pencegah
PEMBINAAN
PENGAWASAN
PosisistrategispengendalianpemanfaatanruangmenurutUUNO.26TAHUN2007
2
A.PERUBAHANASPEKPERENCANAANTATARUANG
Melayani, Profesional, Terpercaya
Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk
menghindari tumpang tindih antar produk RTR.
Substansi KS tersebut akan diintegrasikan ke dalam RTRW
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Penghapusan Ketentuan Penetapan Kawasan Strategis (KS)
UUCK memandatkan penyederhanaan (streamlining) hierarki
penataan ruang
PERUBAHANPENTINGPASCAUUciptakerjadanPPNo.21tahun2021
3
B. PERUBAHANASPEKPEMANFAATANRUANG
Melayani, Profesional, Terpercaya
KKPR
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang atau KKPR adalah kesesuaian antara rencana kegiatan Pemanfaatan Ruang dengan RTR
Berusaha
Nonberusaha
Kebijakan
yang Bersifat
Strategis
Nasional
Konfirmasi
KKPR
Persetujuan KKPR
Konfirmasi
KKPR
Persetujuan KKPR
Rekomendasi KKPR
RDTR
Perizinan Berusaha/
Perizinan lainnya
RDTR
RDTR
RDTR
Termuat
di RTR
Termuat
di RTR
Persetujuan KKPR
Konfirmasi KKPR
Konfirmasi KKPR
PERUBAHANPENTINGPASCAUUciptakerjadanPPNo.21tahun2021(…lanjutan)
3
C.PERUBAHANASPEKPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG
Melayani, Profesional, Terpercaya
Tujuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Dilaksanakan untuk mendorong
setiap orang agar:
Memanfaatkan ruang
sesuai dengan Rencana
Tata Ruang
Mematuhi ketentuan
yang ditetapkan dalam
persyaratan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan
Ruang (KKPR)
Muatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Penilaian
Pelaksanaan KKPR
dan Pernyataan
Mandiri Pelaku UMK
Pengenaan
Sanksi
Pemberian
Insentif dan
Disinsentif
Penilaian
Perwujudan
RTR
Penyelesaian Sengketa
Penataan Ruang
Dilaksanakan untuk mendorong
terwujudnya Tata Ruang sesuai
dengan Rencana Tata Ruang
Menaati rencana tata
ruang yang telah
ditetapkan
PERUBAHANPENTINGPASCAUUciptakerjadanPPNo.21tahun2021(…lanjutan)
3
SEBELUM UUCK
SETELAH UU CK
SETELAH UUCK
Peraturan Zonasi Perizinan Pemberian
Insentif dan Disinsentif
Pengenaan Sanksi
Pemberian
Insentif dan Disinsentif
Pengenaan Sanksi
Administratif
Penilaian
Pelaksanaan KKPR dan
Pernyataan Mandiri Pelaku UMK
Penilaian
Perwujudan RTR
Penyelesaian
Sengketa Penataan Ruang
Melayani, Profesional, Terpercaya
INSTRUMENPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG
4
10
Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK
Pemenuhan prosedur perolehan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Kepatuhan pelaksanaan ketentuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Penilaian pelaksanaan KKPR dilaksanakan untuk memastikan:
Penilaian pernyataan mandiri pelaku UMK
dilaksanakan untuk memastikan :
1
2
Kebenaran pernyataan mandiri yang dibuat
oleh pelaku UMK
apabila ditemukan ketidaksesuaian, dilakukan pembinaan
Dilakukan dalam hal
• hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR
terdapat ketidakpatuhan; atau
• hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan KKPR terdapat
kepatuhan namun menimbulkan dampak
KKPR batal demi
Hukum
KKPR dibatalkan
Diterbitkan tidak
melalui prosedur
yang benar
Kegiatan Pemanfaatan
Ruang menimbulkan
dampak
Menteri
Pemerintah Daerah
sesuai kewenangannya
dapat
Didelegasikan
kepada
PENILAI PELAKSANAAN KKPR
c
Hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan KKPR
dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial
KKKPR
PKKPR
RKKPR
Dokumen yang dinilai:
• Lokasi kegiatan
• Jenis kegiatan
pemanfaatan ruang
• KDB
• KLB
• Ketentuan tata bangunan
• Persyaratan pelaksanaan
kegiatan pemanfaatan
ruang
• Informasi tambahan
KKKPR PKKPR & RKKPR
Penilaian
dampak kegiatan
pemanfaatan ruang
• Kerawanan sosial
• Gangguan keamanan
• Kerusakan lingkungan hidup
• Gangguan terhadap fungsi
objek vital nasional
Waktu penilaian pernyataan
mandiri UMK:
Paling lambat satu tahun setelah
dokumen pernyataan dibuat atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
Hasil Penilaian pernyataan mandiri UMK
dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial
A.PENILAIANPELAKSANAANKKPRDANPERNYATAANMANDIRIPELAKUUMK
• Lokasi kegiatan
• Jenis peruntukan
pemanfaatan ruang
• KDB & KLB
• Indikasi program
pemanfaatan ruang
• Persyaratan
pelaksanaan kegiatan
pemanfaatan ruang
• Informasi tambahan
Muatan yang termuat
didalam dokumen KKPR
(KKKPR, PKKPR, RKKPR)
akan dinilai kepatuhan
pelaksanaan ketentuan
KKPR
Kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR selama pembangunan
Dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya KKPR
Melayani, Professional, Terpercaya
Dapat dilakukanPENILAIAN DAMPAK berdasarkan:
a. laporan atau pengaduanmasyarakat;
b. temuanpetugas yang membidangi PenataanRuang;
c. hasil pertimbangan forum penataanruang;
d. publikasi hasil penelitian ahli/pakar
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian
dengan dapat meminta pertimbangan pada Forum Penataan Ruang
Dapat dilakukan
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian
dengan dapat meminta pertimbangan pada Forum Penataan Ruang
Melayani, Profesional, Terpercaya
Penetapan Hasil Penilaian Pelaksanaan KKPR
Permohonan Keberatan
Patuh
Tidak Patuh
SURAT KEPUTUSAN
BERITA ACARA
Dalam waktu 3 bulan ditetapkan:
Surat keputusan dikeluarkan
berdasarkan akumulasi:
• Berita Acara penilaian
pelaksanaan ketentuan KKPR
• Berita Acara penilaian
pemenuhan prosedur perolehan
(apabila dilakukan)
Hasil Penilaian: Dituangkan dalam bentuk:
Penetapan hasil penilaian oleh:
MENTERI
GUBERNUR
BUPATI/WALIKOTA
keputusan Menteri, untuk penilaian pelaksanaan KKPR
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat
keputusan gubernur, untuk penilaian pelaksanaan KKPR yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah provinsi; dan
keputusan bupati/wali kota, untuk penilaian pelaksanaan KKPR
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
Dapat didelegasikan
Dapat
didelegasikan
kepada Direktur
Jenderal
kepada Kepala
Perangkat Daerah
yang membidangi
penataan ruang
Pemegang dokumen KKPR dapat mengajukan permohonan
keberatan terhadap hasil penilaian pelaksanaan KKPR
Pengajuan permohonan keberatan dilakukan paling lambat
20 Hari setelah hasil penilaian pelaksanaan KKPR ditetapkan
dan diterima oleh pemegang KKPR
 Pengajuan permohonan keberatan wajib dilengkapi
dengan kajian dampak, risiko, dan nilai tambah dari
pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang
 kajian dampak, resiko, dan nilai tambah dilakukan
oleh ahli/pakar
 Pembiayaan penyusunan kajian dibebankan kepada
pemohon
1. Pengajuan permohonan keberatan diajukan kepada Menteri,
gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
kewenangannya
2. Terhadap permohonan keberatan Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota melakukan penilaian.
3. Dalam melakukan penilaian, Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota dapat meminta pertimbangan kepada
Forum Penataan Ruang
1. Dikabulkan
2. Dikabulkan sebagian
Penetapan Hasil permohonan keberatan:
PEMBANGUNAN
DILANJUTKAN
SANKSI
3. Ditolak/tidak dikabulkan
Dapat
disertai
pemberian
Disinsentif
Penilaian Pernyataan Mandiri Pelaku UMK
Melayani, Profesional, Terpercaya
Penilaian perwujudan RTR dilakukan terhadap RTR yang telah DITETAPKAN
Tahapan Penilaian:
a. Pengumpulan data dan
informasi
b. Penyusunan matriks
persandingan indikasi
program utama struktur
ruang dengan muatan
rencana struktur ruang
(untuk perwujudan rencana
struktur ruang)
c. Penyusunan matriks
persandingan indikasi
program utama pola
ruang dengan muatan
rencana pola ruang
(untuk perwujudan rencana pola
ruang)
d. Penilaian perwujudan
rencana struktur dan
pola ruang
Penilaian Tingkat Perwujudan
Rencana Struktur Ruang
Penilaian Tingkat Perwujudan
Rencana Pola Ruang
dilakukan dengan:
Pengendalian Implikasi Kewilayahan:
Konsentrasi Pemanfaatan Ruang
Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu
Zona Kendali Zona yang Didorong
dilakukan pada:
merupakan zona dengan
Konsentrasi Pemanfaatan Ruang
tinggi, melampaui daya dukung
lahan, terdapat dampak yang
ditimbulkan, dan/atau terjadi
Dominasi Pemanfaatan Ruang
Tertentu
merupakan zona dengan Konsentrasi
Pemanfaatan Ruang tinggi, sedang
atau rendah, tidak melampaui daya
dukung lahan, tidak terdapat dampak
yang ditimbulkan, tidak terjadi
Dominasi Pemanfaatan Ruang
Tertentu, dan perlu ditingkatkan
perwujudannya sesuai dengan RTR
pelaksanaan penilaian:
periodik dan
menerus *dalam hal terdapat perubahan yang
kebijakan yang bersifat strategis nasional
1x dalam 5 tahun >1x dalam 5 tahun*
Dilakukan terhadap
a. Penilaian
perwujudan kawasan
peruntukan/zona
lindung
b. Penilaian
perwujudan kawasan
peruntukan/zona
budidaya
Dilakukan terhadap
Sistem Jaringan Prasarana
(Pembentuk Utama Struktur
Ruang)
Muatan Terwujud
Belum Terwujud
Pelaksanaan Program
Pembangunan Tidak
Sesuai
Hasil Penilaian Pelaksanaan KKPR + Penilaian Perwujudan RTR dilakukan :
*1 tahun sebelum PK
Hasil penilaian
dituangkan secara
tekstual
(narasi/matriks)
dan spasial (peta)
B.PENILAIANPERWUJUDANRTR
Melayani, Profesional, Terpercaya
1. Pengumpulan Data dan Informasi
Menyandingkan: Muatan
Rencana
Struktur Ruang
Diperoleh :
Selaras
Tidak Selaras
Rekomendasi
penyesuaian
indikasi program
utama melalui
PK/Revisi RTR
3. Penilaian Perwujudan Rencana Struktur Ruang
diawali dengan menyandingkan hasil
sintesis program Pemanfaatan Ruang pada
matriks arahan spasial dan indikasi program
utama RTR serta matriks sintesis RTR dan
rencana pembangunan yang termuat dalam
dokumen SPPR dengan kondisi aktual atau
realisasi program pembangunan sistem
jaringan prasarana.
Evaluasi kesesuaian program, lokasi, dan waktu indikasi program utama berdasarkan hasil persandingan
Penempatan lokasi sistem jaringan prasarana berdasarkan dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR,
dokumen pelaksanaan pembangunan sektoral, dan/atau dokumen pelaksanaan pembangunan
kewilayahan ke dalam peta rencana Struktur Ruang
Realisasi
diidentifikasi menggunakan
dokumen hasil penilaian
pelaksanaan KKPR, dokumen
pelaksanaan pembangunan sektoral,
dan/atau dokumen pelaksanaan
pembangunan kewilayahan
Perhitungan tingkat perwujudan sistem jaringan prasarana berdasarkan persentase progres tahapan
pembangunan jaringan prasarana
Penilaian perwujudan struktur ruang dilakukan dengan:
Penilaian Perwujudan Rencana Struktur Ruang
Melayani, Profesional, Terpercaya
Indikasi Program
Utama Struktur
Ruang
a. pengamatan secara langsung melalui survei primer berupa survei
lapangan dan wawancara; dan
b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa
data dan informasi yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR
yang telah ditetapkan, dokumen SPPR, dokumen hasil penilaian
pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program pembangunan
sektoral dan/atau kewilayahan).
2. Penyusunan Mastriks Persandingan
Dokumen SPPR Tidak Tersedia
menyandingkan muatan program, lokasi,
dan waktu IPU terkait Struktur Ruang
dengan muatan rencana berdasarkan
komponen penyusun Struktur Ruang
dalam RTR
Dokumen SPPR Tersedia
mengacu pada matriks arahan spasial dan
IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan
rencana pembangunan dalam dokumen
SPPR
menghasilkan nilai
kategori Muatan Terwujud
Belum Terwujud
Pelaksanaan Program
Pembangunan Tidak
Sesuai
Hasil penilaian
dituangkan
secara tekstual
(narasi/
matriks) dan
spasial (peta)
Pemberian
rekomendasi
PK/Revisi RTR
1. Pengumpulan Data dan Informasi
Menyandingkan:
Muatan
Rencana Pola
Ruang
Diperoleh :
Selaras
Tidak Selaras
Rekomendasi
penyesuaian
indikasi program
utama melalui
PK/Revisi RTR
3. Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang
Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang
Indikasi Program
Utama Pola
Ruang
a. pengamatan langsung melalui survei primer berupa survei lapangan dan wawancara; dan
b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa data dan informasi
yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR yang telah ditetapkan, dokumen SPPR,
dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program
pembangunan sektoral dan/atau kewilayahan).
2. Penyusunan Mastriks Persandingan
Dokumen SPPR Tidak Tersedia
menyandingkan muatan program, lokasi,
dan waktu IPU terkait Pola Ruang dengan
muatan rencana Pola Ruang berdasarkan
kawasan peruntukan/zona dalam RTR
Dokumen SPPR Tersedia
mengacu pada matriks arahan spasial dan
IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan
rencana pembangunan dalam dokumen
SPPR
menghasilkan nilai
kategori Muatan Terwujud
Belum Terwujud
Pelaksanaan Program
Pembangunan Tidak
Sesuai
Hasil penilaian
dituangkan
secara tekstual
(narasi/
matriks) dan
spasial (peta)
Dengan cara :
Penilaian Perwujudan Kawasan Lindung Penilaian Perwujudan Kawasan
Budidaya
Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona lindung
dalam rencana Pola Ruang
Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas
aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR yang
terbit di dalam kawasan peruntukan/zona lindung
Identifikasi & perhitungan luas aktual
penambahan kawasan peruntukan/zona lindung
berdasarkan dokumen kehutanan;
Perhitungan persentase perwujudan kawasan
peruntukan/zona lindung
Perhitungan total luas aktual kawasan
peruntukan/zona lindung dengan mengurangi
dan/atau menambahkan kawasan
peruntukan/zona lindung dalam rencana Pola
Ruang; dan
KKPR belum terbit maka menggunakan data &
informasi geospasial untuk identifikasi dan
menghitung luas aktual Pemanfaatan Ruang pada
kawasan peruntukan/zona lindung yang tidak
menunjang fungsi peruntukan
Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona
budi daya dalam rencana Pola Ruang
Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas
aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR
yang terbit di dalam kawasan
peruntukan/zona budi daya
Perhitungan persentase perwujudan
kawasan peruntukan budi daya
Perhitungan total luas aktual kawasan
peruntukan/zona budi daya dengan
menjumlahkan hasil perhitungan
KKPR belum terbit maka menggunakan data
& informasi geospasial untuk penghitungan
luas aktual kawasan peruntukan/zona budi
daya sebelum KKPR terbit dengan
mempertimbangkan arahan/ketentuan
zonasi yang termuat dalam RTR
Pemberian
rekomendasi
PK/Revisi RTR
Konsentrasi Pemanfaatan Ruang
Ditentukan dengan cara :
Delineasi densitas Pemanfaatan Ruang
terhadap sebaran KKPR dan/atau perwujudan
Struktur dan Pola Ruang berdasarkan
pengamatan visual dan pertimbangan jumlah
dan kedekatan jarak, serta menggunakan
sistem informasi geografis
Identifikasi tingkat desitas atau
konsentrasi pemanfaatan
ruang berdasarkan skala
penilaian: tinggi, sedang,
rendah, dan tidak terjadi
konsentrasi
Daya Dukung dan Daya Tampung
Penyandingan Hasil Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung (Lingkungan Hidup) dengan
Pemanfaatan Ruang di dalam delineasi Konsentrasi Pemanfaatan Ruang
Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu
Ditentukan dengan cara :
Penentuan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang dalam setiap delineasi
Konsentrasi Pemanfaatan Ruang yang diperoleh dari peta Konsentrasi
Pemanfaatan Ruang
Perhitungan persentase luasan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
diperbolehkan dan diperbolehkan bersyarat sesuai arahan/ketentuan
zonasi
Penentuan satu jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan
dan diperbolehkan bersyarat dan memiliki persentase luasan terbesar
dibanding persentase luasan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
yangdiperbolehkan sesuai arahan/ketentuan zonasi
Pengendalian Implikasi Kewilayahan
Dampak Negatif
Penilaian Dampak Negatif merupakan
hasil penilaian dampak negatif kegiatan Pemanfaatan
Ruang pada penilaian pelaksanaan KKPR
Jika tidak ditemukan satu jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
diperbolehkan dan diperbolehkan terbatas/bersyarat dan memiliki
persentase luasan terbesar dibanding persentase luasan jenis kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan sesuai arahan/ketentuan zonasi
Tidak Terjadi Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu
Melayani, Profesional, Terpercaya
Menyesuaikan
delineasi densitas
pemanfaatan ruang
dengan batas fisik
dan/atau
administrasi
Hasil Penilaian Perwujudan RTR
Laporan
Forum Penataan Ruang
Dapat dimintakan
pertimbangan
Dituangkan dalam
bentuk berita acara
Laporan disampaikan kepada
pemangku kebijakan terkait
Menteri menyampaikan
kepada K/L terkait
Gubernur menyampaikan
Menteri, tembusan ke
Perangkat Daerah terkait
Laporan hasil penilaian perwujudan RTR
menjadi:
1. Dasar Penerapan Perangkat
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
2. Masukan untuk PK/Revisi RTR
3. Masukan terhadap kegiatan
Penertiban Pemanfaatan Ruang
Melayani, Profesional, Terpercaya
Hasil penilaian perwujudan RTR
dituangkan dalam laporan sesuai
tingkatan
(nasional, provinsi, dan kab/kota)
Dilengkapi dengan hasil
pengendalian implikasi
kewilayahan
Bupati/wali kota
menyampaikan Menteri dan
gubernur, tembusan ke
Perangkat Daerah terkait
diselenggarakan untuk:
Meningkatkan upaya Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang
Memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan
dengan Rencana Tata Ruang
Meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan
dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan
Rencana Tata Ruang
Diberikan kepada
Pelaku Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
Bertujuan untuk
Mendukung
Perwujudan RTR
pemberian insentif dan disinsentif
kewenangan pemberian
Pemerintah Pusat Pemda Pemda
lainnya
Masyarakat
pengertian dan penjelasan
INSENTIF NON FISKAL DISINSENTIF NON FISKAL
selanjutnya disebut Insentif adalah
perangkat Pengendalian Pemanfaatan
Ruang untuk memotivasi, mendorong,
memberikan daya tarik, dan/atau
memberikan percepatan terhadap
kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
sejalan dengan RTR, yang tidak
berkenaan dengan urusan pajak atau
pendapatan negara
selanjutnya disebut Disinsentif adalah
perangkat Pengendalian Pemanfaatan
Ruang untuk mencegah dan/atau
memberikan batasan terhadap kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang sejalan dengan
RTR namun berpotensi melampaui daya
dukung dan daya tampung lingkungan,
yang tidak berkenaan dengan urusan pajak
atau pendapatan negara
1. kompensasi
2. subsidi
3. imbalan
4. sewa ruang
5. urun saham
5. fasilitasi PKKPR
6. penyediaan sarana &
prasarana
7. penghargaan
8. publikasi/promosi
1. kewajiban memberi kompensasi/
imbalan
2. pembatasan penyediaan prasarana &
sarana
3. pemberian status tertentu
Dilaksanakan untuk
a. Tindak lanjut pengendalian
implikasi kewilayahan
b. Tindak lanjut implikasi kebijakan
atau rencana strategis nasional
c. Tindak lanjut hasil kesepakatan
Sengketa Penataan Ruang
d. Mendukung penerapan sanksi
administratif terhadap
pelanggaran Pemanfaatan Ruang
C.PEMBERIANINSENTIFDANDISINSENTIF
Bentuk dan Ketentuan Insentif
1 Pemberian Kompensasi
Pemberian Kompensasi
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Pemerintah Pusat Pemda Pemda lainnya Masyarakat
Ketentuan pemberian kompensasi
a. kegiatan yang berkontribusi dalam
penyediaan fasilitas publik;
b. kegiatan yang berkontribusi pada
program prioritas Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah;
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
perangkat balas jasa kepada Masyarakat dan/atau Pemerintah Daerah atas
penyediaan prasarana, fasilitas publik tertentu, dan/atau ruang terbuka publik
yang melebihi ketentuan minimal yang dipersyaratkan.
a. Mendorong peran Masyarakat dalam penyediaan prasarana, fasilitas publik
tertentu, dan/atau ruang terbuka publik yang melebihi ketentuan minimal yang
dipersyaratkan; dan
b. Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah,
antar-Pemerintah Daerah, serta Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
dengan Masyarakat dalam percepatan perwujudan RTR.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang masih dapat dioptimalkan
intensitas Pemanfaatan Ruangnya;
b. kawasan yang mempunyai integrasi
antarmoda transportasi;
c. Bentuk kompensasi
d. Besaran dan mekanisme kompensasi
c. kawasan yang dilindungi atau
dilestarikan; dan/atau
d. kawasan yang mempunyai daya dukung
dan daya tampung mencukupi.
c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau
bangunan bersejarah; dan/atau
d. kegiatan yang berkontribusi pada
penyediaan ruang terbuka hijau publik.
Bentuk Kompensasi
a. penambahan, pengalihan, dan/atau
peningkatan intensitas
Pemanfaatan Ruang;
b. program peningkatan kapasitas;
c. pemberian barang kebutuhan;
d. penyediaan prasarana dan sarana;
e. kemudahan perolehan hak atas
tanah; dan/atau
f. uang.
a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;
b. nilai jasa yang diberikan;
c. kebutuhan penerima kompensasi;
d. ketersediaan sumber daya;
e. kapasitas kelembagaan;
f. keberdayagunaan dan
keberhasilgunaan; dan
g. kemitraan.
Melayani, Profesional, Terpercaya
Penetapan bentuk kompensasi serta besaran & mekanisme
pemberian kompensasi mempertimbangkan aspek
2 Subsidi
Subsidi
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat
Ketentuan pemberian subsidi
a. kegiatan yang berkontribusi dalam
penyediaan fasilitas publik;
b. kegiatan yang berkontribusi pada
program prioritas Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah;
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
bantuan finansial dan/atau nonfinansial atas dukungan terhadap
perwujudan komponen Ruang tertentu yang diprioritaskan atau
rehabilitasi kawasan pasca bencana alam.
a. Atas pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan Ruang prioritas yang mendukung
perwujudan RTR;
b. Dalam upaya perwujudan pemerataan pembangunan; dan/atau
c. Dalam perwujudan Pemanfaatan Ruang pasca bencana alam.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang dikembangkan untuk
mewujudkan program pembangunan
prioritas nasional/daerah;
b. kawasan dengan kerentanan tertentu
c. Bentuk subsidi; dan
d. Besaran dan mekanisme subsidi
atau berpotensi tinggi mengalami
perubahan fungsi dan/atau bentuk fisik;
dan/atau.
c. kawasan rehabilitasi pasca bencana alam.
c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau
bangunan bersejarah; dan/atau
d. kegiatan yang berkontribusi pada
penyediaan ruang terbuka hijau publik.
Bentuk Subsidi
a. Pendanaan/uang;
b. Bentuk lain yang
dapat dinilai
dengan uang;
dan/atau
c. Program dan/atau
kegiatan
pembangunan
daerah
Penetapan bentuk subsidi serta besaran & mekanisme pemberian
subsidi mempertimbangkan aspek
a. skala kepentingan;
b. dampak program pembangunan daerah atau prioritas
pembangunan daerah;
c. kebutuhan penerima subsidi;
d. kapasitas kelembagaan;
e. jenis kegiatan;
f. kemampuan dan ketersediaan sumber daya penerima
subsidi; dan
g. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan.
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
3 Imbalan
Imbalan
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat
Ketentuan pemberian imbalan
a. pemulihan lingkungan hidup;
b. konservasi;
c. perlindungan tata air;
d. penyerapan dan penyimpanan karbon;
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
perangkat balas jasa terhadap kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
memberikan nilai tambah pada jasa lingkungan.
a. Memberikan daya tarik bagi kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
mendukung perwujudan fungsi lindung kawasan di lokasi
tertentu; dan
b. Mendorong dan meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan
Masyarakat dalam perwujudan dan pelestarian daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup di kawasan kritis lingkungan.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan;
b. kawasan budidaya yang memberikan jasa lingkungan hidup; dan/atau
c. kawasan kritis lingkungan.
c. Bentuk imbalan; dan
d. Besaran dan mekanisme imbalan
e. pelestarian keindahan alam; dan
f. kegiatan lainnya sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan penyediaan jasa lingkungan
hidup.
Bentuk imbalan
a. pengalihan hak membangun;
b. penyediaan prasarana dan
sarana pendukung
pelestarian lingkungan
hidup;
c. Pendanaan/uang; dan/atau
d. bentuk lain yang dapat
dinilai dengan uang.
Penetapan bentuk imbalan serta besaran & mekanisme
pemberian imbalan mempertimbangkan aspek
a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;
b. kebutuhan penerima imbalan;
c. efektivitas dalam mewujudkan RTR;
d. nilai tambah terhadap jasa
lingkungan;
e. biaya upaya pelestarian lingkungan
hidup;
f. ketersediaan sumber daya;
g. kapasitas kelembagaan;
h. kemitraan;
i. biaya pemberdayaan
masyarakat; dan
j. biaya pelaksanaan
kerjasama.
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
4 Sewa Ruang
Sewa Ruang
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat
Ketentuan pemberian sewa ruang
a. dapat mempercepat pengembangan
kawasan sesuai dengan prioritas
pembangunan RTR; dan/atau
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
penyewaan tanah dan/atau Ruang milik negara dan/atau daerah
kepada Masyarakat dengan tarif di bawah harga pasar atau
kenormalan dalam jangka waktu tertentu.
a. Mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara dan/atau barang
milik daerah dalam mendorong perwujudan RTR; dan
b. Memberikan kemudahan dan daya tarik bagi pengembangan
kawasan baru yang sulit berkembang, dimana asetnya banyak
dikuasai Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang baru dikembangkan dan/atau sulit dikembangkan dimana asetnya banyak
dimiliki oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah;
b. kawasan yang dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi wilayah
atau kepentingan umum; dan/atau
c. kawasan yang dapat mempercepat pengembangan kawasan sesuai dengan prioritas
pembangunan RTR.
c. Bentuk sewa ruang; dan
d. Besaran dan mekanisme sewa ruang
b. mampu memberikan dampak positif terhadap
pengembangan ekonomi wilayah atau
kepentingan umum.
Bentuk Sewa Ruang
a. sewa
tanah;
dan/atau
b. sewa
bangunan.
Penetapan bentuk sewa ruang serta besaran & mekanisme pemberian
sewa ruang mempertimbangkan aspek
a. peningkatan nilai kemanfaatan ruang;
b. biaya dan manfaat;
c. ketersediaan sumber daya;
d. kapasitas kelembagaan;
e. kebutuhan penerima; dan
f. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang.
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
5 Urun Saham
Urun Saham
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat
Ketentuan pemberian urun saham
a. memiliki peluang berkembang dan mampu mendorong perwujudan kawasan di
sekitarnya; dan/atau
b. sesuai dengan prioritas pembangunan.
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
penyertaan saham oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
untuk pengembangan kegiatan Pemanfaatan Ruang di lokasi tertentu.
a. Memperkuat atau meningkatkan modal dan/atau saham kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang perlu didorong perwujudannya;
b. Meningkatkan peran Masyarakat serta menciptakan rasa memiliki Masyarakat
terhadap guna lahan tertentu; dan
c. Mencegah alih fungsi lahan pada kawasan tertentu yang disebabkan oleh
keterbatasan sumber daya.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang kurang
berkembang; dan/atau
c. Besaran dan mekanisme urun
saham
b. kawasan yang memiliki peluang
berkembang dan mampu mendorong
perwujudan kawasan di sekitarnya.
Penetapan besaran dan mekanisme urun saham paling sedikit mempertimbangkan aspek
a. nilai strategis kegiatan Pemanfaatan Ruang terhadap pengembangan
wilayah dan kawasan;
b. nilai aset dan peluang pengembangan;
c. biaya dan manfaat;
d. kapasitas kelembagaan;
e. kebutuhan penerima; dan
f. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang.
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
8
6 Fasilitasi PKKPR
Fasilitasi PKKPR
Ketentuan pemberian Fasilitasi PKKPR
Fasilitasi PKKPR diberikan untuk
kegiatan Pemanfaatan Ruang laut
Pemberian fasilitasi PKKPR dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang kelautan
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
7 Penyediaan Prasarana dan Sarana
Penyediaan Prasarana dan Sarana
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Ketentuan penyediaan prasarana & sarana
a. memiliki keterbatasan prasarana dan sarana pendukung;
b. memiliki peluang berkembang dan mampu memberikan dampak positif; dan/atau
c. sesuai dengan prioritas pembangunan.
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
bantuan pembangunan prasarana dan sarana untuk mendorong
pengembangan wilayah dan kawasan sesuai dengan RTR.
a. Memberikan daya tarik berupa kelengkapan prasarana dan sarana
untuk mempercepat perwujudan kawasan;
b. Penguatan Struktur Ruang dalam mendorong perwujudan kawasan
sesuai dengan RTR; dan
c. Memberikan efek berganda pada percepatan pembangunan daerah.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang kurang
berkembang akibat
keterbatasan prasarana dan
sarana;
c. Bentuk prasarana & sarana yang dibutuhkan; dan
d. Mekanisme penyediaan prasarana dan sarana
Bentuk penyediaan
prasarana & sarana
a. sistem jaringan
prasarana;
b. fasilitas umum;
dan/atau
c. fasilitas sosial.
Penetapan bentuk prasarana dan sarana serta mekanisme penyediaan
prasarana dan sarana mempertimbangkan aspek
a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;
b. jenis prasarana dan sarana yang dibutuhkan;
c. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
d. ketersediaan sumber daya; dan
e. kemitraan.
b. kawasan yang baru dikembangkan;
dan/atau
c. kawasan yang menjadi prioritas
pembangunan nasional atau daerah.
Pemda Pemda lainnya Masyarakat
Pemerintah Pusat
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
8 Pemberian Penghargaan
Pemberian Penghargaan
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Ketentuan pemberian penghargaan
a. mendukung Penyelenggaraan Penataan Ruang;
b. mendukung perwujudan Struktur Ruang;
c. mendukung perwujudan Pola Ruang;
d. mendukung perwujudan kawasan strategis; dan/atau
e. mendukung Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk perwujudan RTR.
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
pengakuan terhadap kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang
yang berkualitas dan/atau partisipasi Masyarakat dalam
perwujudan RTR.
a. Memotivasi Pemerintah Daerah agar memiliki kinerja
Penyelenggaraan Penataan Ruang yang baik dan berkualitas;
b. Memberikan bantuan finansial dan/atau nonfinansial dalam
mempertahankan dan/atau meningkatkan kinerja Penyelenggaraan
Penataan Ruang; dan
c. Mendorong partisipasi Masyarakat dalam perwujudan RTR.
a. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
b. Bentuk penghargaan
Bentuk penghargaan
piagam
Penetapan bentuk penghargaan serta mekanisme pemberian penghargaan
Dapat dilakukan melalui penilaian kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pemda Pemda lainnya Masyarakat
c. Mekanisme pemberian penghargaan
Pemerintah Pusat
barang
uang
bentuk
penghargaan
lainnya
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
9 Publikasi atau Promosi
Publikasi atau Promosi
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Ketentuan pemberian publikasi atau promosi
a. merupakan program pembangunan prioritas; dan/atau
b. memberikan dampak positif bagi sosial, ekonomi, dan/atau lingkungan.
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
penyebarluasan informasi terkait kegiatan atau kawasan prioritas
melalui media cetak, media elektronik, maupun media lainnya.
a. Memperkenalkan atau mempromosikan suatu kawasan; dan
b. Mendorong perwujudan kawasan dan kegiatan prioritas
nasional atau daerah.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang baru dikembangkan;
b. kawasan yang menjadi prioritas pembangunan nasional atau daerah;
dan/atau
c. kawasan yang menjaga kelestarian lingkungan.
c. Bentuk publikasi atau promosi.
Bentuk Publikasi/Promosi
Pemda Pemda lainnya Masyarakat
Media elektronik
Pemerintah Pusat
Media cetak Media lainnya
Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
Bentuk dan Ketentuan Disinsentif
1 Kewajiban Memberi Kompensasi atau Imbalan
Kewajiban Memberi Kompensasi atau Imbalan
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Ketentuan kewajiban memberi kompensasi atau imbalan
a. dapat berpotensi menimbulkan kerusakan;
b. dapat berpotensi menimbulkan degradasi
lingkungan; dan/atau
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
kewajiban memberikan ganti kerugian terhadap pihak-pihak yang
dirugikan akibat dampak negatif kegiatab Pemanfaatan Ruang
dan/atau melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR
a. Mengantisipasi kerusakan dan/atau degradasi lingkungan serta
dampak negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan
b. Mencegah kerugian yang ditimbulkan akibat kegiatan
Pemanfaatan Ruang.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang berpotensi melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR:
b. kawasan yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan/atau degradasi lingkungan serta eksternalitas
negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan Ruang terhadap kawasan di sekitarnya; dan/atau
c. kawasan yang menerima jasa lingkungan hidup.
c. Bentuk kompensasi/imbalan; dan
d. Besaran & mekanisme kewajiban
memberi kompensasi atau imbalan
Bentuk
kompensasi/imbalan
a. Uang atau denda
administratif;
b. penyediaan fasilitas
publik lengkap dengan
penyampaian desain
dan kajian teknis yang
menjelaskan adanya
upaya pengurangan
dampak negatif
kegiatan Pemanfaatan
Ruang; dan/atau
c. bentuk lain yang dapat
dinilai dengan uang.
Penetapan bentuk kompensasi/imbalan serta besaran & mekanisme
kewajiban memberi kompensasi/imbalan mempertimbangkan aspek
a. jenis dampak yang
ditimbulkan;
b. kebutuhan penerima
kompensasi atau imbalan;
c. jenis kegiatan Pemanfaatan
Ruang;
d. potensi perubahan lahan
pada kawasan sekitar akibat
Pemanfaatan Ruang;
e. kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat yang berpotensi
terkena dampak;
Pemda Masyarakat
Pemerintah Pusat
c. dapat berpotensi menimbulkan eksternalitas
negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan
Ruang terhadap kawasan di sekitarnya.
f. kerawanan kawasan sekitar
terhadap bencana;
g. luasan kawasan yang
berpotensi terkena
dampak;
h. jangka waktu terjadinya
dampak;
i. tingkat kesulitan
penanganan dampak; dan
j. ketersediaan kajian teknis
terkait dampak yang
berpotensi timbul.
Melayani, Profesional, Terpercaya
2 Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana
Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Ketentuan pembatasan penyediaan prasarana dan sarana
a. berpotensi mengganggu kinerja kawasan;
b. berpotensi mengganggu karakteristik kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan/atau
c. berpotensi menimbulkan dampak negatif dari aspek sosial, ekonomi, dan/atau lingkungan.
Kriteria lokasi
Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang
pembatasan penyediaan jaringan transportasi beserta sarana
pendukungnya dan/atau prasarana dan sarana lainnya pada
kawasan tertentu.
a. Mengurangi daya tarik dan daya saing kawasan tertentu;
b. Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi pembangunan pada
kawasan yang dibatasi pengembangannya sesuai dengan RTR; dan
c. Mengarahkan pembangunan.
a. Lokasi
b. Jenis kegiatan
Pemanfaatan Ruang
a. kawasan yang berpotensi melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR:
b. kawasan yang berpotensi terlampaui daya dukung dan daya tampungnya;
c. kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan/atau
d. kawasan yang rentan terhadap pengembangan kegiatan tertentu.
c. Bentuk pembatasan penyediaan prasarana sarana
d. Mekanisme pembatasan penyediaan prasarana dan sarana
Bentuk
Pembatasan
a. jaringan
transportasi
beserta
prasarana
pendukungnya;
dan/atau
b. prasarana dan
sarana lainnya.
Penetapan bentuk dan mekanisme pembatasan prasarana dan sarana
mempertimbangkan aspek
a. keberdayagunaan dan
keberhasilgunaan
pembatasan
penyediaan prasarana
dan sarana;
b. standar pelayanan;
c. lokasi;
d. jenis kegiatan
Pemanfaatan Ruang;
Pemda Pemda
lainnya
Masyarakat
Pemerintah Pusat
e. jenis prasarana dan
sarana yang dibatasi;
f. kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat
lokal; dan
g. koordinasi dengan
pihak penyedia
prasarana dan sarana.
Bentuk dan Ketentuan Disinsentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
3 Pemberian Status Tertentu
Pemberian Status Tertentu
merupakan:
Bertujuan untuk
kewenangan pemberian
Ketentuan pemberian status tertentu
a. penetapan dan penyebarluasan
informasi kawasan rawan bencana;
dan/atau
b. penyebarluasan informasi kinerja
Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Kriteria lokasi
Bentuk Status Tertentu
pelekatan predikat atau keterangan tertentu pada kawasan rawan
bencana dan/atau Pemerintah Daerah yang memiliki kinerja
Penyelenggaraan Penataan Ruang rendah.
a. Mengurangi daya tarik kegiatan Pemanfaatan Ruang pada
kawasan rawan bencana;
b. Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi kegiatan
Pemanfaatan Ruang pada kawasan rawan bencana; dan
c. Meningkatkan kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang.
a. Lokasi
b. Bentuk status tertentu
a. kawasan rawan bencana; dan/atau
b. daerah dengan kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang rendah.
c. Mekanisme pemberian status
tertentu
Bentuk dan mekanisme pemberian status tertentu paling sedikit
mempertimbangkan aspek
a. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan pemberian status tertentu;
b. lokasi;
c. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang;
d. tingkat kerawanan dan kerentanan kawasan terhadap bencana; dan
e. kondisi sosial dan ekonomi masyarakat lokal.
Pemda
Pemerintah
Pusat
a. hasil kajian dan/atau kejadian
bencana; dan/atau
b. hasil penilaian kinerja
Penyelenggaraan Penataan Ruang.
Pemberian status tertentu dilakukan
berdasarkan
Dalam hal kawasan ditetapkan sebagai
kawasan rawan bencana
pemberian status tertentu wajib dilengkapi
dengan pemasangan informasi pemberitahuan
yang memuat status kawasan serta kewajiban
yang diterapkan kepada pihak yang akan
mengusahakan kawasan
Bentuk dan Ketentuan Disinsentif…(lanjutan)
Melayani, Profesional, Terpercaya
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF
Ketentuan Pemantauan dan
Evaluasi
1) Pemantauan dan evaluasi pemberian
Insentif dan/atau Disinsentif
merupakan pemantauan dan evaluasi
terhadap keberlanjutan kegiatan
Pemanfaatan Ruang yang diberikan
Insentif dan/atau Disinsentif.
2) Pemantauan dan evaluasi dilakukan
oleh pemberi Insentif dan/atau
Disinsentif dan Instansi yang
membidangi Penataan Ruang.
3) Pemantauan dan evaluasi paling sedikit
dilakukan terhadap:
a. bentuk Insentif dan/atau Disinsentif
yang diberikan;
b. pemberi Insentif dan/atau
Disinsentif;
c. penerima Insentif dan/atau
Disinsentif; dan
d. pembiayaan pelaksanaan pemberian
Insentif dan/atau Disinsentif.
1) Pencabutan Insentif dapat dilakukan dalam hal:
a. penerima Insentif tidak lagi melaksanakan kegiatan Pemanfaatan
Ruang yang dipersyaratkan sebagai penerima Insentif;
b. Pemanfaatan Ruang yang ada telah dialihfungsikan oleh penerima
Insentif; dan/atau
c. kegiatan Pemanfaatan Ruang melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Pencabutan Insentif dilaksanakan melalui tahapan:
a. pemberian peringatan; dan
b. pengurangan pemberian Insentif atau pencabutan Insentif.
3) Pencabutan Insentif dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dari
Menteri dan/atau instansi yang membidang penataan ruang.
Penerapan pemberian,
hasil pemantauan dan
evaluasi pemberian
Insentif dan/atau
Disinsentif serta
pengadministrasian
pemberian Insentif
dan/atau Disinsentif
dilaporkan secara
berjenjang kepada
gubernur dan Menteri
paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu)
tahun atau sesuai
kebutuhan.
Disinsentif
Pencabutan Insentif
Dalam hal penerima Disinsentif tidak melaksanakan Disinsentif yang
diberikan, penerima Disinsentif dapat dikenai Sanksi Administratif berupa
peringatan tertulis dan/atau denda administratif.
Hasil Pemantauan
dan Evaluasi
Melayani, Profesional, Terpercaya
sanksi administratif dikenakan kepada:
menghalangi akses terhadap kawasan yang
oleh ketentuan peraturan perundang
undangan dinyatakan sebagai milik umum
dilakukan terhadap setiap Orang yang melakukan pelanggaran Pemanfaatan Ruang
tidak mematuhi ketentuan pemanfaatan ruang
dalam RTR
a. Peringatan tertulis;
b. Denda administratif;
c. Penghentian sementara
kegiatan;
d. Penghentian sementara
pelayanan umum;
Jenis sanksi administratif
f. Penutupan lokasi;
g. Pencabutan KKPR;
h. Pembatalan KKPR;
i. Pembongkaran bangunan;
dan/atau
j. Pemulihan fungsi ruang
Orang yang dikenakan Sanksi
Administratif dapat mengajukan
keberatan dan banding administrasi
Dapat dilaksanakan secara
a. langsung
b. bertahap
c. kumulatif
33
D.PENGENAANSANKSIADMISITRATIF
Melayani, Profesional, Terpercaya
tidak menaati RTR yang telah ditetapkan yang
mengakibatkan perubahan fungsi ruang a. Pemanfaatan Ruang yang tidak memiliki KKPR; dan/atau
b. Pemanfaatan Ruang yang tidak mematuhi ketentuan dalam muatan KKPR.
berupa penutupan akses secara sementara maupun permanen, yang terdiri atas:
a. menutup akses ke pesisir pantai, sungai, danau, situ, dan sumber daya alam serta
prasarana publik;
b. menutup akses terhadap sumber air;
c. menutup akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau;
d. menutup akses terhadap fasilitas pejalan kaki;
e. menutup akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi bencana; dan/atau
f. menutup akses terhadap jalan umum tanpa izin pejabat yang berwenang.
DASAR PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
a
Hasil penilaian pelaksanaan KKPR memuat informasi
ketidaksesuaian kegiatan Pemanfaatan Ruang dengan ketentuan
dalam KKPR
Hasil Pengawasan Penataan Ruang merupakan hasil
Pengawasan Penataan Ruang yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengaduan atau pelaporan Masyarakat terdiri atas
a. pengaduan atau pelaporan secara langsung; atau
b. pengaduan atau pelaporan secara tidak langsung melalui
media daring yang disediakan sebagai sarana pengaduan
atau laporan oleh pejabat yang berwenang dan/atau media
jurnalistik
Hasil temuan atau pengamatan langsung di lapangan merupakan
hasil temuan langsung atau pengamatan di lapangan oleh petugas
yang memiliki tugas dan fungsi di bidang Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Pengawasan Penataan Ruang
Hasil Audit Tata Ruang memuat informasi pelanggaran
Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi
Ruang
b
c
d
e
Melayani, Profesional, Terpercaya
hasil penilaian pelaksanaan
Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
hasil audit
tata ruang
pengaduan atau
pelaporan masyarakat
hasil
Pengawasan
Penataan
Ruang
Temuan atau
pengamatan langsung di
Lapangan
rekomendasi Forum
Penataan Ruang
KRITERIA DAN KLASIFIKASI PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi administratif dikenakan berdasarkan
kriteria:
a. besar atau kecilnya dampak yang
ditimbulkan akibat pelanggaran
Pemanfaatan Ruang;
b. besar atau kecilnya nilai manfaat
pengenaan Sanksi Administratif yang
diberikan terhadap Pemanfaatan Ruang;
dan/atau
c. besar atau kecilnya kerugian publik yang
ditimbulkan akibat pelanggaran
Pemanfaatan Ruang.
a. menilai besar atau kecilnya
dampak yang ditimbulkan akibat
pelanggaran Pemanfaatan Ruang,
nilai manfaat pengenaan Sanksi
Administratif yang diberikan
terhadap Pemanfaatan Ruang;
dan/atau kerugian publik yang
ditimbulkan akibat pelanggaran
Pemanfaatan Ruang;
b. menentukan jenis Sanksi
Administratif yang akan dikenakan
terhadap pelanggaran
Pemanfaatan Ruang; dan
c. menentukan tenggat waktu yang
diberikan pada setiap jenis Sanksi
Administratif yang diberikan dalam
hal hasil penilaian sebagaimana
dimaksud pada huruf a dinyatakan
besar.
Klasifikasi pengenaan Sanksi
Administratif dituangkan dalam bentuk
tabel
Klasifikasi Pengenaan Sanksi
Administratif
2
Besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat
pelanggaran Pemanfaatan Ruang dapat dihitung
dengan memperhatikan:
a. besar atau kecilnya jumlah penduduk yang
terkena dampak paling sedikit 500 (lima ratus)
jiwa dan/atau radius dampak paling sedikit 500
(lima ratus) meter; dan/atau
b. luas wilayah penyebaran dampak.
Kriteria Pengenaan Sanksi Administratif
1
Besar atau kecilnya nilai manfaat pengenaan Sanksi
Administratif yang diberikan terhadap Pemanfaatan
Ruang dinilai dengan memperhatikan:
a. manfaat untuk kepentingan umum yang
ditetapkan dalam RTR;
b. manfaat keberlanjutan fungsi kawasan;
dan/atau
c. manfaat selain yang dimaksud pada huruf a dan
huruf b.
Besar atau kecilnya kerugian publik yang ditimbulkan
akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang dinilai
dengan memperhatikan:
a. kerugian fisik;
b. kerugian sosial;
c. kerugian ekonomi; dan/atau
d. kerugian lingkungan.
a
b
c
Melayani, Profesional, Terpercaya
TAHAPAN PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
Tahapan Pengenaan
Sanksi
1. Pelaksanaan
inventarisasi kasus
2. Pengumpulan dan
pendalaman materi,
data, dan informasi
3. Penyusunan kajian
teknis dan kajian
hukum
4. Penetapan tindakan
sanksi
5. Penyelenggaraan
forum sosialisasi
6. Pengenaan sanksi
administratif
Pengenaan Sanksi
Administratif
serangkaian proses dan tindakan pengumpulan kasus yang
diindikasikan sebagaipelanggaran pemanfaatan ruang. Indikasi kasus
diperoleh melalui:
a. laporan atau pengaduan dari masyarakat
b. temuan oleh petugas yang membidangi pengendalian
pemanfaatan ruang dan/atau pengawasan penataan ruang
c. hasil pengawasan penataan ruang
d. laporan hasil audit tata ruang.
Pelaksanaan Inventarisasi Kasus
1. Pengumpulan dokumen
2. Survei lapangan
3. Wawancara dengan pihak terkait
Pengumpulan dan Pendalaman Materi
Paling sedikit memuat:
A. data geografis dan adminitratif lokasi;
B. bentuk pelanggaran pemanfaatan ruang;
C. kronologis kasus pelanggaran pemanfaatan ruang;
D. pihak yang terlibat atau pihak yang diduga melakukan
pelanggaran pemanfaatan ruang;
E. delik pelanggaran pemanfaatan ruang yang disangkakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
F. hasil penilaian kriteria pengenaan sanksi administratif;
G. Penyusunan tabel klasifikasi pengenaan sanksi administratif; dan
H. kesimpulan dan rekomendasi penanganan kasus.
Penyusunan Kajian Teknis dan Kajian Hukum
Penetapan tindakan sanksi
merupakan penetapan
tindakan sanksi yang
disepakati bersama
berdasarkan hasil kajian teknis
dan kajian hukum.
Penetapan Tindakan Sanksi
Dilakukan dengan melakukan
sosialisasi kepada pihak yang
diduga terlibat dan melakukan
pelanggaran pemanfaatan
ruang
(dilakukan paling sedikit 1 kali)
Penyelenggaraan Forum
Sosialisasi
Kumulatif
Bertahap
Langsung
Menunjuk salah
satu atau
beberapa sanksi
administratif
secara langsung
setelah peringatan
tertulis
Jenis Sanksi Administratif
a. Peringatan Tertulis
b. Denda Administratif
c. Penghentian sementara
kegiatan
d. Penghentian sementera
pelayanan umum
e. Penutupan lokasi
f. Pencabutan KKPR
g. Pembatalan KKPR
h. Pembongkaran Bangunan
i. Pemulihan Fungsi Ruang
Diberikan sebanyak 3 kali, masing-
masing dalam jangka waktu 7 hari kerja.
Peringatan tertulis daoat disertai dengan
tanda pemberitahuan (stiker, papan,
spanduk, dan/atau media elektronik).
Peringatan Tertulis
mempertimbangkan:
1. nilai jual objek pajak;
2. luas lahan dan/atau luas bangunan
3. indeks kawasan
4. besar atau kecilnya dampak yang
ditimbulkan
Denda Administratif
Diberikan untuk menghentikan paksa
suatu kegiatan pemanfaatan ruang
dalam jangka waktu tertentu.
Kewajiban harus dipenuhi paling 25 hari
kerja sejak surat diterbitkan .
Penghentian Sementara Kegiatan
diberikan untuk menutup lokasi kegiatan
secara paksa dalam jangka waktu
tertentu atau selamanya.
Penutupan Lokasi
Pembatalan KKPR
Diberikan untuk menyatakan
KKPR yang diberikan tidak
berlaku lagi karena kesalahan
prosedur atau administrasi
dalam perolehan KKPR
Pencabutan KKPR
Diberikan karena pelaksanaan kegiatan
pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan
KKPR
Pembongkaran Bangunan
Kegiatan merobohkan atau
menghancurkan seluruh atau
sebagian bangunan gedung,
komponen, dan/atau prasarana
dan sarana.
Dilakukan dengan tetap
memperhatikan aspek
keselamatan bangunan,
keselamatan Masyarakat, dan
kepentingan umum.
dapat dilaksanakan dengan
bantuan aparat penertiban.
Pemulihan Fungsi Ruang
upaya untuk merehabilitasi
Ruang agar dapat kembali
sesuai dengan fungsi yang
ditetapkan dalam RTR.
Jangka waktu pemulihan
selama 30 hari kerja sejak
keputusan.
Biaya pemulihan dapat berasal
dari denda administratif.
TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
Melayani, Profesional, Terpercaya
Dikenakan lebih
dari satu jenis
sanksi
administratif
Diberikan secara
bertahan mulai
dari tingkat yang
ringan hingga
tingkat yang berat
Diberikan untuk menghentikan paksa
pelayanan umum yang diberikan oleh
penyedia jasa pelayanan umum dalam
jangka waktu tertentu.
Pengenaannya tidak boleh
mengakibatkan masyarakat tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya
Penghentian Sementara
Pelayanan Umum
Pelaksanaan Audit Tata Ruang
Tahapan Audit Tata Ruang
Pelaksanaan Audit Tata Ruang didasarkan pada:
a. temuan indikasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang diduga mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang, kerugian harta benda dan kerusakan
barang, dan/atau kematian Orang;
a. laporan atau pengaduan dari Masyarakat terkait adanya dugaan pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang; atau
b. bencana yang diduga disebabkan adanya indikasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang.
E. AUDITTATARUANG
a. Pembentukan Tim Audit
Tata Ruang;
b. Perencanaan Audit Tata
Ruang;
c. Pelaksanaan Audit Tata
Ruang;
d. Penentuan Tipologi
Pelanggaran Pemanfaatan
Ruang.
Pembentukan Tim Audit Tata Ruang
a. Tim Audit Tata Ruang pusat (wilayah
nasional, KSN, dan kawasan lintas provinsi)
b. Tim Audit Tata Ruang provinsi (wilayah
provinsi dan kawasan lintas kab/kota)
c. Tim Audit Tata Ruang kabupaten/kota
(wilayah kab/kota yang bersangkutan)
Pelaksanaan Audit Tata Ruang
Dilakukan secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi.
Audit Tata Ruang dilakukan untuk menilai:
a. Perubahan Fungsi Ruang;
b. kerugian terhadap harta benda dan kerusakan barang;
c. pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan
kematian Orang.
Perencanaan Audit Tata Ruang
a. penentuan delineasi lokasi Audit Tata Ruang;
b. penentuan jangka waktu Audit Tata Ruang;
c. penentuan kebutuhan sarana Audit Tata Ruang;
d. penentuan pembiayaan Audit Tata Ruang.
Penentuan Tipologi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Penentuan tipologi pelanggaran Pemanfaatan Ruang
dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan Audit Tata
Ruang.
Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang
dan Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang
Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang
Melayani, Profesional, Terpercaya
Laporan hasil Audit Tata Ruang paling sedikit memuat:
a. delineasi lokasi Audit Tata Ruang;
b. gambaran umum lokasi Audit Tata Ruang;
c. hasil analisis Audit Tata Ruang;
d. rekomendasi tindak lanjut; dan
e. lampiran data pendukung.
a. keputusan Menteri, untuk hasil Audit Tata
Ruang yang dilakukan oleh Pemerintah
Pusat;
b. keputusan gubernur, untuk hasil Audit
Tata Ruang yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah provinsi; atau
c. keputusan bupati/wali kota, untuk hasil
Audit Tata Ruang yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dapat ditandatangani oleh
Direktur Jenderal atas nama
Menteri
dapat ditandatangani oleh
pejabat dengan jabatan paling
rendah pimpinan tinggi
pratama atas nama gubernur
atau bupati/wali kota
Laporan hasil Audit Tata Ruang ditetapkan dengan:
Disampaikan kepada Pemda provinsi, Pemda kab/kota, dan K/L terkait lainnya
Disampaikan kepada Menteri, Pemda kab/kota, dan K/L terkait lainnya
Disampaikan kepada Menteri, Pemda provinsi, dan K/L terkait lainnya.
Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang
Tindak lanjut hasil Audit Tata Ruang terdiri
atas:
a. penetapan kebijakan dan/atau
pelaksanaan kegiatan sesuai rekomendasi
dari pelaksana Audit Tata Ruang oleh
pihak atau instansi terkait; dan/atau
b. pelaksanaan penyidikan oleh penyidik
pegawai negeri sipil Penataan Ruang
untuk indikasi pelanggaran Pemanfaatan
Ruang yang memenuhi unsur pidana
Penataan Ruang
Penyelesaian Sengketa
VS
Pemangku kepentingan
a. Orang perseorangan
b. Pemerintah Pusat
c. Pemerintah Daerah
d. Masyarakat
Subjek Sengketa
perselisihan yang terjadi akibat pelaksanaan
kegiatan Pemanfaatan Ruang
perselisihan yang terjadi akibat adanya perubahan
kebijakan, yang diakibatkan oleh:
perubahan kebijakan sektoral
perubahan RTR
Kriteria Sengketa
Wewenang dalam
penyelesaian sengketa
Negosiasi
Musyawarah
Mufakat
tahap pertama
penyelesaian
sengketa
tahap di luar pengadilan
Pihak yang
bersengketa
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Provinsi
Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota
Masyarakat
Pemerintah Pusat Menteri Menteri Menteri
Pemerintah Daerah
Provinsi
Menteri Menteri
Menteri
dan
Gubernur
Gubernur
Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota
Menteri
Menteri
dan
Gubernur
Gubernur Bupati/Walikota
Masyarakat Menteri Gubernur Bupati/Walikota Bupati/Walikota
Pemangku kepentingan
a. Orang perseorangan
b. Pemerintah Pusat
c. Pemerintah Daerah
d. Masyarakat
perubahan kebijakan pembangunan
Diakibatkan oleh dampak kegiatan
pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTR
Mediasi
Melibatkanpihakketiga
(Mediator: mengoordinasikan
pihak yang bersengketa)
Konsiliasi
Melibatkan pihak ketiga
(Konsiliator: menawarkan solusi
untuk disepakati Para Pihak)
F.PENYELESAIANSENGKETAPENATAANRUANG
PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI NEGOSIASI
N E G O S I A S I Negosiasi adalah upaya penyelesaian
Sengketa Penataan Ruang antar Para Pihak
Penyelesaian sengketa dengan negosiasi dilakukan oleh Para
Pihak untuk mencapai kesepakatan mengenai tindakan tertentu
untuk menyelesaikan Sengketa Penataan Ruang
Dalam hal negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan, para
pihak dapat:
• menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa kepada
Menteri, gubernur dan bupati/wali kota;
• menempuh alternatif penyelesaian sengketa lainnya; atau
• melanjutkan proses penyelesaian melalui pengadilan
Dapat didaftarkan di
Pengadilan Negeri untuk
memperoleh akta perdamaian
sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
Jika mencapai suatu kesepakatan penyelesaian sengketa
penataan ruang melalui negosiasi, maka dibuat
hasil kesepakatan yang ditandatangani para pihak
PARA
PIHAK
Melayani, Profesional, Terpercaya
PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI MEDIASI
Pengajuan Permohonan Para Pihak
Pelaksanaan Mediasi
Verifikasi dan Klarifikasi
Menteri
Gubernur
Bupati/
Wali Kota
Dirjen PPTR
Kepala Perangkat
Daerah bidang
Penataan Ruang
Penanganan permohonan
dilakukan oleh:
Permohonan
diajukan kepada:
Objek Sengketa
Penataan Ruang
Dilakukan oleh:
Para
Pihak
Dirjen atau Kepala
Perangkat Daerah
bidang Penataan
Ruang
Ahli
Apabila
diperlukan
+ +
paling lama 30 hari kerja sejak
diterimanya permohonan
a. menerima, menelaah, dan
memeriksa kebenaran atau
fakta-fakta;
b. memutuskan permohonan
merupakan Sengketa PR
atau bukan; dan
c. menyampaikan status
pengaduan kepada
pemohon.
Laporan Verifikasi dan
Klarifikasi dilengkapi
dengan berita acara
paling lama 30 hari kerja sejak
diterimanya permohonan
Para
Pihak
Mediator
+
Kesepakatan
Ketidaksepakatan
Dapat menempuh alternatif
penyelesaian sengketa atau melalui
pengadilan
Dapat didaftarkan ke pengadilan
negeri yang berwenang untuk
memperoleh akta perdamaian
Hasil:
atau
Melayani, Profesional, Terpercaya
PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI KONSILIASI
Para Pihak
Penelitian
Menteri
Gubernur
Bupati/
Wali Kota
Konsiliator
Paling lambat 5 hari kerja setelah menerima
permohonan
Diajukan kepada:
Paling lambat 10 hari
kerja sejak menerima
permintaan
Sidang
Konsiliasi paling
lambat pada
hari kesebelas
Para
Pihak
Konsiliator
Kesepakatan
Ketidaksepakatan
Ditandatangani para pihak dan dapat didaftarkan ke
pengadilan negeri yang berwenang untuk
memperoleh akta perdamaian
Hasil:
atau
Saksi/Ahli
Apabila
diperlukan
Daftar nama Konsiliator dipasang
dan diumumkan di kantor
Kementerian atau kantor
Perangkat Daerah yang
membidangi Penataan Ruang
Konsiliator
mengeluarkan
anjuran tertulis
Paling lambat 10 hari
kerja sejak sidang
Konsiliasi pertama
+
+ Para Pihak wajib memberikan
jawaban secara tertulis kepada
Konsiliator berupa:
persetujuan atau penolakan
paling lambat 10 hari kerja setelah
menerima anjuran tertulis
Setuju
Ditolak
Hasil:
atau
Dapat melanjutkan
penyelesaian melalui
pengadilan
*Konsiliator menyelesaikan tugasnya dalam waktu paling lama 30 hari kerja terhitung sejak menerima penugasan
Pengajuan Permohonan
Verifikasi
dan
Klarifikasi
Penunjukan Konsiliator
Pelaksanaan Konsiliasi
Kesepakatan
Melayani, Profesional, Terpercaya
HASIL PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR PENGADILAN
• Hasil kesepakatan Negosiasi, Mediasi, dan Konsiliasi dapat berupa
Insentif, Disinsentif, penggantian yang layak, revisi kebijakan,
dan/atau revisi peraturan perundang-undangan
• Hasil kesepakatan Negosiasi, Mediasi, dan Konsiliasi dapat didaftarkan
ke pengadilan negeri yang berwenang dengan melampirkan hasil
kesepakatan untuk memperoleh akta perdamaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Melayani, Profesional, Terpercaya
PENYELESAIAN SENGKETA PENATAAN RUANG ANTAR PEMERINTAH
K O O R D I N A S I
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Antar-kementerian/lembaga
Pemerintah Pusat–Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah–Pemerintah Daerah
Melayani, Profesional, Terpercaya
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KESEPAKATAN PENYELESAIAN
SENGKETA PENATAAN RUANG
• Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kesepakatan penyelesaian Sengketa Penataan Ruang di luar
pengadilan sesuai dengan kewenangannya.
• Pemantauan dan evaluasi dituangkan dalam:
a. berita acara pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan penyelesaian
Sengketa Penataan Ruang di luar pengadilan; dan
b. laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan penyelesaian
Sengketa Penataan Ruang di luar pengadilan.
• Hasil pemantauan dan evaluasi diinformasikan kepada Para Pihak dan dapat
dipublikasikan kepada Masyarakat.
Melayani, Profesional, Terpercaya
Pengawasan Penataan Ruang diselenggarakan untuk:
menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan
penataan ruang
menjamin terlaksananya
penegakan hukum bidang penataan ruang
meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penataan ruang
Objek Kinerja Pemerintah Daerah
pengaturan,
pembinaan, dan
pelaksanaan
penataan ruang
fungsi dan
manfaat
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Subjek Pelaksana
Menteri Gubernur Bupati/Wali
kota
terhadap
kinerja
terhadap
kinerja
*apabila tidak dilakukan
oleh Pemda Provinsi
dan/atau Pemerintah
Pusat memiliki perhatian
khusus
Tujuan dan Objek Kinerja Pengawasan Penataan Ruang
pemenuhan
standar
pelayanan
bidang
penataan
ruang
+
pemenuhan
standar
teknis
Kawasan
(daftar
periksa)
Menteri dan/atau
Gubernur
Bupati/Wali
kota
membentuk
Inspektur
Terobosan Pengawasan Penataan Ruang
terhadap
kinerja
Masyarakat
*apabila tidak dilakukan oleh Pemda
Kabupaten/Kota dan/atau Pemda Provinsi
memiliki perhatian khusus
*Menteri dapat memberikan sanksi kepada Pemda
apabila tidak melakukan pengawasan
ASN
Non ASN
*perlu mempunyai lisensi
berdasarkan peraturan
perundang-undangan
G.PENGAWASANPENATAANRUANG
dapat
membentuk
Tugas Inspektur:
a. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja Turbinlak
b. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja fungsi
dan manfaat;
c. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja
pemenuhan standar pelayanan bidang PR; dan
d. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja
pemenuhan Standar Teknis Kawasan
Pengawasan Penataan Ruang Pengawasan Khusus
Pengawasan Penataan Ruang dilakukan secara berkala
setiap 2 (dua) tahun sejak RTRW ditetapkan
Pengawasan Khusus dilakukan dalam hal terdapat kondisi khusus yang bersifat mendesak dan
menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti yang muncul dari hasil penilaian kinerja Pengaturan
Penataan Ruang, Pembinaan Penataan Ruang, dan Pelaksanaan Penataan Ruang, dan/atau
laporan atau aduan Masyarakat
Bentuk Kegiatan
merekonstruksi terjadinya
kondisi khusus
hasil pengawasan penataan ruang
laporan memuat
tingkat kinerja dan
rekomendasi:
Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai baik
(sebagian besar indikator kinerja terpenuhi)
Peran Masyarakat dalam Pengawasan Penataan Ruang
menganalisis dampak dan
prediksi
merumuskan alternatif
penyelesaian kondisi khusus
Bentuk Kegiatan
Pemantauan Evaluasi Pelaporan
pengamatan terhadap
penyelenggaraan penataan
ruang secara langsung,
tidak langsung, dan/atau
berdasarkan informasi
dari Masyarakat
penilaian terhadap
tingkat pencapaian
Penyelenggaraan
Penataan Ruang secara
terukur dan objektif
kegiatan
penyusunan dan
penyampaian
laporan hasil
pengawasan
penataan ruang
masyarakat sarana penyampaian
laporan dan/atau aduan
Pemerintah Pusat dan
Pemda menyediakan
Dapat membantu Pengawasan
Penataan Ruang
Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai sedang
(sebagian indikator kinerja terpenuhi)
Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai buruk
(sebagian besar indikator kinerja tidak terpenuhi)
Kondisi Khusus
berdampak besar, menjadi
perhatian publik, dan/atau
bersifat strategis nasional
predikat kepatuhan tinggi
predikat kepatuhan sedang
predikat kepatuhan rendah
hasil penilaian kinerja
Penyelenggaraan Penataan
Ruang yang bersifat
ekstrem dari hasil rata-rata
Permasalahan :
PENGAWASANPENATAANRUANG…(lanjutan)
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal
Pengendalian dan Penertiban
Tanah dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional
ditjenpptr
ditjenpptr@atrbpn.go.id
ditjenpptr.atrbpn.go.id

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...infosanitasi
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...CIFOR-ICRAF
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD 93220872
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangSinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangOswar Mungkasa
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxYettiAnita
 
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang AmpekPresentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampekhenny ferniza
 
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022Nurlina Y.
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan PermukimanLeks&Co
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxBidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...infosanitasi
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahanushfia
 
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptxAmirulRachmanullah1
 

Mais procurados (20)

Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
Mekanisme Sinkronisasi Program Pembangunan Infrastruktur berbasis Penataan Ru...
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Integrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahanIntegrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahan
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangSinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang AmpekPresentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
Presentasi Review RDTR Kota Simpang Ampek
 
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan Permukiman
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
152882273-Rdtr-Wp-4-Kab-Bekasi (1).pptx
 

Semelhante a Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx

Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptxMateri Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptxMuhSyawal6
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...egyd welyn
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...egyd welyn
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...GinaRahmanKusumawan
 
2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projek
2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projek2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projek
2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projekKhalid Mdnoh
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdfssuser1681ec
 
d3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptx
d3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptxd3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptx
d3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptxkunwidiatmono82
 
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docrtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docardhanes002
 
00. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-2016
00. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-201600. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-2016
00. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-2016lihin01
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfLaodeMasrun1
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxzulfadly11
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...Fitri Indra Wardhono
 
Seminar proyek perubahan sa'dianoor
Seminar proyek perubahan   sa'dianoorSeminar proyek perubahan   sa'dianoor
Seminar proyek perubahan sa'dianoorabah aliya
 
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdfINSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdfDifaOktavia1
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...ushfia
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxsrimuharrani2
 
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfKAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfBudiHarsono24
 

Semelhante a Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx (20)

Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptxMateri Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 
Modul LARAP
Modul LARAPModul LARAP
Modul LARAP
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
 
2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projek
2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projek2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projek
2.0 agensi terlibat dlm pembangunan projek
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
d3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptx
d3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptxd3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptx
d3b86_Tayang_PerencanaanTeknis_SadikinRasad_2017.pptx
 
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docrtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
 
00. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-2016
00. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-201600. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-2016
00. kisi kisi materi wajib pelaksanaan sosialisasi provinsi 06-04-2016
 
09d86 tayang pengendalian_feb_2018
09d86 tayang pengendalian_feb_201809d86 tayang pengendalian_feb_2018
09d86 tayang pengendalian_feb_2018
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
Seminar proyek perubahan sa'dianoor
Seminar proyek perubahan   sa'dianoorSeminar proyek perubahan   sa'dianoor
Seminar proyek perubahan sa'dianoor
 
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdfINSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
INSTRUMEN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN TANAH.pdf
 
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Pro...
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
 
PPT ERIK.pptx
PPT ERIK.pptxPPT ERIK.pptx
PPT ERIK.pptx
 
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdfKAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
KAK Pengawasan Gudang Alkes Kutai Barat.pdf
 

Último

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Último (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx

  • 1. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGAWASAN PENATAAN RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN TANAH DAN RUANG Disampaikan oleh: M. Shafik Ananta Inuman, S.T., MUM. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Makassar, 17 Februari 2023
  • 2. IDENTIFIKASI MASALAH VARIABEL PERENCANAAN PERENCANAAN STRATEGIS IMPLEMENTASI EVALUASI SIKLUS PERENCANAAN ANALISA Teoriperencanaankontekspengendalian 1 Moore, T. (1988). Planning without preliminaries. Journal of the American Planning Association, 54(4), 525–528. Pendekatan Perencanaan Kota Advocay planning: fokus pada perencanaan sosial ekonomi Incremental planning: fokus mencapai tujuan realistis dalam waktu singkat 1 2 Karakteristik: • Merencanakan seluruh wilayah dan semua kegiatan fungsional • Umum • Jangka panjang Strategic planning: fokus pada hal strategis dan spesifik Comprehensive planning: fokus pada pembangunan lingkungan fisik 3 4 Produk: • Rencana induk (masterplan) • Rencana umum (general plan) Indonesia Faludi, A. (1973). The “systems view” and planning theory. Socio-Economic Planning Sciences, 7(1), 67–77.
  • 3. Penting karena dapat menentukan batasan hukum untuk lahan publik dan privat pada suatu kawasan Teoriperencanaankontekspengendalian Urban development and planning regulations (Peraturan terkait perencanaan dan pembangunan kawasan) Reference: Arimah, B. C., & Adeagbo, D. (2000). Compliance with urban development and planning regulations in Ibadan, Nigeria. Habitat International, 24(3), 279–294. https://doi.org/10.1016/s0197- 3975(99)00043-0 Definisi Reference: Onokerhoraye, A.G., & Omuta, G.E.D. (1986). Urban systems and planning. Benin City: University of Benin Kumpulan dari peraturan yang saling terkait, instrument administratif, dan teknik yang dirancang untuk: • melindungi, mengatur, mengebangkan, dan mengkonservasi lahan yang sesuai dengan keinginan seluruh pihak (masyarakat) • mengontrol karakter, tampilan dan pengaturan bangunan/fasilitas untuk memastikan kualitas ekonomi, kenyamanan dan estetika yang baik`dari suatu kawasan 1
  • 4. Prosedur pengaturan (regulatory procedure) untuk pengendalian pemanfaatan lahan agar sesuai rencana Urban development and planning regulations (Peraturan terkait perencanaan dan pembangunan kawasan) Reference: Clarke, G. (1994). Reappraisal of the urban planning process as an instrument for sustainable urban development and management. In A.C. Mosha, A reappraisal of the urban planning process (pp. 13}28). Nairobi: UNCHS Karakteristik Reference: Mabogunje, A. L., Hardoy, J. E., & Misra, R. P. (1978). Shelter provision in developing countries, Scope II. New York: John Wiley. Normatif: tidak menjelaskan kondisi eksisting tapi menyampaikan kondisi yang diharapkan Ketentuan insentif bagi pembangunan yang patuh dan disinsentif untuk ketidakpatuhan terhadap rencana Realistis: rencana mungkin direalisasikan karena standar disesuaikan dengan kemampuan pelaksana kebijakan Menjelaskan hubungan antara pembuat dan pelaksana kebijakan 1 2 3 4 Teoriperencanaankontekspengendalian(…lanjutan) 1
  • 5. 1. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan TERTIB TATA RUANG. 2. Pengendalian Pemanfaatan Ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya Tata Ruang sesuai dengan RTR 3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang terdiri atas instrumen pencegahan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang. PENGATURAN Pengendalian Pemanfaatan Ruang • Peraturan Zonasi • Perizinan • Insentif/Disinsentif • Sanksi Perencanaan • RTR Nasional • RTR Provinsi • RTR Kab/Kota Pemanfaatan Ruang • Program Pembangunan • Pembiayaan PELAKSANAAN PENATAAN RUANG T I B PPNS/Gakum D A L Monev/ Pencegah PEMBINAAN PENGAWASAN PosisistrategispengendalianpemanfaatanruangmenurutUUNO.26TAHUN2007 2
  • 6. A.PERUBAHANASPEKPERENCANAANTATARUANG Melayani, Profesional, Terpercaya Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk menghindari tumpang tindih antar produk RTR. Substansi KS tersebut akan diintegrasikan ke dalam RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penghapusan Ketentuan Penetapan Kawasan Strategis (KS) UUCK memandatkan penyederhanaan (streamlining) hierarki penataan ruang PERUBAHANPENTINGPASCAUUciptakerjadanPPNo.21tahun2021 3
  • 7. B. PERUBAHANASPEKPEMANFAATANRUANG Melayani, Profesional, Terpercaya KKPR Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang atau KKPR adalah kesesuaian antara rencana kegiatan Pemanfaatan Ruang dengan RTR Berusaha Nonberusaha Kebijakan yang Bersifat Strategis Nasional Konfirmasi KKPR Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR Persetujuan KKPR Rekomendasi KKPR RDTR Perizinan Berusaha/ Perizinan lainnya RDTR RDTR RDTR Termuat di RTR Termuat di RTR Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR Konfirmasi KKPR PERUBAHANPENTINGPASCAUUciptakerjadanPPNo.21tahun2021(…lanjutan) 3
  • 8. C.PERUBAHANASPEKPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG Melayani, Profesional, Terpercaya Tujuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dilaksanakan untuk mendorong setiap orang agar: Memanfaatkan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) Muatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK Pengenaan Sanksi Pemberian Insentif dan Disinsentif Penilaian Perwujudan RTR Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang Dilaksanakan untuk mendorong terwujudnya Tata Ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan PERUBAHANPENTINGPASCAUUciptakerjadanPPNo.21tahun2021(…lanjutan) 3
  • 9. SEBELUM UUCK SETELAH UU CK SETELAH UUCK Peraturan Zonasi Perizinan Pemberian Insentif dan Disinsentif Pengenaan Sanksi Pemberian Insentif dan Disinsentif Pengenaan Sanksi Administratif Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK Penilaian Perwujudan RTR Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang Melayani, Profesional, Terpercaya INSTRUMENPENGENDALIANPEMANFAATANRUANG 4
  • 10. 10 Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK Pemenuhan prosedur perolehan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Kepatuhan pelaksanaan ketentuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Penilaian pelaksanaan KKPR dilaksanakan untuk memastikan: Penilaian pernyataan mandiri pelaku UMK dilaksanakan untuk memastikan : 1 2 Kebenaran pernyataan mandiri yang dibuat oleh pelaku UMK apabila ditemukan ketidaksesuaian, dilakukan pembinaan Dilakukan dalam hal • hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR terdapat ketidakpatuhan; atau • hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan KKPR terdapat kepatuhan namun menimbulkan dampak KKPR batal demi Hukum KKPR dibatalkan Diterbitkan tidak melalui prosedur yang benar Kegiatan Pemanfaatan Ruang menimbulkan dampak Menteri Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya dapat Didelegasikan kepada PENILAI PELAKSANAAN KKPR c Hasil penilaian kepatuhan pelaksanaan KKPR dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial KKKPR PKKPR RKKPR Dokumen yang dinilai: • Lokasi kegiatan • Jenis kegiatan pemanfaatan ruang • KDB • KLB • Ketentuan tata bangunan • Persyaratan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang • Informasi tambahan KKKPR PKKPR & RKKPR Penilaian dampak kegiatan pemanfaatan ruang • Kerawanan sosial • Gangguan keamanan • Kerusakan lingkungan hidup • Gangguan terhadap fungsi objek vital nasional Waktu penilaian pernyataan mandiri UMK: Paling lambat satu tahun setelah dokumen pernyataan dibuat atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Hasil Penilaian pernyataan mandiri UMK dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial A.PENILAIANPELAKSANAANKKPRDANPERNYATAANMANDIRIPELAKUUMK • Lokasi kegiatan • Jenis peruntukan pemanfaatan ruang • KDB & KLB • Indikasi program pemanfaatan ruang • Persyaratan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang • Informasi tambahan Muatan yang termuat didalam dokumen KKPR (KKKPR, PKKPR, RKKPR) akan dinilai kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR Kepatuhan pelaksanaan ketentuan KKPR selama pembangunan Dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya KKPR
  • 11. Melayani, Professional, Terpercaya Dapat dilakukanPENILAIAN DAMPAK berdasarkan: a. laporan atau pengaduanmasyarakat; b. temuanpetugas yang membidangi PenataanRuang; c. hasil pertimbangan forum penataanruang; d. publikasi hasil penelitian ahli/pakar Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian dengan dapat meminta pertimbangan pada Forum Penataan Ruang Dapat dilakukan Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian dengan dapat meminta pertimbangan pada Forum Penataan Ruang
  • 12. Melayani, Profesional, Terpercaya Penetapan Hasil Penilaian Pelaksanaan KKPR Permohonan Keberatan Patuh Tidak Patuh SURAT KEPUTUSAN BERITA ACARA Dalam waktu 3 bulan ditetapkan: Surat keputusan dikeluarkan berdasarkan akumulasi: • Berita Acara penilaian pelaksanaan ketentuan KKPR • Berita Acara penilaian pemenuhan prosedur perolehan (apabila dilakukan) Hasil Penilaian: Dituangkan dalam bentuk: Penetapan hasil penilaian oleh: MENTERI GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA keputusan Menteri, untuk penilaian pelaksanaan KKPR yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat keputusan gubernur, untuk penilaian pelaksanaan KKPR yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah provinsi; dan keputusan bupati/wali kota, untuk penilaian pelaksanaan KKPR yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Dapat didelegasikan Dapat didelegasikan kepada Direktur Jenderal kepada Kepala Perangkat Daerah yang membidangi penataan ruang Pemegang dokumen KKPR dapat mengajukan permohonan keberatan terhadap hasil penilaian pelaksanaan KKPR Pengajuan permohonan keberatan dilakukan paling lambat 20 Hari setelah hasil penilaian pelaksanaan KKPR ditetapkan dan diterima oleh pemegang KKPR  Pengajuan permohonan keberatan wajib dilengkapi dengan kajian dampak, risiko, dan nilai tambah dari pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang  kajian dampak, resiko, dan nilai tambah dilakukan oleh ahli/pakar  Pembiayaan penyusunan kajian dibebankan kepada pemohon 1. Pengajuan permohonan keberatan diajukan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya 2. Terhadap permohonan keberatan Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota melakukan penilaian. 3. Dalam melakukan penilaian, Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota dapat meminta pertimbangan kepada Forum Penataan Ruang 1. Dikabulkan 2. Dikabulkan sebagian Penetapan Hasil permohonan keberatan: PEMBANGUNAN DILANJUTKAN SANKSI 3. Ditolak/tidak dikabulkan Dapat disertai pemberian Disinsentif
  • 13. Penilaian Pernyataan Mandiri Pelaku UMK Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 14. Penilaian perwujudan RTR dilakukan terhadap RTR yang telah DITETAPKAN Tahapan Penilaian: a. Pengumpulan data dan informasi b. Penyusunan matriks persandingan indikasi program utama struktur ruang dengan muatan rencana struktur ruang (untuk perwujudan rencana struktur ruang) c. Penyusunan matriks persandingan indikasi program utama pola ruang dengan muatan rencana pola ruang (untuk perwujudan rencana pola ruang) d. Penilaian perwujudan rencana struktur dan pola ruang Penilaian Tingkat Perwujudan Rencana Struktur Ruang Penilaian Tingkat Perwujudan Rencana Pola Ruang dilakukan dengan: Pengendalian Implikasi Kewilayahan: Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu Zona Kendali Zona yang Didorong dilakukan pada: merupakan zona dengan Konsentrasi Pemanfaatan Ruang tinggi, melampaui daya dukung lahan, terdapat dampak yang ditimbulkan, dan/atau terjadi Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu merupakan zona dengan Konsentrasi Pemanfaatan Ruang tinggi, sedang atau rendah, tidak melampaui daya dukung lahan, tidak terdapat dampak yang ditimbulkan, tidak terjadi Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu, dan perlu ditingkatkan perwujudannya sesuai dengan RTR pelaksanaan penilaian: periodik dan menerus *dalam hal terdapat perubahan yang kebijakan yang bersifat strategis nasional 1x dalam 5 tahun >1x dalam 5 tahun* Dilakukan terhadap a. Penilaian perwujudan kawasan peruntukan/zona lindung b. Penilaian perwujudan kawasan peruntukan/zona budidaya Dilakukan terhadap Sistem Jaringan Prasarana (Pembentuk Utama Struktur Ruang) Muatan Terwujud Belum Terwujud Pelaksanaan Program Pembangunan Tidak Sesuai Hasil Penilaian Pelaksanaan KKPR + Penilaian Perwujudan RTR dilakukan : *1 tahun sebelum PK Hasil penilaian dituangkan secara tekstual (narasi/matriks) dan spasial (peta) B.PENILAIANPERWUJUDANRTR Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 15. 1. Pengumpulan Data dan Informasi Menyandingkan: Muatan Rencana Struktur Ruang Diperoleh : Selaras Tidak Selaras Rekomendasi penyesuaian indikasi program utama melalui PK/Revisi RTR 3. Penilaian Perwujudan Rencana Struktur Ruang diawali dengan menyandingkan hasil sintesis program Pemanfaatan Ruang pada matriks arahan spasial dan indikasi program utama RTR serta matriks sintesis RTR dan rencana pembangunan yang termuat dalam dokumen SPPR dengan kondisi aktual atau realisasi program pembangunan sistem jaringan prasarana. Evaluasi kesesuaian program, lokasi, dan waktu indikasi program utama berdasarkan hasil persandingan Penempatan lokasi sistem jaringan prasarana berdasarkan dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan pembangunan sektoral, dan/atau dokumen pelaksanaan pembangunan kewilayahan ke dalam peta rencana Struktur Ruang Realisasi diidentifikasi menggunakan dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan pembangunan sektoral, dan/atau dokumen pelaksanaan pembangunan kewilayahan Perhitungan tingkat perwujudan sistem jaringan prasarana berdasarkan persentase progres tahapan pembangunan jaringan prasarana Penilaian perwujudan struktur ruang dilakukan dengan: Penilaian Perwujudan Rencana Struktur Ruang Melayani, Profesional, Terpercaya Indikasi Program Utama Struktur Ruang a. pengamatan secara langsung melalui survei primer berupa survei lapangan dan wawancara; dan b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa data dan informasi yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR yang telah ditetapkan, dokumen SPPR, dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program pembangunan sektoral dan/atau kewilayahan). 2. Penyusunan Mastriks Persandingan Dokumen SPPR Tidak Tersedia menyandingkan muatan program, lokasi, dan waktu IPU terkait Struktur Ruang dengan muatan rencana berdasarkan komponen penyusun Struktur Ruang dalam RTR Dokumen SPPR Tersedia mengacu pada matriks arahan spasial dan IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan rencana pembangunan dalam dokumen SPPR menghasilkan nilai kategori Muatan Terwujud Belum Terwujud Pelaksanaan Program Pembangunan Tidak Sesuai Hasil penilaian dituangkan secara tekstual (narasi/ matriks) dan spasial (peta) Pemberian rekomendasi PK/Revisi RTR
  • 16. 1. Pengumpulan Data dan Informasi Menyandingkan: Muatan Rencana Pola Ruang Diperoleh : Selaras Tidak Selaras Rekomendasi penyesuaian indikasi program utama melalui PK/Revisi RTR 3. Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang Indikasi Program Utama Pola Ruang a. pengamatan langsung melalui survei primer berupa survei lapangan dan wawancara; dan b. pengamatan secara tidak langsung melalui survei sekunder berupa data dan informasi yang diperoleh dari instansi terkait (dokumen RTR yang telah ditetapkan, dokumen SPPR, dokumen hasil penilaian pelaksanaan KKPR, dokumen pelaksanaan program pembangunan sektoral dan/atau kewilayahan). 2. Penyusunan Mastriks Persandingan Dokumen SPPR Tidak Tersedia menyandingkan muatan program, lokasi, dan waktu IPU terkait Pola Ruang dengan muatan rencana Pola Ruang berdasarkan kawasan peruntukan/zona dalam RTR Dokumen SPPR Tersedia mengacu pada matriks arahan spasial dan IPU RTR serta matriks sintesis RTR dan rencana pembangunan dalam dokumen SPPR menghasilkan nilai kategori Muatan Terwujud Belum Terwujud Pelaksanaan Program Pembangunan Tidak Sesuai Hasil penilaian dituangkan secara tekstual (narasi/ matriks) dan spasial (peta) Dengan cara : Penilaian Perwujudan Kawasan Lindung Penilaian Perwujudan Kawasan Budidaya Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona lindung dalam rencana Pola Ruang Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR yang terbit di dalam kawasan peruntukan/zona lindung Identifikasi & perhitungan luas aktual penambahan kawasan peruntukan/zona lindung berdasarkan dokumen kehutanan; Perhitungan persentase perwujudan kawasan peruntukan/zona lindung Perhitungan total luas aktual kawasan peruntukan/zona lindung dengan mengurangi dan/atau menambahkan kawasan peruntukan/zona lindung dalam rencana Pola Ruang; dan KKPR belum terbit maka menggunakan data & informasi geospasial untuk identifikasi dan menghitung luas aktual Pemanfaatan Ruang pada kawasan peruntukan/zona lindung yang tidak menunjang fungsi peruntukan Identifikasi luas kawasan peruntukan/zona budi daya dalam rencana Pola Ruang Penempatan lokasi KKPR & perhitungan luas aktual Pemanfaatan Ruang dengan KKPR yang terbit di dalam kawasan peruntukan/zona budi daya Perhitungan persentase perwujudan kawasan peruntukan budi daya Perhitungan total luas aktual kawasan peruntukan/zona budi daya dengan menjumlahkan hasil perhitungan KKPR belum terbit maka menggunakan data & informasi geospasial untuk penghitungan luas aktual kawasan peruntukan/zona budi daya sebelum KKPR terbit dengan mempertimbangkan arahan/ketentuan zonasi yang termuat dalam RTR Pemberian rekomendasi PK/Revisi RTR
  • 17. Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Ditentukan dengan cara : Delineasi densitas Pemanfaatan Ruang terhadap sebaran KKPR dan/atau perwujudan Struktur dan Pola Ruang berdasarkan pengamatan visual dan pertimbangan jumlah dan kedekatan jarak, serta menggunakan sistem informasi geografis Identifikasi tingkat desitas atau konsentrasi pemanfaatan ruang berdasarkan skala penilaian: tinggi, sedang, rendah, dan tidak terjadi konsentrasi Daya Dukung dan Daya Tampung Penyandingan Hasil Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung (Lingkungan Hidup) dengan Pemanfaatan Ruang di dalam delineasi Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu Ditentukan dengan cara : Penentuan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang dalam setiap delineasi Konsentrasi Pemanfaatan Ruang yang diperoleh dari peta Konsentrasi Pemanfaatan Ruang Perhitungan persentase luasan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan dan diperbolehkan bersyarat sesuai arahan/ketentuan zonasi Penentuan satu jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan dan diperbolehkan bersyarat dan memiliki persentase luasan terbesar dibanding persentase luasan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yangdiperbolehkan sesuai arahan/ketentuan zonasi Pengendalian Implikasi Kewilayahan Dampak Negatif Penilaian Dampak Negatif merupakan hasil penilaian dampak negatif kegiatan Pemanfaatan Ruang pada penilaian pelaksanaan KKPR Jika tidak ditemukan satu jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan dan diperbolehkan terbatas/bersyarat dan memiliki persentase luasan terbesar dibanding persentase luasan jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan sesuai arahan/ketentuan zonasi Tidak Terjadi Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu Melayani, Profesional, Terpercaya Menyesuaikan delineasi densitas pemanfaatan ruang dengan batas fisik dan/atau administrasi
  • 18. Hasil Penilaian Perwujudan RTR Laporan Forum Penataan Ruang Dapat dimintakan pertimbangan Dituangkan dalam bentuk berita acara Laporan disampaikan kepada pemangku kebijakan terkait Menteri menyampaikan kepada K/L terkait Gubernur menyampaikan Menteri, tembusan ke Perangkat Daerah terkait Laporan hasil penilaian perwujudan RTR menjadi: 1. Dasar Penerapan Perangkat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2. Masukan untuk PK/Revisi RTR 3. Masukan terhadap kegiatan Penertiban Pemanfaatan Ruang Melayani, Profesional, Terpercaya Hasil penilaian perwujudan RTR dituangkan dalam laporan sesuai tingkatan (nasional, provinsi, dan kab/kota) Dilengkapi dengan hasil pengendalian implikasi kewilayahan Bupati/wali kota menyampaikan Menteri dan gubernur, tembusan ke Perangkat Daerah terkait
  • 19. diselenggarakan untuk: Meningkatkan upaya Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan Rencana Tata Ruang Meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan Rencana Tata Ruang Diberikan kepada Pelaku Kegiatan Pemanfaatan Ruang Bertujuan untuk Mendukung Perwujudan RTR pemberian insentif dan disinsentif kewenangan pemberian Pemerintah Pusat Pemda Pemda lainnya Masyarakat pengertian dan penjelasan INSENTIF NON FISKAL DISINSENTIF NON FISKAL selanjutnya disebut Insentif adalah perangkat Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk memotivasi, mendorong, memberikan daya tarik, dan/atau memberikan percepatan terhadap kegiatan Pemanfaatan Ruang yang sejalan dengan RTR, yang tidak berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara selanjutnya disebut Disinsentif adalah perangkat Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk mencegah dan/atau memberikan batasan terhadap kegiatan Pemanfaatan Ruang yang sejalan dengan RTR namun berpotensi melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, yang tidak berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara 1. kompensasi 2. subsidi 3. imbalan 4. sewa ruang 5. urun saham 5. fasilitasi PKKPR 6. penyediaan sarana & prasarana 7. penghargaan 8. publikasi/promosi 1. kewajiban memberi kompensasi/ imbalan 2. pembatasan penyediaan prasarana & sarana 3. pemberian status tertentu Dilaksanakan untuk a. Tindak lanjut pengendalian implikasi kewilayahan b. Tindak lanjut implikasi kebijakan atau rencana strategis nasional c. Tindak lanjut hasil kesepakatan Sengketa Penataan Ruang d. Mendukung penerapan sanksi administratif terhadap pelanggaran Pemanfaatan Ruang C.PEMBERIANINSENTIFDANDISINSENTIF
  • 20. Bentuk dan Ketentuan Insentif 1 Pemberian Kompensasi Pemberian Kompensasi merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Pemerintah Pusat Pemda Pemda lainnya Masyarakat Ketentuan pemberian kompensasi a. kegiatan yang berkontribusi dalam penyediaan fasilitas publik; b. kegiatan yang berkontribusi pada program prioritas Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang perangkat balas jasa kepada Masyarakat dan/atau Pemerintah Daerah atas penyediaan prasarana, fasilitas publik tertentu, dan/atau ruang terbuka publik yang melebihi ketentuan minimal yang dipersyaratkan. a. Mendorong peran Masyarakat dalam penyediaan prasarana, fasilitas publik tertentu, dan/atau ruang terbuka publik yang melebihi ketentuan minimal yang dipersyaratkan; dan b. Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, antar-Pemerintah Daerah, serta Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan Masyarakat dalam percepatan perwujudan RTR. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang masih dapat dioptimalkan intensitas Pemanfaatan Ruangnya; b. kawasan yang mempunyai integrasi antarmoda transportasi; c. Bentuk kompensasi d. Besaran dan mekanisme kompensasi c. kawasan yang dilindungi atau dilestarikan; dan/atau d. kawasan yang mempunyai daya dukung dan daya tampung mencukupi. c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau bangunan bersejarah; dan/atau d. kegiatan yang berkontribusi pada penyediaan ruang terbuka hijau publik. Bentuk Kompensasi a. penambahan, pengalihan, dan/atau peningkatan intensitas Pemanfaatan Ruang; b. program peningkatan kapasitas; c. pemberian barang kebutuhan; d. penyediaan prasarana dan sarana; e. kemudahan perolehan hak atas tanah; dan/atau f. uang. a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang; b. nilai jasa yang diberikan; c. kebutuhan penerima kompensasi; d. ketersediaan sumber daya; e. kapasitas kelembagaan; f. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; dan g. kemitraan. Melayani, Profesional, Terpercaya Penetapan bentuk kompensasi serta besaran & mekanisme pemberian kompensasi mempertimbangkan aspek
  • 21. 2 Subsidi Subsidi merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat Ketentuan pemberian subsidi a. kegiatan yang berkontribusi dalam penyediaan fasilitas publik; b. kegiatan yang berkontribusi pada program prioritas Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang bantuan finansial dan/atau nonfinansial atas dukungan terhadap perwujudan komponen Ruang tertentu yang diprioritaskan atau rehabilitasi kawasan pasca bencana alam. a. Atas pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan Ruang prioritas yang mendukung perwujudan RTR; b. Dalam upaya perwujudan pemerataan pembangunan; dan/atau c. Dalam perwujudan Pemanfaatan Ruang pasca bencana alam. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang dikembangkan untuk mewujudkan program pembangunan prioritas nasional/daerah; b. kawasan dengan kerentanan tertentu c. Bentuk subsidi; dan d. Besaran dan mekanisme subsidi atau berpotensi tinggi mengalami perubahan fungsi dan/atau bentuk fisik; dan/atau. c. kawasan rehabilitasi pasca bencana alam. c. kegiatan pelestarian kawasan dan/atau bangunan bersejarah; dan/atau d. kegiatan yang berkontribusi pada penyediaan ruang terbuka hijau publik. Bentuk Subsidi a. Pendanaan/uang; b. Bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang; dan/atau c. Program dan/atau kegiatan pembangunan daerah Penetapan bentuk subsidi serta besaran & mekanisme pemberian subsidi mempertimbangkan aspek a. skala kepentingan; b. dampak program pembangunan daerah atau prioritas pembangunan daerah; c. kebutuhan penerima subsidi; d. kapasitas kelembagaan; e. jenis kegiatan; f. kemampuan dan ketersediaan sumber daya penerima subsidi; dan g. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan. Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 22. 3 Imbalan Imbalan merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat Ketentuan pemberian imbalan a. pemulihan lingkungan hidup; b. konservasi; c. perlindungan tata air; d. penyerapan dan penyimpanan karbon; Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang perangkat balas jasa terhadap kegiatan Pemanfaatan Ruang yang memberikan nilai tambah pada jasa lingkungan. a. Memberikan daya tarik bagi kegiatan Pemanfaatan Ruang yang mendukung perwujudan fungsi lindung kawasan di lokasi tertentu; dan b. Mendorong dan meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan Masyarakat dalam perwujudan dan pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di kawasan kritis lingkungan. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; b. kawasan budidaya yang memberikan jasa lingkungan hidup; dan/atau c. kawasan kritis lingkungan. c. Bentuk imbalan; dan d. Besaran dan mekanisme imbalan e. pelestarian keindahan alam; dan f. kegiatan lainnya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan penyediaan jasa lingkungan hidup. Bentuk imbalan a. pengalihan hak membangun; b. penyediaan prasarana dan sarana pendukung pelestarian lingkungan hidup; c. Pendanaan/uang; dan/atau d. bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang. Penetapan bentuk imbalan serta besaran & mekanisme pemberian imbalan mempertimbangkan aspek a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang; b. kebutuhan penerima imbalan; c. efektivitas dalam mewujudkan RTR; d. nilai tambah terhadap jasa lingkungan; e. biaya upaya pelestarian lingkungan hidup; f. ketersediaan sumber daya; g. kapasitas kelembagaan; h. kemitraan; i. biaya pemberdayaan masyarakat; dan j. biaya pelaksanaan kerjasama. Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 23. 4 Sewa Ruang Sewa Ruang merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat Ketentuan pemberian sewa ruang a. dapat mempercepat pengembangan kawasan sesuai dengan prioritas pembangunan RTR; dan/atau Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang penyewaan tanah dan/atau Ruang milik negara dan/atau daerah kepada Masyarakat dengan tarif di bawah harga pasar atau kenormalan dalam jangka waktu tertentu. a. Mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara dan/atau barang milik daerah dalam mendorong perwujudan RTR; dan b. Memberikan kemudahan dan daya tarik bagi pengembangan kawasan baru yang sulit berkembang, dimana asetnya banyak dikuasai Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang baru dikembangkan dan/atau sulit dikembangkan dimana asetnya banyak dimiliki oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah; b. kawasan yang dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi wilayah atau kepentingan umum; dan/atau c. kawasan yang dapat mempercepat pengembangan kawasan sesuai dengan prioritas pembangunan RTR. c. Bentuk sewa ruang; dan d. Besaran dan mekanisme sewa ruang b. mampu memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi wilayah atau kepentingan umum. Bentuk Sewa Ruang a. sewa tanah; dan/atau b. sewa bangunan. Penetapan bentuk sewa ruang serta besaran & mekanisme pemberian sewa ruang mempertimbangkan aspek a. peningkatan nilai kemanfaatan ruang; b. biaya dan manfaat; c. ketersediaan sumber daya; d. kapasitas kelembagaan; e. kebutuhan penerima; dan f. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang. Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 24. 5 Urun Saham Urun Saham merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Pemerintah Pusat Pemda Masyarakat Ketentuan pemberian urun saham a. memiliki peluang berkembang dan mampu mendorong perwujudan kawasan di sekitarnya; dan/atau b. sesuai dengan prioritas pembangunan. Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang penyertaan saham oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah untuk pengembangan kegiatan Pemanfaatan Ruang di lokasi tertentu. a. Memperkuat atau meningkatkan modal dan/atau saham kegiatan Pemanfaatan Ruang yang perlu didorong perwujudannya; b. Meningkatkan peran Masyarakat serta menciptakan rasa memiliki Masyarakat terhadap guna lahan tertentu; dan c. Mencegah alih fungsi lahan pada kawasan tertentu yang disebabkan oleh keterbatasan sumber daya. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang kurang berkembang; dan/atau c. Besaran dan mekanisme urun saham b. kawasan yang memiliki peluang berkembang dan mampu mendorong perwujudan kawasan di sekitarnya. Penetapan besaran dan mekanisme urun saham paling sedikit mempertimbangkan aspek a. nilai strategis kegiatan Pemanfaatan Ruang terhadap pengembangan wilayah dan kawasan; b. nilai aset dan peluang pengembangan; c. biaya dan manfaat; d. kapasitas kelembagaan; e. kebutuhan penerima; dan f. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang. Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 25. 8 6 Fasilitasi PKKPR Fasilitasi PKKPR Ketentuan pemberian Fasilitasi PKKPR Fasilitasi PKKPR diberikan untuk kegiatan Pemanfaatan Ruang laut Pemberian fasilitasi PKKPR dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang kelautan Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 26. 7 Penyediaan Prasarana dan Sarana Penyediaan Prasarana dan Sarana merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Ketentuan penyediaan prasarana & sarana a. memiliki keterbatasan prasarana dan sarana pendukung; b. memiliki peluang berkembang dan mampu memberikan dampak positif; dan/atau c. sesuai dengan prioritas pembangunan. Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang bantuan pembangunan prasarana dan sarana untuk mendorong pengembangan wilayah dan kawasan sesuai dengan RTR. a. Memberikan daya tarik berupa kelengkapan prasarana dan sarana untuk mempercepat perwujudan kawasan; b. Penguatan Struktur Ruang dalam mendorong perwujudan kawasan sesuai dengan RTR; dan c. Memberikan efek berganda pada percepatan pembangunan daerah. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang kurang berkembang akibat keterbatasan prasarana dan sarana; c. Bentuk prasarana & sarana yang dibutuhkan; dan d. Mekanisme penyediaan prasarana dan sarana Bentuk penyediaan prasarana & sarana a. sistem jaringan prasarana; b. fasilitas umum; dan/atau c. fasilitas sosial. Penetapan bentuk prasarana dan sarana serta mekanisme penyediaan prasarana dan sarana mempertimbangkan aspek a. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang; b. jenis prasarana dan sarana yang dibutuhkan; c. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; d. ketersediaan sumber daya; dan e. kemitraan. b. kawasan yang baru dikembangkan; dan/atau c. kawasan yang menjadi prioritas pembangunan nasional atau daerah. Pemda Pemda lainnya Masyarakat Pemerintah Pusat Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 27. 8 Pemberian Penghargaan Pemberian Penghargaan merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Ketentuan pemberian penghargaan a. mendukung Penyelenggaraan Penataan Ruang; b. mendukung perwujudan Struktur Ruang; c. mendukung perwujudan Pola Ruang; d. mendukung perwujudan kawasan strategis; dan/atau e. mendukung Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk perwujudan RTR. Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang pengakuan terhadap kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang yang berkualitas dan/atau partisipasi Masyarakat dalam perwujudan RTR. a. Memotivasi Pemerintah Daerah agar memiliki kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang yang baik dan berkualitas; b. Memberikan bantuan finansial dan/atau nonfinansial dalam mempertahankan dan/atau meningkatkan kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang; dan c. Mendorong partisipasi Masyarakat dalam perwujudan RTR. a. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang b. Bentuk penghargaan Bentuk penghargaan piagam Penetapan bentuk penghargaan serta mekanisme pemberian penghargaan Dapat dilakukan melalui penilaian kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang Pemda Pemda lainnya Masyarakat c. Mekanisme pemberian penghargaan Pemerintah Pusat barang uang bentuk penghargaan lainnya Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 28. 9 Publikasi atau Promosi Publikasi atau Promosi merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Ketentuan pemberian publikasi atau promosi a. merupakan program pembangunan prioritas; dan/atau b. memberikan dampak positif bagi sosial, ekonomi, dan/atau lingkungan. Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang penyebarluasan informasi terkait kegiatan atau kawasan prioritas melalui media cetak, media elektronik, maupun media lainnya. a. Memperkenalkan atau mempromosikan suatu kawasan; dan b. Mendorong perwujudan kawasan dan kegiatan prioritas nasional atau daerah. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang baru dikembangkan; b. kawasan yang menjadi prioritas pembangunan nasional atau daerah; dan/atau c. kawasan yang menjaga kelestarian lingkungan. c. Bentuk publikasi atau promosi. Bentuk Publikasi/Promosi Pemda Pemda lainnya Masyarakat Media elektronik Pemerintah Pusat Media cetak Media lainnya Bentuk dan Ketentuan Insentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 29. Bentuk dan Ketentuan Disinsentif 1 Kewajiban Memberi Kompensasi atau Imbalan Kewajiban Memberi Kompensasi atau Imbalan merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Ketentuan kewajiban memberi kompensasi atau imbalan a. dapat berpotensi menimbulkan kerusakan; b. dapat berpotensi menimbulkan degradasi lingkungan; dan/atau Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang kewajiban memberikan ganti kerugian terhadap pihak-pihak yang dirugikan akibat dampak negatif kegiatab Pemanfaatan Ruang dan/atau melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR a. Mengantisipasi kerusakan dan/atau degradasi lingkungan serta dampak negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan b. Mencegah kerugian yang ditimbulkan akibat kegiatan Pemanfaatan Ruang. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang berpotensi melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR: b. kawasan yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan/atau degradasi lingkungan serta eksternalitas negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan Ruang terhadap kawasan di sekitarnya; dan/atau c. kawasan yang menerima jasa lingkungan hidup. c. Bentuk kompensasi/imbalan; dan d. Besaran & mekanisme kewajiban memberi kompensasi atau imbalan Bentuk kompensasi/imbalan a. Uang atau denda administratif; b. penyediaan fasilitas publik lengkap dengan penyampaian desain dan kajian teknis yang menjelaskan adanya upaya pengurangan dampak negatif kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan/atau c. bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang. Penetapan bentuk kompensasi/imbalan serta besaran & mekanisme kewajiban memberi kompensasi/imbalan mempertimbangkan aspek a. jenis dampak yang ditimbulkan; b. kebutuhan penerima kompensasi atau imbalan; c. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang; d. potensi perubahan lahan pada kawasan sekitar akibat Pemanfaatan Ruang; e. kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang berpotensi terkena dampak; Pemda Masyarakat Pemerintah Pusat c. dapat berpotensi menimbulkan eksternalitas negatif lainnya dari kegiatan Pemanfaatan Ruang terhadap kawasan di sekitarnya. f. kerawanan kawasan sekitar terhadap bencana; g. luasan kawasan yang berpotensi terkena dampak; h. jangka waktu terjadinya dampak; i. tingkat kesulitan penanganan dampak; dan j. ketersediaan kajian teknis terkait dampak yang berpotensi timbul. Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 30. 2 Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Ketentuan pembatasan penyediaan prasarana dan sarana a. berpotensi mengganggu kinerja kawasan; b. berpotensi mengganggu karakteristik kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan/atau c. berpotensi menimbulkan dampak negatif dari aspek sosial, ekonomi, dan/atau lingkungan. Kriteria lokasi Kriteria jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang pembatasan penyediaan jaringan transportasi beserta sarana pendukungnya dan/atau prasarana dan sarana lainnya pada kawasan tertentu. a. Mengurangi daya tarik dan daya saing kawasan tertentu; b. Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi pembangunan pada kawasan yang dibatasi pengembangannya sesuai dengan RTR; dan c. Mengarahkan pembangunan. a. Lokasi b. Jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang a. kawasan yang berpotensi melampaui ketentuan dalam peraturan zonasi dan/atau KKPR: b. kawasan yang berpotensi terlampaui daya dukung dan daya tampungnya; c. kawasan yang dilindungi dan/atau dilestarikan; dan/atau d. kawasan yang rentan terhadap pengembangan kegiatan tertentu. c. Bentuk pembatasan penyediaan prasarana sarana d. Mekanisme pembatasan penyediaan prasarana dan sarana Bentuk Pembatasan a. jaringan transportasi beserta prasarana pendukungnya; dan/atau b. prasarana dan sarana lainnya. Penetapan bentuk dan mekanisme pembatasan prasarana dan sarana mempertimbangkan aspek a. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan pembatasan penyediaan prasarana dan sarana; b. standar pelayanan; c. lokasi; d. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang; Pemda Pemda lainnya Masyarakat Pemerintah Pusat e. jenis prasarana dan sarana yang dibatasi; f. kondisi sosial dan ekonomi masyarakat lokal; dan g. koordinasi dengan pihak penyedia prasarana dan sarana. Bentuk dan Ketentuan Disinsentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 31. 3 Pemberian Status Tertentu Pemberian Status Tertentu merupakan: Bertujuan untuk kewenangan pemberian Ketentuan pemberian status tertentu a. penetapan dan penyebarluasan informasi kawasan rawan bencana; dan/atau b. penyebarluasan informasi kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang. Kriteria lokasi Bentuk Status Tertentu pelekatan predikat atau keterangan tertentu pada kawasan rawan bencana dan/atau Pemerintah Daerah yang memiliki kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang rendah. a. Mengurangi daya tarik kegiatan Pemanfaatan Ruang pada kawasan rawan bencana; b. Mencegah, membatasi, dan/atau mengurangi kegiatan Pemanfaatan Ruang pada kawasan rawan bencana; dan c. Meningkatkan kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang. a. Lokasi b. Bentuk status tertentu a. kawasan rawan bencana; dan/atau b. daerah dengan kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang rendah. c. Mekanisme pemberian status tertentu Bentuk dan mekanisme pemberian status tertentu paling sedikit mempertimbangkan aspek a. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan pemberian status tertentu; b. lokasi; c. jenis kegiatan Pemanfaatan Ruang; d. tingkat kerawanan dan kerentanan kawasan terhadap bencana; dan e. kondisi sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Pemda Pemerintah Pusat a. hasil kajian dan/atau kejadian bencana; dan/atau b. hasil penilaian kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang. Pemberian status tertentu dilakukan berdasarkan Dalam hal kawasan ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana pemberian status tertentu wajib dilengkapi dengan pemasangan informasi pemberitahuan yang memuat status kawasan serta kewajiban yang diterapkan kepada pihak yang akan mengusahakan kawasan Bentuk dan Ketentuan Disinsentif…(lanjutan) Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 32. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF Ketentuan Pemantauan dan Evaluasi 1) Pemantauan dan evaluasi pemberian Insentif dan/atau Disinsentif merupakan pemantauan dan evaluasi terhadap keberlanjutan kegiatan Pemanfaatan Ruang yang diberikan Insentif dan/atau Disinsentif. 2) Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh pemberi Insentif dan/atau Disinsentif dan Instansi yang membidangi Penataan Ruang. 3) Pemantauan dan evaluasi paling sedikit dilakukan terhadap: a. bentuk Insentif dan/atau Disinsentif yang diberikan; b. pemberi Insentif dan/atau Disinsentif; c. penerima Insentif dan/atau Disinsentif; dan d. pembiayaan pelaksanaan pemberian Insentif dan/atau Disinsentif. 1) Pencabutan Insentif dapat dilakukan dalam hal: a. penerima Insentif tidak lagi melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Ruang yang dipersyaratkan sebagai penerima Insentif; b. Pemanfaatan Ruang yang ada telah dialihfungsikan oleh penerima Insentif; dan/atau c. kegiatan Pemanfaatan Ruang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Pencabutan Insentif dilaksanakan melalui tahapan: a. pemberian peringatan; dan b. pengurangan pemberian Insentif atau pencabutan Insentif. 3) Pencabutan Insentif dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Menteri dan/atau instansi yang membidang penataan ruang. Penerapan pemberian, hasil pemantauan dan evaluasi pemberian Insentif dan/atau Disinsentif serta pengadministrasian pemberian Insentif dan/atau Disinsentif dilaporkan secara berjenjang kepada gubernur dan Menteri paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sesuai kebutuhan. Disinsentif Pencabutan Insentif Dalam hal penerima Disinsentif tidak melaksanakan Disinsentif yang diberikan, penerima Disinsentif dapat dikenai Sanksi Administratif berupa peringatan tertulis dan/atau denda administratif. Hasil Pemantauan dan Evaluasi Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 33. sanksi administratif dikenakan kepada: menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang undangan dinyatakan sebagai milik umum dilakukan terhadap setiap Orang yang melakukan pelanggaran Pemanfaatan Ruang tidak mematuhi ketentuan pemanfaatan ruang dalam RTR a. Peringatan tertulis; b. Denda administratif; c. Penghentian sementara kegiatan; d. Penghentian sementara pelayanan umum; Jenis sanksi administratif f. Penutupan lokasi; g. Pencabutan KKPR; h. Pembatalan KKPR; i. Pembongkaran bangunan; dan/atau j. Pemulihan fungsi ruang Orang yang dikenakan Sanksi Administratif dapat mengajukan keberatan dan banding administrasi Dapat dilaksanakan secara a. langsung b. bertahap c. kumulatif 33 D.PENGENAANSANKSIADMISITRATIF Melayani, Profesional, Terpercaya tidak menaati RTR yang telah ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang a. Pemanfaatan Ruang yang tidak memiliki KKPR; dan/atau b. Pemanfaatan Ruang yang tidak mematuhi ketentuan dalam muatan KKPR. berupa penutupan akses secara sementara maupun permanen, yang terdiri atas: a. menutup akses ke pesisir pantai, sungai, danau, situ, dan sumber daya alam serta prasarana publik; b. menutup akses terhadap sumber air; c. menutup akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau; d. menutup akses terhadap fasilitas pejalan kaki; e. menutup akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi bencana; dan/atau f. menutup akses terhadap jalan umum tanpa izin pejabat yang berwenang.
  • 34. DASAR PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF a Hasil penilaian pelaksanaan KKPR memuat informasi ketidaksesuaian kegiatan Pemanfaatan Ruang dengan ketentuan dalam KKPR Hasil Pengawasan Penataan Ruang merupakan hasil Pengawasan Penataan Ruang yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pengaduan atau pelaporan Masyarakat terdiri atas a. pengaduan atau pelaporan secara langsung; atau b. pengaduan atau pelaporan secara tidak langsung melalui media daring yang disediakan sebagai sarana pengaduan atau laporan oleh pejabat yang berwenang dan/atau media jurnalistik Hasil temuan atau pengamatan langsung di lapangan merupakan hasil temuan langsung atau pengamatan di lapangan oleh petugas yang memiliki tugas dan fungsi di bidang Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengawasan Penataan Ruang Hasil Audit Tata Ruang memuat informasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang b c d e Melayani, Profesional, Terpercaya hasil penilaian pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang hasil audit tata ruang pengaduan atau pelaporan masyarakat hasil Pengawasan Penataan Ruang Temuan atau pengamatan langsung di Lapangan rekomendasi Forum Penataan Ruang
  • 35. KRITERIA DAN KLASIFIKASI PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF Sanksi administratif dikenakan berdasarkan kriteria: a. besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang; b. besar atau kecilnya nilai manfaat pengenaan Sanksi Administratif yang diberikan terhadap Pemanfaatan Ruang; dan/atau c. besar atau kecilnya kerugian publik yang ditimbulkan akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang. a. menilai besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang, nilai manfaat pengenaan Sanksi Administratif yang diberikan terhadap Pemanfaatan Ruang; dan/atau kerugian publik yang ditimbulkan akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang; b. menentukan jenis Sanksi Administratif yang akan dikenakan terhadap pelanggaran Pemanfaatan Ruang; dan c. menentukan tenggat waktu yang diberikan pada setiap jenis Sanksi Administratif yang diberikan dalam hal hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada huruf a dinyatakan besar. Klasifikasi pengenaan Sanksi Administratif dituangkan dalam bentuk tabel Klasifikasi Pengenaan Sanksi Administratif 2 Besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang dapat dihitung dengan memperhatikan: a. besar atau kecilnya jumlah penduduk yang terkena dampak paling sedikit 500 (lima ratus) jiwa dan/atau radius dampak paling sedikit 500 (lima ratus) meter; dan/atau b. luas wilayah penyebaran dampak. Kriteria Pengenaan Sanksi Administratif 1 Besar atau kecilnya nilai manfaat pengenaan Sanksi Administratif yang diberikan terhadap Pemanfaatan Ruang dinilai dengan memperhatikan: a. manfaat untuk kepentingan umum yang ditetapkan dalam RTR; b. manfaat keberlanjutan fungsi kawasan; dan/atau c. manfaat selain yang dimaksud pada huruf a dan huruf b. Besar atau kecilnya kerugian publik yang ditimbulkan akibat pelanggaran Pemanfaatan Ruang dinilai dengan memperhatikan: a. kerugian fisik; b. kerugian sosial; c. kerugian ekonomi; dan/atau d. kerugian lingkungan. a b c Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 36. TAHAPAN PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF Tahapan Pengenaan Sanksi 1. Pelaksanaan inventarisasi kasus 2. Pengumpulan dan pendalaman materi, data, dan informasi 3. Penyusunan kajian teknis dan kajian hukum 4. Penetapan tindakan sanksi 5. Penyelenggaraan forum sosialisasi 6. Pengenaan sanksi administratif Pengenaan Sanksi Administratif serangkaian proses dan tindakan pengumpulan kasus yang diindikasikan sebagaipelanggaran pemanfaatan ruang. Indikasi kasus diperoleh melalui: a. laporan atau pengaduan dari masyarakat b. temuan oleh petugas yang membidangi pengendalian pemanfaatan ruang dan/atau pengawasan penataan ruang c. hasil pengawasan penataan ruang d. laporan hasil audit tata ruang. Pelaksanaan Inventarisasi Kasus 1. Pengumpulan dokumen 2. Survei lapangan 3. Wawancara dengan pihak terkait Pengumpulan dan Pendalaman Materi Paling sedikit memuat: A. data geografis dan adminitratif lokasi; B. bentuk pelanggaran pemanfaatan ruang; C. kronologis kasus pelanggaran pemanfaatan ruang; D. pihak yang terlibat atau pihak yang diduga melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang; E. delik pelanggaran pemanfaatan ruang yang disangkakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; F. hasil penilaian kriteria pengenaan sanksi administratif; G. Penyusunan tabel klasifikasi pengenaan sanksi administratif; dan H. kesimpulan dan rekomendasi penanganan kasus. Penyusunan Kajian Teknis dan Kajian Hukum Penetapan tindakan sanksi merupakan penetapan tindakan sanksi yang disepakati bersama berdasarkan hasil kajian teknis dan kajian hukum. Penetapan Tindakan Sanksi Dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada pihak yang diduga terlibat dan melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang (dilakukan paling sedikit 1 kali) Penyelenggaraan Forum Sosialisasi
  • 37. Kumulatif Bertahap Langsung Menunjuk salah satu atau beberapa sanksi administratif secara langsung setelah peringatan tertulis Jenis Sanksi Administratif a. Peringatan Tertulis b. Denda Administratif c. Penghentian sementara kegiatan d. Penghentian sementera pelayanan umum e. Penutupan lokasi f. Pencabutan KKPR g. Pembatalan KKPR h. Pembongkaran Bangunan i. Pemulihan Fungsi Ruang Diberikan sebanyak 3 kali, masing- masing dalam jangka waktu 7 hari kerja. Peringatan tertulis daoat disertai dengan tanda pemberitahuan (stiker, papan, spanduk, dan/atau media elektronik). Peringatan Tertulis mempertimbangkan: 1. nilai jual objek pajak; 2. luas lahan dan/atau luas bangunan 3. indeks kawasan 4. besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan Denda Administratif Diberikan untuk menghentikan paksa suatu kegiatan pemanfaatan ruang dalam jangka waktu tertentu. Kewajiban harus dipenuhi paling 25 hari kerja sejak surat diterbitkan . Penghentian Sementara Kegiatan diberikan untuk menutup lokasi kegiatan secara paksa dalam jangka waktu tertentu atau selamanya. Penutupan Lokasi Pembatalan KKPR Diberikan untuk menyatakan KKPR yang diberikan tidak berlaku lagi karena kesalahan prosedur atau administrasi dalam perolehan KKPR Pencabutan KKPR Diberikan karena pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan KKPR Pembongkaran Bangunan Kegiatan merobohkan atau menghancurkan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, dan/atau prasarana dan sarana. Dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan bangunan, keselamatan Masyarakat, dan kepentingan umum. dapat dilaksanakan dengan bantuan aparat penertiban. Pemulihan Fungsi Ruang upaya untuk merehabilitasi Ruang agar dapat kembali sesuai dengan fungsi yang ditetapkan dalam RTR. Jangka waktu pemulihan selama 30 hari kerja sejak keputusan. Biaya pemulihan dapat berasal dari denda administratif. TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF Melayani, Profesional, Terpercaya Dikenakan lebih dari satu jenis sanksi administratif Diberikan secara bertahan mulai dari tingkat yang ringan hingga tingkat yang berat Diberikan untuk menghentikan paksa pelayanan umum yang diberikan oleh penyedia jasa pelayanan umum dalam jangka waktu tertentu. Pengenaannya tidak boleh mengakibatkan masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya Penghentian Sementara Pelayanan Umum
  • 38. Pelaksanaan Audit Tata Ruang Tahapan Audit Tata Ruang Pelaksanaan Audit Tata Ruang didasarkan pada: a. temuan indikasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang diduga mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang, kerugian harta benda dan kerusakan barang, dan/atau kematian Orang; a. laporan atau pengaduan dari Masyarakat terkait adanya dugaan pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang; atau b. bencana yang diduga disebabkan adanya indikasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan Perubahan Fungsi Ruang. E. AUDITTATARUANG a. Pembentukan Tim Audit Tata Ruang; b. Perencanaan Audit Tata Ruang; c. Pelaksanaan Audit Tata Ruang; d. Penentuan Tipologi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang. Pembentukan Tim Audit Tata Ruang a. Tim Audit Tata Ruang pusat (wilayah nasional, KSN, dan kawasan lintas provinsi) b. Tim Audit Tata Ruang provinsi (wilayah provinsi dan kawasan lintas kab/kota) c. Tim Audit Tata Ruang kabupaten/kota (wilayah kab/kota yang bersangkutan) Pelaksanaan Audit Tata Ruang Dilakukan secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi. Audit Tata Ruang dilakukan untuk menilai: a. Perubahan Fungsi Ruang; b. kerugian terhadap harta benda dan kerusakan barang; c. pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang mengakibatkan kematian Orang. Perencanaan Audit Tata Ruang a. penentuan delineasi lokasi Audit Tata Ruang; b. penentuan jangka waktu Audit Tata Ruang; c. penentuan kebutuhan sarana Audit Tata Ruang; d. penentuan pembiayaan Audit Tata Ruang. Penentuan Tipologi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang Penentuan tipologi pelanggaran Pemanfaatan Ruang dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan Audit Tata Ruang.
  • 39. Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang dan Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang Penyusunan Laporan Hasil Audit Tata Ruang Melayani, Profesional, Terpercaya Laporan hasil Audit Tata Ruang paling sedikit memuat: a. delineasi lokasi Audit Tata Ruang; b. gambaran umum lokasi Audit Tata Ruang; c. hasil analisis Audit Tata Ruang; d. rekomendasi tindak lanjut; dan e. lampiran data pendukung. a. keputusan Menteri, untuk hasil Audit Tata Ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat; b. keputusan gubernur, untuk hasil Audit Tata Ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah provinsi; atau c. keputusan bupati/wali kota, untuk hasil Audit Tata Ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota dapat ditandatangani oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri dapat ditandatangani oleh pejabat dengan jabatan paling rendah pimpinan tinggi pratama atas nama gubernur atau bupati/wali kota Laporan hasil Audit Tata Ruang ditetapkan dengan: Disampaikan kepada Pemda provinsi, Pemda kab/kota, dan K/L terkait lainnya Disampaikan kepada Menteri, Pemda kab/kota, dan K/L terkait lainnya Disampaikan kepada Menteri, Pemda provinsi, dan K/L terkait lainnya. Tindak Lanjut Hasil Audit Tata Ruang Tindak lanjut hasil Audit Tata Ruang terdiri atas: a. penetapan kebijakan dan/atau pelaksanaan kegiatan sesuai rekomendasi dari pelaksana Audit Tata Ruang oleh pihak atau instansi terkait; dan/atau b. pelaksanaan penyidikan oleh penyidik pegawai negeri sipil Penataan Ruang untuk indikasi pelanggaran Pemanfaatan Ruang yang memenuhi unsur pidana Penataan Ruang
  • 40. Penyelesaian Sengketa VS Pemangku kepentingan a. Orang perseorangan b. Pemerintah Pusat c. Pemerintah Daerah d. Masyarakat Subjek Sengketa perselisihan yang terjadi akibat pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan Ruang perselisihan yang terjadi akibat adanya perubahan kebijakan, yang diakibatkan oleh: perubahan kebijakan sektoral perubahan RTR Kriteria Sengketa Wewenang dalam penyelesaian sengketa Negosiasi Musyawarah Mufakat tahap pertama penyelesaian sengketa tahap di luar pengadilan Pihak yang bersengketa Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota Masyarakat Pemerintah Pusat Menteri Menteri Menteri Pemerintah Daerah Provinsi Menteri Menteri Menteri dan Gubernur Gubernur Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota Menteri Menteri dan Gubernur Gubernur Bupati/Walikota Masyarakat Menteri Gubernur Bupati/Walikota Bupati/Walikota Pemangku kepentingan a. Orang perseorangan b. Pemerintah Pusat c. Pemerintah Daerah d. Masyarakat perubahan kebijakan pembangunan Diakibatkan oleh dampak kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTR Mediasi Melibatkanpihakketiga (Mediator: mengoordinasikan pihak yang bersengketa) Konsiliasi Melibatkan pihak ketiga (Konsiliator: menawarkan solusi untuk disepakati Para Pihak) F.PENYELESAIANSENGKETAPENATAANRUANG
  • 41. PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI NEGOSIASI N E G O S I A S I Negosiasi adalah upaya penyelesaian Sengketa Penataan Ruang antar Para Pihak Penyelesaian sengketa dengan negosiasi dilakukan oleh Para Pihak untuk mencapai kesepakatan mengenai tindakan tertentu untuk menyelesaikan Sengketa Penataan Ruang Dalam hal negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan, para pihak dapat: • menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa kepada Menteri, gubernur dan bupati/wali kota; • menempuh alternatif penyelesaian sengketa lainnya; atau • melanjutkan proses penyelesaian melalui pengadilan Dapat didaftarkan di Pengadilan Negeri untuk memperoleh akta perdamaian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Jika mencapai suatu kesepakatan penyelesaian sengketa penataan ruang melalui negosiasi, maka dibuat hasil kesepakatan yang ditandatangani para pihak PARA PIHAK Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 42. PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI MEDIASI Pengajuan Permohonan Para Pihak Pelaksanaan Mediasi Verifikasi dan Klarifikasi Menteri Gubernur Bupati/ Wali Kota Dirjen PPTR Kepala Perangkat Daerah bidang Penataan Ruang Penanganan permohonan dilakukan oleh: Permohonan diajukan kepada: Objek Sengketa Penataan Ruang Dilakukan oleh: Para Pihak Dirjen atau Kepala Perangkat Daerah bidang Penataan Ruang Ahli Apabila diperlukan + + paling lama 30 hari kerja sejak diterimanya permohonan a. menerima, menelaah, dan memeriksa kebenaran atau fakta-fakta; b. memutuskan permohonan merupakan Sengketa PR atau bukan; dan c. menyampaikan status pengaduan kepada pemohon. Laporan Verifikasi dan Klarifikasi dilengkapi dengan berita acara paling lama 30 hari kerja sejak diterimanya permohonan Para Pihak Mediator + Kesepakatan Ketidaksepakatan Dapat menempuh alternatif penyelesaian sengketa atau melalui pengadilan Dapat didaftarkan ke pengadilan negeri yang berwenang untuk memperoleh akta perdamaian Hasil: atau Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 43. PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI KONSILIASI Para Pihak Penelitian Menteri Gubernur Bupati/ Wali Kota Konsiliator Paling lambat 5 hari kerja setelah menerima permohonan Diajukan kepada: Paling lambat 10 hari kerja sejak menerima permintaan Sidang Konsiliasi paling lambat pada hari kesebelas Para Pihak Konsiliator Kesepakatan Ketidaksepakatan Ditandatangani para pihak dan dapat didaftarkan ke pengadilan negeri yang berwenang untuk memperoleh akta perdamaian Hasil: atau Saksi/Ahli Apabila diperlukan Daftar nama Konsiliator dipasang dan diumumkan di kantor Kementerian atau kantor Perangkat Daerah yang membidangi Penataan Ruang Konsiliator mengeluarkan anjuran tertulis Paling lambat 10 hari kerja sejak sidang Konsiliasi pertama + + Para Pihak wajib memberikan jawaban secara tertulis kepada Konsiliator berupa: persetujuan atau penolakan paling lambat 10 hari kerja setelah menerima anjuran tertulis Setuju Ditolak Hasil: atau Dapat melanjutkan penyelesaian melalui pengadilan *Konsiliator menyelesaikan tugasnya dalam waktu paling lama 30 hari kerja terhitung sejak menerima penugasan Pengajuan Permohonan Verifikasi dan Klarifikasi Penunjukan Konsiliator Pelaksanaan Konsiliasi Kesepakatan Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 44. HASIL PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR PENGADILAN • Hasil kesepakatan Negosiasi, Mediasi, dan Konsiliasi dapat berupa Insentif, Disinsentif, penggantian yang layak, revisi kebijakan, dan/atau revisi peraturan perundang-undangan • Hasil kesepakatan Negosiasi, Mediasi, dan Konsiliasi dapat didaftarkan ke pengadilan negeri yang berwenang dengan melampirkan hasil kesepakatan untuk memperoleh akta perdamaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 45. PENYELESAIAN SENGKETA PENATAAN RUANG ANTAR PEMERINTAH K O O R D I N A S I sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Antar-kementerian/lembaga Pemerintah Pusat–Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah–Pemerintah Daerah Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 46. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KESEPAKATAN PENYELESAIAN SENGKETA PENATAAN RUANG • Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan penyelesaian Sengketa Penataan Ruang di luar pengadilan sesuai dengan kewenangannya. • Pemantauan dan evaluasi dituangkan dalam: a. berita acara pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan penyelesaian Sengketa Penataan Ruang di luar pengadilan; dan b. laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan penyelesaian Sengketa Penataan Ruang di luar pengadilan. • Hasil pemantauan dan evaluasi diinformasikan kepada Para Pihak dan dapat dipublikasikan kepada Masyarakat. Melayani, Profesional, Terpercaya
  • 47. Pengawasan Penataan Ruang diselenggarakan untuk: menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang menjamin terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang Objek Kinerja Pemerintah Daerah pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang fungsi dan manfaat Penyelenggaraan Penataan Ruang Subjek Pelaksana Menteri Gubernur Bupati/Wali kota terhadap kinerja terhadap kinerja *apabila tidak dilakukan oleh Pemda Provinsi dan/atau Pemerintah Pusat memiliki perhatian khusus Tujuan dan Objek Kinerja Pengawasan Penataan Ruang pemenuhan standar pelayanan bidang penataan ruang + pemenuhan standar teknis Kawasan (daftar periksa) Menteri dan/atau Gubernur Bupati/Wali kota membentuk Inspektur Terobosan Pengawasan Penataan Ruang terhadap kinerja Masyarakat *apabila tidak dilakukan oleh Pemda Kabupaten/Kota dan/atau Pemda Provinsi memiliki perhatian khusus *Menteri dapat memberikan sanksi kepada Pemda apabila tidak melakukan pengawasan ASN Non ASN *perlu mempunyai lisensi berdasarkan peraturan perundang-undangan G.PENGAWASANPENATAANRUANG dapat membentuk Tugas Inspektur: a. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja Turbinlak b. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja fungsi dan manfaat; c. membantu pelaksanaan pengawasan kinerja pemenuhan standar pelayanan bidang PR; dan d. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pemenuhan Standar Teknis Kawasan
  • 48. Pengawasan Penataan Ruang Pengawasan Khusus Pengawasan Penataan Ruang dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun sejak RTRW ditetapkan Pengawasan Khusus dilakukan dalam hal terdapat kondisi khusus yang bersifat mendesak dan menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti yang muncul dari hasil penilaian kinerja Pengaturan Penataan Ruang, Pembinaan Penataan Ruang, dan Pelaksanaan Penataan Ruang, dan/atau laporan atau aduan Masyarakat Bentuk Kegiatan merekonstruksi terjadinya kondisi khusus hasil pengawasan penataan ruang laporan memuat tingkat kinerja dan rekomendasi: Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai baik (sebagian besar indikator kinerja terpenuhi) Peran Masyarakat dalam Pengawasan Penataan Ruang menganalisis dampak dan prediksi merumuskan alternatif penyelesaian kondisi khusus Bentuk Kegiatan Pemantauan Evaluasi Pelaporan pengamatan terhadap penyelenggaraan penataan ruang secara langsung, tidak langsung, dan/atau berdasarkan informasi dari Masyarakat penilaian terhadap tingkat pencapaian Penyelenggaraan Penataan Ruang secara terukur dan objektif kegiatan penyusunan dan penyampaian laporan hasil pengawasan penataan ruang masyarakat sarana penyampaian laporan dan/atau aduan Pemerintah Pusat dan Pemda menyediakan Dapat membantu Pengawasan Penataan Ruang Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai sedang (sebagian indikator kinerja terpenuhi) Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai buruk (sebagian besar indikator kinerja tidak terpenuhi) Kondisi Khusus berdampak besar, menjadi perhatian publik, dan/atau bersifat strategis nasional predikat kepatuhan tinggi predikat kepatuhan sedang predikat kepatuhan rendah hasil penilaian kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang yang bersifat ekstrem dari hasil rata-rata Permasalahan : PENGAWASANPENATAANRUANG…(lanjutan)
  • 49. TERIMA KASIH Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional ditjenpptr ditjenpptr@atrbpn.go.id ditjenpptr.atrbpn.go.id