SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
Baixar para ler offline
PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI
Disusun Oleh :
Devi Adhelismayani .P / 33116002
Ahmad Mujahid / 33116003
Andi Ananda .M / 33116051
Nur Ainun / 33116062
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2018
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah yang berjudul “Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi” ini dibuat
sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi Bioproses.
Disusun Oleh:
Devi Adhelismayani .P / 33116002
Ahmad Mujahid / 33116003
Andi Ananda .M / 33116051
Nur Ainun / 33116062
Makassar, 1 Mei 2018
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Teknologi Bioproses
Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Muhammad Saleh, S.T M.Si
NIP : 19670081993031001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembuatan Bioetanol
Dari Jerami Padi” sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi
Bioproses.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak dan berbagai referensi jurnal, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, menjadi
inspirasi bagi pembaca dan dapat diterapkan di masyarakat.
Makassar, 1 Mei 2018
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioetanol
2.2 Bahan Baku Bioetanol
2.3 Mikroba Yang Digunakan Dalam Fermentasi Bioetanol
2.4 Manfaat Bioetanol Secara Umum
BAB III CARA PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI
3.1 Prosedur Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi
3.2 Diagram Alir Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi
3.3 Penerapan Bioetanol Dari Jerami Padi
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui atau non renewable, keberadaannya hingga saat ini menempati
urutan pertama sebagai sumber energi. Salah satu turunan minyak bumi yang
banyak digunakan pada industri kecil dan rumah tangga adalah minyak tanah
dan saat ini pemerintah telah melakukan sedikit peralihan penggunaan dari
bahan bakar minyak tanah kedalam bentuk bahan bakar berupa gas. Namun hal
tersebut dapat memberikan efek bahaya yang sangat besar, karena apabila
partikel suatu gas tersebut keluar dan menemui suatu ruang yang memiliki
percikan api, hal itu akan menimbulkan kebakaran yang besar. Pertambahan
penduduk yang sangat pesat mengakibatkan banyaknya penggunaan bahan
bakar berupa minyak tanah dan gas pada skala rumah tangga, sehingga hal ini
dapat menyebabkan semakin berkurangnya persediaan minyak bumi. Hal ini
mendorong pemerhati untuk membuat sumber energi yang terbarukan berupa
bioetanol yang tentunya baik untuk didukung kegunaannya dan juga bersifat
ramah lingkungan serta tidak membahayakan kegunaanya untuk lingkungan.
Bioetanol mempunyai kelebihan selain ramah lingkungan,
penggunaannya sebagai bahan bakar kompor terbukti lebih hemat dan efisiensi
dalam proses pembakarannya. Selain itu, pembuatannya bisa dilakukan di
rumah dengan mudah dan lebih ekonomis dibandingkan menggunakan minyak
tanah. Bahan baku produksi bioetanol diklasifikasikan menjadi tiga kelompok
yaitu gula (gula tebu, gula bit, dan molase), pati (jagung, singkong, dan
kentang), dan selulosa (limbah pertanian seperti jerami padi).
Kemajuan bidang teknologi menggerakkan masyarakat untuk
memanfaatkan bahan-bahan yang tidak bermanfaat menjadi produk baru yang
bermutu. Salah satunya adalah memanfaatkan limbah jerami padi.
2
Ketersediaaan yang cukup melimpah, terutama sebagai limbah pertanian,
menjadikan bahan ini berpotensi sebagai salah satu alternatif baru bahan baku
pembuatan bioetanol. Alternatif tersebut adalah pemanfaatan bahan berselulosa.
Kandungan selulosa dalam jerami padi tinggi sehingga jerami padi sangat
potensial dikembangkan sebagai substrat dalam produksi bioetanol. Bahan
berselulosa dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol karena bahan berselulosa ini
bila dihidrolisis akan menghasilkan gula dan dilanjutkan dengan fermentasi
akan menghasilkan bioetanol.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1) Mengapa jerami padi dipilih dalam pembuatan bioetanol ?
2) Bagaimana cara pembuatan bioetanol melalui delignifikasi ?
3) Bagaimana cara pembuatan bioetanol melalui hidrolisis selulosa yang
menghasilkan gula ?
4) Bagaimana cara pembuatan bioetanol melalui fermentasi dan mikroba apa
yang digunakan?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioetanol
Krisis energi dunia merupakan masalah yang sedang dihadapi banyak
negara di dunia termasuk Indonesia. Krisis ini terjadi akibat ketergantungan
pemenuhan energi bahan bakar dunia yang berasal dari bahan bakar fosil,
sedangkan bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui dan ketersediaannya di dunia sangat terbatas. Oleh karena itu
sangat diperlukan usaha-usaha pencarian sumber energi alternatif untuk
mengatasi masalah krisis energi. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah
Republik Indonesia memprogramkan suatu rancangan yaitu menggunakan
limbah-limbah pertanian sebagai pengganti bahan bakar bioetanol.
Bioetanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol
adalah C2H5OH, sedang rumus empirisnya C2H6O atau rumus bangunnya CH3-
CH2-OH. Bioetanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang
terangkai pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok
hidroksil (-OH). Bioetanol merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai
bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya terbarukan.
Bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber
karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme.
2.2 Bahan Baku Bioetanol
Bioetanol diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu gula, pati dan
selulosa. Sumber gula yang berasal dari gula tebu, gula bit, molase dan buah-
buahan dapat langsung dikonversi menjadi etanol. Sumber dari bahan berpati
seperti jagung, singkong, kentang dan akar tanaman harus dihidrolisis terlebih
dahulu menjadi gula. Sumber selulosa yang berasal dari kayu, limbah pertanian,
limbah pabrik pulp dan kertas, semuanya harus dikonversi menjadi gula dengan
bantuan asam mineral.
4
1) Ampas tebu
Bagasse atau ampas tebu merupakan limbah padat sisa penggilingan
batang tebu (Sacharum officinarum). Sebagian besar bagasse dimanfaatkan
sebagai bahan bakar boiler, namun selalu ada sisa bagasse yang tidak
termanfaatkan yang disebabkan oleh stok bagasse yang melebihi kebutuhan
pembakaran oleh boiler pabrik.. Bagasse tebu saat ini belum banyak
dimanfaatkan.
Material biomassa berupa lignoselulosa yang terdiri dari komponen-
komponen gula. Komponen gula ini berupa selulosa dan hemiselulosa yang
dengan perlakuan khusus dapat diubah menjadi gula fermentasi. Material
berbasis lignoselulosa (lignocellulosic material) memiliki substrat yang
cukup kompleks karena didalamnya terkandung lignin, polisakarida, zat
ekstraktif, dan senyawa organik lainnya.
Proses pembuatan bioetanol dari limbah ampas tebu (bagasse) dan
berapa kadar bioetanol yang dihasilkan dari limbah ampas tebu (bagasse)
melalui proses sakarifikasi dan fermentasi.
2) Bonggol pisang
Umbi batang (bonggol) pisang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan bioethanol karena bonggol pisang memiliki komposisi 76% pati,
20% air. Bonggol pisang dapat dimanfaatkan dengan diambil patinya. Pada
pembuatan bioethanol menggunakan bonggol pisang dipilih meode
hidrolisis asam dipilih karena memiliki keuntungan antara lain tidak adanya
kebutuhan penggunaan enzim karena enzim memiliki harga yang relative
mahal, hasil etanol lebih tinggi, dan mengurangi resiko kontaminasi, gula
hasil hidrolisis tidak menghambat proses hidrolisis itu sendiri dan reaksi
jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan enzim. Setelah melalui proses
hidrolisis maka selanjutnya dilakukan tahapan fermentasi.
3) Jerami padi
5
Jerami padi mengandung lignin dan hemiselulosa. Oleh karena itu,
selulosa dalam jerami padi diisolasi terlebih dahulu dengan cara
menghilangkan lignin (delignifikasi) dan dilanjutkan dengan hidrolisis. Dari
persiapan sampel serbuk jerami dihasilkan serbuk jerami berwarna cokelat
muda yang akan digunakan untuk proses delignifikasi. Delignfikasi adalah
suatu proses pembebasan lignin dari suatu senyawa kompleks. Substrat
jerami dari hasil delignifikasi kemudian dilakukan proses hidrolisis
tujuannya untuk mendapatkan glukosa. Lalu jerami padi dihidrolisis dengan
menggunakan asam klorida, lalu melalui tahap terakhir yaitu fermentasi.
2.3 Mikroba Yang Digunakan Dalam Fermentasi Bioetanol
Fermentasi bioetanol dapat didefenisikan sebagai proses penguraian gula
menjadi bioetanol dan karbondioksida yang disebabkan enzim yang dihasilkan
oleh massa sel mikroba. Perubahan yang terjadi selama proses fermentasi adalah
glukosa menjadi bioethanol oleh sel-sel ragi.
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Glukosa Ragi Etanol
Mikroba yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir
dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah
Acetobacter xylinum, sedangkan contoh kapang adalah Rhizopus sp,
Sacharomyces cerevisiae dan sebagainya.
Untuk proses fermentasi yang menggunakan khamir / yeast. Khamir /
yeast (ragi) yang digunakan adalah Sacharomyces cereviseae. Khamir tersebut
dapat berbentuk bahan murni pada media agar – agar atau dalam bentuk yeast
yang diawetkan (dried yeast). Misalnya ragi roti dengan dasar pertimbangan
teknik dan ekonomis.
1. Clostridium thermocellum
Clostridium thermocellum adalah bakteri termofilik yang anaerobik
memiliki kemampuan mendegradasi selulosa kompleks ke bentuk etanol.
6
Selain Clostridium thermocellum, bakteri termofilik anaerob lain, Clostridium
stercorarium, baru-baru ini diketahui mempunyai pula sifat selulolitik pula.
Menutut Viljoen, et al. bahwa Clostridium thermocellum didapat setelah
mengisolasi dari kotoran kuda. Bakteri Clostridium thermocellum tersebar
luas di alam, habitatnya adalah bahan organik yang di dekomposisi.
Clostridium thermocellum dapat pula ditemukan di pengolahan limbah
pertanian, saluran pencernaan, lumpur, tanah, dan mata air panas . Clostridium
thermocellum dapat tumbuh di lingkungan anaerobiosis dan temperatur
termofilik. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 60-64 °C dan pH
optimum berkisar 6,1-7,5.
2. Zymomonas mobilis
Zymomonas mobilis dapat mengubah gula menjadi etanol melalui
fermentasi lebih cepat dari ragi dan tahan terhadap konsentrasi etanol yang
tinggi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika enzim-enzim yang digunakan
untuk reaksi hidrolisis pati dan selulosa dapat dimasukkan ke dalam bakteri
Zymomonas mobilis, sehinggal gula yang dihasilkan dapat langsung
difermentasi menjadi etanol.
3. Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae merupakan organism uniseluler yang
bersifat makhluk mikroskopis dan disebut sebagai jasad sakarolitik, yaitu
menggunakan gula sebagai sumber karbon untuk metabolisme.
Saccharomyces cerevisiae mampu menggunakan sejumlah gula diantaranya
sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, mannose, maltose dan maltotriosa.
Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroba yang paling banyak digunakan
pada fermentasi alcohol karena dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap kadar
alcohol yang tinggi, tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap aktif
melakukan aktivitasnya pada suhu 4-320C.
2.4 Manfaat Bioetanol Secara Umum
7
Selain digunakan sebagai bahan bakar, berikut beberapa contoh
penggunaan etanol yang lain adalah :
1) Sebagai pelarut / solvent yang baik untuk zat organik maupun anorganik.
2) Sebagai bahan dasar industri asam cuka, ester, spirtus, asetaldehid.
3) Untuk campuran minuman setelah diencerkan kadarnya dan ditambahkan
aroma dan assence sebagai desinfektan, dalam kadar yang kecil (rendah)
sebagai campuran industri farmasi, kosmetik dan preparat.
4) Sebagai antiseptik topical (permukaan) dan sebagai bahan baku pembuatan
eter dan etil ester.
5) Dapat digunakan sebagai bahan bakar (gasohol) dan sebagai sumber karbon
atau protein bersel tunggal.
8
BAB III
CARA PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI
3.1 Prosedur Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi
Adapun beberapa tahapan-tahapan yang perlu kita lakukan dalam
pembuatan bioetanol, yaitu sebagai berikut.
1) Persiapan Bahan Baku
Jerami padi dicuci dengan menggunakan air, lalu dikeringkan
dibawah sinar matahari selama 2 hari, kemudian jerami padi dihaluskan
dengan menggunakan mesin penghalus. Kemudian diperoleh jerami padi
yang telah halus.
2) Proses Delignifikasi
Masukkan jerami padi ke dalam tangki yang dirangkai menggunakan
kompor, lalu tambahkan NaOH 15% sampai semua serbuk jerami padi
terendam, lalu panaskan selama 1 jam, selanjutnya saring menggunakan
saringan dan diambil residunya, kemudian residu dicuci menggunakan air
bersih dan keringkan residu di udara terbuka. Sehingga didapatkan jerami
yag bebas dari lignin.
3) Proses Hidrolisis
Semua hasil residu dimasukkan ke dalam tangki yang dirangkai
menggunakan kompor dan tambahkan HCl 0,1 N sebanyak 4500 L, lalu
dilakukan pemanasan selama 2 jam setelah itu dinginkan cairan pada udara
terbuka. Sehingga didapatkan cairan jerami yang mengandung glukosa.
4) Pembuatan Starter Sacharomyces Cereviseae
Larutan hasil hidrolisis diukur pH nya, pH larutan harus berada pada
pH 4-5, apabila pH tidak berada pada range tersebut maka tambahkan HCl
0,1 N hingga tercapai pH yang diharapkan, kemudian memasukkan hasil
hidrolisis kedalam jeregen plastik, lalu tambahkan 0,03 kg urea dan 9 kg
9
ragi roti kemudian tutup jeregen plastik kemudian diamkan pada suhu
kamar selama 1x 24 jam. Sehingga didapatkan starter sacharomyces
cereviseae
5) Proses Fermentasi
Masukkan hasil hidrolisis kedalam drum plastic, lalu tambahkan
0,27 kg urea kemudian tambahkan starter kedalam drum plastik, tutup drum
plastic dan didiamkan selama 7 hari pada suhu ruang. Maka diperoleh
larutan hasil fermentasi yaitu bioetanol.
6) Proses Pemurnian Bioetanol
Masukkan hasil dari fermentasi kedalam drum, kemudian panaskan
selama 2 jam, hingga etanol menguap. Etanol yang menguap mengalir
melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi
etanol cair. Hasil dari proses destilasi berupa bioetanol 74%.
3.2 Diagram Alir Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi
Cuci Keringkan Tangki
NaOH 15% Panaskan
Haluskan
Panaskan
Saring
Panaskan
Keringkan
Residu
9 kg ragi
roti
HCl 0,1
N
Pemanasan Dinginkan
Cairan
glukosa
Ukur
pH
HCl
0,1 N
Jeregen
plastik
0,03 kg
urea
Jerami padi
yang halus
Cuci
Residu
Jerami
bebas
lignin
Tangki
10
v
3.3 Penerapan Bioetanol Dari Jerami Padi
Bioetanol yang dapat digunakan untuk bahan bakar pengganti minyak
tanah harus memiliki kadar bioetanol >70%, lalu dapat digunakan pada kompor
bioetanol yaitu kompor gastrik.
Bioetanol
74%
Selama
1x24 jam
Starter
Sacharomyces
Cereviseae
Hasil
hidrolisis
kedalam drum
plastik
Tutup
jeregen
0,27 kg
urea
Starter Tutup 7 hari,
suhu ruang
Bioetanol
Destilasi Sederhana
Kompor Bioetanol
11
Gambar 1, Kompor Gastrik
Adapun cara penggunaan kompor gastrik yaitu mengisi botol plastik putih
dengan bioetanol, lalu taruh botol berisi bioetanol pada bagian atas kompor,
kemudian mengisi baterai 9 volt pada bagian samping kompor yang digunakan
sebagai kebutuhan listrik, lalu tekan saklar kearah depan, lalu putar knop kompor
dan pada saat lampu indikator menyala maka kompor siap untuk digunakan untuk
keperluan memasak.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bioetanol sebagai sumber energi alternative pengganti minyak tanah
telah menjadi perhatian yang serius . Hal ini didukung oleh sumber bahan baku
yang melimpah dan tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Untuk
memproduksi bioetanol cukup sederhana dan mudah dilakukan dalam industri
rumah tangga. Bioetanol dengan kadar >70% dapat digunakan untuk konsumsi
rumah tangga, untuk menghasilkan bioetanol dari jerami padi >70%, maka
jerami padi harus melewati tahap pendahuluan, tahap delignifikasi, tahap
hidrolisis, tahap fermentasi dan tahap pemurnian, dan selanjutnya dapat
digunakan pada kompor bioetanol.
4.2 Saran
Semoga makalah ini, menambah pengetahuan mengenai pembuatan
bioetanol dari jerami padi, dan dapat diterapkan langsung dilapangan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Ade Maria Ulfa
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt Mitha Ye Es
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Haniatur Rohmah
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokAgung Sugiharto
 
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1Anneke Yolanda
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 
Asal usul kehidupan Biologi
Asal usul kehidupan BiologiAsal usul kehidupan Biologi
Asal usul kehidupan BiologiLoloanes
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASILAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASIBella Kriwangko
 

Mais procurados (20)

laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)Botani farmasi (1 dan 2)
Botani farmasi (1 dan 2)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
 
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Asal usul kehidupan Biologi
Asal usul kehidupan BiologiAsal usul kehidupan Biologi
Asal usul kehidupan Biologi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
cara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikrobacara perhitungan mikroba
cara perhitungan mikroba
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Isolasi spesies
Isolasi spesiesIsolasi spesies
Isolasi spesies
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASILAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
 

Semelhante a makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi

tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanolAila Yumeko
 
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padippt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padiAnanda Magfirah
 
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangPembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangErvi Afifah
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikMakalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikChandraMulyani
 
Bioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagungBioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagung10DEKY
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetrando_suhendra
 
Pkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkPkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkNidiya Fitri
 
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Lailan Ni'mah
 
PPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptx
PPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptxPPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptx
PPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptxluciyana1
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas SaguPT. RAPP
 
PENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGAN
PENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGANPENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGAN
PENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGANAlorka 114114
 
Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasilutfianida
 

Semelhante a makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi (20)

tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padippt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padi
 
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangPembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
 
Makalah etanol
Makalah etanol Makalah etanol
Makalah etanol
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
 
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikMakalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
 
Bioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagungBioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagung
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
 
Pkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkPkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkk
 
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptxPPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
 
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
Snlb 1609-647-653 nimah-et_al_
 
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptxProduk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
 
Energi biomassa
Energi biomassaEnergi biomassa
Energi biomassa
 
Bionergi
BionergiBionergi
Bionergi
 
PPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptx
PPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptxPPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptx
PPT_CJR_KEL.8_AGROINDUSTRI.pptx
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas Sagu
 
PENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGAN
PENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGANPENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGAN
PENGERTIAN DAN PRINSIP TEKNOLOGI RAMAH LINGKUANGAN
 
Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasi
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanol
 
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptxPPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
 

Último

Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 

Último (20)

Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 

makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi

  • 1. PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI Disusun Oleh : Devi Adhelismayani .P / 33116002 Ahmad Mujahid / 33116003 Andi Ananda .M / 33116051 Nur Ainun / 33116062 JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2018
  • 2. ii HALAMAN PENGESAHAN Makalah yang berjudul “Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi” ini dibuat sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi Bioproses. Disusun Oleh: Devi Adhelismayani .P / 33116002 Ahmad Mujahid / 33116003 Andi Ananda .M / 33116051 Nur Ainun / 33116062 Makassar, 1 Mei 2018 Menyetujui, Dosen Pembimbing Mata Kuliah Teknologi Bioproses Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang Muhammad Saleh, S.T M.Si NIP : 19670081993031001
  • 3. iii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi” sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi Bioproses. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan berbagai referensi jurnal, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, menjadi inspirasi bagi pembaca dan dapat diterapkan di masyarakat. Makassar, 1 Mei 2018 Penulis
  • 4. iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioetanol 2.2 Bahan Baku Bioetanol 2.3 Mikroba Yang Digunakan Dalam Fermentasi Bioetanol 2.4 Manfaat Bioetanol Secara Umum BAB III CARA PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI 3.1 Prosedur Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi 3.2 Diagram Alir Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi 3.3 Penerapan Bioetanol Dari Jerami Padi BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui atau non renewable, keberadaannya hingga saat ini menempati urutan pertama sebagai sumber energi. Salah satu turunan minyak bumi yang banyak digunakan pada industri kecil dan rumah tangga adalah minyak tanah dan saat ini pemerintah telah melakukan sedikit peralihan penggunaan dari bahan bakar minyak tanah kedalam bentuk bahan bakar berupa gas. Namun hal tersebut dapat memberikan efek bahaya yang sangat besar, karena apabila partikel suatu gas tersebut keluar dan menemui suatu ruang yang memiliki percikan api, hal itu akan menimbulkan kebakaran yang besar. Pertambahan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan banyaknya penggunaan bahan bakar berupa minyak tanah dan gas pada skala rumah tangga, sehingga hal ini dapat menyebabkan semakin berkurangnya persediaan minyak bumi. Hal ini mendorong pemerhati untuk membuat sumber energi yang terbarukan berupa bioetanol yang tentunya baik untuk didukung kegunaannya dan juga bersifat ramah lingkungan serta tidak membahayakan kegunaanya untuk lingkungan. Bioetanol mempunyai kelebihan selain ramah lingkungan, penggunaannya sebagai bahan bakar kompor terbukti lebih hemat dan efisiensi dalam proses pembakarannya. Selain itu, pembuatannya bisa dilakukan di rumah dengan mudah dan lebih ekonomis dibandingkan menggunakan minyak tanah. Bahan baku produksi bioetanol diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu gula (gula tebu, gula bit, dan molase), pati (jagung, singkong, dan kentang), dan selulosa (limbah pertanian seperti jerami padi). Kemajuan bidang teknologi menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan bahan-bahan yang tidak bermanfaat menjadi produk baru yang bermutu. Salah satunya adalah memanfaatkan limbah jerami padi.
  • 6. 2 Ketersediaaan yang cukup melimpah, terutama sebagai limbah pertanian, menjadikan bahan ini berpotensi sebagai salah satu alternatif baru bahan baku pembuatan bioetanol. Alternatif tersebut adalah pemanfaatan bahan berselulosa. Kandungan selulosa dalam jerami padi tinggi sehingga jerami padi sangat potensial dikembangkan sebagai substrat dalam produksi bioetanol. Bahan berselulosa dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol karena bahan berselulosa ini bila dihidrolisis akan menghasilkan gula dan dilanjutkan dengan fermentasi akan menghasilkan bioetanol. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu : 1) Mengapa jerami padi dipilih dalam pembuatan bioetanol ? 2) Bagaimana cara pembuatan bioetanol melalui delignifikasi ? 3) Bagaimana cara pembuatan bioetanol melalui hidrolisis selulosa yang menghasilkan gula ? 4) Bagaimana cara pembuatan bioetanol melalui fermentasi dan mikroba apa yang digunakan?
  • 7. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioetanol Krisis energi dunia merupakan masalah yang sedang dihadapi banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Krisis ini terjadi akibat ketergantungan pemenuhan energi bahan bakar dunia yang berasal dari bahan bakar fosil, sedangkan bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan ketersediaannya di dunia sangat terbatas. Oleh karena itu sangat diperlukan usaha-usaha pencarian sumber energi alternatif untuk mengatasi masalah krisis energi. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Republik Indonesia memprogramkan suatu rancangan yaitu menggunakan limbah-limbah pertanian sebagai pengganti bahan bakar bioetanol. Bioetanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH, sedang rumus empirisnya C2H6O atau rumus bangunnya CH3- CH2-OH. Bioetanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang terangkai pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok hidroksil (-OH). Bioetanol merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya terbarukan. Bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. 2.2 Bahan Baku Bioetanol Bioetanol diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu gula, pati dan selulosa. Sumber gula yang berasal dari gula tebu, gula bit, molase dan buah- buahan dapat langsung dikonversi menjadi etanol. Sumber dari bahan berpati seperti jagung, singkong, kentang dan akar tanaman harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi gula. Sumber selulosa yang berasal dari kayu, limbah pertanian, limbah pabrik pulp dan kertas, semuanya harus dikonversi menjadi gula dengan bantuan asam mineral.
  • 8. 4 1) Ampas tebu Bagasse atau ampas tebu merupakan limbah padat sisa penggilingan batang tebu (Sacharum officinarum). Sebagian besar bagasse dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler, namun selalu ada sisa bagasse yang tidak termanfaatkan yang disebabkan oleh stok bagasse yang melebihi kebutuhan pembakaran oleh boiler pabrik.. Bagasse tebu saat ini belum banyak dimanfaatkan. Material biomassa berupa lignoselulosa yang terdiri dari komponen- komponen gula. Komponen gula ini berupa selulosa dan hemiselulosa yang dengan perlakuan khusus dapat diubah menjadi gula fermentasi. Material berbasis lignoselulosa (lignocellulosic material) memiliki substrat yang cukup kompleks karena didalamnya terkandung lignin, polisakarida, zat ekstraktif, dan senyawa organik lainnya. Proses pembuatan bioetanol dari limbah ampas tebu (bagasse) dan berapa kadar bioetanol yang dihasilkan dari limbah ampas tebu (bagasse) melalui proses sakarifikasi dan fermentasi. 2) Bonggol pisang Umbi batang (bonggol) pisang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioethanol karena bonggol pisang memiliki komposisi 76% pati, 20% air. Bonggol pisang dapat dimanfaatkan dengan diambil patinya. Pada pembuatan bioethanol menggunakan bonggol pisang dipilih meode hidrolisis asam dipilih karena memiliki keuntungan antara lain tidak adanya kebutuhan penggunaan enzim karena enzim memiliki harga yang relative mahal, hasil etanol lebih tinggi, dan mengurangi resiko kontaminasi, gula hasil hidrolisis tidak menghambat proses hidrolisis itu sendiri dan reaksi jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan enzim. Setelah melalui proses hidrolisis maka selanjutnya dilakukan tahapan fermentasi. 3) Jerami padi
  • 9. 5 Jerami padi mengandung lignin dan hemiselulosa. Oleh karena itu, selulosa dalam jerami padi diisolasi terlebih dahulu dengan cara menghilangkan lignin (delignifikasi) dan dilanjutkan dengan hidrolisis. Dari persiapan sampel serbuk jerami dihasilkan serbuk jerami berwarna cokelat muda yang akan digunakan untuk proses delignifikasi. Delignfikasi adalah suatu proses pembebasan lignin dari suatu senyawa kompleks. Substrat jerami dari hasil delignifikasi kemudian dilakukan proses hidrolisis tujuannya untuk mendapatkan glukosa. Lalu jerami padi dihidrolisis dengan menggunakan asam klorida, lalu melalui tahap terakhir yaitu fermentasi. 2.3 Mikroba Yang Digunakan Dalam Fermentasi Bioetanol Fermentasi bioetanol dapat didefenisikan sebagai proses penguraian gula menjadi bioetanol dan karbondioksida yang disebabkan enzim yang dihasilkan oleh massa sel mikroba. Perubahan yang terjadi selama proses fermentasi adalah glukosa menjadi bioethanol oleh sel-sel ragi. C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 Glukosa Ragi Etanol Mikroba yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum, sedangkan contoh kapang adalah Rhizopus sp, Sacharomyces cerevisiae dan sebagainya. Untuk proses fermentasi yang menggunakan khamir / yeast. Khamir / yeast (ragi) yang digunakan adalah Sacharomyces cereviseae. Khamir tersebut dapat berbentuk bahan murni pada media agar – agar atau dalam bentuk yeast yang diawetkan (dried yeast). Misalnya ragi roti dengan dasar pertimbangan teknik dan ekonomis. 1. Clostridium thermocellum Clostridium thermocellum adalah bakteri termofilik yang anaerobik memiliki kemampuan mendegradasi selulosa kompleks ke bentuk etanol.
  • 10. 6 Selain Clostridium thermocellum, bakteri termofilik anaerob lain, Clostridium stercorarium, baru-baru ini diketahui mempunyai pula sifat selulolitik pula. Menutut Viljoen, et al. bahwa Clostridium thermocellum didapat setelah mengisolasi dari kotoran kuda. Bakteri Clostridium thermocellum tersebar luas di alam, habitatnya adalah bahan organik yang di dekomposisi. Clostridium thermocellum dapat pula ditemukan di pengolahan limbah pertanian, saluran pencernaan, lumpur, tanah, dan mata air panas . Clostridium thermocellum dapat tumbuh di lingkungan anaerobiosis dan temperatur termofilik. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 60-64 °C dan pH optimum berkisar 6,1-7,5. 2. Zymomonas mobilis Zymomonas mobilis dapat mengubah gula menjadi etanol melalui fermentasi lebih cepat dari ragi dan tahan terhadap konsentrasi etanol yang tinggi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika enzim-enzim yang digunakan untuk reaksi hidrolisis pati dan selulosa dapat dimasukkan ke dalam bakteri Zymomonas mobilis, sehinggal gula yang dihasilkan dapat langsung difermentasi menjadi etanol. 3. Saccharomyces cerevisiae Saccharomyces cerevisiae merupakan organism uniseluler yang bersifat makhluk mikroskopis dan disebut sebagai jasad sakarolitik, yaitu menggunakan gula sebagai sumber karbon untuk metabolisme. Saccharomyces cerevisiae mampu menggunakan sejumlah gula diantaranya sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, mannose, maltose dan maltotriosa. Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroba yang paling banyak digunakan pada fermentasi alcohol karena dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap kadar alcohol yang tinggi, tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap aktif melakukan aktivitasnya pada suhu 4-320C. 2.4 Manfaat Bioetanol Secara Umum
  • 11. 7 Selain digunakan sebagai bahan bakar, berikut beberapa contoh penggunaan etanol yang lain adalah : 1) Sebagai pelarut / solvent yang baik untuk zat organik maupun anorganik. 2) Sebagai bahan dasar industri asam cuka, ester, spirtus, asetaldehid. 3) Untuk campuran minuman setelah diencerkan kadarnya dan ditambahkan aroma dan assence sebagai desinfektan, dalam kadar yang kecil (rendah) sebagai campuran industri farmasi, kosmetik dan preparat. 4) Sebagai antiseptik topical (permukaan) dan sebagai bahan baku pembuatan eter dan etil ester. 5) Dapat digunakan sebagai bahan bakar (gasohol) dan sebagai sumber karbon atau protein bersel tunggal.
  • 12. 8 BAB III CARA PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI 3.1 Prosedur Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi Adapun beberapa tahapan-tahapan yang perlu kita lakukan dalam pembuatan bioetanol, yaitu sebagai berikut. 1) Persiapan Bahan Baku Jerami padi dicuci dengan menggunakan air, lalu dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2 hari, kemudian jerami padi dihaluskan dengan menggunakan mesin penghalus. Kemudian diperoleh jerami padi yang telah halus. 2) Proses Delignifikasi Masukkan jerami padi ke dalam tangki yang dirangkai menggunakan kompor, lalu tambahkan NaOH 15% sampai semua serbuk jerami padi terendam, lalu panaskan selama 1 jam, selanjutnya saring menggunakan saringan dan diambil residunya, kemudian residu dicuci menggunakan air bersih dan keringkan residu di udara terbuka. Sehingga didapatkan jerami yag bebas dari lignin. 3) Proses Hidrolisis Semua hasil residu dimasukkan ke dalam tangki yang dirangkai menggunakan kompor dan tambahkan HCl 0,1 N sebanyak 4500 L, lalu dilakukan pemanasan selama 2 jam setelah itu dinginkan cairan pada udara terbuka. Sehingga didapatkan cairan jerami yang mengandung glukosa. 4) Pembuatan Starter Sacharomyces Cereviseae Larutan hasil hidrolisis diukur pH nya, pH larutan harus berada pada pH 4-5, apabila pH tidak berada pada range tersebut maka tambahkan HCl 0,1 N hingga tercapai pH yang diharapkan, kemudian memasukkan hasil hidrolisis kedalam jeregen plastik, lalu tambahkan 0,03 kg urea dan 9 kg
  • 13. 9 ragi roti kemudian tutup jeregen plastik kemudian diamkan pada suhu kamar selama 1x 24 jam. Sehingga didapatkan starter sacharomyces cereviseae 5) Proses Fermentasi Masukkan hasil hidrolisis kedalam drum plastic, lalu tambahkan 0,27 kg urea kemudian tambahkan starter kedalam drum plastik, tutup drum plastic dan didiamkan selama 7 hari pada suhu ruang. Maka diperoleh larutan hasil fermentasi yaitu bioetanol. 6) Proses Pemurnian Bioetanol Masukkan hasil dari fermentasi kedalam drum, kemudian panaskan selama 2 jam, hingga etanol menguap. Etanol yang menguap mengalir melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair. Hasil dari proses destilasi berupa bioetanol 74%. 3.2 Diagram Alir Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi Cuci Keringkan Tangki NaOH 15% Panaskan Haluskan Panaskan Saring Panaskan Keringkan Residu 9 kg ragi roti HCl 0,1 N Pemanasan Dinginkan Cairan glukosa Ukur pH HCl 0,1 N Jeregen plastik 0,03 kg urea Jerami padi yang halus Cuci Residu Jerami bebas lignin Tangki
  • 14. 10 v 3.3 Penerapan Bioetanol Dari Jerami Padi Bioetanol yang dapat digunakan untuk bahan bakar pengganti minyak tanah harus memiliki kadar bioetanol >70%, lalu dapat digunakan pada kompor bioetanol yaitu kompor gastrik. Bioetanol 74% Selama 1x24 jam Starter Sacharomyces Cereviseae Hasil hidrolisis kedalam drum plastik Tutup jeregen 0,27 kg urea Starter Tutup 7 hari, suhu ruang Bioetanol Destilasi Sederhana Kompor Bioetanol
  • 15. 11 Gambar 1, Kompor Gastrik Adapun cara penggunaan kompor gastrik yaitu mengisi botol plastik putih dengan bioetanol, lalu taruh botol berisi bioetanol pada bagian atas kompor, kemudian mengisi baterai 9 volt pada bagian samping kompor yang digunakan sebagai kebutuhan listrik, lalu tekan saklar kearah depan, lalu putar knop kompor dan pada saat lampu indikator menyala maka kompor siap untuk digunakan untuk keperluan memasak.
  • 16. 12 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Bioetanol sebagai sumber energi alternative pengganti minyak tanah telah menjadi perhatian yang serius . Hal ini didukung oleh sumber bahan baku yang melimpah dan tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Untuk memproduksi bioetanol cukup sederhana dan mudah dilakukan dalam industri rumah tangga. Bioetanol dengan kadar >70% dapat digunakan untuk konsumsi rumah tangga, untuk menghasilkan bioetanol dari jerami padi >70%, maka jerami padi harus melewati tahap pendahuluan, tahap delignifikasi, tahap hidrolisis, tahap fermentasi dan tahap pemurnian, dan selanjutnya dapat digunakan pada kompor bioetanol. 4.2 Saran Semoga makalah ini, menambah pengetahuan mengenai pembuatan bioetanol dari jerami padi, dan dapat diterapkan langsung dilapangan.