Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Apresentações para você(20)

Similar a Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021(20)

Anúncio

Mais de Aminullah Assagaf(20)

Anúncio

Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021

  1. 1_URL: https://scholar.google.com/citations?user=EFBaeOsAAAAJ &hl=en&oi=ao 2_gen.lib.rus.ec: http://libgen.rs/search.php?req=principles+of+managerial+fi nance&open=0&res=25&view=simple&phrase=1&column=t itle 3_Slideshare: https://www2.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom= header&q=aminullah+assagaf+&ud=any&ft=all&lang=**&s ort= 4_Youtube_ https://www.youtube.com/channel/UC26u- Ys3fjKlcJAACrsnAeQ/videos OPERATION MANAGEMENT P14_ 25 Juni 2021 Dosen: Prof. Dr. Dr. H. Aminullah Assagaf, SE., MS., MM., M.Ak HP: 08113543409, Email: assagaf29@yahoo.com
  2. Informasi pendukung • Materi tiap pertemuan, download dari: slideshare • Reference, download melalui : gen.lib.rus.ec • Journal atau hasil penelitian, download dari: Google scholar.com
  3. 5. Penelitian dan pengembangan produk atau RD Pengenalan Pertumbuhan Kejenuhan (kedewasaan) Penurunan RD Q Time TP1 TP2 PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)
  4. AIRBUS – A380
  5. AIRBUS - A380
  6. Airbus A380
  7. R & D
  8. EVOLUSI “PRODUCTION &OPERATION MANAGEMENT” • James Watt, th 1764 menemukan mesin uap sebagai pengganti tenaga manusia yang kemudian mengantar peradaban manusia kezaman modern dimana produktivitas meningkat dengan cepat, perkembangan teknologi dan revolusi industri. • Adam Smith, th 1776 dalam buku “The Wealth of Nations” atau “An inquiry into the nature and causes of the welth of nation” ada 3 dasar kemajuan ekonomi dengan adanya pembagian kerja, yaitu : 1. Peningkatan keahlian dan keterampilan buruh jika satu tugas dilakukan berulang 2. Mengurangi kehilangan waktu bila suatu aktivitas diubah menjadi aktivitas yang lain 3. Mendorong penemuan dan pembuatan peralatan yang akan digunakan oleh tenaga kerja spesialis dan pada pekerjaan khusus. • Charles Babbage, 1832 dalam buku “ On the economy of machinery and manufactures” mengembangkan ajaran Adam Smith dengan menambahkan satu unsur lagi, yaitu : upah buruh dibayar sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk aktivitas yang sedang dikerjakan.
  9. EVOLUSI “PRODUCTION &OPERATION MANAGEMENT” • Frederick. W. Taylor, th 1911, dalam buku “The principle of scientific management” meneruskan teori Adam Smith dan memperjuangkan penerapan ilmu pengetahuan pada pengelolaan pabrikasi yang berkembang dengan cepat dan semakin rumit. • Elton Mayo, th 1946, mengemukakan bahwa motivasi dan kepuasan kerja merupakajn faktor utama dalam penentuan kinerja atau dikenal dengan istilah “ Humanizing the work place”. Pekerja diawasi dan diperhatikan dengan harapan untuk mengurangi hal-hal yang tidak bermanfaat. • Th 1970, terjadi perubahan pandangan, yaitu : 1. “Manajemen produksi” diganti dengan “Manajemen Operasi” sehingga orientasi Manajemen operasi menjadi lebih luas yiatu bukan hanya pabrikasi tetapi juga pada produk pelayanan dan jasa 2. Fungsi operasi memberikan peranan baru sebagai bagian dari strategi usaha terutama dalam menentukan keunggulan bersaing • Defisini MPO, yaitu merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal sumberdaya (input) dalam proses transformasi menjadi berbagai produk barang atau jasa (output) • Ruang lingkup MPO seprti gambar berikut ini :
  10. PRODUKSI & PRODUKTIFITAS INPUT PROSES TRANSFORMASI OUTPUT PRODUKTIF = Output / Input IPTEK Value Added
  11. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI Permintaan barang dan jasa MASUKAN (INPUT) a. Manusia - kemampuan intelektual dan fisik b. Dana dari : - Modal sendiri - Kredit - Laba - Donasi, dll c.Bahan baku : - Air - Udara - Bahan mentah - Minyak - Listrik - besi, dll FUNGSI MANAJEMEN - Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan PROSES TRANSFORMASI MELALUI : a. Fasilitas - Pabrik, rumah sakit, sekolah, restauran, sekolah, bangunan kantor, dll b. Mesin - Komputer, truck dan mobil, perakitan, mesin tenung, mesin giling, dll c. Proses - Proses peleburan, proses pemotongan, proses pembentukan, analisis, pengajaran, dll KELUARAN (OUTPUT) a. Barang - Mobil, permainan, video, sepeda, buku, komputer, energi, dll b. Jasa - Perawatan kesehatan, pinjaman, asuransi, kenikmatan, konsultasi, pengajaran, dll LINGKUNGAN EKSTERN - Pemerintah, teknologi, ekonomi, iklim, konsumen, organisasi buruh, hubungan internasional, sosial, politik, budata, dll
  12. Fungsi operasi • Fungsi operasi merupakan acuan yang menyeluruh yang merupakan kerangka kerja dan tanggunjawab dari manajemen operasi, al : 1. Menentukan standar mutu dan penelitian produk yang dihasilkan 2. Menentukan teknologi, jadwal, peralatan, lay out, dan penentuan tahapan jenis arus kerja 3. Menentukan kapasitas sesuai potensi pasar 4. Pengelolaan persediaan 5. Pengelolaan SDM
  13. Sequence: rangkaian, urutan
  14. durability: daya tahan
  15. Forming: pembentukan
  16. PENGANTAR MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI • Manajemen operasi, sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumberdaya produksi (input) manjadi keluaran (output) yang diinginkan (penciptaan value added secara optimal)
  17. PROSES TRANSFORMASI Manusia Mesin Material Modal Metode Energi Proses Transformasi (Penciptaan Value added) Barang Atau Jasa INPUT OUTPUT UMPAN BALIK
  18. ELEMEN DASAR MANAJEMEN OPERASI MANAJEMEN OPERASI Konsep dasar manajemen produksi Disiplin ilmu lain Penemuan teknologi Organisasi dan manajemen
  19. • Konsep dasar manajemen produksi, mencakup perencanaan tata letak, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, persediaan, penjadwalan, dan pengendalian mutu. • Organisasi dan manajemen, digunakan dalam perencanaan kerja, pengorganisasian sumberdaya, dan pengendalian proses. • Disiplin ilmu lain yang diterapkan, seperti ekonomi, keuangan, matematika, dll digunakan dalam pengambilan keputusan. • Penemuan teknologi, sangat berpengaruh dalam sistem produksi yang menyebabkan perubahan tata letak, jenis mesin, dan proses produksi. • Produktivitas = Output / Input • Produktivitas pasrtial, misalnya : – Produktivitas tenaga kerja = output / biaya tenaga kerja – Produktivitas tenaga kerja = output / jam kerja orang • Index produktivitas = (Produk th 2007 / produk th dasar) x 100 ELEMEN DASAR MANAJEMEN OPERASI
  20. Peranan strategi manajemen produksi dan operasi • Dalam kenyataan, banyak perusahaan tidak dapat unggul pada ke 4 faktor tsb diatas (cost, quality, delivery, flexibility) sehingga perusahaan harus menetapkan sasaran spesifik yang dituangkan dalam kerangka strategi operasi sbb : 1. Misi operasi sesuai dengan penetapan sasaran spesifik perusahaan, dengan menekankan pada salah salu atau beberapa dari ke faktor tsb 2. Distinctive competence (distictive, khusus, tersendiri), berkononsentrasi pada kemampuan operasi yang terbaik yang dimiliki, karena tidak mungkin melakukan hal terbaik pada semua hal dan pada waktu yang sama. 3. Operation objective, ditunjukkan dengan cara kuantitatif sehingga dapat diukur tingkat keberhasilannya 4. Operation policies, yaitu bagimana tujuan operasi dapat dicapai melalui kebijakan operasi yang meliputi mutu, proses, kapasitas, pengelolaan inventory dan SDM
  21. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Proses pengambilan keputusan • Identifikasi masalah dan faktor yang berpengaruh • Tetapkan tujuan dan kriteria keputusan untuk memilih solusi • Kembangkan model dengan beberapa alternatif • Analisis model dan bandingkan hasilnya • Pilih model terbaik • Tetapkan model terpilih
  22. Model pengambilan keputusan 1. Model fisik, secara fisik menggunakan model aslinya, misalnya model prototipe. Keuntungannya, memberikan efek visual terhadap keadaan nyata dari benda tsb. 2. Model skematik, model yang dinyatakan dalam bentuk skema, diagram, grafik, dll. Model ini lebih simpel dan mudah dilakukan penyesuaian jika perlu perubahan. 3. Model matematika, menggunakan simbol, rumus, atau persamaan yang menggambarkan proses atau sistem yang diwakili. Model ini dapat menggambarkan tingkat hubungan abstraksi yang sangat tinggi dan merupakan alat analisi yang sangat berguna. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
  23. Kondisi dalam pengambilan keputusan 1. Ketidakpastian (decision marking under uncertainty). Kriteria pengambilan keputusan (1) maximax, memilih alternatif maksimum dari hasil maksimum, (2) maximin, meilih alternatif maksimum dari hasil minimum, misalnya kerugian minimum, (3) sama arat atau equal likely, memilih alternatif dengan rata-rata hasil tertinggi. 2. Berisiko (decision marking under risk), berada daintara kondisi pasti dan tidak pasti, pengambil keputusan menghitung probabilitias keberhasilan tiap alternatif. 3. Kepastian (decision marking under certainty), mengetahui dengan pasti hasil dari setiap alternatif. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
  24. 1=51 2=51 3=64 5=35 4=12 6=64 7=12 8=35 Menggunakan Konsultan Tidak menggunakan konsultan Hasil survei Positif (p=0.75) Hasil survei Negatif (p=0,25) Tidak membangun = Rp 10 jt Tidak membangun = Rp 0 Pasar kurang baik = Rp 40 jt Pasar kurang baik = Rp 40 jt Pasar kurang baik = Rp 30 jt P=0,20 P=0,40 P=0,50 PENGAMBILAN KEPUTUSAN POHON KEPUTUSAN (hasil yang diperoleh)
  25. POHON KEPUTUSA • Setelah hasil studi dihitung untuk semua cabang dan nilai probabilitasnya, dapat diketahui besarnya EV (expected value) • EVPI = EVUC – EVmax • EVPI : expected value of perfect information • EVUC : nilai harapan pada kondisi pasti (expected value under certainty) • EVmax : nilai harapan maksimum • Hasil perhitungan : EV6 = 0,8(90jt) + 0,2(-40jt) = Rp 64 jt EV7 = 0,4(90jt) + 0,6(-40jt) = Rp 12 jt EV8 = 0,5(100jt) + 0,5(-30jt) =Rp 35 jt EV3 = EV6=Rp 64 jt EV4 = EV7 = Rp 12 jt EV2 = 0.75(64) + 0,25(-12) = Rp 51 jt EV8 =0,5(100) + 0,5(-30) = Rp 35 jt • Kesimpulan : EV terbesar adalah Rp 51 jt sehingga perusahaan memilih menggunakan konsultan, PENGAMBILAN KEPUTUSAN
  26. PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PROGRAM LINEAR • Program linear : 1. Metode grafik (graphical approach) 2. Metode simpleks (simplex approach) • Perumusan masalah dengan 2 fungsi : 1. Fungsi tujuan (objective function) 2. Fungsi kendala (constraint function) • Fungsi tujuan : n Maks / Min Z = ∑ Cj Xj j=1 • Fungsi kendala : m n Maks / Min Z = ∑ ∑ aij Xj >=< bi i=1 j=1 dan Xj ≥ 0 (j =1,2,….n) bi ≥ 0 (i=1,2, …..m)
  27. PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PROGRAM LINEAR Sumberdaya Prod A Prod B Kapasitas - Kayu (unit) 4 2 120 - Plastik (unit) 2 2 100 - Besi (unit) 1 3 90 Keuntungan ($) 200 150 Contoh : Fungsi tujuan : Max = 200 A + 150 B Fungsi kendala : (1) 4A + 2B ≤ 120 (2) 2A + 2B ≤ 100 (3) A + 3B ≤ 90 dan A, B ≥ 0
  28. PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PROGRAM LINEAR A B 30 60 50 50 90 30 0 4A + 2B = 120 2A + 2B = 100 A + 3B = 90 N (0,30) M (18,24) L (30,0) Titik M : A+3B =90 (x4) 4A+2B =120 4A+12B=360 4A+2B =120 10B=240 B=24 A+3(24) = 90 A=90-72=18 18 24 Fungsi obyektif : Max Z = 200A+150B ZN =200(0)+150(30) = 4.500 ZM =200(18)+150(24) = 7.200 (Max) ZL =200(30)+150(0) = 6.000 Kendala : (1) 4A+2B=120 4(18)+2(24)=120 (habis) (2) 2A+2B=100 2(18)+2(24)=84 (sisa 16) (3) A+3B=90  1(18)+3(24)=90 (habis)
  29. Metode Simplex Tabel Perumusan Masalah Sumberdaya Prod A Prod B Kapasitas - Kayu (unit) 4 2 120 - Plastik (unit) 2 2 100 - Besi (unit) 1 3 90 Keuntungan ($) 200 150 Tabel 1 Variabel A B S1 S2 S3 b b/aj Dasar Maks Z -200 -150 0 0 0 0 S1 4 2 1 0 0 120 30 Baris kunci S2 2 2 0 1 0 100 50 (b/aj terkecil) S3 1 3 0 0 1 90 30 Kolom kunci Z negatif terbesar
  30. Metode Simplex Tabel 1 Variabel A B S1 S2 S3 b b/aj Dasar Maks Z -200 -150 0 0 0 0 S1 4 2 1 0 0 120 30 Baris kunci S2 2 2 0 1 0 100 50 (b/aj terkecil) S3 1 3 0 0 1 90 30 Kolom kunci Z negatif terbesar Tabel-2: Keterangan A B S1 S2 S3 b Baris A (1) Tbl 1:brs kunci 4 2 1 0 0 120 (2) Tbl 1 :No. kunci 4 4 4 4 4 4 (3) = (1) / (2) 1 0.5 0.25 0 0 30 Baris Z (1) Tbl 1 :brs Z -200 -150 0 0 0 0 (2) Tbl 2 : baris A 1 0.5 0.25 0 0 30 (3) Tbl 1 : klm kunci Z -200 -200 -200 -200 -200 -200 (4) = (1) - (2x 3) 0 -50 50 0 0 6000 Baris S2 (1) Tbl 1 : baris S2 2 2 0 1 0 100 (2) Tbl 2 : baris A 1 0.5 0.25 0 0 30 (3) Tbl1 ; klm kunci S2 2 2 2 2 2 2 (4) = (1) - (2x 3) 0 1 -0.5 1 0 40 Baris S3 (1) Tbl 1 : baris S3 1 3 0 0 1 90 (2) Tbl 2 : baris A 1 0.5 0.25 0 0 30 (3) Tbl1 ; klm kunci S3 1 1 1 1 1 1 (4) = (1) - (2x 3) 0 2.5 -0.25 0 1 60 Tabel 2 Variabel A B S1 S2 S3 b b/aj Dasar Maks Z 0 -50 50 0 0 6000 A 1 0.5 0.25 0 0 30 60 S2 0 1 -0.5 1 0 40 40 S3 0 2.5 -0.25 0 1 60 24 Kolom kunci Z negatif terbesar
  31. Metode Simplex Tabel 2 Variabel A B S1 S2 S3 b b/aj Dasar Maks Z 0 -50 50 0 0 6000 A 1 0.5 0.25 0 0 30 60 S2 0 1 -0.5 1 0 40 40 S3 0 2.5 -0.25 0 1 60 24 Kolom kunci Z negatif terbesar Tabel-3: Keterangan A B S1 S2 S3 b Baris B (1) Tbl 2:brs kunci 0 2.5 -0.25 0 1 60 (2) Tbl 2 :No. kunci 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 (3) = (1) / (2) 0 1 -0.1 0 0.4 24 Baris Z (1) Tbl 2 :brs Z 0 -50 50 0 0 6000 (2) Tbl 3 : baris B 0 1 -0.1 0 0.4 24 (3) Tbl 2: klm kunci Z -50 -50 -50 -50 -50 -50 (4) = (1) - (2x3) 0 0 45 0 20 7200 Baris A (1) Tbl 2 : baris A 1 0.5 0.25 0 0 30 (2) Tbl 3 : baris B 0 1 -0.1 0 0.4 24 (3) Tbl 2 ; klm kunci A 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 (4) = (1) - (2x3) 1 0 0.3 0 -0.2 18 Baris S2 (1) Tbl 2 : baris S2 0 1 -0.5 1 0 40 (2) Tbl 3 : baris B 0 1 -0.1 0 0.4 24 (3) Tbl 2 ; klm kunci S2 1 1 1 1 1 1 (4) = (1) - (2x3) 0 0 -0.4 1 -0.4 16 Tabel 3 Variabel A B S1 S2 S3 b b/aj Dasar Maks Z 0 0 45 0 20 7200 A 1 0 0.3 0 -0.2 18 S2 0 0 -0.4 1 -0.4 16 B 0 1 -0.1 0 0.4 24 Catatan : Perhitungan berhenti saat Zj tidak lagi negatif (optimal)
  32. Metode Simplex Tabel 3 Variabel A B S1 S2 S3 b b/aj Dasar Maks Z 0 0 45 0 20 7200 A 1 0 0.3 0 -0.2 18 S2 0 0 -0.4 1 -0.4 16 B 0 1 -0.1 0 0.4 24 Catatan : Perhitungan berhenti saat Zj tidak lagi negatif (optimal) Kesimpulan : Produk A = 18 Produk B = 24 Maks Z = 200A + 150B Maks Z = 200(18) + 150(24) = 7.200
  33. MINIMUM Minimum Tabel Perumusan Masalah Sumberdaya Bahan A Bahan B Laba ($) - Produk X 4 2 120 - Produk Y 2 2 100 - Produk Z 1 3 90 Kapasitas 200 150 B 60 50 40 30 20 10 A 30 50 90 K (0,60) L(10,40) M (30,20) N (90,0) 4A+2B=120 2A+2B=100 A+3B=90 Titik L 4A+2B=120 2A+2B=100 2A=20 A=10 4(10)+2B=120 2B= 120-40 B=40 Titik M A+3B=90 (2X) 2A+2B=100 2A+6B=180 2A+2B=100 4B=80 B=20 A+3(20)=90 A=30 Min Z = 200A+150B ZK=200(0)+150(60)=9.000 ZL=200(10)+150(40)=8.000 (Min) ZM=200(30)+150(20)=9.000 ZN=200(90)=150(0)=18.000
  34. PRIMAL - DUAL B Maximum - Primal Tabel Perumusan Masalah Sumberdaya Prod A Prod B Kapasitas 60 - Besi 4 2 120 - Plastik 1 3 90 Laba ($) 200 150 30 Max Z = 200A + 150B 0 90 A Minimum - Dual Y Tabel Perumusan Masalah Sumberdaya Besi X Plastik Y Laba ($) 200 - Produk A 4 1 200 - Produk B 2 3 150 Kapasitas 120 90 Min Z = 120X+ 90Y 50 20 0 20 50 75 X 30 L (0,30) N(90,0) M (18,24) 4A+2B=120 A+3B=90 Titik M A+3B=90(4) 4A+2B=120 4A+12B=360 4A+ 2B=120 10B=240 B=24 A+3(24)=90 A=18 18 Max Z = 200A+150B ZL=200(0)+150(30)=4.500 ZM=200(18)+150(24)=7.200 (Max) ZN=200(30)+150(0)=6.000 4X+Y=200 2X+3Y=150 N(75,0) M(45,20) L(0,200) Titik M 2X+3Y=150(2X) 4X+Y =200 4X+6Y=300 4X+Y =200 5Y=100 Y=20 2X+3(20)=150 2X=90 X=45 Min Z = 120X+ 90Y ZL=120(0)+90(200)=18.000 ZM=120(45)+90(20)=7.200 (Min) ZN=120(75)+90(0)= 9.000 Kendala : (1) 4(18)+2(24)=120(habis) (2) 1(18)+3(24)=90 (habis) Kendala : (1) 4(45)+1(20)= 200 (habis) (2) 2(45)+3(20)=150 (habis) Catatan : -Dalam satuan Rp untuk Max dan Min (termasuk kendala)
  35. PERENCANAAN PRODUKSI & OPERASI DENGAN METODE PERAMALAN • Peramalan (prakiraan atau prediksi) dilakukan dengan metode : 1. Metode kualitatif, pengukuran dengan menggunakan pendapat (judgment) dari yang melakukan peramalan. 2. Metode kuantitatif, pengukuran dengan menggunakan metode statistik • Jenis peramalan : 1. Peramalan jangka panjang, mencakup lebih dari 18 bulan, mis : perencanaan modal, fasilitas, kegiatan litbang (R&D) 2. Peramalan jangka menengah, jangka waktu 3 bulan s/d 18 bulan, mis : perencanaan penjualan, produksi, tenaga kerja tidak tetap 3. Peramalan jangka pendek kurang dari 3 bulan, mis : perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja, dan penugasan kerja karyawan.
  36. A. Metode kualitatif Metode kualitatif ynag umum digunakan dalam peramalan, al : 1. Pendapat eksekutif, misalnya pimpinan perusahaan, manajer yang terkait dengan perencanaan tsb. 2. Metode Delphi, proses memperoleh konsensus dari para ahli (expect) tanpa mengetahui satu sama lain. Prosesnya dimulai dengan mengedarkan kuesioner kepada responden, kemudian hasilnya diringkas, selanjutnya disampaikan ke panel ahli untuk mendaptkan tanggapan. Dapat dilakukan sampai beberapa putaran sampai diperoleh konsensus diantara para ahli. 3. Gabungan estimasi tenaga penjualan 4. Riset pasar
  37. B. Metode kuantitatif • Metode kuantitatif dikelompokkan : 1. Metode serial waktu (deret berkala atau time series), untuk menganalisa serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Tujuannya untuk menemukan pola deret variabel ybs berdasarkan periode sebelumnya dan mengakstrapolasikan pola tsb untuk peramalan nilai variabel itu pada masa yad. 2. Metode eksplanatori, mengasumsikan bahwa nilai suatu variabel merupakan fungsi dari satu atau beberapa variabel lain, mis : penjualan merupakan fungsi dari harga komoditi itu, harga komoditi lain (subtitusi atau komplementer), pendapatan konsumen, jumlah konsumen, dll. Metode ini akan menemukan bentuk hubungan antara variabel tsb dan menggunkannya untuk meramalkan nilai variabel tak bebas (dependet variabel) terhadap perubahan dari variabel bebas (independen).
  38. Metode serial waktu (time series) Metode time series, menggunakan beberapa metode dasar : 1. Rata-rata bergerak 2. Pemulusan eksponensial 3. Dekomposisi 1.Metode rata-rata bergerak : a) Metode rata-rata bergerak sederhana (simple moving average) b) Metode rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving average) 2.Metode pemulusan eksponensial a) Metode pemulusan eksponensial tunggal b) Metode pemulusan eksponensial linear c) Metode pemulusan eksponensial musiman 3.Metode dekomposisi
  39. Rata-rata bergerak sederhana Periode Nilai (n) (Xi) N=3 N=5 1 41 - - 2 40 - - 3 42 - - 4 43 (41+40+42)/3 =41 - 5 41 (40+42+43)/3 =41,7 - 6 42 (42+43+41)/3 =42 41.4 7 41 (43+41+42)/3 =42 41.6 8 40 (41+42+41)/3 =41,3 41.8 9 43 (42+41+40)/3 =41 41.4 (41+40+43)/3 =41,3 41.4 Nilai perkiraan (Pt) Simple moving average
  40. Rata-rata bergerak tertimbang Periode Nilai (n) (Xi) N=3 N=4 1 41 - - 2 40 - - 3 42 - - 4 43 (1(41)+2(40)+3(42))/(1+2+3) =41,2 - 5 41 1(40)+2(42)+3(43)/(1+2+3) =42,2 41,9 6 42 1(42)+2(43)+3(41)/(1+2+3) =41,8 41,7 7 41 1(43)+2(41)+3(42)/(1+2+3) =41,8 41,9 8 40 1(41)+2(42)+3(41)/(1+2+3) =41,3 41,5 9 43 1(42)+2(41)+3(40)/(1+2+3) =40,7 40,8 1(41)+2(40)+3(43)/(1+2+3) =41,7 41,6 Weithed moving average Nilai perkiraan (Pt)
  41. • Metode eksplanatori : 1. Regresi linear sederhana 2. Regresi linear berganda 3. Model ekonometrika Metode eksplanatori
  42. Forecasting permintaan akan produk dan jasa • Perencanaan sebagainsalah satu fungsi pengambilan keputusan manajemen produksi dan operasi, membutuhkan peramalan tentang permintaan (demand) produk barang atau jasa yang dihasilkan • Peramalan poenting artinya karena dengan p-eramalan yang tepat-guna diharapkan meningkatkan efisiensi produksi. • Metode peramalan : 1. Metode qualitative atau metode judgmental 2. Metode quantitative time series atau metode axtrapolative 3. Metode quantitative causal atau metode explanatory • Peramalan untuk inventory jangka pendek atau jumlah item yg besar digunakan metode time series • Peramalan jangka panjang seperti untuk fasilirtas, metode kualitative atau metode causal • Peramalan jangka panjang untuk perencanaan total, dan penetapan anggaran, digunakan metode time series atau metode causal
  43. FORECASTING DENGAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI Output barang dan jasa Informasi tentang Demand dan produksi Penjadwalan aggregate operasi Perencanaan produksi, proses, peralatan, kapasitas Pengawasan peoduksi, inventory, tenaga kerja, SDM Peramalan demand dan operasi
  44. Forecasting permintaan akan produk dan jasa Akurat Biaya peramalan Biaya operasi Total biaya Optimal Biaya (Rp)
  45. • Metode kualitatif digunakan dengan menganalisa atau dengan memilih salah satu penelitian pasar yang sudah ada atau dengan cara pendekatan sistematik, yaitu : 1. Metode Delphi, yaitu permalan dengan menggunakan panel yang terdiri dari para ahli baik dari luar maupun dari dalam perusahaan. Masing-masing ahli memberi jawaban atas pertanyaan dari kordinator, dan tanpa identitas untuk menghindari pengaruh latar belakang ybs. 2. Metode nominal group, metode kualitatif sama dengan metode Delphi hanya berbeda para pakar diberi kesempatan berdiskusi 3. Market survey, mengajukan pertanyaan kepada pelanggan dan jawaban tsb sebagai ramalan permintaan pasar 4. Analisis historical analogy and life cycle, yaitu metode kualitatif dimana penelitian pasar dilengkapi dengan data kinerja produksi sebelumnya, sehingga ramalan permintaan dilakukan dengan membandingkan, mempelajari dan menganalisis kurva dan siklus kehidupan produksi tsb Forecasting permintaan akan produk dan jasa
  46. • Metode permalan quantitative-time series atau metode extrapolative  Membuat analisi dengan pola data waktu yang lalu, kemudian diproyeksi menjadi ramalan dimasa yang akan datang • Metode peramalan dengan data time series, yaitu : 1. Metode simple moving average At = (D1+D2+….+Dn)/ N Ramalan demand tahun berikutnya sama dengan rata-rata demand sebelumnya 2. Metode waighted moving average, memasukkan bobot pada data periodik tsb 3. Metode exponential smoothing, diasumsikan bahwa angka rata- rata yang baru dapat diperoleh dari angka rata-rata yang lama dan data demand yang terbaru 4. Metode advanced time series, menggunakan nilai ά yang digunakan untuk menetapkan nilai error sebuah permalan, semakin besar error maka semakin besar ά Forecasting permintaan akan produk dan jasa
  47. • Metode peramalan dengan data time series, yaitu : 5. Model matematic, karena biayanya mahal maka perlu dilakukan analisis trade off antara biaya dan akurasi 6. Metode Bob-Jenkins, menggunakan 60 periode data masa lalu, dengan asumsi pola data masa lalu stabil • Metode permalan causal atau metode explanatory 1. Analisis regresi a. Model single variable regresi b. Metode multiple regresi 2. Metode peramalan ekonometrika, menggunakan regresi dan dikaitkan dengan teori 3. Metode permalan simulasi • Peramalan dengan menggunakan program komputer atau computerizes forecasting – Berbagai macam program yang banyak digunakan dalam komputerisasi forecasting Forecasting permintaan akan produk dan jasa
  48. Forecasting What is forecasting ?  Forecasting is the art and science of predicting future events Importance of demand forecasting Facility and Capacity planning Production scheduling Transportation logistics Personnel Hiring (menggaji) Personnel scheduling Material planning Demand forecating
  49. Forecasting mathods  The role of time (role ; peran, tugas) 1. Short-term forecasts 2. Intermediate-term forecasts 3. Long-term forecasts  Quantitative versus qualitative methods  Quantitative forecasting methods, menggunakan mathematical models, menggunakan data time series atau data cross section  Qualitative forecasting methods, merupakan judgment seseorang karena keahlian, pengalaman dan kemampuuan sesorang. Ini biasa juga disebut sebagai subjective forecasting methods Forecasting
  50. Qualitative forecasting methods • How to improve qualitative forecasting – Standardize the process, mis karakter konsumen membeli produk setiap 3 bulan – Monitor forecasts, evaluasi hasil yang dicapai – Create incentives for accuracy, memberikan bonus bila mencapai sasaran ferecasting – Gunakan beberapa metode, dan membandingkan hasilnya, al : . Matode rata-rata, antara beberapa pandangan individu . Konsensus, diantara beberapa orang Forecasting
  51. Quantitative forecasting methods • Step in Modeling – Graph the relevant data (scatter diagram) – Select a general form of the function – Estimate the parameters of the function – Evaluate the quality of the model – Select and implement the best model • Metode rata-rata Mean, mean tertimbang, median, mode, midrange, dan midhinge • Linear trend (fungsi dari waktu) Y = a + bX • Model regresi Y = f(Xi) Y = b0 +b1X1 + b2X2 + b3X3 + ……… + bnXn Forecasting
  52. Contoh : Data trend n Y X y =(Y-Yrt) x =(X-Xrt) xy x 2 0 10 0 -5 -2.5 12.5 6.25 1 12 1 -3 -1.5 4.5 2.25 2 14 2 -1 -0.5 0.5 0.25 3 16 3 1 0.5 0.5 0.25 4 18 4 3 1.5 4.5 2.25 5 20 5 5 2.5 12.5 6.25 Total 90 15 0 0 35 17.5 Y rata2 15 X rata2 2.5 a = Yrt - b(Xrt) = 10 b = xy / x2 = 2
  53. Trend Y Y = a + bX Y = 10 + 2X 2 4 6 7 8 3 5 1 X=6Y = 10 + 2(6)= 22 X=7Y = 10 + 2(7)=24 dY=2 dX=1 b = dY/dX= 2 26 22 24 X=8Y = 10 + 2(8)= 26 0 20 dY=2 X (t) dX=1
  54. • Metode rata-rata (average) 1. Mean aretmetik, rata-rata sederhana dengan cara membagi jumlah semua nilai dengan anggota - Rata-rata populasi (μ) = ∑X/N - Rata-rata sampel (xbar) = ∑X/n Contoh : - Xrata-rata = (89+51+65+75+67+73)/6 = 70 2. Mean aritmetik tertimbang, tiap nilai dibobotkan menurut tingkatannya. Rata-rata dihitung dengan perkalian antara nilai dengan bobot, kemudian jumlahnya dibagi dengan jumlah bobot - Rata-rata (μw) = ∑xw / ∑w X = 2, 4, 3, 1, 4 w (bobot dari X) = 3, 4, 3, 2, 4 - Rata-rata (μw) = 2(3)+4(4)+3(3)+1(2)+4(4) / (3+4+3+2+4) = 49/16 = 3.06 Forecasting
  55. 3. Median, nilai yanmg berada ditengah kelompok pada saat semua nilai disusun dalam urutan yang semakin besar. - Hukum 1 : jika sampel berukuran ganjil, maka posisi median diwakili nilai numerik pada titik posisi (n+1)/2 dari observasi berurutan - Hukum2 : jika sampel bewrukuran genap, maka posisi median berada diantara dua nilaiervasi dalam susunan berurutan. Nilai mediannya adalah mean aritmetik dari dua nilai numerik yang terdekat dengan observasi tengah tersebut Contoh : 51, 65, 67, 73, 75,89 Median : (67+73)/2 = 70 4. Mode, nilai yang paling sering terjadi dalam suatu koleksi nilai atau data - Contoh 1 : 89, 51, 65, 75, 67, 73 (tidak ada nilai mode karena semua data hanya memiliki frekuensi yang sama atau tidak melebihi yang lain - Contoh 2 : suhu udara dikota B ; - 40 -20 -10 -10 00 00 00 Mode = 00 Forecasting
  56. 5. Midrange, adalah mean aritmetik dari observasi terkecil dan observasi terbesar dalam satu kelompok data. Perumusannya sbb : Midrange = (X terkecil + X terbesar )/2 Contoh : 51, 65, 67, 73, 75, 89 Midrange = (51+89)/2 = 70 6. Midhinge, mean aritmetik dari kuartal pertama dan kuwartal keempat dalam satu kelompok data, yaitu : Misalnya ; Midhinga = (Q1 + Q2)/2 Q1 = nilai pada posisi 1(n+1)/4 Q2= nilai pada posisi 2(n+1)/4 Q3= nilai pada posisi 3(n+1)/4 Contoh : 51, 65, 67, 73, 75, 89 Q1 = 1(n+1)/4 = 1(6+1)/4 = 1,75 observai dengan urutan ke 2 (bulatkan keatas) = 65 Q3 = 3(n+1)/4 = 3(6+1)/4= 5,25 observasi pada urutan ke 5 (bulatkan kabawah) = 75 Midhinge = (Q1+Q2)/2 = (65+75)/2 = 70 Forecasting
  57. Demand Forecast Berdasarkan Target Laba
  58. Target Laba (TL)
  59. Proyeksi Laba (target) • TR : 625 unit x Rp 200 : Rp 125.000 • FC : 50.000 • VC : 625 x 100 : 62.500 • TC..................................... : 112.500 • Laba sebelum tax : 12.500 • Tax 20 %........................... : 2.500 • Laba bersih (Target )........ : 10.000
  60. P Q D S (1) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN Titik kesimbangan
  61. P Q D S (2) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN Excess supply P1 P0 P2 Excess demand Q0 Kesimbangan D & S Q1 Q1 Q2 Q2 A E F C B
  62. P Q D1 S (3) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN D2 D 3
  63. P Q D S1 (4) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN S3 S2
  64. P Q D1 S1 (5) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN S3 S2 D3 D2 A J I H G E F C B
  65. Penelitian dan pengembangan produk atau RD  RD sangat menentukan keberhasilan perusahaan, yaitu memungkinkan perusahaan selalu menjadi yang pertama memperkenalkan produk baru, metode atau proses produk , dll sehingga perusahaan berpeluang mengembangkan usaha lebih dahulu dan memperoleh laba.  RD ada 3 macam, yaitu : 1. Penelitian produk, meliputi perbaikan produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru 2. Penelitian proses, meliputi usaha-usaha perbaikan terhadap proses produksi yang dilaksanakan atau membuat proses baru, terutama dalam rangka menekan biaya, memelihara posisi persainagn dan tingkat laba 3. Penelitian service manajemen, meliputi dukungan kepada manajemen dalam rangka kemudahan mengambil keputusan, terutama terkait dengan perkembangan perusahaan, orhanisasi internal dan eksternal, dll. Mis, penggunaan PERT dan CPM (Chapter 15) dalam penciptaan ide dalam proses produksi atau pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
  66. Penelitian dan pengembangan produk atau RD  Kegiatan RD yaitu melkukan penelitian untuk : 1. Mencari hubungan variable 2. Memperbaiki produk dan jasa 3. Menemukan penggunaan baru 4. Mengemabangkan berbagai produk dan jasa baru 5. Mengurangi biaya melalui perbaikan produksi dan jasa 6. Mengembangkan pengujian dan spesifikasi bagi operasi bahan yang dibeli 7. Menganalisa produk dan jasa pesaing 8. Menemukan penggunaan yang menguntungkan dari produk samping atau sisa bahan proses produksi
  67. • Untuk memperbaiki proses produksi dan jasa perlu ditentukan urutan-urutan pekerjaan, jangka waktu yang diperlukan dan jalur kritis, sehingga diperoleh suatu proses produksi dan layanan yang optimal. • Dalam hal ini PERT (program evaluation and review technique) dan CPM (critical method) sangat membantu. • Contoh : Penelitian dan pengembangan produk atau RD
  68. Penjadwalan dan pengawasan proyek dengan PERT dan CPM • Proyek – Manajemen proyek membutuhkan sistem perencanaan, penjadwalan (scheduling) dan pengawasan yang berbeda dengan manajemen kegiatan produksi barang/jasa • PERT (program evaluation and review technique) sebagai metode analistik untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan kompleks yang memerlukan kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu, disamping adanya ketergantungan antara kegiatan satu dengan lainnya. • CPM (critikal path method) atau jalur kritis, yaitu jalur terpanjang pada network, dan waktu penyelesaian minimum yang diharapkan proyek tsb selesai • Proyek dapat dipercepat penyelsaiannya bila kegiatan pada jalur kritis dapat dipercepat. Sementara kegiatan diluar jalur kritis dapat direlokasi sumberdayanya kepada kegiatan di jalur kritis • Langkah awal penyiapan PERT, yaitu inventarisasi seluruh kegiatan proyek, urutan kegiatan, kegiatan mendahuluinya, dan waktu yang diperlukan. Kemudian gambarkan network planningnya atau ajaringan kerja proyek tsb. • Contoh aplikasi Model PERT dan CPM dapat dilihat pada chapter 5 diatas
  69. DATA PERT Kegiatan Kegiatan Waktu Waktu Waktu Waktu Mendahului Mulai Akhir Optimis Realistik Pesimistik diharapkan (a) (m) (b) (ET) 1 2 3 4 5 6 7 8=(a+bx4+c)/6 A Tidak ada 1 2 1 3 5 3 B A 2 3 3 4 11 5 C A 2 4 2 6 10 6 D B 3 5 2 6 13 6.5 E C 4 5 0 0 0 0 F C 4 6 3 6 9 6 G D,E 5 7 2 4 6 4 H F 6 7 1 4 7 4 I G,H 7 8 2 3 10 4 Catatan : - Waktu diharapkan (ET) = (a + (bx4) + c) / 6 Peristiwa
  70. Diagram Network PERT 7 8 6 5 4 3 2 1 A 3 B 6 C 5 6 F 0 E 4 H 4 G 4 I 6.5 D Jalur kritis : 1-2-4-6-7-8 = 3+6+6+4+4 = 23 minggu = Peristiwa = kegiatan = kegiatan semu
  71. Estimasi probabilitas waktu penyelesaian yang dijadwalkan • Misalnya penyelesaian proyek 23 minggu, kemudian dianggap bahwa proyek tsb selesai 25 minggu. • Berapa probabilitas proyek dapat diselesaikan pada waktunya (23 minggu) ? • Penggunaan rumus standar normal : Z = (TD – TE) / σTE dimana : TD = waktu yang ditargetkan penyelesaian proyek TE = waktu yang diharapkan penyelesaian proyek σTE = deviasi standar untuk TE, ini dapat diperoleh dari penjumlahan variance masing-masing kegiatan kritis, kemudian diakar kwadratkan. • σTE = √∑σ2ET , dan σ2ET = ((b – a)/2)2 dimana : a = waktu optimis b = waktu pesimistik Diagram Network PERT
  72. • σTE = √∑σ2ET , dan σ2ET = ((b – a)/2)2 • Perhitungan variance masing-masing kegiatan kritis sbb : Diagram Network PERT σ1-2 2 = ((10-2)/6)2 = 1,78 Σ4-6 2 = ((9-3)/6)2 = 1 Σ2-4 2 = ((10-2)/6)2 = 1.78 σ1-2 2 = ((5-1)/6)2 = 0.44 Σ6-7 2 = ((7-1)/6)2 = 1 σTE =√ 0.44 +1.78+ 1+ 1+1.78 = √6 = 2.45 Variasi normal standar adalah : Z = (25 -23) / 2.45 = 2/ 2.45 ≈ 0.816 Deviasi Standar 0.816 TE 23 minggu TD 25 minggu Estimasi probabilitas TD
  73. Diagram Network PERT 7 8 6 5 4 3 2 1 A 3 B 6 C 5 6 F 0 E 4 H 4 G 4 I 6.5 D EF=0 LF=0 EF=3 LF=3 EF=15 LF=15 EF=9 LF=9 EF=23 LF=23 EF=19 LF=19 EF=14,5 LF=15 EF=8 LF=8,5 Tertinggi : Dari 6 : EF=15+4=19 atau Dari 5 :EF=14.5+4=18,5 Awal : EF (earliest finish = paling awal selesai) Kemudian : LF (latest finish =paling lambat selesai) Metode Algorithma
  74. Diagram Network PERT Metode Algorithma Kegiatan LF pada Waktu EF pada Total Akhir diharapkan Awal Slack 1 2 3 4 5=2-3-4 A 3 3 0 0 B 8.5 5 3 0.5 C 9 6 3 0 D 15 6.5 8 0.5 E 15 0 9 6 F 15 6 9 0 G 19 4 14.5 0.5 H 19 4 15 0 I 23 4 19 0 Catatan : - Jalur kritis ditandai dengan slack =0, yaitu : A - C - F - H - I - Atau peristiwa : 1 - 2 - 4 - 6 - 7 - 8 - Maksimum percepatan pada jalur kririts sebesar 0.5 berdasarkan jalur non kritis.
  75. Diagram Network PERT Metode Matriks Ke 2 3 4 5 6 7 8 EF Dari 0 1 3 3 2 5 6 3 + 5 = 8 3 6.5 3 + 6 = 9 4 0 6 8 + 6.5 = 14.5 5 4 9 + 6 = 15 6 4 15 + 4 = 19 7 4 19 + 4 = 23 8 1 2 3 4 5 6 7 8 LF ==> 0 3 8.5 9 15 15 19 23 (Awal) EF=3 EF=15 EF=9 EF=0 EF=23 EF=19
  76. Diagram Network PERT Metode Matriks  Menentukan jalur kritis, yaitu jalur yang mempunyai EF = LF  Dengan metode matriks tsb dapat diperoleh jalur kritis (EF=LF), yaitu : 1, 2 , 4 , 6, 7, 8 = 3+6+6+4+4= 23 minggu
  77. • Pert dan biaya (Trade-off antara biaya dan waktu): Diagram Network PERT A B K L Catatan : - Hubungan linear biaya dengan waktu dari M ke A - Kurva biaya berbentuk convex (cekung) dari L ke A lebih mahan karena waktu sedikit dan biaya sama (lebih mahal) - Kurva biaya berbentuk concave (cembung) dari K ke M lebih murah krn biaya sama tetapi waktu lebih banyak berkurang Time Biaya M
  78. • Biaya tambahan untuk mempercepat kegiatan pada jalur kritis harus dibandingkan, sehingga bisa dipilih biaya percepatan yang paling murah, • Jangka waktu percepatan harus memperhitungkan jalur non kritis, sehingga percepatan waktu tsb lebih efektif. Diagram Network PERT 1 2 4 3 6 5 7 8 3 2 4 4 2 3 2 3 - Jalur kritis : 1-2-3-6-7-8 = 3+2+4+4+2 =15 minggu - Non jalur kritis : 1-2-4-5-7-8= 3+3+2+3+2=13 - Percepatan maksimum 2 minggu atau 15 – 13 - Biaya percepatan paling murah 3 – 6 = Rp 15.000 perminggu 30.000 15.000 20.000
  79. KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu Mendahului (dlm minggu) A - 1 B A 2 C A 3 D C 2 E B,D 1 F E 3 G F 2 H G 2 I H 1 J G,I 4 K D 6 L C 3 M L.G 7 N M 2 O N 2 P H 1 Q N,K 5 R G 4 S N,Q 1 T S,R,O 2 U J,K 1 V U,S 3 W J 1 X - 2 Y X 0 Contoh 1:
  80. JARINGAN KEGIATAN PROYEK A,0 E,1 F,3 0 H,2 0 O,2 0 N,2 ,0 B,2 0 A,1 G,2 0 P,1 0 I,1 J,4 0 L,3 0 Y,0 M,7 T,2 0 X,2 0 D,2 0 C,3 0 W,1 S,1 ,0 K,6 ,0 V,3 0 R,4 ,0 U,1 ,0 O,5 0 NETWORK PLANNING - Jalan terpendek : 14 minggu( A,B,E,F,G,H,P,X,Y) - Jalan terpanjang ; 32 minggu (A,C,D,E,F,G,M,N,O,S,V,X,Y) = JALUR KRITIS Contoh 1:
  81. No. Kegiatan Kegiatan Waktu Mendahului (Minggu) A Penyusunan TOR - 1 B Rapat penjelasan proyek ke ITPLN dituangkan dalam BA penjelasan proyek A 1 C Surat penunjukan PLN Batam ke IT PLN B 1 D Surat PLN Batam ke PLN Wilayah Kepri B 1 E Pemebntukan tim terpadu PLN Batam, IT PLN dan PLN Wilayah Kepri C, D 1 F Penyiapan Financial Projection, dengan berbagai skema tarif E 4 G Penyusunan hasil kajian kelayakan lengkap, dengan memperhitungkan berbagai aspek yang terkait E 6 H Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Direksi PLN Batam F, G 1 I Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam -Bintang, pd rapat Direksi dan Komisaris PLN Batam H 1 J Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Direksi, Komisaris, dan RUPS PLN Batam I 1 K Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Pemda dan DPRD Bintan E 1 L Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd pelanggan,tokoh masyarakart, LSM K 1 M Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi PLN Pusat J, L 1 N Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi dan Komisaris PLN Pusat M 1 O Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi, Komisaris , dan RUPS PLN Pusat N 1 P Persetujuan Menteri BUMN sebagai RUPS PLN Pusat O 1 Q Akte Notaris, aset imbreng PLN Bintan ke PLN Batam P 1 R Sosialisasi ke Masyarakat, pelanggan dan pegawai PLN Batam dan PLN Bintan P 1 S Restrukturisasi organisasi PLN Batam-Bintan, dan penugaskaryaan pegawai PLN Bintan ke PLN Batam P 1 T Persetujuan tarif PLN Batam-Bintan R 1 U SK organisasi baru PLN Batam-Bintan & PLN Cabang Karimun dan sekitarnya. S 1 V Berita acara penyelesaian Pekerjaan ITPLN Q, T, U 1 RENCANA KEGIATAN INTEGRASI PLN BATAM - BINTAN Contoh 2:
  82. 1 4 A F 1 1 Q 1 C 1 6 1 1 1 B E G H I J 1 1 1 1 1 1 1 1 M N O P R T V D 1 1 K L 1 1 S U JALUR KRITIS "A-B-C-E-G-H-I-J-M-N-O-P-R-T-V"(WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN)= 20MINGGU ( SEKITAR 5 BULAN) NETWORK PLANNING -KEGIATAN INTEGRASI PLN BATAM-BINTAN Contoh 2:
  83. Pemeliharaan fasilitas • Tujuan – Memelihara alat produksi tujuannya mempertahankan tingkat produktivitas tertentu tanpa merusak kualitas produk akhir (pemelhiaraan preventive) Biaya total pemeliharaan Biaya pemeliharaan preventif Kegiatan pemeliharaan Biaya pemeliharaan korektif (Fasilitas rusak) Rp
  84. Pemeliharaan fasilitas • Tingkat pemeliharaan preventif : Biaya total pemeliharaan Biaya pemeliharaan preventif Tingkat pemeliharaan preventif Biaya pemeliharaan korektif (Fasilitas rusak) Rp Titik optimum
  85. Pemeliharaan fasilitas • Biaya anggota pemeliharaan dan perbaikan fasilitas : Biaya total Biaya anggota Banyaknya anngota pemeliharaan Biaya fasilitas rusak Rp
  86. Pemeliharaan fasilitas • Biaya waktu produksi yang hilang dan usaha pemeliharaan : Biaya total Biaya pemeliharaan (preventif dan korektif) Usaha pemeliharaan Biaya waktu Produksi hilang Rp
  87. Pemeliharaan fasilitas • Hubungan biaya pemeliharaan dan biaya investasi : TH Investasi Har Total Investasi Har Total Investasi Har Total 1 100.000 10.000 110.000 85.000 40.000 125.000 90.000 25.000 115.000 2 15.000 15.000 35.000 35.000 25.000 25.000 3 20.000 20.000 30.000 30.000 25.000 25.000 4 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 5 30.000 30.000 20.000 20.000 25.000 25.000 6 35.000 35.000 15.000 15.000 25.000 25.000 7 40.000 40.000 10.000 10.000 25.000 25.000 Jumlah100.000 175.000 275.000 85.000 175.000 260.000 90.000 175.000 265.000 MesinA MesinB MesinC
  88. PV Investasi & Pemeliharaan Disct: 15% TH DF A B C PV-A PV-B PV-C 1 0.870 110.000 125.000 115.000 95.652 108.696 100.000 2 0.756 15.000 35.000 25.000 11.342 26.465 18.904 3 0.658 20.000 30.000 25.000 13.150 19.725 16.438 4 0.572 25.000 25.000 25.000 14.294 14.294 14.294 5 0.497 30.000 20.000 25.000 14.915 9.944 12.429 6 0.432 35.000 15.000 25.000 15.131 6.485 10.808 7 0.376 40.000 10.000 25.000 15.037 3.759 9.398 Total 275.000 260.000 265.000 179.523 189.368 182.271
  89. • Pemeliharaan sebagai masalah reliabilitas (keandalan) sistem, tujuannya agar tetap memaksimumkan laba atau biaya minimum • Analisis antrian dalam pemeliharaan preventif, dengan simulasi dapat diperoleh kombinasi biaya yang paling minimum • Pelaksanaan versus “pembelian” pemeliharaan, pemeliharaan dikerjakan sendiri, kecuali diperlukan keterampilan tinggi atau tidak sempat ditangani sendiri karena pertimbangan efisiensi • Pemeliharaan dalam produksi lini perakitan dan otomasi. – Produk lini perkaitan memiliki ciri yaitu semua peralatan bekerja atau semua peralatan menganggur, karenanya pemeliharaan preventif sangat penting pada saat-saat tertentu – Konsep kemudahan dipelihara menjadi sangat penting untuk pemeliharaan preventif • Sentralisasi versus desentralisasi pemeliharaan, tergantung pada karakteristik proses operasional perusahaan • Penganggaran biaya pemeliharaan, hal ini dimaksudkan agar peralatan produksi tetap terpelihara Pemeliharaan fasilitas
  90. Critical Review Artikel Bacalah artikel secara cermat, kemudian jelaskan hal- hal berikut: 1. Apakah yang menjadi motivasi/isu atau fenomena yang sedang terjadi sehingga memicu penelitian ini untuk dilakukan?? 2. Apa perumusan masalah (research question) dari penelitian ini? 3. Apa tujuan penelitian ini? 4. Apakah kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini (kontribusi teoritis, kontribusi praktis, dan kontribusi kebijakan)?
  91. Critical Review Artikel 5. Apakah grand theory yang digunakan di penelitian ini? 6.Apakah riset-riset sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini? 7.Apakah hipotesis penelitiannya? 8.Jelaskan metode penelitian yang digunakan: rancangan penelitian, operasionalisasi variabel dan pengukurannya, unit analisis, jenis data, metode analisis data!
  92. Critical Review Artikel 9. Jelaskan hasil uji kelayakan dari model yang digunakan! 10.Jelaskan pembahasan hasil penelitian, apakah hipotesis terdukung data? 11.Apakah keterbatasan dan implikasi dari penelitiannya? Buatlah critical review untuk setiap komponen di atas dari artikel ini!
Anúncio