Sultan Salahuddin Al-Ayyubi mendirikan dinasti Ayyubiyah pada tahun 1174 M setelah mengalahkan dinasti Fatimiyah sebelumnya. Ia memerintah wilayah Mesir dan Suriah serta memperluas wilayahnya hingga Irak utara. Salahuddin dikenal karena kepemimpinannya yang adil dan keberaniannya melawan Tentara Salib.
10. Ayahnya, Najmuddin, dan pamannya,
Assaduddin Syirkuh mengabdi kepada
Imaduddin Zangi, Gubernur Seljuk
Kota Mousul (Irak)
Kemudian Najmuddin diangkat menjadi
Gubernur Balbek
11. Masa muda Salahuddin diisi oleh :
Menekuni teknik
perang, strategi, dan politik.
Ia melanjutkan pendidikan di Damaskus
untuk mempelajari teologi Sunni selama
10 tahun.
Ia menjadi seorang Wazir (Konselor) pada
tahun 1169
12. Selama bertahun-tahun
Salahuddin selalu bersama
ayahnya di medan
pertempuran melawan
Tentara perang Salib untuk
menumpas para
pemberontak
13. Pada 559-564 H/1164-1168 M
Assaduddin melawan tentara perang
salib dan berhasil mengusirnya dari
Mesir.
Kemudian beliau diangkat menjadi
Perdana Menteri Khalifah Fathimiyah
14. Salahuddin juga berhasil mematahkan
serangan Tentara Romawi Bizantium
yang melancarkan Perang Salib II di
Mesir.
15. Sultan Nuruddin
memerintahkan Salahuddin
untuk mengambil kekuasaan
dari tangan Khalifah Fatimiyah
Dan mengembalikan kepada
Khalifah Abbasiyah di Bagdad
pada tahun 567 H/1171 M
16. Setelah Khalifah Al-Adid (Khalifah
Fathimiyah terakhir)
meninggal, kekuasaan sepenuhnya
ditangan Salahuddin Al-Ayyubi
Pada 569 H/1174 M, Sultan Nuruddin
meninggal.
Salahuddin melakukan perlawanan
terhadap pengikut Nuruddin yang tidak
menginginkan persatuan.
17. Menyatakan diri sebagai Raja
wilayah Mesir dan Syam pada
tahun 571 H/1176 M
Memperluas wilayah hingga Mousul, Irak
bagian utara
18.
19. Ia merupakan Panglima Islam
yang besar.
Beliau memiliki sifat : berani, wara’,
zuhud, khusyu’, pemurah, pemaaf,
tegas, dan sebagainya.