Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Último(20)

Anúncio

050_Rizka Amelia_4B_URBAN ENTOMOLOGI.pdf.pptx

  1. Kutu Rambut Sebagai Penyebab Pedikulosis & Penanganannya Dengan Insektisida Alami Rizka Amelia (11200950000050) Mata Kuliah : Urban Entomologi Dosen Pengampu : Narti Fitriana, M. Si.
  2. TABLE OF CONTENTS Kesimpulan 03 Pendahuluan • Pengertian pedikulosis • Gambaran umum kutu rambut 01 Cara Penanganan • Pemberian ekstrak kulit duku • Pemberian minyak biji nimba dan minyak biji srikaya • Pemberian minyak daun teh • Pemberian minyak daun saga rambat 02
  3. Pendahuluan 01
  4. Pengertian Pedikulosis Pediculosis merupakan penyakit akibat infestasi kutu (louse). Pedikulosis pada manusia disebabkan oleh 3 spesies kutu, yaitu Pediculus humanus capitis (kutu kepala), Pediculus humanus corporis (kutu badan), dan Pthirus pubis (kutu kelamin atau kutu kepiting). Upaya pengobatan pedikulosis dapat dilakukan dengan penggunaan produk insektisida kimia dan insektisida alami.
  5. Pediculus humanus capitis merupakan salah satu kutu penginfestasi yang menginfeksi kulit kepala. Penyebaran penyakit ini dapat melalui transmisi langsung kontak kepala- kepala orang yang terinfeksi dan melalui transmisi tidak langsung. Secara mekanis, Pediculus humanus capitis dapat menularkan bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Gejala yang dirasakan saat terinfeksi adalah perasaan menggelitik dari sesuatu yang bergerak di rambut, gatal yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air liur kutu, dan lekas marah. Gambaran Umum Kutu Rambut
  6. Pediculus humanus capitis memiliki panjang 1–3 mm, ukurannya hampir mirip dengan kutu badan namun kutu rambut lebih kecil, warnanya bervariasi berdasarkan warna rambut hospesnya. Dapat bertahan selama kurang lebih 30 hari di kulit manusia sedangkan tanpa host kutu akan mati dalam waktu 1–2 hari Morfologi Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Class : Insekta Ordo : Phthriraptera Family : Pediculidae Genus : Pediculus Species : Pediculus humanus capitis
  7. Nits (Telur) Telur menetas untuk menjadi nimfa (2). Terlihat seperti kutu dewasa, namun ukurannya sangat kecil. Matang setelah tiga kali berganti kulit (3-4). Menjadi dewasa sekitar 7 hari setelah menetas. Nimpha Kutu dewasa berukuran 2,1-3,3 mm, warnanya mengikuti warna rambut hospes, betina biasanya lebih besar dari jantan dan dapat bertelur hingga 8 nits perhari. Kutu dewasa Siklus Hidup Kutu Rambut Bentuknya lonjong hampir mirip dengan ketombe berwarna kuning-putih, terletak pada batang rambut, berukuran 0,8*0,3 mm, membutuhkan waktu 6-9 hari untuk menetas (1).
  8. 02 Cara Penanganan
  9. Pemberian Ekstrak Kulit Duku Ekstrak kulit duku (Lansium domesticum Corr.) yang mengandung senyawa metabolit sekunder didalamnya yaitu flavonoid, saponin dan triterpenoid. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak kulit duku merupakan racun kontak yang masuk kedalam tubuh kutu kepala (Pediculus humanus capitis) secara langsung. Hasil metabolit sekunder yang diperoleh dari ekstrak kulit duku diduga memiliki kemampuan dalam membunuh kutu kepala (Pediculus humanus capitis), yang mempengaruhi sistem saraf, keseimbangan hormon, menghambat sistem reproduksi, anti-makan dan kerusakan pada sistem pernafasan serangga.
  10. Pemberian Minyak Biji Nimba Dan Minyak Biji Srikaya kandungan zat aktifnya berupa azadirachtin, suatu molekul tetranortriterpenoid organik, yang mirip dengan hormon peranggas serangga, yang mengganggu siklus hidup serangga. Komponen lain seperti triterpenoid dan steroid juga merupakan bagian dari kandungan minyak nimba. Tanaman srikaya Annona squamosa L. juga diketahui memiliki aktivitas sebagai anti kutu rambut. Daun dari tanaman asli Amerika tropis ini mengandung saponin dan berifat insektisida, sehingga mampu membasmi kutu rambut. Minyak Biji Nimba Minyak Biji Srikaya
  11. Minyak Daun Teh Komponen utama pada minyak tanaman teh berupa terpinen-4-ol telah dilaporkan memiliki potensi membunuh kutu rambut pada konsentrasi 10% dalam isopropanol.
  12. Minyak Daun Saga Rambat Tanaman saga rambat Abrus precatorius juga dilaporkan memiliki khasiat sebagai insektisida. Efek ekstrak Abrus precatorius terhadap Pediculus humanus capitis dewasa dan nimfa menunjukkan bahwa pada 15% konsentrasi minyak dalam eter petroleum mampu membunuh seratus persen kutu kepala manusia.
  13. 03 Kesimpulan
  14. Pediculus humanus capitis merupakan salah satu kutu penginfestasi yang menyebabkan pedikulosis pada kulit kepala. Upaya pengobatan pedikulosis dapat dilakukan dengan penggunaan produk insektisida kimia dan insektisida alami. Insektisida alami untuk penyakit ini antara lain dengan pemberian ekstrak kulit duku, pemberian minyak daun teh, minyak biji srikaya, minyak biji nimba, dan minyak daun saga rambat. Ekstrak dan minyak-minyak tersebut digunakan karena masing-masing memiliki kandungan yang berfungsi sebagai insektisida alami. Kesimpulan
  15. Referensi 1. CDC. (2017). Pediculosis. Diakses pada tanggal 17 Juni 2022 dalam https://www.cdc.gov/dpdx/pediculosis/index.html 2. Darmadi., S.M. Dimas, P., & Setiawan, S. E. (2018). Efektifitas Ekstrak Kulit Duku (Lansium domesticum corr) Terhadap Mortalitas Pediculus humanus capitis Sebagai Penyebab Pedikulosis Pada Anak. JOPS, Vol. 1(2) : 10- 19. 3. Downs A. M. R., Stafford K. A., Harvey I., Coles G. C. (1999). Evidence for double resistance to permethrin and malathion in head lice. British Journal of Dermatology, Vol. 141(3) : 508–511. 4. Kumar, G. S., Jayaveera, K. N., Kumar, C. K. A., Sanjay, U. P., Swamy, B. M. V., & Kumar, D. V. K. ( 2007). Antimicrobial Effects Of Indian Medicinal Plants Against Acne-inducing Bacteria. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, Vol. 6 (2): 717-723. 5. Ministry of Health and Family Welfare. (1985). Pharmacopoeia of India. India: Delhi : Controller of Publications . 6. Mullen, Gary R., & Durden, Lance A. (2019). Medical and Veterinary Entomology, Third Edition. USA : Elsevier Inc. 7. Saraswati, N., & Putriana, N. A. ( TT). Aktivitas Anti Kutu Rambut (Pediculus humanus capitis) Dari Minyak Esensial Tanaman Nimba, Teh, Saga Rambat Dan Srikaya Secara In-vitro. Farmaka, Vol. 15(2) : 241-250. 8. Upadhyay, S., Ghosh, A. K., & Singh, V. (2011). ‘Anti-lice activity of Abrus precatorius LINN (FAM - Fabacae) seeds oil’. Egyption Dermatology Online Journal, Vol. 7(2) : 1 -6.
  16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Please keep this slide for attribution JANGAN LUPA SELALU RAWAT KEBERSIHAN RAMBUT AGAR TIDAK TERJANGKIT KUTU THANKS!
Anúncio