SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 66
FOOD SAFETY
MANAGEMENT
SYSTEMS
BASED ON ISO 22000 : 2018
AGENDA
TRAINING
Memahami persyaratan ISO 22000:2018
Memahami 7 prinsip HACCP
Mampu mengimplementasi ISO 22000 : 2018
Lulus audit sertifikasi
Memahami Standar ISO
ISO FACT
. .
Apa itu ISO
4
• ISO (International Organization for
Standardization) adalah federasi 163 negara
(Jenewa / Geneva, Swiss/Switzerland
• Misi ISO adalah untuk mempromosikan
pengembangan standarisasi dan aktivitas-
aktivitas terkait dengannya di seluruh dunia
• Hasil kerja ISO dengan persetujuan
internasional dipublikasikan sebagai Standar
Internasional
• ISO diambil dari bahasa yunani (greek) ‘isos’
yang artinya ‘sama’
andardization
echnical
Dat
International Organization for St
Promotes the development of t
standards, standardization and
activities in the world.
related
Established on Feb. 23, 1947 -
Geneva, Switzerland.
Total : 163
238
521
2,592
21,300*
Country members
Technical Committees
Subcommittees
Working Groups
Standards
*At August 2016
3
e
Standar ISO
 ISO telah mempublikasikan lebih dari
23.000 International Standards yang dapat
dibeli dari ISO atau member-membernya.
 Standar yang berlaku saat ini:
• ISO 31000 Risk management
• ISO 9000 Quality management
• ISO 26000 Social responsibility
• ISO 14000 Environmental management
• ISO 50001 Energy management
• ISO 3166 Country codes
• ISO 4217 Currency codes
HLS
Menyediakan
kerangka sistem
manajemen
keseluruhan, istilah
dan definisi umum
Akan menghemat
waktu selama
implementasi dan
mengurangi duplikas,
potensi konflik dan
kesalahpahaman
Akan membuatnya
lebih mudah untuk
mengintegrasikan
lebih dari satu system
manajemen
KATEGORI STANDAR ISO
No. PRINSIP PENDEKATAN ISO 9001: 2015
1.
Prinsip – 1
Customer focus
Memenuhi kebutuhan dan harapan
pelangan dgn menentukan tingkat
kepuasan/ketidakpuasan pelanggan. Selalu
berusaha melebihi harapan pelanggan.
2.
Prinsip – 2
Leadership
Membangun kesatuan tujuan dan
melibatkan seluruh personil dalam
pencapaian sasaran mutu
3.
Prinsip – 3
Engagement of
people
Fokus pada pemberdayaan kompetensi dan
melibatkan personil dalam mewujudkan
nilai-nilai organisasi. Mengidentifikasi dan
mengelola faktor manusia di tempat kerja.
4.
Prinsip – 4
Process approach
Secara sistematis mengidentifikasi dan
mengelola proses yang dilaksanakan.
Memahami aktivitas yg ada dan
mengelolanya sebagai suatu proses yang
saling terkait untuk mendapatkan hasil
akhir yang konsisten dan terprediksi.
7 Prinsip ISO 9001 : 2015
No. PRINSIP PENDEKATAN ISO 9001: 2015
5.
PRINCIPLE – 5
IMPROVEMENT
Membuat tindakan perbaikan yang
berkelanjutan
6.
PRINCIPLE – 6
EVIDENCE BASED
DECISION MAKING
Keputusan didasarkan pada analisis
dan evaluasi atas data dan informasi
untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
7.
PRINCIPLE – 7
RELATIONSHIP
MANAGEMENT
Mengelola hubungan dengan pihak-
pihak yang terkait untuk
mempertahankan keberhasilan.
7 Prinsip ISO 9001 : 2015
Customer Order processing
Production
planning
Product
realization
Preservation
process
Inspection
Process
Supplier
Purchasing
Process
Inspection
Process
Delivery process
Development
process
Financial process
Human resource
process
Management
process
Maintenance
process
 Contoh Identifikasi & Interaksi Proses
Management process
Support Process
Core process
Kriteria, metode ?
Sumber daya ?
Pemantauan, pengukuran?
Risk and Opportunity?
Action?
Control
Pendekatan Proses
PROCESS
INPUT OUTPUT
Kebutuhan
pelanggan
-sumber daya
- Ada tujuan
- standar
dan syarat
pelanggan
Persepsi positif
Pelanggan
Definisi proses : (ISO 9001:2015)
“ Aktifitas yang menggunakan sumber daya dan di kelola
dengan tujuan untuk dapat mentranformasikan suatu input
menjadi output ”
12
Fundamentals of ISO 9001
 Merupakan persyaratan standar
 Menyediakan panduan kerja yang standar untuk konsistensi
dan proses yang sistematis
 Menyediakan bukti objektif kepada pelanggan dan auditor
bahwa sistem manajemen mutu telah ada dan diterapkan
 Sebagai bahan pelatihan, khususnya untuk personel baru
 Memudahkan manajemen untuk menerapkan sistem
manajemen mutu pada fasilitas, unit kerja atau lokasi lain
organisasi yang mempunyai kesamaan proses (misalnya :
kantor cabang, anak perusahaan)
 Sebagai alat pengendali dan monitor proses operasi
MENGAPA MENDOKUMENTASIKAN ?
13
Level III
instruksi kerja
dan dokumen
pendukung lainnya
Level II
Prosedur
Level I
Pedoman Mutu
Mengapa
Apa, Kapan,
Dimana, Siapa
Bagaimana
(Praktik Saat Ini)
Filosofi dan
Kebijakan
Menggambarkan secara
garis besar latar belakang,
kebijakan dan sasaran
perusahaan.
Prinsip dan
Strategi
Menggambarkan mengenai
interaksi suatu bagian
dengan bagian yang lain.
Menggambarkan
mengenai bagaimana
aktivitas di suatu bagian
dilaksanakan.
(Bukti pelaksanaan)
Struktur Dokumentasi / Piramida Dokumen
Level IV
formulir,
rekaman, catatan
dan pendukung
lainnya
Membuktikan bahwa
aktivitas tersebut sudah
dijalankan
KEUNTUNGAN PENERAPAN SMM
Perbaikan
dokumentasi
Meningkatnya
kepercayaan
&Loyalitas
Konsistensi
proses
Kepastian acuan
kerja/Pedoman
Perbaikan
Hubungan Kerja Meningkatkan
Produktivitas
ISO 22000:2018
. .
PENDAHULUAN
• Produk pangan yang tidak aman
• Penyebab gangguan & kematian
• Jumlah kejadian dari tahun ke tahun meningkat
• Pengaruh global pangan (instan/siap saji)
• Peningkatan status sosial masyarakat
• Kurangnya pengetahuan & perilaku menunjang
hidup sehat
Puluhan karyawan pabrik garmen di Bandung keracunan
sehabis makan siang (2008, Liputan6.com)
29 murid SD Cakung keracunan sehabis mengkonsumsi bolu
dan AMDK ( 2007, Liputan6.com & Tempo).
Keracunan masal di pesta perkawinan (2007, Tempo).
Dua minggu karyawan keracunan 2 kali (2006, Tempo).
88 anak dan pengasuh panti asuhan di Pontianak keracunan
setelah makan nasi bungkus ( 2006, Kompas)
Belasan warga Jerman meninggal akibat mengkonsumsi
sayuran yang terkontaminasi E-coli (2011, Sindo)
Dua siswa SD negeri Medan meninggal akibat mengkonsumsi
makanan jenis bakso (2011, Republika)
Kasus-kasus Keracunan Makanan
1.
Scop
e
2. Normative
References
3. Term &
definitions
4. Context of the
organization
5.
Leadershi
p
6.
Plannin
g
7.
Suppor
t
8.
Opertio
n
9. Performance
evaluation
10.
impovment
KLAUSUL ISO
22000:2018
ISO 22000 : 2018
PLA
N
DO
CHEC
K
AC
T
No ISU
EKSTERNAL
POSITIF NEGATIF
1 HUKUM Produk sudah terdaftar BPOM, Sistem
halal
Perusahaan sudah memenuhi izin IUP,
SIUP, TDP, IPLC
Belum update NKV RPH terbaru
2 TEKNOLOGI Pengecekan kadar lemak sudah
menggunakan alat Hobart, suhu sudah
menggunakan Logger
Sistem pengambilan sampel
masih manual
3 KOMPETITIF Dari aspek proses, ramah lingkungan
(Proper)
Tidak kompetitif dari segi
penentuan harga
4 PASAR Market share : Semua kalangan
Penyebaran produk merata seluruh
indonesia
Sebagian produk memiliki harga
lebih mahal dari kompetitor
5 BUDAYA Budaya konsumsi produk daging dan
bakso tinggi
Budaya konsumsi musiman
4.1 Memahami organisai dan konteksnya
No ISU INTERNAL POSITIF NEGATIF
1 NILAI-NILAI Sudah ditetapkan SOP Karyawan belum sepenuhnya
memahami SOP & teknologi
pangan
2 PENGETAHUAN Training karyawan Belum semua karyawan
mengetahui tujuan dari
pengetahuan yang disampaikan
3 BUDAYA Budaya untuk meminimalisir cross
contact cemaran sangat tinggi
Budaya disiplin karyawan kurang
baik
4 KINERJA
ORGANISASI
Sudah ditetapkan sasaran mutu Terdapat sasaran mutu yang
belum tercapai
Misalnya : standar hygiene
area
4.1 Memahami organisai dan konteksnya
No PIHAK
BERKEPENTINGAN
KEBUTUHAN HARAPAN
1 Customer Mendapatkan produk berkualitas
dan murah
Kepuasan pelanggan, omset
meningkat
2 Owner tidak ada komplain customer,
manajemen produksi berjalan
dengan baik
Omset meningkat
3 Karyawan Pemenuhan hak karyawan seperti,
tunjangan kesehatan, JHT, gaji
Kesejahteraan karyawan
4 Ekternal povider Pembayaran cepat Sistem jual beli lancar
5 Regulatory Mendukung program pemerintah
dalam pemenuhan konsumsi daging
Rp. 80.000
Masyarakat menengah kebawah
mampu membeli dan mencukupi
AKG masyarakat.
6 Komunitas/asosiasi Adanya konstribusi sosial
perusahaan pada masyarakat
(sumbangan ke desa)
Program pengembangan
masyarakat (CSR) di lingkungan
perusahaan.
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak terkait
5. KEPEMIMPINAN
Kebijakan keamanan pangan dan sasaranya
Integrasi persyaratan sistem manajemen keamanan
pangan dan bisnis proses
Sumber daya
Komunikasi efektif dan sesuai persyaratan
Evaluasi sistem manajemen keamanan pangan
Kontibusi personil
Peningkatan yang berkesinambungan
Fungsi jabatan manajemen yang lain
5.1 Kepemimpinan &
Komitmen
Manajemen Puncak
1. Aman
2. Sesuai Regulasi
3. Sesuai Harapan Pelanggan
4. Komunikasi Internal dan
Eksternal
5. Peningkatan Berkelanjutan
6. Sesuai Kompetensi
5.2 KEBIJAKAN
Dikomunikasikan
Dipahami
diimplementasikan
5.3 Peran Organisai, tanggung jawab & Wewenang
Job Description – Relavant Roles
Job Description – Food Safety Job
Description - All
6 PERENCANAAN
1. Tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang
Perusahaan harus merencanakan :
•Tindakan yang dibutuhkan untk mengatasi
resiko & peluang
•Cara untuk :
⁻ integrasi & implementasi tindakan
dalam sistem manajemen keamanan
pangan
⁻ Evaluasi efektivitasdari tindakan yang
dilakukan.
Pertimbangan :
•Dampak pada persyaratan
keamanan pangan
•Kesesuaian produk & jasa pada
pelanggan
•Persyaratan dari pihak
berkepentingan dalam rantai
makanan
Pilih salah satu proses yang ada di organisasi anda
Tentukan Risk and Opportunity nya
Tentukan Action yang akan dilakukan untuk mengatasi risk atau meningkatkan opportunity tersebut
Aktivitas/
Deskripsi
Pekerjaan
Risiko Dampak Pengendalian risiko Tindakan dan
Peluang
Proses produksi Komposisi tidak sesuai
persyaratan R&D
Khasiat yang tidak
maksimal
Memastikan komposisi
sudah disetujui/dicek oleh
QC
.
Melakukan
tinjauan ulang
pemahaman SOP
yang ada
????
6 PERENCANAAN
1. Tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang
Kondisi/konsekuensi Contoh
Terjadi bahaya bagi kesehatan Ditemukannya pecahan kaca atau tulang pd
makanan & Ditemukan mikroba patogen pada
makanan
Kemungkinan bahaya dapat meningkat /
berkembang
•Pemanasan yang kurang
•Suhu pendinginan yang kurang
•Sarana penyajian-Disrtb-Konsm <<<
Produk diolah pada kondisi yang tidak menjamin
kesehatan
•Pencatat suhu rusak
•Pencatat waktu rusak
•H-S alat, ruang, tenaga <<<
Mutu bahan mentah tidak memenuhi syarat Residu pestisida pada sayuran/ buah, Logam
berat pada ikan, Formalin  ayam/mie
basah/tahu basah, Boraks  bakso / mie, 
angka kuman, Adanya mikroba patogen, Angka
asam  pd minyak & produknya, Gas NH3 & H2S
pada hewani, Mikotoksin (a.l. bm kering) &
racun alami
Template Matriks Peta Resiko
. .
6.2 Sasaran Sistem Manajemen Keamanan Pangan & Perencanaan
Pencapaiannya
S = Specific
M = Measurable
A = Achievable
R = Relavan
T = Time Frame
6.3 Perencanaan Perubahan
Hal yang harus dipertimbangkan :
• Tujuan dan dampak
• Kaitan dengan sistem manajemen
• Keamanan pangan
• Kebutuhan sumber daya
• Perubahan tanggung jawab
Jangan lupa “ Analisa Resiko & Peluang”
7. SUPORT
7.1 Sumber Daya
7.1.1 Umum
Sumber daya
INTERNAL
Sumber daya
EXTERNAL
7.1.2 Sumber Daya Manusia
• Sumber daya manusia yang dibutuhkan tersedia & kompeten
• Penggunaan Ahli Eksternal dilengkapi dengan bukti kontrak
• Kompetensi & lingkup tanggung jawab wewenang didefinisikan
7.1.3 Infrastruktur
Lahan, perpipaan, bangunan, utilitas
Peralatan, diantaranya hardware & software
Transportasi
Teknologi informasi & komunikasi
7.1.4 Lingkungan kerja
Sosial
• Non-diskriminasi
• Ketenangan
• Non-konfontasi
Psikologis
•Pengurang
an stress
•Pencegaha
n kelelahan
•Perlindung
an
emosional
Fisi
k
• Suhu
• Cahaya
• Aliran udara
• Higienitas
• Kebisingan
7.1.5 Elemen Sistem Manajemen Keamanan
PanganYang Disediakan Eksternal
Pertimbangan :
• Sesuai dengan persyaratan ISO 22000
• Dapat diaplikasikan
• Diadopsi oleh Tim Keamanan Pangan
• Diimplementasikan, dipelihara & diperbarui
• Tersedia dalam bentuk informasi terdokumentasi
7.1.6 Pengendalia Proses, Produk & Jasa Yang Disediakan Eksternal
Penentuan
Kriteria
Vendor Baru
Seleks
i
Pemantauan
Performa
Evaluasi
Berkala
Daftar Vendor
Terpilih
7.2 Kompetensi
Tetapkan
Standar
Kompetensi
Lakukan
Penilaian
Kompetensi
Sediakan
Pelatihan /
Tindakan Lain
Evaluasi
Keefektifannya
Kompetensi utama untuk :
• Tim Keamanan Pangan : multidisiplin, kompeten
• Personil yang terlibat dalam HACCP
• Penyedia Eksternal
7.3
Kesadaran
Kebijakan Keamanan
Pangan
Sasaran Keamanan
Pangan
Kontribusi
Dampak Ketidaksesuaian
Terhadap FSMS
7.4 Komunikasi
KOMUNIKAS
I
WHO ?
HOW ?
WHOM ?
WHEN ?
WHAT ?
7.5
Pengendalian
Informasi
Terdokumentasi
Informasi terdokumentasi yang disyaratkan FSMS dan
dokumen ini harus dikendalikan untuk memastikan :
a) Memadai dan sesuai untuk penggunaannya, dimana dan
kapan diperlukan
b) Dilindungi (misal kerahasiaan, penyalahgunaan dan
kehilangan integritas)
Pengendalian informasi terdokumentasi
- O r a n g harus menangani aktifitas :
a) Distribustion, acces, retrival and use
b) Storage and preservation, including preservation of legibility
c) Control of changes (e.g. version control)
d) Retention and disposition
8. OPERATION
 8.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasional
Organisasi harus merencanakan, implementasi, mengendalikan, memelihara dan
update proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan realisasi produk
aman dan implementasi tindakan yang ditetapkan klausul 6.1. melalui :
a) Menetapkan kriteria proses
b) Implementasi “pengendalian proses: sesuai dengan kriteria
-Menyimpan “informasi terdokumentasi” punya keyakinan bahwa proses
dilakukan sesuai rencana
 Organisasi harus mengontrol perubahan rencana dan review konsekuensi
perubahan yang tidak diinginkan, mengambil tindakan untuk memitigasi efek
kerugian
 Organisasi harus memastikan bahwa “outsourced processes” dikendalikan (7.1.6)
2. Program Persyaratan Dasar (PRPs)
a)Konstruksi, layout bangunan dan utilitas terkait
b)Lay out tempat kerja, termasuk “zoning”, ruang kerja dan fasilitas karyawan
c)Pasokan udara, air, energi dan utilitas lainnya
d)Pest control, pembuangan limbah dan layanan pendukung
e)Kesesuain peralatan dan kemudahan pembersihan, pemeliharaan dan maintenance
f) Proses persetujuan pemasok dan jaminan pemasok (e.g. raw materials, ingredient, chemical and packaging)
g)Penerimaan bahan masuk , penyimpanan, dispatch (pengiriman), transportasi dan penanganan produk
h)Tindakan pencegahan “kontaminasi silang”
i) Cleaning dan desinfeksi
j) Personal hygiene
k)Informasi produk/consumer awareness
l) Lain-lain, yang sesuai
8.2. 1. Orang harus menetapkan, implementasi, memelihara dan update PRPs memfasilitasi pencegahan dan/atau
pengurangan kontamiasi (termasuk bahaya food safety) pada produk, proses produksi dan lingkungan kerja
a) sesuai dengan organisasi dan masing-masing konteks yang berkaitan dengan “food
safety”
b) Sesuai dengan ukuran dan tipe operasi dan sifat produksi dan/atau ditangani
c) Diimplementasikan di seluruh sistem produksi baik program umum ataupun produk
atau proses khusus
d) Disetujui oleh FST
8.2.2 PRPs
harus
1. SCOPE
2. Normative
Reference
3. Term &
Definition
4. Construction & Lay out
Buildings
Bangunan sesuai sifat operasi
pengolahan & Konstruksi bangunan
tahan lama & tidak bahaya
Lingkungan, pertimbangan Potensi
kontaminasi dari lingkungan, Pabrik
aman dari zat berbahaya, Terdapat
kontrol dan ditinjau secara berkala
Batas site diidentifikasi dgn jelas, Akses
dikendalikan, Site & tumbuhan dirawat
dengan baik, Jalan, halaman & setiap
area cegah genangan air
Persyaratan PRP ISO 22000
-Tata letak dirancang utk memfasilitasi praktik kebersihan
-Tetapkan layout pergerakan RM, PM dan personel
-Ada pemisah fisik antara area produksi dan warehouse
-Peralatan dirancang utk memfasilitasi pemantauan kebersihan yg baik
-Fasilits inline & online meminimalkan kontaminasi
-Semua bahan & produk tidak disimpan dan/atau menempel langsung dilantai dan
dinding
-Area penyimpanan bahan pembersih, bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya
terpisah dan aman (terkunci & terkontrol)
-a. Pertemuan lantai dan dinding melengkung
b. Desain lantai mencegah genangan air
c. Jendela/pintu terbuka keluar, atap/ventilasi diberi screen
d. Drainase tertutup dan memiliki penyaring
5. Layout &
Workplace
Persyaratan PRP ISO 22000
6. Utilities – Air,
Water, Energy
Chemical food grade , bahan kimia boiler, disimpan di
tempat yang terpisah aman (terkunci dan terkontrol)
Gas yang ditujukan untuk kontak produk langsung
food grade & disaring untuk menghilangkan debu,
minyak serta air (verifikasi berkala bebas
kontaminasi fidik
Lampu dilindungi agar tidsk mengkontaminasi bilaterjadi
kerusakan
Merancang & memantau rute distribusi
untuk utiities agar meminimalkan resiko
kontaminasi produk
Standar air minum permenkes 492/2010/WHO
Drinking water, jalur dipisah dengan air yang
tidak memenuhi persyaratan standar air
minum
Compressed air, carbondixide, nitrogen & gas lain dirancang
mencegah kontaminasi, air compressed harus oil
free/menggunakan food grade, oil, persyaratan filter, RH &
mikrobiologi hrs ditentukan
Persyaratan PRP ISO/TS 22002-1 Food Manufacturing
Terdapat identifikasi sampah (organik & non
organis)
Tidak ada akumulasi limbah di area produksi
dan gudang
Kemasan bermerek dirusak/dihancurkan dan
ada bukti laporannya
Arah drainase tidak boleh mengalir dari area
yang terkontaminasi ke area bersih & kapasitas
cukup
7. Waste Disposal
8. Equipment Sustability,
Cleaning & Maintenance
Peralatan kontak
produk food grade,
permukaan halus,
bebas karat, mudah
dibersihkan.
Keraangka alat alat
tidak ditembus mur
& mur
Pipa dan saluran
pipa bisa
dibersihkan, bisa
dilepas & tidak
buntu. Peralatan
dirancang
minimalkan kontak
tangan dengan
produk
Peralatan untuk
pemantauan panas,
dipastikan mampu
mencapai suhu yang
diinginkan & dapat
membantu
Peralatan kontak
produk food grade,
permukaan halus,
bebas karat, mudah
dibersihkan.
Keraangka alat alat
tidak ditembus mur
& mur
Terdapat program
maintenance
(termasuk filter
udara, magnet,
metal detector & x-
ray detector),
perbaikan
sementara tidak
mengkontaminasi,
training, hygiene
clearance
Persyaratan PRP ISO 22000
9. Management of
Purchased
Materials
Terdapat seleksi evaluasi yang
dapat berupa audit pemasok,
sertifikasi & evaluasi kerja
Kedatangan
bahan/ingredient/packaging
check (dilengkapi COA),
diversifikasi, jika tidak sesuai
dikendalikan
Cek kondisi kedatangan
pengiriman material yang dibeli
Akses ke tempat bahan curah (bulk
receiving) harus diidentifikasi,
ditutup & dikunci
Persyaratan PRP ISO 22000
10. Measures for the Prevention of Cross Contamination
Terdapat program yang dilakukan untuk mencegah, mengendalikan dan mendeteksi kontaminasi
(fisik, kimia, alergen dan mikrobiologi)
Terdapat allergen management dikendalikan, dinyatakan pada label dan dimonitor
rework allergen & training
Kontaminasi fisik inspeksi berkala, cegah dan kendalikan (kaca dan material mudah pecah),
record terpelihara
Mikrobiologi penilaian bahaya dilakukan meliputi :
a.Pemisahan produk mentah & RTE
b.Batas fisik
c.Pengendalian akses
d.Pola pergerakan
e.Pembedaan tekanan udara
Persyaratan PRP ISO 22000
11. Cleaning &
Sanitizing
Program pembesihan & sanitasi diinspeksi pastikan
peraltan & lingkungan dijaga bersih. Program dibuat &
divalidasi (termasuk validasi cleaning allergen)
Bila ada, sistem CIP dipisahkan dasi lini
produksi yang aktif, parameter CIP dipantau
Bahan pembersih & alat pembersih
dipelihara, diidentifikasi, food grade, disimpan
terpisah
Program kebersihan berisi:
a. Area & item peralatan
b. Penamnggung jawab
c. Metode & frekuensi pembersihan
d. Pengaturan pemantauan & verifikasi
e. Post clean inspaction
f. Pre start up inspection
Persyaratan PRP ISO 22000
12. Pest
Control
Bagunan dirawat dengan baik,
lubang, saluran pembuangan &
titik akses hama potensiallainnya
ditutup
Lisensi pest control & teknisi
berkompeten.
Program pest control berisi
sasaran hama, metode , jadwal
prosesdur pengendalian
Layout trap, laporan chemical
record, laporan tren analisis
Untuk setiap lampu yang
digunakan untuk insect killer
lamp, tetap mengikuti glass
policy
Persyaratan PRP ISO 22000
17. Product
Information
Informasi harus
disampaikan kepada
konsumen misal,
informasi penyimpanan,
informasi penyajian
Ada checklist : check
kesesuaian label dengan
isi, tulisan benar, label
sesuai
18.Food
Defens
e
Area yang sensitif harus
diidentifikasi dan
dipetakan
Akses harus dibatasi
secara fisik dengan
menggunakan kunci
(kunci kartu elektronik
atau alternatif sistem
lainnya)
Persyaratan PRP ISO 22000
8.4 kesiapan
dan
penanggulangan
kejadian
darurat
Penanggulangan kejadian darurat
Tindakan untuk mengurangi konsekuensi dari kejadian
darurat, termasuk dampak keamanan pangan
Peninjauan dan pebaharuan prosedur
8.5 PENGENDALIAN BAHAYA
Tahapan
proses
Critical
limit
Tindakan pengendalian
koreksi
langsung
Tindakan
koreksi
bahaya CCP Catatan
Apa Siapa Dimana Kapan Bagaimana
Tahapan
proses
Action
criteria
Tindakan pengendalian
koreksi
langsung
Tindakan
koreksi
bahaya OPRP Catatan
Apa Siapa Dimana Kapan Bagaimana
OPRP Plan
HACCP Plan
9. EVALUASI
PERFORMA
1. Pemantauan, pengukuran, analisa dan evaluasi
2. Internal audit
• Melakukan audit secara berkala
• Menyusun dan menjalankan program audit
• Menentukan kriteria dan lingkup audit
• Menyeleksi auditor yang objektif dan tidak berpihak
• Melaporkan & mengkoreksi hasil audit pada management terkait
• Menyimpan bukti-bukti pelaksanaan internal audit
• Penentuan apakah FSMS sudah memenuhi tujuan kebijakan dan
sasaran keamanan pangan
9.3 Tinjauan Manajemen
10.1.1.
Ketika NC
terjadi
10. IMPROVEMENT
10. 1.Nonconformity &CorrectiveAction
10.1.2. Retain
documentation
Information related
NC
a.Detail
ketidaksesuaian dan
tindakan selanjutnya
yang dilakukan
b.Hasil tindakan
perbaikan
a
•Bereaksi terhadap NC :
•1) Lakukan tindakan pengendalian dan koreksi
•Hadapi konsekuesinya
b
•Evaluasi kebutuhan tindkan untuk
eliminasi penyebab NC terjadi
segingga tidak terjadi kembali atau
terjadi di tempat lain melalui :
•1) Review NC
•2) Tentukan akar penyebab NC
•3) Menentukan apakah NCs serupa
terjadi/berpotensi terjadi
c
•Implementasi tindakan yang diperlukan
d
•Review keefektifan tindakan pengendalian
e
• Ubah FSMS, jika perlu
10. 2.Continual Improvement
Org hrs meningkatan
kesesuaian,
kecukupan dan
jeefektifan FSMS
secara
berkelanjutan
Top Management
hrs memastikan
orang
meningkatkan
keefektifan FSMS
berkelanjutan
Penggunaan komunikasi
(7.4)
Management review
(9.3)
Internal Audit (9.2)
Analisa hasil-hasil
aktifitas verifikasi
(8.8.2)
Validasi tindakan
pengendalian dan
kombinasi tindakan
pengendalian (8.5.3)
Tindakan korektif (8.9.3)
Update FSMS (10.3)
HACCP
. .
• Singkatan dari Hazard Analysis Critical Control Point
• Sistem jaminan mutu keamanan pangan yang
mendasarkan pada kesadaran bahwa bahaya dapat
timbul pada setiap titik atau tahap produksi namun
dapat dilakukan pencegahan melalui pengendalian
titik-titik kritis
• Sistem HACCP dapat dimasukkan ke dalam Sistem
Manajemen Mutu
• CAC/RCP-1969, Rev. 3 (1997) Annex : HACCP System and Guidelines For Its Application
• Safe Quality Food (SQF) 2000
• European Quality Certification Institute (EQCI)
• WHO/FSF/FOS/98.5. Guidance on Regulatory Assessment of HACCP
• WHO/FSF/FOS/97.2. Introducing the HACCP System
• SNI 01-4852-1998. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) serta
Pedoman Penerapannya
• Pedoman BSN 1004 – 2002. Panduan Penyusunan Rencana Sistem Analisa Bahaya dan
PengendalianTitik Kritis (HACCP)
• SNI CAC/RCP 1:2011 Pedoman Penerapan HACCP
 Pendekatan sistematik
 Didesain untuk meminimalkan resiko
 Preventive (bukan corrective)
 Tidak berdiri sendiri (bagian dari sistem yang lebih besar)
 Proaktif (bukan reaktif)
 Merupakan usaha tim, bukan perseorangan
 Sistem yang hidup dan dinamik
 Jumlah inspektur tidak mencukupi
 Inspeksi tidak menjamin keamanan
 Inspeksi hanya merupakan “snapshot” dalam suatu rentang
waktu
 Kesulitan dalam mendeteksi cacat (defect) seperti patogen
yang tidak terlihat dan kontaminasi dalam jumlah rendah
 Industri menggantungkan diri pada inspeksi untuk
mendeteksi adanya bahaya keamanan pangan
 Hasil inspeksi baru diperoleh setelah kejadian dan adanya
penundaan waktu (time delay) antara sampling dan hasil uji
• Pendekatan yang diakui secara internasional
• Melengkapi dan memperkuat serta dapat diintegrasikan dengan
Quality Management System
• Penolakan lebih sedikit
• Cost efectiveness
• Meningkatkan kepuasan konsumen dan kepercayaan dalam
keamanan makanan
• Memperbaiki pengertian dan motivasi kerja tim
• Alat manajemen resiko
• Proteksi merk
SISTEM MANAJEMEN
KEAMANAN PANGAN
ISO 22000 : 2005
MANAJEMEN SISTEM
eq. ISO 22000
PERSYARATAN DASAR SEMUA KLAUSUL
MANAJEMEN SISTEM
ISO 22000
SISTEM
MANAJEMEN
KEAMANAN
PANGAN
GAP - GVP
GMP - GHP - GPP
GDP - GRP
_______________________
SSOP
PERSYARATAN SPESIFIK
MANAJEMEN
SISTEM
ISO 9000
MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN
RENCANA
KEAMANAN
PANG
AN
______________________
___
HACCP
PERSYARATAN
SPESIFIK
HACCP
PROGRAM PERSYARATAN
DASAR
( Pre Requisite Programs )
GOOD PRACTICES dan
SSOP
Hierarki Keamanan Pangan
HACCP
ISO
22000
Persyaratan
Undang2
(Wajib)
Standar
SMKP
(Sukarela)
HACCP merupakan metode yang
rasional & alamiah untuk penjaminan
mutu makanan.
Sistem ini terdiri atas identifikasi serta
pengkajian yang sistematis terhadap
bahaya (hazard) & penentuan upaya
pengendalian yang efektif. Sistem
HACCP yang lengkap didasarkan pada
tujuh prinsip.
62
7 PRINSIP HACCP
Identifikasi bahaya potensial, analisa
bahaya dan tindakan pengendalian
Menentukan Critical Control Point (CCP)
Menetapkan batas kritis untuk setiap CCP
Menetapkan sistem monitoring untuk CCP
Menetapkan tindakan koreksi
Menetapkan prosedur verifikasi
Dokumentasi
1
2
3
4
5
6
7
Prinsip HACCP & Definisi
1. Melakukan identifikasi
bahaya, mengevaluasi risiko, &
menentukan tindakan
pengontrolan risiko)
Bahaya (hazard): agens biologi, kimia, fisik,
atau faktor yangg berpotensi untuk
menimbulkan efek yang merugikan bagi
kesehatan.
2. Menentukan critical control
point (CCP)
CCP: tahapan, dimana kontrol dapat dilakukan,
yang penting untuk mencegah atau
menghilangkan bahaya keamanan makanan atau
untuk menguranginya sampai ke tingkat yang
dapat diterima.
3. Menetapkan batas-batas
kritis pad a setiap CCP.
Batas-batas kritis (critical limit): kriteria
untuk memisahkan keadaan yang bisa diterima
(akseptabilitas) & yang tidak bisa diterima
(unakseptabilitas).
4. Menetapkan prosedur
pemantauan
Pemantauan: Tindakan terencana untuk
melakukan serangkaian observasi atau
pengukuran parameter guna mengkaji apakah
CCP masih terkontrol.
Prinsip HACCP & Definisi
5. Menetapkan tindakan
korektif.
Tindakan korektif: Tindakan yang akan diambil
jika hasil pemantauan CCP menunjukkan
hilangnya kontrol.
6. Menetapkan prosedur
verifikasi.
Verifikasi: Penerapan metode, prosedur atau
tes disamping penerapannya dalam pemantauan
untuk menentukan kepatuhan terhadap rencana
HACCP & atau apakah rencana HACCP itu perlu
diubah.
7. Menetapkan prosedur
dokumentasi.
 What (Apa) : Merupakan objek pengukuran atau pengawasan
untuk memastikan apakah titik kendali kritis beroperasi didalam
kisaran batas kritis. Contoh : Temperatur strerilisasi
 How (Bagaimana) : Merupakan cara/metoda pengukuran (batas
kritis kuantitatif) secara fisika atau kimia. Memerlukan waktu
dan akurasi yang benar/nyata. Contoh : Menggunakan
thermometer
 When/Frequency (Kapan) : Rentang waktu atau frekuensi
(berkelanjutan atau berjeda). Contoh : frekuensi/ durasi tiap 15
menit
 Who (Siapa) : Orang kompeten dan terlatih untuk melakukan
pekerjaan tersebut. Contoh: operator
MONITORING (Pemantauan)
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananGilang Rosul
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAli Fuad R
 
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.pptMateri-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.pptMTaufik23
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenAli Fuad R
 
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Kanaidi ken
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Ali Fuad R
 
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptxAWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptxAliFRizaldi1
 
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Kanaidi ken
 
proses bisnis ISO 9001:2015
 proses bisnis ISO 9001:2015 proses bisnis ISO 9001:2015
proses bisnis ISO 9001:2015widi wijatmoko
 
Materi awarenes iso 9001:2015
Materi awarenes  iso 9001:2015Materi awarenes  iso 9001:2015
Materi awarenes iso 9001:2015widi wijatmoko
 
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessAli Fuad R
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Tri Widodo W. UTOMO
 
Risiko dan peluang ISO 9001:2015
Risiko dan peluang ISO 9001:2015Risiko dan peluang ISO 9001:2015
Risiko dan peluang ISO 9001:2015Exemplar Solution
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1Amirotul Khusna
 
Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001Dede Andi
 
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000modern bakries group
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Suwandi Tan
 
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananHigiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananAul Ndink
 

Mais procurados (20)

Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi Makanan
 
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 WebinarAwareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
Awareness QMS ISO 9001 2015 Webinar
 
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.pptMateri-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
 
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem ManajemenISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen
 
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 8:  Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 8: Operation (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
 
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
Soal Tes Pemahaman iso 9001 2015
 
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptxAWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
AWARENESS ISO INTEGRATED 9001 14001 45001 PROSIA.pptx
 
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Klausul 5:  Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Klausul 5: Leadership (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
 
proses bisnis ISO 9001:2015
 proses bisnis ISO 9001:2015 proses bisnis ISO 9001:2015
proses bisnis ISO 9001:2015
 
Materi awarenes iso 9001:2015
Materi awarenes  iso 9001:2015Materi awarenes  iso 9001:2015
Materi awarenes iso 9001:2015
 
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
 
Prinsip-Prinsip GMP
Prinsip-Prinsip GMPPrinsip-Prinsip GMP
Prinsip-Prinsip GMP
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)
 
Risiko dan peluang ISO 9001:2015
Risiko dan peluang ISO 9001:2015Risiko dan peluang ISO 9001:2015
Risiko dan peluang ISO 9001:2015
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 1
 
Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001Pengenalan ISO 14001
Pengenalan ISO 14001
 
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
 
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
 
GMP.pptx
GMP.pptxGMP.pptx
GMP.pptx
 
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananHigiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
 

Semelhante a Pemahaman ISO 22000 FSMS & HACCP.ppt

Awareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptx
Awareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptxAwareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptx
Awareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptxalpan8
 
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptxQualityManagementSys6
 
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptxHILMANRSAFF
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.pptHILMANRSAFF
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.pptHILMANRSAFF
 
Iso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAH
Iso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAHIso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAH
Iso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAHRIDWANmuhammad37
 
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptxdafidriaN
 
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Heny Purnama
 
QMS - bahasa R1.pptx
QMS - bahasa R1.pptxQMS - bahasa R1.pptx
QMS - bahasa R1.pptxMTaufik23
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessToyo Gustaman
 
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Kanaidi ken
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015Arfi Maulana
 
persyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptx
persyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptxpersyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptx
persyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptxf26617201
 

Semelhante a Pemahaman ISO 22000 FSMS & HACCP.ppt (20)

Awareness_ISO_9001_2015.pdf
Awareness_ISO_9001_2015.pdfAwareness_ISO_9001_2015.pdf
Awareness_ISO_9001_2015.pdf
 
Awareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptx
Awareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptxAwareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptx
Awareness ISO 9001 2015 SAP Express - Ali Panca.pptx
 
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
 
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptx
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
 
Manj mutu iso
Manj mutu isoManj mutu iso
Manj mutu iso
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
 
Iso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAH
Iso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAHIso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAH
Iso 22000 2018 TUGAS MATA KULIAH
 
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
 
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
 
QMS - bahasa R1.pptx
QMS - bahasa R1.pptxQMS - bahasa R1.pptx
QMS - bahasa R1.pptx
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 Awareness
 
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
Iso dinkes
Iso dinkesIso dinkes
Iso dinkes
 
IMS - bahasa R1.pptx
IMS - bahasa R1.pptxIMS - bahasa R1.pptx
IMS - bahasa R1.pptx
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015
 
01 iso 9001 2008
01 iso 9001 200801 iso 9001 2008
01 iso 9001 2008
 
persyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptx
persyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptxpersyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptx
persyaratan sistem manajemen ISO 9001-2015.pptx
 

Pemahaman ISO 22000 FSMS & HACCP.ppt

  • 2. AGENDA TRAINING Memahami persyaratan ISO 22000:2018 Memahami 7 prinsip HACCP Mampu mengimplementasi ISO 22000 : 2018 Lulus audit sertifikasi Memahami Standar ISO
  • 4. Apa itu ISO 4 • ISO (International Organization for Standardization) adalah federasi 163 negara (Jenewa / Geneva, Swiss/Switzerland • Misi ISO adalah untuk mempromosikan pengembangan standarisasi dan aktivitas- aktivitas terkait dengannya di seluruh dunia • Hasil kerja ISO dengan persetujuan internasional dipublikasikan sebagai Standar Internasional • ISO diambil dari bahasa yunani (greek) ‘isos’ yang artinya ‘sama’
  • 5. andardization echnical Dat International Organization for St Promotes the development of t standards, standardization and activities in the world. related Established on Feb. 23, 1947 - Geneva, Switzerland. Total : 163 238 521 2,592 21,300* Country members Technical Committees Subcommittees Working Groups Standards *At August 2016 3 e
  • 6. Standar ISO  ISO telah mempublikasikan lebih dari 23.000 International Standards yang dapat dibeli dari ISO atau member-membernya.  Standar yang berlaku saat ini: • ISO 31000 Risk management • ISO 9000 Quality management • ISO 26000 Social responsibility • ISO 14000 Environmental management • ISO 50001 Energy management • ISO 3166 Country codes • ISO 4217 Currency codes
  • 7. HLS Menyediakan kerangka sistem manajemen keseluruhan, istilah dan definisi umum Akan menghemat waktu selama implementasi dan mengurangi duplikas, potensi konflik dan kesalahpahaman Akan membuatnya lebih mudah untuk mengintegrasikan lebih dari satu system manajemen KATEGORI STANDAR ISO
  • 8. No. PRINSIP PENDEKATAN ISO 9001: 2015 1. Prinsip – 1 Customer focus Memenuhi kebutuhan dan harapan pelangan dgn menentukan tingkat kepuasan/ketidakpuasan pelanggan. Selalu berusaha melebihi harapan pelanggan. 2. Prinsip – 2 Leadership Membangun kesatuan tujuan dan melibatkan seluruh personil dalam pencapaian sasaran mutu 3. Prinsip – 3 Engagement of people Fokus pada pemberdayaan kompetensi dan melibatkan personil dalam mewujudkan nilai-nilai organisasi. Mengidentifikasi dan mengelola faktor manusia di tempat kerja. 4. Prinsip – 4 Process approach Secara sistematis mengidentifikasi dan mengelola proses yang dilaksanakan. Memahami aktivitas yg ada dan mengelolanya sebagai suatu proses yang saling terkait untuk mendapatkan hasil akhir yang konsisten dan terprediksi. 7 Prinsip ISO 9001 : 2015
  • 9. No. PRINSIP PENDEKATAN ISO 9001: 2015 5. PRINCIPLE – 5 IMPROVEMENT Membuat tindakan perbaikan yang berkelanjutan 6. PRINCIPLE – 6 EVIDENCE BASED DECISION MAKING Keputusan didasarkan pada analisis dan evaluasi atas data dan informasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 7. PRINCIPLE – 7 RELATIONSHIP MANAGEMENT Mengelola hubungan dengan pihak- pihak yang terkait untuk mempertahankan keberhasilan. 7 Prinsip ISO 9001 : 2015
  • 10. Customer Order processing Production planning Product realization Preservation process Inspection Process Supplier Purchasing Process Inspection Process Delivery process Development process Financial process Human resource process Management process Maintenance process  Contoh Identifikasi & Interaksi Proses Management process Support Process Core process Kriteria, metode ? Sumber daya ? Pemantauan, pengukuran? Risk and Opportunity? Action? Control
  • 11. Pendekatan Proses PROCESS INPUT OUTPUT Kebutuhan pelanggan -sumber daya - Ada tujuan - standar dan syarat pelanggan Persepsi positif Pelanggan Definisi proses : (ISO 9001:2015) “ Aktifitas yang menggunakan sumber daya dan di kelola dengan tujuan untuk dapat mentranformasikan suatu input menjadi output ”
  • 13.  Merupakan persyaratan standar  Menyediakan panduan kerja yang standar untuk konsistensi dan proses yang sistematis  Menyediakan bukti objektif kepada pelanggan dan auditor bahwa sistem manajemen mutu telah ada dan diterapkan  Sebagai bahan pelatihan, khususnya untuk personel baru  Memudahkan manajemen untuk menerapkan sistem manajemen mutu pada fasilitas, unit kerja atau lokasi lain organisasi yang mempunyai kesamaan proses (misalnya : kantor cabang, anak perusahaan)  Sebagai alat pengendali dan monitor proses operasi MENGAPA MENDOKUMENTASIKAN ? 13
  • 14. Level III instruksi kerja dan dokumen pendukung lainnya Level II Prosedur Level I Pedoman Mutu Mengapa Apa, Kapan, Dimana, Siapa Bagaimana (Praktik Saat Ini) Filosofi dan Kebijakan Menggambarkan secara garis besar latar belakang, kebijakan dan sasaran perusahaan. Prinsip dan Strategi Menggambarkan mengenai interaksi suatu bagian dengan bagian yang lain. Menggambarkan mengenai bagaimana aktivitas di suatu bagian dilaksanakan. (Bukti pelaksanaan) Struktur Dokumentasi / Piramida Dokumen Level IV formulir, rekaman, catatan dan pendukung lainnya Membuktikan bahwa aktivitas tersebut sudah dijalankan
  • 15. KEUNTUNGAN PENERAPAN SMM Perbaikan dokumentasi Meningkatnya kepercayaan &Loyalitas Konsistensi proses Kepastian acuan kerja/Pedoman Perbaikan Hubungan Kerja Meningkatkan Produktivitas
  • 17. PENDAHULUAN • Produk pangan yang tidak aman • Penyebab gangguan & kematian • Jumlah kejadian dari tahun ke tahun meningkat • Pengaruh global pangan (instan/siap saji) • Peningkatan status sosial masyarakat • Kurangnya pengetahuan & perilaku menunjang hidup sehat
  • 18. Puluhan karyawan pabrik garmen di Bandung keracunan sehabis makan siang (2008, Liputan6.com) 29 murid SD Cakung keracunan sehabis mengkonsumsi bolu dan AMDK ( 2007, Liputan6.com & Tempo). Keracunan masal di pesta perkawinan (2007, Tempo). Dua minggu karyawan keracunan 2 kali (2006, Tempo). 88 anak dan pengasuh panti asuhan di Pontianak keracunan setelah makan nasi bungkus ( 2006, Kompas) Belasan warga Jerman meninggal akibat mengkonsumsi sayuran yang terkontaminasi E-coli (2011, Sindo) Dua siswa SD negeri Medan meninggal akibat mengkonsumsi makanan jenis bakso (2011, Republika) Kasus-kasus Keracunan Makanan
  • 19. 1. Scop e 2. Normative References 3. Term & definitions 4. Context of the organization 5. Leadershi p 6. Plannin g 7. Suppor t 8. Opertio n 9. Performance evaluation 10. impovment KLAUSUL ISO 22000:2018 ISO 22000 : 2018 PLA N DO CHEC K AC T
  • 20.
  • 21. No ISU EKSTERNAL POSITIF NEGATIF 1 HUKUM Produk sudah terdaftar BPOM, Sistem halal Perusahaan sudah memenuhi izin IUP, SIUP, TDP, IPLC Belum update NKV RPH terbaru 2 TEKNOLOGI Pengecekan kadar lemak sudah menggunakan alat Hobart, suhu sudah menggunakan Logger Sistem pengambilan sampel masih manual 3 KOMPETITIF Dari aspek proses, ramah lingkungan (Proper) Tidak kompetitif dari segi penentuan harga 4 PASAR Market share : Semua kalangan Penyebaran produk merata seluruh indonesia Sebagian produk memiliki harga lebih mahal dari kompetitor 5 BUDAYA Budaya konsumsi produk daging dan bakso tinggi Budaya konsumsi musiman 4.1 Memahami organisai dan konteksnya
  • 22. No ISU INTERNAL POSITIF NEGATIF 1 NILAI-NILAI Sudah ditetapkan SOP Karyawan belum sepenuhnya memahami SOP & teknologi pangan 2 PENGETAHUAN Training karyawan Belum semua karyawan mengetahui tujuan dari pengetahuan yang disampaikan 3 BUDAYA Budaya untuk meminimalisir cross contact cemaran sangat tinggi Budaya disiplin karyawan kurang baik 4 KINERJA ORGANISASI Sudah ditetapkan sasaran mutu Terdapat sasaran mutu yang belum tercapai Misalnya : standar hygiene area 4.1 Memahami organisai dan konteksnya
  • 23. No PIHAK BERKEPENTINGAN KEBUTUHAN HARAPAN 1 Customer Mendapatkan produk berkualitas dan murah Kepuasan pelanggan, omset meningkat 2 Owner tidak ada komplain customer, manajemen produksi berjalan dengan baik Omset meningkat 3 Karyawan Pemenuhan hak karyawan seperti, tunjangan kesehatan, JHT, gaji Kesejahteraan karyawan 4 Ekternal povider Pembayaran cepat Sistem jual beli lancar 5 Regulatory Mendukung program pemerintah dalam pemenuhan konsumsi daging Rp. 80.000 Masyarakat menengah kebawah mampu membeli dan mencukupi AKG masyarakat. 6 Komunitas/asosiasi Adanya konstribusi sosial perusahaan pada masyarakat (sumbangan ke desa) Program pengembangan masyarakat (CSR) di lingkungan perusahaan. 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak terkait
  • 24. 5. KEPEMIMPINAN Kebijakan keamanan pangan dan sasaranya Integrasi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan dan bisnis proses Sumber daya Komunikasi efektif dan sesuai persyaratan Evaluasi sistem manajemen keamanan pangan Kontibusi personil Peningkatan yang berkesinambungan Fungsi jabatan manajemen yang lain 5.1 Kepemimpinan & Komitmen Manajemen Puncak
  • 25. 1. Aman 2. Sesuai Regulasi 3. Sesuai Harapan Pelanggan 4. Komunikasi Internal dan Eksternal 5. Peningkatan Berkelanjutan 6. Sesuai Kompetensi 5.2 KEBIJAKAN Dikomunikasikan Dipahami diimplementasikan 5.3 Peran Organisai, tanggung jawab & Wewenang Job Description – Relavant Roles Job Description – Food Safety Job Description - All
  • 26. 6 PERENCANAAN 1. Tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang Perusahaan harus merencanakan : •Tindakan yang dibutuhkan untk mengatasi resiko & peluang •Cara untuk : ⁻ integrasi & implementasi tindakan dalam sistem manajemen keamanan pangan ⁻ Evaluasi efektivitasdari tindakan yang dilakukan. Pertimbangan : •Dampak pada persyaratan keamanan pangan •Kesesuaian produk & jasa pada pelanggan •Persyaratan dari pihak berkepentingan dalam rantai makanan
  • 27. Pilih salah satu proses yang ada di organisasi anda Tentukan Risk and Opportunity nya Tentukan Action yang akan dilakukan untuk mengatasi risk atau meningkatkan opportunity tersebut Aktivitas/ Deskripsi Pekerjaan Risiko Dampak Pengendalian risiko Tindakan dan Peluang Proses produksi Komposisi tidak sesuai persyaratan R&D Khasiat yang tidak maksimal Memastikan komposisi sudah disetujui/dicek oleh QC . Melakukan tinjauan ulang pemahaman SOP yang ada ???? 6 PERENCANAAN 1. Tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang
  • 28. Kondisi/konsekuensi Contoh Terjadi bahaya bagi kesehatan Ditemukannya pecahan kaca atau tulang pd makanan & Ditemukan mikroba patogen pada makanan Kemungkinan bahaya dapat meningkat / berkembang •Pemanasan yang kurang •Suhu pendinginan yang kurang •Sarana penyajian-Disrtb-Konsm <<< Produk diolah pada kondisi yang tidak menjamin kesehatan •Pencatat suhu rusak •Pencatat waktu rusak •H-S alat, ruang, tenaga <<< Mutu bahan mentah tidak memenuhi syarat Residu pestisida pada sayuran/ buah, Logam berat pada ikan, Formalin  ayam/mie basah/tahu basah, Boraks  bakso / mie,  angka kuman, Adanya mikroba patogen, Angka asam  pd minyak & produknya, Gas NH3 & H2S pada hewani, Mikotoksin (a.l. bm kering) & racun alami
  • 29. Template Matriks Peta Resiko . .
  • 30. 6.2 Sasaran Sistem Manajemen Keamanan Pangan & Perencanaan Pencapaiannya S = Specific M = Measurable A = Achievable R = Relavan T = Time Frame 6.3 Perencanaan Perubahan Hal yang harus dipertimbangkan : • Tujuan dan dampak • Kaitan dengan sistem manajemen • Keamanan pangan • Kebutuhan sumber daya • Perubahan tanggung jawab Jangan lupa “ Analisa Resiko & Peluang”
  • 31. 7. SUPORT 7.1 Sumber Daya 7.1.1 Umum Sumber daya INTERNAL Sumber daya EXTERNAL 7.1.2 Sumber Daya Manusia • Sumber daya manusia yang dibutuhkan tersedia & kompeten • Penggunaan Ahli Eksternal dilengkapi dengan bukti kontrak • Kompetensi & lingkup tanggung jawab wewenang didefinisikan
  • 32. 7.1.3 Infrastruktur Lahan, perpipaan, bangunan, utilitas Peralatan, diantaranya hardware & software Transportasi Teknologi informasi & komunikasi 7.1.4 Lingkungan kerja Sosial • Non-diskriminasi • Ketenangan • Non-konfontasi Psikologis •Pengurang an stress •Pencegaha n kelelahan •Perlindung an emosional Fisi k • Suhu • Cahaya • Aliran udara • Higienitas • Kebisingan
  • 33. 7.1.5 Elemen Sistem Manajemen Keamanan PanganYang Disediakan Eksternal Pertimbangan : • Sesuai dengan persyaratan ISO 22000 • Dapat diaplikasikan • Diadopsi oleh Tim Keamanan Pangan • Diimplementasikan, dipelihara & diperbarui • Tersedia dalam bentuk informasi terdokumentasi 7.1.6 Pengendalia Proses, Produk & Jasa Yang Disediakan Eksternal Penentuan Kriteria Vendor Baru Seleks i Pemantauan Performa Evaluasi Berkala Daftar Vendor Terpilih
  • 34. 7.2 Kompetensi Tetapkan Standar Kompetensi Lakukan Penilaian Kompetensi Sediakan Pelatihan / Tindakan Lain Evaluasi Keefektifannya Kompetensi utama untuk : • Tim Keamanan Pangan : multidisiplin, kompeten • Personil yang terlibat dalam HACCP • Penyedia Eksternal
  • 36. 7.4 Komunikasi KOMUNIKAS I WHO ? HOW ? WHOM ? WHEN ? WHAT ?
  • 37. 7.5 Pengendalian Informasi Terdokumentasi Informasi terdokumentasi yang disyaratkan FSMS dan dokumen ini harus dikendalikan untuk memastikan : a) Memadai dan sesuai untuk penggunaannya, dimana dan kapan diperlukan b) Dilindungi (misal kerahasiaan, penyalahgunaan dan kehilangan integritas) Pengendalian informasi terdokumentasi - O r a n g harus menangani aktifitas : a) Distribustion, acces, retrival and use b) Storage and preservation, including preservation of legibility c) Control of changes (e.g. version control) d) Retention and disposition
  • 38. 8. OPERATION  8.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasional Organisasi harus merencanakan, implementasi, mengendalikan, memelihara dan update proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan realisasi produk aman dan implementasi tindakan yang ditetapkan klausul 6.1. melalui : a) Menetapkan kriteria proses b) Implementasi “pengendalian proses: sesuai dengan kriteria -Menyimpan “informasi terdokumentasi” punya keyakinan bahwa proses dilakukan sesuai rencana  Organisasi harus mengontrol perubahan rencana dan review konsekuensi perubahan yang tidak diinginkan, mengambil tindakan untuk memitigasi efek kerugian  Organisasi harus memastikan bahwa “outsourced processes” dikendalikan (7.1.6)
  • 39. 2. Program Persyaratan Dasar (PRPs) a)Konstruksi, layout bangunan dan utilitas terkait b)Lay out tempat kerja, termasuk “zoning”, ruang kerja dan fasilitas karyawan c)Pasokan udara, air, energi dan utilitas lainnya d)Pest control, pembuangan limbah dan layanan pendukung e)Kesesuain peralatan dan kemudahan pembersihan, pemeliharaan dan maintenance f) Proses persetujuan pemasok dan jaminan pemasok (e.g. raw materials, ingredient, chemical and packaging) g)Penerimaan bahan masuk , penyimpanan, dispatch (pengiriman), transportasi dan penanganan produk h)Tindakan pencegahan “kontaminasi silang” i) Cleaning dan desinfeksi j) Personal hygiene k)Informasi produk/consumer awareness l) Lain-lain, yang sesuai 8.2. 1. Orang harus menetapkan, implementasi, memelihara dan update PRPs memfasilitasi pencegahan dan/atau pengurangan kontamiasi (termasuk bahaya food safety) pada produk, proses produksi dan lingkungan kerja a) sesuai dengan organisasi dan masing-masing konteks yang berkaitan dengan “food safety” b) Sesuai dengan ukuran dan tipe operasi dan sifat produksi dan/atau ditangani c) Diimplementasikan di seluruh sistem produksi baik program umum ataupun produk atau proses khusus d) Disetujui oleh FST 8.2.2 PRPs harus
  • 40. 1. SCOPE 2. Normative Reference 3. Term & Definition 4. Construction & Lay out Buildings Bangunan sesuai sifat operasi pengolahan & Konstruksi bangunan tahan lama & tidak bahaya Lingkungan, pertimbangan Potensi kontaminasi dari lingkungan, Pabrik aman dari zat berbahaya, Terdapat kontrol dan ditinjau secara berkala Batas site diidentifikasi dgn jelas, Akses dikendalikan, Site & tumbuhan dirawat dengan baik, Jalan, halaman & setiap area cegah genangan air Persyaratan PRP ISO 22000
  • 41. -Tata letak dirancang utk memfasilitasi praktik kebersihan -Tetapkan layout pergerakan RM, PM dan personel -Ada pemisah fisik antara area produksi dan warehouse -Peralatan dirancang utk memfasilitasi pemantauan kebersihan yg baik -Fasilits inline & online meminimalkan kontaminasi -Semua bahan & produk tidak disimpan dan/atau menempel langsung dilantai dan dinding -Area penyimpanan bahan pembersih, bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya terpisah dan aman (terkunci & terkontrol) -a. Pertemuan lantai dan dinding melengkung b. Desain lantai mencegah genangan air c. Jendela/pintu terbuka keluar, atap/ventilasi diberi screen d. Drainase tertutup dan memiliki penyaring 5. Layout & Workplace Persyaratan PRP ISO 22000
  • 42. 6. Utilities – Air, Water, Energy Chemical food grade , bahan kimia boiler, disimpan di tempat yang terpisah aman (terkunci dan terkontrol) Gas yang ditujukan untuk kontak produk langsung food grade & disaring untuk menghilangkan debu, minyak serta air (verifikasi berkala bebas kontaminasi fidik Lampu dilindungi agar tidsk mengkontaminasi bilaterjadi kerusakan Merancang & memantau rute distribusi untuk utiities agar meminimalkan resiko kontaminasi produk Standar air minum permenkes 492/2010/WHO Drinking water, jalur dipisah dengan air yang tidak memenuhi persyaratan standar air minum Compressed air, carbondixide, nitrogen & gas lain dirancang mencegah kontaminasi, air compressed harus oil free/menggunakan food grade, oil, persyaratan filter, RH & mikrobiologi hrs ditentukan Persyaratan PRP ISO/TS 22002-1 Food Manufacturing
  • 43. Terdapat identifikasi sampah (organik & non organis) Tidak ada akumulasi limbah di area produksi dan gudang Kemasan bermerek dirusak/dihancurkan dan ada bukti laporannya Arah drainase tidak boleh mengalir dari area yang terkontaminasi ke area bersih & kapasitas cukup 7. Waste Disposal 8. Equipment Sustability, Cleaning & Maintenance Peralatan kontak produk food grade, permukaan halus, bebas karat, mudah dibersihkan. Keraangka alat alat tidak ditembus mur & mur Pipa dan saluran pipa bisa dibersihkan, bisa dilepas & tidak buntu. Peralatan dirancang minimalkan kontak tangan dengan produk Peralatan untuk pemantauan panas, dipastikan mampu mencapai suhu yang diinginkan & dapat membantu Peralatan kontak produk food grade, permukaan halus, bebas karat, mudah dibersihkan. Keraangka alat alat tidak ditembus mur & mur Terdapat program maintenance (termasuk filter udara, magnet, metal detector & x- ray detector), perbaikan sementara tidak mengkontaminasi, training, hygiene clearance Persyaratan PRP ISO 22000
  • 44. 9. Management of Purchased Materials Terdapat seleksi evaluasi yang dapat berupa audit pemasok, sertifikasi & evaluasi kerja Kedatangan bahan/ingredient/packaging check (dilengkapi COA), diversifikasi, jika tidak sesuai dikendalikan Cek kondisi kedatangan pengiriman material yang dibeli Akses ke tempat bahan curah (bulk receiving) harus diidentifikasi, ditutup & dikunci Persyaratan PRP ISO 22000
  • 45. 10. Measures for the Prevention of Cross Contamination Terdapat program yang dilakukan untuk mencegah, mengendalikan dan mendeteksi kontaminasi (fisik, kimia, alergen dan mikrobiologi) Terdapat allergen management dikendalikan, dinyatakan pada label dan dimonitor rework allergen & training Kontaminasi fisik inspeksi berkala, cegah dan kendalikan (kaca dan material mudah pecah), record terpelihara Mikrobiologi penilaian bahaya dilakukan meliputi : a.Pemisahan produk mentah & RTE b.Batas fisik c.Pengendalian akses d.Pola pergerakan e.Pembedaan tekanan udara Persyaratan PRP ISO 22000
  • 46. 11. Cleaning & Sanitizing Program pembesihan & sanitasi diinspeksi pastikan peraltan & lingkungan dijaga bersih. Program dibuat & divalidasi (termasuk validasi cleaning allergen) Bila ada, sistem CIP dipisahkan dasi lini produksi yang aktif, parameter CIP dipantau Bahan pembersih & alat pembersih dipelihara, diidentifikasi, food grade, disimpan terpisah Program kebersihan berisi: a. Area & item peralatan b. Penamnggung jawab c. Metode & frekuensi pembersihan d. Pengaturan pemantauan & verifikasi e. Post clean inspaction f. Pre start up inspection Persyaratan PRP ISO 22000
  • 47. 12. Pest Control Bagunan dirawat dengan baik, lubang, saluran pembuangan & titik akses hama potensiallainnya ditutup Lisensi pest control & teknisi berkompeten. Program pest control berisi sasaran hama, metode , jadwal prosesdur pengendalian Layout trap, laporan chemical record, laporan tren analisis Untuk setiap lampu yang digunakan untuk insect killer lamp, tetap mengikuti glass policy Persyaratan PRP ISO 22000
  • 48. 17. Product Information Informasi harus disampaikan kepada konsumen misal, informasi penyimpanan, informasi penyajian Ada checklist : check kesesuaian label dengan isi, tulisan benar, label sesuai 18.Food Defens e Area yang sensitif harus diidentifikasi dan dipetakan Akses harus dibatasi secara fisik dengan menggunakan kunci (kunci kartu elektronik atau alternatif sistem lainnya) Persyaratan PRP ISO 22000
  • 49. 8.4 kesiapan dan penanggulangan kejadian darurat Penanggulangan kejadian darurat Tindakan untuk mengurangi konsekuensi dari kejadian darurat, termasuk dampak keamanan pangan Peninjauan dan pebaharuan prosedur
  • 50. 8.5 PENGENDALIAN BAHAYA Tahapan proses Critical limit Tindakan pengendalian koreksi langsung Tindakan koreksi bahaya CCP Catatan Apa Siapa Dimana Kapan Bagaimana Tahapan proses Action criteria Tindakan pengendalian koreksi langsung Tindakan koreksi bahaya OPRP Catatan Apa Siapa Dimana Kapan Bagaimana OPRP Plan HACCP Plan
  • 51. 9. EVALUASI PERFORMA 1. Pemantauan, pengukuran, analisa dan evaluasi 2. Internal audit • Melakukan audit secara berkala • Menyusun dan menjalankan program audit • Menentukan kriteria dan lingkup audit • Menyeleksi auditor yang objektif dan tidak berpihak • Melaporkan & mengkoreksi hasil audit pada management terkait • Menyimpan bukti-bukti pelaksanaan internal audit • Penentuan apakah FSMS sudah memenuhi tujuan kebijakan dan sasaran keamanan pangan 9.3 Tinjauan Manajemen
  • 52. 10.1.1. Ketika NC terjadi 10. IMPROVEMENT 10. 1.Nonconformity &CorrectiveAction 10.1.2. Retain documentation Information related NC a.Detail ketidaksesuaian dan tindakan selanjutnya yang dilakukan b.Hasil tindakan perbaikan a •Bereaksi terhadap NC : •1) Lakukan tindakan pengendalian dan koreksi •Hadapi konsekuesinya b •Evaluasi kebutuhan tindkan untuk eliminasi penyebab NC terjadi segingga tidak terjadi kembali atau terjadi di tempat lain melalui : •1) Review NC •2) Tentukan akar penyebab NC •3) Menentukan apakah NCs serupa terjadi/berpotensi terjadi c •Implementasi tindakan yang diperlukan d •Review keefektifan tindakan pengendalian e • Ubah FSMS, jika perlu 10. 2.Continual Improvement Org hrs meningkatan kesesuaian, kecukupan dan jeefektifan FSMS secara berkelanjutan Top Management hrs memastikan orang meningkatkan keefektifan FSMS berkelanjutan Penggunaan komunikasi (7.4) Management review (9.3) Internal Audit (9.2) Analisa hasil-hasil aktifitas verifikasi (8.8.2) Validasi tindakan pengendalian dan kombinasi tindakan pengendalian (8.5.3) Tindakan korektif (8.9.3) Update FSMS (10.3)
  • 54. • Singkatan dari Hazard Analysis Critical Control Point • Sistem jaminan mutu keamanan pangan yang mendasarkan pada kesadaran bahwa bahaya dapat timbul pada setiap titik atau tahap produksi namun dapat dilakukan pencegahan melalui pengendalian titik-titik kritis • Sistem HACCP dapat dimasukkan ke dalam Sistem Manajemen Mutu
  • 55. • CAC/RCP-1969, Rev. 3 (1997) Annex : HACCP System and Guidelines For Its Application • Safe Quality Food (SQF) 2000 • European Quality Certification Institute (EQCI) • WHO/FSF/FOS/98.5. Guidance on Regulatory Assessment of HACCP • WHO/FSF/FOS/97.2. Introducing the HACCP System • SNI 01-4852-1998. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya • Pedoman BSN 1004 – 2002. Panduan Penyusunan Rencana Sistem Analisa Bahaya dan PengendalianTitik Kritis (HACCP) • SNI CAC/RCP 1:2011 Pedoman Penerapan HACCP
  • 56.  Pendekatan sistematik  Didesain untuk meminimalkan resiko  Preventive (bukan corrective)  Tidak berdiri sendiri (bagian dari sistem yang lebih besar)  Proaktif (bukan reaktif)  Merupakan usaha tim, bukan perseorangan  Sistem yang hidup dan dinamik
  • 57.  Jumlah inspektur tidak mencukupi  Inspeksi tidak menjamin keamanan  Inspeksi hanya merupakan “snapshot” dalam suatu rentang waktu  Kesulitan dalam mendeteksi cacat (defect) seperti patogen yang tidak terlihat dan kontaminasi dalam jumlah rendah  Industri menggantungkan diri pada inspeksi untuk mendeteksi adanya bahaya keamanan pangan  Hasil inspeksi baru diperoleh setelah kejadian dan adanya penundaan waktu (time delay) antara sampling dan hasil uji
  • 58. • Pendekatan yang diakui secara internasional • Melengkapi dan memperkuat serta dapat diintegrasikan dengan Quality Management System • Penolakan lebih sedikit • Cost efectiveness • Meningkatkan kepuasan konsumen dan kepercayaan dalam keamanan makanan • Memperbaiki pengertian dan motivasi kerja tim • Alat manajemen resiko • Proteksi merk
  • 59. SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN ISO 22000 : 2005 MANAJEMEN SISTEM eq. ISO 22000 PERSYARATAN DASAR SEMUA KLAUSUL MANAJEMEN SISTEM ISO 22000 SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN GAP - GVP GMP - GHP - GPP GDP - GRP _______________________ SSOP PERSYARATAN SPESIFIK MANAJEMEN SISTEM ISO 9000 MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN RENCANA KEAMANAN PANG AN ______________________ ___ HACCP PERSYARATAN SPESIFIK HACCP PROGRAM PERSYARATAN DASAR ( Pre Requisite Programs ) GOOD PRACTICES dan SSOP
  • 61. HACCP merupakan metode yang rasional & alamiah untuk penjaminan mutu makanan. Sistem ini terdiri atas identifikasi serta pengkajian yang sistematis terhadap bahaya (hazard) & penentuan upaya pengendalian yang efektif. Sistem HACCP yang lengkap didasarkan pada tujuh prinsip.
  • 62. 62 7 PRINSIP HACCP Identifikasi bahaya potensial, analisa bahaya dan tindakan pengendalian Menentukan Critical Control Point (CCP) Menetapkan batas kritis untuk setiap CCP Menetapkan sistem monitoring untuk CCP Menetapkan tindakan koreksi Menetapkan prosedur verifikasi Dokumentasi 1 2 3 4 5 6 7
  • 63. Prinsip HACCP & Definisi 1. Melakukan identifikasi bahaya, mengevaluasi risiko, & menentukan tindakan pengontrolan risiko) Bahaya (hazard): agens biologi, kimia, fisik, atau faktor yangg berpotensi untuk menimbulkan efek yang merugikan bagi kesehatan. 2. Menentukan critical control point (CCP) CCP: tahapan, dimana kontrol dapat dilakukan, yang penting untuk mencegah atau menghilangkan bahaya keamanan makanan atau untuk menguranginya sampai ke tingkat yang dapat diterima. 3. Menetapkan batas-batas kritis pad a setiap CCP. Batas-batas kritis (critical limit): kriteria untuk memisahkan keadaan yang bisa diterima (akseptabilitas) & yang tidak bisa diterima (unakseptabilitas). 4. Menetapkan prosedur pemantauan Pemantauan: Tindakan terencana untuk melakukan serangkaian observasi atau pengukuran parameter guna mengkaji apakah CCP masih terkontrol.
  • 64. Prinsip HACCP & Definisi 5. Menetapkan tindakan korektif. Tindakan korektif: Tindakan yang akan diambil jika hasil pemantauan CCP menunjukkan hilangnya kontrol. 6. Menetapkan prosedur verifikasi. Verifikasi: Penerapan metode, prosedur atau tes disamping penerapannya dalam pemantauan untuk menentukan kepatuhan terhadap rencana HACCP & atau apakah rencana HACCP itu perlu diubah. 7. Menetapkan prosedur dokumentasi.
  • 65.  What (Apa) : Merupakan objek pengukuran atau pengawasan untuk memastikan apakah titik kendali kritis beroperasi didalam kisaran batas kritis. Contoh : Temperatur strerilisasi  How (Bagaimana) : Merupakan cara/metoda pengukuran (batas kritis kuantitatif) secara fisika atau kimia. Memerlukan waktu dan akurasi yang benar/nyata. Contoh : Menggunakan thermometer  When/Frequency (Kapan) : Rentang waktu atau frekuensi (berkelanjutan atau berjeda). Contoh : frekuensi/ durasi tiap 15 menit  Who (Siapa) : Orang kompeten dan terlatih untuk melakukan pekerjaan tersebut. Contoh: operator MONITORING (Pemantauan)