1. KETAHANAN NASIONAL DAN PERAN PANCASILA DALAM
KAPASITASNYA SEBAGAI DASAR NEGARA
Dosen Pengampu : Firda Aulia Izzati, M.pd
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan Jenjang Diploma III (D3)
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Disusun Oleh :
Hilda Violina Putri. (16.120.0005)
Chusnun Nabilah. (16.120.0006)
Prabowo Adhi N. (16.120.0016)
Aldi Dwi K. (16.120.0026)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
2018
2. ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya guna memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Makalah ini disusun dengan sedemikian rupa dengan tujuan agar pembaca
dapat memperluas tentang pengetahuan kewarganegaraannya mengenai
Ketahanan Nasional dan Peran Pancasila dalam Kapasitasnya Sebagai Dasar
Negara, yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
sendiri maupun dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman. Penulis sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis menerima
berbagai saran maupun kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Pekalongan, Desember 2018
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Ketahanan Nasional..................................................................3
B. Tujuan Ketahanan Nasional........................................................................4
C. Fungsi Ketahanan Nasional.........................................................................4
D. Asas-asas Ketahanan Nasional....................................................................4
E. Sifat Ketahanan Nasional............................................................................6
F. Perwujudan Ketahanan Nasional................................................................7
G. Peran Ketahanan Nasional..........................................................................8
H. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Menghadapi Ancaman,
Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) .........................................10
I. Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional....................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh
bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau
bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas
dengan kekayaan alam yang banyak. Beberapa ancaman dalam dan luar
negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama
menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa dalam menjaga
keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap
landasan baik landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa
Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan
bangsa. Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
bangsa dan Negara. Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman dari
dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan
hidup bangsa dan negera.
Manusia Berbudaya Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia di
katakan sebagai makhuk yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan
berpikir, akal dan berbagai keterampilan Tujuan Nasional, Fasafah
Bangsa,dan Ideologi Negara, Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam
Ketahanan Nasional karena suatu organisasi,apapun bentuknya, akan selalu
berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses
mencapai tujuan yang telah di tetapkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ketahanan nasional?
2. Apa tujuan dari ketahanan nasional?
3. Apa fungsi dan manfaat dari ketahanan nasional?
4. Apa asas dari ketahanan nasional?
5. Apa sifat dari ketahanan nasional?
5. 2
6. Apa perwujudan dari ketahanan nasional?
7. Apa peran dari ketahanan nasional?
8. Apa saja yang dapat mengancam ketahanan nasional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari ketahanan nasional.
2. Untuk mengetahui tujuan dari ketahanan nasional.
3. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari ketahanan nasional.
4. Untuk mengetahui asas dari ketahanan nasional.
5. Untuk mengetahui sifat dari ketahanan nasional.
6. Untuk mengetahui perwujudan dari ketahanan nasional.
7. Untuk mengetahui peran dari ketahanan nasional.
8. Untuk mengetahui ancaman dari ketahanan nasional
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamis bangsa
Indonesia, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun
dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara, serta untuk mencapai perjuangan nasionalnya
(Suradinata, 2005: 47, atau lihat soemarsono dkk, 2001: 106).
Dalam pengertian tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi
kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus
diusahakan sejak dini, dibina dan bisa dimulai dari pribadi, keluarga,
lingkungan, daerah, dan nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan
kondisi tersebut dilakukan berdasar pemikiran geostrategi berupa konsepsi
yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa
dan konstelasi geografi Indonesia. Konsep inilah yang disebut ketahanan
nasional (Soemarsono dkk, 2001: 106). Jadi dapat disimpulkan bahwa
ketahanan nasional adalah konsep geostrategi Indonesia.
Sejak bangsa Indoensia memproklamirkan kemerdekaannya 17
Agustus 1945, Bangsa Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan
gangguan baik dari dalam maupun luar yang nyaris mengoyak persatuan
dan integritas nasional sebagai sebuah bangsa yang bersatu. Misalnya di
era-era awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus berjuang sekuat tenaga
untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer I dan II Belanda
yang tidak rela melepaskan negara Indonesia menjadi sebuah negara
merdeka setelah periode berabad-abad penjajahannya di seluruh Wilayah
Nusantara.
Jadi Ketahanan nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis
bangsa indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi.
7. 4
B. Tujuan Ketahanan Nasional
Ketahan nasional diperlukan sebagai :
1. penunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya
hukum dan ketertiban.
2. terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran.
3. terselenggaranya pertahanan dan keamanan.
4. terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial.
5. terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri.
C. Fungsi Ketahanan Nasional
1. Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,
ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas,
integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
3. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja
intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya
diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat
kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai
tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
D. Asas – Asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari:
1. Asas Kesejahtetaan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan merupakan dua hal utama dalam
menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa dua hal ini
kehidupan bernegara dan berbangsa dan bernegara kehilangan relevansi
keberadaannya. Dua hal ini merupakan asas dalam sistem kehidupan
8. 5
nasional, tanpa kedua hal ini maka kehidupan nasional tidak dapat
berlangsung. Oleh karenanya kesejahteraan dan kemananan merupakan
nilai intrinsik dalam sistem kehidupan nasional itu sendiri. Dalam
kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan yang telah
dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional secara umum.
2. Asas Komprehensivitas Integral atau Menyeluruh dan Terpadu
Ketahanan nasional sebagai sebuah cara dan metode dalam
mencapai dan menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang dan selaras harus dilaksanakan mencakup ketahanan dari
segenap aspek kehidupan berbangsa secara utuh, menyeluruh, dan
terpadu (integral-komprehensif).
3. Asas Kekeluargaan
Karena di dalam Ketahanan nasional asas kekeluargaan dijunjung
tinggi, maka perbedaan-perbedaan dan keragaman yang ada di seluruh
wilayah Indonesia diakui. Perbedaan dan keragaman tersebut harus
dikelola dan dijadikan kekayaan dan modal untuk membangun Indonesia
yang berdaulat, adil dan makmur. Dalam konteks internasional, asas
kekeluargaan bermakna menghargai perbedaan-perbedaan untuk
mengembangkan hubungan kemitraan yang serasi agar tidak berkembang
menjadi konflik.
4. Asas Mawas Ke Dalam dan Ke Luar
Seluruh kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Selain itu sistem kehidupan
berbangsa dan bernegara juga sangat mempengaruhi dan berinteraksi
dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam interaksi timbalbalik tersebut
maka sering muncul dampak positif maupun negatif. Maka sangat
dibutuhkan suatu sikap mawas ke dalam maupun mawas ke Luar.
Mawas Ke Dalam, Artinya ketahanan nasional harus berusaha
menegok keunggulan dan kelemahan pada diri bangsa sendiri. Dengan
cara tersebut bangsa Indonesia dapat mengukur dan meningkatkan
ketahanan nasionalnya dari aspek yang kurang. Hal ini juga berarti
menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
9. 6
sendiri berdasar nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian sebuah bangsa yang ulet dan
tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung
sikap isolasi atau mengandung nasionalisme sempit.
Mawas Ke Luar, Ketahanan nasional harus mempunyai asas
mawas keluar yang bertujuan untuk dapat mengantisipasi dampak
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan
nasional harus mampu mengembangklan kekuatan nasional untuk
memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Interaksinya dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang
saling memberi keuntungan (Soemarsono dkk, 2001: 108).
E. Sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai
yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya yaitu:
1. Mandiri
Ketahanan nasional sebagai cara, metode, dan strategi untuk
mengembangkan kekuatan nasional sudah semestinya harus bertolak dari
kekuatan (keuletan dan ketangguhan) yang dimiliki oleh bangsa
Sendiri). Artinya prinsip ini mengandung konsep pantang menyerah,
dan bersandar pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Independency (kemandirian) merupakan prasyarat untuk menjalin
kerjasama yang saling menguntungkan di era perkembangan global ini.
2. Dinamis
Ketahanan Nasional secara umum tidak bersifat statis
melainkan harus bersifat dinamis. Artinya ketahanan nasional ini
dapat berubah-ubah, bisa naik-turun, seturut perubahan situasi baik di
level internal maupun muncul dari dorongan luar. Oleh karena itu
ketahanan sosial harus mengorientasikan dirinya jauh ke masa depan
dengan memperhatikan dinamika perubahan maupun aspek-aspek
yang tetap untuk kehidupan nasional yang lebih baik.
10. 7
3. Berwibawa
Pembangunan ketahanan nasional harus dilakukan dalam
konsep berkelanjutan dan berkesinambungan akan peran meningkatkan
kekuatan nasional Indonesia. Dengan cara itu, makin tinggi tingkat
ketahanan suatu bangsa akan semakin meningkatkan kewibawaan
nasional di mata negara-negara Internasional.
4. Konsultasi dan Kerjasama
Ketahanan nasional bangsa Indonesia pertama-tama tidak
didasarkan pada sikap konfrontatif dan mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan militer semata, melainkan lebih menitik beratkan pada
model-model kerjasama saling menguntungkan, dan sikap saling
menghargai dengan mengandalkan kekuatan yang berpijak pada
kepribadian bangsa sendiri.
5. Integratif
Seluruh elemen dan aspek kehidupan bangsa dalam hubungan
dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam, dan suasana ke
dalam, harus mengadakan penyelarasan dan penyesuaian (Kaelan
2007: 148, Karsono 1999: 100-1, dan Soemarsono dkk; 2001: 109).
F. Perwujudan Ketahanan Nasional
Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia
meliputi (Bahan Penataran, BP7 Pusat, 1996):
1. Ketahanan ideologi
Kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk
menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan
kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. Ketahanan politik
Kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi yang bertumpu pada pengembangan demokrasi Pancasila dan
UUD 1945 yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik
11. 8
yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri
yang bebas aktif.
3. Ketahanan ekonomi
Kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan
menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi
dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan makmur. d)
Ketahanan sosial budaya, adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia yang menjiwai kepribadian nasional yang berdasarkan Pancasila
yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hidup rukun, bersatu, cinta
tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba
selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
4. Ketahanan pertahanan keamanan
Kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang dilandasi kesadaran
bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan
Negara dan menangkal semua bentuk ancaman.
G. Peran Pancasila Dalam Ketahanan Nasional
1. Landasan Ideal Pancasila
Nilai-nilai Pancasila telah teruji dandiyakini kebenarannya sebagai
pemersatu bangsa dalam membangundan menata kehidupan berbangsa
serta bernegara yang lebih baik dan berdaya saing.
2. Landasan Konstitusional UUD 1945
Berkaitan dengan segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan/
undang-undang dasar suatu negara, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah sumber dari segala sumber
12. 9
hukum. UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam
pengembangan sistem serta penyelenggaraan pertahanan negara.
Substansi pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan
Pasal-pasal UUD 1945 di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia
dalam melihat diri dan lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan
negara, serta keterlibatan warga negara. UUD 1945 mereaksikan sikap
bangsa Indonesia yang menentang segala bentuk penjajahan. Bangsa
Indonesia akan senantiasa berjuang untuk mencegah dan mengatasi
usaha-usaha pihak tertentu yang mengarah pada penindasan dan
penjajahan. Penjajahan bagi bangsa Indonesia merupakan tindakan keji
yang tidak berperikemanusiaan serta bertentangan dengan nilai-nilai
keadilan. Pertahanan negara tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan
yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. Landasan Visional Wawasan Nusantara
Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sebagai
satu kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia
di mana wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan Nusantara
beserta segenap isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana
untuk membangun dan menata dirinya menjadi bangsa yang berdaya
saing tinggi dalam dinamika lingkungan strategis.
4. Landasan Konsepsional Ketahanan Nasional
Berkaitan dengan segala ketentuan yang mengatur tentang struktur dari
sistem pemerintahan suatu negara, Indonesia = UUD 1945, UU Pokok
lainnya (ex: UU Pokok Kejaksaan, UU Pokok Kepegawaian, dll).
5. Landasan Operasional
Dokumen Rencana Pembangunan (RPJMN/RPJMD)
Merupakan suatu konsep dasar tujuan pengelolaan secara menyeluruh dari
kehidupan nasional suatu Negara, Indonesia = GBHN.
13. 10
H. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Menghadapi Ancaman,
Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG).
Implementasi ketahanan nasional diartikan melaksanakan atau
menggunakan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan yang dilandasi
sikap ulet dan tangguh untuk mengembangkan daya saing bangsa sehingga
menjadi bangsa yang kompetitif dan dihormati dunia. Untuk menjadikan
bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia harus mampu
memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efesien, transparan,
dan akuntabel. Beberapa permasalahan besar adalah masalah politik yang
terkait dengan kesiapan menghadapi globalisasi, politik luar negeri yang
bebas aktif, masalah disintegrasi dan otonomi, sistem partai politik dan
birokrasi. Permasalahan di bidang ekonomi adalah biaya tinggi dengan
adanya pungutan liar, kebijakan pertanian yang tidak berpihak pada
petani. Pada bidang sosial budaya adalah rentannya klaim-klaim budaya dari
negara tetangga.Setidaknya ada empat sarana untuk mengimplementasikan
ketahanan nasional (Srijanti dkk, 2011: 174-178) :
a. Implementasi ketahanan nasional dalam bidang politik; menghadapi
globalisasi diperlukan peningkatan kompetensi diplomat menjadi
perunding internasional. Di samping itu banyak kasus disintegrasi
disebabkan ketidakadilan politik, hukum, ekonomi dan budaya. Oleh
karena itu persoalan tersebut harus diselesaikan dengan pendekatan
modernisasi yang tida tercerabut dari akarnya, sementara untuk
kasus disintegrasi hendaknya pemerintah mempertimbangkan hak
asasi manusia dalam menyelesaikankonflik tersebut.
b. Implementasi ketahanan nasional dalam bidang ekonomi; hal-hal yang
harus dibenahi dalam bidang ekonomi adalah menata kebijakan
fiskal, industri dalam negeri dan swasembada pangan agar tidak terjadi
krisis pangan.
c. Implementasi ketahanan nasional dalam bidang social dan budaya;
hal ini dapat dilakukan dengan standarisasi pendidikan serta
keterjangkauan masyarakat kurang mampu terhadap pendidikan, toleransi
dalam berbagai hal, termasuk agama, serta yang harus segera
14. 11
diimplementasikan adalah jaminan sosial dan kesehatan bagi seluruh
masyarakat.
d. Implementasi ketahanan nasional di bidang hukum. Hal ini harus
betul dipahami aspek keadilan, profesionalitas hakim, penegakan hukum
secara adil, serta yang harus segara diberantas adalah kasus-kasus
korupsi yang melibatkan banyak pejabat dan politisi
I. Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional
Dalam menghadapi masalah ketahanan nasional suatu negara,
permasalahan ketahanan nasional yang dihadapi Indonesia, berdasarkan
sumbernya, ancaman tersebut dibedakan menjadi :
1. Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional
yang berasal dari luar negeri.
2. Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional
yang berasal dari dalam negeri.
Berdasarkan bentuk ancamannya terbagi atas dua :
1. Ancaman fisik, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dengan tindakan secara
fisik, seperti serangan senjata, penghilangan nyawa manusia, perusakan
fasilitas, terorisme, konflik berdarah, dan lain-lain baik berasal dari dalam
maupun luar negeri.
2. Ancaman ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu negera yang dilakukan dalam tataran pemikiran,
seperti perang ideologi, arus globalisasi, kepentingan politik, dan lain-lain
baik berasal dari dalam maupun dalam negeri.
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
Aldo, Aditya 2017. “Ketahanan Nasional dalam Koridor Persatuan”
https://aldoadityaaditya.wordpress.com/2017/06/15/ketahanan-nasional-
dalam-koridor-presatuan-dan-kesatuan-nasional-indonesia-pancasila-
sebagai-landasan-ketahanan-nasional.html (diakses pada 4 Desember
2018)
Fikriyarif, Setiawan. 2015. “TUJUAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL”.
https://fikkyariefsetiawan.wordpress.com/2015/04/30/tujuan-dan-fungsi-
ketahanan-nasional/ (diakses pada 4 Desember 2018)
Afdal, Taftaghani. 2015. “KETAHANAN NASIONAL TERBENTUKNYA NKRI”.
https://www.academia.edu/34973064/Ketahanan_nasional.html (diakses
pada 4 Desember 2018)
s