Kota Ketapang diduga merupakan salah satu kota tertua di Kalimantan Barat berdasarkan bukti keberadaan Kerajaan Tanjungpura-Matan dan ditemukannya beberapa prasasti dan kronik Tiongkok. Sumber daya alamnya beragam mulai dari bauksit, besi, emas, timah, dan batuan. Penduduknya sebagian besar berusia muda dengan tingkat pertumbuhan 2,1% per tahun. Ekonominya didominasi
1. SEJARAH
Ketapang, merupakan kota yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat. Sejarah Kota
Ketapang sendiri sampai saat ini masih samar. Dalam Atlas Sejarah yang disusun oleh
Muhammad Yamin (1965) untuk mengidentifikasi Nusantara Raya menurut Mpu Prapanca di
dalam naskah Nagarakertagama, wilayah geografi kota Ketapang saat ini diberi nama
Tandjungpura. Nama Tandjungpura ini kemudian berganti lagi menjadi Matan, pada masa
pemerintaha kesultanan Riau-Johor. Sedangkan perubahan nama dari Matan menjadi
Ketapang, tidak diketahui asal muasalnya.
Meski sejarah berdirinya belum jelas, Kota Ketapang disebut-sebut sebagai salah satu
kota tertua di Kalimantan Barat. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Kerajaan Tanjungpura
- Matan di wilayah Kota Ketapang yang merupakan kerajaan tertua di Kalimantan
Barat. Bukti lain yang menunjukkan bahwa Kota Ketapang merupakan kota tertua adalah
dengan ditemukannya beberapa kronik Cina, Nagarakertagama, prasasti Waringin Pitu dan
penelitian para ahli linguistik di kepulauan Indo-Malaya. Menurut kronik-kronik Cinta
tersebut, Tandjungpura disebut sebagai Tan-jung-wu-lo, dikatakan bahwa daerah ini sekitar
tahun 1200 M merupakan jajahan raja Jawa.
Kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Tandjungpura merupakan bagian dari
Kerajaan Majapahit. Dalam Prasasti Waringin Pitu (1447 M), Tanjungpura (Tanjungnagara)
sudah merupakan nama ibu kota negara bagian Majapahit untuk wilayah Pulau Kalimantan
(Sehieke 1959). Pada masa itu, Majapahit dipimpin oleh raja Dyah Kertawijaya/Prabu
Kertawijaya Brawijaya I (1447 - 1450 M).
Versi lain mengenai berdirinya kota Ketapang dapat ditinjau dari peristiwa sejarah
yang sangat penting pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Zainuddin di Kerajaan
Matan. Sejarah ini berkaitan erat dengan peristiwa perampasan kekuasaan oleh saudaranya
sendiri Pangeran Agung pada tahun 1710 M. Pangeran Agung yang gagal merebut tahta
saudaranya, dipenjarakan (diasingkan) oleh Sultan Muhammad Zainuddin dengan
membuatkannya suatu kota kecil lengkap dengan pelayannya (gundik) 40 orang. Orang
Kalimantan Barat kemudia menyebutnya sebagai Darul Salam. Orang Ketapang menyebut
daerah tersebut Tembalok (tempat penjara raja) atau Sei Awan seberang Sukabangun. Dalam
sejarah kerajaan Riau Johor nama tersebut diartikan "dikurung dalam kota kecil sampai
mati".
2. Sejarah yang lain mengatakan bahwa pada masa pemerintah Hindia Belanda, sejak
tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah Afdeling. Daerah Afdeling yaitu
merupakan bagian karesidenan Kalimantan Barat (Residentis Westerm Afdeling Van Borneo)
dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang yang berstatus Afdeling ini
kemudian disempurnakan dengan Stard Blood 1948 No. 58 dengan pengakuan adanya
Pemerintahan swapraja. Pada waktu itu Kabupaten Ketapng terbagi menjadi tiga
pemerintahan swapraja, yaitu Sukadana, Simpang dan Matan, kemudian semua daerah
Swapraja yang ada digabungkan menjadi sebuah Federasi.1
SUMBER DAYA ALAM
Kabupaten Ketapang adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang perekonimiannya
di dominasi oleh sektor pertanian. Oleh karena itu produktivitas tanaman pangan terutama
padi terus berusaha ditingkatkan, sehingga sejak tahun 2011 perkembangan produksi padinya
cenderung terus meningkat. Hal ini utamanya dipengaruhi oleh perubahan luas panen yang
juga mengalami peningkatan sejak tahu 2011. Hasil produksi padi tahun 2013 sebanyak
89.100 ton mengalami peningakatn dibanding produksi tahun2012 (naik sebesar 9,87%),
sedangkan luas panenya meningkat 4,25% pada periode yang sama.
Kontribusi sektor pertambangan beberapa tahun terakhir cukup nyata terhadap
perekonomian kabupaten Ketapang. Sektor pertambangan mulai tahun 2005 telah
1 http://www.humas.ketapang.go.id/info_daerah.php?k=sejarah_ketapang, 20 Oktober 2014.
3. mengekspor hasil tambang jenis Bauksit dan bijih besi utamanya ke RRC. Lokasi tambang di
kabupaten Ketapang terus mengalami perluasan setiap tahun. Kegiatan eksploitasi tidak
hanya berada di kecamatan Kendawangan, namun pada akhir tahun 2009 mulai memperluas
wilayah eksploitasinya hingga ke kecamatan Simpang Hulu dan Kecamatan Air Upas.
Potensi bahan galian (tambang) tersebar hampir di seluruh kecamatan. Kandungan mineral
atau bahan-bahan galian yang dimaksud antara lain : Air Raksa (Hg), Antimoni (Sb.), Bijih
Besi (Fe), Bauksit (Al2O2), Emas (Au), Timah Hitam (Pb), Timah Putih (Sn), Pasir Zircon
(Titanium), Barit, Koalin, Pasir Koarsa, Talk, Andesit, Basal, Granit, Gambut, Batu Bata, dan
Batu Kecubung2.
2 http://ketapangkab.bps.go.id/?hal=publikasi_detil&id=32, 20 Oktober 2014.
4. SUMBER DAYA MANUSIA
Kabupaten Ketapang memiliki jumlah penduduk sebanyak 455.751 Jiwa dengan rasio
jenis kelamin sebesar 107. Komposisi umur penduduk Kabupaten Ketapang pada tahun 2013,
didominasi oleh penduduk usia muda. Hal ini ditunjukan oleh piramida penduduk dibawah
ini:
Dari piramida diatas dapat dilihat bahwa kelompok umur 0-4 tahun dan 5- 9 tahun rata-rata
memiliki batang balok lebih panjang dibanding kelompok umur yang diatasnya baik jenis
kelamin laki-laki maupun perempuan. Sekitar 9,33% penduduk kabupaten Ketapang tahun
2013 berusia antara 25-29 tahun (Usia Produktif).
Jumlah kelahiran cukup tinggi di daerah ini. Bersadarkan hasil proyeksi penduduk,
rata-rata laju pertumbuhan penduduk kabupaten Ketapang tahun 2010-2013 adalah 2,10% per
tahun yang memenuhi 146.807,00 km2 luas seluruh Ketapang.
5. KEADAAN EKONOMI
TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) Kabupaten Ketapang terlihat cenderung
menurun pada tahun 2013. Pada tahun 2013 lalu, TPAK Kabupaten Ketapang sekitar 69,15%
menurun sekitar 3,24% dibanding tahun 2012 yang angkanya sebesar 72,39%. Hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi penduduk terhadap perekonomian cenderung masih perlu
ditingkatkan. Angkat yang menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka justru mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, dari 19,5% pada tahun 2012 menjadi 4,70% pada tahun
2013.
Pada tahun 2013 jumlah angkatan kerja sebanyak 208.482 jiwa berkurang sekitar
2,94 persen dibanding tahun 2012. Sebaliknya, jumlah penduduk yang tergolong Bukan
Angkatan Kerja (BAK) yaitu penduduk usia 15 tahun ke atas yang kegiatan uatamanya
meliputi : sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya, pada periode tahun 2013 naik
13,52%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Ketapang pada tahun 2013
merupakan TPT tertinggi sejak tahun 2010, yaitu mencapai 4,70.