SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Baixar para ler offline
www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 1/5
Ahad, 17 Jumadil Akhir 1434 H / 28 April 2013 Indeks Foto Video
30 Redaksi – Senin, 7 Rabiul Akhir 1434 H / 18 Februari 2013 13:41 WIB
BERITA TERKAIT
Nasionalisme Membahayakan
Aqidah Al Wala’ Dan Al Bara’
Kerugian Yang Diderita Umat
Manusia Dengan Menyebarkan
Nasionalisme
Merenungi Esensi Kecintaan
Terhadap Rasulullah Saw
Inilah Tujuan Operasi Militer
Perancis di Mali yang Sebenarnya
Nabi Nuh dan Banjir, Sebuah Ibrah
Home » Berita » Analisa » Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme Indonesia
Sementara itu di
Indonesia yang
mayoritas penduduknya
Islam, kita dapati
gerakan Nasionalisme
tak kalah serunya.
Nasionalisme ini mulai
dikenal di Indonesia pada awal abad ke-20, tepatnya ketika muncul
pergerakan Nasional yang dimotori “Boedi Oetomo”. Padahal menurut
K.H. Firdaus AN, Boedi Ooetomo tidak lebih dari perpanjangan tangan
Kolonial Belanda.
Itu bisa dibuktikan umpamanya dengan melihat UUD Boedi Oetomo pasal 2 yang menyebutkan salah
satu tujuannya, yaitu “Menggalang kerja sama, guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura
secara harmonis”
Ditambah lagi, bahwa keanggotaan Boedi Oetomo hanya bersifat regional dan kesukuan yang sempit,
Jawa dan Madura, sebagaimana tercantum pada pasal 4.[1] Dari sini menjadi jelas, bahwa munculnya
Nasionalisme secara umum dan khususnya di Indonesia mempunyai kaitan erat dengan Kolonialisme.
Berbeda sekali, umpamanya dengan pergerakan yang bersifat atau berlabel Islam. Syarekat Islam
sebagai contoh, adalah pergerakan yang sangat komitmen dan mempunyai peran yang sangat besar di
dalam membebaskan Indonesia dari Kolonial Belanda. Syarekat Islam yang mulai berdiri sejak tanggal 16
Oktober 1905, dengan nama Syarikat Dagang Islam, mempunyai tujuan yang sangat mulia, yaitu:
“ Akan menjalankan Islam seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya supaya mendapatkan suatu Dunia
Islam yang sejati”
Dengan kata lain SI bertujuan Islam Raya, dengan meng-Islamkan Indonesia dahulu. Di sini, SI sudah
mempunyai wawasan international yang digali dari ajaran Islam yang murni. Namun sangat disayangkan
sekali, orang-orang Nasionalis telah mengubur perjuangan mereka dengan memanipulasi sejarah.
Menurut Dr. Muchtar Aziz, dosen sejarah dan peradaban Islam pada Fakultas Adab dan Program pasca
sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, faktor utamanya adalah distrosi politik, sehingga orang tidak
berani menganalisa apa adanya. Padahal, menurutnya, perjuangan umat Islam selama lima puluh tahun
adalah sangatlah berharga. Beliau mempertanyakan juga, kenapa konstituanse dibubarkan, padahal
waktu itu sudah mendekati penyelesaian. Tetapi begitu hampir selesai lantas dihentikan. “Ini jelas ada
orang-orang yang takut kepada Islam” Ujar beliau.
[1] Suara Hidayatullah, Mei 1997, hal: 70-71
Sebaliknya Boedi Oetomo, yang merupakan kaki tangan Belanda tersebut dijadikan tonggak Kebangkitan
Nasional. Sebuah sejarah yang sudah salah kaprah. Nampaknya mereka takut kalau Islam berkuasa.
Terbaru Terpopuler
Rahasia Kematian, Alam Akhirat dan Kiamat
FBI Membohongi Publik di Kasus Bom Boston
Kenapa Muslimin Eropa Timur Bergabung
Dengan Hitler Melawan RusiaAher : Ajang Miss World Tidak Menggunakan
Bikini, InsyaAllah Lebih SopanIslam Phobia
Manusia Sekuler Ekstrim Pun Membutuhkan
Syariat IslamCintai Rasulullah SAW maka Ikuti Langkah
Beliau, Inilah Salah Satu Kitab Yang Perlu
Dimiliki
Burma Memaksa Muslim Rohingya Merubah
Kewarganegaraan MerekaAmalan Keseharian Uje yang Ringan dimata
Manusia, Tapi Bisa Jadi Mulia di Hadapan AllahPasca Bom Boston Kaum Muslimin Jerman
Dibawah Kontrol Intelijen
WEBMAILWEBMAIL ERAMUSLIM MY TEAMERAMUSLIM MY TEAM PROPERTYPROPERTY Pencarian...
DepanDepan BeritaBerita Oase ImanOase Iman PeradabanPeradaban FokusFokus MuslimahMuslimah HikmahHikmah Pendidikan & KeluargaPendidikan & Keluarga BisnisBisnis UstadzUstadz Suara LangitSuara Langit NovelNovel KonsultasiKonsultasi
ShareShareShareShareMore
Berbagai ujian, cobaan, dan kesulitan di dunia dapat
menambah iman kepada Allah dan memperdalam keyakinan
tauhid. Semua itu merupakan sarana pendidikan bagi jiw a
manusia. Ujian dan cobaan yang datang bukanlah untuk
diratapi karena tidaklah ujian dan cobaan tersebut melainkan
BSM: Kami percaya diri untuk IPO
Memang sudah lama Bank Syariah Mandiri
merencanakan untuk melantai di Bursa Efek
Indonesia. Pada 2014 mendatang, BSM yakin
dan percaya diri untuk menggelar IPO. Yuslam
Fauzi, Direktur Utama BSM, kembali
meyakinkan akan langkah BSM tersebut. “Niat
untuk IPO sudah cukup kuat. Para pemegang
www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 2/5
Konsep kebangsaan (Nasionalisme) waktu itu memang terlalu bersahaja dan berwawasan sempit.
Tokoh-tokohnya seperti Ir. Soekarno sering mengidentikan Nasionalisme Indonesia dengan gagasan
Kemal Attaturk di Turki. Begitu pula yang di sebutkan Dr. Soetomo ketika ia menulis di “Soera Oemoem”
media massa BU yang terbit di Surabaya, bahwa:
“Digul Lebih utama dari Mekkah. Buanglah Ka’bah dan jadikan Demak itu kamu punya kiblat”
Atau yang diungkapkan Sundari, yang cenderung mempersepsikan paham kebangsaan sebagai suatu
sikap penolakan terhadap fasilitas yang dibenar Islam untuk beristri sampai empat. [1]
Pernyataan-pernyataan diatas menunjukan bahwa BU anti agama dan anti Islam. Karena pernyataan itu
mengandung unsur penghinaan terhadap Islam yang sulit ditolerir.
Diantara usaha gerakan-gerakan nasionalisme Indonesia yang sangat merugikan umat Islam dan masih
terasa biasnya sampai hari ini antara lain:
Pertama : Gerakan untuk memperbaharui sebutan “Pahlawan Islam” seperti Pangeran Diponegoro,
Jendral Soedirman dengan sebutan “Pahlawan Nasional”.[1]
Karena berangkat dari pijakan dan cara berfikir yang salah, mereka menafsirkan seluruh perjuangan
Umat Islam Indonesia selama ini, seolah-olah hanya membela negri dan tanah air saja. Propaganda
nasionalisme dengan gaya seperti ini terus saja digencarkan sampai hari ini. Di dalam salah satu tulisan
pada salah satu majalah disebutkan:
“Ikuti berbagai kisah, dari Tjut Nya’ Dhien sampai Pangeran Diphonegoro, dari Sultan Hasanuddin
sampai para Kyai di Banten, yang harus tersungkur peluru Belanda demi negri tercinta.”[2]
Padahal mereka para Alim Ulama, Kyiai dan para pemimpin Islam pada waktu itu, khususnya sebelum
berdirinya RI pada tahun 1945, berjuang melawan Kolonial, bukan semata-mata karena negri atau tanah
air, akan tetapi terdorong oleh semangat jihad membela agama.
Karena Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi umat yang mulia, umat yang tidak rela dijajah dan
diinjak-injak kehormatannya oleh para penjajah yang nota bene adalah orang-orang kafir. Perjuangan
umat Islam ini tidak terbatas hanya pada tanah air atau daerah yang ia tempati saja, akan tetapi
berkembang dan meluas ke negara-negara lain, di mana umat Islam berada.
Di sini letak perbedaan antara perjuangan untuk negri dan tanah air an sich, dengan perjuangan membela
agama. Walaupun ada letak kesamaan yaitu berjuang mengusir penjajah.
Lebih dari itu, justru dengan semangat keagamaan seperti ini suatu bangsa akan lebih maju dan bisa
lebih gigih berjuang melawan segala bentuk penjajahan dan aksi kolonial.
Bukankah organisasi yang berlevel Islam yang mengeluarkan resolusi jihad ketika terjadi pemberontakan
PKI pada tahun 1948? Bahkan kemerdekaan Indonesia bisa diraih karena perjuangan umat Islam.
Kenyataan seperti ini diakui sendiri oleh penulis-penulis sejarah, seperti Harry J. Benda, yang
menyatakan bahwa konsolidasi Belanda yang semakin meluas, terus menerus diancam dengan
perjuangan-perjuangan lokal yang dipimpin ulama. Bahkan oleh George Mc. Turnan Kahin, menyebutnya
sebagai “Ideological Weapon” bahwa Islam telah dijadikan senjata ideologis untuk menentang kaum
kolonial.[3]
Ternyata semangat untuk mengusir penjajah justru timbul dari ruh perjuangan keagamaan, bukan hanya
semata-mata milik kelompok yang menyatakan dirinya Nasionalis.
Pernyataan seperti ini dikuatkan dengan rentetan kejadian yang menyebabkan timbulnya gerakan
kolonialisme, yang mempunyai kaitan erat dengan runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Mungkin bisa
dikatakan bahwa kolonialisme merupakan folow up dari pertarungan antara Islam dan musuh-musuhnya.
Penyelewengan makna perjuangan ini, akan sangat mempengaruhi cara berfikir anak didik dan generasi
Islam pada masa-masa mendatang, karena mereka akan memahami bahwa pahlawan-pahlawan Islam
itu berjuang sekedar membela tanah air, bukan untuk menegakkan kalimatullah. Akibatnya, pemahaman
dan ruh jihad melawan orang-orang kafir akan hilang secara pelan-pelan dari jiwa generasi Islam, sebuah
rekayasa yang sangat membahayakan.
www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 3/5
Kedua : Melakukan pemugaran tempat-tempat bersejarah yang sebagian besar dibangun sebelum
masuknya Islam ke Indonesia, dengan tujuan mengingatkan generasi muda Islam pada leluhur mereka
agar dihormati dan diagung-agungkan, yang akhirnya lupa terhadap kebudayaan Islam yang telah
dibangun para Ulama.
Selain itu, di sana ada usaha-usaha untuk membelokkan beberapa kebudayaan Islam kepada arah yang
bertentangan dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, seperti: “Sekaten”, jika dahulu dipakai oleh para Wali
Songo untuk menggiring orang masuk Islam (bersyahadat), saat ini digunakan untuk merongrong nilai
keIslaman dan merusak ajaran tauhid itu sendiri.
Akibatnya, timbul corak ke-Islaman yang baru yaitu keislaman yang penuh dengan bid’ah dan khurafat,
serta segala bentuk kesyirikan yang selanjutnya, akan mengaburkan pemahaman aqidah yang benar dan
bersih.
Keislaman seperti ini lebih dikenal sebagai Islam kejawen atau Islam abangan yang menjurus kearah
mistik klasik khas jawa, karena merupakan hasil sinkretisme dari unsur Jawa, Hindu dan Budha.
Akhirnya agenda pengislaman yang belum digarap secara sempurna oleh wali songo tersebut, menjadi
terbengkalai sebagai Islam yang separu-separuh dan kepalang tanggung.[4]
Ketiga : Menghidupkan acara yang diwariskan para leluhur yang sebagian besar bertentangan dengan
Aqidah Islamiyah. Seperti kebiasaan “Kirab” di keraton Jogja yang terkadang disertai sesaji pada ratu
Roro Kidul, iring-iringan “Kyai Slamet” di keraton Solo setiap awal bulan Muharam. Kyai Slamet adalah
seekor kerbau bule yang sangat dikramatkan oleh masyarakat Solo dan sekitarnya. Kadang-kadang
mereka berebut kotoranya untuk “melalap barokah”, ironis memang.[5]
Al-Quran sebagai way of live bagi umat Islam mencatat fenomena semacam ini jauh-jauh sebelumnya.
Di dalam banyak ayat-ayatnya sering disebutkan bahwa kebudayaan nenek moyang sering kali menjadi
penghalang bagi seseorang untuk mendapakan dan menerima kebenaran. Sebagai contoh, bisa dibuka
ayat-ayat di bawah ini:
Qs. Al-Baqarah:170, Qs. Al-Maidah:104, Qs. Al-A’raf:28, 70, Qs. Hud:62, 87, Qs. Yunus : 78, Qs.
Ibrahim:10, Qs. Al-anbiya’:53, Qs. As-Syu’ara:75, Qs. Luqman:21, Qs. Saba’:43, Qs. Az-Zukhruf:22, 23
Keempat : Menggalakkan pemakaian bahasa Sansekerta di Instansi-instansi resmi, seperti: Adi Puro, Tri
Dharma, Bhineka Tunggal Ika dll.
Perubahan-perubahan kejawa-jawaan nampaknya telah direkayasa sedemikian rupa oleh tokoh-tokoh
kejawen, yang sementara ini banyak menduduki kursi di pemerintahan Indonesia, seperti yang pernah
diungkapkan oleh Emha Ainun Najib, sehingga terkesan adanya upaya-upaya untuk mengembalikan
tanah Jawa kepada ajaran Hindu Budha.
Berhubungan dengan usaha-usaha untuk mengembangkan kebudayaan dan warisan leluhur ini, penulis
perlu menyertakan peryataan salah seorang orientalis, yang pernah menulis buku “Timur Dekat,
Masyarakat Kebudayaannya”. Di dalam buku ini, ia mengungkapkan bahwa:
”Di setiap negara Islam yang kami masuki, kami melakukan penelitian-penelitian terhadap kebudayaan-
kebudayaan leluhur sebelum datangnya Islam di tempat tersebut, praktek semacam itu saya lakuakan
agar seorang muslim menjadi bimbang dengan adanya kebudayaan tersebut, kemana ia harus
memberikan loyalitasnya, kepada peninggalan leluhur tersebut atau kepada agamanya (Islam)”.[6]
Islam mengajak umatnya untuk maju, akan tetapi mereka ingin kembali ke zaman purbakala, taqlid
dengan nenek moyangnya. Allah berfirman:
‫ﺎ‬َ‫ﻧ‬ِ‫ﺗ‬‫ﺎ‬َ‫ﯾ‬‫ﺂ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ﺑ‬‫ﱠ‬‫ذ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﯾن‬ِ‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫م‬ ْ‫َو‬‫ﻘ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ﺛ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬‫ﱠ‬‫ذ‬ ‫ث‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﯾ‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻛ‬ُ‫ر‬ْ‫ﺗ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫ث‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﯾ‬ ِ‫ﮫ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ل‬ِ‫ﻣ‬ْ‫َﺣ‬‫ﺗ‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻛ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ﺛ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻛ‬ ُ‫ﮫ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ھ‬ َ‫ﻊ‬َ‫ﺑ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ َ‫د‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﺧ‬َ‫أ‬ ُ‫ﮫ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬ِ‫ﻛ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ه‬‫ﺎ‬َ‫ﻧ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﻓ‬َ‫ر‬َ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻧ‬ْ‫ﺋ‬ِ‫ﺷ‬ ْ‫و‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬
َ‫ون‬ُ‫ر‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬َ‫ﻔ‬َ‫ﺗ‬َ‫ﯾ‬ ْ‫م‬ُ‫ﮭ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ص‬َ‫ﺻ‬َ‫ﻘ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ص‬ُ‫ﺻ‬ْ‫ﻗ‬‫َﺎ‬‫ﻓ‬
“ Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi
dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya
seperti anjing, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, dia
mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Al-a’raf:176)
www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 4/5
Suka 107 TweetTweet 32 30
Perlu dicatat disini:
Bahwa gerakan-gerakan nasionalisme yang bermunculan pada tiga tahun terakhir ini, seperti PCPP
(Persatuan Cendikiawan Pembangunan Pancasila), YKPK (Yayasan Kerukunan Persaudaraan
Kebangsaan) dan PNI Baru, hanyalah akibat dari frustasi dan tak puas terhadap organisasi sosial yang
ada. Terbukti bahwa kebanyakan anggotanya adalah para mantan politis, dan tokoh-tokohnya adalah
dulunya dedengkot Partai Nasional Indonesia (PNI), atau berasal dari jajaran GMNI yang merupakan
bekas organisasi mahasiswa PNI.
Oleh karenanya, tak salah kalau Prof. Nazaruddin Syamsuddin, seorang pengamat dari UI Jakarta,
berkomentar bahwa orang-orang yang frustasi saja yang akan mendukung partai-partai semacam ini.
Bahkan menurut Harold Crouch, pengamat politik Indonesia dari Australia, bahwa Organisasi Nasionalis
yang bermunculan itu hanya untuk mengimbangi ICMI- yang sementara ini sangat dekat dengan
pemerintah. Nampaknya, mereka sangat ambisius dan terobsesi dengan kekuasaan.
Orang-orang seperti ini kalau memegang kekuasaan dikhawatirkan akan mengikuti jejak para
pendahulunya, Soekarno dan Soeharto.
Disetujui atau tidak, akhirnya hanya Islamlah yang akan menjadi alternatif tunggal untuk kembali
memimpin manusia dan membawanya kepada kebahagiaan hakiki Dunia dan Akhirat. Hanya dengan
hukum Islamlah, sebuah bangsa akan maju, aman dan makmur. Hanya dengan pemimpin Muslim yang
komitmen dengan ajaran Islam, negara Indonesia akan bisa dibawa kepada keadilan sosial, baldatun
toyyibatun wa robbun Ghofur.
[1] Majalah Gatra, 8 april 1995
[2] Majalah Gatra, 11 November 1995
[3] M. Syafi’I Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam di Indonesia, hal. 3.
[4] Widji Saksono, MengIslamkan Tanah jawa tela’ah atas metode Dakwah Wali Songo, Penerbit Mizan,
hal. 219,226,227.
[5] Gatra 9 April 1995
[6] Muhammad Sa’id Al-Qhohthoni, al-Wala’ wal Bara’, Daarut Thoyibah 1415, hal. 420
[1] Ridwan Saidi, Islam dan Nasionalisme Indonesia, hal: 25
Analisa Terbaru
Islam Phobia
Jihad itu Bukan Terorisme …
R.A. Kartini dan Para Yahudi Belanda
Kenapa Assad Perlukan Perbatasan Suriah-Jordan ?
Syirik di Tengah Kita, Mulai Eyang Subur Sampai Ritual UN
Perang Otak di Zaman Kotak-kotak
www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 5/5
1 comment
Komentar untuk percakapan ini telah ditutup.
What's this?ALSO ON ERAMUSLIM
Pesan Terakhir UJ : Ini Hari Terakhir Saya
Gunakan BB sebagai Alat Berdakwah
28 comments • 2 hari yang lalu
Ezy — kebalik baca hadistnya, harusnya :Bismika
Allahumma "amutu wa "ahya
Dampak Bom Boston, Suara Warga AS dalam
Tweeter : Bunuh Umat Muslim di AS, …
141 comments • 11 hari yang lalu
Abdulloh ibnu Hasyim — Om/tante Wim, kamu bisa
maklum kan kalau saudara/i ane muslim disini jadi
pada ngomong kasar sama kamu, karena ulah …
Biksu Wirathu : Saya tidak Ingin Myanmar
Seperti Indonesia, Dahulu Budha …
289 comments • 19 hari yang lalu
syakuri ahmad — Ya Alloh, jadikanlah anak cucu
para biksu dan para pendukungnya yang
membunuh dan mengusir hambaMu yang …
Kasus Bom Boston Semakin Aneh, Banyak
Kepalsuan dan Kebohongan FBI Mulai …
8 comments • 21 jam yang lalu
Wawan King — Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepadamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: …
×
BestBest CommunityCommunity ShareShare
ThaifahManshurah • 2 bulan yang lalu
nasionalisme cuma melahirkan pemimpin busuk
liat aja tuh suharto
seekor jongos peliharaannya amerika
1
Com m ent feed Subs cribe via em ail
0
Share ›
Copyright © 2012 eramuslim.com
Media Islam Rujukan
Eramuslim. All rights reserved. Redaksi – Iklan – Tentang Kami – Disclaimer – Copyright
Seluruh artikel di situs Eramuslim.com boleh dicopy, diperbanyak dan disebarluaskan untuk dakwah bukan untuk komersil,
dengan syarat mencantumkan sumbernya (www.eramuslim.com)
Kawasan Kalibata City 9GB, Jakarta Selatan
Phone: 021 7061 3672 Fax: 021 8493 4700
Email: redaksi@eramuslim.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Peran Ulama Aceh dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Peran Ulama Aceh dalam Mempertahankan KemerdekaanPeran Ulama Aceh dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Peran Ulama Aceh dalam Mempertahankan KemerdekaanFitra Afju
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoDewi_Sejarah
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Muhyidin Abdillah
 
tokoh ulama indonesia
tokoh ulama indonesiatokoh ulama indonesia
tokoh ulama indonesiaibnumuhin
 
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratSejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratDicko Agustian
 
Sejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan Khilafah
Sejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan KhilafahSejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan Khilafah
Sejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan KhilafahMahyudd1n
 
Detik detik hidupku hasan al banna
Detik detik hidupku   hasan al bannaDetik detik hidupku   hasan al banna
Detik detik hidupku hasan al bannaKammi Daerah Serang
 
Ppt kelahiran dan dakwah
Ppt kelahiran dan dakwahPpt kelahiran dan dakwah
Ppt kelahiran dan dakwahtamierlianitami
 
Digital surya 01 oktober 2013
Digital surya 01 oktober 2013Digital surya 01 oktober 2013
Digital surya 01 oktober 2013Portal Surya
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaAsrayani Asrayani
 
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)Reinaldo Rahadian Putra
 

Mais procurados (12)

Peran Ulama Aceh dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Peran Ulama Aceh dalam Mempertahankan KemerdekaanPeran Ulama Aceh dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Peran Ulama Aceh dalam Mempertahankan Kemerdekaan
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
 
tokoh ulama indonesia
tokoh ulama indonesiatokoh ulama indonesia
tokoh ulama indonesia
 
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabaratSejarah indonesia, DI/TII jawabarat
Sejarah indonesia, DI/TII jawabarat
 
Sejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan Khilafah
Sejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan KhilafahSejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan Khilafah
Sejarah Umat Islam: Sejarah Perjuangan Syariah dan Khilafah
 
Detik detik hidupku hasan al banna
Detik detik hidupku   hasan al bannaDetik detik hidupku   hasan al banna
Detik detik hidupku hasan al banna
 
Ppt kelahiran dan dakwah
Ppt kelahiran dan dakwahPpt kelahiran dan dakwah
Ppt kelahiran dan dakwah
 
DI/TII
DI/TIIDI/TII
DI/TII
 
Digital surya 01 oktober 2013
Digital surya 01 oktober 2013Digital surya 01 oktober 2013
Digital surya 01 oktober 2013
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
Sejarah dan Tokoh DI/TII (Amir Fatah, Qahar Mudzakar, dan Ibnu Hadjar)
 

Destaque

Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...
Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...
Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...Alat_Survey_Pemetaan
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Alat_Survey_Pemetaan
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...Alat_Survey_Pemetaan
 

Destaque (8)

Syaikh abdullah quilliam
Syaikh abdullah quilliamSyaikh abdullah quilliam
Syaikh abdullah quilliam
 
Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...
Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...
Lomba Kartini Cilik _ Alfamart _ Juara 3 _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah _ 21 Apr...
 
Berpikir secerdas ibnu abbas
Berpikir secerdas ibnu abbasBerpikir secerdas ibnu abbas
Berpikir secerdas ibnu abbas
 
Doktrin misionaris dan zionis
Doktrin misionaris dan zionisDoktrin misionaris dan zionis
Doktrin misionaris dan zionis
 
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
Benarkah demokrasi sistem yang unggul �
 
Nasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu SampahNasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu Sampah
 
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan  2011 Universitas Pen...
Daftar Tugas Hidrologi Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2011 Universitas Pen...
 
Ccbb ciclo primaria
Ccbb ciclo primariaCcbb ciclo primaria
Ccbb ciclo primaria
 

Semelhante a NASISME

20 mei bukan hari kebangkitan nasional
20 mei bukan hari kebangkitan nasional20 mei bukan hari kebangkitan nasional
20 mei bukan hari kebangkitan nasionalSMA Negeri 2 Kediri
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasilaSatrio Adi
 
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALSEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALWoro Handayani
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasZulfikhar Full
 
Zionisme pancasila
Zionisme pancasilaZionisme pancasila
Zionisme pancasilaRizky Faisal
 
PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docxPERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docxSatyaWati3
 
COVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
COVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docxCOVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
COVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docxSatyaWati3
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesiaSiti Jum'atun
 
Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...
Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...
Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...SatyaWati3
 
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxPergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxBerlinaShobirah
 
Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Barat lawan islam (Versi Terbaru)Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Barat lawan islam (Versi Terbaru)SatyaWati3
 
Prosiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 final
Prosiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 finalProsiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 final
Prosiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 finalSTISIPWIDURI
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaMisiTriCahyanti
 
Peradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
Peradaban Barat Lawan Pemikiran IslamPeradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
Peradaban Barat Lawan Pemikiran IslamSatyaWati3
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptIsembelSianipar
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasionallisa widya
 

Semelhante a NASISME (20)

20 mei bukan hari kebangkitan nasional
20 mei bukan hari kebangkitan nasional20 mei bukan hari kebangkitan nasional
20 mei bukan hari kebangkitan nasional
 
Ilusi perdamaian dunia
Ilusi perdamaian duniaIlusi perdamaian dunia
Ilusi perdamaian dunia
 
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin  zionisme dan ideologi pancasilaDoktrin  zionisme dan ideologi pancasila
Doktrin zionisme dan ideologi pancasila
 
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALSEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitas
 
Zionisme pancasila
Zionisme pancasilaZionisme pancasila
Zionisme pancasila
 
PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docxPERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
 
COVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
COVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docxCOVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
COVER B PERANG BHARATA YUDHA DIGITAL.docx
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesia
 
Pend pancasila imam
Pend pancasila imamPend pancasila imam
Pend pancasila imam
 
Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...
Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...
Clash of Civilizations - Mengapa Dunia Barat Melawan Pemikiran Islam (Ed Nove...
 
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxPergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
 
Perkem 1
Perkem 1Perkem 1
Perkem 1
 
Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Barat lawan islam (Versi Terbaru)Barat lawan islam (Versi Terbaru)
Barat lawan islam (Versi Terbaru)
 
Prosiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 final
Prosiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 finalProsiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 final
Prosiding seminar nasionalisme stisip widuri 2011 final
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
 
Peradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
Peradaban Barat Lawan Pemikiran IslamPeradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
Peradaban Barat Lawan Pemikiran Islam
 
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.pptBENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
BENAR MATERI XI IPS SEMESTER 2 JANUARI.ppt
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
Sejarah islam di indonesia
Sejarah islam di indonesiaSejarah islam di indonesia
Sejarah islam di indonesia
 

Mais de Alat_Survey_Pemetaan

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalAlat_Survey_Pemetaan
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Alat_Survey_Pemetaan
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahAlat_Survey_Pemetaan
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraAlat_Survey_Pemetaan
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HAlat_Survey_Pemetaan
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianAlat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeAlat_Survey_Pemetaan
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Alat_Survey_Pemetaan
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaAlat_Survey_Pemetaan
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamAlat_Survey_Pemetaan
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Alat_Survey_Pemetaan
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Alat_Survey_Pemetaan
 

Mais de Alat_Survey_Pemetaan (20)

Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjalMedia kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
Media kafir, demokrasi, dan mekanisme sistem dajjal
 
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
Subsidi bbm dicabut mensejahterakan atau menyengsarakan?
 
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah FadhilahLaporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
Laporan Perkembangan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak _ Rhoudoh Mualifah Fadhilah
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
 
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 HPentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
 
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastianSebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
Sebagaimana kematian, tegaknya Khilafah adalah kepastian
 
Nasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsaNasionalisme dan persatuan bangsa
Nasionalisme dan persatuan bangsa
 
Khilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalismeKhilafah runtuh karena nasionalisme
Khilafah runtuh karena nasionalisme
 
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
Pertanyaan yang menjebak _ mana nash yang menyebut wajibnya Khilafah
 
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnyaKhilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
Khilafah _ perhatikan konsepnya, jangan hanya lihat istilahnya
 
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah IslamNasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
Nasionalisme dalam pandangan Syariah Islam
 
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks? Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
Tuhan jenis apa yang legalkan homoseks?
 
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidi...
 
Menggugat Toleransi
Menggugat ToleransiMenggugat Toleransi
Menggugat Toleransi
 
Islam dan peradaban barat
Islam dan peradaban baratIslam dan peradaban barat
Islam dan peradaban barat
 
Seputar Nasionalisme
Seputar NasionalismeSeputar Nasionalisme
Seputar Nasionalisme
 
Seputar Sekularisme
Seputar SekularismeSeputar Sekularisme
Seputar Sekularisme
 
Nation State dan Khilafah
Nation State dan KhilafahNation State dan Khilafah
Nation State dan Khilafah
 
Negara Bangsa dan Khilafah
Negara Bangsa dan KhilafahNegara Bangsa dan Khilafah
Negara Bangsa dan Khilafah
 
Nasionalisme itu konyol
Nasionalisme itu konyolNasionalisme itu konyol
Nasionalisme itu konyol
 

Último

slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 

Último (20)

slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 

NASISME

  • 1. www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 1/5 Ahad, 17 Jumadil Akhir 1434 H / 28 April 2013 Indeks Foto Video 30 Redaksi – Senin, 7 Rabiul Akhir 1434 H / 18 Februari 2013 13:41 WIB BERITA TERKAIT Nasionalisme Membahayakan Aqidah Al Wala’ Dan Al Bara’ Kerugian Yang Diderita Umat Manusia Dengan Menyebarkan Nasionalisme Merenungi Esensi Kecintaan Terhadap Rasulullah Saw Inilah Tujuan Operasi Militer Perancis di Mali yang Sebenarnya Nabi Nuh dan Banjir, Sebuah Ibrah Home » Berita » Analisa » Nasionalisme Indonesia Nasionalisme Indonesia Sementara itu di Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam, kita dapati gerakan Nasionalisme tak kalah serunya. Nasionalisme ini mulai dikenal di Indonesia pada awal abad ke-20, tepatnya ketika muncul pergerakan Nasional yang dimotori “Boedi Oetomo”. Padahal menurut K.H. Firdaus AN, Boedi Ooetomo tidak lebih dari perpanjangan tangan Kolonial Belanda. Itu bisa dibuktikan umpamanya dengan melihat UUD Boedi Oetomo pasal 2 yang menyebutkan salah satu tujuannya, yaitu “Menggalang kerja sama, guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis” Ditambah lagi, bahwa keanggotaan Boedi Oetomo hanya bersifat regional dan kesukuan yang sempit, Jawa dan Madura, sebagaimana tercantum pada pasal 4.[1] Dari sini menjadi jelas, bahwa munculnya Nasionalisme secara umum dan khususnya di Indonesia mempunyai kaitan erat dengan Kolonialisme. Berbeda sekali, umpamanya dengan pergerakan yang bersifat atau berlabel Islam. Syarekat Islam sebagai contoh, adalah pergerakan yang sangat komitmen dan mempunyai peran yang sangat besar di dalam membebaskan Indonesia dari Kolonial Belanda. Syarekat Islam yang mulai berdiri sejak tanggal 16 Oktober 1905, dengan nama Syarikat Dagang Islam, mempunyai tujuan yang sangat mulia, yaitu: “ Akan menjalankan Islam seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya supaya mendapatkan suatu Dunia Islam yang sejati” Dengan kata lain SI bertujuan Islam Raya, dengan meng-Islamkan Indonesia dahulu. Di sini, SI sudah mempunyai wawasan international yang digali dari ajaran Islam yang murni. Namun sangat disayangkan sekali, orang-orang Nasionalis telah mengubur perjuangan mereka dengan memanipulasi sejarah. Menurut Dr. Muchtar Aziz, dosen sejarah dan peradaban Islam pada Fakultas Adab dan Program pasca sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, faktor utamanya adalah distrosi politik, sehingga orang tidak berani menganalisa apa adanya. Padahal, menurutnya, perjuangan umat Islam selama lima puluh tahun adalah sangatlah berharga. Beliau mempertanyakan juga, kenapa konstituanse dibubarkan, padahal waktu itu sudah mendekati penyelesaian. Tetapi begitu hampir selesai lantas dihentikan. “Ini jelas ada orang-orang yang takut kepada Islam” Ujar beliau. [1] Suara Hidayatullah, Mei 1997, hal: 70-71 Sebaliknya Boedi Oetomo, yang merupakan kaki tangan Belanda tersebut dijadikan tonggak Kebangkitan Nasional. Sebuah sejarah yang sudah salah kaprah. Nampaknya mereka takut kalau Islam berkuasa. Terbaru Terpopuler Rahasia Kematian, Alam Akhirat dan Kiamat FBI Membohongi Publik di Kasus Bom Boston Kenapa Muslimin Eropa Timur Bergabung Dengan Hitler Melawan RusiaAher : Ajang Miss World Tidak Menggunakan Bikini, InsyaAllah Lebih SopanIslam Phobia Manusia Sekuler Ekstrim Pun Membutuhkan Syariat IslamCintai Rasulullah SAW maka Ikuti Langkah Beliau, Inilah Salah Satu Kitab Yang Perlu Dimiliki Burma Memaksa Muslim Rohingya Merubah Kewarganegaraan MerekaAmalan Keseharian Uje yang Ringan dimata Manusia, Tapi Bisa Jadi Mulia di Hadapan AllahPasca Bom Boston Kaum Muslimin Jerman Dibawah Kontrol Intelijen WEBMAILWEBMAIL ERAMUSLIM MY TEAMERAMUSLIM MY TEAM PROPERTYPROPERTY Pencarian... DepanDepan BeritaBerita Oase ImanOase Iman PeradabanPeradaban FokusFokus MuslimahMuslimah HikmahHikmah Pendidikan & KeluargaPendidikan & Keluarga BisnisBisnis UstadzUstadz Suara LangitSuara Langit NovelNovel KonsultasiKonsultasi ShareShareShareShareMore Berbagai ujian, cobaan, dan kesulitan di dunia dapat menambah iman kepada Allah dan memperdalam keyakinan tauhid. Semua itu merupakan sarana pendidikan bagi jiw a manusia. Ujian dan cobaan yang datang bukanlah untuk diratapi karena tidaklah ujian dan cobaan tersebut melainkan BSM: Kami percaya diri untuk IPO Memang sudah lama Bank Syariah Mandiri merencanakan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada 2014 mendatang, BSM yakin dan percaya diri untuk menggelar IPO. Yuslam Fauzi, Direktur Utama BSM, kembali meyakinkan akan langkah BSM tersebut. “Niat untuk IPO sudah cukup kuat. Para pemegang
  • 2. www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 2/5 Konsep kebangsaan (Nasionalisme) waktu itu memang terlalu bersahaja dan berwawasan sempit. Tokoh-tokohnya seperti Ir. Soekarno sering mengidentikan Nasionalisme Indonesia dengan gagasan Kemal Attaturk di Turki. Begitu pula yang di sebutkan Dr. Soetomo ketika ia menulis di “Soera Oemoem” media massa BU yang terbit di Surabaya, bahwa: “Digul Lebih utama dari Mekkah. Buanglah Ka’bah dan jadikan Demak itu kamu punya kiblat” Atau yang diungkapkan Sundari, yang cenderung mempersepsikan paham kebangsaan sebagai suatu sikap penolakan terhadap fasilitas yang dibenar Islam untuk beristri sampai empat. [1] Pernyataan-pernyataan diatas menunjukan bahwa BU anti agama dan anti Islam. Karena pernyataan itu mengandung unsur penghinaan terhadap Islam yang sulit ditolerir. Diantara usaha gerakan-gerakan nasionalisme Indonesia yang sangat merugikan umat Islam dan masih terasa biasnya sampai hari ini antara lain: Pertama : Gerakan untuk memperbaharui sebutan “Pahlawan Islam” seperti Pangeran Diponegoro, Jendral Soedirman dengan sebutan “Pahlawan Nasional”.[1] Karena berangkat dari pijakan dan cara berfikir yang salah, mereka menafsirkan seluruh perjuangan Umat Islam Indonesia selama ini, seolah-olah hanya membela negri dan tanah air saja. Propaganda nasionalisme dengan gaya seperti ini terus saja digencarkan sampai hari ini. Di dalam salah satu tulisan pada salah satu majalah disebutkan: “Ikuti berbagai kisah, dari Tjut Nya’ Dhien sampai Pangeran Diphonegoro, dari Sultan Hasanuddin sampai para Kyai di Banten, yang harus tersungkur peluru Belanda demi negri tercinta.”[2] Padahal mereka para Alim Ulama, Kyiai dan para pemimpin Islam pada waktu itu, khususnya sebelum berdirinya RI pada tahun 1945, berjuang melawan Kolonial, bukan semata-mata karena negri atau tanah air, akan tetapi terdorong oleh semangat jihad membela agama. Karena Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi umat yang mulia, umat yang tidak rela dijajah dan diinjak-injak kehormatannya oleh para penjajah yang nota bene adalah orang-orang kafir. Perjuangan umat Islam ini tidak terbatas hanya pada tanah air atau daerah yang ia tempati saja, akan tetapi berkembang dan meluas ke negara-negara lain, di mana umat Islam berada. Di sini letak perbedaan antara perjuangan untuk negri dan tanah air an sich, dengan perjuangan membela agama. Walaupun ada letak kesamaan yaitu berjuang mengusir penjajah. Lebih dari itu, justru dengan semangat keagamaan seperti ini suatu bangsa akan lebih maju dan bisa lebih gigih berjuang melawan segala bentuk penjajahan dan aksi kolonial. Bukankah organisasi yang berlevel Islam yang mengeluarkan resolusi jihad ketika terjadi pemberontakan PKI pada tahun 1948? Bahkan kemerdekaan Indonesia bisa diraih karena perjuangan umat Islam. Kenyataan seperti ini diakui sendiri oleh penulis-penulis sejarah, seperti Harry J. Benda, yang menyatakan bahwa konsolidasi Belanda yang semakin meluas, terus menerus diancam dengan perjuangan-perjuangan lokal yang dipimpin ulama. Bahkan oleh George Mc. Turnan Kahin, menyebutnya sebagai “Ideological Weapon” bahwa Islam telah dijadikan senjata ideologis untuk menentang kaum kolonial.[3] Ternyata semangat untuk mengusir penjajah justru timbul dari ruh perjuangan keagamaan, bukan hanya semata-mata milik kelompok yang menyatakan dirinya Nasionalis. Pernyataan seperti ini dikuatkan dengan rentetan kejadian yang menyebabkan timbulnya gerakan kolonialisme, yang mempunyai kaitan erat dengan runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Mungkin bisa dikatakan bahwa kolonialisme merupakan folow up dari pertarungan antara Islam dan musuh-musuhnya. Penyelewengan makna perjuangan ini, akan sangat mempengaruhi cara berfikir anak didik dan generasi Islam pada masa-masa mendatang, karena mereka akan memahami bahwa pahlawan-pahlawan Islam itu berjuang sekedar membela tanah air, bukan untuk menegakkan kalimatullah. Akibatnya, pemahaman dan ruh jihad melawan orang-orang kafir akan hilang secara pelan-pelan dari jiwa generasi Islam, sebuah rekayasa yang sangat membahayakan.
  • 3. www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 3/5 Kedua : Melakukan pemugaran tempat-tempat bersejarah yang sebagian besar dibangun sebelum masuknya Islam ke Indonesia, dengan tujuan mengingatkan generasi muda Islam pada leluhur mereka agar dihormati dan diagung-agungkan, yang akhirnya lupa terhadap kebudayaan Islam yang telah dibangun para Ulama. Selain itu, di sana ada usaha-usaha untuk membelokkan beberapa kebudayaan Islam kepada arah yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, seperti: “Sekaten”, jika dahulu dipakai oleh para Wali Songo untuk menggiring orang masuk Islam (bersyahadat), saat ini digunakan untuk merongrong nilai keIslaman dan merusak ajaran tauhid itu sendiri. Akibatnya, timbul corak ke-Islaman yang baru yaitu keislaman yang penuh dengan bid’ah dan khurafat, serta segala bentuk kesyirikan yang selanjutnya, akan mengaburkan pemahaman aqidah yang benar dan bersih. Keislaman seperti ini lebih dikenal sebagai Islam kejawen atau Islam abangan yang menjurus kearah mistik klasik khas jawa, karena merupakan hasil sinkretisme dari unsur Jawa, Hindu dan Budha. Akhirnya agenda pengislaman yang belum digarap secara sempurna oleh wali songo tersebut, menjadi terbengkalai sebagai Islam yang separu-separuh dan kepalang tanggung.[4] Ketiga : Menghidupkan acara yang diwariskan para leluhur yang sebagian besar bertentangan dengan Aqidah Islamiyah. Seperti kebiasaan “Kirab” di keraton Jogja yang terkadang disertai sesaji pada ratu Roro Kidul, iring-iringan “Kyai Slamet” di keraton Solo setiap awal bulan Muharam. Kyai Slamet adalah seekor kerbau bule yang sangat dikramatkan oleh masyarakat Solo dan sekitarnya. Kadang-kadang mereka berebut kotoranya untuk “melalap barokah”, ironis memang.[5] Al-Quran sebagai way of live bagi umat Islam mencatat fenomena semacam ini jauh-jauh sebelumnya. Di dalam banyak ayat-ayatnya sering disebutkan bahwa kebudayaan nenek moyang sering kali menjadi penghalang bagi seseorang untuk mendapakan dan menerima kebenaran. Sebagai contoh, bisa dibuka ayat-ayat di bawah ini: Qs. Al-Baqarah:170, Qs. Al-Maidah:104, Qs. Al-A’raf:28, 70, Qs. Hud:62, 87, Qs. Yunus : 78, Qs. Ibrahim:10, Qs. Al-anbiya’:53, Qs. As-Syu’ara:75, Qs. Luqman:21, Qs. Saba’:43, Qs. Az-Zukhruf:22, 23 Keempat : Menggalakkan pemakaian bahasa Sansekerta di Instansi-instansi resmi, seperti: Adi Puro, Tri Dharma, Bhineka Tunggal Ika dll. Perubahan-perubahan kejawa-jawaan nampaknya telah direkayasa sedemikian rupa oleh tokoh-tokoh kejawen, yang sementara ini banyak menduduki kursi di pemerintahan Indonesia, seperti yang pernah diungkapkan oleh Emha Ainun Najib, sehingga terkesan adanya upaya-upaya untuk mengembalikan tanah Jawa kepada ajaran Hindu Budha. Berhubungan dengan usaha-usaha untuk mengembangkan kebudayaan dan warisan leluhur ini, penulis perlu menyertakan peryataan salah seorang orientalis, yang pernah menulis buku “Timur Dekat, Masyarakat Kebudayaannya”. Di dalam buku ini, ia mengungkapkan bahwa: ”Di setiap negara Islam yang kami masuki, kami melakukan penelitian-penelitian terhadap kebudayaan- kebudayaan leluhur sebelum datangnya Islam di tempat tersebut, praktek semacam itu saya lakuakan agar seorang muslim menjadi bimbang dengan adanya kebudayaan tersebut, kemana ia harus memberikan loyalitasnya, kepada peninggalan leluhur tersebut atau kepada agamanya (Islam)”.[6] Islam mengajak umatnya untuk maju, akan tetapi mereka ingin kembali ke zaman purbakala, taqlid dengan nenek moyangnya. Allah berfirman: ‫ﺎ‬َ‫ﻧ‬ِ‫ﺗ‬‫ﺎ‬َ‫ﯾ‬‫ﺂ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ﺑ‬‫ﱠ‬‫ذ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﯾن‬ِ‫ذ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫م‬ ْ‫َو‬‫ﻘ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ﺛ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬‫ﱠ‬‫ذ‬ ‫ث‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﯾ‬ ُ‫ﮫ‬ْ‫ﻛ‬ُ‫ر‬ْ‫ﺗ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫ث‬َ‫ﮭ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﯾ‬ ِ‫ﮫ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ل‬ِ‫ﻣ‬ْ‫َﺣ‬‫ﺗ‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ب‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻛ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ﺛ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻛ‬ ُ‫ﮫ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ه‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ھ‬ َ‫ﻊ‬َ‫ﺑ‬‫ﱠ‬‫ﺗ‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ َ‫د‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﺧ‬َ‫أ‬ ُ‫ﮫ‬‫ﱠ‬‫ﻧ‬ِ‫ﻛ‬‫ـ‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﮭ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ه‬‫ﺎ‬َ‫ﻧ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﻓ‬َ‫ر‬َ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻧ‬ْ‫ﺋ‬ِ‫ﺷ‬ ْ‫و‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬‫ﱠ‬‫ﻛ‬َ‫ﻔ‬َ‫ﺗ‬َ‫ﯾ‬ ْ‫م‬ُ‫ﮭ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ص‬َ‫ﺻ‬َ‫ﻘ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ص‬ُ‫ﺻ‬ْ‫ﻗ‬‫َﺎ‬‫ﻓ‬ “ Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Al-a’raf:176)
  • 4. www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 4/5 Suka 107 TweetTweet 32 30 Perlu dicatat disini: Bahwa gerakan-gerakan nasionalisme yang bermunculan pada tiga tahun terakhir ini, seperti PCPP (Persatuan Cendikiawan Pembangunan Pancasila), YKPK (Yayasan Kerukunan Persaudaraan Kebangsaan) dan PNI Baru, hanyalah akibat dari frustasi dan tak puas terhadap organisasi sosial yang ada. Terbukti bahwa kebanyakan anggotanya adalah para mantan politis, dan tokoh-tokohnya adalah dulunya dedengkot Partai Nasional Indonesia (PNI), atau berasal dari jajaran GMNI yang merupakan bekas organisasi mahasiswa PNI. Oleh karenanya, tak salah kalau Prof. Nazaruddin Syamsuddin, seorang pengamat dari UI Jakarta, berkomentar bahwa orang-orang yang frustasi saja yang akan mendukung partai-partai semacam ini. Bahkan menurut Harold Crouch, pengamat politik Indonesia dari Australia, bahwa Organisasi Nasionalis yang bermunculan itu hanya untuk mengimbangi ICMI- yang sementara ini sangat dekat dengan pemerintah. Nampaknya, mereka sangat ambisius dan terobsesi dengan kekuasaan. Orang-orang seperti ini kalau memegang kekuasaan dikhawatirkan akan mengikuti jejak para pendahulunya, Soekarno dan Soeharto. Disetujui atau tidak, akhirnya hanya Islamlah yang akan menjadi alternatif tunggal untuk kembali memimpin manusia dan membawanya kepada kebahagiaan hakiki Dunia dan Akhirat. Hanya dengan hukum Islamlah, sebuah bangsa akan maju, aman dan makmur. Hanya dengan pemimpin Muslim yang komitmen dengan ajaran Islam, negara Indonesia akan bisa dibawa kepada keadilan sosial, baldatun toyyibatun wa robbun Ghofur. [1] Majalah Gatra, 8 april 1995 [2] Majalah Gatra, 11 November 1995 [3] M. Syafi’I Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam di Indonesia, hal. 3. [4] Widji Saksono, MengIslamkan Tanah jawa tela’ah atas metode Dakwah Wali Songo, Penerbit Mizan, hal. 219,226,227. [5] Gatra 9 April 1995 [6] Muhammad Sa’id Al-Qhohthoni, al-Wala’ wal Bara’, Daarut Thoyibah 1415, hal. 420 [1] Ridwan Saidi, Islam dan Nasionalisme Indonesia, hal: 25 Analisa Terbaru Islam Phobia Jihad itu Bukan Terorisme … R.A. Kartini dan Para Yahudi Belanda Kenapa Assad Perlukan Perbatasan Suriah-Jordan ? Syirik di Tengah Kita, Mulai Eyang Subur Sampai Ritual UN Perang Otak di Zaman Kotak-kotak
  • 5. www.eramuslim.com/berita/analisa/nasionalisme-indonesia.htm#.UXzmhaLYIaA 5/5 1 comment Komentar untuk percakapan ini telah ditutup. What's this?ALSO ON ERAMUSLIM Pesan Terakhir UJ : Ini Hari Terakhir Saya Gunakan BB sebagai Alat Berdakwah 28 comments • 2 hari yang lalu Ezy — kebalik baca hadistnya, harusnya :Bismika Allahumma "amutu wa "ahya Dampak Bom Boston, Suara Warga AS dalam Tweeter : Bunuh Umat Muslim di AS, … 141 comments • 11 hari yang lalu Abdulloh ibnu Hasyim — Om/tante Wim, kamu bisa maklum kan kalau saudara/i ane muslim disini jadi pada ngomong kasar sama kamu, karena ulah … Biksu Wirathu : Saya tidak Ingin Myanmar Seperti Indonesia, Dahulu Budha … 289 comments • 19 hari yang lalu syakuri ahmad — Ya Alloh, jadikanlah anak cucu para biksu dan para pendukungnya yang membunuh dan mengusir hambaMu yang … Kasus Bom Boston Semakin Aneh, Banyak Kepalsuan dan Kebohongan FBI Mulai … 8 comments • 21 jam yang lalu Wawan King — Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: … × BestBest CommunityCommunity ShareShare ThaifahManshurah • 2 bulan yang lalu nasionalisme cuma melahirkan pemimpin busuk liat aja tuh suharto seekor jongos peliharaannya amerika 1 Com m ent feed Subs cribe via em ail 0 Share › Copyright © 2012 eramuslim.com Media Islam Rujukan Eramuslim. All rights reserved. Redaksi – Iklan – Tentang Kami – Disclaimer – Copyright Seluruh artikel di situs Eramuslim.com boleh dicopy, diperbanyak dan disebarluaskan untuk dakwah bukan untuk komersil, dengan syarat mencantumkan sumbernya (www.eramuslim.com) Kawasan Kalibata City 9GB, Jakarta Selatan Phone: 021 7061 3672 Fax: 021 8493 4700 Email: redaksi@eramuslim.com