m.hizbut-tahrir.or.id/2012/10/01/ilusi-perdamaian-dunia/ 1/4
HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP
Ilusi Perdamaian Dunia
October 1st, 2012 by farid
Sudah lebih dua pekan gelombang protes atas beredarnya film kontroversial Innocence Of
Muslims semakin massif dan tidak menunjukkan tanda tanda akan berakhir. Terakhir, aksi
ratusan pengunjuk rasa mengecam film anti Islam di Bangladesh pada hari Sabtu kemarin (22/9)
berakhir dengan bentrokan fisik. Di dalam negeri, sejumlah ormas Islam merespon film anti Islam
dengan melakukan aksi demo pada berbagai kota di Indonesia. Pada belahan dunia yang lain,
negara negara barat seolah menutup mata dan tidak kapok melakukan provokasi dengan
kembali melakukan penistaan dalam bentuk penerbitan kartun nabi Muhammad SAW yang
dimuat Majalah Charlie Hebdo terbitan Perancis. Majalah tersebut memuat empat karikatur Nabi
Muhammad, dan dua di antaranya menunjukkan nabi dalam keadaan telanjang pada rabu pekan
lalu.
Jika ketegangan terus berlanjut, bukan tidak mungkin gesekan yang terjadi akan semakin
terakumulasi dengan spektrum yang lebih luas hingga berujung pada benturan peradaban.
Padahal, jauh sebelum konflik terjadi, sejumlah tokoh intelektual dan agama giat melakukan
dialog antar peradaban sebagai jembatan untuk saling memahami dan menghargai perbedaan.
Bahkan, hingga kini proses dialog tersebut terus berlangsung secara intens guna menghasilkan
kesepahaman di tengah tengah perbedaan yang semakin menganga.
Tujuan akhir tak lain untuk menghindari benturan peradaban dan mewujudkan perdamaian dunia
khususnya antara perabadan barat dan Islam.
Dalam kenyataannya, eskalasi konflik yang semakin meningkat akhir akhir ini seolah menjadi
tanda bahwa dialog peradaban yang terjalin selama ini telah gagal dalam menuntaskan misi
perdamaian.
Kalau kita mau objektif, kegagalan dialog peradaban yang selama ini berjalan lebih disebabkan
arongansi negara negara barat yang memaksakan hegemoni atas dunia Islam. Dapat dikatakan
barat tidak benar benar tulus menjadikan dunia Islam sebagai mitra yang sejajar dan harus
VIDEO FOTO KEGIATAN
m.hizbut-tahrir.or.id/2012/10/01/ilusi-perdamaian-dunia/ 2/4
dihormati. Sejauh ini, barat masih memposisikan dunia Islam sebagai pesakitan mulai dengan
labelisasi teroris hingga aksi militer yang justru mencederai semangat perdamaian itu sendiri.
Perbedaan nilai nilai keyakinan antara barat dan Islam tidak menjadikan barat berusaha untuk
memahami dan menghargai perabadan Islam yang nota bene berperan besar dalam mewujudkan
superioritas dunia barat seperti sekarang ini.
Barat justru kerap bersikap egois dan memandang segala hal yang berbeda dengan nilai nilai
demokrasi barat sebagai ancaman yang harus di musnahkan.
Lewat proyek besar perang melawan terorisme pasca runtuhnya menara kembar WTC 11/9, AS
menempatkan Islam sebagai target politik dan militer yang dinilai menjadi inspirasi bagi lahirnya
kekerasan dan terorisme. Tuduhan pelaku terorisme yang disematkan kepada Osama bin laden
dan kepemilikan senjata pemusnah massal menjadi pintu bagi agresi militer Irak dan Afghanistan.
Akibatnya, jutaan rakyat tak berdosa menjadi korban atas tuduhan yang di kemudian hari tidak
terbukti.
Arogansi dan persepsi negatif tentang Islam itulah yang hingga kini bersemayam dalam benak
masyarakat barat. Sebuah persepsi yang menjadi inspirasi dan legalitas untuk melakukan
tindakan diskriminasi terhadap masyarakat muslim barat baik oleh individu maupun atas nama
negara. Mencuatnya film dan kartun nabi, pelarangan jilbab bagi muslimah di Perancis,
penyerangan fisik dan perusakan masjid pada sejumlah negara-negara barat menjadi potret
buram kebebasan beragama dan semakin memicu ketegangan antara barat dan Islam.
Dalam kondisi semacam ini, konflik yang terjadi tidak akan pernah usia selama tidak ada itikad
baik dari barat untuk memperbaiki hubungan dengan dunia Islam. Kalau barat serius, minimal ada
tiga langkah konkret yang harus dibuktikan sebagai bentuk komitmen barat dalam mewujudkan
perdamaian antar peradaban. Pertama, mulai detik ini barat harus belajar menghargai dan
memahami peradaban Islam secara utuh. Tidak hanya melalui dialog dialog semu, namun betul
betul teraplikasikan dalam kebijakan institusi negara. Pemerintah harus mampu memberikan
jaminan perlindungan dan kebebasan beragama bagi semua khususnya masyarakat muslim di
negara negara barat. Harus ada pengakuan dan penghormatan terhadap peradaban muslim
sebagai mitra yang sejajar, bukan sebagai pesakitan Kedua, barat harus menghentikan segala
bentuk invansi dan hegemoni politik ekonomi di dunia Islam. Intervensi politik yang kerap diwarnai
konflik dalam mendudukan para politisi pro barat di negeri negeri muslim harus segera diakhiri.
Termasuk menyudahi atas eksploitasi sumber daya alam oleh korporasi (perusahaan) besar
Amerika yang menguntungkan negara pemodal namun justru mensengsarakan rakyat seperti
tambang emas oleh Freeport di Papua.
Ketiga, barat juga harus legowo dan memberikan kebebasan terhadap umat Islam untuk
menentukan pilihan politik dan masa depan peradaban yang bersendikan nilai nilai ilahiah.
Dengan cara itulah proses perdamaian dan sinergi antarperadaban akan terwujud. Tapi, apakah
mungkin ?
m.hizbut-tahrir.or.id/2012/10/01/ilusi-perdamaian-dunia/ 3/4
Fatahillah, Pegiat Kajian Sosial Politik Tinggal di Pangkalan Bun, Kalteng (Borneonews, Senin,
1/10/ 2012)
Baca juga :
1. OKI Kaji Pembentukan Pasukan Penjaga Perdamaian di Dunia Islam
2. Obama: Perang Dibutuhkan demi Perdamaian
3. SBY: OKI dalam Posisi Terbaik Kampanyekan Perdamaian Dunia
4. Polling: Bush Ancaman Utama Perdamaian Dunia, Bukan Iran atau Korut
5. Memalukan, Irak dan Afghanistan Masih di Invasi AS, Obama Dapat Nobel Perdamaian
TweetTweet 0
Posted in Analisis | No comments
Previous post: Rohis efektif tangkal terorisme dan tawuran antarpelajar
Next post: [FOTO] HT Belanda Gelar Aksi Kecam Penghinaan Nabi Muhammad
Leave a comment
Name (required)
Mail (required, but not published)
Website
http://
Comment
Submit comment
HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP
Like 0