1. Dokumen ini membahas tentang pengembangan multimedia interaktif mengenai penulisan puisi kreatif berkenaan dengan keindahan alam.
2. Materi pelajaran ini meliputi pengertian puisi, unsur-unsur puisi, perbedaan puisi dengan karya sastra lain, dan langkah menulis puisi tentang alam.
3. Evaluasi pembelajaran menulis puisi alam ini dilakukan dengan menilai kemampuan siswa dalam menentukan tema puisi dan
5. Pengertian Puisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata
bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun,
pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari
kata poeta, yang artinya membangun,
menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam
perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut
menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-
Katanya disusun ,menurut syarat tertentu dengan
menggunakan irama, sajak dan kadang-
kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980:10).
6. Unsur-unsur Puisi
1. Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi.
Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan
kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata
yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
2. Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan
kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja,
bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi
lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat
buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
3. Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis.
Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi
lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat
buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
4. Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.
5. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan
oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
6. Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang
pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya
irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-
turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima,
perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata
yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat
konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.
7. Perbedaan Puisi dengan Karya
Sastra Lain
Sugono (2003:159) mendefinisikan puisi, prosa dan drama adalah
sebagai berikut :
1. Puisi adalah jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata
dengan cermat sehingga mampu mempertajam kesadaran orang akan
suatu pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi,
irama dan makna khusus.
2. Prosa adalah jenis sastra dengan pentuk parakraf yang bebes
menggunakan katya-kata yang diinginkan pengarang. Prosa lebih
dikenal dengan cerita kehidupan dan bahasa prosa sangat dekat
dengan bahasa sehari-hari.
3. Drama adalah jenis karya sastra yang bertujuan
menggambarkann kehidupan lewat lakuan dan dioalog (cakapan) para
tokoh. Lazimnya dirancang untuk pementasan di panggung.
8. Menulis puisi yang berkenaan
dengan alam
Puisi yang menggambarkan keindahan alam
ditulis berdasarkan hasil pengamatan
terhadap suatu objek yang berupa
keindahan alam. Pengamatan terhadap
suatu objek dilakukan secara menyeluruh
oleh penulis puisi.
penulis puisi mengamati suatu objek dengan
melibatkan segenap inderanya,maka objek
sekan-akan hidup, bergerak, bercakap,
bercanda, merasa, mengeluh, menjerit, dan
menggoda.
10. Laut
Amal Hamzah
Berdiri aku di tepi pantai
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah berderai
Keribaan pasir rindu berpaut
Ombak datang bergulung-gulung
Balik lagi ke tengah segara
Aku takjub berdiri termangu
Beginilah rupanya permainan masa
Hatiku juga seperti dia
Bergelombang-gelombang memecah pantai
Arus suka beralih duka
Payah mendapat perasaan damai
11. Aktivitas pembelajaran menulis puisi
tentang keindahan alam
1. Memahami tujuan pembelajaran,
2. Menyanyikan lagu bertema keindahan
alam,
3. Memilih objek penulisan, mengamati,
mengimajinasikan objek dan mendaftar
kata puitis,
4. Menulis kalimat puitis,
5. Menulis puisi dan menetapkan judul,
dan
6. Menyusun antologi puisi.
12. Langkah-langkah Menulis Puisi
1. Menentukan tema puisi yang akan kalian
tulis,
2. Mengembangkan tema tersebut dengan
menentukan hal-hal yang akan
ditulis dalam puisi,
3. Memilih kata-kata yang tepat makna
dan bunyinya, dan
4. Mendaya gunakan majas.
kembali
14. Rencara Pelaksanaan Pembelajran (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/genap
Alokasi Waktu : 4x40 Menit
A. Standar Kompetensi: 16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui
kegiatan menulis kreatif puisi
B. Kompetensi Dasar : 16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
C. Indikator
- mampu menulis lirik-lirik puisi yang berisi keindihan alam
- mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan irama yang menarik
- mampu menyunting puisi yang ditulis sendiri
D. Tujuan Pembelajaran
- Setelah mengamati gambar-gambar keindahan alam, siswa mampu menulis larik-larik
puisi yang berisi keindahan alam (NBK Mandiri)
- Setelah mengamati gambar-gambar keindahan alam, siswa mampu menulis puisi
dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik (NBK Mandiri)
- Setelah menulis puisi tentang alam, siswa mampu menyuntingnya (NBK Mandiri)
15. H. Sumber/Bahan/Alat
- Buku teks BSE karya Dwi Hariningsih, Bambang Wisnu, Septi
Lestari.
- Gambar/foto keindahan alam
- Contoh puisi tentang alam
I. Bentuk Evaluasi : Menulis puisi
Jenis Evaluasi : Tertulis
-Evaluasi pertama
Menentukan tema puisi, dan membuat kerangka puisi
- Evaluasi Pertemuan Ke-2
Pada pertemuan ke-2, evaluasinya yaitu hasil suntingan puisi siswa.
Ketentuan Penilaian
K. Tindak Lanjut
Siswa yang belum mencapai ketuntasan, diberi tugas untuk
menulis puisi tentang keindahan alam pada selembar kertas dan
dikumpulkan.
17. Bentuk tes: lisan dan tertulis
Keterangan
Skor maksimum 3 (3 × 5) = 45
Nilai akhir : Skor yang diperoleh
X 100
Skor maksimal
No Aspek Penilaian Bobot Nilai
1 Menentukan tema puisi dengan
memerlukan kreativitas dan
orisionalitas
a. Menarik (3)
b. Kurang menarik (2)
c. Tidak menarik (1)
5
2 Menulis puisi dengan
memerhatikan pilihan kata
a. Baik (3)
b. Kurang baik (2)
c. Tidak baik (1)
5
kembali
18. Sintaks
1. Pengajar memberi apersepsi
2. Pengajar menyampaikan materi
3. Pengajar memberikan evaluasi
4. Pengajar memberikan refleksi
5. Pengajar menutup kegiatan belajar
kembali