JAMINAN
MENURUT
CARA
TERJADINYA
Jaminan yang lahir karena undang-
undang
Jaminan yang adanya ditunjuk oleh
undang-undang tanpa adanya
perjanjian dari para pihak (pasal 1131
kuh perdata)
Jaminan yang lahir karena perjanjian
Diperjanjikan
MENURUT
SIFATNYA
Jaminan kebendaan
Jaminan yang berupa hak mutlak atas sesuatu benda, dengan ciri-
ciri:
1. Mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu dari debitur.
2. Dapat dipertahankan terhadap siapapun.
3. Selalu mengikuti bendanya (droit de suite).
4. Dapat diperalihkan
Azas prioiteit, yaitu bahwa hak kebendaan yang lebih tua (lebih dulu
terjadi) lebih diutamakan daripada hak kebendaan yang terjadi
kemudian.
Jaminan perorangan
Jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan
tertentu
Diberikan oleh pihak ketiga (guarantee) kepada orang lain
(kreditur) yang menyatakan bahwa pihak ketiga menjamin
pembayaran kembali suatu pinjaman apabila yang berutang
(debitur) tidak mampu dalam memenuhi kewajiban finansialnya
terhadap kreditur (bank).
Merupakan perjanjian tiga pihak (penanggung, debitur, dan
kreditur).
Azas kesamaan (pasal 1131 dan 1132 kuh perdata), dalam arti
bahwa tidak membedakan mana piutang yang lebih dulu terjadi
dan piutang yang terjadi kemudian. Semuanya mempunyai
kedudukan yang sama, tidak mengindahkan urutan terjadinya,
semua mempunyai kedudukan yang sama terhadap harta
kekayaan debitur.
JAMINAN
MENURUT
KEWENANGAN
MENGUASAINYA Jaminan dengan menguasai bendanya,
Gadai (pand, pledge), dan hak retensi.
Kreditur merasa lebih aman terutama pada benda bergerak yang
memang mudah dipindahkan dan berubah nilainya Kreditur
berwenang menjual atas kekuasaan sendiri jika terjadi wanprestasi
karena benda jaminan di tangan kreditur.
Jaminan tanpa menguasai bendanya,
Hipotik (mortgage), hak tanggungan, fiducia, dan privilege.
HAK
PREVILEGE
Termasuk jenis piutang yang diberikan keistimewaan → dalam hal
pelelangan (executie) → dari kekayaan debitur → dalam hal terjadi
“kepailitan”
Hak untuk didahulukan → pasal 1131 KUHPerdata
1. Privilege
2. Gadai
3. Hipotek
Pasal 1131 KUHPerdata
1. Hak istimewa → berdasarkan sifat piutang
2. Gadai dan hipotek → lebih tinggi dari hak istimewa
MACAM
PREVILEGE
1. Privilege khusus → pasal 1139 KUHPerdata → barang tertentu
dari debitur
2. Privilege umum → pasal 1149 KUHPerdata → semua kekayaan
debitur
Ciri-ciri Privilege
Muncul jika ada penyitaan barang dan hasil penjualan tidak cukup
untuk membayar semua hutang
Privilege tidak memberikan kekuasan langsung atas suatu benda
Hak terhadap benda debitur
Hak didahulukan untuk pelunasan
Pengaturan → Privilege → menurut para ahli hukum → tidak tepat
pada Buku IITentang Benda → sebaiknya diatur dalam Hukum
Acara Perdata →“executie recht”
Privilege yang dikatakan UU → pengecualian dari hak urusan gadai
dan hipotek → UU menentukan privilege yang harus didahulukan:
Ongkos-ongkos untuk lelang
Uang sewa
Ongkos pemeliharaan barang yang dijaminkan
Pajak-pajak, bea cukai
Hak-hak utang → pasal 318 KUHD
Pasal 1140 KUHPerdata → hak istimewa dari pemilik barang/
tanah yang disewakan
Pasal 1142 KUHPerdata
HAK
RETENSI Retensi → Hak untuk menahan benda sampai piutang yang
berkaitan dengan benda tersebut dilunasi
Aturan Hak Retensi dalam KUHPerdata
Pasal 575 (2)
Pasal 1364 (2)
Pasal 1576, pasal 1616, pasal 1729
Pasal 1812
CIRI/SIFAT
HAK RETENSI Droit de suit
Accesoire
Dalam hal tertentu, dapat dipertahankan terhadap pihak ke III
karena diperjanjikan
Memberikan jaminan pada klien bahwa tagihan akan dipenuhi
Perjanjian pokok → harus ada kaitan dengan benda yang ditahan
Tidak dapat dibagi-bagi
Klien tidak berhak memakai benda yang ditahan
KEWENANGAN
PADA HAK
RETENSI
Retentor berhak menahan barang sampai dilunasi
Hak Retensi hanya mengandung hak untuk menolak terhadap
tuntutan penyerahan barang
Tidak mempunyai hak untuk didahulukan
Retensi hanya pada barang tidak pada hak
Retentor → Houder
Hak Retensi berlaku untuk barang milik debitur dan barang bukan
milik debitur
CESSIE
Diatur dalam Pasal 613 KUHPerdata
Penyerahan piutang atas nama adalah pengalihan atau
pengoperan hak tagih
Pihak yang mengalihkan cedent
Pihak yang menerima cessionaris
TANGGUNG
RENTENG
Diatur Pada Pasal 1278 KUHPerdata
Artinya menanggung secara bersama sama
Tanggung renteng aktif dan pasif
Salah satu debitur dapat dituntut untuk seluruhnya, dan
pelunasan oleh salah satu dapat membebaskab debitur lainnya
terhadap kreditur