3. 1. Manipulasi variable
Manipulasi variable tidak diartikan sebagai sesuatu yang
negatif, melainkan diartikan sebagai suatu tindakan
peneliti untuk membedakan perlakuan penelitian dengan
cara merubah variable bebas guna memperoleh perbedaan
efek dari variable terikat. Hal tersebut dijelaskan oleh
Hamid Darmadi (2012:178) yang mengemukakan bahwa
“Manipulasi yaitu tindakan atau perlakuan yang
dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan
ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka
guna memperoleh perbedaaan efek dalam variable terika
contohnya : variable bebas penelitian yaitu model
pembelajaran ARIAS, maka peneliti dapat memutuskan
bahwa manipulasi variable bisa dilakukan dengan model
pembeljaran yang lain selain ARIAS
4. 2. Pengendalian/ mengontrol variable
Pengendalian variable dilakukan agar variable yang
diteliti tidak dipengaruhi oleh variable yang lain yang
mengakibatkan hasil penelitian menjadi rusak atau tidak
valid. Pengendalian variable menurut Gay (1981)
mengacu pada usaha-usaha pihak peneliti untuk
menyingkirkan pengaruh suatu variable (selain variable
bebas) yang dapat mempengaruhi performa pada
variable terikat.
5. 3. Observasi/ pengamatan
Observaasi dilakukan untuk melihat pengaruh yang
ditimbulkan oleh variable yang dimanipulasi. Observasi
dilakukan secara bertahap sampai benar-benar menghasilkan
dampak yang disebabkan oleh perlakuan. Misalnya
penelitian ingin melihat “pengaruh penerapan model
pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa”, maka
hal yang harus dilakukan untuk melihat dampaknya adalah
dengan meberikan tes (pretest dan posttest) baik hanya satu
kelas ataupun dua kelas (kelas eksperimen dan kelas
control), setelah itu peneliti dapat melakukan perbandingan
antara hasil belajar siswa (hasil tes) yang dilakukan.
6. 1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat
dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah
3. Melakukan studi literature dari beberapa sumber
yang relevan, memformulasikan hipotesis
penelitian, menentukan variable, dan merumuskan
definisi operasional dan definisi istilah.
4. Membuat rencana penelitian yang di dalamnya
mencakup kegiatan :
a. Mengidentifikasi variable luar yang tidak
diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya
kontaminasi proses eksperimen
7. b. Menentukan cara untuk mengontrol mereka
c. Memilih desain riset yang tepat
d. Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili
dan memilih (assign) sejumlah subjek penelitian
e. Membagi subjek ke dalam kelompok control maupun
kelompok eksperimen
e. Membuat instrument yang sesuai, memvalidasi instrument
dan melakukan pilot study agar memperoleh instrument
yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang
diperlukan
f. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan
menentukan hipotesis
8. 5. Melakukan eksperimen
6. Mengumpulkan data kasar dari proses
eksperimen
7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data
sesuai dengan variable yang telah ditentukan
8. Melakukan analisis data dengan teknik statistic
yang relevan
9. Membuat laporan penelitian eksperimen.
9. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Eksperimen
Kelebihan Kekurangan
1. Dalam penelitian eksperimen
kesimpulan mengenai hubungan
sebab akibat yang diperoleh
bahwa VB menyebabkan VT,
lebih kuat dibandingkan hasil
penelitian non eksperimen
2. Peneliti dapat memanipulasi VB
untuk dilihat pengaruhnya
terhadap VT. Manipulasi dapat
dilakukan dengan bermacam-
macam cara.
1. Penelitian eksperimen sulit untuk
digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Artinya hasil suatu penelitian
eksperimen tidak dapat langsung digunakan
dalam kehidupan nyata atau sehari-hari.
2. Penelitian eksperimen membutuhkan waktu
yang cukup lama
3. Salah satu kritik terhadap penelitian
eksperimen adalah penelitian ini
menganggap manusia sebagai objek yang
dapat dimanipulasi.
4. Penelitian eksperimen meneliti hubungan
sebab akibat dan bukan hanya meneliti
hubungan antar variabel. Berarti penelitian
eksperimen meneliti hubungan kasual
antara Variabel Bebas (VB) dan Variabel
Terikat (VT).
10. Jenis- jenis penelitian non eksperimen
• Perkembanga
n
• Deskriftif• Historis
Tindakan
Kasual
komparatif
Kolerasi
Kasus &
lapangan
11. 1. Penelitian Historis
Tujuan penelitian historis: membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif dg cara mengumpulkan, mengevaluasi,memverifikasiserta mensintesiskan
bukti-bukti utk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yg kuat
Karakteristik Langkah-langkah
1)Banyak menggunakan data yg
diobservasi oleh orang lain (data
sekunder)
2) Seringkali penelitian ini hanya
mrpk kumpulan informasi yg
kadangkadang kurang reliabel,
berat sebelah, dan bias.
3) Penelitian ini, selain data
sekunder juga tergantung pada
data primer yg dikumpulkan
melalui pengamatan secara
langsung pd obyek/subyek yg
ditelitinya. Di antara kedua data
tsb, data primer dianggap
memiliki otoritas sbg bukti tangan
pertama dan diberi prioritas dlm
pengumpulan data.
1)Mendefinisikan masalah. Tanyakan kepada diri
sendiri: Apakah pendekatan historis ini
merupakan yang terbaik dalam permasalahan ini?
Apakah data yang penting dapat digunakan?
Apakah hasilnya memiliki manfaat yang cukup
signifikan?
2) Nyatakan tujuan penelitian, apabila
memungkinkan rumuskan juga hipotesis yang
akan akan memberikan arah serta fokus penelitian.
3) Kumpulkan data, bedakan mana yang berasal
dari sumber primer dan sumber sekunder.
4)Evaluasi data yang terkumpul, kemudian
kenakan kritik internal dan eksternal . 5)Tuliskan
laporan yang mencakup pernyataan masalah,
review terhadap sumber materi, pernyataan
asumsi, hipotesis-hipotesis dasar (bila ada).
Interpretasikan data dan buat kesimpulan, dan
12. 2. Penelitian Deskriptif
Tujuan penelitian deskriptif: untuk membuat
pencandraan atau gambaran secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-
sifat populasi atau daerah tertentu.
13. Karakteristik
1)Secara harfiah, digunakan untuk
mendeskripsikan situasi-situasi atau
peristiwa peristiwa. Penelitian deskriptif
tersebut merupakan akumulasi data dasar
dalam cara deskriptif semata mata, yg
tidak perlu mencari atau menjelaskan
saling hubungan, menguji hipotesis,
membuat ramalan, mendapatkan makna
dan implikasi, meskipun penelitian yang
bertujuan lebih kuat untuk menemukan
hal-hal tsb . mencakup juga metode-
metode deskriptif. Akan tetapi para ahli
penelitian masih belum memiliki
kesepakatan mengenai apa sesungguhnya
yg dimaksud dengan “penelitian
deskriptif” dan sering memiliki pengertian
yang lebih luas mencakup seluruh bentuk
penelitian kecuali penelitian historis dan
eksperimental. Dalam konteks yang lebih
luas ini, istilah studi survey lebih sering.
2) Tujuan dari penelitian-penelitian-
penelitian survey adalah: a)
Mengumpulkan informasi faktual secara
mendetil yang menmencandra gejala yang
ada. b) Mengidentifikasi masalah-masalah
atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi
dan parktek-praktek yang sedang
berlangsung. c) Membuat perbandingan
dan evaluasi d) Mendeterminasi apa yg
dikerjakan orang lain apabila memiliki
masalah atau situasi yang sama dan
memperoleh keuntungan dari
pengalaman mereka untuk membuat
rencana dan membuat keputusan di masa
yang akan datang
14. Langkah-Langkah
1. Definisikan tujuan secara jelas dan
istilah yang spesifik. Fakta dan
karakteristik apa yang ingin
ditemukan.
2. Rencanakan pendekatannya.
Bagaimana data akan
dikumpulkan? Bagaimana subjek
akan dipilih untuk menjamin
bahwa subjek tersebut mewakili
seluruh populasi yg akan
dideskripsikan? Instrumen atau
teknik observasi apa yang tersedia
atau perlu utk dikembangkan?
Apakah metode pengumpulan
data yang akan digunakan perlu
diuji coba di lapangan dan apakah
para pengumpul data perlu dilatih
terlebih dahulu?
3. Kumpulkan data.
4 Tuliskan laporan.
15. 3. Penelitian Perkembangan
Tujuan penelitian deskriptif: untuk menyelidiki pola dan urutan
pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Karakteristik
1. Memfokuskan pada studi mengenai variabel-variabel dan
perkembangannya selama beberapa bulan atau tahun. Penelitian
ini menanyakan “Apakah polapola pertumbuhan, lajunya,
arahnya, urutannya, dan faktor- faktoryg saling terkait
mempengaruhi sifat- sifat perkembangan itu?.
2. Masalah sampel pada metode longitudinaladalah kompleks dg
terbatasnya jumlah subyek yg dapat diikuti dalam waktu
tahunan; faktor- faktoryang cenderung menyebabkan terjadinya
bias pada metode longitudinal. Sekali dimulai, studi
longitudinaltidak memungkinkandiadakan perbaikan dalam hal-
hal yg bersifat teknis tanpa kehilangan kontinuitas
prosedurmetode tsb.
16. 3. Studi cross-sectional biasanya meliputi subyek yg lebih banyak, akan
tetapi mencandra faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan
dg studi longitudinal.Studi longitudinal cukup mahal, pendekatan cross-
sectional tdk terlalu mahal dan lebih cepat karena kurun waktu yg lama
diganti dengan sampling dari kelompok umur yang berbeda. Sampling
dari metode crosssectional cukup kompleks karena anak-anak yg sama
tdk terlibat dlm setiap taraf usia dan tdk dpt dibandingkan satu sama lain.
Untuk membuat gene generalisasi pola-pola perkembangan instrinsik dari
sampel-sampel anak spt ini mengandung risiko akan mengaburkan
perbedaan-perbedaan antar kelompok yang timbul dari proses sampling.
Studi-studi
4. Studi-studi kecenderungan memiliki kelemahan bahwa faktor-faktor
yg tdk dapat diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau
membuat kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjadi tidak
sah. Pada umumnya prediksi untuk waktu yg lama adalah perkiraan
pendidikan (educated guess), sementara prediksi utk waktu yang pendek
lebih reliabel dan valid.
17. Langkah-langkah pokok penelitian deskriptif :
1) Definisikan masalahnya atau nyatakan tujuan-
tujuannya.
2) Lakukan telaah kepustakaan utk menentukan garis
dasar Informasi yg ada dan membandingkan
metodologi-metodologipenelitian termasuk
instrumen-instrumen yg dpt digunakan dan teknik-
teknik pengumpulan data.
3) Rancangkan cara pendekatan .
4) Kumpulkan data.
5) Evaluasi data dan susun serta laporkan hasilnya
18. 4. Penelitian Kasus dan Lapangan
Tujuan penelitian: Untuk mempelajari secara intensif mengenai
latarbelakang, keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu
unit sosial: individu, kelompok, isntitusi, atau masyarakat.
Karakteristik
Karakteristik penelitian:
1) Studi kasus merupakan penyelidikan yang mendalam
pada suatu unit sosial yg menghasilkan suatu gambaran
yg lengkap, dan terorganisasi dg baik mengenai unit tsb.
Tergantung pd tujuan, lingkup studi ini dpt mencakup
keseluruhan siklus hidup atau hanya bagian-bagian
tertent, studi ini dpt hanya terfokus pd faktor-faktoryg
spesifik saja atau dpt juga mengambil keseluruhan dari
unsur dan peristiwa.
2) Dibandingkan dengan studi survey yang cenderung
menguji sejumlah kecil variabel pada unit sample yang
besar, studi kasus ini menguji jumlah unit kecil dg
variabel- variabel dan kondisi-kondisi yg besar.
19. keunggulan
1) Studi-studi kasus terutama sangat bermanfaat sebagai latar belakang
informasi utk perencanaan penelitian utama di dalam social sciences. Karena
dilakukan secara intensif, studi ini memberikan penjelasan thd
variabelvariabel penting, proses-proses, dan interaksi-interaksi yg
memerlukan perhatian lebih intensif.
2) Data studi kasus melengkapi contoh-contoh yg berguna utk
mengilustrasikan penemuan-penemuan yg digeneralisasikan secara statistik.
1) Karena fokusnya yg sempit terhadap unit-unit yg kecil, studi-studikasus
dibatasi dlm kerepresentatifannya. Studi ini tidak memungkinkan
generalisasi terhadap populasi sampai ada penelitian lanjutan yang
melengkapi studi tersebut yang memfokuskan pada hipotesis-hipotesis
spesifik dan menggunakan metode sampling yang layak.
2) Studi-studi kasus terutama diwarnai oleh sifat keberat sebelahan subyektif.
Kasus itu sendiri mungkin dipilih karena sifat dramatiknya daripada sifatnya,
cirinya, atau karena cocok dengan konsep peneliti sebelumnya. Selama
peneliti menempatkan data pada satu konteks tertentu daripada konteks yang
lain, maka penafsiran subyektif akan mempengaruhi hasilnya.
Kelemahan
20. Langkah-langkah
1. Nyatakan tujuan-tujuannya. Apa
yang menjadi unit-unit studi dan
karakteristik-karakteristiknya,
hubungan-hubungannya, dan
proses-pro ses yang akan
mengarahkan penyelidikan.
2. Rancangkan cara pendekatannya.
Bagaimana unit-unit tersebut akan
dipilih? Apakah sumber data dapat
digunakan? Metode apa yang akan
digunakan untuk mengumpulkan
data?
3.Kumpulkan data.
4. Organisasikan informasi untuk
menyusun rekonstruksi unit studi
yang .
5. koheren, dan terintergrasidengan
baik.
Laporkan hasilnya dan diskusikan
signifikasinya.
21. 5. Penelitian Korelasi
Tujuan penelitian korelasi: Untuk menyelidiki besarnya korelasi antara variasi-variasi
dalam suatu faktordengan variasi-variasidalam satu atau lebih faktorlainnya
berdasarkan pada koefisien korelasi
karakteristik
1. Sangat cocok digunakan apabila
variabel-variabel yg diteliti sangat
kompleks dan/atau peneliti tidak
memungkinkan melakukan
penelitian dengan metode
eksperimental dan pengontrolan
terhadap manipulasi data.
2. Memungkinkan pengukuran
secara simultan beberapa variabel
dan saling hubungannya dalam
keaadaan yang realistis.
3) Hasil penelitian ini merupakan
derajat saling hubungan dari pada
menanyakan ada tidaknya
pengaruh, seperti yang dikemukakan
oleh rancanga penelitian
eksperimental: “Apakah ada
pengaruhnya atau tidak?”
a) Hanya mengidentifikasi apa sejalan
dengan apa, penelitian ini tidak perlu
mengidentifikasi salinghubungan yang
bersifat sebab akibat.
b) Metode ini kurang tertib dan ketat apabila
dibandingkan dengan pendekatan
eksperimental karena kurang melakukan
kontrol terhadap variabel-variabel bebasnya.
c) Metode ini cenderung akan
mengidentifikasi pola hubungan yang semu
yang kurang reliabel dan valid.
d) Pola saling hubungan sering tidak
menentu dan kabur
e) Metode ini dlm penelitian sering
memberikan rangsangan penggunaannya
semacam pendekatan “shot gun”, yaitu
memasukkan data tanpa pandang bulu dari
sumber yg beragam dan memberikan
22. 1) Definisikan masalah.
2) Lakukan penelaahan kepustakan.
3) Rancangkan pendekatan: a) Identifikasi variable-
variabel-variabel yang relevan. b) Pilihlah subyek
yang memadai/layak. c) Pilihlah atau kembangkan
instrumen yang sesuai. d) Pilihlah pendekatan
korelasional yang sesuai dengan permasalahan.
4) Kumpulkan data.
5) Analisis data dan interpretasikan hasilnya.
6) Tuliskan laporan.
23. Tujuan penelitian kasual komparatif: Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab
akibat melalui pengamatan terhadap akibat yang telah ada dan meneliti kembali faktor-
faktor penyebab dari sumber yang dapat dipercaya. Hal ini sangat kontras dengan
metode eksperimental yang mengumpulkan data melalui pengontrolan kondisi-kondisi
pada waktu itu (penelitian berlangsung).
Karakteristik Penelitian kausal-komparatif bersifat”ex post facto”, yang berarti data
yang dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. Peneliti
kemudian mencari satu atau lebih pengaruh-pengaruh (tergantung variabelvariabel)
menguji data dengan menelusuri kembali masa yang telah lalu, untuk mencari sebab-
sebab, saling hubungan, dan maknanya.
24. Keunggulan
1) Metode kausal-komparatif layak digunakan
untuk berbagai keadaan apabila metode eksp.
yg lebih kuat tdk memungkinkan utk
dilakukan: a) Apabila peneliti tdk mungkin
memilih, mengontrol, dan memanipulasi
faktorfaktor penting utk mempelajari hub.
sebab akibat secara langsung. b) Apabila
pengontrolan terhadap seluruh variabel kecuali
satu variabel bebas sangat tdk realistis dan
dibuat-buat, mencegah interaksi secara normal
dg variabel-variabel lain yg berpengaruh. c)
Apabila pengontrolan lab. utk beberapa tujuan
penelitian tidak praktis, mahal, atau secara
etika dipertanyakan.
2.Hasilnya dapat bermanfaat sebagai
informasi yang berkenaan deng sifat-sifat
gejala: apa sejalan dengan apa, dengan
kondisi apa, dalam perurutan dan pola
yang bgmn, dan semacamnya.
3) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik,
metode statistik, dan rancangan-rancangan
dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir
ini telah membuat studi ini lebih
dipertahankan.
25. Kelemahan-kelemahan
1) Kelemahan utama dari rancangan ex
post facto adalah tidak adanya kontrol
terhadap variabel bebas. Dalam batas-
batas pemilihan, peneliti harus
mengambil fakta yang ditemukannya
tanpa ada kesempatan untuk menyusun
kondisi-kondisi atau memanipula si
variable-variabel yang
mempengaruhinya di tempat kejadian.
Untuk memperoleh kesimpulan yang
baik, peneliti harus mempertimbangkan
seluruh penyebab yang memungkinkan
atau hipotesis saingan yang dapat
dipercaya yang mungkin mempengaruhi
hasilhasil yang dicapai.
2) Kesulitan untuk memperoleh
kepastian bahwa faktor-faktor penyebab
telah benar-benar tercakup di antara
banyak faktor yg sedang ditelitinya.
3) Komplikasi bahwa faktor penyebab
tidak hanya satu akan tetapi
merupakan kombinasi dan interaksi dari
beberapa faktor secara bersama-sama
4) Suatu gejala yg dihasilkan dapat tidak
hanya dari penyebab-penyebab akan tetapi
juga dapat berasal dari satu penyebab dlm
satu kejadian ttt dan dari penyebab lain dlm
kejadian yg lain.
5) Apabila hubungan antara dua variabel
ditemukan, sulit untuk menentukan mana
yang merupakan penyebab dan mana yg
merupakan akibat.
6) Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor-
faktor saling berhubungan tidak harus
memberikan implikasi hub. sebab akibat.
Keseluruhannya semata-mata hanyalah
merupakan faktor tambahan yang tidak
diketahui dan diamati.
7) Pengelompokan subyek ke dalam
kelompok dikotom (seperti: yang berhasil
dan tidak berhasil), untuk tujuan
perbandingan, menimbulkan
permasalahan karena katagori-katagori
tersebut bersifat kabur, bervariasi, dan tdk
mantap. Penelitian yang demikian sering
tdk menghasilkan penemuan yang
26. 1. Definisikan permasalahannya, kemudian lakukan telaah
kepustakaan.
2. Nyatakan/rumuskan hipotesis-hipotesis.
3.Tuliskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis dan
langkah-langkahyang akan dilakukan.
4. Rencanakan pendekatan: dengan cara memilih subyek dan
sumber materi yang cocok, memilih atau menyusun teknik
pengumpulan data, serta menentukan katagori-katagori untuk
mengelompokan data yg tidak memiliki arti ganda
(unambiguous), sesuai dengan tujuan penelitian, dan dapat
menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
5. Validasi teknik untuk pengumpulan data, lalu kumpulkan
data.
6. Deskripsikan, analisis, dan interpretasikan hasil yang
diperoleh dengan jelas dan istilah-istilahyang tepat.
7. Rencanakan pendekatan dan terahirsusunlan laporannya
27. Tujuan penelitian: Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
atau pendekatan-pendekatan baru dan untuk memecahkan
masalahmasalah dengan penerapan langsung di kelas atau dunia kerja.
Karakteristik
1) Praktis dan secara langsung relevan
dengan situasi aktual dalam dunia kerja,
subyek-subyeknya para siswa, staf, atau
yang lainnya.
2) Menyediakan kerangka kerja yang
teratur untuk pemecahan masalah &
pengembangan pengembangan baru
yang lebih baik dari pada pendekatan
impresionistik dan fragmentaris yang
secara khas sering dilakukan dalam
pengembangan-pengembangan
pendidikan. Cara penelitian ini juga
empiris dalam arti bahwa penelitian
tersebut mendasarkan pada pengalaman
masa lampau.
3) Fleksibel dan adaptif, membolehkan
perubahan-perubahan selama masa penelitian
dan mengorbankan kontrol untuk
kepentingan on-the-spot experimentation dan
inovasi.
4) Meskipun berusaha untuk sistematik,
penelitian tindakan kurang tertib ilmiah
karena validitas internal dan eksternal lemah.
Tujuan penelitiannya situasional, sampelnya
terbatas dan tidak representatif, dan kontrol
terhadap variabel bebasnya kecil. Oleh ka
rena itu, hasilnya meskipun bermanfat utk
dimensi praktis, akan tetapi secara tidak
langsung memberikan kontribusi terhadap
batang tubuh pengetahuan (body of
28. Langkah-langkah pokok penelitian
1) Definisikan masalahnya atau tetapkan
tujuannya. Apa saja yang memerlukan
perbaikan atau yang mungkin
dikembangkan sebagai keterampilan
atau cara pemecahan baru?
2) Telaah kepustakaan utk mengetahui
apakah orang lain telah menemukan
masalah yang sama atau telah mencapai
tujuan yang berhubungan dengan yang
akan dicapai dalam penelitian tersebut.
3) Rumuskan hipotesis yang dapat diuji
atau strategi pendekatan, nyatakan
dengan bahasa yang jelas dan spesifik.
4) Susun setting penelitiannya dan
jelaskan langkah-langkah dan kondisi-
kondisi nya. Apakah ada sesuatu yang
khusus/utama yang akan dikerjakan
dalam usaha mencapai tujuan yang
diinginkan?
5) Tetapkan kriteria evaluasi, teknik
pengukuran, dan hal-hal lain untuk
memperoleh feedback yang berguna.
6) Analisis data dan evaluasi hasilnya.
7) Susun setting penelitiannya dan
jelaskan langkah-langkah dan kondisi-
kondisinya.
8) Susun laporannya.
8. Persamaan penelitian eksperimen dan non-eksperimen
Persamaan antara penelitian eksperimen dengan eksperimen dan non-eksperimen
adalah sama-sama melakukan observasi dan meneliti suatu keadaan tertentu untuk
mengetahui tentang peristiwa tertentu
29. Eksperimen Non Eksperimen
Tujuan Meneliti pengaruh atau hubungan
sebab akibat dari suatu peerlakuan
tertentu terhadap gejala suatu
kelompok tertentu disbanding
kelompok lain dengan menggunakan
perlakuan yang berbeda
Meneliti keadaan suatu ciri atau
kelompok tertentu tanpa adanya
perlakuan
Karakteristik
Memanifulasi adanya
treatment, mmengontrol
variable.
Apa adanya, tidak ada control
variabel
Jenis penelitian
Kualitatif Kuantitatif
30. Menurut Kemmis (1988) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk refleksi diri yang
dilakukan oleh para peneliti (partisipan)
dalam situasi situasi sosial termasuk situasi situasi pendidikan yang ditujukan untuk memperbaiki tindakan
yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Dengan cara yang demikian akan diperoleh pemahaman yang
komprehensif mengenai praktik dan situasi dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan
Karakteristik
1) Refleksi, yaitu adanya refleksi yang bersifat evaluasi pelaksanaan
pembelajaran
2) Dialektis, yaitu adanya pandangan kritsi dan obyektif terhadap kelemahan
atau hambatan dalam pelaksanaan
3) Kolaboratif, yaitu adanya kerjasama dengan pihak lain untuk mengamati atau
sumber data atas masalah yang dihadapi dalam pembelajaran
4) Risiko, berarti peneliti atau guru sendiri harus berani mengambil risikko
bahwa hipotesisnya meleset atau berisiko untuk melakukan perubahan yang
bersifat perbaikan
5) Susunan jamak, yaitu bersifat reflektif, dialektis, partsipatif, kolaboratif, dan
6) Internalisasi teori dan praktik, artinya teori dan praktik bukanlah hal yang
terpisah, tetapi hanya merupakan satu hal yang memiliki tahapan berbeda,
yang saling bergantung satu sama lain, dengan demikian pengembangan teori
akan berakibat pad apraktik demikian juga pengembangan praktik yang
31. Menurut Shumsky (1982)
-Kelebihan PTK yaitu :
1. Tumbuhnya rasa memiliki melalui
kerja sama dalam PTK
2. Tumbuhnya kreativitas dan pemikirin
kritis lewat interaksi terbuka yang
bersifat reklektif dalam PTK
3. Ada tindakan saling merangsang untuk
berubah
4. Meningkatnya kesepakatan lewat kerja
sama demoktaris dan dialogis dalam PTK
-Kekurangan
1. Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam teknik dasar
penelitian sendiri karena terlalu banyak
berurusan dengan hal hal praktis
2. Rendahnya efesiensi waktu karena
peneliti harus puny akomitmen untuk
terlibat dalam prosesnya sementara
peneliti masih harus melakukan tugas
rutin
3. Konsepsi proses kelompok yang
memnuntut pemimpin kelompok yang
demokratis dengan kepekaan yinggi
terhadap kebutuhan dan keinginan
Jenis-jenis PTK ada empat macam :
1. Jenis diagnostik, yaitu penelitian
dilakukan unutk menuntun peneliti ke
arah suatu tindakan karena suatu
masalah yang terjadi, misalnya adanya
konflik antar siswa di kelas, adanya
pertengkaran di antara siwa dan
sejenisnya
2. Kenis partisipan, yaitu penelitian
dilakukan dengan keterlibatan langsung
peneliti dari awal yang sampai akhir
proses
3. Jenis empirik, yaitu penelitian
dilakukan dengan cara merencanakan,
mencatat pelaksanaan dan mengevaluasi
pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi
dalam penelitian jenis ini peneliti harus
berkolaborasi dengan guru yang
melaksanakan tindakan di kelas
4. Jenis eksperimental, yaitu penelitian
dilakukan sebagai upaya menerapkan
berbagai tehnik, metode, atau strategi
dalam pembelajaran secara efektif dan
efesien
32. a. Model Kurt Lewin
b. Model Kemmis dan Mc-Taggart
Model Kemmis dan Mc-Taggart yang terdiri 4 (empat) tahap
yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi.
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan (tindakan)
3. Pengamatan (Observasi)
4. Refleksi