Hukum waris (1)

Oleh : Erna Yuliandari, S.H, M.A
HUKUM WARIS
Konsep Pewarisan
Pewarisan adalah : Proses
perbuatan cara beralihnya harta
warisan dari pewaris kepada
ahli waris
Unsu-unsur yang terdapat dalam
konsep pewarisan
• A.Subjek hukum : yaitu anggota keluarga yang
meninggal, anggota keluarga yang ditinggalkan
dan orang yang diberi wasiat
• B. Status Hukum : anggota keluarga yang
meninggal sebagai pewaris, anggota keluarga
yang ditinggalkan sebagai ahli waris terdiri atas
anak dan istri/suami pewaris dan orang sebagai
penerima wasiat dari pewaris.
• C. Peristiwa hukum : meninggalnya anggota
keluarga sebagai pewaris
 D. Hubungan hukum : timbulnya hak
dan kewajiban ahli waris terhadap
pewaris mengenai harta
peninggalan dan penyelesaian
utang pewaris.
E. Objek hukum ; Yaitu harta
warisan dan utang-utang
peninggalan pewaris
Sistem Pewarisan
 Pewarisan menurut KUHPERData
 Pewarisan menurut Hukum Islam
 Pewarisan menurut Hukum Adat
Pewarisan menurut hukum
Perdata
 KUHPdt tidak membedakan antara anak alki-laki
dan anak perempuan antara suami dan istri.
Mereka berhak mewaris dengan mendapatkan
bagian yang sama.
 KUHPerdata menganut sistem keturunan bilateral
. Artinya ahli waris berhak mewaris dari ayah jika
ayah meninggal dan berhak mewaris dari ibu jika
ibu meninggal.
Sistem pewaris yang dianut oleh
KUHPdt adalah sistem pewarisan
individual bilateral. Artinya setiap
ahli waris berhak menuntut
pembagian harta warisan dan
memeperoleh bagian yang sama
yang menjadi haknya, baik harta
warisan dari ibunya maupun harta
warisan dari ayahnya.
Pewarisan meneurut hukum
Islam
• Persamaan KUHperdata dan Hukum Islam
menganut sistem pewarisan individual bilateral.
Perbedaanya terletak pada besarnya bagian
yang diterima oleh ahli waris.
• A. Menurut hukum pewarisan Kuhperdata :
bagian anak laki-laki dan bagian anak perempuan
adaalah sama. Demikian juga bagian suami atau
bagian istri adalah sama dengan bagian anaknya.
• Menurut pewarisan islam : bagian anak laki-laki
dua kali bagian anak perempuan ( surat an Nisa
ayat 11 ). Bagian suami atau istri berdasar pada
surat an nisa ayat 12 :
• 1. suami mendapat seperdua dari harta
peninggalan istri jika istri tidak mempunyai anak;
suami mendapat seperempat dari haerta
peninggalan istri jika istri mempunyai anak.
• 2. Istri mendapatkan seperempat dari harta
peninggalan suami jika suami tidak mempunyai
anak, istri mendapat seperdelapan dari harta
peninggalan suami jika suami punya naak.
Pewarisan menurut Hukum Adat
 !.sistem pewarisan individual :
Memperoleh harta warisan didasarkan
pada individu atau orang perorangan.
Setiap ahli waris memperoleh bagian
harta warisan secara bebas dimiliki,
dikuasai , dinikmati seniri dan
diusahakan sendiri, atau dialihkan
kepada pihak lain.
• Sistem pewarisan kolektif : sistem pewarisan
yang mengalihkan harta warisan kepada ahli
waris kerabat sebagai satu kesatuan yang tidak
terbagi-bagi.
• Sistem pewarisan mayorat : sistem pewarisan
kolektif dengan cara lebih khusus yaitu
meneruskan dan mengalihkan hak penguasaan
atas harta warisan yang tidak terbagi untuk
dilimpahkan kepaa anak tertyua sebagai
pemegamg amanah selaku kepala keluarga.
Konsep Pewaris
 Pewaris adalah : peninggal warisan adalah
anggota keluarga yang meninggal dan
meninggalkan harta warisan kepada anggota
keluarga yang masih hidup,
 Unsur yang penting : harta peninggalan dan
orang anggota keluarga yang masih hidup[.
Dua macam materi hukum pewarisan
Hukum pewarisan abintestato yang
didasarkan paa hubungan
perkawinan dan hubungan darah
Hukum pewarisan testamentair
yang didasarkan pada wasiat (
testamenht )
Surat Wasiat
 Pasal 875 KUH perdata : bahwa testament
adalah suatu akta yang memuat pernyataan
seseorang tentang apa yang dikehendakinya
akan terjadi setelah dia meningal dan yang
olehnya dapat dicabut kembali
 Surat wasiat tidak boleh memuat ketentuan
yang mengurangi bagian mutlak para ahli waris (
legitieme portie pasal 913 kuhperdata )
AHLI Waris
• Orang yang menerima harta peninggalan dari
pewaris
• Ahli waris : ahli waris asli, karib, sah.
a. Ahli waris asli : terdiri dari anak kandung dan
istri/suami pewaris. Dikatakan asli karena berasal
dari perkawinan suami dan istri dan anak
keturunanya termasuk anak luar kawin, ahli waris
wasiat, dan ahli waris pemgganti.
 Ahli waris karib : yang dekat hubungan
kekerabatnanya dengan pewaris yang terdiri atas
orangtua kandung, kakaek/nenek, kakak/, adik
kandung dan paman/bibi
 C. Ahlin waris lainnya : ahli waris jika urutan butir
a dan b tidak ada yaitu negara.
Hak dan kewajiban ahli waris
 Ahli wrai stidak hanya berhak atas harta
peninggalan/ harta warisan pewaris , tetapi juga
berkewajiban menyelesaikan utang-utang dan
wasiatnya.
Pengolongan ahli waris
• Siapakah yang termasuk dalam keluarga
sedarah yang berhak mewarsi :
• 1. anak atau keturunan dari istri/suami yang
masih hidup
• 2. Orang tua (ayah dan ibu ) dan saudara
pewaris
• 3. Kakek dan nenek atau leluhur lainnya dalam
garis lurus keatas ( pasal 853 KUHperdata )
• 4. Sank keluarga dalam garis kesamping sampai
tingkat keenam ( pasal 861 KUHperdata )
Ahli waris yang tidak berhak
mewaris
• Pasal 838 KUHperdata :
• A. Mereka yang telah dihukum karena
dipersalahkan telah membunuh atau mencoba
membunuh pewaris.
• B. Mereka yang dengan putusan pengadilan
dipersalahkan karena dengan fitnah telah
mengadukan pewaris bahwa pewaris telah
melakukan suatu kejahatan yang diancam
dengan hukuman penjara lima tahun lamanyua
atau hukuman berat
 C. Mereka yang engan kekerasan telah
mencegah pewaris membuat atau mencabut
surat wasiat
 D. Mereka yang telaha amengelapkan , merusak
atau memalsukan surat wasiat pewaris.
Yang btidak berhak mewaris dalam
hukum islam
 A. Pembunuh pewaris
 B. Ahli waris yang murtad keluar dari penganut
agama islam
 C. Orang yang berbeda agama dengan pewaris
 D. Anak zina.
Konsep harta warisan
 Adalah segala harta kekayaan peninggalan
pewaris setalh dikurangi dengan semua utang
dan wssiat pewaris. Warisan menjadi hak ahli
waris.
Bagian Mutlak (legitieme Portie )
 Bagian mutlak adalah suatu bagian dari harta
peninggalan ( harta warisan ) yang harus
diberikan kepada ahli waris dalam garis lurus
menurut undang-undang, terhadap bagian mana
pewaris tidak diperbolehkan menguranginya
dengan suatu pemberian dimasa hidup atau
pemberian dengan wasiat ( pasal 913
KUHperdata )
Maksud diadakannya legitimie portie
• Untyuk melindungi hak poara ahli waris dari
perbuatan pewaris yang tidak bertanggungjawab.
Misalnya , semua harta kekayaan dihibahkan dan
diwasiatkan kepada orang lai n menurut
kemauannya sendiri tanpa memperhatikan
kepentingan ahli warisnya.
• Besarnya bagian mutlak ahli waris dalam garis
lurus kebawah diatur dalam pasal 914
KUHperdata.
Pembagian warisan
 1. ahli waris dapat bertindak sendiri, ada
ditempat dapat dilakukan sesaui permufakatan
mereka sendiri
 2. apabila diantara ahli waris adayang dibawah
pengampuan maka dilakukan dengan akta
notaris dihadapan balai harta peningalan
 3. menunjuk pelaksana wasiat baca pasal 1005
KUHperdata
1 de 25

Recomendados

Landasan teoriLandasan teori
Landasan teoriRomi Dwi Syahri
660 visualizações12 slides
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aditya Panim
1.7K visualizações24 slides
Alur pembagian warisAlur pembagian waris
Alur pembagian warisRatih Aryati
985 visualizações10 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

KHI Buku I.aKHI Buku I.a
KHI Buku I.atmbaitussalam junwangi
201 visualizações49 slides
Hukum adat tugas fixHukum adat tugas fix
Hukum adat tugas fixokaatmadja
748 visualizações4 slides
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Muhamad Yogi
5.1K visualizações34 slides
Bab 10Bab 10
Bab 10Ayu Al Haqq
361 visualizações7 slides
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamTinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamNeyna Fazadiq
2.5K visualizações16 slides

Mais procurados(17)

KHI Buku I.aKHI Buku I.a
KHI Buku I.a
tmbaitussalam junwangi201 visualizações
Hukum adat tugas fixHukum adat tugas fix
Hukum adat tugas fix
okaatmadja748 visualizações
Pewarisan / Turun Waris - Ricco S YubaidiPewarisan / Turun Waris - Ricco S Yubaidi
Pewarisan / Turun Waris - Ricco S Yubaidi
Ricco Survival Yubaidi55 visualizações
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
Muhamad Yogi5.1K visualizações
Bab 10Bab 10
Bab 10
Ayu Al Haqq361 visualizações
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamTinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Neyna Fazadiq2.5K visualizações
Adat pernikahan suku munaAdat pernikahan suku muna
Adat pernikahan suku muna
Operator Warnet Vast Raha 3.7K visualizações
Asas Hukum Keluarga - Usman JambakAsas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Usman Jambak3.6K visualizações
Dhaman dan KafalahDhaman dan Kafalah
Dhaman dan Kafalah
dinanurfadhilah5.5K visualizações
Khi dan waris islamKhi dan waris islam
Khi dan waris islam
Septiono Rizqi1.5K visualizações
Daman dan kafalahDaman dan kafalah
Daman dan kafalah
mizanbogem2.1K visualizações
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat
Qomaruz Zaman4.3K visualizações
ILMU HUKUM - Hukum KeluargaILMU HUKUM - Hukum Keluarga
ILMU HUKUM - Hukum Keluarga
Diana Amelia Bagti820 visualizações
Asal mula terjadinya negaraAsal mula terjadinya negara
Asal mula terjadinya negara
dhinamuthya5.7K visualizações
Bab i  3.kewajiban dan hak warga negaraBab i  3.kewajiban dan hak warga negara
Bab i 3.kewajiban dan hak warga negara
natal kristiono1.5K visualizações
Hak dan kewajiban WNIHak dan kewajiban WNI
Hak dan kewajiban WNI
Ibel007918 visualizações
Hukum Perkawinan AdatHukum Perkawinan Adat
Hukum Perkawinan Adat
Faizal Imam Dharmawan7.5K visualizações

Similar a Hukum waris (1)(20)

Hukum Waris BW.pdfHukum Waris BW.pdf
Hukum Waris BW.pdf
bungarhamasta28 visualizações
Hukum Waris by I Gede AudittaHukum Waris by I Gede Auditta
Hukum Waris by I Gede Auditta
I Gede Auditta1.3K visualizações
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
Maulana Syarif Hidayatullah3 visualizações
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat 1
natal kristiono2.6K visualizações
HUKUM_WARIS.pptHUKUM_WARIS.ppt
HUKUM_WARIS.ppt
DePutriJamil8 visualizações
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
University of North Sumatera 13.4K visualizações
Fikih bab 12 dan 13_104318.pptxFikih bab 12 dan 13_104318.pptx
Fikih bab 12 dan 13_104318.pptx
DrSudartoMPdI3 visualizações
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah
diktum20152.4K visualizações
1 pengertian1 pengertian
1 pengertian
Abdul Salam688 visualizações
HUKUM WARIS PERDATA PERTEMUAN 21.pdfHUKUM WARIS PERDATA PERTEMUAN 21.pdf
HUKUM WARIS PERDATA PERTEMUAN 21.pdf
SAHasugian5 visualizações
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
Maulana Syarif Hidayatullah11 visualizações
makalah warismakalah waris
makalah waris
Ahmad Subhan18.3K visualizações
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
Romi Dwi Syahri4.7K visualizações
Waris islam 3   prinsip, syarat dan rukunWaris islam 3   prinsip, syarat dan rukun
Waris islam 3 prinsip, syarat dan rukun
Sepiono6.5K visualizações
Bab xiBab xi
Bab xi
inspekturade2K visualizações
MATERI HUKUM ADAT.pdfMATERI HUKUM ADAT.pdf
MATERI HUKUM ADAT.pdf
AwangRamadhaniIriant4 visualizações
HUKUM KELUARGAHUKUM KELUARGA
HUKUM KELUARGA
Luthfi85221533 visualizações
MAWARISMAWARIS
MAWARIS
sithyrahayu1.7K visualizações

Hukum waris (1)

  • 1. Oleh : Erna Yuliandari, S.H, M.A HUKUM WARIS
  • 2. Konsep Pewarisan Pewarisan adalah : Proses perbuatan cara beralihnya harta warisan dari pewaris kepada ahli waris
  • 3. Unsu-unsur yang terdapat dalam konsep pewarisan • A.Subjek hukum : yaitu anggota keluarga yang meninggal, anggota keluarga yang ditinggalkan dan orang yang diberi wasiat • B. Status Hukum : anggota keluarga yang meninggal sebagai pewaris, anggota keluarga yang ditinggalkan sebagai ahli waris terdiri atas anak dan istri/suami pewaris dan orang sebagai penerima wasiat dari pewaris. • C. Peristiwa hukum : meninggalnya anggota keluarga sebagai pewaris
  • 4.  D. Hubungan hukum : timbulnya hak dan kewajiban ahli waris terhadap pewaris mengenai harta peninggalan dan penyelesaian utang pewaris. E. Objek hukum ; Yaitu harta warisan dan utang-utang peninggalan pewaris
  • 5. Sistem Pewarisan  Pewarisan menurut KUHPERData  Pewarisan menurut Hukum Islam  Pewarisan menurut Hukum Adat
  • 6. Pewarisan menurut hukum Perdata  KUHPdt tidak membedakan antara anak alki-laki dan anak perempuan antara suami dan istri. Mereka berhak mewaris dengan mendapatkan bagian yang sama.  KUHPerdata menganut sistem keturunan bilateral . Artinya ahli waris berhak mewaris dari ayah jika ayah meninggal dan berhak mewaris dari ibu jika ibu meninggal.
  • 7. Sistem pewaris yang dianut oleh KUHPdt adalah sistem pewarisan individual bilateral. Artinya setiap ahli waris berhak menuntut pembagian harta warisan dan memeperoleh bagian yang sama yang menjadi haknya, baik harta warisan dari ibunya maupun harta warisan dari ayahnya.
  • 8. Pewarisan meneurut hukum Islam • Persamaan KUHperdata dan Hukum Islam menganut sistem pewarisan individual bilateral. Perbedaanya terletak pada besarnya bagian yang diterima oleh ahli waris. • A. Menurut hukum pewarisan Kuhperdata : bagian anak laki-laki dan bagian anak perempuan adaalah sama. Demikian juga bagian suami atau bagian istri adalah sama dengan bagian anaknya.
  • 9. • Menurut pewarisan islam : bagian anak laki-laki dua kali bagian anak perempuan ( surat an Nisa ayat 11 ). Bagian suami atau istri berdasar pada surat an nisa ayat 12 : • 1. suami mendapat seperdua dari harta peninggalan istri jika istri tidak mempunyai anak; suami mendapat seperempat dari haerta peninggalan istri jika istri mempunyai anak. • 2. Istri mendapatkan seperempat dari harta peninggalan suami jika suami tidak mempunyai anak, istri mendapat seperdelapan dari harta peninggalan suami jika suami punya naak.
  • 10. Pewarisan menurut Hukum Adat  !.sistem pewarisan individual : Memperoleh harta warisan didasarkan pada individu atau orang perorangan. Setiap ahli waris memperoleh bagian harta warisan secara bebas dimiliki, dikuasai , dinikmati seniri dan diusahakan sendiri, atau dialihkan kepada pihak lain.
  • 11. • Sistem pewarisan kolektif : sistem pewarisan yang mengalihkan harta warisan kepada ahli waris kerabat sebagai satu kesatuan yang tidak terbagi-bagi. • Sistem pewarisan mayorat : sistem pewarisan kolektif dengan cara lebih khusus yaitu meneruskan dan mengalihkan hak penguasaan atas harta warisan yang tidak terbagi untuk dilimpahkan kepaa anak tertyua sebagai pemegamg amanah selaku kepala keluarga.
  • 12. Konsep Pewaris  Pewaris adalah : peninggal warisan adalah anggota keluarga yang meninggal dan meninggalkan harta warisan kepada anggota keluarga yang masih hidup,  Unsur yang penting : harta peninggalan dan orang anggota keluarga yang masih hidup[.
  • 13. Dua macam materi hukum pewarisan Hukum pewarisan abintestato yang didasarkan paa hubungan perkawinan dan hubungan darah Hukum pewarisan testamentair yang didasarkan pada wasiat ( testamenht )
  • 14. Surat Wasiat  Pasal 875 KUH perdata : bahwa testament adalah suatu akta yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendakinya akan terjadi setelah dia meningal dan yang olehnya dapat dicabut kembali  Surat wasiat tidak boleh memuat ketentuan yang mengurangi bagian mutlak para ahli waris ( legitieme portie pasal 913 kuhperdata )
  • 15. AHLI Waris • Orang yang menerima harta peninggalan dari pewaris • Ahli waris : ahli waris asli, karib, sah. a. Ahli waris asli : terdiri dari anak kandung dan istri/suami pewaris. Dikatakan asli karena berasal dari perkawinan suami dan istri dan anak keturunanya termasuk anak luar kawin, ahli waris wasiat, dan ahli waris pemgganti.
  • 16.  Ahli waris karib : yang dekat hubungan kekerabatnanya dengan pewaris yang terdiri atas orangtua kandung, kakaek/nenek, kakak/, adik kandung dan paman/bibi  C. Ahlin waris lainnya : ahli waris jika urutan butir a dan b tidak ada yaitu negara.
  • 17. Hak dan kewajiban ahli waris  Ahli wrai stidak hanya berhak atas harta peninggalan/ harta warisan pewaris , tetapi juga berkewajiban menyelesaikan utang-utang dan wasiatnya.
  • 18. Pengolongan ahli waris • Siapakah yang termasuk dalam keluarga sedarah yang berhak mewarsi : • 1. anak atau keturunan dari istri/suami yang masih hidup • 2. Orang tua (ayah dan ibu ) dan saudara pewaris • 3. Kakek dan nenek atau leluhur lainnya dalam garis lurus keatas ( pasal 853 KUHperdata ) • 4. Sank keluarga dalam garis kesamping sampai tingkat keenam ( pasal 861 KUHperdata )
  • 19. Ahli waris yang tidak berhak mewaris • Pasal 838 KUHperdata : • A. Mereka yang telah dihukum karena dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh pewaris. • B. Mereka yang dengan putusan pengadilan dipersalahkan karena dengan fitnah telah mengadukan pewaris bahwa pewaris telah melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara lima tahun lamanyua atau hukuman berat
  • 20.  C. Mereka yang engan kekerasan telah mencegah pewaris membuat atau mencabut surat wasiat  D. Mereka yang telaha amengelapkan , merusak atau memalsukan surat wasiat pewaris.
  • 21. Yang btidak berhak mewaris dalam hukum islam  A. Pembunuh pewaris  B. Ahli waris yang murtad keluar dari penganut agama islam  C. Orang yang berbeda agama dengan pewaris  D. Anak zina.
  • 22. Konsep harta warisan  Adalah segala harta kekayaan peninggalan pewaris setalh dikurangi dengan semua utang dan wssiat pewaris. Warisan menjadi hak ahli waris.
  • 23. Bagian Mutlak (legitieme Portie )  Bagian mutlak adalah suatu bagian dari harta peninggalan ( harta warisan ) yang harus diberikan kepada ahli waris dalam garis lurus menurut undang-undang, terhadap bagian mana pewaris tidak diperbolehkan menguranginya dengan suatu pemberian dimasa hidup atau pemberian dengan wasiat ( pasal 913 KUHperdata )
  • 24. Maksud diadakannya legitimie portie • Untyuk melindungi hak poara ahli waris dari perbuatan pewaris yang tidak bertanggungjawab. Misalnya , semua harta kekayaan dihibahkan dan diwasiatkan kepada orang lai n menurut kemauannya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan ahli warisnya. • Besarnya bagian mutlak ahli waris dalam garis lurus kebawah diatur dalam pasal 914 KUHperdata.
  • 25. Pembagian warisan  1. ahli waris dapat bertindak sendiri, ada ditempat dapat dilakukan sesaui permufakatan mereka sendiri  2. apabila diantara ahli waris adayang dibawah pengampuan maka dilakukan dengan akta notaris dihadapan balai harta peningalan  3. menunjuk pelaksana wasiat baca pasal 1005 KUHperdata