1. Lambang provinsi DKI Jakarta melambangkan Jakarta sebagai kota revolusi dan ibukota Indonesia, dengan unsur gerbang, tugu nasional, padi, kapas dan ombak laut.
2. Lambang kota Bekasi terdiri atas bambu, perisai, prasasti, padi dan buah-buahan yang melambangkan sejarah dan hasil utama Bekasi.
3. Lambang Kalimantan Barat terdiri atas perisai, mandau, keris, padi dan kapas yang melambang
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Arti dan lambang provinsi dki jakarta
1. 1. Arti Dan Lambang Provinsi DKI Jakarta !
Lambang Daerah Khusus lbukota Jakarta Raya adalah sebagai berikut :
* Lukisan Perisai segi lima yang didalamnya melukiskan gerbang terbuka.
* Didalam gerbang terbuka itu terdapat “Tugu Nasional” yang dilingkari oleh untaian
(krans) padi dan kapas. Sebuah tali melingkar pangkal tangkai-tangkai padi dan kapas.
* Pada bagian atas pintu gerbang tertulis sloka “Jaya Raya”, sedang di bagian bawah
perisai terdapat lukisan ombak-ombak laut.
* Pinggiran Perisai digaris tebal dengan warna emas.
* Gerbang terbuka bagian atas berwarna putih, sedang huruf-huruf sloka “Jaya Raya” yang
tertulis diatasnya berwarna merah.
* “Tugu Nasional” berwarna putih.
* Untaian (krans) padi berwarna kuning dan untaian (krans) kapas berwarna hijau serta
putih.
* Ombak-ombak laut berwarna dan dinyatakan dengan garis-garis putih, kesemuanya ini
dilukiskan atas dasar ysng berwarna biru.
Pengertian
Lambang Daerah Khusus lbukota Jakarta Raya melukiskan pengertian-pengertian sebagai
berikut :
1. Jakarta sebagai kota revolusi dan kota proklamasi kemerdekaanIndonesia :
2. Jakarta sebagai lbu-Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengertian kota dilambangkan dengan gerbang (terbuka).
* Kekhususan kota Jakarta sebagai kota revolusi dan kota proklamasi dilambangkan
dengan’Tugu Nasional” yang melambangkan kemegahan dan daya juang dan cipta Bangsa
dan rakyat Indonesia yang tak kunjung padam.
* “Tugu Nasional” ini dilingkari oleh untaian padi dan kapas, dimana pada permulaan
tangkai-tangkainya melingkar sebuah tali berwarna emas, yakni lambang cita-cita daripada
perjuangan Bangsa Indonesia yang bertujuan suatu masyarakat adil dan makmur dalam
persatuan yang kokoh erat.
* Dibagian bawah terlukis ombak-ombak laut yang melambangkan suatu ciri khusus dari
2. Kota dan negeri kepulauan Indonesia.
* Keseluruhan ini dilukiskan atas dasar wama biru, wama angkasa luar yang
membayangkan cinta kebebasan dan cinta darnai bangsa Indonesia.
* Dan keseluruhan ini pula berada dalam gerbang, dan pada pintu gerbang itu terteralah
dengan kemegahan yang sederhana sloka “Jaya Raya’ satu sloka yang menggelorakan
semangat segala kegiatan-kegiatan Jakarta Raya sebagai lbu-kota dan kota perjoangan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Dan keseluruhan ini pula berada dalam kesatuan yang seimbang pada bentuk perisai
segi-lima yang bergaris tebal emas, sebagai pernyataan permuliaan terhadap dasar falsafah
negara “Pancasila”
Tentang arti bentuk lukisan serta wama masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bentuk : pintu gerbang - Lambang kota, lambang kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar
masuk kegiatan-kegiatan nasional dan hubungan intemasional.
Tugu Nasional - Lambang kemegahan, daya-juang dan cipta.
padi/kapas - Lambang kemakmuran.
tali emas - Lambang pemersatuan dan kesatuan.
ombak laut - Lambang kota, negeri kepulauan.
sloka “Jaya Raya” - Slogan perjuangan Jakarta
Bentuk perisai segi lima - Pancasila
Warna : mas pada pinggir perisai - Kemuliaan Pancasila.
merah sloka - Kepahlawanan
putih pintu gerbang - Kesucian
putih tugu nasional - Kemegahan kreasi mulya
kuning padi/hijau putih kapas - Kemakmuran dan keadilan
biru - Angkasa bebas dan luas
ombak putih - Alam laut yang kasih.
2. Arti dan Makna Lambang Kota Bekasi
Melalui Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor : 01 Tahun 1998 disahkanlah lambang
daerah Kota Bekasi. Lambang tersebut berbentuk perisai dengan warna dasar hijau muda
dan biru langit yang berarti harapan masa depan dan keluasan wawasan serta jernih
pikiran. Sesanti " KOTA PATRIOT " artinya adalah semangat pengabdian dalam
perjuangan bangsa.
Di dalam Lambang Daerah tersebut terdapat lukisan-lukisan yang merupakan unsur-unsur
sebagai berikut :
a. Bambu runcing berujung lima yang berdiri tegak dengan kokoh mempunyai 2 (dua)
makna :
3. Melambangkan hubungan vertikal Mahluk dengan Khaliknya (Manusia dengan Tuhannya)
yang mencerminkan masyarakat Bekasi yang religius.
Melambangkan semangat patriotisme rakyat Bekasidalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Bangsa dan Negara yang tidak kenal menyerah sehingga Bekasi
menyandang predikat sebagai Kota Patriot.
b. Perisai segi lima melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Bekasi dalam
menghadapi segala macam ancaman, gangguan, halangan dan tantangan yang datang dari
manapun juga terhadap kelangsungan hidup Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila.
c. Segi empat melambangkan Prasasti Perjuangan Kerawang Bekasi.
d. Pilar Batas Wilayah.
e. Padi dan Buah-buahan melambangkan jumlah Kecamatan dan Kelurahan / Desa pada
saat membentuk Kota Bekasi.
Buah-buahan berjumlah 7 (tujuh) besar dan 1 (satu) kecil melambangkan 7 Kecamatan ;
Pondok Gede, Jati Asih, Bantar Gebang, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat dan
Bekasi Utara serta 1 Kecamatan Pembantu ; Jati Sampurna.
Padi berjumlah 50 (lima puluh) butir melambangkan 50 Kelurahan / Desa.
f. Tali Simpul berjumlah 10 (sepuluh) yang mengikat ujung tangkai padi dan buah-buahan
melambangkan tanggal Hari Jadi, 3 (tiga) buah Anak Tangga penyangga Bambu Runcing
melambangkan bulan Hari Jadi Kota Bekasi.
g. Dua baris Gelombang Laut atau Riak Air melambangkan dinamika Masyarakat dan
Pemerintah Daerah yang tidak akan pernah berhenti membangun Daerah dan Bangsanya.
Sedangkan warna-warna dalam Lambang Daerah mengandung makna sebagai berikut :
Kuning : Kemuliaan dan menunjukkan daerah Pemukiman.
Biru Langit : Keluasan wawasan dan kejernihan pikiran serta menunjukkan zone Industri.
Putih : Kesucian perjuangan.
Merah : Keberanian untuk berkorban serta menunjukkan daerah Pertanian dan
Hortikultura.
Hijau Muda: Harapan masa depan serta menunjukkan daerah Pertanian dan Hortikultura
Hitam : Ketegaran patriot sejati.
3. Arti dan Makna lambang Daerah Provinsi Kalimantan Barat
lambang Daerah Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
TK I Kalimantan Barat No 4 Tahun 1964, Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat
No. 2 Tahun 1967 tanggal 23 Mei 1967.
Lambang secara keseluruhan bersudut lima Perisai, Mandau dan Keris dengan satu garis
melintang di tengahnya.
Bersudut lima berarti Pancasila, dimaksudkan Kalimantan Barat adalah bagian dari
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.
4. Warna dasar hijau muda adalah lambang kesuburan.
Perisai, Mandau dan Keris adalah lambang pusaka dan kebudayaan warisan leluhur
masyarakat Kalimantan Barat.
Padi dan Kapas bersimpul pita dengan sudut empat adalah lambang kemakmuran yang
dijiwai oleh semangat catur karsa (em pat kehendak) yaitu : kesungguhan, kejujuran,
gotong-royong dan kekeluargaan.
Jumlah unsur kapas (17), nyala api (8), padi (45) adalah lambang lahirnya Republik
Indonesia 17 Agustus 1945.
Garis melintang ditengah-tengah adalah lambang bentangan Khatulistiwa tepat pada garis
Equator.
Kobaran api dalam tungku adalah lambang semangat perjuangan yang tak kunjung padam.
Tulisan AKCAYA adalah lambang Tak Kunjung Binasa atau dengan keuletan yang
pantang menyerah.
4. Arti dan Makna Lambang Daerah Provinsi Bengkulu
Lambang Daerah Provinsi Bengkulu terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu : Berbentuk tameng.
Ditengah-tengah terdapat tameng kecil yang di dalamnya berisikan setangkai padi dan
setangkai kopi bersama daunnya. Sedangkan ditengah-tengahnya terdapat bunga Rafllesia,
rudus, cerana dan bintang baser. Sebuah pita dengan bertuliskan : "BENGKULU".
Makna Warna di dalam Lambang sebagai berikut: Hijau : Kesuburan, Biru: Kemakmuran,
Merah : Dinamika Kegembiraan, Ungu : Ketenangan kedamaian, Kuning : Kejayaan.
Warna hijau di atas tameng mencerminkan daerah pegunungan Bukit Barisan dengan
tanahnya yang subur sebagai batas tanah daerah Provinsi Bengkulu sebelah Timur, warna
biru berombak dengan 18 (delapan belas) gelombang berarti Laut dengan sumber
kekayaan sebagai batas daerah Propnsi Bengkulu sebelah Barat.
Dalam tameng kecil terdapat Disebelah kiri setangkai padi yang berwarna kuning. Buah
padi bercelah 17 (tujuh belas) butir melambangkan tanggal 17. Disebelah kanan terdapat
setangkai bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berwarna hijau, bunga kopi berwarna
putih dan buah kopi berjumlah 8 (delapan) melambangkan bulan Agustus. Tulang daun
kopi bagian atas berjumlah 4 (empat) garis. bagian bawah berjumlah 5 (lima) garis
melambangkan tahun 1945, arti keseluruhannya HARI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA ( 17 - 8 - 1945 ).
5. Garis gelombang 18 (delapan batas) melambangkan tanggal 18, Daun kopi berjumlah 11
(sebelas) helai melambangkan bulan November, Bunga kopi setiap tangkai berjumlah 6
(enam) dan buah kopi setiap tangkai berjumlah 8 (delapan).
Arti keseluruhannya adalah hari kelahiran Provinsi Bengkulu (18 November 1968).
Buah Padi dan Kopi mencerminkan hasil utama di bidang pertanian dan perkebunan.
Bunga raflesia Arnoldi sebagai suatu keistimewaan alam dearah Provinsi Bengkulu.
Bingkai berwarna emas yang mengitari Lambang melukiskan salah satu sumber mineral di
daerah Provinsi Bengkulu.
Cerana melukiskan kebudayaan rakyat.
Rudus 2 (dua) buah melambangkan kepahlawanan.
Bintang besar dipertemuan ujung padi dan kopi melambangkan Ketuhanan Yang Maha
Esa.
5. Arti dan Makna Lamabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Kupiah (Peci) Aceh berbentuk segi 5 (lima), adalah melambangkan Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam yang bermakna Falsafah hidup Rakyat dan Pemerintah Daerah yang
disebut PANCACITA yang terdiri dari lima unsur.
Dacing : melambangkan Keadilan.
Rencong : melambangkan Kepahlawanan.
Padi, Kapas, dan Cerobong Pabrik : melambangkan Kemakmuran.
Kubah Masjid, Kitab dan Kalam : melambangkan Keagamaan dan Ilmu Pengetahuan.
Warna Putih :melambangkan Kemurnian.
Warna Kuning :melambangkan Kejayaan.
Warna Hijau : melambangkan Kesejahteraan dan Kemakmuran.
6. 6. Arti dan Makna Lambang daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Lambang daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah "PARISAI" dengan warna dasar
merah dan hijau, bergaris sisi dengan warna kuning.
Parisai (Perisai), adalah alat penangkis dan bertahan yang melambangkan kewaspadaan
mempertahankan diri dari konsekwen.
Warna merah, adalah lambang keberanian dan kepahlawanan yang gagah perkasa,
menegakkan kebenaran perjuangan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
menuju "masyarakat adil dan makmur' yang diridhoi Allah".
Warna Kuning, adalah lambang kesuburan dan harapan bagi Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan dihari yang akan datang.
Didalam Perisai terdapat lukisan-Iukisan :
Bintang berwarna Kuning Emas, adalah lambang Ketuhan Yang Maha Esa dan
perlambang keyakinan bahwa Tuhan mengetahui segala-galanya tanpa ada yang
tersembunyi bagi-Nya.
Rumah berbentuk bangunan spesifik Kalimantan Selatan asli, adalah lambang Suatu unsur
kebudayaan yang depat dlbanggakan.
Warna Hitam, adalah lambang bahwa penduduk Kalimantan Selatan mempunyai kebulatan
tekad dan keunggulan kearah pelaksanaan Pembangun Nasional.
Intan, adalah lambang penghasilan Daerah Kalimantan Selatan yang sudah terkenal karena
mempunyai mutu dan nilai yang sangat tinggi, yang merupakan pula sumber mata
pencaharian penduduk Kalimantan Selatan.
Warna Putih berkilap memancar, adalah lambang bahwa penduduk Kalimantan Selatan
kalau dipimpin dengan sungguh-sungguh akan sanggup mencapai kecerdasan dan
kemajuan serta sanggup pula melaksanakan segala pembangunan menuju pada kemuliaan
dan keagungan Bangsa Indonesia.
Buah Padi dan Batang Karet, adalah lambang penghasilan dan sumber kehidupan bagi
terbesar penduduk Kalimantan Selatan.
Buah Padi sebanyak 17 buah, Intan dengan 8 (delapan) pancaran dan Batang Karet
sebanyak 1 pohon dengan bergaris 9 yang tersusun 4 disebelah kiri, 5 disebelah kanan.
Merupakan susunan angka 17 8 1945 yaitu hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tulisan berupa "WAJA SAMPAI KAPUTING” adalah lambang bahwa penduduk
Kalimantan Selatan telah tekun dalam bekerja melaksanakan segala Sesuatu dengan penuh
rasa kesanggupan dan konsekwen tanpa berhenti ditengah Jalan.
7. 7. Arti dan Makna Lambang Provinsi Banten
ARTI LAMBANG
Kubah Mesjid, melambangkan kultur masyarakat yang agamais.
Bintang bersudut lima, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menara Mesjid Agung Banten, melambangkan semangat tinggi, yang berpedoman pada
petunjuk Allah SWT.
Gapura Kaibon, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban
dunia, perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.
Padi berwarna kuning berjumlah 17 dan kapas berwarna putih berjumlah 8 tangkai, 4
kelopak berwana coklat, 5 kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten merupakan
daerah agraris, cukup sandang pangan. 17-8-45 menunjukkan Proklamasi Republik
Indonesia.
Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan alam dan menunjukkan dataran rendah
serta pegunungan.
Badak bercula satu, melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam
menegakkan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
Laut berwarna biru, dengan gelombang putih berjumlah 17 melambangkan daerah
maritim, kaya dengan potensi lautnya.
Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10, menunjukkan orientasi semangat kerja
pembangunan dan sektor industri.
Dua garis marka berwarna putih, menunjukkan landasan pacu Bandara Soekarno Hatta.
Lampu bulatan kuning, melambangkan pemacu semangat mencapai cita-cita.
Pita berwarna kuning, melambangkan ikatan persatuan dan kesatuan masyarakat Banten.
Semboyan "IMAN TAQWA" sebagai landasan pembangunan menuju Banten Mandiri,
Maju dan Sejahtera.
Arti warna yang digunakan dalam simbol daerah:
Merah : melambangkan keberanian
Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana
Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan dan keluhuran
Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati
Abu-abu : melambangkan ketabahan
Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan ketenangan
Hijau : melambangkan kesuburan
Coklat : melambangkan kemakmuran
8. 8. Arti dan Lambang Provinsi Lampung
Bentuk Perisai dengan Pita menjurai menjurai bertuliskan Sang Bumi Ruma, serta Akasara
Lampung, gambar Daun dan buah Lada, Payung dan Gong.
Perisai persegi lima Kesanggupan mempertahankan cita dan membina pembangunan
rumah tangga yang didiami oleh unsur golongan masyarakat untuk mencapai masyarakat
makmur, adil berdasarkan Pancasila.
Pita Sang Bumi Ruwa Jurai Sang Bumi = Rumah Tangga Agung yang berbilik-bilik. Ruwa
Jurai = dua unsur golongan masyarakat yang berdiam di wilayah Provinsi Lampung.
Aksara Lampung berbunyi : “LAMPUNG”
Daun Lada 17 lembar, melambangkan tanggal 17, buah lada 8 biji melambangkan bulan
Agustus,
Setangkai padi berjumlah 45, melambangkan tahun 1945. Dengan demikin daun lada, buah
lada dan setangkai padi melambangkan hari kemerdekaan pada tanggal 17-8-1945.
Biji Lada 64, melambangkan terbentuknya Provinsi Lampung tahun 1964.
Laduk, melambangkan Golok rakyat serba guna.
Payam, melambangkan Tumbak pusaka tradisional.
Gong, melambangkan alat seni budaya, sebagai pemberitahuan dimulainya karya besar dan
sebagai alat menghimpun masyarakat untuk bermusyawarah.
Siger, melambangkan mahkota keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat.
Payung, Jari payung 17, bagian ruas tepi 8 garis batas, ruas 19 dan rumbay payung 45,
melambangkan Negara RI diproklamasikan tanggal 17-08-1945. Kemudian payung jurai
yang melambangkan Provinsi Lampung tempat semua jurai berlindung. Tiang dan bulatan
puncak payung melambangkan satu cita membangun bangsa dan Negara RI dengan ridho
Tuhan Yang Maha Esa.
Warna.
Hijau melambangkan dataran tingggi yang subur untuk tanaman musim.
Coklat melambangkan Dataran rendah yang subur untuk sawah dan ladang.
Biru melambangkan Kekayaan sungai dan lautan yang merupakan sumber perikanan dan
kehidupan para nelayan.
Putih melambangkan Kesucian dan keikhlasan hati masyarakat.
Kuning tua, muda, emas melambangkan Keagungan dan kejayaan serta
9. 9. Arti dan Makna Lambang Provinsi Riau
Mata Rantai tak terputus yang berjumlah 45, adalah lambang persatuan bangsa dan
diproklamirkan pada tahun 1945, yaitu tahun Proklamasi Republik Indonesia.
Padi dan Kapas adalah lambang kemakmuran (sandang pangan), padi 17 butir dan 8 Bunga
Kapas merupakan tanggal Proklamasi 17 bulan 8 (Agustus).
Lancang Kuning mengandung, adalah lambang kebesaran Rakyat Riau, sedang sogok
Lancang berkepala ikan melambangkan bahwa Riau banyak menghasilkan Ikan dan
mempunyai sumber-sumber penghidupan dari laut. Gelombang lima lapis melambangkan
Pancasila sebagai Dasar Negara, Republik Indonesia.
Keris berhulu Kepala Burung Serindit, adalah lambang Kepahlawanan Rakyat Riau
berdasarkan pada kebijaksanaan dan kebenaran.
10. Arti dan Makna Lambang Provinsi Jawa Timur
Daun lambang bentuk perisai, adalah lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran
melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat Jawa Timur yang merupakan daerah
yang termasuk aman.
Bintang dengan warna kuning emas, adalah lambang Ke Tuhanan Yang Maha Esa,
bersudut lima dan bersinar lima adalah melambangkan Pancasila merupakan dasar dan
falsafah Negara yang senantiasa dijunjung tinggi dan selalu menyinari jiwa rakyatnya
(dalam hal ini rakyat Jawa Timur) khususnya jiwa Ke Tuhanan Yang Maha Esa.
Tugu Pahlawan, adalah lambang kepahlawanan, untuk melukiskan sifat dan semangat
kepahlawanan rakyat Jawa Timur (khususnya Surabaya). Dalam mempertahankan
kedaulatan dan wilayah tanah airnya.
Gunung berapi yang selalu mengepulkan asap, adalah lambang keteguhan dan kejayaan
tekad Jawa Timur dengan semangat dinamis, revolusioner pantang mundur dalam
menyelesaikan revolusi menuju cita-cita rakyat adil dan makmur, selain itu juga
10. menggambarkan bahwa wilayah Jawa Timur mempunyai banyak gunung-gunung berapi.
Pintu gerbang (dari Candi) dengan warna abu-abu, adalah lambang cita-cita perjuangan
serta keagungan khususnya Jawa Timur di masa silam yang masih nampak dan sebagai
lambang batas perjuangan masa lampau dengan masa sekarang, yang semangatnya tetap
berada di tiap-tiap patriot Indonesia yang berada di Jawa Timur.
Sawah dan ladang, yang dilukiskan pada bagian-bagian dengan warna kuning dan hijau,
adalah lambang kemakmuran yaitu bahwa Jawa Timur memiliki sawah dan Iadang yang
merupakan sumber dan alat untuk mencapai kemakmuran.
Padi dan kapas, adalah lambang sandang pangan, yang menjadi kebutuhan pokok rakyat
sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah, sedangkan kapas tergambar 8 buah,
melambangkan saat-saat keramat bagi bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 - 8 - 1945.
Sungai yang bergelombang, menunjukkan bahwa Jawa Timur mempunyai banyak sungai
yang mengalir untuk mengairi sawah dan sumber kemakmuran yang lainnya di Jawa
Timur.
Roda dan rantai, melukiskan situasi Jawa Timur pada masa sekarang yang sudah mulai
pesat pembangunan pabrik-pabrik dan lain-lain dalam rangka pembangunan Jawa Timur di
bidang industri, dan melambangkan pula tekad yang tak kunjung padam serta rasa ikatan
persahabatan yang biasa ditunjukkan oleh rakyat Jawa Timur kepada pendatang dan
peninjau dari manapun.
Pita berisikan tulisan Jawa Timur, menunjukkan lambang daerah Propinsi Jawa Timur.
Pita dasar dengan warna putih berisi tulisan JER BASUKI MAWA BEYA, menunjukkan
motto Jawa Timur yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan
diperlukan pengorbanan.