Metode untuk memahami Islam meliputi metode teologi, historis, dan filosofis. Metode teologi melihat Islam dari ajaran dasarnya, metode historis melihat Islam dalam konteks sejarah, dan metode filosofis meneliti Islam secara mendalam menggunakan akal.
3. MAKNA ISLAM
Secara etimologis, kata “ISLAM” berasal dari tiga akar kata, yaitu :
artinya berserah diri atau tunduk patuh, yakni berserah diri atau tunduk
patuh pada aturan-aturan hidup yang ditetapkan oleh Allah Swt.
artinya damai atau kedamaian, yakni menciptakan rasa damai dalam hidup
(kedamaian jiwa atau ruh).
artinya keselamatan, yakni menempuh jalan yang selamat dengan
mengamalkan aturan-aturan hidup yang ditetapkan oleh Allah Swt.
Adapun secara terminologis atau istilah, kata Islam menurut para ulama salaf
adalah wahyu Allah yang diturunkan untuk manusia yang berakal sehat agar mereka
mendapatkan kebahagiaan didunia maupun diakhirat.
LANJUT
5. TUJUAN ISLAM
Para ulama sepakat bahwa tujuan didatangkannya syari’ah islam adalah untuk
menjaga kelima hal berikut, yaitu :
Menjaga dan memelihara :
>>> AGAMA
>>> JIWA
>>> AKAL
>>> HARTA
>>> KERHORMATAN
KEMBALI
6. METODOLOGI ISLAM
Metode dalam memahami Islam harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam hubungan
ini, jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandang saja, maka yang akan terlihat
hanya satu dimensi saja dari gejalanya yang bersegi banyak. Mungkin kita berhasil
melihatnya secara tepat, namun tidak cukup bila kita ingin memahaminya secara
keseluruhan. Buktinya ialah Alqur’an sendiri. Kitab ini memiliki banyak dimensi,
sebagiannya telah dipelajari oleh sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah.
Satu dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspek linguistik dan sastra Alqur’an. Para
sarjana sastra telah mempelajarinya secara terperinci. Dimensi lain terdiri atas tema-
tema filosofis dan keimanan Alqur’an yang menjadi bahan pemikiran bagi para filosof
serta para teologi.
LANJUTKEMBALI
7. METODOLOGI ISLAM
Ali Syari’ati
Ali Syari’ati lebih mengatakan, ada berbagai cara memahami Islam yaitu :
1. Dengan mengenal Allah dan membandingkan-Nya dengan sesembahan agama-
agama lain.
2. Dengan mempelajari kitab Alqur’an dan membandingkannya dengan kitab-
kitab samawi lainnya.
3. Dengan mempelajari kepribadian rasul Islam dan membandingkannya dengan
tokoh-tokoh besar pembaharuan yang pernah hidup dalam sejarah.
4. Dengan mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan membandingkannya
dengan tokoh-tokoh utama agama maupun
aliran-aliran pemikiran lain.
Seluruh cara yang ditawarkan Ali Syari’ati itu pada intinya adalah metode
perbandingan (komparasi).
LANJUTKEMBALI
8. METODOLOGI ISLAM
Metode Tipologi digunakan untuk memahami tipe, profil, watak, dan misi agama islam.
Pertama, mengidentifikasi lima aspek agama. Kedua, membandingkan kelima aspek agama
tersebut dengan aspek yang sama dalam agama lain.
LANJUTKEMBALI
Mukti Ali
Kelima aspek atau ciri agama itu adalah :
1. Tuhan atau tuhan-tuhan dari masing-masing agama yaitu yang dijadikan objek
penyembahan oleh para penganutnya.
2. Rasul (nabi) dari masing-masing agama yaitu orang yang memproklamasikan dirinya
sebagai penyampai agama.
3. Kitab suci dari masing-masing agama
4. Situasi kemunculan nabi dari tiap-tiap agama dan kelompok manusia yang diserunya
karena pesan dari tiap nabi berbeda-beda.
5. Individu-individu pilihan yang dilahirkan setiap agama, yaitu figur-figur yang telah
dididiknya dan kemudian dipersembahkan kepada masyarakat dan sejarah.
9. METODOLOGI ISLAM
Selanjutnya, terdapat pula metode memahami Islam yang
dikemukakan oleh Nasruddin Razzak. Ia mengajarkan metode
pemahaman Islam secara menyeluruh.
Untuk memahami Islam secara benar, terdapat empat cara yang
tepat menurut Nasruddin Razzak, yaitu sebagai berikut:
LANJUTKEMBALI
1. Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan
sunnah Rasul.
2. Islam harus dipelajari secara integral atau secara keseluruhan.
3. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama
besar, kaum zu’ama, dan sarjana Islam.
4. Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam
Alqur’an kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris
dan sosologis.
11. METODOLOGI ISLAM
Sedangkan menurut Ali Anwar Yusuf dalam bukunya Studi Agama Islam, terdapat tiga metode dalam memahami
agama Islam , yaitu:
KELUAR
3. Metode Teologi
Metode teologi dalam memahami Islam dapat diartikan sebagai upaya memahami Islam dengan menggunakan kerangka ilmu
ketuhanan yang bertolak dari satu keyakinan. Bentuk metode ini selanjutnya berkaitan dengan pendekatan normatif, yaitu suatu
pendekatan yang memandang Islam dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari Allah yang di dalamnya belum terdapat penalaran
pemikiran manusia.
2. Metode Historis
Metode historis ini sangat diperlukan untuk memahami Islam, karena Islam itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan
sangat berhubungan dengan kondisi sosial kemasyarakatan. Melalui metode sejarah, seseorang diajak untuk memasuki keadaan
yang sebenarnya dan hubungannya dengan terjadinya suatu peristiwa.
1. Metode Filosofis
Filsafat adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan
sedalam-dalamnya sejauh jangkauan kemampuan akal manusia, kemudian berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan
yang universal dengan meneliti akar permasalahannya.