2. Skripsi – Tesis - Disertasi
Persamaan: kegiatan research yang
menghasilkan kebenaran ilmiah
(verifikasi/replikasi ataupun baru)
Batasan /ruang lingkup (minimal):
Skripsi Menguji/menerapkan TEORI
Tesis Mengembangkan TEORI
Disertasi Menemukan KONSEP/TEORI
baru
3. LEVEL PENELITIAN S1, S2 DAN S3
APLICATION
Program S1: Mampu
mengaplikasikan IPTEKS dalam
bidang keahliannya
Program S2: mengembangkan iptek hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji
dengan pendekatan inter atau
multidisipliner
Program Doktor : menciptakan iptek hingga
menghasilkan karya kreatif, original dan teruji
dengan pendekatan inter, multi, dan
transdisipliner
INOVATION
S1
S2
S3
INVENTION
DESKRIPTION
4. Sikap Peneliti
Skeptik (tidak begitu saja percaya
sebelum diverifikasi)
Objektif dan tidak memihak manapun
Selalu berdasarkan fakta, bukan nilai
(value)
Selalu berusaha untuk bekerja secara
sistematik, teori adalah tentatif.
16. Penelitian menurut Pendekatan
1. Penelitian Survey
Kerlinger, penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, data diambil dari sampel untuk generalisasi.
2. Penelitian Ex Post Facto
Untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut
ke belakang melalui data tsb. untuk menemukan faktor-faktor yang
mendahului atau menentukan sebab-sebab atas peristiwa yang
diteliti.
3. Penelitian Eksperiment
Penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Metode eksperiment yaitu, pre experimental, true
experimental, factorial, dan quasi experimental (Tuckman). Pada
umumnya dilakukan di laboratorium.
17. 4. Penelitian Naturalistik
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alami. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), data yang dihasilkan bersifat deskriptif
dan analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini
menekankan makna (kualitatif).
5. Policy Research (Penelitian kebijakan)
Dilakukan terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar
sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan
masalah. Tepat untuk perencana dan perencanaan.
6. Action Research
Tujuan utama penelitian ini untuk mengubah situasi, perilaku,
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan
pranata.
18. 7. Penelitian Evaluasi
Evaluasi sebagai penelitian berarti berfungsi untuk
menjelaskan fenomena. Penelitian evaluasi formatif
menekankan pada proses untuk meningkatkan program atau
produk, dan evaluasi sumatif menekankan pada efektivitas
pencapaian program yang berupa produk tertentu. (Kidder)
8. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-
kejadian yang telah berlangsung di masa lalu. Penelitian
sejarah terutama digunakan untuk menjawab pertanyaan
tentang kapan kejadian berlangsung, siapa pelakunya dan
bagaimana prosesnya.
Menurut Tingkat Eksplanasi:
Deskriptif, komparatif, dan Asosiatif.
Menurut jenis data:
Kuantitatif dan kualitatif.
19. PENELITIAN DESKRIPTIF
Jenis penelitian yang memberi gambaran atau uraian
atas suatu keadaan sejernih mungkin, tanpa ada
perlakuan terhadap obyek yang diteliti
Ciri-ciri Penelitian deskriptif:
• Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu
• Menguraikan satu variabel, jika ada beberapa variabel, maka
dilakukan satu persatu
• Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan
(treatment)
Metode: Survey
1. Cross-sectional survey
2. Longitudinal survey
20. PENELITIAN MEMBANDINGKAN (EKSPERIMENT)
Jenis penelitian yang memberikan penjelasan tentang “alasan
mengapa”. Hubungan sebab akibat dapat diketahui karena
peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment)
terhadap obyek penelitian.
Tiga jenis variabel pada eksperiment:
1. Variabel independen (bebas) yang memberikan perlakuan
2. Variabel dependent yang dipengaruhi variabel independent
3. Variabel confounding (Variabel yang tidak diharapkan
mempengaruhi variabel dependen tetapi dapat
mempengaruhi variabel dependen. Variabel ini perlu
dikendalikan.
Dua macam variabel confounding:
* Variabel intervening (yang tidak dapat diukur secara
langsung, misal: kegugupan, kelelahan, motivasi, dll)
* Variabel ekstraneous (yang dapat diukur secara langsung,
seperti umur, tingkat pendidikan, dll)
21. PENELITIAN KORELASI
Jenis penelitian mencoba melihat hubungan antara
beberapa variabel sebagaimana adanya tanpa ada
perlakuan. Melihat apakah mungkin perubahan satu
variabel berhubungan dengan perubahan vaiabel
lainnya.
Dua macam variabel:
• Varibel Prediksi. Variabel yang digunakan untuk memprediksi
perubahan pada variabel yang satu
• Variabel Kriteria. Variabel yang berubah sesuai dengan
perubahan pada variabel prediksi. Setiap ada perubahan pada
variabel prediksi, variabel kriteria juga diharapkan berubah.
Kelemahan: Tidak bisa menjawab “mengapa demikian”. Dengan
kata lain,tidak bisa menunjukkan hubungan sebab akibat.
22. Penelitian tindakan/Action Research
Stephen Kemmis:
Refleksi diri yg dilakukan
partisipan
Penelitian yg bersifat
partisipatif dan kolaboratif
Metoda yg handal untuk
menjembatani teori dan
praktek
23. Pengertian: Riset Aksi/ActionResearch
Penelitian tentang, untuk, dan oleh kelompok sasaran bersama
peneliti, dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan
kolaborasi bersama dengan kelompok sasaran
Suatu strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan
tindakan nyata untuk mendeteksi dan memecahkan masalah
dalam rangka mengembangkan kemampuan kelompok sasaran
Dalam praktek, riset ini menggabungkan antara tindakan
bermakna dengan prosedur penelitian, untuk memecahkan
suatu masalah serta mencari dukungan ilmiahnya. Peneliti dan
masyarakat sasaran secara sadar dan bersama-sama
merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang cermat
untuk memperbaiki situasi yang diinginkan.
24. PENELITIAN PENDIDIKAN
Proses yang sistematis untuk memperoleh
pengetahuan (to discover knowledge) dan
Pemecahan masalah (problem solving)
pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam
pengumpulan maupun analisis datanya, serta
membuat rumusan generalisasi berdasarkan
penafsiran data tersebut.
25. INDIKATOR MASALAH
Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi
menimbulkan keraguraguan atau ketidakpastian.
Apabila terjadi kesenjangan Antara harapan (sesuatu yang
diinginkan, yang bersifat dassolen) tentang sesuatu
dengan kenyataan (dassein).
Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan yang berlawanan.
Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam
(seperti epidemic, banjir, longsor, dekadensi moral, dsb).
26. MASALAH-MASALAH PENDIDIKAN
Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa,
mahasiswa, seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan
berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar);
Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru,
kurikulum dan sumber belajar);
Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama,
fasilitas pembelajaran, dan kondisi kehidupan social-ekonomi-
politik);
Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan
metode metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan
dalam pembelajaran); dan komponen output (seperti kualitas indek
prestasi belajar, kualitas sikap dan prilaku dan
keterampilan/kecakapan).
27. KELAYAKAN MASALAH (PENDIDIKAN)
UNTUK DITELITI
Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan,
khususnya proses dan hasil pembelajaran;
Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan
ilmiah;
Tersedianya data atau informasi di lapangan;
Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan; dan
Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.