Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio

TGS klompok 4 ; Ventilasi (1).pptx

  1. Ventilasi di dalam ruang Terbuka seperti Gereja, Mesjid atau aula Adrian C. Yusuf (2206016043) Agra D. Narendraputra (2206016056) Ahmad H. Burohman (2206016062) Fitria Nurbaeti (2206016112) Ikbar V. Asri (2206103213)
  2. Ventilasi WHO Proses pertukaran udara dengan cara mengatur agar terjadi pemasukan udara segar ke dalam ruangan dan pembuangan udara yang pengap.
  3. Tujuan Ventilasi Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh keringat dan (CO2) yang ditimbulkan oleh pernafasan Menghilangkan kalor yang berlebihan Membantu mendapatkan kenyamanan termal SNI 03-6572- 2001
  4. Permenkes 1077 th 2011
  5. Upaya penyehatan Laju Ventilasi Pertukaran udara yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan suburnya pertumbuhan mikroorganisme, yang mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan manusia Rumah harus dilengkapi dengan ventilasi, minimal 10% luas lantai Pemeliharaan AC secara berkala sesuai buku petunjuk, serta harus melakukan pergantian udara dengan membuka jendela minimal pada pagi hari secara rutin Menggunakan exhaust fan Mengatur tata letak ruang Faktor Resiko: 1. Kurangnya ventilasi (jumlah dan luas ventilasi tidak cukup) 1. Tidak ada pemeliharaan AC berkala
  6. SNI 03-6572-2001 Suatu ruangan yang layak ditempati, misalkan kantor, pertokoan, pabrik, ruang kerja, kamar mandi, binatu dan ruangan lainnya untuk tujuan tertentu, harus dilengkapi dengan : A. Ventilasi alami B. Ventilasi mekanis atau sistem pengkondisian udara
  7. Ventilasi Alami Ventilasi alami yang disediakan harus terdiri dari bukaan permanen, jendela, pintu atau sarana lain yang dapat dibuka, dengan: Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu bangunan gedung yang disebabkan oleh angin dan karena adanya perbedaan temperatur, sehingga terdapat gas-gas panas yang naik di dalam saluran ventilasi 1. Halaman berdinding dengan ukuran yang sesuai, atau daerah yang terbuka keatas. 2. Teras terbuka, pelataran parkir, atau sejenis 3. Ruang yang bersebelahan Arah yang menghadap ke :
  8. Perancangan Sistem Ventilasi Alami: 01 02 Tentukan kebutuhan ventilasi udara yang diperlukan sesuai fungsi ruangan. Tentukan ventilasi gaya angin atau ventilasi gaya termal yang akan digunakan
  9. Ventilasi Mekanik, Persyaratan Teknis: Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi syarat tidak memadai Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan juga memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni. Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai Ruang parkir pada ruang bawah tanah (basement) yang terdiri dari lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih pada lantai lainnya. Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan harus sesuai ketentuan yang berlaku
  10. Perancangan sistem ventilasi mekanis dilakukan sebagai berikut : 1. Tentukan kebutuhan udara ventilasi yang diperlukan sesuai fungsi ruangan. 2. Tentukan kapasitas fan. 3. Rancang sistem distribusi udara, baik menggunakan cerobong udara (ducting) atau fan yang dipasang pada dinding/atap. Perancangan Sistem Ventilasi Mekanis
  11. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup? : • Pertimbangkan untuk menggunakan ventilasi alami, buka jendela jika memungkinkan dan aman. • Untuk ventilasi mekanis, tingkatkan persentase udara luar menggunakan mode ekonomis dalam mengoperasikan HVAC hingga 100%. Sebelum meningkatkan persentase udara luar, pastikan kesesuaian kemampuan sistem HVAC dengan pengaturan suhu dan kelembapan serta dengan pertimbangan kualitas udara luar/dalam ruangan. • Tingkatkan pasokan aliran udara total ke ruangan-ruangan yang ditempati, jika memungkinkan. • Nonaktifkan pengaturan ventilasi yang dapat mengurangi pasokan udara berdasarkan suhu atau jumlah orang di dalam ruangan. Sistem Ventilasi Bangunan Umum Terkait Covid-19
  12. • Tingkatkan filtrasi udara sentral: Tingkatkan filtrasi udara setinggi mungkin tanpa banyak mengurangi aliran udara yang sudah dirancang. Periksa unit dan rak filtrasi untuk memastikan filter pas dan periksa cara untuk meminimalisasi kebocoran filter. • Pertimbangkan untuk menjalankan sistem HVAC pada aliran udara luar maksimum selama 2 jam sebelum dan sesudah ruangan ditempati, sesuai dengan rekomendasi pabrik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup
  13. • Gerakkan udara dari area bersih ke area kurang bersih dengan cara mengevaluasi kembali posisi sumber aliran udara dan persebaran pembuangan udara dan/atau peredam dan menyesuaikan pasokan area dan laju aliran pembuangan untuk menciptakan perbedaan tekanan yang dapat diukur. Tempatkan staf di area ventilasi "bersih" yang tidak berhubungan dengan area berisiko tinggi seperti penerimaan pengunjung atau fasilitas olahraga (jika buka). Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup
  14. • Pastikan kipas angin penyedot untuk pembuangan udara di fasilitas toilet berfungsi dan beroperasi dengan kapasitas penuh saat gedung ditempati. • Penggunaan AC yang mekanismenya tidak menggunakan/memasukkan udara luar (AC split wall, AC floor standing) harus diupayakan terjadi pertukaran dengan udara luar untuk mengurangi sirkulasi ulang udara di dalam ruangan, misalnya dengan membuka jendela. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup
  15. •Rekomendasi untuk kantor, sekolah, dan sektor akomodasi lain terkait penggunaan ventilasi dan pendingin udara? Di semua tempat kerja, sekolah, dan akomodasi wisatawan harus tersedia udara yang bersih dan segar. WHO merekomendasikan peningkatan ventilation rate (laju ventilasi) melalui cara alami atau mekanis, yang sebaiknya bukan udara yang disirkulasi ulang. Jika terjadi sirkulasi ulang udara, filter harus dibersihkan secara teratur, terutama untuk pekerjaan yang menempatkan seseorang pada risiko paparan COVID-19 sedang atau tinggi. Contoh pekerjaan yang memiliki risiko paparan COVID-19 sedang atau tinggi adalah pekerja garis depan sektor ritel, akomodasi wisatawan, dan pekerja rumah tangga Sistem Ventilasi Bangunan Umum Terkait COVID 19 Ref : https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-ventilasi-ac-gedung-umum-konteks- covid-19
  16. Ventilasi Gedung Aula
  17. • Pengkondisian udara pada suatu ruangan perlu diperhatikan. • Perlu dilakukan pengukuran cooling load dari ruangan/gedung tsb agar bisa diketahui jenis sistem HCAV mana yg digunakan. • Salah satu cara menghitung cooling load yaitu dengan menggunakan CLTD.
  18. • CLTD  perbedaan temperatur teoritis yang merupakan efek dari gabungan perbedaan temperatur udara di dalam dan luar ruangan, daily temperatur range, radiasi matahari, dan panas dari konstruksi gedung tersebut.
  19. infiltrasi Peralatan elektronik Pencahayaan •Faktor yan menyebabkan baiknya beban pendingin :
  20. • Jenis pengkondisian udara, beberapa diantaranya berupa: • All-Air System, • All-Water System, • Air-WaterSystem, • Direct Refrigerant System
  21. • Tujuan utama HVAC (healing, ventilation, dan Air Conditioning) adalah menyediakan kondisi untuk kenyamanan termal manusia, “kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan termal
  22. • Dalam hal kenyamanan termal bagi manusia, faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal: a.Tingkat aktivitas b.Pakaian c.Harapan/ ekspektasi d.Temperatur udara e.Kelembapan Kriteria nyaman yang umum diterima oleh kebanyakan orang indonesia adalah temperatur 24- 25 ºC dengan kelembapan relatif 50 % (SNI-2011)
  23. • Metode yang tepat untuk menghitung beban pendinginan ruangan adalah dengan menggunakan persamaan keseimbangan panas untuk menentukan suhu permukaan interior struktur bangunan dan kemudian menghitung beban pendinginan sensibel, yang sama dengan jumlah transfer panas konvektif dari permukaan beban pendinginan laten. (Wang, 2000) Beban Pendingin
  24. • Untuk mendapatkan angka yang akurat, perlu mempertimbangkan semua sumber panas (Miller,2006) A. Beban konduksi melalui dinding dan atap B. Beban pendingin konduksi melaluikaca C. Radiasi melalui kaca D. Konduksi melalui interior partisi E. Beban pendingin dari penghuni F. Heat gain dari peralatan G. Pencahayaan (Lighting) H. Infiltrasi • Beban Pendingin
  25. Ventilasi Bangunan Masjid
  26. INDONESIA Suhu cenderung tinggi Kelembaban tinggi RUANGAN MENJADI PANAS Lubang ventilasi? AC? Kipas Angin? Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8 No. 2, 98-109.
  27.  Jarak jendela jauh  Jumlah ventilasi tidak memadai  Aliran udara menjadi tidak merata  Lokasi tengah pemukiman aliran udara rendah  Plafon tinggi >3m dengan lubang udara saling bersilangan Udara menjadi panas PENYEBAB ? Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8 No. 2, 98-109.
  28.  Ruang tunggal tidak bersekat agar sirkulasi baik  Idealnya Udara akan bersirkulasi dan mengalir dengan lancar bila terdapat bukaan pada 3 tempat (atas, tengah dan bawah) pada dinding-? • Atas :membuang udara panas • Tengah : keluar masuk udara • Bawah:masuk udara (umumnya tidak ada) SOLUSI Ventilasi Alami Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8 No. 2, 98-109.
  29.  jendela, bukaan, pintu atau sarana lainnya dengan luas ventilasi tidak kurang dari 10% terhadap luas lantai dari ruang yang akan diventilasi, diukur tidak lebih dari 3,6 meter diatas lantai; dan  dengan luas ventilasi tidak kurang dari 10% terhadap kombinasi luas lantai kedua SOLUSI Ventilasi Alami SNI 03-6572-2001, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung
  30.  Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan juga memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya.  Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni.  Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai.  Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih pada lantai lainnya. SOLUSI Ventilasi Mekanik SNI 03-6572-2001, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung
  31. THANK YOU Insert the Subtitle of Your Presentation
Anúncio