SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pendahuluan
Diare merupakan suatu kondisi buang air besar yang abnormal dan konsistensi
cair, tiga kali atau lebih, dalam periode 24 jam. Diare dapat dicirikan sebagai
`diare berair akut' jika berlangsung kurang dari 14 hari.
diare cair akut masih menjadi penyebab kematian kedua untuk anak di bawah
usia lima tahun. akibatnya manajemen diare yang efektif dan komprehensif sangat
diperlukan.
Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai peran terapi zink dan terapi
probiotik dalam mengurangi durasi dan keparahan diare cair akut. Tetapi tidak
banyak penelitian yang membandingkan penggunaan terapi kombinasi zinc-
probiotik dengan terapi zinc saja. Jadi penelitian kami dirancang untuk
membandingkan kemanjuran terapi kombinasi probiotik versus terapi zinc saja.
Bahan & Metode
Jenis penelian : Randomised Control Trial / uji klinis terkontrol acak (RCT)
berbasis rumah sakit
Waktu penelitian : Juli 2019 hingga Juni 2021
Tempat penelitian : Departemen Pediatri, Khwaja Yunus Ali Medical College
Jumlah partisipan penelian : 70 anak (usia 6 bulan - 5 tahun) dirawat di Rumah
Sakit dengan diare cair akut
Kriteria inklusi dan eksklusi
INKLUSI EKSKLUSI
(a) Status dehidrasi pada diare berair akut dengan
dehidrasi berat atau diare berair akut dengan
beberapa dehidrasi dengan muntah yang tak
tertahankan
(b) frekuensi diare (jumlah buang air besar/hari),
dan durasi diare (jam) setelah obat awal asupan
dan lama tinggal di rumah sakit (jam).
1. anak yang mengalami diare yang
dirawat lebih dari 3 hari di rumah,
2. disentri,
3. malnutrisi berat,
4. mendapat pengobatan (antibiotik, antiprotozoal
dll) kecuali cairan dan zinc,
5. septicemia atau penyakit peradangan
6. anomali jantung dan kondisi imunodefisiensi.
Pembagian obat
KELOMPOK A KELOMPOK B
Zinc Sulfat monohidrat 5 ml 2x1 selama 10 hari
Probiotic (Bacillus clausii) oral 5 ml 2x1
selama 5 hari
Zinc Sulfat monohidrat 5 ml 2x1 selama 10
hari
Metode follow up
1) adanya demam, muntah, frekuensi (berapa kali feses keluar/hari) dengan
konsistensi (feses encer atau encer) dicatat dan tanda dehidrasi dinilai.
2) ORS dan IV cholera saline diberikan kepada pasien sesuai dengan
kebutuhan. Selama tindak lanjut asupan oralit dan salin kolera IV diukur
dengan hati-hati dan hasil muntahan dicatat.
3) Tinja segar dikumpulkan saat masuk untuk tes mikroskopis rutin,
4) kultur tinja dan adanya Rotavirus oleh ELISA tidak dilakukan karena biaya
tinggi yang diperlukan.
Diskusi
1. Pada penelitian sebelumnya dan penelitian yang dilakukan rata rata penderita
Acute Waterry Diarrhea (AWD) terjadi pada anak <12 bulan, dan pebih
banyak pada pasien laki laki
2. Terlihat dalam penelitian kami bahwa pada akhir 3rdhari sebagian besar
pasien yang diberikan terapi kombinasi menunjukkan penurunan frekuensi
menjadi kurang dari 3 tinja/hari serta peningkatan konsistensi tinja. (Nikhurpa
dan Agnihotri)
3. Selain itu durasi diare (jam) dan lama tinggal di rumah sakit (jam) secara
signifikan lebih pendek pada anak yang menerima terapi kombinasi
dibandingkan dengan mereka yang menerima monoterapi. (Anggarwal &
Hatta)
Kesimpulan
walaupun terapi zinc oral efektif dalam menurunkan frekuensi dan durasi diare
namun kombinasi terapi zinc oral dan probiotik secara klinis lebih efektif daripada
zinc oral saja dalam menurunkan frekuensi BAB pada anak dibawah 5 tahun
dengan diare akut. diare cair.

More Related Content

Similar to Jurnal reading.pptx

Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2homeworkping3
 
PPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptxPPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptxRaraAnglis
 
Demam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue transDemam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue transLia Farida
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxrida90
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3ardiners
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareFransiska Oktafiani
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxManuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxssuserb1ff2d
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratArgo Dio
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxDiniMardhiyani4
 
Diare et causa bakteri
Diare et causa bakteriDiare et causa bakteri
Diare et causa bakteriariasmi
 

Similar to Jurnal reading.pptx (20)

Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2
 
PPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptxPPT_JOURNAL READING rara.pptx
PPT_JOURNAL READING rara.pptx
 
Demam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue transDemam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue trans
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 
Diare Akut
Diare AkutDiare Akut
Diare Akut
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Typhoid
TyphoidTyphoid
Typhoid
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxManuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
 
Diare et causa bakteri
Diare et causa bakteriDiare et causa bakteri
Diare et causa bakteri
 

Recently uploaded

Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 

Recently uploaded (20)

Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 

Jurnal reading.pptx

  • 1.
  • 2. Pendahuluan Diare merupakan suatu kondisi buang air besar yang abnormal dan konsistensi cair, tiga kali atau lebih, dalam periode 24 jam. Diare dapat dicirikan sebagai `diare berair akut' jika berlangsung kurang dari 14 hari. diare cair akut masih menjadi penyebab kematian kedua untuk anak di bawah usia lima tahun. akibatnya manajemen diare yang efektif dan komprehensif sangat diperlukan. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai peran terapi zink dan terapi probiotik dalam mengurangi durasi dan keparahan diare cair akut. Tetapi tidak banyak penelitian yang membandingkan penggunaan terapi kombinasi zinc- probiotik dengan terapi zinc saja. Jadi penelitian kami dirancang untuk membandingkan kemanjuran terapi kombinasi probiotik versus terapi zinc saja.
  • 3. Bahan & Metode Jenis penelian : Randomised Control Trial / uji klinis terkontrol acak (RCT) berbasis rumah sakit Waktu penelitian : Juli 2019 hingga Juni 2021 Tempat penelitian : Departemen Pediatri, Khwaja Yunus Ali Medical College Jumlah partisipan penelian : 70 anak (usia 6 bulan - 5 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan diare cair akut
  • 4. Kriteria inklusi dan eksklusi INKLUSI EKSKLUSI (a) Status dehidrasi pada diare berair akut dengan dehidrasi berat atau diare berair akut dengan beberapa dehidrasi dengan muntah yang tak tertahankan (b) frekuensi diare (jumlah buang air besar/hari), dan durasi diare (jam) setelah obat awal asupan dan lama tinggal di rumah sakit (jam). 1. anak yang mengalami diare yang dirawat lebih dari 3 hari di rumah, 2. disentri, 3. malnutrisi berat, 4. mendapat pengobatan (antibiotik, antiprotozoal dll) kecuali cairan dan zinc, 5. septicemia atau penyakit peradangan 6. anomali jantung dan kondisi imunodefisiensi.
  • 5. Pembagian obat KELOMPOK A KELOMPOK B Zinc Sulfat monohidrat 5 ml 2x1 selama 10 hari Probiotic (Bacillus clausii) oral 5 ml 2x1 selama 5 hari Zinc Sulfat monohidrat 5 ml 2x1 selama 10 hari
  • 6. Metode follow up 1) adanya demam, muntah, frekuensi (berapa kali feses keluar/hari) dengan konsistensi (feses encer atau encer) dicatat dan tanda dehidrasi dinilai. 2) ORS dan IV cholera saline diberikan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan. Selama tindak lanjut asupan oralit dan salin kolera IV diukur dengan hati-hati dan hasil muntahan dicatat. 3) Tinja segar dikumpulkan saat masuk untuk tes mikroskopis rutin, 4) kultur tinja dan adanya Rotavirus oleh ELISA tidak dilakukan karena biaya tinggi yang diperlukan.
  • 7. Diskusi 1. Pada penelitian sebelumnya dan penelitian yang dilakukan rata rata penderita Acute Waterry Diarrhea (AWD) terjadi pada anak <12 bulan, dan pebih banyak pada pasien laki laki 2. Terlihat dalam penelitian kami bahwa pada akhir 3rdhari sebagian besar pasien yang diberikan terapi kombinasi menunjukkan penurunan frekuensi menjadi kurang dari 3 tinja/hari serta peningkatan konsistensi tinja. (Nikhurpa dan Agnihotri) 3. Selain itu durasi diare (jam) dan lama tinggal di rumah sakit (jam) secara signifikan lebih pendek pada anak yang menerima terapi kombinasi dibandingkan dengan mereka yang menerima monoterapi. (Anggarwal & Hatta)
  • 8. Kesimpulan walaupun terapi zinc oral efektif dalam menurunkan frekuensi dan durasi diare namun kombinasi terapi zinc oral dan probiotik secara klinis lebih efektif daripada zinc oral saja dalam menurunkan frekuensi BAB pada anak dibawah 5 tahun dengan diare akut. diare cair.