SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 40
3. Kegiatan-Kegiatan
Bank
Target Belajar:
Setelah mempelajari materi
ini diharapkan mahasiswa
dapat:
1. Menjelaskan kegiatan
usaha bank umum dalam
menghimpun dana.
2. Menjelaskan kegiatan
usaha bank umum dalam
menyalurkan dana.
3. Menjelaskan simpanan (Al-
Wadi`ah).
4. Menjelaskan pembiayaan
dengan bagi hasil.
5. Menjelaskan Bailal-
murabahah.
6. Menjelaskan jenis dan
bentuk hukum Bank
Perkreditan Rakyat.
7. Menjelaskan fungsi Bank
10. Menjelaskan manajemen
pengelolaan Bank Perkreditan
Rakyat.
11. Mengidentifikasi jasa
pengiriman uang (transfer).
12. Mengidentifikasi jasa
kliring (clearing).
13. Mengidentifikasi jasa
inkaso (collection).
14. Mengidentifikasi jasa
kotak pengaman simpanan
(safe deposit box).
15. Mengidentifikasi jasa
kartu kredit (credit card).
16. Mengidentifikasi jasa
penukaran valuta acing (bank
notes).
A. KEGIATAN USAHA
BANK UMUM
Kegiatan usaha bank umum meliputi kegiatan menghimpun
dana (funding) dan menyalurkan dana (lending). Berikut ini
uraian masing-masing kegiatan yang dimaksud.
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan bank umum
untuk mernbeli dana dari masyarakat. Keglatan Ini dikenal
juga dengan nama funding. Keglatan membeli dana dapat
dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan.
Simpanan seringkali disebut rekening atau account. Jenis-jenis
simpanan yang ada dewasa ini adalah simpanan giro,
simpanan tabungan, dan simpanan deposito,
a. Simpanan giro (demand deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek dan
bilyet giro. Setiap pemegang rekening akan diberikan bunga
yang dikenal dengan nama Jasa giro,
Besarnya jasa giro bergantung pada bank yang bersangkutan.
Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik
untuk perorangan maupun untuk perusahaannya. Bagi bank,
jasa giro merupakan dana murah karena bunga yang
diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga
simpanan lainnya.
b. Simpanan tabungan (saving deposit)
Simpanan tabungan merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku
tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu ATM.
Pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan
yang merupakan jasa atas tabungannya, Seperti halnya
rekering giro, besarnya bunga tabungan bergantung pada
bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan
lebih besar dari jasa giro.
c. Simpanan deposito (time deposit)
Simpanan depositio merupakan simpanan yang memiliki
jangka waktu tertentu (jatuh tempo), Penarikannya pun
dilakukan sesuai dengan Jangka waktu tersebut. Namun, saat
ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat, jenis deposito pun
beragam sesuai dengan keinginan nasabah, Dalam praktiknya,
jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat
deposito, dan deposit on call.
2. Menyalurkan Dana (Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang
berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal
dengan nama kegiatan lending. Penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman
yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit.
Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis,
bergantung pada kemampuan bank yang menyalurkannya.
Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang
ditawarkan.
Sebelum kredit dikucurkan, bank terlebih dulu menilai
kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini
meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan
dikenakan bunga kredit yang besarnya bergantung pada bank
yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat
memengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan
utama bank diperoleh dari selisih antara bunga kredit dan
bunga simpanan.
Jenis kredit yang ditawarkan bank meliputi kredit investasi,
kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif,
kredit konsumtif, dan kredit profesi.
a. Kredit investasi
Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan kepada
pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal.
Kredit jenis ini biasanya memiliki jangka waktu yang relatif
panjang, yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini
adalah kredit untuk membangun pabrik atau membeli
peralatan pabrik, seperti mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Kredit jenis ini
biasanya berjangka waktu pendek, yaitu tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah
kredit untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan modal kerja lainnya.
c. Kredit perdagangan
Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka
memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh kredit
jenis ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para supplier atau
agen.
d. Kredit produktif
Kredit produktif merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan.
Hal ini berarti kredit produktif diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian
kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.
e. Kredit konsumtif
Kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi, misalnya keperluan
konsumsi, balk pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit
perumahan dan kredit kendaraan bermotor yang semuanya untuk dipakai sendiri.
f. Kredit profesi
Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional, seperti dosen,
dokter, atau pengacara.
B. KEGIATAN BANK
PERKREDITAN RAKYAT
1. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut:
a. Memberi pelayanan perbankan kepada masyarakat yang
sulit atau tidak memiliki akses ke bank umum.
b. Membantu pemerintah untuk mendidik masyarakat agar
pembangunan di sektor pedesaan dapat dipercepat.
c. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha terutama
bagi masyarakat pedesaan.
d. Mendidik dan mempercepat pemahaman masyarakat
terhadap pemanfaatan lembaga keuangan formal sehingga
terhindar dari jeratan rentenir.
2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan
Rakyat
Kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat dapat dikelompokkan menjadi
kegiatan usaha yang diperkenankan dilakukan oleh Bank perkreditan
Rakyat dan kegiatan usaha yang tidak diperkenankan dilakukan oleh
Bank Perkreditan Rakyat.
a. Kegiatan usaha yang diperkenankan dilakukan Bank Perkreditan
Rakyat
Adapun kegiatan-kegiatan usaha yang diperkenankan dilakukan oleh
Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut:
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan dan/ atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman/kredit.
3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
syariah.
4) Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka,
sertifikat deposito, atau tabungan dalam bentuk lain.
b. Kegiatan usaha yang tidak diperkenankan dilakukan Bank
Perkreditan Rakyat
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992,
kegiatan atau usaha yang dilarang bagi Bank Perkreditan
Rakyat, antara lain:
1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu
lintas pembayaran.
2) Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing.
3) Melakukan usaha perasuransian.
4) Melakukan penyertaan modal.
5) Melakukan usaha lain di luar kegiatan yang ditetapkan di
atas.
3. Tujuan Bank Perkreditan Rakyat
Pendirian Bank Perkreditan Rakyat memiliki beberapa tujuan.
Tujuan-tujuan itu adalah sebagai berikut:
a. Mengarah pada usaha untuk memenuhi kebutuhan jasa
pelayanan perbankan bagi masyarakat pedesaan.
b. Menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan
sehingga para petani, nelayan, dan para pedagang kecil di desa
dapat terhindar dari lintah darat, pengijon, dan pelepas uang.
c. Melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit
yang mudah dan sesederhana mungkin sebab yang dilayani adalah
orang-orang yang pendidikannya relatif rendah.
d. Ikut serta memobilisasi modal untuk keperluan pembangunan
dan turut membantu rakyat dalam berhemat dan menabung
dengan menyediakan tempat yang dekat, aman, dan mudah untuk
menyimpan uang bagi penabung kecil.
C. KEGIATAN USAHA
BANK SYARIAH
Kegiatan usaha bank syariah dalam hal penentuan harga
produknya sangat berbeda dengan bank konvensional.
Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada
kesepakatan antara bank dan nasabah penyimpan dana
sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya yang akan
menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan
diterima penyimpan.
Dalam rangka melayani masyarakat, terutama masyarakat
muslim, bank syariah menyediakan berbagai macam produk
perbankan. Jenis-jenis produk bank syariah yang ditawarkan
antara lain simpanan (AI-Wadi'ah), pembiayaan dengan bagi
hasil, dan Bai'al-Murabahah.
1. Simpanan (Al-Wadi'ah)
Prinsip AI-Wadi'ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke
pihak lain baik perorangan maupun badan hukum yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip
menghendakinya. Penerima simpanan disebut yad al-amanah
yang artinya tangan amanah. Penyimpan tidak bertanggung
jawab atas segala kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada
titipan selama hal
itu bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan
dalam memelihara barang titipan.
Dewasa ini, agar uang yang dititipkan tidak menganggur begitu
saja, si penyimpan uang titipan tersebut menggunakannya untuk
kegiatan perekonomian. Penggunaan uang titipan itu harus
terlebih dahulu meminta izin kepada si pemilik uang dan dengan
catatan si pengguna uang menjamin akan mengembalikan uang
tersebut secara utuh. Prinsip tangan amanah (yad al-amanah)
menjadi tangan pengguna (yad adh-dhamanah), Mengacu pada
prinsip yad adh-dhamanah, bank sebagai penerima dana dapat
memanfaatkan dana titipan seperti simpanan giro dan tabungan,
serta deposito berjangka bagi kepentingan masyarakat dan
kepentingan negara.
Pemberian jasa berupa bonus biasanya dalam bentuk bagi hasil
antara bank dan nasabah. Bonus biasanya diberikan kepada yang
memiliki dana rata-rata minimal yang telah ditetapkan. Dalam
praktiknya, nisbah antara bank dan deposan biasanya bonus untuk
giro wadi'ah sebesar 30%, nisbah 40%:60% untuk simpanan
tabungan, dan nisbah 45%:55% untuk simpanan deposito.
Contoh Studi Kasus 1
Yolanda memiliki rekening giro wadi'ah di Bank Muamalat
Semarang dengan saldo rata-rata pada Mei 2017 adalah
Rp10.000.000,00. Bonus yang diberikan Bank Muamalat Semarang
kepada nasabah adalah 30% dengan saldo rata-rata minimal
Rp5.000.000,00. Diasumsikan total dana giro wadi'ah di Bank
Muamalat Semarang adalah Rp5.000.000.000,00. Pendapatan
Bank Muamalat Semarang dari penggunaan giro wadi'ah adalah
Rp200.000.000,00.
Berdasarkan data di atas, Anda diminta menjelaskan bonus yang
diterima oleh Yolanda pada akhir Mei 2017.
Jawab:
Bonus yang diterima Ananda =
Rp10.000.000,00
Rp5.000.000.000,00
× Rp200.000.000,00 × 30%
= Rp120.000,00 (sebelum dipotong pajak)
2. Pembiayaan dengan Bagi Hasil
Dalam bank konvensional, penyaluran dananya dikenal
dengan istilah pinjaman. Sementara itu, dalam bank syariah,
penyaluran dananya dikenal dengan istilah pembiayaan.
Dalam bank konvensional, keuntungan bank diperoleh dari
bunga yang dibebankan, sedangkan dalam bank syariah
diterapkan sistem bagi hasil.
Dalam bank syariah, prinsip bagi hasil yang diterapkan dalam
pembiayaan dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu:
a. Al-Musyarakah
Al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau
lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak
memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa
keuntungan atau risiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan. Al-Musyarakah dalam praktik perbankan
diaplikasikan dalam hal pembiayaan proyek. Nasabah yang
dibiayai bank sama-sama menyediakan dana untuk
melaksanakan proyek tersebut. Keuntungan dari proyek
dibagi sesuai dengan kesepakatan bank setelah terlebih
dahulu mengembalikan dana yang dipakai nasabah. Al-
Musyarakah dapat pula dilakukan untuk kegiatan investasi
seperti pada lembaga keuangan modal venture.
Contoh Studi Kasus 2
Aryanto membuka usaha. Modal yang dibutuhkan sebesar
Rp400.000.000,00, sedangkan modal yang dimilikinya hanya
Rp200.000.000,00. Untuk menutupi kekurangan dana tersebut,
Aryanto meminta bantuan Bank Syariah Semarang dan disetujui.
Dengan demikian, modal untuk usaha atau proyek sebesar
Rp400.000.000,00 dipenuhi oleh Aryanto 50% dan Bank Syariah
Semarang 50%. Pembagian hasil usaha dengan perbandingan
50%:50%. Jika pada akhirnya proyek tersebut memberikan
keuntungan sebesar Rp80.000.000,00, berapakah bagian laba yang
diterima oleh Aryanto dan Bank Muamalat?
Jawab:
Pembagian hasil keuntungan adalah 50:50, artinya 50% untuk Bank
Syariah Semarang (Rp40.000.000,00), 50% untuk Aryanto
(Rp40.000.000,00).
Catatan: pada akhir suatu usaha, Aryanto tetap akan
mengembalikan uang sebesar Rp200.000.000,00 ditambah
Rp40.000.000,00 untuk keuntungan Bank Syariah Semarang dari
bagi hasil.
b. Al-Mudharabah
Al-Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, di
mana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak
lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila
mengalami kerugian, hal itu akan ditanggung pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.
Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola, si
pengelolalah yang bertanggung jawab.
Dalam praktiknya, mudharabah terbagi dalam dua jenis, yaitu
mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah,
Mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama antara pihak
pertama dan pihak lain yang cakupannya lebih luas, tidak
dibatasi waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis.
Mudharabah muqayyadah dibatasi oleh waktu, spesifikasi
usaha dan daerah bisnis.
Dalam dunia perbankan, Al-mudharabah biasanya
diaplikasikan pada produk pembiayaan modal kerja. Dana
untuk kegiatan mudharabah diambil dari simpanan tabungan
haji atau tabungan kurban. Dana juga dapat diambil dari
deposito biasa dan deposito spesial yang dititipkan nasabah
untuk usaha tertentu.
Contoh Studi Kasus 3
Novita melakukan usaha dengan modal Rp500.000.000,00.
Diperkirakan dari usaha tersebut akan diperoleh pendapatan
Rp25.000.000,00 per bulan. Modal tersebut disediakan seluruhnya
oleh Bank Niaga Syariah Semarang. Dari keuntungan ini disisihkan
dulu untuk mengembalikan modal, sebesar Rp10.000.000,00.
Selebihnya dibagikan antara Bank Niaga Syariah Semarang dan
nasabah sesuai dengan kesepakatan bersama, yaitu 60%:40%.
Berapakah bagian laba untuk Bank Niaga Syariah dan Novita?
Jawab:
Bagian laba masing masing adalah:
Laba yang diperoleh Rp25.000.000,00 — anggaran pengembalian =
Laba yang dibagikan.
Rp25.000.000 — Rp10.000.000,00 = Rp15.000.000,00.
Bank Niaga Syariah menerima 60% x 15.000.000,00 =
Rp9.000.000,00.
Novita menerima 40% x Rp15.000.000,00 = Rp6.000.000,00.
c. Al-Muzara'ah
Al-Muzara'ah merupakan kerja sama pengolahan pertanian
antara pemilik lahan dan penggarap. Pemilik lahan
menyediakan lahan kepada penggarap untuk ditanami produk
pertanian dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen.
Dalam hal ini, pemilik lahan menyediakan lahan, benih, dan
pupuk, sementara penggarap menyediakan keahlian, tenaga,
dan waktu. Keuntungan diperoleh dari hasil panen dengan
imbalan yang telah disepakati.
d. Al-Musaqah
Al-Musaqah merupakan bagian dan al-muzara'ah, yaitu
penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan
pemeliharaan dengan menggunakan dana dan peralatan
mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh dari persentase hasil
panen pertanian. Jadi, konteksnya tetap kerja sama
pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap.
3. Bai'al-Murabahah
Bai'al-Murabahah merupakan kegiatan jual bell pada harga
pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Penjual
harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok yang ia
beli ditambah keuntungan yang diinginkannya. Dalam istilah
perbankan syariah, murabahah diartikan sebagai suatu
perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dan nasabah di
mana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian
bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan
nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar
harga jual bank pada waktu yang ditetapkan. Dalam dunia
perbankan, kegiatan Bai'al-Murabahah terdapat pada
pembiayaan produk barang-barang investasi, balk dalam
negeri maupun luar negeri, seperti letter of credit atau lebih
dikenal dengan nama L/C.
Contoh Studi Kasus 4
Hartini memerlukan sebuah mobil senilai Rp300.000.000,00.
Bank Syariah Mandiri Semarang membiayai pembelian mobil
tersebut, dengan mengharapkan suatu keuntungan sebesar
Rp60,000.000,00 selama 5 tahun. Martini menyetujui
kesepakatan tersebut. Berapakah jumlah angsuran setiap
bulan, jika mobil tersebut diangsur selama 5 tahun?
Jawab:
Harga sebuah mobil Rp300.000.000,00. Bank menghendaki
keuntungan Rp60.000.000,00. Maka, harga yang ditetapkan
untuk sebuah Hartini adalah Rp360.000.000,00. Hartini
mengangsur selama 60 bulan.
Rp360.000.000,00 : 60 bulan = Rp6.000.000,00. Jadi, Martini
mengangsur Rp6.000.000,00 kepada Bank Syariah Mandiri
Semarang setiap bulan selama 60 bulan.
a. Bai'as-Salam
Bai'as-Salam artinya pembelian barang yang diserahkan di
kemudian hari, sementara pembayaran dilakukan di muka.
Prinsip yang harus dianut adalah harus diketahui terlebih
dahulu jenis, kualitas, dan jumlah barang dan hukum awal
pembayaran harus dalam bentuk uang.
Contoh Studi Kasus 5
Revan seorang petani tebu hendak menanam tebu dan membutuhkan
dana sebesar Rp200.000.000,00 untuk lahan satu hektar. Bank Syariah
Mandiri Semarang menyetujui dan melakukan akad di mana Syariah
Mandiri Semarang akan membeli hasil tebu tersebut sebanyak 10 ton
dengan harga Rp200.000.000,00. Pada saat jatuh tempo, petani harus
menyerahkan tebu sebanyak 10 ton. Selanjutnya, Bank Syariah Mandiri
Semarang menjual tebu tersebut dengan harga Rp25.000,00 per
kilogram. Berapakah keuntungan Bank Mandiri atas kerja sama dengan
nasabah Revan?
Jawab:
Penghasilan bank adalah 10 ton x Rp25.000,00 = Rp250.000.000,00.
Bank Syariah Mandiri Semarang akan memperoleh keuntungan sebagai
berikut:
Hasil penjualan tebu 10 ton x Rp25.000,00 sebesar Rp250.000.000,00
Modal yang diberikan kepada Revan sebesar Rp200.000.000,00—
Keuntungan Bank Syariah Mandiri Semarang Rp 50.000.000,00
b. Bai' Al-Istishna'
Bai' Al-istishna' merupakan bentuk khusus dari akad Bai'as-
salam. Ketentuan dalam Bai' Al-Istishna' mengikuti ketentuan
dan aturan Bai'as-salam. Bai' Al-Istishna' adalah kontrak
penjualan antara pembeli dan produsen (pembuat barang).
Kedua belah pihak harus saling sepakat terlebih dahulu
tentang harga dan sistem pembayaran. Kesepakatan harga
dapat dilakukan dengan tawar-menawar dan slstem
pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran
per bulan atau di belakang.
Contoh Studi Kasus 6
PT Scorpion yang bergerak dalam bidang pembuatan dan
penjualan sepatu memperoleh order untuk membuat sepatu
anak sekolah SMP senilai Rp216.000,000,00 dan mengajukan
permodalan kepada Bank Syariah Mandiri Semarang. Harga
per pasang sepatu yang diajukan adalah Rp200.000,00 dan
pembayarannya diangsur selama tiga bulan. Harga per pasang
sepatu di pasaran sekitar Rp175.000,00. Dalam hal ini, Bank
Syariah Mandiri Semarang tidak mengetahui berapa biaya
pokok produksi. PT Scorpion hanya memberikan keuntungan
Rp40.000,00 per pasang sepatu atau keuntungan keseluruhan
adalah Rp43.200.000,00 yang diperoleh dari hitungan:
Rp216.000.000,00 x Rp40.000,00 = Rp43.200.000,00
Rp200.000,00
c. Al-Ijarah (Leasing)
Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa
melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam praktiknya, kegiatan ini
dilakukan oleh perusahaan leasing, baik untuk kegiatan operating
lease maupun financial lease.
d. Al-Wakalah (Amanat)
Al-Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau pendelegasian
atau pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat
ini harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si
pemberi mandat.
e. Al-Kafalah
Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan penanggung kepada
pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung
jawab dad satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan
dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan
seseorang.
f. Al-Hawalah
Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang
berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau
dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak
kepada lain pihak. Dalam dunia keuangan atau perbankan
dikenal dengan kegiatan anjak piutang atau factoring.
g. Ar-Rahn
Ar-Rahn merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik
si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau
gadai.
D. KEGIATAN JASA BANK
LAINNYA
Jasa bank lainnya berupa kegiatan penunjang untuk
mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana. Contoh:
1. Kiriman uang (transfer)
2. Kliring (clearing)
3. Inkaso (collection)
4. Safe Deposit Box (SDB)
5. Kartu Kredit
6. Bank Notes
7. Travellers Cheque
8. Letter of Credit (L/C)
9. Bank Garansi dan Referensi Bank
10. Memberikan jasa-jasa di Pasar Modal
11. Menerima setoran-setoran: pembayaran listrik, telepon,
air, pajak, dll
12. Melakukan pembayaran: gaji, pensiun, bonus, dividen, dll

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a KEGIATAN BANK

sumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxsumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxEkaPratama44
 
materi perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanmateri perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanssuser2f08aa
 
Pengertian bank
Pengertian bankPengertian bank
Pengertian bankerin130893
 
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPRPENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPRPT. BPR NBP 31
 
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1Judianto Nugroho
 
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxperbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxMukhlisMukhlis25
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMartunisSyarra
 
Pkh perdagangan(bab 2)
Pkh perdagangan(bab 2)Pkh perdagangan(bab 2)
Pkh perdagangan(bab 2)Nazie War
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Menejemen perbankan
Menejemen perbankanMenejemen perbankan
Menejemen perbankanseptia ana
 

Semelhante a KEGIATAN BANK (20)

AKTIFITAS PERBANKAN
AKTIFITAS PERBANKANAKTIFITAS PERBANKAN
AKTIFITAS PERBANKAN
 
sumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxsumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptx
 
materi perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanmateri perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankan
 
Pengertian bank
Pengertian bankPengertian bank
Pengertian bank
 
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPRPENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
 
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank #1
 
Bank
BankBank
Bank
 
Kredit perbankan
Kredit perbankanKredit perbankan
Kredit perbankan
 
Slk ch7 manajemen bank umum
Slk ch7 manajemen bank umumSlk ch7 manajemen bank umum
Slk ch7 manajemen bank umum
 
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga KeuanganBank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan
 
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxperbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
 
DDD
DDDDDD
DDD
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docx
 
Ips chas management
Ips chas managementIps chas management
Ips chas management
 
Pkh perdagangan(bab 2)
Pkh perdagangan(bab 2)Pkh perdagangan(bab 2)
Pkh perdagangan(bab 2)
 
Bank dan kebijakan Moneter
Bank dan kebijakan MoneterBank dan kebijakan Moneter
Bank dan kebijakan Moneter
 
Bank dan LKBB
Bank dan LKBB Bank dan LKBB
Bank dan LKBB
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Bank
BankBank
Bank
 
Menejemen perbankan
Menejemen perbankanMenejemen perbankan
Menejemen perbankan
 

Último

SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxPutraAgung19
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxPPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxsailimuna9
 

Último (13)

SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxPPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
 

KEGIATAN BANK

  • 2. Target Belajar: Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan kegiatan usaha bank umum dalam menghimpun dana. 2. Menjelaskan kegiatan usaha bank umum dalam menyalurkan dana. 3. Menjelaskan simpanan (Al- Wadi`ah). 4. Menjelaskan pembiayaan dengan bagi hasil. 5. Menjelaskan Bailal- murabahah. 6. Menjelaskan jenis dan bentuk hukum Bank Perkreditan Rakyat. 7. Menjelaskan fungsi Bank 10. Menjelaskan manajemen pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat. 11. Mengidentifikasi jasa pengiriman uang (transfer). 12. Mengidentifikasi jasa kliring (clearing). 13. Mengidentifikasi jasa inkaso (collection). 14. Mengidentifikasi jasa kotak pengaman simpanan (safe deposit box). 15. Mengidentifikasi jasa kartu kredit (credit card). 16. Mengidentifikasi jasa penukaran valuta acing (bank notes).
  • 4. Kegiatan usaha bank umum meliputi kegiatan menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending). Berikut ini uraian masing-masing kegiatan yang dimaksud.
  • 5. 1. Menghimpun Dana (Funding) Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan bank umum untuk mernbeli dana dari masyarakat. Keglatan Ini dikenal juga dengan nama funding. Keglatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan seringkali disebut rekening atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito,
  • 6. a. Simpanan giro (demand deposit) Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek dan bilyet giro. Setiap pemegang rekening akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama Jasa giro, Besarnya jasa giro bergantung pada bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun untuk perusahaannya. Bagi bank, jasa giro merupakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.
  • 7. b. Simpanan tabungan (saving deposit) Simpanan tabungan merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu ATM. Pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya, Seperti halnya rekering giro, besarnya bunga tabungan bergantung pada bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
  • 8. c. Simpanan deposito (time deposit) Simpanan depositio merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo), Penarikannya pun dilakukan sesuai dengan Jangka waktu tersebut. Namun, saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat, jenis deposito pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah, Dalam praktiknya, jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call.
  • 9. 2. Menyalurkan Dana (Lending) Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, bergantung pada kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan.
  • 10. Sebelum kredit dikucurkan, bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya bergantung pada bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat memengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank diperoleh dari selisih antara bunga kredit dan bunga simpanan. Jenis kredit yang ditawarkan bank meliputi kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif, kredit konsumtif, dan kredit profesi.
  • 11. a. Kredit investasi Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Kredit jenis ini biasanya memiliki jangka waktu yang relatif panjang, yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik, seperti mesin-mesin.
  • 12. b. Kredit modal kerja Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Kredit jenis ini biasanya berjangka waktu pendek, yaitu tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah kredit untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan modal kerja lainnya. c. Kredit perdagangan Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh kredit jenis ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para supplier atau agen. d. Kredit produktif Kredit produktif merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Hal ini berarti kredit produktif diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai. e. Kredit konsumtif Kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi, misalnya keperluan konsumsi, balk pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan dan kredit kendaraan bermotor yang semuanya untuk dipakai sendiri. f. Kredit profesi Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional, seperti dosen, dokter, atau pengacara.
  • 14. 1. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Memberi pelayanan perbankan kepada masyarakat yang sulit atau tidak memiliki akses ke bank umum. b. Membantu pemerintah untuk mendidik masyarakat agar pembangunan di sektor pedesaan dapat dipercepat. c. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat pedesaan. d. Mendidik dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan lembaga keuangan formal sehingga terhindar dari jeratan rentenir.
  • 15. 2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat Kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat dapat dikelompokkan menjadi kegiatan usaha yang diperkenankan dilakukan oleh Bank perkreditan Rakyat dan kegiatan usaha yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat. a. Kegiatan usaha yang diperkenankan dilakukan Bank Perkreditan Rakyat Adapun kegiatan-kegiatan usaha yang diperkenankan dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut: 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman/kredit. 3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah. 4) Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan dalam bentuk lain.
  • 16. b. Kegiatan usaha yang tidak diperkenankan dilakukan Bank Perkreditan Rakyat Menurut Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992, kegiatan atau usaha yang dilarang bagi Bank Perkreditan Rakyat, antara lain: 1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. 2) Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing. 3) Melakukan usaha perasuransian. 4) Melakukan penyertaan modal. 5) Melakukan usaha lain di luar kegiatan yang ditetapkan di atas.
  • 17. 3. Tujuan Bank Perkreditan Rakyat Pendirian Bank Perkreditan Rakyat memiliki beberapa tujuan. Tujuan-tujuan itu adalah sebagai berikut: a. Mengarah pada usaha untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan bagi masyarakat pedesaan. b. Menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan sehingga para petani, nelayan, dan para pedagang kecil di desa dapat terhindar dari lintah darat, pengijon, dan pelepas uang. c. Melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit yang mudah dan sesederhana mungkin sebab yang dilayani adalah orang-orang yang pendidikannya relatif rendah. d. Ikut serta memobilisasi modal untuk keperluan pembangunan dan turut membantu rakyat dalam berhemat dan menabung dengan menyediakan tempat yang dekat, aman, dan mudah untuk menyimpan uang bagi penabung kecil.
  • 19. Kegiatan usaha bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Dalam rangka melayani masyarakat, terutama masyarakat muslim, bank syariah menyediakan berbagai macam produk perbankan. Jenis-jenis produk bank syariah yang ditawarkan antara lain simpanan (AI-Wadi'ah), pembiayaan dengan bagi hasil, dan Bai'al-Murabahah.
  • 20. 1. Simpanan (Al-Wadi'ah) Prinsip AI-Wadi'ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya. Penerima simpanan disebut yad al-amanah yang artinya tangan amanah. Penyimpan tidak bertanggung jawab atas segala kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada titipan selama hal
  • 21. itu bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan. Dewasa ini, agar uang yang dititipkan tidak menganggur begitu saja, si penyimpan uang titipan tersebut menggunakannya untuk kegiatan perekonomian. Penggunaan uang titipan itu harus terlebih dahulu meminta izin kepada si pemilik uang dan dengan catatan si pengguna uang menjamin akan mengembalikan uang tersebut secara utuh. Prinsip tangan amanah (yad al-amanah) menjadi tangan pengguna (yad adh-dhamanah), Mengacu pada prinsip yad adh-dhamanah, bank sebagai penerima dana dapat memanfaatkan dana titipan seperti simpanan giro dan tabungan, serta deposito berjangka bagi kepentingan masyarakat dan kepentingan negara. Pemberian jasa berupa bonus biasanya dalam bentuk bagi hasil antara bank dan nasabah. Bonus biasanya diberikan kepada yang memiliki dana rata-rata minimal yang telah ditetapkan. Dalam praktiknya, nisbah antara bank dan deposan biasanya bonus untuk giro wadi'ah sebesar 30%, nisbah 40%:60% untuk simpanan tabungan, dan nisbah 45%:55% untuk simpanan deposito.
  • 22. Contoh Studi Kasus 1 Yolanda memiliki rekening giro wadi'ah di Bank Muamalat Semarang dengan saldo rata-rata pada Mei 2017 adalah Rp10.000.000,00. Bonus yang diberikan Bank Muamalat Semarang kepada nasabah adalah 30% dengan saldo rata-rata minimal Rp5.000.000,00. Diasumsikan total dana giro wadi'ah di Bank Muamalat Semarang adalah Rp5.000.000.000,00. Pendapatan Bank Muamalat Semarang dari penggunaan giro wadi'ah adalah Rp200.000.000,00. Berdasarkan data di atas, Anda diminta menjelaskan bonus yang diterima oleh Yolanda pada akhir Mei 2017. Jawab: Bonus yang diterima Ananda = Rp10.000.000,00 Rp5.000.000.000,00 × Rp200.000.000,00 × 30% = Rp120.000,00 (sebelum dipotong pajak)
  • 23. 2. Pembiayaan dengan Bagi Hasil Dalam bank konvensional, penyaluran dananya dikenal dengan istilah pinjaman. Sementara itu, dalam bank syariah, penyaluran dananya dikenal dengan istilah pembiayaan. Dalam bank konvensional, keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, sedangkan dalam bank syariah diterapkan sistem bagi hasil. Dalam bank syariah, prinsip bagi hasil yang diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu:
  • 24. a. Al-Musyarakah Al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Al-Musyarakah dalam praktik perbankan diaplikasikan dalam hal pembiayaan proyek. Nasabah yang dibiayai bank sama-sama menyediakan dana untuk melaksanakan proyek tersebut. Keuntungan dari proyek dibagi sesuai dengan kesepakatan bank setelah terlebih dahulu mengembalikan dana yang dipakai nasabah. Al- Musyarakah dapat pula dilakukan untuk kegiatan investasi seperti pada lembaga keuangan modal venture.
  • 25. Contoh Studi Kasus 2 Aryanto membuka usaha. Modal yang dibutuhkan sebesar Rp400.000.000,00, sedangkan modal yang dimilikinya hanya Rp200.000.000,00. Untuk menutupi kekurangan dana tersebut, Aryanto meminta bantuan Bank Syariah Semarang dan disetujui. Dengan demikian, modal untuk usaha atau proyek sebesar Rp400.000.000,00 dipenuhi oleh Aryanto 50% dan Bank Syariah Semarang 50%. Pembagian hasil usaha dengan perbandingan 50%:50%. Jika pada akhirnya proyek tersebut memberikan keuntungan sebesar Rp80.000.000,00, berapakah bagian laba yang diterima oleh Aryanto dan Bank Muamalat? Jawab: Pembagian hasil keuntungan adalah 50:50, artinya 50% untuk Bank Syariah Semarang (Rp40.000.000,00), 50% untuk Aryanto (Rp40.000.000,00). Catatan: pada akhir suatu usaha, Aryanto tetap akan mengembalikan uang sebesar Rp200.000.000,00 ditambah Rp40.000.000,00 untuk keuntungan Bank Syariah Semarang dari bagi hasil.
  • 26. b. Al-Mudharabah Al-Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila mengalami kerugian, hal itu akan ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola, si pengelolalah yang bertanggung jawab. Dalam praktiknya, mudharabah terbagi dalam dua jenis, yaitu mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah, Mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama antara pihak pertama dan pihak lain yang cakupannya lebih luas, tidak dibatasi waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis. Mudharabah muqayyadah dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis.
  • 27. Dalam dunia perbankan, Al-mudharabah biasanya diaplikasikan pada produk pembiayaan modal kerja. Dana untuk kegiatan mudharabah diambil dari simpanan tabungan haji atau tabungan kurban. Dana juga dapat diambil dari deposito biasa dan deposito spesial yang dititipkan nasabah untuk usaha tertentu.
  • 28. Contoh Studi Kasus 3 Novita melakukan usaha dengan modal Rp500.000.000,00. Diperkirakan dari usaha tersebut akan diperoleh pendapatan Rp25.000.000,00 per bulan. Modal tersebut disediakan seluruhnya oleh Bank Niaga Syariah Semarang. Dari keuntungan ini disisihkan dulu untuk mengembalikan modal, sebesar Rp10.000.000,00. Selebihnya dibagikan antara Bank Niaga Syariah Semarang dan nasabah sesuai dengan kesepakatan bersama, yaitu 60%:40%. Berapakah bagian laba untuk Bank Niaga Syariah dan Novita? Jawab: Bagian laba masing masing adalah: Laba yang diperoleh Rp25.000.000,00 — anggaran pengembalian = Laba yang dibagikan. Rp25.000.000 — Rp10.000.000,00 = Rp15.000.000,00. Bank Niaga Syariah menerima 60% x 15.000.000,00 = Rp9.000.000,00. Novita menerima 40% x Rp15.000.000,00 = Rp6.000.000,00.
  • 29. c. Al-Muzara'ah Al-Muzara'ah merupakan kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap. Pemilik lahan menyediakan lahan kepada penggarap untuk ditanami produk pertanian dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen. Dalam hal ini, pemilik lahan menyediakan lahan, benih, dan pupuk, sementara penggarap menyediakan keahlian, tenaga, dan waktu. Keuntungan diperoleh dari hasil panen dengan imbalan yang telah disepakati.
  • 30. d. Al-Musaqah Al-Musaqah merupakan bagian dan al-muzara'ah, yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan dengan menggunakan dana dan peralatan mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh dari persentase hasil panen pertanian. Jadi, konteksnya tetap kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap.
  • 31. 3. Bai'al-Murabahah Bai'al-Murabahah merupakan kegiatan jual bell pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Penjual harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkannya. Dalam istilah perbankan syariah, murabahah diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dan nasabah di mana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank pada waktu yang ditetapkan. Dalam dunia perbankan, kegiatan Bai'al-Murabahah terdapat pada pembiayaan produk barang-barang investasi, balk dalam negeri maupun luar negeri, seperti letter of credit atau lebih dikenal dengan nama L/C.
  • 32. Contoh Studi Kasus 4 Hartini memerlukan sebuah mobil senilai Rp300.000.000,00. Bank Syariah Mandiri Semarang membiayai pembelian mobil tersebut, dengan mengharapkan suatu keuntungan sebesar Rp60,000.000,00 selama 5 tahun. Martini menyetujui kesepakatan tersebut. Berapakah jumlah angsuran setiap bulan, jika mobil tersebut diangsur selama 5 tahun? Jawab: Harga sebuah mobil Rp300.000.000,00. Bank menghendaki keuntungan Rp60.000.000,00. Maka, harga yang ditetapkan untuk sebuah Hartini adalah Rp360.000.000,00. Hartini mengangsur selama 60 bulan. Rp360.000.000,00 : 60 bulan = Rp6.000.000,00. Jadi, Martini mengangsur Rp6.000.000,00 kepada Bank Syariah Mandiri Semarang setiap bulan selama 60 bulan.
  • 33. a. Bai'as-Salam Bai'as-Salam artinya pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sementara pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut adalah harus diketahui terlebih dahulu jenis, kualitas, dan jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang.
  • 34. Contoh Studi Kasus 5 Revan seorang petani tebu hendak menanam tebu dan membutuhkan dana sebesar Rp200.000.000,00 untuk lahan satu hektar. Bank Syariah Mandiri Semarang menyetujui dan melakukan akad di mana Syariah Mandiri Semarang akan membeli hasil tebu tersebut sebanyak 10 ton dengan harga Rp200.000.000,00. Pada saat jatuh tempo, petani harus menyerahkan tebu sebanyak 10 ton. Selanjutnya, Bank Syariah Mandiri Semarang menjual tebu tersebut dengan harga Rp25.000,00 per kilogram. Berapakah keuntungan Bank Mandiri atas kerja sama dengan nasabah Revan? Jawab: Penghasilan bank adalah 10 ton x Rp25.000,00 = Rp250.000.000,00. Bank Syariah Mandiri Semarang akan memperoleh keuntungan sebagai berikut: Hasil penjualan tebu 10 ton x Rp25.000,00 sebesar Rp250.000.000,00 Modal yang diberikan kepada Revan sebesar Rp200.000.000,00— Keuntungan Bank Syariah Mandiri Semarang Rp 50.000.000,00
  • 35. b. Bai' Al-Istishna' Bai' Al-istishna' merupakan bentuk khusus dari akad Bai'as- salam. Ketentuan dalam Bai' Al-Istishna' mengikuti ketentuan dan aturan Bai'as-salam. Bai' Al-Istishna' adalah kontrak penjualan antara pembeli dan produsen (pembuat barang). Kedua belah pihak harus saling sepakat terlebih dahulu tentang harga dan sistem pembayaran. Kesepakatan harga dapat dilakukan dengan tawar-menawar dan slstem pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran per bulan atau di belakang.
  • 36. Contoh Studi Kasus 6 PT Scorpion yang bergerak dalam bidang pembuatan dan penjualan sepatu memperoleh order untuk membuat sepatu anak sekolah SMP senilai Rp216.000,000,00 dan mengajukan permodalan kepada Bank Syariah Mandiri Semarang. Harga per pasang sepatu yang diajukan adalah Rp200.000,00 dan pembayarannya diangsur selama tiga bulan. Harga per pasang sepatu di pasaran sekitar Rp175.000,00. Dalam hal ini, Bank Syariah Mandiri Semarang tidak mengetahui berapa biaya pokok produksi. PT Scorpion hanya memberikan keuntungan Rp40.000,00 per pasang sepatu atau keuntungan keseluruhan adalah Rp43.200.000,00 yang diperoleh dari hitungan: Rp216.000.000,00 x Rp40.000,00 = Rp43.200.000,00 Rp200.000,00
  • 37. c. Al-Ijarah (Leasing) Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam praktiknya, kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan leasing, baik untuk kegiatan operating lease maupun financial lease. d. Al-Wakalah (Amanat) Al-Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat. e. Al-Kafalah Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab dad satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang.
  • 38. f. Al-Hawalah Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak kepada lain pihak. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjak piutang atau factoring. g. Ar-Rahn Ar-Rahn merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.
  • 39. D. KEGIATAN JASA BANK LAINNYA
  • 40. Jasa bank lainnya berupa kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Contoh: 1. Kiriman uang (transfer) 2. Kliring (clearing) 3. Inkaso (collection) 4. Safe Deposit Box (SDB) 5. Kartu Kredit 6. Bank Notes 7. Travellers Cheque 8. Letter of Credit (L/C) 9. Bank Garansi dan Referensi Bank 10. Memberikan jasa-jasa di Pasar Modal 11. Menerima setoran-setoran: pembayaran listrik, telepon, air, pajak, dll 12. Melakukan pembayaran: gaji, pensiun, bonus, dividen, dll