SURVIVAL
Survival berasal dari kata Survive yang berarti
suatu perjuangan yang dilakukan makhluk hidup
atau manusia untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam suatu keadaan yang
sulit atau darurat. Orang yang melakukan survival
disebut survivor.
”SURVIVAL”
S : Size up the situation (Sadar akan situasi yang dihadapi)
U : Undue haste make taste (Gunakan semua pikiran sehat kamu,
jangan tergesa-gesa)
R : Remember where you are (Ingat dimana kamu berada)
V : Vaquish fear and panic (Kuasai dirimu dari rasa takut dan
panic)
I : Improvise (Improvisasi sesuatu yang ada di sekitar kita)
V : Value living (Hargailah hidup)
A : Act like the natives (Sesuaikan dirimu dengan lingkungan
setempat)
L : Learn Basic Skill (Pelajari dasar-dasar keterampilan)
S : SIZE UP THE SITUATION
(SADAR AKAN SITUASI YANG DIHADAPI)
Mengetahui karakteristik lingkungan dengan cara
merasakan apa yang terjadi di sekitar kita. Setiap medan
mempunyai karakteristik masing-masing. Karakteristik
tersebut meliputi suara, kelerangan, kedalaman, suhu, tinggi
dan lain-lain.
Mengetahui kondisi badan kita. Dalam kondisi survival
sering kita dihadapkan dengan tekanan baik berupa fisik
atau mental. Periksa kondisi badan, jika terjadi luka beri
pertolongan pertama dan pertolongan lanjutan. Sebagai
contoh, pada kondisi iklim apapun harus banyak minum air
untuk mencegah dehidrasi.
Mengetahui kondisi peralatan yang ada. Mengecek
peralatan yang ada saat survival sangat penting, terutama
sisa logistik dan PPPK. Jika kita sudah mengetahui
karakteristik lingkungan, kondisi badan dan kondisi
peralatan yang ada, maka kita siap untuk membuat rencana
survival.
U : UNDUE HASTE MAKE TASTE
(GUNAKAN SEMUA PIKIRAN SEHAT KAMU, JANGAN TERGESA-GESA)
Kita tidak boleh melakukan tindakan tanpa dipikir dan
direncakan terlebih dahulu. Mempertimbangkan semua
aspek mengenai situasi yang ada untuk mengambil
keputusan. Pada waktu survival, jangan tergesa-gesa
karena peralatan bisa tertinggal dan kita bisa
mengalami disoriented, sehingga kita tidak mengetahui
jalan mana yang akan kita tempuh. Menggunakan
pikiran sehat untuk mengevaluasi setiap tindakan dan
situasi yang berubah .
R : REMEMBER WHERE YOU ARE
(INGAT DIMANA KAMU BERADA)
Ingat dimana kamu berada. Pengenalan akan
daerah sekitar akan memberikan rasa kenal yang
berpengaruh terhadap rasa aman. Mengetahui
posisi di peta dan posisi di medan merupakan salah
satu prinsip dasar yang harus diketahui. Lebih
meyakinkan jika ada orang lain untuk mengetahui
posisi kita saat survival. Jika kita sudah tahu di
mana posisi kita, maka kita dapat membuat
rencana kemana kita akan bergerak untuk keluar
dari kondisi yang sulit atau untuk mencari sumber
mata air dan pemukiman penduduk terdekat.
V : VAQUISH FEAR AND PANIC
(KUASAI DIRIMU DARI RASA TAKUT DAN PANIK)
Musuh terbesar dalam kondisi survival adalah rasa
takut dan panik. Jika hal tersebut tidak terkendali,
maka akan menghancurkan kemampuan kita untuk
membuat rencana dan mengambil keputusan yang
tepat. Keyakinan diri dan latihan tentang survival yang
telah kita dapat, membantu kita untuk mengatasi rasa
takut dan panik.
I : IMPROVISE
(IMPROVISASI SESUATU YANG ADA DI SEKITAR KITA)
Pengalaman yang kurang memadai merupakan
musuh dalam situasi survival. Belajar untuk kreatif
merancang alat yang bisa dipakai dalam survival,
karena hal tersebut akan membantu kita dalam
kondisi yang sulit.
V : VALUE LIVING
(HARGAILAH HIDUP)
Jika kita berhadapan dengan situasi survival yang
penuh dengan tekanan, kita harus mempunyai
semangat untuk hidup, karena hal tersebut akan
membantu kita keluar dari kesulitan yang ada. Sikap
putus asa akan menurunkan dan menjatuhkan mental
dan fisik kita untuk terus bertahan hidup.
A : ACT LIKE THE NATIVES
(SESUAIKAN DIRIMU DENGAN LINGKUNGAN SETEMPAT)
Kita harus bertindak menurut lingkungan sekitar dan
menghargai kehidupan lokal yang kita temui. Kita
bisa meniru pola hidup masyarakat lokal dan satwa
yang kita temui. Kita harus tahu apa yang mereka
makan, cara mendapatkan makanan, dan cara
mencari air.
L : LEARN BASIC SKILL
(PELAJARI DASAR-DASAR KETERAMPILAN)
Tanpa keterampilan dan pengetahuan dasar
tentang survival, maka kesempatan kita untuk
bertahan hidup sedikit.
Belajar ketrampilan dan pengetahuan dasar dari
sekarang, jangan menunggu jika kita akan survival.
Kita harus memahami tentang medan yang akan
dituju dan kita harus mempraktekkan keterampilan
dan pengetahuan dasar tersebut di medan yang
akan kita tuju. Sebagai contoh, jika kita akan ke
padang pasir, kita harus mengetahui bagaimana
cara mendapatkan air di padang pasir.
SELAYANG PANDANG
Di alam terbuka, timbulnya kebutuhan survival adalah
karena adanya usaha manusia untuk keluar dari
kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tersebut
antara lain:
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang
dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan
kesehatan)
KONDISI SULIT ATAU DARURAT
Terjebak pada medan yang berat seperti :
Jurang yang dalam
Hutan yang rapat
Tebing yang terjal
Kehabisan makanan dan minuman.
Tersesat di belantara hutan
Kerusakan atau keterbatasan peralatan yang
dimiliki.
SUMBER KEADAAN SULIT ATAU DARURAT
Kurang siapnya fisik dan mental untuk melakukan
suatu pengembaraan.
Pengetahuan yang terbatas untuk melakukan suatu
pengembaraan.
Tidak adanya koordinasi yang baik antara sesama
anggota dalam melaksanakan pengembaraan.
Ketidaksiapan peralatan dan perlengkapan untuk
melakukan suatu pengembaraan.
Perencanaan yang salah atau ketidaksesuaian
rencana yang dijalankan pada suatu pengembaraan.
LANDASAN MENGATASI KEADAAN SULIT
ATAU DARURAT
Kunci penting utama dalam berbagai kondisi survival
adalah sikap mental dari individu
Memiliki ketrampilan survival adalah sangat penting bagi
kita semua, akan tetapi hal tersebut bukan mutlak
diperlukan, karena factor psikologi seseorang akan
keinginan untuk bertahan adalah hal yang sangat
mendasar
Tekanan-tekanan dalam kondisi survival biasanya
berupa: luka-luka, penyakit, kematian, ketidak pastian
(misal; informasi terbatas), lingkungan (cuaca,
topografi), lapar dan haus, kelelahan, dan sebagainya.
Beberapa reaksi psikologis yang dihasilkan dalam
situasi survival adalah adanya rasa ketakutan,
kemarahan dan frustasi, kebosanan dan kelengangan,
rasa bersalah, dan sebagainya.
LANDASAN SIKAP MENTAL
Sikap mental yang lemah dari seorang yang menghadapi situasi sulit atau
darurat tidak akan membawa suatu penyelesaian yang bijaksana, namun akan
membawa ke permasalahan-permasalahan yang lebih sulit untuk diselesaikan.
Untuk menghindari keadaan tersebut, seorang survivor perlu :
Menyadari keadaan sulit/darurat/bahaya yang sedang
dialaminya.
Berusaha untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi
keadaan sulit/darurat/bahaya.
Meyakini bahwa keadaan sulit/darurat/bahaya tersebut akan ada
jalan untuk menyelesaikannya.
Mencoba untuk berpikir jernih dan menggunakan akal sehatnya.
Merencanakan setiap tindakan yang akan dilakukan dan
memutuskan suatu tindakan yang paling rasional yang dapat
dilakukannya.
Berusaha bertindak dengan mengerahkan semua kemampuan
yang dimiliki.
LANDASAN PENGETAHUAN
Sikap mental merupakan salah satu faktor yang
menunjang manusia untuk dapat mengatasi keadaan
sulit/darurat/bahaya. Hal ini semakin kokoh apabila
ditunjang oleh pengetahuan untuk dapat mengatasi
situasi tersebut. Pengetahuan-pengetahuan tersebut
adalah :
Pengetahuan teknik-teknik hidup di alam bebas.
Pengetahuan tentang alam dan lingkungan.
Pengetahuan dan cara untuk mencari
perlindungan dan pertolongan.
LANGKAH SEBELUM BERTINDAK
Keadaan sulit/darurat/bahaya biasanya dapat
mempengaruhi mental seseorang sehingga pola
tindakan yang dilakukan akan menyimpang dari
tindakan yang rasional. Dengan demikian, segala
tindakan dalam keadaan sulit/darurat/bahaya perlu
direncanakan berdasarkan landasan pengetahuan
yang dimiliki sehingga diharapkan tidak melakukan
kesalahan-kesalahan yang dapat memperburuk
keadaan survivor.
CONTOH TINDAKAN TERSESAT DI HUTAN:
Mengobservasi.
Mengingat-ingat rute atau awal perjalanan sebelum
tersesat.
Mengamati keadaan lingkungan sekeliling, baik medan
ataupun potensi alam untuk bersurvival bahkan untuk
meminta pertolongan.
Mengecek perbekalan dan perlengkapan yang ada.
Merencanakan suatu tindakan yang akan
dilakukan, misal:
Diam ditempat dan beristirahat.
Mencari jalan, makanan atau minuman.
Melanjutkan perjalanan.
LANJUTAN
Melakukan percobaan-percobaan, misal : Dari tempatnya dia
berjalan ke suatu arah sambil mengamati keadaan sekitarnya
kemudian kembali lagi ke tempat semula. Begitu pula ke arah
lain, yang menurut dugaannya akan ditemukan jalan atau
keadaan yang lebih baik.
Mengevaluasi atau memperhitungkan untung rugi tindakan
yang akan dilakukan, misal : cadangan makanan yang dibawa
cukup, fisik yang masih menunjang dan adanya jalan yang
diduga kuat menuju perkampungan maka akhir dari
evaluasinya lebih baik memutuskan untuk melakukan
perjalanan.
Melakukan tindakan yang sebelumnya telah dianalisa
keuntungan dan kerugiannya. Analisa tersebut harus
dilakukan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa sehingga
hasilnya diharapkan menjadi suatu kondisi yang lebih baik.
PERENCANAAN
Perencanaan adalah salah satu tindakan yang
harus dilakukan untuk setiap awal kegiatan.
Persiapan antara lain :
Menetapkan Tujuan Kegiatan pengembaraan
Kondisi lokasi yang akan dituju (informasi medan,
kondisi cuaca, kondisi sosial ekonomi dan budaya
masyarakat, sarana dan prasarana di desa/kota
terdekat,
Jumlah Anggota Tim, Kesehatan Masing-Masing
anggota, Pengalaman, dan Pengetahuan Lokasi
Setempat, Ada/Tidaknya Pemandu Lapangan
Sarana danPrasarana Survival
Obat-obatan
CONTOH-CONTOH ALAT-ALAT SURVIVAL
Korek api; Jenis korek api yang waterproof sangat membantu
saat cuaca lembab dan basah. Tapi jenis korek api seperti ini
masih jarang di Indonesia. Tetapi kita bisa membuatnya dengan
cara mencelupkan kepala korek ke dalam lilin cair dan dinginkan.
Lilin; Berguna sekali saat akan membuat api unggun dan untuk
sarana penerangan.
Kaca pembesar
Bisa digunakan sebagai sarana pembuat api.
Jarum jahit dan benang
Beberapa jarum jahit dan salah satunya dengan ukuran yang
besar. Benang dipilih yang cukup kuat.
Mata pancing dan benang kail; beberapa ukuran mata pancing
beserta pemberatnya, dan juga benang kail dengan panjang
secukupnya.
Kompas kecil; merupakan pilihan yang tepat, serta pastikan
bahwasanya alat tersebut masih berfungsi dengan baik.
Gergaji; Praktis dan sangat berguna di saat survival.
Kawat; Kawat dengan panjang secukupnya, yang
berguna sekali saat membuat perangkap atau sebagai
pengikat saat membuat shelter.
Kantong plastik; bisa digunakan sebagai kantong air
dan berbagai keperluan lainnya seperti proses
mendapatkan air dari tumbuhan.
Peniti dalam berbagai ukuran; akan sangat membantu
dalam penggunaan umum lainnya.
Tablet pemutih air (water purification tablet); seperti
tawas untuk menjernihkan air.
Heliograf; kaca heliograf ini sangat berguna untuk
memberikan sinyal untuk meminta pertolongan.
Kotak survival kit (gunakan yang tahan air)
Semakin sering berlatih survival, akan membuat anda
semakin kreatif dalam merancang item-item survival.
KEBUTUHAN AKAN AIR
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme dan
mengganti cairan tubuh yang hilang/terbuang. Air juga
merupakan kebutuhan manusia yang paling vital, oleh
karena itu di dalam bersurvival kita harus mengetahui cara
mendapatkan air.
5 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan dahaga, sifat
lekas marah, dan kelemahan.
10 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan pusing, sakit
kepala, ketidak-mampuan untuk berjalan, dan rasa linu pada
bagian anggota tubuh kita.
15 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan suram/samar,
urination menyakitkan, lidah yang bengkak, ketulian, dan mati
rasa pada kulit.
Lebih dari 15 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan
kematian.
TEKNIK MENGURANGI
BERKURANGNYA CAIRAN DALAM TUBUH
Kurangi kesibukan, perbanyak istirahat dan JANGAN MEROKOK.
Usahakan agar tubuh tetap sejuk dan selalu berlindung, jauhi sinar
matahari yang terik, jika tidak ada perlindungan maka buatlah
perlindungan.
Jangan berbaring di atas permukaan yang panas.
Jangan makan, kalau harus makan, makanlah sedikit mungkin
karena pencernaan meningkatkan penggunaan cairan tubuh
sehingga otomatis akan meningkatkan dehidrasi.
Jangan minum ALKOHOL. Karena alkohol akan mengurangi
cairan di organ yang penting dan merusaknya.
Jangan banyak bicara, bernafaslah melalui hidung bukan mulut.
Minumlah sedikit air pada waktu tertentu masing-masing jam untuk
mencegah pengeringan sampai diketemukannya sumber air.
Minumlah cukup cairan untuk memelihara air seni sedikitnya 0.5
liter selama 24 jam.
CARA MENEMUKAN AIR
Carilah di dasar-dasar lembah dimana air secara
alami mengalir;
Carilah rumpunan tanaman yang hijau dan galilah;
Menggali alur-alur sungai yang kering, bukan tidak
mungkin akan dijumpai air;
Mengumpulkan embun dan air hujan;
Air yang berasal dari organ atau bagian-bagian
tumbuhan, misalnya pada batang bambu, rotan,
dsb.
SARAN
Warna : Air bening/Jernih dan istimewa mengalir
dapat langsung diminum. Jika air sudah berwarna
coklat atau kemerah-merahan air tersebut sudah
mengandung logam berat, air ini tidak dapat
diminum.
Kadar garam : Didalam bersurvival tidak dianjurkan
untuk meminum air yang berkadar garam tinggi,
seperti air laut. Air yang berkadar garam tinggi akan
mengurangi cairan tubuh sehingga akan
menyebabkan dehidrasi.
TEKNIK MENDAPATKAN AIR
PROSES KONDENSASI
Pohon bisa menyalurkan kelembaban 15 cm dari batas
bawah tanah yang mengandung air. Jarak ini terlalu
dalam untuk digali. Untuk itu, biarkan pohon
memompanya untuk kita mendapatkan air, caranya :
Mengikatkan kantung plastik pada cabang pohon yang
berdaun lebat, sehat dan segar (atau bisa juga dengan
menempelkan flysheet yang waterproof di atas
tumbuhan.
Proses penguapan dari daun-daun akan memproduksi
kondensasi di dalam kantung.
Tempatkan mulut kantung plastik ke arah atas dan
bagian sudut bawah diletakkan lebih rendah untuk
mempermudah menampung air.
MENDAPATKAN AIR
DENGAN TEKNIK PENYULINGAN MATAHARI
Matahari meningkatkan suhu udara dan tanah di bawah
plastik. Hal ini akan menyebabkan terproduksinya uap air.
Pengembunan air yang terjadi di bawah permukaan plastik
akan mengalirkan air ketempat penampungan air. Cara ini
sangat efektif pada siang hari yang panas dan malam hari
yang dingin. Caranya :
Gali lobang kira-kira lebar 90 cm dan dalam 45 cm.
Tempatkan penampung air di tengah-tengah.
Tutup lobang dengan plastik rapat-rapat.
Tempatkan batu di tengah-tengah plastik bagan atas agar air
mengalir dan menetes ke bawah (tempat penampungan).
Proses ini setidaknya bisa mengumpulkan 550 ml setiap
MENDAPATKAN AIR
DARI TUMBUH-TUMBUHAN
Bambu; air bisa ditemukan pada rongga batangnya.
Bambu yang mengandung air dapat diketahui dengan
cara menggoyang-goyangkan batangnya.
Pisang; potong batang pisang, lobangi tengahnya dan
tunggulah beberapa menit. Air akan menggenang di
lobang tersebut. Air dari batang pisang ini memang
sedikit berasa, tetapi aman untuk di minum.
Tanaman merambat; Potong bagian bagian bawahnya
dan perhatikan cairan yang keluar. Jika cairan
berwarna putih susu, jangan diminum. Jika bening,
baru dapat diminum. Biarkan cairannya menetes keluar
terlebih dahulu dan perhatikan apakah warnanya
berubah atau tidak. Jika rasanya seperti air biasa,
maka aman untuk diminum. Jika terasa masam atau
terasa getir di ujung lidah, jangan diminum.
PENGOLAHAN AIR
Untuk menjaga kebersihan atau kemurnian air yang akan
diminum atau dimanfaatkan, ada beberapa jenis air yang
perlu diolah terlebih dahulu terutama air permukaan yang
mungkin tercemar cemaranm fisik maupun biologis.
Untuk air yang aromanya kurang enak (bau), bisa disaring
dengan menggunakan abu yang berasal dari pembakaran
kayu atau batok.
Untuk air yang tergenang, misalnya air yang berkumpul pada
kubangan-kubangan, perlu dibubuhi tablet garam yang dapat
membunuh mikroorganismenya.
Untuk air-air yang keruh, bisa disaring dengan pasir atau
dengan mempergunakan syal.
Untuk air laut harus diolah dengan cara kondensasi karena
mempunyai kadar garam yang tinggi.
MAKANAN
Makanan mutlak diperlukan untuk menghasilkan
suatu energi. Tanpa makanan, bukan hanya
kemampuan phisik akan memburuk dengan cepat
menjadi lemah tetapi juga akan mempengaruhi
mental. Makanan menjadi unsur dalam tubuh
untuk proses pembakaran agar menghasilkan
suatu energy.
Terdapat dua sumber dasar makanan yaitu
makanan yang bahannya berasal binatang dan
yang berasal dari tumbuhan. Dalam bidang
keilmuan survival, sumber-sumber makanan yang
berasal dari tumbuhan disebut dengan biology
practice dan yang berasal dari binatang yaitu
zoology practice.
BIOLOGI PRACTICE
Dalam melakukan survival, kita tak perlu susah-susah
mencari makanan karena hampir semua jenis
tumbuhan di hutan-hutan Indonesia dapat dimakan.
Tetapi kita harus mengetahui secara pasti bagian
mana dari jenis tumbuhan tersebut yang dapat
dimakan. Salah dalam memilih akan dapat
menyebabkan gangguan perut mual, diare atau yang
lebih fatal adalah keracunan.
INDIKASI TUMBUHAN TIDAK DAPAT
DIMAKAN/MENGANDUNG RACUN
Getahnya berwarna putih susu, kemerahan,
kehitam-hitaman dan biasanya gatal apabila
tersentuh kulit.
Buah dan daunnya berwarna menyolok dari warna
umumnya.
Pada permukaan batang dan daunnya ditutupi bulu
yang apabila tersentuh kulit akan terasa
gatal/panas/pedih.
Pada beberapa jenis jamur yang mempunyai
anulus pada tangkai tubuh buahnya dan warnanya
menyolok, misalnya ungu, merah, kuning biasanya
sangat beracun.
CIRI-CIRI TUMBUHAN DAPAT DIMAKAN,
Tumbuhan yang biasa dimakan oleh binatang
menyusui seperti monyet.
Bagian-bagian yang dimakan terasa halus bila
diraba.
tidak bergetah apabila dipotong, walaupun
bergetah maka getahnya tidak berubah warna
apabila ditempelkan pada lobam stainnless.
Bagian yang dapat dimakan tidak berwarna
menyolok, seperti merah, ungu
Rasanya tidak asing, seperti pedas, pahit
ZOOLOGI PRACTICE
Seperti telah disebutkan, untuk melakukan survival
dituntut adanya kemampuan yang memadai terhadap
teknik-teknik survival mengetahui secara pasti bagian
mana dari jenis hewan atau tumbuhan tersebut yang
dapat dimakan. Salah dalam memilih akan dapat
menyebabkan gangguan perut mual, diare atau yang
lebih patal adalah keracunan.
CONTOH
Serangga
Serangga merupakan binatang invertebrata yang paling berlimpah di atas bumi.
Serangga menyediakan 65 sampai 80 persen protein. Fakta ini membuat serangga
merupakan bagian penting dalam bersuvival sebagai sumber makanan. Untuk
menjaga keamanan, beberapa serangga yang harus dihindari meliputi semua jenis
yang menyengat atau menggigit, berbulu atau berwarna mencolok pada tubuh
serangga, dan ulat bulu/traktor serta serangga yang mengeluarkan bau tajam. Juga
menghindari laba-laba dan serangga yang membawa penyakit umum seperti lalat,
dan nyamuk.
Cacing ( Annelidea)
adalah suatu sumber makanan yang memiliki kandungan protein sempurna. Jenis
cacing sebagai sumber makanan yang sangat terkenal adalah cacing sondari.
Cacing berukuran besar ini bergerak sangat lamban dan hidup di paku sarang burung
yang menempel pada batang pohon. Setelah dihilangkan isi perutnya, cacing ini
dapat dimakan dengan cara dibakar ataupun di sop dengan campuran tumbuhan
yang kita dapatkan.
Udang Air tawar
Merupakan jenis binatang berkulit keras yang hidup di daerah perairan tawar, memiliki
ukuran tubuh antara 0.25 centimeter - 2.5 centimeter. Biasanya jenis udang air tawar
di dalam perairan membentuk jajaran dengan kelompoknya dan mengapung dipinggi
perairan.
Ikan Ikan
Merupakan sumber protein baik dan berdaging tebal.
Baik di perairan tawar maupun laut luas, jenis ini
sangat berlimpah dibandingkan dengan binatang
mamalia di darat. Untuk jenis ikan air tawar
semuanya tidak beracun, jadi aman untuk di
konsumsi. Sedangkan untuk jenis ikan laut,
beberapa jenis ikan memiliki racun dan tidak aman
untuk dikonsumsi. Adapun jenis-jenis tersebut yang
penting untuk diketahui adalah ikan landak,
triggerfish, ikan duyung, ikan duri, oilfish, merah
snapper, dongkrak, ikan buntel dan baracuda.
Binatang ampibi dan kadal
Jenis kodok mudah ditemukan di sekitar perairan khususnya di
bagian tepi. Ada sedikit jenis kodok beracun. Hindari jenis-jenis
yang memiliki warna mencolok pada punggung. Jangan sampai
salah membedakan antara katak dengan kodok. Secara normal
katak banyak diketemukan (habitatnya) di lingkungan lebih kering.
Beberapa jenis katak umumnya beracun.
Jenis-jenis kadal umumnya dapat dikonsumsi cara mudah
menangkap jenis ini adalah pada malam hari dengan
menggunakan penerangan.
Binatang melata
Binatang melata adalah sumber protein baik dan relatif mudah
untuk ditangkap. Dalam keadaan darurat, dapat di makan mentah.
Burung dan mamalia
Semua jenis burung-burung dan mamalia adalah dapat dimakan,
tetapi ummnya sulit untuk ditangkap dan harus memiliki keahlian
khusus dalam menangkapnya.
BIVAK/SHALTER
Apabila kita mengalami suatu keadaan
sulit/darurat/bahaya dan kemungkinan untuk keluar
dari keadaan tersebut memerlukan waktu yang
lama, maka kita harus membuat suatu tempat
perlindungan. Tempat perlindungan tersebut
dinamakan Bivak/shalter. Fungsi bivak tersebut
adalah untuk melindungi diri dan memelihara
kondisi badan dari faktor-faktor alam dan
lingkungan.
Kondisi fisik survivor akan menurun 80% bagi yang
terluka pada 24 jam pertama, untuk survivor yang
tidak terluka akan berkurang setelah 3 hari
pertama.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MEMBUAT BIVAK
Periksalah lokasi pembangunan shelter dengan teliti.
Jangan mendirikan bivak pada puncak punggungan bukit yang
terbuka
Hindarlah daerah yang ditumbuhi tumbuhan beracun / daerah
belukar tebal / tanah rendah dekat air tergenang / air terjun.
Periksalah bahan-bahan yang dimiliki dan amatilah lingkung-an
sekitar tempat yang direncanakan untuk membuat bivak.
Sesuaikan bivak yang akan dibuat dengan bahan yang dimiliki
atau ditemukan dan lokasi yang dipilih.
Bivak terhindar dari pohon-pohon yang lapuk.
Bivak terhindar dari angin
Jangan membuat bivak di dekat sarang binatang.
Usahakan dekat mata air/sumber air, tetapi tidak terlalu dekat dan
bukan merupakan akses jalan satwa.
Perhatikan arah datangnya angin agar bivak memberikan
perlindungan yang nyaman pada malam hari.
JENIS BIVAK
1. Bivak Alam
Adalah bivak yang memanfaatkan tempat–tempat
yang sudah terbentuk sebelumnya oleh alam.
Misal : pohon (baik yang tumbang maupun yang
utuh), lubang pohon, goa atau lubang, dan
sebagainya.
2. Bivak Buatan
BIVAK BUATAN
Adalah bivak yang sengaja dibuat dari bahan-bahan
yang telah tersedia sebelumnya atau yang kita bawa.
Misal : ponco/jas hujan, plastik, fly sheet, parasut,
dan sebagainya.
BIVAK DARI MATERIAL ALAMI
Adalah bivak yang sengaja dibuat, akan tetapi bahan-
bahan pembentuknya yang telah tersedia di alam
seperti :dedaunan, ranting pohon, dsb.
PRINSIP DASAR PEMBAKARAN
adalah bahan bakar tidak akan mengalami
pembakaran dengan baik tanpa adanya gas (udara).
Pada saat ada panas, terbentuklah gas yang akan
bercampur dengan oksigen di udara membantu
proses pembakaran.
PEMILIHAN LOKASI DAN PERSIAPAN
Hal yang perlu diperhatikan :
Lokasi : tanah lapang dan kondisi cuaca
Ketersediaan : bahan dan alat
Waktu : seberapa banyak waktu digunakan untuk
membuat api
Kegunaan : untuk apa api itu akan digunakan
Keamanan
Mencari tempat kering :
Terlindung dari angin
mudah di jangkau dari tenda
dapat memberikan panas ke tempat yang di inginkan
TEKNIK MEMBUAT API DENGAN BATU ES
1. Cari bongkahan es dengan ukuran sedang, cukup
dipegang dengan dua tangan.
2. Bersihkan kerak yang berada di sekeliling bongkahan
es hingga terlihat mengilap dan berbentuk lonjong
pipih.
3. Cek dengan mangarahkan bongkahan es tersebut ke
sinar Matahari. Jika mampu meneruskan sinar
Matahari ke satu titik fokus, maka besar kemungkinan
menciptakan api.
4. Arahkan sinar Matahari yang terfokus melalui
bongkahan es tersebut pada benda kering, seperti
ranting kering, bubuk kayu atau bahan lainnya yang
mudah terbakar.
5. Tunggulah beberapa saat sampai api menyala.