SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PETUGAS GIZI
PUSKESMAS TANJUNG SATAI
STUNTING
Dampak Stunting
Permasalahan stunting pada usia dini terutama pada periode 1000 HPK, akan berdampak pada kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM).
BAGAIMANA MENGATASI
STUNTING
ATASI STUNTING DENGAN
HARI PERTAMA KEHIDUPAN
Penangan stunting dilakukan melalui
Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif
pada sasaran 1.000 hari pertama kehidupan
seorang anak sampai berusia 6 tahun
(PAUD) Serta pencegahan saat usia remaja
Periode 1.000 HPK meliputi 270 hari
selama kehamilan dan 730 hari
pertama setelah bayi yang dilahirkan.
MENANGANI MASALAH
STUNTING
Intervensi gizi spesifik merupakan kegiatan yang
langsung mengatasi terjadinya stunting seperti
asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit
menular, dan kesehatan lingkungan. Intervensi
spesifik ini umumnya diberikan oleh sektor
kesehatan
IBU HAMIL
1. Memberikan
makanan tambahan
pada ibu hamil
2. Mengatasi
kekurangan zat besi
dan asam folat
3. Mengatasi
kekurangan iodium
4. Menanggulangi
kecacingan pada
ibu hamil
5. Melindungi ibu hamil
dari malaria
Sasaran Intervensi
Spesifik, berfokus
pada:
a. Ibu Hamil
b. Ibu Menyusui dan
anak anak hingga
usia 6 bulan
c. Ibu menyusui dan
anak usia 6-2 th
IBU MENYUSUI
dan ANAK < 6Bln
1.Mendorong inisiasi
menyusui dini
2.Mendorong ASI
eksklusif
3.Melahirkan di
faskes
4.Tablet tambah
darah
5.Imunisasi dasar
hingga 6 bln
(BCG,Polio, DPT,
hepatitis B,
Haemophilus
Influenza tipe B
IBU MENYUSUI
dan ANAK 6 Bln s/d 2Th
1.Mendorong pemberian ASI
hingga usia 23 bulan
disampingi oleh pemberian
MP ASI
2.Menyediakan obat cacing
3.Menyediakan suplementasi
zink
4.Melakukan fortifikasi zat
besi ke dalam makanan
5.Memberika perlindungan
terhadap malaria
6.Memberi imunisasi lengkap
7.Melakukan pencegahan dan
pengobatan diare
Intervensi gizi sensitif mencakup:
(a) Peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi;
(b) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan;
(c) Peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan
anak; serta
(d) Peningkatan akses pangan bergizi.
Intervensi gizi sensitif umumnya dilaksanakan di luar Kementerian Kesehatan.
Sasaran intervensi gizi sensitif adalah keluarga dan masyarakat dan dilakukan
melalui berbagai program dan kegiatan
KONVERGENSI
didefinisikan sebagai sebuah
pendekatan intervensi yang
dilakukan secara terkoordinir,
terpadu, dan bersama-sama
pada target sasaran wilayah
geografis dan rumah tangga
prioritas untuk mencegah
stunting.
Penyelenggaraan intervensi
secara konvergen dilakukan
dengan menggabungkan atau
mengintegrasikan berbagai
sumber daya untuk mencapai
tujuan bersama.
Upaya konvergensi akan terwujud apabila:
1. Program/kegiatan Nasional, daerah, dan desa
sebagai penyedia layanan intervensi gizi spesifik
dan gizi sensitif dilaksanakan secara terpadu
dan terintegrasi sesuai kewenangan.
2. Layanan dari setiap intervensi gizi spesifik dan
gizi sensitif tersedia dan dapat diakses bagi
kelompok masyarakat yang membutuhkan,
terutama rumah tangga 1.000 HPK (ibu hamil,
ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan).
3. Kelompok sasaran prioritas menggunakan dan
mendapatkan manfaat dari layanan tersebut.
BAGAIMANA CARA MENANGANI ANAK YANG SUDAH
STUNTING
1. Salah satu penanganan pertama yang bisa dilakukan untuk anak dengan tinggi badan di bawah normal yang didiagnosis stunting,
yaitu dengan memberikannya pola asuh yang tepat
Dalam hal ini meliputi inisiasi menyusu dini (IMD), Pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan, serta Pemberian ASI bersama
dengan MP-ASI sampai anak berusia 2 tahun
World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan
agar bayi usia 6-23 bulan untuk mendapatkan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang optimal.
Ketentuan pemberian makanan tersebut sebaiknya mengandung minimal 4 atau lebih dari 7 jenis makanan,
meliputi serealia atau umbi-umbian, kacang-kacangan, produk olahan susu, telur atau sumber protein lain,
dan asupan kaya vitamin A atau lainnya
Anak stunting harus diatur pola makan yang seimbang untuk mengejar
ketertinggalannya selama dalam kandungan. Gizi seimbang adalah memenuhi
50% karbohidrat, 10% protein, dan maksimal 40% lemak. hitungan ini berlaku
untuk anak usia di bawah 2 tahun. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun lemak
maksimal 30%.
Di sisi lain, perhatikan juga batas ketentuan minimum meal frequency (MMF),
untuk bayi usia 6-23 bulan yang diberi dan tidak diberi ASI, dan sudah mendapat
MP-ASI.
Untuk bayi yang diberi ASI
 Umur 6 – 8 bulan: 2 kali per hari atau lebih
 Umur 9 – 23 bulan: 3 kali per hari atau lebih
Sementara itu untuk bayi yang tidak diberi ASI usia 6 – 23 bulan yaitu 4 kali per
hari atau lebih.
Bukan itu saja, ketersediaan pangan di masing-masing keluarga turut berperan
dalam mengatasi stunting. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan meningkatkan
kualitas makanan harian yang dikonsumsi.
ALUR PENANGANAN ANAK STUNTING
PENDATAAN
 Petugas/Kader
 Posyandu/Kunjungan Rumah
 Fasilitas Alat Standar
• Dacing/Timbangan Bayi
• Alat Ukur Panjang Badan/Tinggi Badan
• Pita LILA
• Pita Lingkar Kepala
PENILAIAN STATUS GIZI
o Petuas Kesehatan
o Referensi Standar WHO
o Pencatatan/Pemetaan Stunting
o Kunjungan Rumah Petugas/Kader
o Pelaporan
SOSIALISASI
 Ibu Bayi Balita Stunting
 Petugas Kesehatan
 Kepala Desa
 Pendamping Desa
 PKK
 Lintas Sektor
PENANGANAN
 Pemeriksaan Kesehatan
 Pemberian PMT
 Obat-obatan Medis dan Obat Gizi
 Pengaturan Pola Makan dan Pola Asuh
 Penyuluhan dan konseling Kesehatan
 Evaluasi
 Minimal 1 bulan sekali
CONTOH ALAT-ALAT ANTROPOMETRI STANDAR
Dacing
Timbangan Bayi
Alat Ukur Panjang Badan
Bayi (0-2 Tahun)
Alat Ukur Tinggi Badan
Anak (2-5 Tahun)
Pita LILA Bayi Balita
Pita Lingkar Kepala
PPT SUNTING (1).pptx

More Related Content

What's hot

Perilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & SehatPerilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
kristiawati
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
EarlyOktaPratama
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
ssuserc3081c
 

What's hot (20)

Soal ujian komprehensif
Soal ujian komprehensif Soal ujian komprehensif
Soal ujian komprehensif
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
RPK promkes.docx
RPK promkes.docxRPK promkes.docx
RPK promkes.docx
 
PEMBERDAYAAN DAN POS UKK.ppt
PEMBERDAYAAN DAN POS UKK.pptPEMBERDAYAAN DAN POS UKK.ppt
PEMBERDAYAAN DAN POS UKK.ppt
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & SehatPerilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
 
aksibergizi.pptx
aksibergizi.pptxaksibergizi.pptx
aksibergizi.pptx
 
380313024-Evaluasi-Program-Promkes.pptx
380313024-Evaluasi-Program-Promkes.pptx380313024-Evaluasi-Program-Promkes.pptx
380313024-Evaluasi-Program-Promkes.pptx
 
Poskestren
PoskestrenPoskestren
Poskestren
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
 
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.pptPenjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 
Fishbone
FishboneFishbone
Fishbone
 
Stunting bayi neww
Stunting bayi newwStunting bayi neww
Stunting bayi neww
 
3. kak penyuluhan
3. kak penyuluhan3. kak penyuluhan
3. kak penyuluhan
 
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
 
Capaian kinerja ukm TW 4.pptx
Capaian kinerja ukm TW 4.pptxCapaian kinerja ukm TW 4.pptx
Capaian kinerja ukm TW 4.pptx
 

Similar to PPT SUNTING (1).pptx

PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
MiraMarianaUlfah1
 

Similar to PPT SUNTING (1).pptx (20)

PENYULUHAN_STUNTING.pptx
PENYULUHAN_STUNTING.pptxPENYULUHAN_STUNTING.pptx
PENYULUHAN_STUNTING.pptx
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
 
MATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptxMATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptx
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
STUNTING ARYA COMPLETE.pptx
STUNTING ARYA COMPLETE.pptxSTUNTING ARYA COMPLETE.pptx
STUNTING ARYA COMPLETE.pptx
 
CEGAH STUNTING PENTING.pptx
CEGAH STUNTING PENTING.pptxCEGAH STUNTING PENTING.pptx
CEGAH STUNTING PENTING.pptx
 
INOVASI KELANTING HALU.pptx
INOVASI KELANTING HALU.pptxINOVASI KELANTING HALU.pptx
INOVASI KELANTING HALU.pptx
 
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.pptPERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
PERAN KADER SURVEILANS GIZI.ppt
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
 
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptxMencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
 
1000 HPK 01.ppt
1000 HPK 01.ppt1000 HPK 01.ppt
1000 HPK 01.ppt
 
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptxMATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
MATERI STUNTING MAGEPANDA 2022 singkat.pptx
 
STUNTING.pptx
STUNTING.pptxSTUNTING.pptx
STUNTING.pptx
 
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptxPENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI DAN BALITA.pptx
 
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
 
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdfpaparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
 
Stunting.pptx
Stunting.pptxStunting.pptx
Stunting.pptx
 
GIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.pptGIZI 1000 HPK.ppt
GIZI 1000 HPK.ppt
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 

PPT SUNTING (1).pptx

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Dampak Stunting Permasalahan stunting pada usia dini terutama pada periode 1000 HPK, akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
  • 6. BAGAIMANA MENGATASI STUNTING ATASI STUNTING DENGAN HARI PERTAMA KEHIDUPAN
  • 7.
  • 8. Penangan stunting dilakukan melalui Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif pada sasaran 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak sampai berusia 6 tahun (PAUD) Serta pencegahan saat usia remaja Periode 1.000 HPK meliputi 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pertama setelah bayi yang dilahirkan. MENANGANI MASALAH STUNTING
  • 9. Intervensi gizi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan. Intervensi spesifik ini umumnya diberikan oleh sektor kesehatan
  • 10. IBU HAMIL 1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil 2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat 3. Mengatasi kekurangan iodium 4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil 5. Melindungi ibu hamil dari malaria Sasaran Intervensi Spesifik, berfokus pada: a. Ibu Hamil b. Ibu Menyusui dan anak anak hingga usia 6 bulan c. Ibu menyusui dan anak usia 6-2 th IBU MENYUSUI dan ANAK < 6Bln 1.Mendorong inisiasi menyusui dini 2.Mendorong ASI eksklusif 3.Melahirkan di faskes 4.Tablet tambah darah 5.Imunisasi dasar hingga 6 bln (BCG,Polio, DPT, hepatitis B, Haemophilus Influenza tipe B IBU MENYUSUI dan ANAK 6 Bln s/d 2Th 1.Mendorong pemberian ASI hingga usia 23 bulan disampingi oleh pemberian MP ASI 2.Menyediakan obat cacing 3.Menyediakan suplementasi zink 4.Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan 5.Memberika perlindungan terhadap malaria 6.Memberi imunisasi lengkap 7.Melakukan pencegahan dan pengobatan diare
  • 11. Intervensi gizi sensitif mencakup: (a) Peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi; (b) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan; (c) Peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan anak; serta (d) Peningkatan akses pangan bergizi. Intervensi gizi sensitif umumnya dilaksanakan di luar Kementerian Kesehatan. Sasaran intervensi gizi sensitif adalah keluarga dan masyarakat dan dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan
  • 12.
  • 13. KONVERGENSI didefinisikan sebagai sebuah pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama pada target sasaran wilayah geografis dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting. Penyelenggaraan intervensi secara konvergen dilakukan dengan menggabungkan atau mengintegrasikan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama. Upaya konvergensi akan terwujud apabila: 1. Program/kegiatan Nasional, daerah, dan desa sebagai penyedia layanan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi sesuai kewenangan. 2. Layanan dari setiap intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif tersedia dan dapat diakses bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan, terutama rumah tangga 1.000 HPK (ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan). 3. Kelompok sasaran prioritas menggunakan dan mendapatkan manfaat dari layanan tersebut.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. BAGAIMANA CARA MENANGANI ANAK YANG SUDAH STUNTING 1. Salah satu penanganan pertama yang bisa dilakukan untuk anak dengan tinggi badan di bawah normal yang didiagnosis stunting, yaitu dengan memberikannya pola asuh yang tepat Dalam hal ini meliputi inisiasi menyusu dini (IMD), Pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan, serta Pemberian ASI bersama dengan MP-ASI sampai anak berusia 2 tahun World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan agar bayi usia 6-23 bulan untuk mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang optimal. Ketentuan pemberian makanan tersebut sebaiknya mengandung minimal 4 atau lebih dari 7 jenis makanan, meliputi serealia atau umbi-umbian, kacang-kacangan, produk olahan susu, telur atau sumber protein lain, dan asupan kaya vitamin A atau lainnya
  • 18. Anak stunting harus diatur pola makan yang seimbang untuk mengejar ketertinggalannya selama dalam kandungan. Gizi seimbang adalah memenuhi 50% karbohidrat, 10% protein, dan maksimal 40% lemak. hitungan ini berlaku untuk anak usia di bawah 2 tahun. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun lemak maksimal 30%. Di sisi lain, perhatikan juga batas ketentuan minimum meal frequency (MMF), untuk bayi usia 6-23 bulan yang diberi dan tidak diberi ASI, dan sudah mendapat MP-ASI. Untuk bayi yang diberi ASI  Umur 6 – 8 bulan: 2 kali per hari atau lebih  Umur 9 – 23 bulan: 3 kali per hari atau lebih Sementara itu untuk bayi yang tidak diberi ASI usia 6 – 23 bulan yaitu 4 kali per hari atau lebih. Bukan itu saja, ketersediaan pangan di masing-masing keluarga turut berperan dalam mengatasi stunting. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan meningkatkan kualitas makanan harian yang dikonsumsi.
  • 19. ALUR PENANGANAN ANAK STUNTING PENDATAAN  Petugas/Kader  Posyandu/Kunjungan Rumah  Fasilitas Alat Standar • Dacing/Timbangan Bayi • Alat Ukur Panjang Badan/Tinggi Badan • Pita LILA • Pita Lingkar Kepala PENILAIAN STATUS GIZI o Petuas Kesehatan o Referensi Standar WHO o Pencatatan/Pemetaan Stunting o Kunjungan Rumah Petugas/Kader o Pelaporan SOSIALISASI  Ibu Bayi Balita Stunting  Petugas Kesehatan  Kepala Desa  Pendamping Desa  PKK  Lintas Sektor PENANGANAN  Pemeriksaan Kesehatan  Pemberian PMT  Obat-obatan Medis dan Obat Gizi  Pengaturan Pola Makan dan Pola Asuh  Penyuluhan dan konseling Kesehatan  Evaluasi  Minimal 1 bulan sekali
  • 20. CONTOH ALAT-ALAT ANTROPOMETRI STANDAR Dacing Timbangan Bayi Alat Ukur Panjang Badan Bayi (0-2 Tahun) Alat Ukur Tinggi Badan Anak (2-5 Tahun) Pita LILA Bayi Balita Pita Lingkar Kepala