Geisha adalah seniman pertunjukan wanita di Jepang yang telah ada sejak abad ke-17. Mereka menjalani pelatihan panjang untuk belajar menari, bernyanyi, bermain musik, dan menghibur. Sebelum menjadi Geisha utuh, wanita harus menjadi Maiko terlebih dahulu. Penampilan khas Geisha dicirikan oleh riasan wajah tebal dan warna-warni.
3. geisha berasal dari bahasa Jepang,
yaitu huruf kanji untuk "seni" 芸 (gei)
dan "pelaku" 者 (sha) yang berarti
seniman pertunjukan. Kata geiko
digunakan di Kyoto untuk mengacu
kepada individu tersebut. Geisha
sangat umum pada abad ke-18 dan
abad ke-19, dan masih ada sampai
sekarang ini, walaupun jumlahnya
tidak banyak.
01 Pengertian
4. Geisha telah ada sejak awal 600 M.
Mereka tampil sebagai penghibur dan
teman minum. Akan tetapi, tampilan
ikonik yang kita lihat saat ini mulai populer
pada abad ke-17. Secara tradisional,
mereka Geisha tampil untuk dan menjamu
bangsawan Jepang yang kaya, dan
mencapai status mereka setelah proses
pelatihan yang melelahkan yang memakan
waktu bertahun-tahun. Terdapat hierarki
dalam dunia Geisha. Geisha dengan kasta
tertinggi biasanya tinggal di Gion Kobu,
pontocho, distrik Kamishichiken di Kyoto.
02 Sejarah
5. Sebelum menjadi Geisha,
semua perempuan harus
menjadi Maiko selama
bertahun-tahun sebelum
mencapai pangkat yang lebih
tinggi dari seorang Geisha. Pada
masa itu, jadi hal yang umum
bagi perempuan untuk mulai
berlatih menjadi Maiko pada
usia 15 tahun. Mereka diajari
cara menari, bernyanyi,
memainkan alat musik, dan
cara berbicara dan menghibur
pelanggan.
Sebelum menjadi Geisha,
semua perempuan harus
menjadi Maiko selama
bertahun-tahun sebelum
mencapai pangkat yang lebih
tinggi dari seorang Geisha. Pada
masa itu, jadi hal yang umum
bagi perempuan untuk mulai
berlatih menjadi Maiko pada
usia 15 tahun. Mereka diajari
cara menari, bernyanyi,
memainkan alat musik, dan
cara berbicara dan menghibur
pelanggan.
6. • Mengoleskan lapisan lilin yang tebal pada
kulit telanjang.
• Alis dibuat dengan pasta khusus yang
disebut tsubushi. Nantinya alis dicat dengan
pigmen merah dan hitam.
• Oleskan bedak putih.
• Olesankan riasan putih dengan kuas datar
lebar dan kemudian ratakan dengan spons
riasan berukuran besar.
•Gunakan pewarna merah muda untuk
pembentukan
•Buat garis lusus, dari kantung mata ke pipi.
Untuk tampilan sehari-hari, Geisha
menggunakan dua garis yang disebut eriashi.
03 Cara Berdandan Ala Geisha
• Gunakan eyeliner hitam dan maskara,
yang ditempatkan di atas riasan merah
di sekitar mata.
• Terakhir, pakai lipstik merah atau di
Jepang disebut
beni.
7. 1. Awalnya, para prialah yang bekerja
sebagai ‘geisha’
2. Penampilam ‘Geisha’ berbeda
dengan penampilan ‘Maiko’
3. Geisha tidak boleh menjalin
hubungan dengan seseorang
4. Geisha adalah gambaran kehidupan
‘Matriarki’
5. ‘Geisha’ sebelumnya adalah
seseorang ‘Maiko’
6. ‘Geisha’ bukan prostitusi
04 Fakta Geisha
9. Oiran ini merupakan gadis penghibur yang
memang menjadi penguasa dunia malam
di Jepang pada masa Keshogunan
Tokugawa. Bisnis hiburan malam di Jepang
diperkirakan sudah ada dari abad ke-16
dimana saat itu para pekerja malam atau
biasa dahulu disebut "yujyo" dikumpulkan
dilokalisasi bentukan pemerintahan yang
disebut sebagai "yukaku" agar kegiatan
prostitusi bisa dikendalikan dan dijamin
keamanannya oleh para yujyo.
01 Oiran
10. Ada teori lain tentang asal usul kata oiran,
tetapi satu teori berasal dari kalimat yang
diucapkan oleh gadis-gadis yang bekerja
untuk oiran. "Oira no tokoro no nee-san" (
おいらの所の姉さん) Ini secara kasar
diterjemahkan menjadi "kakak perempuan
dari tempat kita", dan kemudian disingkat
menjadi “oiran”.
02 Asal Usul Kata “Oiran”
11. Oiran bekerja di Yoshiwara yuukaku,
tetapi tidak duduk di harimise (張り
見 世 ). Harimise adalah sejenis
rumah bordil di mana para pekerja
seks akan berbaris di balik jeruji
besi, Pelanggan akan memilih
pekerja seks, atau yuujyo (遊女)
yang mereka inginkan.
03 Tempat Oiran Bekerja
12. Banyak orang salah mengira oiran
sebagai geisha, tetapi keduanya
sama sekali berbeda. Menjadi
geisha adalah pekerjaan di mana
mereka menghibur tamu di
jamuan makan dengan nyanyian
tradisional Jepang, pertunjukan
koto atau shamisen, dan
sebagainya. Sedangkan oiran
adalah pekerja seks berperingkat
tinggi di zaman Edo.
05 Oiran ≠ Geisha
13. Oiran memiliki tingkat sosial yang lebih
tinggi daripada pelanggan, faktanya
oiranlah yang memilih pelanggannya,
bukan sebaliknya, berbeda dengan yuujyo
biasa. Di jamuan makan, Oiran duduk
di kamiza (上座) dan pelanggan duduk
di shimoza ( 下 座 ). Di Jepang, orang
dengan pangkat sosial yang lebih tinggi
duduk di kamiza. Namun, ada perbedaan
yang berlaku di dalam Yoshiwara yuukaku.
04 Status Sosial Oiran