1. E-Business & E-Commerce
Oleh Kelompok 2
Gusstiawan Raimanu, Buang Moh Damin, Ruslan Abd. Gani P,
Elvira Carolina, Grace M Silow, Eka Putra Idris
Program Studi Magister Manajemen
Program Pascasarjana UniversitasTadulako
Tahun 2016
Manajemen Sistem Informasi dan E-Bisnis
3. Overview
• E-business dalam perusahaan
• Faktor Penentu Kesuksesan Adopsi E-Business
• E-Commerce
• Mengapa E-Commerce berbeda?
• Model Bisnis Internet
• Jenis E-Commerce
4. E-Business & E-Commerce
EC EB
EC = EB
EB
EC
Electronic Commerce (EC) has some degree
of overlap with Electronic Business (EB)
Electronic Commerce (EC) is broadly
equivalent to Electronic Business (EB)
Electronic Commerce (EC) is is a subset of
Electronic Business (EB)
5. E-Business dalam Perusahaan
• Contrary to popular opinion, e-business is not synonymous with e-commerce. E-
business is much broader in scope, going beyond transactions to signify use of
the Net, in combination with other technologies and forms of electronic
communication, to enable any type of business activity.
• E-business is the use of internet and other networks and information technologies
to support electronic commerce, enterprise communications and collaboration,
and Web-enabled business processes, both within a netmorked entreprise and
with its customers and business partners.
• E-business includes E-commerce, which involves the buying and selling and
marketing and servicing of products, services, and information over the Internet
and other networks.
O’Brien, Marakas, 2008
6. Pengertian E-Business
• E-business memiliki makna penggunaan teknologi internet
untuk mengelola proses bisnis, yaitu penjualan dan pembelian,
rantai pasokan dan hubungan dengan konsumen. Adopsi e-
business memberikan manfaat dengan mengeliminasi proses
manual dan menggantikannya dengan proses otomatis atau
mempercepat ketersediaan informasi yang diperlukan bagi
pembuat keputusan.
• E-business mencakup aktivitas bisnis antar lembaga yang
dilakukan melalui internet, extranet, intranet atau private
network (misal terkait dengan sistem pembayaran
menggunakan credit/debet card).
7. Mengapa E-Business dibutuhkan?
1. Menciptakan pengelolaan informasi yang lebih baik;
2. Integrasi pemasok dan vendor yang lebih baik;
3. Biaya transaksi yang lebih rendah;
4. Perbaikan proses bisnis dan format pelayanan yang disampaikan
pada pelanggan;
5. Menghilangkan hambatan dalam komunikasi (misal memanfaatkan
aplikasi teknologi PDA/Personal Data Assitance);
6. Memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan mobile
business dan meningkatkan interoperability (kemampuan untuk
berinteraksi dengan pihak lain melalui akses dan konektivitas yang
merupakan syarat penting dalam melakukan bisnis)
8. Mengapa E-Business dibutuhkan?
• Atau dengan pemahaman lain:
• Era ekonomi digital yang lebih dikenal dengan “Information Age” saat
ini, telah mengubah paradigma ke arah konvergensi teknologi digital,
intellectual property, dan supremasi pelanggan yang menuntut
perusahaan untuk melakukan adopsi E-Business sehingga mereka
dapat menjadi lebih kompetitif.
9. Syarat Agar Adopsi E-Business Optimal
Keterkaitan
antara strategi
bisnis dengan
teknologi yang
akan mendukung
strategi bisnis
perusahaan (Wang
dan Cheung, 2004)
Pengelolaan
teknologi
informasi dan
komunikasi yang
terintegrasi
Kepemilikan
sumber daya
manusia yang
kompeten
10. Syarat Agar Adopsi E-Business Optimal
• Sebagian besar perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan
dimiliki pengusaha lokal cenderung memiliki tingkat adopsi teknologi
yang rendah. Pemahaman akan penggunaan media elektronik yang
menjadi andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnispun masih
sangat rendah. Hal ini akan menjadi hambatan atau kendala utama
dalam melakukan kemitraan bisnis dengan perusahaan lain
khususnya perusahaan asing.
• Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan dituntut untuk
mampu memanfaatkan media eletronik, misalnya dengan
membangun website perusahaan. Hal ini dikarenakan, kepemilikan
website menentukan kredibilitas suatu perusahaan dalam aktivitas
bisnisnya dan untuk memudahkan komunikasi seta kolaborasi
dengan mitra perusahaan maupun calon pembeli dan pelanggan
perusahaan.
12. Aplikasi E-Business
• Aktivitas-aktivitas tersebut dapat diaplikasikan dalam sektor
privat dan publik. Aplikasi e-business memerlukan dukungan
infranstruktur dan lima area pendukung lain yang meliputi
People public
policy
marketing
advertising,
support
service
business
partnership
13. • Infrastruktur pendukung (teknologi jejaring) mencakup sofware,
hardware dan jaringan kerja dari browser hingga multimedia.
• Infrastruktur pendukung meliputi infrastruktur pendukung
pelayanan bisnis umum (misalnya security smart card,
electronics payment), infrastruktur pendukung distribusi
informasi dan pesan (misalnya chat room, transfer protocol),
multimedia content dan network publishing infrastructure
(misalnya telecom, kabel TB, WAN, LAN, Intranet, Ekstranet
dan Cell Phone), dan interfacing infrastructure (misalnya
database logistic, customer dan applications)
15. Faktor Penentu Kesuksesan Adopsi E-Business
• Faktor-faktor penentu kesuksesan organisasi diklasifikasikan
dalam faktor strategik yang terkait dengan lingkungan, faktor
struktural, dan orientasi manajemen (Veechio dan Appelbaum,
1995).
16. Faktor-Faktor Strategik
• penggunaan internet dan teknologi sebagai suatu komplemen bagi
strategi perusahaan;
• fokus kepada keunggulan kompetitif tradisional seperti biaya,
profitabilitas, kualitas, jasa dan fitur;
• web centric marketing strategy;
• posisi strategis perusahaan dalam pasar harus diperkuat;
• distribusi dan rantai pasok harus ditelaah untuk memaksimalkan
keuntungan perusahaan;
• perilaku pembeli dan personalisasi konsumen;
• keunggulan bagi first mover dan respon cepat terhadap pasar;
• barang dan jasa yang baik yang ditawarkan bagi e-business;
17. Faktor-Faktor Struktural
• infrastruktur digital yang tepat;
• pendidikan dan pelatihan bisnis untuk tenaga kerja, manajer
dan konsumen;
• sistem dikembangkan untuk meng-cover seluruh rantai pasok;
• kontrol biaya yang bagus.
18. Faktor Orientasi Manajemen
• komitmen organisasi yang kuat dalam kepemimpinan e-
business (dalam hal peran, tanggungjawab, masalah anggaran,
cross functional teams, interdependensi atau ketergantungan);
• dukungan untuk e-business dari manajemen puncak.
19. • Untuk merealisasikan manfaat adopsi e-business, perusahaan
harus mengidentifikasi visi perusahaan yang tepat, menerapkan
proses e-transformation, menciptakan budaya organisasi yang
kolaboratif, mengembangkan rencana untuk mencapai proses
e-transformation, mengimplementasikan strategi komunikasi
sebagai feedback loop, dan menciptakan solusi e-business
yang fleksibel.
20. E-Commerce
• E-commerce merujuk pada penggunaan Internet dan Web
untuk melakukan transaksi bisnis. Lebih formal lagi, e-
commerce adalah lingkungan digital yang memungkinkan
transaksi komersial terjadi di antara banyak organisasi dan
individu. Pada umumnya, e-commerce berarti transaksi yang
terjadi dalam Internet dan Web. Transaksi komersial melibatkan
pertukaran nilai (misalnya uang) melintasi batas-batas
organisasi atau individu sebagai imbalan atas barang dan jasa.
21. E-Commerce
• E-commerce dimulai pada 1995, saat netscape.com – sebuah
portal internet pertama – menerima iklan pertama dari
perusahaan-perusahaan besar, dan mempopulerkan ide bahwa
internet dapat menjadi sebuah medium baru untuk beriklan dan
berjualan.
• Sejak saat kemunculannya, eMarketer mempublikasikan data
(shop.ord & Forrester Research) bahwa pertumbuhan e-
commerce sangat cepat dan terus meningkat dengan rata-rata
peningkatan 25% dalam setahun. Bahkan sampai saat ini
belum menunjukkan adanya penurunan.
22. E-Commerce
• Di dunia, lebih dari 1 miliar orang saat ini tersambung ke
Internet. Pertumbuhan populasi internet secara keseluruhan
ikut memacu pertumbuhan e-commerce. Rata-rata dalam
sehari, 70 juta orang terlibat dalam aktivitas online, 140 juta
mengirim e-mail, 5 juta orang menulis blog mereka, 4 juta
berbagi musik pada jaringan rekan ke rekan, dan 3 juta
menggunakan internet untuk memberikan penilaian atas orang,
barang atau jasa. Jumlah orang yang telah membeli sesuatu
secara online meningkat menjadi lebih dari 160 juta, dengan
beberapa juta lainnya mengumpulkan informasi belanja, tetapi
tidak melakukan pembelian.
23. Mengapa E-Commerce berbeda?
• Mengapa e-commerce bertumbuh pesar? Jawabannya terdapat
pada sifat unik Internet dan Web.
• Atau secara sederhana, Internet dan teknologi e-commerce
jauh lebih kaya dan canggih daripada revolusi teknologi
sebelumnya.
• Berikut diuraikan kelebihan unik dari teknologi e-commerce:
24. Tujuh Kelebihan Unik dari Teknologi E-Commerce
DIMENSI TEKNOLOGI E-COMMERCE MANFAAT BAGI PERUSAHAAN
Ada dimana-mana, Internet/Teknologi Web
tersedia dimana-mana: di kantor, di rumah, dan
tempat lainnya melalui peralatan yang mudah
dibawa kapanpun juga
Pengertian pasar diperluas melebihi batas
tradisional dan bergeser dari sekadar lokasi
geografis yang bersifat sementara. “Ruang Pasar”
diciptakan; belanja dapat dilakukan dimana pun.
Kenyamanan pelanggan meningkat, dan biaya
berbelanja menurun.
Menjangkau seluruh dunia. Teknologi ini
jangkauannya melebihi batas negara, di seluruh
dunia
Perdagangan sangat dimungkinkan terjadi
melintasi batas budaya dan negara dengan lancar
dan tak termodifikasi. Pasar potensialnya
mencakup miliaran pelanggan dan jutaan
perusahaan di seluruh dunia.
Standar universal. Ada sekumpulan standar
teknologi, yang disebut standar internet.
Dengan sekumpulan standar teknik yang
digunakan oleh seluruh dunia, sistem-sistem
komputer yang berbeda dapat berkomunikasi
dengan mudah satu sama lain.
25. DIMENSI TEKNOLOGI E-COMMERCE MANFAAT BAGI PERUSAHAAN
Kaya manfaat. Teknologi ini memungkinkan
pesan video, audio, dan teks.
Pesan pemasaran dalam bentuk video, audio dan
teks terintegrasi ke dalam sebuah pesan
pemasaran tunggal dan pengalaman bagi
pelanggan.
Interaktif. Teknologi ini bekerja melalui interaksi
dengan penggunanya.
Pelanggan terlibat dalam dialog yang secara
dinamis menyesuaikan pengalamannya pada
dirinya, dan membuat dirinya turut terlibat dalam
proses penyampaian barang ke pasar.
Kepadatan Informasi. Teknologi ini mengurangi
biaya dari informasi dan meningkatkan kualitas
Biaya pemrosesan, penyimpanan, dan
penyampaian informasi menurun drastis, juga
sementara kekinian, akurasi, dan ketepatan
waktunya meningkat pesat. Informasi menjadi
lebih banyak, lebih murah, lebih akurat.
Personalisas/Peyesuaian. Teknologi ini
memungkinkan pesan yang bersifat pribadi
dikirimkan ke perorangan, juga ke kelompok.
Personalisasi pesan pemasaran dan penyesuaian
produk dan layanan disesuaikan dengan
karakteristik perorangan.
Sambungan
26. Pasar Digital dan Barang Digital
• Internet sangat mengurangi biaya untuk mendapatkan dan
mendistribusikan informasi, dan menciptakan sebuah pasar
digital dimana jutaan orang dapat bertukar sejumlah besar
informasi secara langsung, cepat dan sebagian besar gratis.
Sebagai hasilnya, internet telah mengubah cara perusahaan
menjalankan kegiatan bisnisnya.
• Internet mengurangi information asymmetry. Di pasar digital,
konsumen dan pemasok dapat “melihat” harga yang ditentukan
untuk sebuah barang, dan dalam kondisi itu, bentuk pasar
digital dikatakan lebih “transparan” daripada pasar tradisional.
27. • Pasar digital dapat mengurangi atau menambah biaya
penggantian, bergantung pada sifat produk atau layanan yang
dijual, dan dapat menyebabkan penundaan kepuasan. Tidak
seperti pasar fisik, pembeli tidak dapat langsung mengonsumsi
barang, seperti membeli baju melalui web.
• Pasar digital memberikan banyak kesempatan untuk menjual
langsung kepada pembeli, dengan melewati banyak perantara,
seperti distributor atau gerai eceran (Disintermediasi).
Menghilangkan perantara dalam saluran distribusi dapat sangat
menurunkan biaya transaksi pembelian. Untuk membayar
semua tahap dalam saluran distribusi yang tradisional, suatu
barang mungkin akan dikenalan harga lebih tinggi sebesar 135
persen dari biaya produksi yang sebenarnya.
28. Manfaat Disintermediasi Untuk Konsumen
Produsen Distributor Pengecer Konsume
n
Biaya Setiap
Sweter
$ 48,50
Produsen Pengecer Konsume
n
$ 40,34
Produsen Konsume
n
$ 20,45
Mengilangkan lapisan-lapisan ini menyebabkan biaya akhir kepada konsumen berkurang.
29. Pasar Digital Vs Pasar Tradisional
PASAR DIGITAL PASAR TRADISIONAL
Ketimpangan Informasi Ketimpangan berkurang Ketimpangan tinggi
Biaya Pencarian Rendah Tinggi
Biaya Transaksi Rendah (terkadang tidak ada) Tinggi (Waktu, Perjalanan)
Penundaan Kepuasan Tinggi (atau rendah untuk kasus
barang digital)
Rendah: pembeliah dilakukan
saat ini juga
Biaya Menu Rendah Tinggi
Penentuan Harga
Dinamis
Biaya rendah, cepat Biaya tinggi, tertunda
Diskriminasi Harga Biaya rendah, cepat Harga tinggi, tertunda
Segmentasi Pasar Biaya rendah, ketepatan menengah Harga tinggi, kurang tepat
Biaya Penggantian Tinggi/rendah (tergantung barangnya) Tinggi
Pengaruh Jaringan Kuat Lemah
Disintermediasi Sangat mungkin terjadi Kurang mungkin terjadi
30. Barang Digital
• Pasar digital internet sangat memperluas penjualan barang-
barang digital.
• Barang digital (digital goods) adalah barang yang dapat
dikirimkan melalui jaringan digital. Musik, video, peranti lunak,
koran, majalah, dan buku semuanya dapat dinyatakan,
disimpan, dikirim dan dijual sebagai barang yang benar-benar
digital.
31. Model Bisnis Internet
• Hasil yang mendasar dari perubahan-peubahan dalam ekonomi
informasi hampir merupakan revolusi dalam dunia
perdagangan, dengan banyaknya model bisnis baru yang
bermunculan dan banyaknya model bisnis lama yang tak lagi
dapat dipertahankan.
• Saat ini terdapat begitu banyak model bisnis internet yang telah
bermunculan, semuanya lewat satu cara atau lainnya,
menggunakan internet untuk memberikan tambahan nilai pada
produk dan layanan yang sudah ada atau untuk menyediakan
dasar-dasar untuk produk dan layanan yang baru.
32. Model Bisnis Internet
• Model bisnis internet saat ini dikategorikan ke dalam 8 kategori:
• Toko Virtual (zalora.com, lazada.com, tokopedia.com, dll)
• Perantara Informasi (Edmunds.com, Insweb.com, Realtor.com, dll)
• Perantara Transaksi (E*trade.com, Expedia.com)
• Pasar Online (eBay.com, bukalapak.com, dll)
• Penyedia Muatan (WSJ.com, iTunes.com, Google Drive, dll)
• Penyedia Layanan Online (Salesforce.com, Ofoto.com, Xdrive.com, dll)
• Komunitas Virtual (YouTube.com, Facebook.com, Twitter.com,
LinkedIn.com, academia.edu, dll)
• Portal (Google.com, Yahoo.com, MSN.com, dll)
33. Jenis E-Commerce
• E-commerce bisnis ke konsumen (B2C) melibatkan penjualan
produk dan layanan secara eceran kepada pembeli
perorangan.
• E-commerce bisnis ke bisnis (B2B) melibatkan penjualan
produk dan layanan antar perusahaan.
• E-commerce konsumen ke konsumen (C2C) melibatkan
konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen.
• M-Commerce menggunakan perangkat mobile dan nirkabel
lainnya untuk melakukan bisnis
• E-Government layanan online pemerintah
34. Manfaat E-Commerce
• Bisnis yang sedang populer – menjual tanpa modal yang besar
• Market exposure – melebarkan jangkauan
• Meningkatkan customer loyality
• Mengurangi biaya inventory
• Mengurangi biaya komunikasi
• Hampir tidak terlihat perbedaan antara perusahaan besar dan
kecil
• Konsumen dimudahkan dengan akses penuh 24 jam, anywhere
• Memungkinkan barang dijual lebih murah
35. Hambatan/Tantangan E-Commerce
• Infrastruktur teknologi yang masih terbatas dan mahal
• Delivery channel
• Pengiriman barang masih dikhawatirkan hilang diperjalanan
• Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
• Jangkauan daerah pengiriman barang
• Kultur dan Kepercayaan (trust)
• Security
• Kejahatan baru (Penggunaan Credit Card curian/penipuan sms)
37. Adopsi E-Commerce di Indonesia
• Determinant of Cutomer Trust on E-Commerce and Its Impact
to Purchase and Word of Mouth Intention : A Case Study of
Indonesia – sebuah penelitian pada tahun 2014 bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan
pelanggan (customer trust) dalam e-commerce
• Objek penelitian ini adalah Situs E-Commerce di Indonesia
seperti bhineka.com, lazada.co.id, dinomarket.com, blibli.com,
erafone.com, tokobagus.com, berniaga.com.
Journal of Computer Science 10 (12):2395-2407, 2014
38. Adopsi E-Commerce di Indonesia
• Seiring dengan pertumbuhan penggunaan Internet di
Indonesia, e-commerce telah menjadi sebuah peluang yang
menjanjikan bagi perusahaan di Indonesia untuk memperoleh
pelanggan saat ini dan dimasa datang.
• Menurut studi ini, E-Commerce memang berkembang pesat di
Indonesia, namun yang perlu diketahui adalah membangun
kepercayaan pelanggan (customer trust) pada bisnis E-
Commerce adalah jauh lebih sulit dibandingkan dengan
membangun kepercayaan pelanggan pada toko fisik.
41. Hasil Penelitian
• Penelitian ini menemukan bahwa Website Quality dan Vendor Image
memiliki dampak yang positif dan signifikan yang dapat
mempengaruhi customer trust pada E-Commerce.
• Kualitas Web dapat dikembangkan dengan membuat user interface
design yang menarik, kualitas konten, kualitas konten spesifik, dan
kualitas teknisi web.
• Vendor Image dapat dicapai dengan reputasi yang baik, skala
penjualan produk yang luas dengan memiliki berbagai macam
produk.
• Terungkap pula bahwa customer trust memiliki dampak yang positif
dan signifikan terhadap niat pembelian dan word of mouth intention.
Electronic commerce memiliki beberapa derajat tumpang tindih dengan bisnis elektronik
Electronic commerce secara luas setara dengan bisnis elektronik
E-business telah mengubah cara melakukan bisnis dari traditional company-centric stand alone paradigm ke dalam network-leverage synchronized paradigm. Peran e-business dalam service-driven economy mengakibatkan makin elastisnya batas ruang dan waktu dalam merespon perubahan lingkungan bisnis. Perusahaan, mitra bisnis, konsumen dan karyawan harus dilibatkan dalam proses inovasi dan adopsi e-business, sehingga kerjasama dengan mitra bisnis dan konsumen, serta aset intelektual menjadi sumber penciptaan nilai.
people, meliputi penjual, pembeli, intemediaries, spesialis sistem informasi, dan karyawan
public policy, meliputi kebijakan legal, peraturan seperti proteksi atas privasi dan perpajakan yang ditentukan pemerintah
marketing advertising,
support service, meliputi pelayanan sampai pengiriman barang, dan
business partnership, meliputi join ventures, e-marketplace, dan rekan bisnis lain dalam rantai pasok.
Disintermediasi juga terjadi dalam pasar jasa. Maskapai penerbangan dan hotel mengelola situs reservasi online mereka sendiri untuk mendapatkan keuntungan lebih besardari setiap tiket karena mereka telah menghilangkan pernataranya, yaitu agen perjalanan.
Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan transaksi e-commerce. Salah satunya dengan melihat sifat peserta yang terlibat dalam transaksi e-commerce. Tiga kategori utama adalah: