SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
KONDISI TANAMAN TIDAK SEHAT

N P KCa Mg S (Tanah)
(makro)
Cu Zn

Fe Mn Bo Cl

(Tanah)
(mikro)
C (Co2) Udara
O (O2) Udara
H (H2O) Udara
DAUN NORMAL
• GEJALA
• Ukuran
daun
normalBent
uk daun
normaL/War
na daun
hijau, tanpa
klorosis
maupun
nekrosis
NITROGEN
•
•
•
•
•
•
•

GEJALA :
gejala terdapat pada seluruh tanaman
ukuran daun lebih kecil
internode pendek,
tangkai daun membentuk sudut yang kecil
dengan batang
warna daun pucat atau kuning,
ujung daun tua seperti terbakar

KEGUNAAN :
• Memacu pertumbuhan tanaman
secara umum, terutama pada fase
vegetatif, berperan didalam
pembentukan klorofil, membentuk
lemak, protein, dan persenyawaan
lainnya
•
POSFOR (P)
–
–
–
–
–
–

gejala terdapat pada seluruh tanaman
pertumbuhan tanaman agak terhambat
ukuran daun lebih kecil.
Internode pendek, tangkai daun muda
membentuk sudut yang kecil dengan
batang,
antar tulang daun muda sering memucat
Warna daun tua memucat ke arah ujung
dan tepi daun.

•

Merangsang pertumbuhan
dan perkembangan akar,
sebagai bahan dasar
protein,membantu asimilasi
dan respirasi, mempercepat
proses pembungaan dan
pembuahan, serta
pemasakan biji dan buah
KALIUM (K)
Gejala terdapat lebih banyak pada daun tua
Bagian berwarna kuning pucat terbentuk
diantara tulang daun dekat tepi daun, dengan
cepat menjadi nekrotik tetapi hanya menyatu
dengan lainnya setelah beberapa lama.
Laju nekrosis pada tepi daun lebih cepat
daripada tulang daun.
Terbentuk bagian berwarna kuning dibagian
dalam perluasan bagaian nekrotik

•
•

•
•

•

Membantu pembentukan klorofil
dan karbohidrat, memperkuat
jaringan tanaman, berperan
membentuk antibodi tanaman
terhadap penyakit serta
kekeringanMembantu dalam
pembentukan asam amino dan
pertumbuhan tunas
SULFUR (S)
•

• Tidak ada specimen,
sabaaar ya…baru dicari,
tapi…

•
•

Daun muda secara menyeluruh
menjadi semakin hijau muda
mengkilap agak keputihan lalu
berubah menjadi kuning hijau
atau kuning sama sekali
tanaman tumbuh terlambat

• Membantu dalam
pembentukan asam
amino dan pertumbuhan
tunas
Calcium (Ca)
•

Tepi daun muda mengalami
klorosis lalu menjalar ke
tulang daun,Kuncup
tanaman muda mati atau
ada daun yang muncul
warnanya berubah

• Mengaktifkan pembentukan
bulu-bulu akar dan biji serta
menguattkan batang,
menetralisir senyawa dan
kondisi tanah yang merugikan
Magnecium (Mg)
•
•

•

•

Gejala terdapat lebih banyak pada daun tua
Bagian nekrotik dimulai dari antara tulang daun
dekat tepi daun, dengan cepat menyatu menjadi
nekrosis yang bersambung dibagian tepi daun
tua
Daerah berwarna kuning tegas terbentuk pada
daerah perluasan nekrotik dan bercak-bercak
jaringan nekrotik sering timbul pada daerah
perluasan lekuk-lekuk jaringan nekrotik utama
Daerah yang tidak terpengaruh berwarna hijau
pucat dan membentuk pola.

•

Membantu pembentukan klorofil dan
senyawa lain, seperti karbohidrat,
lemak dan minyak, berperan penting
dalam tranportasi fosfat pada
tanaman
Zn (Zeng)
•
•

•
•

Gejala terdapat lebih banyak pada
daun muda
Daun sangat muda menunjukkan
tulang daun merah gelap tegas
dengan perubahan bentuk (Distorsi)
Daun sangat sempit dibandingkan
panjangnya
Tepi daun sering bergelombang dan
kadang-kadang berbentuk sabit
dengan bagian kecil klorotik
memanjang pada tiap sisi ibu tulang
daun atau dengan tulang daun
lateral

• Pembentukan hormon
pada tanaman
Tembaga (Cu)
•

Gejala terdapat lebih banyak pada
daun mudaDaun muda/flush muda
kecil tetapi bentuknya
normalRanting muda sering
menunjukkan gejala layuUjung
daun melipatBagian yang melipat
semula tetap hijau, selanjutnya
bagian tepi daun berwarna cokelat
dengan ujung megarah ke ibu
tulang daun Ujung daun Tidak ada
pola klorotik

• Pendorong proses
pembentukan klorofil dan
sebagai komponen
pembentukan enzim pada
tanaman
Besi (Fe)
•
•

•
•
•

Gejala terdapat lebih banyak pada
daun muda
Tulang daun muda berwarna hijau
gelap dengan helaian daun hijau
pucat, atau tulang daun hijau
dengan helaian daun kuning pucat,
bahkan hampir putih
Ujung daun seperti terbakar
Gejala ini kurang tampak pada daun
flush sebelumnya
Daun tua sering menunjukkan tepi
dan ujung daun seperti terbakar

• Berperan pada proses
fisiologi tanaman, seperti
proses pernapasan dan
pembentukan klorofil
Mangan (Mn)
• INI JUGA SULIT
DICARI, LIHAT
GEJALANYA…

• Tanaman tumbuh kerdil,
pada daun sering
terdapat warna
kekuningan atau merah
dan sering mati

• berperan dalam proses
asimilasi dan sebagai
komponen utama dalam
pembentukan ensimensim pada tanaman
Boron (Bo)
•

Daun mengalami klorosis yang
dimulai dari bawah daun lalu
mengering dan mati, daun yang
baru muncul tumbuh kerdil
kuncup mati dan berwarna
hitam
•

Membawa karbohidrat ke seluruh
jaringan tanamanMempercepat
penyerapan unsur kaliumBerperan
pada pertumbuhan tanaman,
khususnya dibagian yang masih
aktif
Molibdenum (Mo)
• Daun berubah warna,
keriput lalu mengering,
• Daun keriput dan normal,
Pertumbuhan pada
tanaman muda terhenti
lalu mati

• Fungsinya sama seperti Cu
• Pendorong proses
pembentukan klorofil dan
sebagai komponen
pembentukan enzim pada
tanaman
Klor (Cl)
• warna daun
kehijauan dan
keriput tegas
• kebanyakan
terdapat pada
pucuk tangkai
daun hingga ke
daun-daun
mudah
•

Membantu meningkatkan
atau memperbaiki kualitas
dan kuantitas produksi
tanamanBerperan
mengikat ke – 13 Unsurunsur di atas sehingga
membentuk senyawa yang
dapat dimanfaatkan oleh
tanaman.
KONDISI KEBUN NORMAL

N P K S Ca Mg
Tanah
(makro)
Cu Zn Fe Mn Bo Mo Cl Tanah
(mikro)
C CO2
(Carbodioksida)
O 02 (oksigen)
H H20 (air)
KEBUTUHAN UNSUR HARA
Kakao
Stadia Pert.

Kebutuhan hara (kg/ha)

Bibit

N
P
K
Ca Mg Mn Zn
2.4 0.6 2.4 2.3 1.1 0.04 0.01

TBM
TM 1
TM/th

28 136 14 151 113 3.9 0.5
212 23 321 140 71 7.1 0.9
438 48 633 373 129 6.1 1.5
Sumber : Jember, Agustus’05
METODE PENENTUAN
PEMUPUKAN
•

GEJALA KASAT MATA

•

PENGGANTIAN HARA
YANG HILANG LEWAT
PANEN
BERDASARKAN STATUS
HARA TANAH & DAUN

•

HASIL PERCOBAAN
TUJUAN PEMUPUKAN

1. Memenuhi kebutuhan hara utk meningkatkan
produksi dan mutu hasil.
2. Memperbaiki kondisi dan daya tahan tnm
terhadap perubahan lingkungan.
3. Mempertahankan stabilitas produksi pada taraf
yg cukup tinggi.
ARTI PENTING PEMUPUKAN
• Budidaya tanaman menyebabkan outflow hara :
* Panen
* Erosi
* Pencucian
* Denitrifikasi
• Pemupukan: menambah unsur hara tertentu yg
dipandang ketersediaannya di dlm tnh tidak
mencukupi bagi tnm.
• Pemupukan

azas keseimbangan
Metode Penetapan Kebutuhan Pupuk:
1. Gejala Visual kekahatan/defisiensi
- Biasanya terlihat utamanya pada daun
- Dosis kualitatif, trial and error
- Sulit dibedakan deng. penyakit
- Kahat lebih dari 1 unsur hara, sulit
dideteksi
- Sangat terlambat
2. Hasil analisis tanah
- Prinsip : pupuk diberikan utk menambah
kekurangan hara yg disediakan oleh
tanah

- Analisis dilakukan setiap 4 sampai 5 tahun sek
3 . Hasil analisis jaringan tanaman (daun)
- Prinsip:
tnm sbg pengekstrak hara dari tanah, shg
kebutuhannya thd hara dpt diketahui dari
kadar dalam daun.
- Dicari hub antara kadar hara dgn produktivitas
- Perlu contoh daun yang representatif
- Umur daun harus sesuai standar
Hara terangkut Panen
Hara terangkut 1 ton biji kakao
80
60

Biji

Kg 40

Kulit buah

20
0

Total

N

P

K

Ca

Mg
Pelaksanaan pemupukan

4 tepat
• Tepat dosis
• Tepat Jenis
• Tepat waktu pemberian
• Tepat cara pemberian
KLASIFIKASI JENIS PUPUK:
1. Atas dasar pembentukannya:
Pupuk Alam

Pukan, puhid, kompos
dolomit, guano dll

Pupuk buatan

SP 36, Urea dll

2. Atas dasar susunan kimianya:
Pupuk organik
dll

Pukan, puhid, kompos

Pupuk anorganik

Urea, SP 36, KCl dll

3. Atas dasar kandungan unsur haranya:
Pupuk tunggal

Urea, SP 36

Pupuk Majemuk
dll

NPK 15-15-15, Kebomas
A. Sifat-sifat kimia-fisik
1. Kadar Unsur hara

- kadar N, P2O5, K2O, MgO, CaO
2. Higroskopisitas
- RH rata-rata 80%

Urea

rusak

3. Kemasaman
- Nilai ekivalen kemasaman (jumlah CaCO3 yg
diperlukan utk menetralisir
kemasaman yg disebabkan oleh 100 kg suatu
pupuk)
4. Cara bekerjanya
= waktu yg diperlukan hingga pupuk dpt
diserap tanaman
5. Indeks garam
= Kenaikan tekanan osmotik dlm larutan
tanah akibat pemberian pupuk

B. Manfaat Agronomi
- Diukur dari hasil percobaan
WAKTU APLIKASI
PUPUK
- Prinsip:
- Tanah cukup air
- Musim hujan/kecuali ada irigasi
- Secara umum 2 x
Awal hujan (Oktober – November)
Akhir musim hujan (Maret – April)
- Dapat lebih dari 2 x
(ditambah pada pertengahan musim hujan)
APLIKASI PUPUK
-

Prinsip:

• Di lokasi perakaran (akar hara)
• Penyerapan pupuk maksimum
• 50 – 75 cm dari pokok
• Dalam alur ditutup tanah/daun
• Disebar ?
• Semua tanaman terpupuk
HUBUNGAN ANTARA PUPUK &
PRODUKSI
110,000
100,000
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
-

93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04

Pupuk, Kg

Produksi, Kg
Setiap 1000 kg biji kakao kering
mengandung,
N = 68,4 kg

setara 258 kg Urea

P = 12,6 kg

setara 60 kg SP36

K = 145,2 kg setara 145,2 kg KCl
Mg = 13,6 kg setara 62 kg Kiserit
Ca = 16,4 kg setara 39 kg Dolomit
Produksi 500 kg kering (KA. 7 %)
Urea 129 kg, SP36 24 kg, KCl 152
kg, 31 Kg Kiserit
Dosis pupuk :
Urea 218 kg, SP36 41 kg, KCl 190
kg, 39 kg Kiserit .
Effisiensi pupuk:
Urea : 59 %, SP36 : 58 %, KCl : 79 %, Kiserit :
79 %
Energi Mthr.
Fotosintesis
FS-RS
Pupuk Majemuk
Pupuk Tunggal
pH-UH
Hub.UH Mak-Mik dlm Tanah
Kondisi tanaman
Kondisi tanaman
Kondisi tanaman

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
denotsudiana
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
f' yagami
 
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptxMemilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
AndiZakiyyahAM
 
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanBuku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Danur Qahari
 

Mais procurados (20)

4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
 
Survei tanah
Survei tanahSurvei tanah
Survei tanah
 
Presentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basah
Presentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basahPresentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basah
Presentasi no 5 8_sistem konservasi lahan basah
 
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianHubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptxMemilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
Memilah Pupuk Organik dan Pembenah Tanah Organik 16.12.2022.pptx
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologi
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
pH tanah
pH tanahpH tanah
pH tanah
 
Liesa
LiesaLiesa
Liesa
 
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahanBuku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
Buku ajar-klasifikasi-tanah-dan-kesesuaian-lahan
 
Pematangan buah 8
Pematangan buah 8Pematangan buah 8
Pematangan buah 8
 
2 analisis pertumbuhan (1)
2 analisis pertumbuhan (1)2 analisis pertumbuhan (1)
2 analisis pertumbuhan (1)
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Geografi - Alih Fungsi Lahan
Geografi - Alih Fungsi LahanGeografi - Alih Fungsi Lahan
Geografi - Alih Fungsi Lahan
 

Semelhante a Kondisi tanaman

5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
Wan Na
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
devi_anriani
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
Eva Nugraha
 
Leaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.docLeaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.doc
NusantaraCell
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
f' yagami
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Husna Muslimah
 

Semelhante a Kondisi tanaman (20)

BAB 2.2 T5 NUTRIEN TUMBUHAN.pdf
BAB 2.2 T5 NUTRIEN TUMBUHAN.pdfBAB 2.2 T5 NUTRIEN TUMBUHAN.pdf
BAB 2.2 T5 NUTRIEN TUMBUHAN.pdf
 
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
 
Kuliah 21
Kuliah 21Kuliah 21
Kuliah 21
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Nutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhanNutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhan
 
Biologi unsur hara
Biologi unsur hara Biologi unsur hara
Biologi unsur hara
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 
Leaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.docLeaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.doc
 
Ecofarming
EcofarmingEcofarming
Ecofarming
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
 
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptxUnsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
 
Hara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanHara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk Tanaman
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Budidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliahBudidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliah
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
 
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 KalukkuTugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
Budidaya rumput
Budidaya rumputBudidaya rumput
Budidaya rumput
 
Bab ii (individu)
Bab ii (individu)Bab ii (individu)
Bab ii (individu)
 

Kondisi tanaman

  • 1. KONDISI TANAMAN TIDAK SEHAT N P KCa Mg S (Tanah) (makro) Cu Zn Fe Mn Bo Cl (Tanah) (mikro) C (Co2) Udara O (O2) Udara H (H2O) Udara
  • 2. DAUN NORMAL • GEJALA • Ukuran daun normalBent uk daun normaL/War na daun hijau, tanpa klorosis maupun nekrosis
  • 3. NITROGEN • • • • • • • GEJALA : gejala terdapat pada seluruh tanaman ukuran daun lebih kecil internode pendek, tangkai daun membentuk sudut yang kecil dengan batang warna daun pucat atau kuning, ujung daun tua seperti terbakar KEGUNAAN : • Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif, berperan didalam pembentukan klorofil, membentuk lemak, protein, dan persenyawaan lainnya •
  • 4. POSFOR (P) – – – – – – gejala terdapat pada seluruh tanaman pertumbuhan tanaman agak terhambat ukuran daun lebih kecil. Internode pendek, tangkai daun muda membentuk sudut yang kecil dengan batang, antar tulang daun muda sering memucat Warna daun tua memucat ke arah ujung dan tepi daun. • Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, sebagai bahan dasar protein,membantu asimilasi dan respirasi, mempercepat proses pembungaan dan pembuahan, serta pemasakan biji dan buah
  • 5. KALIUM (K) Gejala terdapat lebih banyak pada daun tua Bagian berwarna kuning pucat terbentuk diantara tulang daun dekat tepi daun, dengan cepat menjadi nekrotik tetapi hanya menyatu dengan lainnya setelah beberapa lama. Laju nekrosis pada tepi daun lebih cepat daripada tulang daun. Terbentuk bagian berwarna kuning dibagian dalam perluasan bagaian nekrotik • • • • • Membantu pembentukan klorofil dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman, berperan membentuk antibodi tanaman terhadap penyakit serta kekeringanMembantu dalam pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas
  • 6. SULFUR (S) • • Tidak ada specimen, sabaaar ya…baru dicari, tapi… • • Daun muda secara menyeluruh menjadi semakin hijau muda mengkilap agak keputihan lalu berubah menjadi kuning hijau atau kuning sama sekali tanaman tumbuh terlambat • Membantu dalam pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas
  • 7. Calcium (Ca) • Tepi daun muda mengalami klorosis lalu menjalar ke tulang daun,Kuncup tanaman muda mati atau ada daun yang muncul warnanya berubah • Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguattkan batang, menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan
  • 8. Magnecium (Mg) • • • • Gejala terdapat lebih banyak pada daun tua Bagian nekrotik dimulai dari antara tulang daun dekat tepi daun, dengan cepat menyatu menjadi nekrosis yang bersambung dibagian tepi daun tua Daerah berwarna kuning tegas terbentuk pada daerah perluasan nekrotik dan bercak-bercak jaringan nekrotik sering timbul pada daerah perluasan lekuk-lekuk jaringan nekrotik utama Daerah yang tidak terpengaruh berwarna hijau pucat dan membentuk pola. • Membantu pembentukan klorofil dan senyawa lain, seperti karbohidrat, lemak dan minyak, berperan penting dalam tranportasi fosfat pada tanaman
  • 9. Zn (Zeng) • • • • Gejala terdapat lebih banyak pada daun muda Daun sangat muda menunjukkan tulang daun merah gelap tegas dengan perubahan bentuk (Distorsi) Daun sangat sempit dibandingkan panjangnya Tepi daun sering bergelombang dan kadang-kadang berbentuk sabit dengan bagian kecil klorotik memanjang pada tiap sisi ibu tulang daun atau dengan tulang daun lateral • Pembentukan hormon pada tanaman
  • 10. Tembaga (Cu) • Gejala terdapat lebih banyak pada daun mudaDaun muda/flush muda kecil tetapi bentuknya normalRanting muda sering menunjukkan gejala layuUjung daun melipatBagian yang melipat semula tetap hijau, selanjutnya bagian tepi daun berwarna cokelat dengan ujung megarah ke ibu tulang daun Ujung daun Tidak ada pola klorotik • Pendorong proses pembentukan klorofil dan sebagai komponen pembentukan enzim pada tanaman
  • 11. Besi (Fe) • • • • • Gejala terdapat lebih banyak pada daun muda Tulang daun muda berwarna hijau gelap dengan helaian daun hijau pucat, atau tulang daun hijau dengan helaian daun kuning pucat, bahkan hampir putih Ujung daun seperti terbakar Gejala ini kurang tampak pada daun flush sebelumnya Daun tua sering menunjukkan tepi dan ujung daun seperti terbakar • Berperan pada proses fisiologi tanaman, seperti proses pernapasan dan pembentukan klorofil
  • 12. Mangan (Mn) • INI JUGA SULIT DICARI, LIHAT GEJALANYA… • Tanaman tumbuh kerdil, pada daun sering terdapat warna kekuningan atau merah dan sering mati • berperan dalam proses asimilasi dan sebagai komponen utama dalam pembentukan ensimensim pada tanaman
  • 13. Boron (Bo) • Daun mengalami klorosis yang dimulai dari bawah daun lalu mengering dan mati, daun yang baru muncul tumbuh kerdil kuncup mati dan berwarna hitam • Membawa karbohidrat ke seluruh jaringan tanamanMempercepat penyerapan unsur kaliumBerperan pada pertumbuhan tanaman, khususnya dibagian yang masih aktif
  • 14. Molibdenum (Mo) • Daun berubah warna, keriput lalu mengering, • Daun keriput dan normal, Pertumbuhan pada tanaman muda terhenti lalu mati • Fungsinya sama seperti Cu • Pendorong proses pembentukan klorofil dan sebagai komponen pembentukan enzim pada tanaman
  • 15. Klor (Cl) • warna daun kehijauan dan keriput tegas • kebanyakan terdapat pada pucuk tangkai daun hingga ke daun-daun mudah • Membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanamanBerperan mengikat ke – 13 Unsurunsur di atas sehingga membentuk senyawa yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
  • 16. KONDISI KEBUN NORMAL N P K S Ca Mg Tanah (makro) Cu Zn Fe Mn Bo Mo Cl Tanah (mikro) C CO2 (Carbodioksida) O 02 (oksigen) H H20 (air)
  • 17. KEBUTUHAN UNSUR HARA Kakao Stadia Pert. Kebutuhan hara (kg/ha) Bibit N P K Ca Mg Mn Zn 2.4 0.6 2.4 2.3 1.1 0.04 0.01 TBM TM 1 TM/th 28 136 14 151 113 3.9 0.5 212 23 321 140 71 7.1 0.9 438 48 633 373 129 6.1 1.5 Sumber : Jember, Agustus’05
  • 18. METODE PENENTUAN PEMUPUKAN • GEJALA KASAT MATA • PENGGANTIAN HARA YANG HILANG LEWAT PANEN BERDASARKAN STATUS HARA TANAH & DAUN • HASIL PERCOBAAN
  • 19. TUJUAN PEMUPUKAN 1. Memenuhi kebutuhan hara utk meningkatkan produksi dan mutu hasil. 2. Memperbaiki kondisi dan daya tahan tnm terhadap perubahan lingkungan. 3. Mempertahankan stabilitas produksi pada taraf yg cukup tinggi.
  • 20. ARTI PENTING PEMUPUKAN • Budidaya tanaman menyebabkan outflow hara : * Panen * Erosi * Pencucian * Denitrifikasi • Pemupukan: menambah unsur hara tertentu yg dipandang ketersediaannya di dlm tnh tidak mencukupi bagi tnm. • Pemupukan azas keseimbangan
  • 21. Metode Penetapan Kebutuhan Pupuk: 1. Gejala Visual kekahatan/defisiensi - Biasanya terlihat utamanya pada daun - Dosis kualitatif, trial and error - Sulit dibedakan deng. penyakit - Kahat lebih dari 1 unsur hara, sulit dideteksi - Sangat terlambat
  • 22. 2. Hasil analisis tanah - Prinsip : pupuk diberikan utk menambah kekurangan hara yg disediakan oleh tanah - Analisis dilakukan setiap 4 sampai 5 tahun sek
  • 23. 3 . Hasil analisis jaringan tanaman (daun) - Prinsip: tnm sbg pengekstrak hara dari tanah, shg kebutuhannya thd hara dpt diketahui dari kadar dalam daun. - Dicari hub antara kadar hara dgn produktivitas - Perlu contoh daun yang representatif - Umur daun harus sesuai standar
  • 24. Hara terangkut Panen Hara terangkut 1 ton biji kakao 80 60 Biji Kg 40 Kulit buah 20 0 Total N P K Ca Mg
  • 25. Pelaksanaan pemupukan 4 tepat • Tepat dosis • Tepat Jenis • Tepat waktu pemberian • Tepat cara pemberian
  • 26. KLASIFIKASI JENIS PUPUK: 1. Atas dasar pembentukannya: Pupuk Alam Pukan, puhid, kompos dolomit, guano dll Pupuk buatan SP 36, Urea dll 2. Atas dasar susunan kimianya: Pupuk organik dll Pukan, puhid, kompos Pupuk anorganik Urea, SP 36, KCl dll 3. Atas dasar kandungan unsur haranya: Pupuk tunggal Urea, SP 36 Pupuk Majemuk dll NPK 15-15-15, Kebomas
  • 27. A. Sifat-sifat kimia-fisik 1. Kadar Unsur hara - kadar N, P2O5, K2O, MgO, CaO 2. Higroskopisitas - RH rata-rata 80% Urea rusak 3. Kemasaman - Nilai ekivalen kemasaman (jumlah CaCO3 yg diperlukan utk menetralisir kemasaman yg disebabkan oleh 100 kg suatu pupuk)
  • 28. 4. Cara bekerjanya = waktu yg diperlukan hingga pupuk dpt diserap tanaman 5. Indeks garam = Kenaikan tekanan osmotik dlm larutan tanah akibat pemberian pupuk B. Manfaat Agronomi - Diukur dari hasil percobaan
  • 29. WAKTU APLIKASI PUPUK - Prinsip: - Tanah cukup air - Musim hujan/kecuali ada irigasi - Secara umum 2 x Awal hujan (Oktober – November) Akhir musim hujan (Maret – April) - Dapat lebih dari 2 x (ditambah pada pertengahan musim hujan)
  • 30. APLIKASI PUPUK - Prinsip: • Di lokasi perakaran (akar hara) • Penyerapan pupuk maksimum • 50 – 75 cm dari pokok • Dalam alur ditutup tanah/daun • Disebar ? • Semua tanaman terpupuk
  • 31. HUBUNGAN ANTARA PUPUK & PRODUKSI 110,000 100,000 90,000 80,000 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 - 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 Pupuk, Kg Produksi, Kg
  • 32. Setiap 1000 kg biji kakao kering mengandung, N = 68,4 kg setara 258 kg Urea P = 12,6 kg setara 60 kg SP36 K = 145,2 kg setara 145,2 kg KCl Mg = 13,6 kg setara 62 kg Kiserit Ca = 16,4 kg setara 39 kg Dolomit
  • 33. Produksi 500 kg kering (KA. 7 %) Urea 129 kg, SP36 24 kg, KCl 152 kg, 31 Kg Kiserit Dosis pupuk : Urea 218 kg, SP36 41 kg, KCl 190 kg, 39 kg Kiserit . Effisiensi pupuk: Urea : 59 %, SP36 : 58 %, KCl : 79 %, Kiserit : 79 %
  • 36. FS-RS
  • 39. pH-UH