1. Mensiasati Tenaga Diesel Tua
Dibandingkan dengan teknologi diesel hari ini yg dilangkapi dg common reel
direct injection (CRD), teknologi diesel tua hanya menghasilkan tenaga sekitar
separoh dan torsi sekitar sepertiga. Penyebab utamanya adalah stabilitas
tekanan injenksi dimana pre-pressured yg dihasilkan CRD hampir konstan untuk
selang RPM yg cukup panjang. Sedangkan pada diesel tua (conventional),
tekanan injeksi maksimum hanya dicapai pada RPM tertentu saja, karena cara
mendapatkan tekanan dengan pompa yg kerjanya sesuai dengan putaran mesin.
Lebih menyedihkan lagi jika kondisi nozzle sudah kurang bagus, pengkabutan
semprotan BBM tidak optimal yang tentu manghambat pembakaran. Tenaga
dan torsi yg dihasilkan semakin rendah. Kita harus rajin membersihkan dan
menyetel nozzle setiap saat.
Saya ada tip bagi anda yg suka kutak-kutik mesin diesel tua. Prinsipnya adalah
memanaskan BBM guna memudahkan pengkabutan meskipun kondisi nozzle
sudah kurang bagus.
Teknik ini sebenarnya
sudah banyak
dilakukan orang.
Namun kebanyakan
dengan cara
memasukan selang
BBM ke tabung oli
atau radiator. Cara
seperti itu kurang
bagus, karena BBM
menjadi panas pada
saat memasuki
pompa injeksi. Selain
bisa merusak pompa,
suhu BBM sudah
turun pada saat
mencapai nozzle.
Tekanan pompa pun
tidak maximal karena
suhunya tinggi.
Sehingga tekanan
pada saat mencapai
nozzle menjadi susut
karena suhu menurun.
Cara terbaik yg saya anjurkan adalah memanaskan BBM setelah melewati
pompa injeksi. Perhatikan konstruksi asli mesin diesel anda, kurang lebih seperti
2. gambar di atas. Yang harus dipanaskan adalah selang penghubung antara
pompa injeksi dengan nozzle. Salah satu caranya adalah dengan mengalirkan
sebagian asap buangan (knalpot) dari exaust header melalui pipa (kecil) yang
dipasang dekat dengan selang/pipa nozzle seperti pipa merah yg tampak pada
gambar di bawah iini. Sebaiknya jarak antara pipa exhaust split dg pipa nozzle
bisa diatur untuk mendapatkan kondisi yg paling optimal. Pipa exhaust split ini
bisa kembali ke
knalpot lagi di ujung,
tetapi sebaiknya
bablas keluar saja
sejajar dg knalpot
untuk menghindar
hambatan yg
merugikan tenaga
mesin.
Gambar ini hanya
bagan sederhana.
Implementasinya
tentu harus benar-
benar
memperhatikan
konstruksi mesin
anda agar panas
exhaust split ini tidak
mengganggu
komponen lain.
Keuntungan teknik
ini antara lain:
1. Pompa injeksi tidak terganggu karena suhu BBM normal.
2. Tekanan BBM saat mencapai nozzle meningkat karena suhu naik dan
volume tetap (kaidah ketetapan PV/T)
3. Kombinasi suhu dan tekanan tinggi BBM saat di nozzle memudahkan
proses pengkabutan dan pembakaran.
4. Seberapapun kecilnya, tambahan tekanan ini akan meningkatkan
kompressi pada piston pada saat pembakaran yg pasti akan menambah
tenaga maupun torsi.
Kerugian/kelemahan teknik ini hanya ada apabila salah penempatan exhaust
split, terlalu dekat dengan saluran masuk udara (intake manifold), sehingga
menurunkan tekanan pasokan udara (karena dianggap ruang terbuka) yg bisa
berakibat turunnya kompressi pada saat pembakaran.
Salam,
DS