1. MATERIAL
ALTERNATIF
OLEH KELOMPOK 1
¤ Dwiani Intan Kartika P. 14512001
¤ Debby Maghfira P. 14512002
¤ Maudina Puri H. 14512004
¤ M. Nur Hakimuddin 14512007
¤ Kiki Zakiyah 14512008
2. 1. GYPSUM
Rangka plafon gypsum pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi dua
berdasarkan jenis rangkanya yaitu yang
menggunakan rangka kayu serta
rangka metal. Penggunaan rangka kayu
saat ini sudah sangat berkurang karena
memiliki banyak kelemahan seperti
bahan kayu yang baik semakin susah
didapat, tidak tahan rayap, serta kayu
harus diserut dengan rata untuk
mendapatkan pekerjaan yang rapi.
Sementara penggunaan rangka metal
seperti besi hollow ataupun metal
furing selain bersifat tahan rayap, juga
menghasilkan pekerjaan yang lebih
cepat dan lebih rapi.
3. Rangka plafon papan gypsum dari metal furing atau hollow umumnya menggunakan
sistem suspended ceiling. Sistem ini menghasilkan kisi-kisi dari metal yang digantung
dibawah atap atau dak beton dengan menggunakan rangkaian kawat. Kisi-kisi ini
kemudian ditutup dengan menggunakan papan gypsum. Sistem suspended
ceiling terbagi menjadi dua yaitu sistem ekspos (exposed grid) yang menonjolkan
kisi-kisi rangka plafon dan sistem tanpa sambungan (concealed grid) yang
menghasilkan penampilan yang mulus dan bersih.
4. Memasang rangka plafon dari metal furing atau hollow sebenarnya tidak terlalu
sulit, hanya butuh ketelitian, bahan dan alat yang benar serta teknik pemasangan
yang benar. Pada dasarnya pemasangan rangka plafon dari metal
furing atau hollow dapat diurai menjadi beberapa langkah yaitu:
1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item
pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.
2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur
garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka.
Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling
ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
3. Langkah berikutnya adalah
pemasangan wall angle (siku metal)
sebagai penyangga metal furing.
Tempatkan siku metal pada tanda garis.
Selalu mulai dengan dinding dengan luas
terpanjang. Bor siku metal dengan jarak
antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku
dibaut dengan kencang agar
kuat menyangga metal furing.
5. 4.)Teruskan pemasangan siku metal pada
bagian dinding yang lain. Harap
diperhatikan bahwa pada sudut
dinding, siku metal sebaiknya dipasang
saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk
siku metal menjadi L di ujung dengan
menggunakan gunting hollow.
Kencangkan juga semua pada daerah
metal yang bertindihan tersebut.
5.) Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap
40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak
antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum
60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollow akan berisiko
menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.
6.) Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan
di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.
7.) Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal
tersebut dengan menggunakan channel clamp.
8.) Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut
dengan pemasangan bracket dan hanger.
6. Pemasangan Bracket dan Hanger
Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip)
merupakan asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended
ceiling. Berikut pedoman yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan
hanger.
Besi bracket / angle
clip dipasang pada dak beton
menggunakan paku ramset dengan
jarak 120 x 120 cm.
Ujung atas rod (kawat)
digantungkan pada angle clip.
Sedangkan U clamp dipasang
pada ujung bawah rod
hanger (kawat penggantung).
7. Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku
yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat
berfungsi sebagai bracket.
8. Berikut beberapa kelebihan dari gipsum
bila digunakan untuk plafon.
Menghasilkan plafon yang rata dan mulus
serta tidak tampak sambungan.
Dapat dibuat beragam bentuk seperti
bertingkat (drop/up celling), kubah (dome),
dan lain-lain.
Gipsum mempunyai berbagai aksesoris
dan hiasan, seperti lis, hiasan tengah, hiasan
sudut, dan lain sebagainya. Hal ini membuat
model gipsum dapat bervariasi.
Perawatan dan perbaikannya gampang.
Jika ada yang rusak tidak perlu mengganti
seluruh lembaran, namun cukup dengan
memperbaiki bagian yang rusak saja dengan
sistem dempul memakai kompon (plester).
Proses pemasangannya cepat dan rapi.
Tidak gampang terbakar dan dimakan oleh
rayap.
Dapat dipasang dengan memakai rangka
kayu dan besi hollow.
Mudah ditemukan di pasaran.
9. Kekurangan gipsum adalah sebagai berikut.
Tidak tahan terhadap air. Jika terjadi rembesan air dari atap
mengenai plafon, maka akan meninggalkan noda bercak pada
permukaan gipsum dan dapat membuat hancur plafon.
Membutuhkan keahlian dalam pemasangannya.
Tidak tahan terhadap benturan.
Tips Penggunaan Gipsum Untuk Plafon:
Bila memakai rangka kayu, sebaiknya diserut terlebih dahulu
supaya rata ketika pemasangannya.
Tidak memakai gipsum pada plafon di area eksterior teras
sebab rawan terkena tampias air hujan.
10. 2. KUSEN ALUMUNIUM
Kusen aluminium akhir-akhir
ini banyak diminati
masyarakat sebagai
pengganti pintu kayu yang
sebelumnya telah populer,
tampilan yang indah,mudah
didapat serta anti rayap
merupakan alasan terbesar
sehingga memutuskan untuk
menggunakan jenis bahan
bangunan logam ini. ya..
apapun alasanya, disini kita
akan mencoba menguraikan
cara memasang kusen pintu
atau jendela aluminium
sehingga bisa menghasilkan
kualitas terbaik.
11. Bahan Dan Alat Untuk Memasang Kusen Aluminium
Sebelumnya kita siapkan bahan-bahan yang akan dipakai yaitu
1. Sealent , semen atau mortar.
2. Rangkaian pintu atau jendela yang sudah siap pasang, misalnya terdiri dari
kusen, daun pintu serta kaca.
3. Fischer.
4. Skrup.
5. Isolasi plastik atau kertas.
Kusen alumunium yang mau dipasang:
Setelah bahan bangunan sudah tersedia maka bisa kita lanjutkan dengan
menyiapkan peralatan pemasangan yaitu:
1. Obeng
2. Bor tembok.
3. Baji kayu atau karet.
12. Metode Pemasangan Kusen Aluminium
1. Pada saat pemasangan dinding entah itu batu bata atau gypsum maka harus kita
persiapkan lobang kusen agar tidak perlu melakukan pembongkaran, ukuran
lobang disesuaikan dengan ukuran kusen ditambah 1 cm untuk tempat sealent.
2. Lalu kita masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas dengan
menggunakan alat beji, setelah posisi pas maka kita stel kelurusan kusen dengan
dinding, ketegakan dan kedataran sampai benar-benar bagus.
3. Kita buat lobang untuk tempat skrup pada dinding melalui lobang kusen dengan
menggunakan alat bor, kemudian kita masukan fischer kedalam lobang bor yang
telah kita buat. lalu kita ambil obeng untuk mengencangkan fischer.
4. Kita siapkan daun pintu atau jendela yang sudah dirangkai penuh, misalnya
sudah terpasang kaca dengan sempurna.
5. Daun pintu atau jendela tersebut kita masukan ke lobang kusen, kemudian kita
pasang semua aksesorisnya seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer dan yang
lainya.
6. Kemudian kita lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan mortar/
semen dan sealent. pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara
dinding dan kusen.
7. Selama proses pelaksanaan pembangunan berlangsung maka rawan terjadi
goresan atau benturan sehingga terjadi kerusakan kusen. oleh karena itu kita buat
pelindung dengan bahan isolaso plastik atau kertas.
13. Kelemahan Kusen Alumunium
Menjatuhkan pilihan kusen pada bahan kayu bukan tanpa alasan, kayu sangat mudah untuk
dibentuk dan memiliki nilai estetika yang lebih dibanding kusen yang terbuat dari alumunium,
berikut beberapa kelemahan dari penggunaan kusen alumunium untuk bangunan :
1. Variasi bentuk yang terbatas, karena merupakan standart pabrik, hanya terbatas pada
bentuk minimalis dan klasik Eropa.
2. Pemasangan dengan menggunakan sistem fischer. Teknik ini mengandalkan kekuatan
sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling
kusen pintu yang sudah diplester rapi dan sangat akurat
ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini, apabila terjadi kesalahan
dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal.
3. Cara pemasangan kusen aluminium mengandalkan kekuatan sekrup yang dipasangkan
melekat pada dinding menjadikannya harus dipasang dengan presisi dan diplester rapi agar
tidak terjadi kebocoran dan kesalahan lainnya.
Jangan memilih kusen aluminium yang bermutu rendah, karena dapat mudah memuai saat
terjadi perubahan suhu drastis karena kaca yang dibingkai dapat mudah lepas.
4. Sambungan yang kurang baik pada siku atau kaca dapat menyebabkan air hujan dapat
masuk, karena itu faktor penyambungan dan “sealant” atau karet penyekat antara kaca dan
alumunium harus dari bahan berkualitas dan tahan lama agar air tidak mudah masuk ke
dalam kusen atau ke ruangan. Pada dasarnya masalah sealant ini tidak menimbulkan
masalah pada kusen alumuniumnya karena bahan alumunium tidak terpengaruh air.
14. 3. KACA
Pekerjaan ini tidak semudah yang dilihat atau dibayangkan. Dengan sifat kaca yang
sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati dalam penanganannya,
sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting pada saat memasang kaca
pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan kaca pada daun pintu/jendela
dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu,
material rangka daun pintu/jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca
dengan tebal kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan
belakang yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar
stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk
menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat
digunakan rangka kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan
untuk penempatan kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling
rangka kayu dalam manajemen proyek.
15. Cara Memasang Kaca Pada Daun Pintu/Jendela Adalah Sebagai
Berikut Dalam Manajemen Proyek:
Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas.
Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas
daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton
atau kain untuk memegang kaca.
Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun
pintu/jendela.
Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang
dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca
karena gerakan martil.
16. Kelebihan Pemasangan Kaca
• Sangat baik ketahanan abrasi
• Tahan terhadap bahan kimia, pelarut, minyak, gemuk
• Tidak ada masalah degradasi UV
• Stabil pada rentang suhu yang lebar
• Mudah dibersihkan
• Lama hidup produk.
• Penggunaan kaca dalam pekerjaan konstruksi untuk menambah keindahan bangunan.
• Penggunaannya memenuhi pandangan arsitektur untuk dekorasi eksternal.
• Dengan menggunakan gelas kaca di pedalaman, menghemat ruang di dalam gedung.
• Kaca cladding di gedung memenuhi kebutuhan fungsional pencahayaan, retensi panas dan
hemat energi.
• Penggunaannya muncul rasa keterbukaan dan harmonis.
• Sebagai kaca dikeraskan tersedia, seseorang dapat memiliki desain interior yang baik
dengan penggunaan kaca di tangga transparan, rak berwarna, langit-langit dll
• Kaca merupakan bahan yang sangat baik untuk isolasi termal, pemeriksaan air dan
konservasi energi.
• Kaca merupakan konduktor panas yang buruk; menghemat energi di AC bangunan.
• Untuk membuat partisi kaca di lantai atas, tidak ada desain ekstra diperlukan untuk slab
seperti kaca ini ringan.
17. Kekurangan Pemasangan Kaca
• Lebih berat dari plastik
• Tidak baik saat plastik
• Sebagai kaca adalah bahan yang sangat mahal,
mungkin meningkatkan biaya dianggarkan dari pekerjaan
konstruksi.
• Penggunaan kaca juga meningkatkan biaya keamanan.
• Penggunaannya di daerah perbukitan dan padang pasir dapat
menyebabkan biaya perawatan lebih.
• Kaca juga tidak aman untuk daerah gempa terbukti.
18. 4. CANOPY KACA
Material kaca umumnya
digunakan untuk jendela dan
pintu. Ketika teknologi kaca
semakin berkembang,
aplikasinya pun melebar hingga
ke elemen dinding, lantai
hingga atap. Atap kaca
merupakan jalan tengah bagi
ruangan yang ingin terlindung
dari hujan, namun masih tetap
bisa merasakan terpaan sinar
matahari. Suasana yang hadir di
bawahnya pun terasa seperti di
luar ruangan.
19. Material kaca yang digunakan untuk atap tentunya berbeda dengan yang
digunakan untuk jendela. Atap kaca menggunakan jenis
kaca tempered dan laminated. Kaca tempered merupakan kaca biasa yang
dipanaskan dalam temperatur hingga 700 derajat C, kemudian didinginkan
mendadak dengan menyemprotkan udara di kedua sisinya. Sementara itu
kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan menempelkan
dua lembar kaca biasa menggunakan polyvinil butiran film. Dengan perekat
tersebut, jika kaca pecah maka pecahannya masih menempel di film
tersebut. Aplikasi kedua jenis kaca ini pada atap biasanya dengan
menggunakan rangka baja, besi hollow dan juga alumunium.
Atap kaca dapat diaplikasikan di berbagai ruang luar yang memiliki
overhead. Aplikasi paling umum yaitu untuk kanopi. Kanopi kaca biasanya
digunakan untuk melindungi ruang-ruang yang masih ingin dianggap
sebagai area outdoor, misalnya carport dan areadrop off. Ada juga jenis
ruang-ruang fungsional di luar outdoor yang dapat menggunakan atap kaca.
Misalnya teras, outdoor living room, outdoor kitchen, gazebo, pool house,
selasar dan sebagainya.
20. 5. POLYCARBONATE
Polycarbonate berbentuk lembaran datar dengan pilihan warna bervariatif
dan dijual per roll. Polycarbonate ada dua jenis yaitu polycarbonate rata
dengan ronga dan polycarbonate bergelombang tanpa rongga.
Polycarbonate biasanya digunakan di garasi,kanopi atau untuk atap
tambahan. Harga Polycarbonate tergantung merk dan jenis. Harga
polycarbonate rata dengan rongga Rp. 1.500.000 untuk
ukuran12mx210cm. Pemasangan polycarbonat untuk rangka kayu
menggunakan paku,sedangkan untuk rangka baja menggunakan mur baut.
21. Kelebihan dari Polycarbonate adalah:
a. Dapat meredam radiasi matahari
b. Dicetak dalam bentuk lembaran,sehingga mudah bila dipakai
di luasan yang besar.
c. Cepat dalam pemasangan
d. Mudah di dapat di pasaran
e. Kedap air
f. Bebas rayap
Kekurangan dari Polycarbonate adalah :
a. Harganya mahal
b. Polycarbonate berongga rentan terhadap jamur dan sulit
dibersihkan
22. 6. BIOKOMPOSIT HIJAU
Penggunaan bahan komposit dari alam sebagai
pengganti bahan komposit sintetis telah
dikembangkan dengan memanfaatkan serat
Rami dan sekresi Kutu Lak.
Jenis komposit bernama biokomposit hijau
bisa menjadi jawaban atas kebutuhan bahan
untuk bangunan atau transportasi yang lebih
aman, murah, dan kuat.
Mengapa dipilih serat rami dan kutu lak?
Karena setelah dilakukan pengolahan, serat
rami sebagai penguat dan sekresi kutu lak
sebagai pengikat, dihasilkan biokomposit
dengan berat yang lebih ringan, kekuatan tarik
yang lebih kuat, dapat didaur ulang
(recyclable) dan diperbaharui (renewable),
tahan air serta aman bagi tubuh manusia.
23. Rami dengan masa panen sekitar 3 bulan dan
kekuatan relatif tinggi sangat prospektif
dikembangkan untuk menggantikan kayu
yang semakin mahal
Material yang diperoleh dari alam dan
memiliki fungsi lebih baik dari material
sintetis tentu akan menjadi pilihan tiap orang,
karena lebih aman bagi kesehatan dan dapat
didaur ulang
24. Keunggulan Inovasi:
1. Tahan air
2. Kekuatan tarik lebih tinggi
3. Terbuat dari 100% bahan alami
(renewable)
4. Aman bagi lingkungan dan tubuh
manusia
5. Tidak berbau
6. Lebih murah
25. Potensi Aplikasi:
Jika dikembangkan lebih jauh dapat menjadi
bahan komposit material 100% alami yang
menguntungkan secara ekonomis dan sangat
aman bagi kesehatan dan lingkungan, sehingga
berpotensi bagi industri material bahan
bangunan. Masa panen Rami (sekitar 3 bulan)
sangat singkat sehingga berpotensi besar untuk
menggantikan kayu yang semakin langka.
Tanaman rami yang dapat tumbuh subur di
daerah pegunungan merupakan potensi
pemanfaatan lahan tidak produktif dan
membuka lapangan kerja baru.
26. 7. SUPER PANEL DINDING
Berbahan sama dengan beton ringan
aerasi namun dilengkapi dengan
tulangan besi baja, membuat panel ini
layak diperhitungkan sebagai
material pengganti dinding.
Memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai dinding internal maupun
eksternal dan memberi keuntungan
yang berarti dalam proses konstruksi
bangunan.
Pemasangan cepat dan efisien, satu grup (2 pekerja) dapat memasang 35 m2 per hari.
Hemat biaya karena tidak lagi memerlukan kolom praktis karena sudah diperkuat dengan
tulangan besi. Memiliki bobot yang ringan sehingga mengurangi beban yang diterima oleh
struktur utama dibanding jika menggunakan bata konvensional.
27. Fisiknya berupa panel dengan komponen utama adalah rangka
baja yang diproteksi anti karat. Untuk sistem dinding internal
ukuran dibuat setebal 7,5 cm sehingga memperbesar luas
lantai efektif.
Dengan penggunaan Super Panel Hebel akan meringankan
sedikit masalah biaya. Super panel merupkan beton ringan
precetak yang memberikan kepastian mutu konstruksi
sekaligus kepastian biaya renovasi rumah.
Pemasangan yang direncanakan dengan baik akabisa
memperkecil bahan terbuang sampai dengan 0%. Tidak sepeti
cor beton, kayu bekisting yag digunakan untuk penyanggga
beton saat pengecoran, semua tentu tidak dipakai lagi.
28. 8. BAMBU KOMPOSIT
Saat ini kayu yang berkualitas semakin sulit
diperoleh di pasaran, sehingga perlu dicari
bahan lain sebagai penggantinya. Bambu cepat
tumbuh adalah salah satu jenis yang dapat
digunakan, karena selain mempunyai masa
panen hanya 3 sampai 5 tahun, potensinya pun
cukup besar di beberapa daerah dan bersifat
renewable serta sangat sesuai dengan
kebutuhan industri. Beberapa aspek sifat
bambu lebih baik daripada kayu, tetapi bambu
memiliki kekurangan untuk digunakan sebagai
bahan konstruksi secara langsung.
Kemajuan teknologi saat ini
memungkinkan untuk dapat mengolah
bahan bambu menjadi balok mirip
kayu dengan kekuatan yang tinggi.
Pengembangan pembuatan balok
bambu dilakukan dengan bantuan
pelatihan produksi, sehingga dapat
dibuat unit produksi dan dapat
dilakukan dengan skala UKM.
29. Hasil penelitian Balai Bahan Bangunan – Puslitbang Permukiman pada tahun
anggaran 2007 menunjukkan bahwa, dengan menggunakan perekat resin (cara pres
panas atau dingin) atau semen, dapat dihasilkan suatu suatu bahan bangunan
komposit yang mempunyai kekuatan tinggi sehingga dapat menandingi kekuatan
kayu. Produk dari hasil penelitian ini dapat berupa panel eksterior dan interior
dengan berbagai bentuk untuk konstruksi bangunan seperti, kusen pintu
kayu dinding, langit-langit serta penutup atap, atau yang digunakan sebagai bahan
furniture dengan memenuhi persyaratan yang diperlukan.
Keunggulan :
Dimensi dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Dimungkinkan dibuat tanpa adanya sambungan
Sifat Mekanika tinggi
Pengerjaan setara dengan bahan kayu
30. Jenis Bambu Olahan
Parallam
Subiyanto et al. (1994), menyatakan
bahwa papan bambu lapis semi serat
dibuat dengan cara memipihkan
bambu dengan mesin pemipih
sampai bentuk bambu berupa semi
serat yang panjang. Kemudian arah
serat disusun saling menyilang.
Parallam bambu yang dibuat sama
dengan papan bambu lapis semi
serat, tapi arah seratnya susunannya
sejajar.
Bambu Lapis
Kayu lapis adalah suatu produk yang
diperoleh dengan cara menyusun
bersilangan tegak lurus lembaran
venir yang diikat dengan
perekat,minimal tiga lapis
( SNI,2000). Pemasangan venir
dengan arah saling tegak lurus
dimaksudkan untuk mendapatkan
kekuatan mekanis yang lebih tinggi.
Penyusutan lebih kecil sehingga
menjadikan produk tersebut
memiliki stabilitas dimensi yang
tinggi.
34. Penggunaan struktur baja ringan dalam dunia
konstruksi saat ini telah berkembang dengan
pesat. Sesuai dengan namanya, struktur baja
ringan tersusun dari batang-batang baja profil
yang relatif lebih ringan dibandingkan batang
baja pada umumnya. Baja profil ini mempunyai
ketebalan yang relatif tipis.
Pada umumnya, bahan baku baja ringan adalah
baja G550. Baja G550 adalah baja mutu tinggi
dengan standar high tensile strength 550 Mpa
(5500 kg/cm2). Kekuatan ini merupakan elemen
dasar untuk kekuatan tarik baja ringan saat ini.
Dengan kekuatan minimum G550, baja ringan
tersebut memiliki kekuatan leleh minimum 550
Mpa. Dibuktikan dalam uji laboratorium tidak
boleh putus saat ditarik dengan kekuatan 500
Mpa. Selain itu, baja tersebut juga memiliki
modulus geser 80.000 MPa dan modulus
elastisitasnya 200.000 Mpa.
Baja ringan dibuat dari lembaran
baja atau pelat baja tipis yang
dipotong-potong dan terbuat dari
baja murni kemudian dibentuk
dengan mesin roll-forming. Proses
pengerjaan dilakukan dalam
kondisi dingin, sehingga sering
dikenal dengan nama baja canai
dingin (cold-formed atau cold-rolled.
Proses rolling kompres dan
membentang baja, pemberian gaya
atau tegangan terjadi dalam proses
tersebut. Sedangkan kekakuan
didapat dari proses memberi
tekukan (pemberian gaya) itulah
sebabnya mengapa baja ringan
mempunyai mutu tinggi.
Sedangkan baja yang biasa
dibentuk dalam keadaan masih
panas dinamakan baja canai panas
(hot-rooled).
35. Dalam Dewobroto dkk (2006) dilaporkan bahwa pemakaian
baja cold-formed di Amerika untuk struktur bangunan sudah
berkembang sejak lima decade yang lalu atas dukungan AISI (
American Iron and Steel Institute). Sejak itu baja canai dingin banyak
digunakan untuk struktur bangunan, baik struktur sekunder, misalnya
sebagai kerangka dinding/partisi maupun struktur primer, misalnya
rangkat atap (truss) dan rangka utama bangunan (frame), Gambar 1.
Pemakaian baja ringan sebagai bahan bangunan seperti rangka atap,
rangka plafond, rangka dinding dan rangka lantai. Jenis baja ini juga
sudah banyak digunakan untuk bangunan sederhana maupun
bangunan tinggi sebagai pengganti kayu yang semakin mahal, langka
dan mudah dimakan rayap.
36. 10. DINDING LUCISON
Beberapa produk material pada saat ini yang banyak digunakan dan
dikenal masyarakat, di antaranya adalah bata merah, batako, dan bata
ringan. Produk bata merah dan bata ringan umumnya digunakan untuk
masyarakat menengah atas.
Sedangkan, produk batako banyak digunakan untuk bisa dijangkau segala
lapisan masyarakat. Walaupun sekarang terdapat material dinding produksi
impor, namun ketiga produk material dinding di atas, paling banyak
digunakan dalam pembangunan dan pekerjaan konstruksi di masyarakat.
Sesuai dengan target akhir penelitian, Lusicon(Lumpur Sidoarjo Conbloc)
diharapkan mampu menjadi alternatif material dinding yang berbeda bagi
segmen menengah ke atas, bersama dengan bata merah dan bata ringan.
Hal tersebut dikarenakan Lusicon direncanakan memiliki karakteristik dan
kinerja yang mampu bersaing pada segmen tersebut.
37. Hasil penelitian dan pengembangan Lusicon yang dilakukan antara PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS) Surabaya saat ini menunjukan hasil yang optimal dan
sudah mencapai tahap akhir penelitian.
Perbandingan performa (kuat tekan dan berat volume) antara Lusicon
dengan produk bata ringan yaang ada di pasaran telah dilaksanakan dan
hasilnya cukup memuaskan. Dari grafik perbandingan antara Lusicon
dengan produk bata ringan komersial yang dilakukan di Laboratorium
Beton ITS menunjukkan bahwa performa Lusicon setara (mampu
bersaing) dengan bata ringan yang kualitasnya bagus.
Saat ini banyak masyarakat yang masih memilih material dinding untuk
rumah menggunakan bata merah. Kebanyakan dari masyarakat tersebut
menganggap bahwa performa bata merah lebih baik dari bata ringan,
yaitu lebih dingin dan awet.
38. Dengan demikian, Lusicon mampu melakukan penetrasi pasar
material dinding sebagai alternatif utama pengganti produk bata
merah, karena secara fisik Lusicon memiliki warna kecoklatan yang
menyerupai bata merah. Hal tersebut terjadi karena sekitar 80 persen
Lusicon adalah lumpur Sidoarjo yang dibakar.
Apabila melihat dari sistem pemasangannya maka bata ringan dan
Lusicon dapat lebih cepat dipasang dari pada bata merah. Dengan
pemasangan yang lebih cepat maka akan mempengaruhi efisiensi
biaya.
Dengan informasi yang kami sampaikan, diharapkan masyarakat
mempunyai beberapa alternatif produk material dinding dan dapat
memilih dengan bijak, sesuai kebutuhan dan aplikasinya.
39. 11. CONWOOD
Menggunakan kayu sebagai material bangunan memang terlihat cantik dan
natural, namun penggunaannya juga dapat menyumbang pemanasan global.
Kini, Conwood hadir sebagai alternatif material pengganti kayu yang dapat
diaplikasikan pada eksterior dan interior bangunan
Conwood, produk inovatif dengan teknologi modern dari Swiss hadir untuk
memenuhi kebutuhan para konsumen akan material alternatif pengganti kayu
berkelas premium. Materialnya berupa 70% semen dan 30% bahan-bahan
daur ulang yang mengandung selulosa, seperti kertas, kardus, boks, dan
produk ramah lingkungan lainnya.
Dibandingkan dengan material kayu, Conwood memiliki beberapa
keunggulan antara lain memiliki dimensi dan kondisi yang jauh lebih stabil
dari kayu karena tidak dapat memuai dan menyusut, tidak mengandung
campuran pasir, sehingga rongganya rapat dan tidak dapat memuai, memiliki
ketahanan terhadap api, tahan air, tahan cuaca, anti rayap, awet dan ramah
lingkungan.
40. Conwood atau papan semen memiliki kualitas tampilan yang tidak kalah
dengan kayu alami, serta dapat diaplikasikan di berbagai tempat seperti
pada plafon, dinding, lantai dan elemen-elemen dekoratif seperti pagar,
dinding sekat, lantai tangga, dinding tangga, eave , sunshade , hingga
mould .
Cara pemasangannya juga mudah, Conwood tidak diaplikasikan pada
semen basah seperti keramik, melainkan diletakkan di atas semen kering
yang permukaannya rata, lalu disekrup sedalam 3mm. Untuk
menyembunyikan sekrup tadi, dapat diberi nat lalu ditutup dengan warna
senada. Dengan mengaplikasikan papan semen ini, secara tidak langsung
Anda telah melakukan pencegahan terhadap pemanasan global, tampilan
rumah pun semakin kokoh.
41. 12. KALSIBOARD (PLAFON AKUSTIK)
Kalsi® merupakan merek dagang yang dikeluarkan oleh PT. Eternit Gresik, selain
untuk dinding material ini juga dapat diaplikasikan untuk plafon, partisi, dinding luar,
listplank maupun lantai. Material ini sangat beragam beratnya, tergantung dari fungsi
dan penempatannya, berat rata-rata per 1m2 antara 4,5 kg- 29,17 kg, yang paling
berat difungsikan untuk lantai.
Kalsi® sama sekali tidak mengandung serat asbes dengan proses pembuatan
menggunakan proses pengeringan dengan tekanan dan temperatur yang tinggi
(autoclave), terdiri dari bahan baku semen, bahan organik, serta bahan penguat dan
perekat alami.
Keuntungan yang akan anda dapatkan dengan menggunakan material ini, dimensi
material ini sangat stabil sehingga tidak mudah retak. Selain itu sambungan yang
dihasilkan sempurna, permukaan sambungan akan sama rata dengan permukaan
lembaran, sehingga akan mengurangi pemakaian kompon dan pekerjaan yang lebih
cepat.
Fleksibel dapat dilengkung, sehingga sangat sesuai bila anda ingin mengaplikasikan
material ini pada permukaan lengkung seperti kurva.
42. Keuntungan lain yang di dapat dengan menggunakan material kalsi® ini
adalah tahan terhadap air, sehingga anda tidak akan khawatir menemukan
noda-noda apabila terjadi kebocoran pada genteng. Tahan terhadap rayap, jadi
tidak akan terjadi keropos.
Tahan terhadap api, apabila terjadi kebakaran pada rumah anda, maka material
ini tidak akan menyebarkan nyala api, jadi anda punya waktu untuk
menyelamatkan diri dan memadamkan api tersebut.
Daya tahan terhadap benturan, memiliki kekuatan lebih baik dibandingkan
jenis papan gipsum. Variasi finishing yang memudahkan untuk diaplikasikan
berbagai jenis cat, sedangkan variasi ketebalan sangat ditentukan penggunaan
aplikasinya, apakah untuk dinsing, lantai plafond atau partisi.
PT. Eternit Gresik memproduksi material ini dengan variasi ketebalan mulai
dari 3 mm- 20 mm untuk aplikasi yang berbeda. Jika anda berminat mencoba
kalsiboard, produk ini sudah banyak ditemui di berbagai toko bangunan, jadi
jangan khawatir anda kesulitan untuk mendapatkannya.
43.
44.
45. 13. ETERNIT ATAU ASBES
Dalam pasaran ukuran plafond eternit atau
asbes adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x
1.00 m. Cara pemasangan pun sama dengan
plafond tripleks. Anda dapat menggunakan
kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka
kayu 60 cm x 60 cm untuk rangka plafon.
Keunggulannya selain mudah didapat
dipasaran, proses pengerjaan pun mudah
sehingga tidak menemui kendala. Bahannya
yang ringan memudahkan pengguna untuk
dapat mengganti apabila terjadi kerusakan.
Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap goncangan dan
benturan sehingga harus berhati-hati dalam proses pemasangan plafond supaya
tidak patah atau retak.
46. 14. ATAP SENG
Atap ini sebenarnya dibuat dari
lembaran baja tipis yang diberi
lapisan zinc secara elektrolisa.
Tujuannya untuk membuatnya
menjadi tahan karat. Jadi, kata
seng berasal dari bahan pelapisnya.
Jenis ini akan bertahan selama
lapisan zinc ini belum hilang, yang
terjadi sekitar tahun ke-30-
an.Setelah itu, atap akan mulai
bocor apabila ada bagian yang
terserang karat.
47. Kelebihan
Berbentuk lembaran sehingga mudah untuk dipasang.
Waktu yang diperlukan dalam pemasangannya relative lebih cepat.
Kuat hingga 30 tahun.
Tahan karat selama bahan proteksinya masih ada
Mudah didapatkan di pasaran.
Bisa digunakan di daerah panas dan hujan.
Kekurangan
Jika lapisan anti karatnya (lapisan zinc) habis maka senga yang
dipakai akan berkarat, dari karatan tersebut akan merusak seng dan
menyebabkan seng bocor
48. 15. ASBES
Asbes (dari bahasa
Yunani ἄσβεστος berarti "tak
terpadamkan" atau "tak
terpadamkan") adalah campuran
mineral silikat yang dieksploitasi
secara komersil untuk pemanfaatan
sifat fisik mereka. Mineral tersebut
di antaranya asbestiform, fibrosa
tipis kristal,theinhalasi dari serat
asbes.
Asbes menjadi semakin populer di kalangan produsen dan pembangun pada abad ke-19
karena penyerapan suara, kekuatan tarik rata-rata, dan ketahanan terhadap panas, listrik
dan kerusakan kimia. Ketika asbes digunakan untuk ketahanan terhadap api atau panas,
serat sering dicampur dengan semen atau ditenun menjadi kain atau tikar. Asbes yang
digunakan dalam beberapa produk untuk tahan panas, dan di masa lalu digunakan pada
oven listrik dan kabel kompor listrik untuk perusahaan insulasi listrik pada suhu tinggi,
dan di dalam bangunan untuk yang tahan api dan isolasi sifat, kekuatan
tarik fleksibilitas,, dan ketahanan bahan kimia.
49. Kelebihan
§ Tahan panas
§ Mampu meredam suara
§ Anti rayap
§ Kedap air
§ Mudah didapatkan di pasaran
§ Harganya murah
Kekurangan
Terdapat bahan mineral Amosite dan crocidolite yang dapat
menyebabkan penyakit paru-paru.
Dapat menyebabkan penyakit kulit akibat serat-serat yang ada pada
asbes
50. 16. ATAP KAIN TEBAL
Umumnya hanya digunakan pada atap
sebuah balkon, atau cocok juga diterapkan
untuk atap sebuah jendela. Terbuat dari
bahan kain terpal serta plastik padat yang
elastis. Jenis ini bertumpu pada kerangka
besi yang sudah dibentuk sesuai dengan
keinginan. Dikuatkan atau ditempel dengan
menggunakan baut dan sekrup supaya dapat
menempel kuat pada dinding. Jenis ini
keunggulan lainnya adalah systemnya uang
mudah untk dibongkar pasang.
51. 17. ATAP IJUK
Atap ijuk dibuat dari serabut
palem aren. Ijuk digunakan
sebagai bahan penutup atap
dengan dibentuk ikatan
sepanjang 120cm dan diameter
6cm. Ikatan tersebut dijepit
dengan bilah bambu, lalu
diikatkan ke reng. Lapisan ijuk
minimal 2 lapis, semakin tebal
lapisannya akan semakin lama
daya tahannya. Atap ijuk dengan
kualitas yang baik bisa
mencapai umur hingga 30 tahun.
52. Kelebihan
· Memiliki kesan alami
· Bisa memberikan efek sejuk di sekitar bangunan
Kekurangan
· Atap jenis ini adalah sulit dalam penggantian dan rawan bocor pada saat
hujan turun
· Pengaplikasian: Gazebo atau di rumah-ruamh tradisional.
53. 18. AKUSTIK BOARD
Plafond akustik merupakan solusi
bagi Anda yang merencanakan
sebuah ruangan yang dapat
meredam kebisingan. Karena
plafond akustik merupakan
plafond yang tahan terhadap
batas ambang kebisingan
tertentu. Ukuran yang tersedia
adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm
x 120 cm. Plafond akustik dapat
dipasang dengan rangka kayu
atau bahan metal pabrikan yang
sudah jadi.
54. Keunggulan: dapat meredam suara sehingga
untuk kebutuhan ruangan tertentu banyak dipakai
oleh masyarakat. Bobotnya relatif ringan sehingga
mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses
pengerjaannya cepat.
Kelemahan: tidak tahan air dan di daerah tertentu
masih jarang dijumpai serta harganya relatif lebih
mahal.
60. 1. Lourve Pyramid
Lourve pyramid ini terbuat dari kaca dan metal, ada di kota
paris perancis.
61. 2. DANCING HOUSE
Bangunan ini adalah contoh dari
arsitektur deconstructivist,
dengan bentuk yang tidak biasa.
Ini mencerminkan wanita dan
pria (Ginger Rogers dan Fred
Astair)menari bersama-sama.
Konstruksi dari 99 panel beton
masing-masing bentuk yang
berbeda dan dimensi, masing-masing
sehingga membutuhkan
bentuk kayu yang unik.
Kerangka kerangka baik jendela
pintu dan instalasi lainnya
terbuat dari aluminium yang
kemudian di lapisi oleh kaca.
62. Gedung atau Bangunan Dancing Dancing atau Jahe & Fred (Ceko: Tančící
Dum)adalah julukan yang diberikan kepada Nederlandenbuilding Nationale-di
pusat kotaPraha, Republik Ceko pada Rašínovo, nábřeží 80 120 00 Praha
Ini dirancang olehKroasia-Ceko architectVlado Milunić bekerjasama dengan
Kanada-Amerika arsitek Frank Gehry di sebidang tepi sungai kosong (di
mana bangunan sebelumnya telahdihancurkan selama Pemboman Praha
pada tahun 1945). Bangunan ini dirancangpada tahun 1992 dan selesai pada
tahun 1996.Desain sangat non-tradisional kontroversial pada saat itu.
Presiden Ceko VáclavHavel, yang tinggal selama puluhan tahun di samping
situs tersebut, telah mendukung, berharap bahwa bangunan akan menjadi
pusat kegiatan budaya.
Seperti yang kita lihat, bangunan ini sungguh luar biasa. Bangunan ini
memiliki struktur yang dinamis yang sungguh di luar nalar. Dari gambar di
atas saja kita dapat melihat seolah-olah bangunan ini dapat bengkok seperti
di dorong oleh jari, lekukannya yang pas menunjukkan kehebatan dari
bangunan ini. Dan yang terpenting dari bangunan ini ialah meski strukturnya
tampak meliuk-liuk dinamis namun struktur tersebut kuat dan mampu
menahan beban-beban di atas maupun di sampingnya. Jadi selain ide
bentukan, struktur juga memegang peranan penting bagi sebuah desain.