Dokumen tersebut membahas beberapa jenis penguat yang menghubungkan dua transistor secara langsung, seperti penguat DC biasa, hubungan Darlington, kombinasi npn-pnp, dan penguat diferensial. Penguat-penguat tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan penguatan isyarat arus DC maupun AC dengan menghubungkan kolektor transistor pertama ke basis transistor kedua secara langsung.
2. Dalam praktek sering kali kita harus menghubungkan suatu penguat dengan suatu sumber, dengan penguat lain, atau dengan beban secara langsung. Ini perlu dilakukan bila isyarat berupa arus DC atau tegangan bolak balik dengan frekuensi amat rendah.
3. Dalam banyak hal kita perlu menghubungkan satu transistor dengan transistor yang lain secara langsung yaitu apabila diinginkan penguatan arus yang besar untuk isyarat DC maupun AC. Selain itu, penggandengan langsung antara dua transistor juga dilakukan untuk membuat rangkaian lebih sederhana, ringkas, dan mempunyai titik operasi yang lebih mantap, yaitu tidak mudah berubah.
4. Dalam bab ini mula-mula akan dibahas mengenai penguat gandengan DCyang biasa, yaitu kolektor transistor pertama dihubungkan dengan basis transistor kedua. Kemudian hubungan Darlington, yaitu emitor transistor pertama masuk basis transistor kedua, hubungan npn-pnp, penguat differensial, serta penguat kaskoda.
6. Gambar dibawah ini menunjukkan dua transistor npn yang digandengkan langsung secara biasa, diamana kolektor transistor pertama dihubungkan dengan basis transistor kedua. Agar penguat bekerja dengan baik, yaitu mampu menghasilkan isyarat keluaran yang besar tanpa cacat, titik-q haruslah ditengah garis beban. Penguat dengan tegangan panjar seperti ini disebutpenguat kelas-A.
8. Karena kedua transistor berhubungan langsung, yaitu tanpa kapasitor penyekat DC, maka tegangan panjar pada satu transistor akan mempengaruhi tegangan panjar transistor yang lain. Agar transistor Q2 mendapat tegangan panjar kelas A, yaitu dengan titik kerja di tengah garis beban , maka VCE(q) untuk Q2 haruslah sama dengan 10 V, sehingga emitor Q2 mempunyai tegangan 10 V terhadap tanah. Oleh karena RE3 = 1 KΩ, maka IE(q) untuk transistor Q2 haruslah sama dengan 10 mA. Informasi ini diperlukan untuk menghitung hie2. Oleh karena kolektor Q1 berbeda satu VBE diatas emitor Q2 maka tegangan kolektor Q1 haruslah kira-kira 10.6 V. selanjutnya ini berarti
10. Dan tegangan emitor transistor Q1 haruslah pada (RE1+RE2)IC1 (q)=0.5 V terhadap tanah. Kemudian tegangan basis Q1 haruslah pada tegangan VB= VE + VBE =0.5 +0.^%= 1.15 V. nilai tegangan pada basis Q1 dapat juga kita hitung dari:
12. 1251502894411Untuk menganalisa perilaku penguat untuk isyarat kecil, maka dapat dihitung penguat tegangan pada frekuensi tengah. Rangkaiannya dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
41. Pada rangkaian tersebut, arus panjar Q1 diambil dari rangkaian pada emitor Q2. Misalan arus IC2 pada Q2 bertambah besar, tegangan DC pada titik a akan naik. Akibatnya, arus basis untuk Q1 akan bertambah besar, arus kolektor IC1 pada transistor Q1 akan bertambah besar dan tegangan DC pada kolektor C1 akan turun. Akibatnya, VBE pada transistor Q2 akan berkurang, mempengaruhi arus kolektor IC2 pada transistor Q2, dan tegamgan titik a kan turun. Tampak bahwa dengan tegangan panjar balikan rangkaian akan menekannya bila karena suatu hal tegangan pada titik a bertambah. Akibatnya dengan tegangan panjar seperti inidapat kita peroleh titik kerja yang mantap.
43. 10845583769010Pada gambar dibawah ini, resistor R3 dan kapasitor CD dipasang agar pengaruh tegangan isyarat pada transistor Q2 terhadap VCC karena hambatan dalam VCC tidak masuk kedalam rangkaian Q1. Apabila hal ini terjadi, maka dapat terjadi osilasi, yaitu keadaan dimana tanpa isyarat masukan terjadi isyarat keluaran. Osilasi ini biasa terjadi pada daerah frekuensi amat rendah, sehingga penguat akan menghasilkan isyarat yang mengeluarkan bunyi sseperti perahu motor. Osilasi semacam ini disebut osilasi perahu motor. Kombinasi R3 dan CD dipilih agar mempunyai tetapan waktu R3 CD yang amat rendah, sehingga tegangan syarat yang kembali melalui VCC ditekan serendah mungkin. Kapasitor CD disebut kapasitor pelepas gandengan, yaitu melepaskan gandengan antara satu tahap dengan tahap berikutnya terhadap pengaruh isyarat pada arus dari VCC.