SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PEMBAKUAN HCl
I. WAKTU PRAKTIKUM
Hari / tanggal : Jumat, 26Juli 2013
Tempat : Laboraturium Kimia Analitik, Jurusan Analis Kesehatan
II. JUDUL
Pembakuan HCL
III. TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami dan melakukanstandarisasi larutan baku sekunder
HCL dengan larutan baku primer Na2CO3 ( Natrium Karbonat)secara tepat dan
benar.
2. Menggunakan hasil pembakuan untuk analisis kuantitatif.
IV. DASAR TEORI
Reaksi asam basa adalah reaksi yang terjadi antara larutan asam dengan
larutan basa, hasil reaksi ini dapat bersifat netral disebut juga reaksi penetralan asam
basa tergantung pada larutan yang direaksikan. Larutan yang direaksikan ini salah
satunya disebut larutan baku. Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya
diketahui dengan tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan
lain. Larutan baku ada dua yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder.
Larutan baku primer adalah larutan baku yang konsentrasinya dapat ditentukan
dengan jalan menghitung dari berat zat terlarut yang dilarutkan dengan tepat. Larutan
baku primer harus dibuat dengan:
a. Penimbangan dengan teliti menggunakan neraca analitik
b. Dilarutkan dalam labu ukur
Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan membuat larutan standar primer
harus memenuhi tiga persyaratan berikut:
a. Benar-benar ada dalam keadaan murni dengan kadar pengotor
b. Stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifat
higroskopis.
c. Memiliki berat ekivalen besar, sehingga meminimalkan kesalahan
akibat penimbangan.
Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku primer adalah
Na2CO3 ( Natrium Karbonat). Natrium Karbonat adalah zat padat , halus, putih, larut
baik dalam air.
Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya harus ditentukan
dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer. Pada percobaan kali ini larutan yang
digunakan sebagai larutan baku sekunderadalah HCl. HCl merupakan larutan yang
tidak berwarna dan mempunyai sifat korosif. HCl juga mudah menguap atau berasap
apabila besinggungan langsung dengan udara, tanpa dididihkan.
Syarat-syarat larutan baku sekunder:
a. Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer.
b. Mempunyai BE yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan.
c. Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.
Analisis Volumetri → Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat
dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat dengan suatu metode gravimetri.
Akurasinya sama dengan metode gravimetri, analisi volumetric juga dikenal sebagai
titrimetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang
konsentrasinya diketahui dan dialirkan dalam buret dalam bentuk larutan.
Konsentrasi larutan yang tidak diketahui (analit) kemudian dihitung, maka syaratnya
adalah reaksi harus berlangsung secara cepat, reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak
ada reaksi samping, selain itu jika reagen penitrasi yang diberikan berlebih, maka
harus dapat diketahui dengan suhu indicator.
Indikator asam basa sebagai zat penunjuk derajat keasaman kelarutan adalah
senyawa organik dengan struktur rumit yang berubah warnanya bila pH larutan
berubah. Indikator dapat pula digunakan untuk menetapkan pH dari suatu larutan.
Indikator merupakan asam lemah atau basa lemah yang memiliki warna cukup tajam,
hanya dengan beberapa tetes larutan encer-encernya, indikator dapat digunakan untuk
menetapkan titik ekivalen dalam titrasi asam basa ataupun untuk menentukan tingkat
keasaman larutan. Pada percobaan kali ini indikator yang akan digunakan adalah
indikator metil orange.
Indikator Methyl Orange (MO )→ Metil Orange (Methyl Orange) MO
adalah senyawa organik dengan rumus C14H14N3NaO3S dan biasanya dipakai sebagai
indikator dalam titrasi asam basa. Indikator metal orange (MO) ini berubah warna
dari merah pada pH dibawah 3.1 dan menjadi warna kuning pada pH diatas 4,4 jadi
warna transisinya adalah orange.
V. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
1. Labu ukur
2. Labu erlenmeyer
3. Buret
4. Statif
5. Pengaduk
6. Corong
7. Botol timbang
8. Gelas kimia
9. Pipet volume
10.Pipet tetes
11.Botol semprot
12.Kertas saring
13.Tissue
14.Neraca analitik
Bahan yang digunakan :
1. Larutan HCl0,1 N
2. Larutan baku primer Na2CO3 (Natrium Karbonat) 0,1 N
3. Indikator Metil Orange
VI. CARA KERJA
A. MenimbangNatrium Karbonat menggunakan nereca analitik
1. Melakukan perhitungan massaNatrium Karbonat yang akan ditimbang.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Menghubungkan nereca dengan daya listrik untuk proses warming-up
selama 5-10 menit.
4. Menghidupkan nereca dengan menekan tombol ON.
5. Memastikan nereca dalam keadaan datar.
6. Memastikan nereca dalam keadaan 0,0000 g, jika belum maka menekan
tombol zero untuk mengenolkan.
7. Meletakkan botol timbang di dalam nereca, membuka tutup botol timbang
dan tutup botol timbang juga diletakkan di samping botol timbang di atas
nereca.
8. Menutup neraca analitik.
9. Mencatat berat setelah skala menunjukkan stabil.
10. Melakukan perhitungan secara tepat.
11. Meletakkan Natrium Karbonat secara kontinyu dengan menggunakan
sendok penyu.
12. Menghentikan penambahan pada kurang lebih 10 % berat yang ditimbang.
13. Menutup botol timbang lalu menutup neraca.
14. Mencatat berat setelah nereca menunjukkan stabil.
B. Membuat larutan Asam oksalat 0,1 N sebanyak 100 mL
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membilas semua alat gelas dengan aquades minimal sebanyak tiga kali.
3. Meletakkan corong pada labu ukur dan memasang sepotong tisue diantara
labu ukur dan corong supaya terdapat udara diantara labu ukur dan corong.
4. Menambahkan aquades pada botol timbang yang telah terisi zat padat
Natrium Karbonat kira-kira ¼ sampai 1/3 dari volume botol timbang.
5. Mengaduk Natrium Karbonat menggunakan pengaduk hingga larut.
6. Memasukkan larutan ke dalam labu ukur ditempatkan pada batang
pengaduk supaya tidak tercecer.
7. Mengulangi langkah 4,5 dan 6 sampai seluruh Natrium Karbonat larut dan
tidak tertinggal dalam botol timbang.
8. Membilas botol timbang dan pengaduk diatas labu ukur yang terpasang
corong.
9. Membilas corong yang terpasang pada labu ukur.
10. Menambahkan aquades sampai ½ volume labu ukur, digoyangkan.
11. Menambahkan aquades sampai ¾ volume labu ukur, digoyangkan.
12. Menambahkan aquades sampai di bawah tanda tera.
13. Mengeringkan dinding labu ukur diatas tanda tera.
14. Menambahkan aquades sedikit demi sedikit menggunakan pipet tetes
sampai batas tanda tera.
15. Menutup labu ukur kemudian menghomogenkan.
C. Titrasi HCl dengan indikator Metil Oranye (MO)
1. Memipet larutan Natrium Karbonat yang ada di dalam labu ukur
menggunakan pipet volume 25ml dan masukkan ke dalam labu
erlenmeyer.
2. Menambahkan aquades sebanyak 25 ml
3. Ditambahkan indicator MO sebanyak 1-3 tetes
4. Dihomogenkan
5. Menitrasi larutan tersebut
6. Mencatat volume larutan HClsebagai volume awal titrasi.
7. Menghentikan titrasi apabila warna larutan dalam labu erlenmeyer berubah
menjadi oranye tipis.
8. Lakukan titrasi sebanyak 3 kali
9. Mencatat volume larutan HClsebagai volume akhir titrasi pada setiap titasi
yang dilakukan.
VII. HASIL PRAKTIKUM
A. Menimbang
1. Natrium KarbonatMenggunakan neraca analitik
Benda yang ditimbang Berat
Botol timbang g
Natrium Karbonat g
Berat total g
2. Membuat larutan
a. Natrium Karbonat0,1 N sebanyak 100 mL
Terbentuk larutan Natrium Karbonat0,1 N sebanyak 100 mL dari hasil
pelarutan antara zat padat Natrium Karbonatsebanyak gram dengan
aquades.
3. Titrasi
a. Terbentuk larutan dari 25ml Natrium Karbonat+25ml aquades + 3 tetes
MO dan ml HCl.
b. Terbentuk larutan dari 25ml Natrium Karbonat+ 25ml aquades + 3 tetes
MO dan ml HCl.
c. Terbentuk larutan dari 25ml Natrium Karbonat+ 25ml aquades + 3 tetes
MO dan ml HCl.
VIII. PEMBAHASAN
A. Natrium Karbonat yang harus di timbang.
Diket : Nlarutan = 0,1 N
Vpelarut = 100mL
BE Na2CO3 =53
Jawab : N = M
N = x
0,1 = x
= 0,53 gr
B. Massa Natrium Karbonat hasil penimbangan
Untuk membuat larutan Natrium Karbonat 0,1 N sebanyak 100mL diperlukan
0,53 gram Natrium Karbonat.
Massa botol kosong = gram
Massa yang akan ditimbang = 0,53 gram
Rentang massa = gramsampaigram
Massa botol + bahan = gram
Massa bahan = (massa botol + bahan) – massa botol kosong
= gram – gram
= gram
C. HCl dengan Natrium Karbonat + aquades + MO
Titrasi
Ke-
Volume
Na2CO3
+aquades+
MO
Volume KMnO4
Volume
Awal
Volume
Akhir
Volume
Titrasi
1 50 mL mL mL mL
2 50 mL mL mL mL
3 50 mL mL mL mL
D. Normalitas Natrium Karbonat.
1. Normalitas Natrium Karbonat.
Diket : W Na2CO3 = gr
V pelarut = 100mL
BE Na2CO3 = 53
Jawab : N = M
N = x
N = x
= N
2. Normalitas HCl
a. Titrasi I
Mek HCl = Mek Na2CO3
VHCl x N = V Na2CO3 x N Na2CO3
x N = 25 x .
N = N
b. Titrasi II
Mek HCl = Mek Na2CO3
VHCl x N = V Na2CO3 x N Na2CO3
x N = 25 x .
N = N
c. Titrasi III
Mek HCl = Mek Na2CO3
VHCl x N = V Na2CO3 x N Na2CO3
x N = 25 x .
N = N
3. Rata – rata Normalitas HCl
= = = N
4. Rata – rata selisih
= = = N
5. BTR (Bagian Tiap Ribuan )
x 1000 = x 1000 = %
Pada percobaan ini, yang bertindak sebagai larutan baku sekunder adalah
asam klorida (HCl) karena berat molekulnya lebih kecil dan derajat kemurnian
lebih rendah daripada larutan baku primer, larutannya relatif stabil dalam
penyimpanan, Sedangkan yang bertindak sebagai larutan baku primer adalah
natrium karbonat (Na2CO3), karena berat molekulnya lebih besar, mudah
diperoleh, dimurnikan, dikeringkan dan disimpan dalam keadaan murni, tidak
bersifat higroskopis dan tidak berubah berat dalam penimbangan di udara.
Pada pembuatan larutan asam klorida (HCl) 0,1N dan standarisasi larutan HCl
dengan natrium karbonat (Na2CO3). Hal yang pertama yang dilakukan
menimbang 0,53 gr natrium karbonat (Na2CO3) dan melarutkannya ke dalam
labu ukur dengan penambahan 25mL aquades, kemudian menambahkan 3
tetes indikator metil orange (MO). penambahan indikator metil orange (MO)
berfungsi sebagai larutan penunjuk. Larutan asam klorida (HCl) yang dibuat,
dimasukkan ke dalam buret asam 50 mL, kemudian larutan natrium karbonat
(Na2CO3) yang dilarutkan dan ditambahkan indikator metil orange (MO)
dititrasi dengan asam klorida (HCl) hingga warna larutan berubah menjadi
orange tipis. Setelah orange tipis maka hentikan titrasi kemudian baca
Volume akhirnya .
IX. KESIMPULAN
1. Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan
dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain. Larutan baku ada
dua yaitu larutan baku primerdan larutan baku sekunder.
2. Indikator yang digunakan dalam titrasi ini adalah indikator MO (Metil Orange)
3. Perubahan yang terjadi pada proses penitrasian adalah berubah menjadi warna
orange tipis dari warna asal mula kuning.
4. Rata – rata selisih Normalitas asam klorida (HCl) setelah standarisasi dengan
natrium karbonat (Na2CO3) yaitu N.
X. REFERENSI
http://wahyunijaris.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-larutan.html
http://yi2ncokiyute.blogspot.com/2010/07/standarisasi-larutan.html
Yogyakarta, 26 Juli 2013
Pembimbing Praktikan
Yassinta Eka R.
P07134112084

More Related Content

What's hot

1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
alvi lmp
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
Ikhsan Bz
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Santika Dewi
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
wd_amaliah
 

What's hot (20)

Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan GravimetriAnalisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 

Viewers also liked

--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
Danang Setiawan
 
SMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmad
SMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmadSMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmad
SMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmad
sekolah maya
 

Viewers also liked (16)

Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
 
Bab6 makromulekul (polimer)
Bab6 makromulekul (polimer)Bab6 makromulekul (polimer)
Bab6 makromulekul (polimer)
 
Kelompok 4 bst yodo-yodi
Kelompok 4 bst yodo-yodiKelompok 4 bst yodo-yodi
Kelompok 4 bst yodo-yodi
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
Kimia analitik
Kimia analitikKimia analitik
Kimia analitik
 
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaAcara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
 
Titrasi
TitrasiTitrasi
Titrasi
 
kimia analitik
kimia analitikkimia analitik
kimia analitik
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
 
SMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmad
SMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmadSMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmad
SMK-MAK kelas10 smk kimia analitik adam ririni akhmad
 

Similar to Laporan Praktikum Pembakuan HCl

Laporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriLaporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetri
Eqi Arzaqi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
Aulia Rizqi
 
Perconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamPerconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asam
Irsan Septian
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Anggastya Andita HP
 
laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa
Putri Yusril
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Muhammad Faisal Firdaus
 
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).pptdokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
AhmadHafiz61
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Sylvester Saragih
 
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.pptAnalisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
AhmadHafiz61
 

Similar to Laporan Praktikum Pembakuan HCl (20)

Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Laporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetriLaporan praktikum alkalimetri
Laporan praktikum alkalimetri
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
 
Perconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamPerconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asam
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 
Laporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan phLaporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan ph
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
 
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).pptdokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
 
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.pptAnalisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Laporan Praktikum Pembakuan HCl

  • 1. PEMBAKUAN HCl I. WAKTU PRAKTIKUM Hari / tanggal : Jumat, 26Juli 2013 Tempat : Laboraturium Kimia Analitik, Jurusan Analis Kesehatan II. JUDUL Pembakuan HCL III. TUJUAN 1. Praktikan dapat memahami dan melakukanstandarisasi larutan baku sekunder HCL dengan larutan baku primer Na2CO3 ( Natrium Karbonat)secara tepat dan benar. 2. Menggunakan hasil pembakuan untuk analisis kuantitatif. IV. DASAR TEORI Reaksi asam basa adalah reaksi yang terjadi antara larutan asam dengan larutan basa, hasil reaksi ini dapat bersifat netral disebut juga reaksi penetralan asam basa tergantung pada larutan yang direaksikan. Larutan yang direaksikan ini salah satunya disebut larutan baku. Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain. Larutan baku ada dua yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Larutan baku primer adalah larutan baku yang konsentrasinya dapat ditentukan dengan jalan menghitung dari berat zat terlarut yang dilarutkan dengan tepat. Larutan baku primer harus dibuat dengan: a. Penimbangan dengan teliti menggunakan neraca analitik b. Dilarutkan dalam labu ukur Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan membuat larutan standar primer harus memenuhi tiga persyaratan berikut: a. Benar-benar ada dalam keadaan murni dengan kadar pengotor b. Stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis. c. Memiliki berat ekivalen besar, sehingga meminimalkan kesalahan akibat penimbangan.
  • 2. Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku primer adalah Na2CO3 ( Natrium Karbonat). Natrium Karbonat adalah zat padat , halus, putih, larut baik dalam air. Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya harus ditentukan dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer. Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai larutan baku sekunderadalah HCl. HCl merupakan larutan yang tidak berwarna dan mempunyai sifat korosif. HCl juga mudah menguap atau berasap apabila besinggungan langsung dengan udara, tanpa dididihkan. Syarat-syarat larutan baku sekunder: a. Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer. b. Mempunyai BE yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan. c. Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan. Analisis Volumetri → Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat dengan suatu metode gravimetri. Akurasinya sama dengan metode gravimetri, analisi volumetric juga dikenal sebagai titrimetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dalam buret dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang tidak diketahui (analit) kemudian dihitung, maka syaratnya adalah reaksi harus berlangsung secara cepat, reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping, selain itu jika reagen penitrasi yang diberikan berlebih, maka harus dapat diketahui dengan suhu indicator. Indikator asam basa sebagai zat penunjuk derajat keasaman kelarutan adalah senyawa organik dengan struktur rumit yang berubah warnanya bila pH larutan berubah. Indikator dapat pula digunakan untuk menetapkan pH dari suatu larutan. Indikator merupakan asam lemah atau basa lemah yang memiliki warna cukup tajam, hanya dengan beberapa tetes larutan encer-encernya, indikator dapat digunakan untuk menetapkan titik ekivalen dalam titrasi asam basa ataupun untuk menentukan tingkat keasaman larutan. Pada percobaan kali ini indikator yang akan digunakan adalah indikator metil orange. Indikator Methyl Orange (MO )→ Metil Orange (Methyl Orange) MO adalah senyawa organik dengan rumus C14H14N3NaO3S dan biasanya dipakai sebagai indikator dalam titrasi asam basa. Indikator metal orange (MO) ini berubah warna
  • 3. dari merah pada pH dibawah 3.1 dan menjadi warna kuning pada pH diatas 4,4 jadi warna transisinya adalah orange. V. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan : 1. Labu ukur 2. Labu erlenmeyer 3. Buret 4. Statif 5. Pengaduk 6. Corong 7. Botol timbang 8. Gelas kimia 9. Pipet volume 10.Pipet tetes 11.Botol semprot 12.Kertas saring 13.Tissue 14.Neraca analitik Bahan yang digunakan : 1. Larutan HCl0,1 N 2. Larutan baku primer Na2CO3 (Natrium Karbonat) 0,1 N 3. Indikator Metil Orange VI. CARA KERJA A. MenimbangNatrium Karbonat menggunakan nereca analitik 1. Melakukan perhitungan massaNatrium Karbonat yang akan ditimbang. 2. Menyiapkan alat dan bahan. 3. Menghubungkan nereca dengan daya listrik untuk proses warming-up selama 5-10 menit. 4. Menghidupkan nereca dengan menekan tombol ON. 5. Memastikan nereca dalam keadaan datar. 6. Memastikan nereca dalam keadaan 0,0000 g, jika belum maka menekan tombol zero untuk mengenolkan. 7. Meletakkan botol timbang di dalam nereca, membuka tutup botol timbang dan tutup botol timbang juga diletakkan di samping botol timbang di atas nereca. 8. Menutup neraca analitik. 9. Mencatat berat setelah skala menunjukkan stabil.
  • 4. 10. Melakukan perhitungan secara tepat. 11. Meletakkan Natrium Karbonat secara kontinyu dengan menggunakan sendok penyu. 12. Menghentikan penambahan pada kurang lebih 10 % berat yang ditimbang. 13. Menutup botol timbang lalu menutup neraca. 14. Mencatat berat setelah nereca menunjukkan stabil. B. Membuat larutan Asam oksalat 0,1 N sebanyak 100 mL 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Membilas semua alat gelas dengan aquades minimal sebanyak tiga kali. 3. Meletakkan corong pada labu ukur dan memasang sepotong tisue diantara labu ukur dan corong supaya terdapat udara diantara labu ukur dan corong. 4. Menambahkan aquades pada botol timbang yang telah terisi zat padat Natrium Karbonat kira-kira ¼ sampai 1/3 dari volume botol timbang. 5. Mengaduk Natrium Karbonat menggunakan pengaduk hingga larut. 6. Memasukkan larutan ke dalam labu ukur ditempatkan pada batang pengaduk supaya tidak tercecer. 7. Mengulangi langkah 4,5 dan 6 sampai seluruh Natrium Karbonat larut dan tidak tertinggal dalam botol timbang. 8. Membilas botol timbang dan pengaduk diatas labu ukur yang terpasang corong. 9. Membilas corong yang terpasang pada labu ukur. 10. Menambahkan aquades sampai ½ volume labu ukur, digoyangkan. 11. Menambahkan aquades sampai ¾ volume labu ukur, digoyangkan. 12. Menambahkan aquades sampai di bawah tanda tera. 13. Mengeringkan dinding labu ukur diatas tanda tera. 14. Menambahkan aquades sedikit demi sedikit menggunakan pipet tetes sampai batas tanda tera. 15. Menutup labu ukur kemudian menghomogenkan. C. Titrasi HCl dengan indikator Metil Oranye (MO) 1. Memipet larutan Natrium Karbonat yang ada di dalam labu ukur menggunakan pipet volume 25ml dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer.
  • 5. 2. Menambahkan aquades sebanyak 25 ml 3. Ditambahkan indicator MO sebanyak 1-3 tetes 4. Dihomogenkan 5. Menitrasi larutan tersebut 6. Mencatat volume larutan HClsebagai volume awal titrasi. 7. Menghentikan titrasi apabila warna larutan dalam labu erlenmeyer berubah menjadi oranye tipis. 8. Lakukan titrasi sebanyak 3 kali 9. Mencatat volume larutan HClsebagai volume akhir titrasi pada setiap titasi yang dilakukan. VII. HASIL PRAKTIKUM A. Menimbang 1. Natrium KarbonatMenggunakan neraca analitik Benda yang ditimbang Berat Botol timbang g Natrium Karbonat g Berat total g 2. Membuat larutan a. Natrium Karbonat0,1 N sebanyak 100 mL Terbentuk larutan Natrium Karbonat0,1 N sebanyak 100 mL dari hasil pelarutan antara zat padat Natrium Karbonatsebanyak gram dengan aquades. 3. Titrasi a. Terbentuk larutan dari 25ml Natrium Karbonat+25ml aquades + 3 tetes MO dan ml HCl. b. Terbentuk larutan dari 25ml Natrium Karbonat+ 25ml aquades + 3 tetes MO dan ml HCl. c. Terbentuk larutan dari 25ml Natrium Karbonat+ 25ml aquades + 3 tetes MO dan ml HCl.
  • 6. VIII. PEMBAHASAN A. Natrium Karbonat yang harus di timbang. Diket : Nlarutan = 0,1 N Vpelarut = 100mL BE Na2CO3 =53 Jawab : N = M N = x 0,1 = x = 0,53 gr B. Massa Natrium Karbonat hasil penimbangan Untuk membuat larutan Natrium Karbonat 0,1 N sebanyak 100mL diperlukan 0,53 gram Natrium Karbonat. Massa botol kosong = gram Massa yang akan ditimbang = 0,53 gram Rentang massa = gramsampaigram Massa botol + bahan = gram Massa bahan = (massa botol + bahan) – massa botol kosong = gram – gram = gram C. HCl dengan Natrium Karbonat + aquades + MO Titrasi Ke- Volume Na2CO3 +aquades+ MO Volume KMnO4 Volume Awal Volume Akhir Volume Titrasi 1 50 mL mL mL mL 2 50 mL mL mL mL 3 50 mL mL mL mL D. Normalitas Natrium Karbonat. 1. Normalitas Natrium Karbonat. Diket : W Na2CO3 = gr
  • 7. V pelarut = 100mL BE Na2CO3 = 53 Jawab : N = M N = x N = x = N 2. Normalitas HCl a. Titrasi I Mek HCl = Mek Na2CO3 VHCl x N = V Na2CO3 x N Na2CO3 x N = 25 x . N = N b. Titrasi II Mek HCl = Mek Na2CO3 VHCl x N = V Na2CO3 x N Na2CO3 x N = 25 x . N = N c. Titrasi III Mek HCl = Mek Na2CO3 VHCl x N = V Na2CO3 x N Na2CO3 x N = 25 x . N = N 3. Rata – rata Normalitas HCl = = = N 4. Rata – rata selisih = = = N
  • 8. 5. BTR (Bagian Tiap Ribuan ) x 1000 = x 1000 = % Pada percobaan ini, yang bertindak sebagai larutan baku sekunder adalah asam klorida (HCl) karena berat molekulnya lebih kecil dan derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer, larutannya relatif stabil dalam penyimpanan, Sedangkan yang bertindak sebagai larutan baku primer adalah natrium karbonat (Na2CO3), karena berat molekulnya lebih besar, mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan dan disimpan dalam keadaan murni, tidak bersifat higroskopis dan tidak berubah berat dalam penimbangan di udara. Pada pembuatan larutan asam klorida (HCl) 0,1N dan standarisasi larutan HCl dengan natrium karbonat (Na2CO3). Hal yang pertama yang dilakukan menimbang 0,53 gr natrium karbonat (Na2CO3) dan melarutkannya ke dalam labu ukur dengan penambahan 25mL aquades, kemudian menambahkan 3 tetes indikator metil orange (MO). penambahan indikator metil orange (MO) berfungsi sebagai larutan penunjuk. Larutan asam klorida (HCl) yang dibuat, dimasukkan ke dalam buret asam 50 mL, kemudian larutan natrium karbonat (Na2CO3) yang dilarutkan dan ditambahkan indikator metil orange (MO) dititrasi dengan asam klorida (HCl) hingga warna larutan berubah menjadi orange tipis. Setelah orange tipis maka hentikan titrasi kemudian baca Volume akhirnya . IX. KESIMPULAN 1. Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain. Larutan baku ada dua yaitu larutan baku primerdan larutan baku sekunder. 2. Indikator yang digunakan dalam titrasi ini adalah indikator MO (Metil Orange) 3. Perubahan yang terjadi pada proses penitrasian adalah berubah menjadi warna orange tipis dari warna asal mula kuning.
  • 9. 4. Rata – rata selisih Normalitas asam klorida (HCl) setelah standarisasi dengan natrium karbonat (Na2CO3) yaitu N. X. REFERENSI http://wahyunijaris.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-larutan.html http://yi2ncokiyute.blogspot.com/2010/07/standarisasi-larutan.html Yogyakarta, 26 Juli 2013 Pembimbing Praktikan Yassinta Eka R. P07134112084