SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
A. Gempa Bumi
  1. Definisi gempa bumi
            Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa
     disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
     digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.
     Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
     terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
            Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak
     menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi
     besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
            Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter.
     Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya
     (skala Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala
     Mercalli.


  2. Seismologi
            Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti
     getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang
     Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi
     bergoncang atau bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan
     sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana,
     ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika. Gempa
     bumi besar yang terjadi pada tanggal 1 November 1755 di Lisboa, Portugal
     menghancurkan seluruh kota dan memicu tsunami besar, dapat dicatat sebagai tonggak
     awal pemicu perkembangan seismologi modern. Seismologi tidak hanya mempelajari
     gempa bumi. Eksplorasi hidrokarbon (minyak bumi dan gas) juga diawali oleh survey
     seismik. Untuk keperluan ini, pemicu getaran dibuat manusia (bukan gempa bumi)
     dengan menggunakan semacam dinamit, lalu getaran yang dapat diterima beberapa
     penerima (receiver) disusun sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat
     menggambarkan kondisi bawah tanah.


  3. Skala Richter
            Skala Richter yang diusulkan oleh Charles Richter didefinisikan sebagai logaritma
     (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari
     rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada
     jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman
gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat
   gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut
   adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Untuk
   memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan perhitungan
   matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana seperti gambar di samping ini. Parameter
   yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer
   (dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam
   detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam
   gambar di samping ini dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo
   maksimum sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S adalah
   24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 dt di sebelah kiri ke titik 23 mm di
   sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong skala 5,0. Jadi skala gempa tersebut
   sebesar 5,0 skala Richter. Skala Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa
   yang terjadi di daerah Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini
   banyak diadopsi untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya. Skala Richter ini
   hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0.
   Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak representatif
   lagi. Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik
   Richter seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media
   tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam
   pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang
   lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama.


4. Magnitudo Gempa
          Magnitudo gempa adalah parameter gempa yang berhubungan dengan besarnya
   kekuatan gempa di sumbernya. Jadi pengukuran magnitudo yang dilakukan di tempat
   yang berbeda, harus menghasilkan harga yang sama walaupun gempa yang dirasakan di
   tempat-tempat tersebut tentu berbeda. Richter pada tahun 30-an memperkenalkan konsep
   magnitudo untuk ukuran kekuatan gempa di sumbernya. Satuan yang dipakai adalah skala
   Richter (Richter Scale), yang bersifat logaritmik. Pada umumnya magnitudo diukur
   berdasarkan amplitudo dan periode fase gelombang tertentu.


5. Episenter
          Episenter (bahasa Inggris: Epicenter) adalah titik di permukaan bumi yang berada
   tepat di atas atau di bawah kejadian lokal yang mempengaruhi permukaan bumi. Dia
                                          ii
terletak di atas dimana gempa terjadi. Dia berlawanan dengan hiposenter, lokasi
    sebenarnya gempa yang terjadi di dalam bumi. Dia terletak tepat di bawah titik peledakan
    udara senjata nuklir dan tepat di atas titik peledakan bawah tanah. Istilah ini juga dapat
    digunakan untuk bencana lainnya seperti tabrakan meteor atau dengan benda astronomik
    lainnya.


6. Seismometer
             Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur)
    adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa
    bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
    Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132 SM oleh matematikawan
    dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan alat ini orang pada masa tersebut
    bisa menentukan dari arah mana gempa bumi terjadi. Dengan perkembangan teknologi
    dewasa ini maka kemampuan seismometer dapat ditingkatkan, sehingga bisa merekam
    getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar. Alat seperti ini disebut seismometer
    broadband.


7. Seismogram
        Seismogram atau rekaman gerakan tanah, atau grafik aktifitas gempa bumi sebagai
fungsi waktu yang dihasilkan oleh seismometer. Rekaman ini dapat dipergunakan salah
satunya untuk menentukan magnitudo gempa tersebut. Selain itu dari beberapa seismogram
yang direkam di tempat lain, kita dapat menentukan pusat gempa atau posisi dimana gempa
tersebut terjadi.


8. Cincin Api Pasifik
             Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire)
    adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang
    mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan
    mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk
    gempa Pasifik.
             Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar
    terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa
    dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke
    Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic
    Ridge.
                                            iii
titik merah gunung berapi seperti Hawaii.


B. Tipe Gempa Bumi
   1.      Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
  aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya
  semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan
  menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar
  gunung api tersebut.
  2.         Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
  tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
  mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini
  banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi
  yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
  Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena
  pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
  dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan
  dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik)
  menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area
  dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
  tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
  lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi
  tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus
  dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang
  menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik
  lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang
  melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng
  tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia
  pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2]
   3.       Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor
  atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
  4.        Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur
  ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.



                                               iv
5.        Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang
  disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu
  yang dipukulkan ke permukaan bumi.
  6.      Gempa bumi gunung berapi: terjadi berdekatan dengan gunung berapi dan
  mempunyai bentuk keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik.
  Gempa bumi gunung berapi disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung
  berapi, di mana geseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi. Ketika magma
  bergerak ke permukaan gunung berapi, ia bergerak dan memecahkan batu-batuan
  serta mengakibatkan getaran berkepanjangan yang dapat bertahan dari beberapa jam
  hingga beberapa hari. Gempa bumi gunung berapi terjadi di kawasan yang berdekatan
  dengan gunung berapi, seperti Pegunungan Cascade di barat Laut Pasifik, Jepang,
  Dataran Tinggi Islandia, and titik merah gunung berapi seperti Hawaii.Penyebab
  Terjadinya Gempa Bumi
          Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
  tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
  membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
  lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi
  biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling
  parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi
  fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
  mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga
  dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu
  dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang
  namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti
  Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
  atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga
  panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari
  peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata
  nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
  dinamakan juga seismisitas terinduksi.


C. Persiapan Menghadapi Gempa Bumi
  •    Persiapan untuk Keadaan Darurat



                                             v
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat
       berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari benda-benda
       yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja
    2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat
       digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3
       liter sehari untuk satu orang
    3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat
       dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam
       keadaan darurat misalnya:
       a. Lampu senter berikut baterai cadangannya
       b. Air minum
       c. Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
       d. Makanan yang tahan lama seperti biskuit
       e. Sejumlah uang tunai
       f. Buku tabungan
       g. Korek api
       h. Lilin
       i. Helm
       j. Pakaian dalam
       k. Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat
    4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-
       langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak
       mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi.
    5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat
       gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai
       orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film
    6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah
       setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang
       lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari
       Tsunami.
•   Ketika Terjadi Gempa Bumi
    1. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik
       yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera
       padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai
       pemadam api gunakan pasir atau karung basah
                                          vi
2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
      3. Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio
      4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda
         berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
      5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai
         gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang
         keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil
         melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk
         melindungi kepala
      6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame
         yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-
         benda yang berjatuhan dari atas gedung
      7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat
         evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
      8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-
         kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah
         kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan
         berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah
         jembatan penyeberangan.



Istilah-Istilah Gempa Bumi

         o   Seismologi : Ilmu yang mempelajari gempa bumi
         o   Hiposentrum : Pusat gempa yang terletak di dalam Bumi.
         o   Episentrum : Pusat gempa di permukaan Bumi atau dasar laut, dengan
             gelombang gempa dari dalam Bumi dirambatkan pertama kali di permukaan Bumi
             atau dasar laut.
         o   Seismograf : Alat pencatat gempa.
         o   Seismogram: Gambaran getaran Bumi yang dicatat oleh seismograf dalam bentuk
             garis patah-patah. Semakin kuat getaran, semakin lebar penyimpangan garis
             patah-patah. Semakin lama getaran sampai di tempat, semakin panjang pita
             seismograf menggambarkan seismogram.
         o   Pleistoseista: Garis batas daerah yang mengalami kerusakan terberat yang terletak
             di sekitar episentrumnya.
         o   Isoseita : Garis pada permukaan Bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang
             mempunyai kerusakan fisik yang sama akibat gempa.
         o   Homoseista : Garis permukaan Bumi yang mencatat gelombang gempa primer
             pada waktu yang sama dan berupa garis lingkaran atau elips.



                                             vii
•   6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
    Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas
•   27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
    Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama
    57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States
    Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan
    lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
•   8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan,
    berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
•   26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang
    Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera
    Hindia.
•   26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala
    Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
•   21 Mei 2002 - Di utara Afghanistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan
    lebih dari 1.000 orang mati.
•   26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada
    juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
•   21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400
    korban tewas.
•   17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000
    nyawa.
•   25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
•   30 Mei 1998 - Di utara Afghanistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter
    menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
•   17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000
    nyawa.
•   30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan
    menewaskan 1.000 orang.
•   21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000
    nyawa.
                                           viii
•   7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan
    menyebabkan 25.000 kematian.
•   19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut
    lebih dari 9.500 nyawa.
•   16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan
    menyebabkan 25.000 kematian.
•   28 Juli 1976 - Tangshan, China, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan
    240.000 orang terbunuh.
•   4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan
    22.778 terbunuh.
•   29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7
    skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota
    Agadir.
•   26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000
    orang tewas.
•   24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000
    kematian.
•   31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000
    orang.
•   1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut
    sedikitnya 140.000 nyawa.




                                         ix

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Gempa Bumi Bab 3 Geografi
Gempa Bumi Bab 3 GeografiGempa Bumi Bab 3 Geografi
Gempa Bumi Bab 3 Geografi
Erin Damayanti
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
4153240014
 
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Saeful Fadillah
 
Aplikasi derivatif
Aplikasi derivatifAplikasi derivatif
Aplikasi derivatif
Dwiningrum11
 

Mais procurados (20)

Seisme
SeismeSeisme
Seisme
 
Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1
 
Gempa Bumi Bab 3 Geografi
Gempa Bumi Bab 3 GeografiGempa Bumi Bab 3 Geografi
Gempa Bumi Bab 3 Geografi
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumi
 
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
212406118 paper-fisika-bumi-gelombang-seismik-dan-dalam-inti-bumi
 
257759909 seismologi
257759909 seismologi257759909 seismologi
257759909 seismologi
 
Tata surya.fix
Tata surya.fixTata surya.fix
Tata surya.fix
 
gempa bumi
gempa bumigempa bumi
gempa bumi
 
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of FreedomSIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
 
Abstrak seismik
Abstrak seismikAbstrak seismik
Abstrak seismik
 
Mengevaluasi pemikiran-terhadap-keteraturan-gerak-planet-dalam-tatasurya-berd...
Mengevaluasi pemikiran-terhadap-keteraturan-gerak-planet-dalam-tatasurya-berd...Mengevaluasi pemikiran-terhadap-keteraturan-gerak-planet-dalam-tatasurya-berd...
Mengevaluasi pemikiran-terhadap-keteraturan-gerak-planet-dalam-tatasurya-berd...
 
Planet mana di tata surya kita yang memiliki gravitasi terbesar?
Planet mana di tata surya kita yang memiliki gravitasi terbesar?Planet mana di tata surya kita yang memiliki gravitasi terbesar?
Planet mana di tata surya kita yang memiliki gravitasi terbesar?
 
Gempa bumi
Gempa bumiGempa bumi
Gempa bumi
 
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
 
Pasut
PasutPasut
Pasut
 
Geodinamika - 1: Tujuan & Ruang Lingkup serta Teori Dinamika Bumi Dampak terh...
Geodinamika - 1: Tujuan & Ruang Lingkup serta Teori Dinamika Bumi Dampak terh...Geodinamika - 1: Tujuan & Ruang Lingkup serta Teori Dinamika Bumi Dampak terh...
Geodinamika - 1: Tujuan & Ruang Lingkup serta Teori Dinamika Bumi Dampak terh...
 
Aplikasi derivatif
Aplikasi derivatifAplikasi derivatif
Aplikasi derivatif
 
PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)
PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)
PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)
 
Gambar 20
Gambar 20Gambar 20
Gambar 20
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 

Destaque

Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011
Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011
Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011
pedagogianosexista
 
традиции моей семьи. шоковы
традиции моей семьи. шоковытрадиции моей семьи. шоковы
традиции моей семьи. шоковы
klepa.ru
 
Trabajo en clase
Trabajo en claseTrabajo en clase
Trabajo en clase
condejhon
 
val la pena complir 100 anys?
val la pena complir 100 anys?val la pena complir 100 anys?
val la pena complir 100 anys?
crisbc96
 

Destaque (20)

Volcanoes
VolcanoesVolcanoes
Volcanoes
 
Arbeitsleben 4.0 - Plant eure Zukunft!
Arbeitsleben 4.0 - Plant eure Zukunft!Arbeitsleben 4.0 - Plant eure Zukunft!
Arbeitsleben 4.0 - Plant eure Zukunft!
 
Credit Card Product Update - 2015 Q1 & Q2
Credit Card Product Update - 2015 Q1 & Q2Credit Card Product Update - 2015 Q1 & Q2
Credit Card Product Update - 2015 Q1 & Q2
 
Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011
Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011
Informe ANDEN-CGTEN Nicaragua 2011
 
журнал клёпа
журнал клёпажурнал клёпа
журнал клёпа
 
Barzykin Alexandre
Barzykin AlexandreBarzykin Alexandre
Barzykin Alexandre
 
#weightloss 2014 vs Old School #Dieting
#weightloss 2014 vs Old School #Dieting#weightloss 2014 vs Old School #Dieting
#weightloss 2014 vs Old School #Dieting
 
Technolas 217 p
Technolas 217 pTechnolas 217 p
Technolas 217 p
 
традиции моей семьи. шоковы
традиции моей семьи. шоковытрадиции моей семьи. шоковы
традиции моей семьи. шоковы
 
Randi Zuckerberg at Landlord WEBCON 2014
Randi Zuckerberg at Landlord WEBCON 2014Randi Zuckerberg at Landlord WEBCON 2014
Randi Zuckerberg at Landlord WEBCON 2014
 
Trabajo en clase
Trabajo en claseTrabajo en clase
Trabajo en clase
 
The Millennial Shift: Financial Services and the Digial Generation Study Preview
The Millennial Shift: Financial Services and the Digial Generation Study PreviewThe Millennial Shift: Financial Services and the Digial Generation Study Preview
The Millennial Shift: Financial Services and the Digial Generation Study Preview
 
val la pena complir 100 anys?
val la pena complir 100 anys?val la pena complir 100 anys?
val la pena complir 100 anys?
 
Hadlari and Rainbird 2006 tectonic accommodation and alluvial stratigraphy final
Hadlari and Rainbird 2006 tectonic accommodation and alluvial stratigraphy finalHadlari and Rainbird 2006 tectonic accommodation and alluvial stratigraphy final
Hadlari and Rainbird 2006 tectonic accommodation and alluvial stratigraphy final
 
Bs ipa7 semester 2
Bs ipa7 semester 2Bs ipa7 semester 2
Bs ipa7 semester 2
 
Ortjet sustainability climate change strategy presentation final
Ortjet sustainability  climate change strategy presentation finalOrtjet sustainability  climate change strategy presentation final
Ortjet sustainability climate change strategy presentation final
 
The Shaklee difference
The Shaklee difference The Shaklee difference
The Shaklee difference
 
Trolled
TrolledTrolled
Trolled
 
Ko Case Study Images
Ko Case Study ImagesKo Case Study Images
Ko Case Study Images
 
Question 1
Question 1Question 1
Question 1
 

Semelhante a Makalahgempabumidandampakyangditimbulkannya

Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumi
achel
 
Gempa dan penyebabnya
Gempa dan penyebabnyaGempa dan penyebabnya
Gempa dan penyebabnya
Aidha Mariza
 
Bencana Alam "Gempa Bumi"
Bencana Alam "Gempa Bumi"Bencana Alam "Gempa Bumi"
Bencana Alam "Gempa Bumi"
fitri nurs
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Avidia Sarasvati
 
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Desi Naspin
 
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxIlmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
odinmr
 
Artikel iptek
Artikel iptekArtikel iptek
Artikel iptek
sebotcrew
 
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
JoseDa4
 
Makalah gempa bumi
Makalah gempa bumiMakalah gempa bumi
Makalah gempa bumi
achel
 

Semelhante a Makalahgempabumidandampakyangditimbulkannya (20)

Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumi
 
Geografi gempa bumi
Geografi gempa bumiGeografi gempa bumi
Geografi gempa bumi
 
GETARAN
GETARANGETARAN
GETARAN
 
Tugas Gempa 1#
Tugas Gempa 1#Tugas Gempa 1#
Tugas Gempa 1#
 
Presentasi Ilsos (2003 Version)
Presentasi Ilsos (2003 Version)Presentasi Ilsos (2003 Version)
Presentasi Ilsos (2003 Version)
 
Gempa dan penyebabnya
Gempa dan penyebabnyaGempa dan penyebabnya
Gempa dan penyebabnya
 
Bencana Alam "Gempa Bumi"
Bencana Alam "Gempa Bumi"Bencana Alam "Gempa Bumi"
Bencana Alam "Gempa Bumi"
 
Kuliah 3 seismologi
Kuliah 3 seismologiKuliah 3 seismologi
Kuliah 3 seismologi
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
 
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptxScience Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
Science Subject for Middle School_ Terrestrial Globe by Slidesgo.pptx
 
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013Jawaban uas fisika bencana alam 2013
Jawaban uas fisika bencana alam 2013
 
Makalah gempa
Makalah gempaMakalah gempa
Makalah gempa
 
Basic Gempa Bumi.pptx
Basic Gempa Bumi.pptxBasic Gempa Bumi.pptx
Basic Gempa Bumi.pptx
 
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxIlmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempeng
 
Artikel iptek
Artikel iptekArtikel iptek
Artikel iptek
 
Gempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fixGempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fix
 
GEMPA SUMBA.pptx
GEMPA SUMBA.pptxGEMPA SUMBA.pptx
GEMPA SUMBA.pptx
 
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
706-37-1572-1-10-20220818 (1).pdf
 
Makalah gempa bumi
Makalah gempa bumiMakalah gempa bumi
Makalah gempa bumi
 

Mais de achel

Arsitektur komputer
Arsitektur komputerArsitektur komputer
Arsitektur komputer
achel
 
Bj habibi
Bj habibiBj habibi
Bj habibi
achel
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
achel
 
Mengenal operasi sistem
Mengenal operasi sistemMengenal operasi sistem
Mengenal operasi sistem
achel
 
34517583 makalah-arsitektur-komputer
34517583 makalah-arsitektur-komputer34517583 makalah-arsitektur-komputer
34517583 makalah-arsitektur-komputer
achel
 
Makalahgempabumidandampakyangditimbulkannya
MakalahgempabumidandampakyangditimbulkannyaMakalahgempabumidandampakyangditimbulkannya
Makalahgempabumidandampakyangditimbulkannya
achel
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
achel
 

Mais de achel (7)

Arsitektur komputer
Arsitektur komputerArsitektur komputer
Arsitektur komputer
 
Bj habibi
Bj habibiBj habibi
Bj habibi
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
Mengenal operasi sistem
Mengenal operasi sistemMengenal operasi sistem
Mengenal operasi sistem
 
34517583 makalah-arsitektur-komputer
34517583 makalah-arsitektur-komputer34517583 makalah-arsitektur-komputer
34517583 makalah-arsitektur-komputer
 
Makalahgempabumidandampakyangditimbulkannya
MakalahgempabumidandampakyangditimbulkannyaMakalahgempabumidandampakyangditimbulkannya
Makalahgempabumidandampakyangditimbulkannya
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
 

Makalahgempabumidandampakyangditimbulkannya

  • 1. A. Gempa Bumi 1. Definisi gempa bumi Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli. 2. Seismologi Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika. Gempa bumi besar yang terjadi pada tanggal 1 November 1755 di Lisboa, Portugal menghancurkan seluruh kota dan memicu tsunami besar, dapat dicatat sebagai tonggak awal pemicu perkembangan seismologi modern. Seismologi tidak hanya mempelajari gempa bumi. Eksplorasi hidrokarbon (minyak bumi dan gas) juga diawali oleh survey seismik. Untuk keperluan ini, pemicu getaran dibuat manusia (bukan gempa bumi) dengan menggunakan semacam dinamit, lalu getaran yang dapat diterima beberapa penerima (receiver) disusun sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat menggambarkan kondisi bawah tanah. 3. Skala Richter Skala Richter yang diusulkan oleh Charles Richter didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman
  • 2. gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Untuk memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana seperti gambar di samping ini. Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer (dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam gambar di samping ini dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo maksimum sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S adalah 24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 dt di sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong skala 5,0. Jadi skala gempa tersebut sebesar 5,0 skala Richter. Skala Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak diadopsi untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya. Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi. Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama. 4. Magnitudo Gempa Magnitudo gempa adalah parameter gempa yang berhubungan dengan besarnya kekuatan gempa di sumbernya. Jadi pengukuran magnitudo yang dilakukan di tempat yang berbeda, harus menghasilkan harga yang sama walaupun gempa yang dirasakan di tempat-tempat tersebut tentu berbeda. Richter pada tahun 30-an memperkenalkan konsep magnitudo untuk ukuran kekuatan gempa di sumbernya. Satuan yang dipakai adalah skala Richter (Richter Scale), yang bersifat logaritmik. Pada umumnya magnitudo diukur berdasarkan amplitudo dan periode fase gelombang tertentu. 5. Episenter Episenter (bahasa Inggris: Epicenter) adalah titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas atau di bawah kejadian lokal yang mempengaruhi permukaan bumi. Dia ii
  • 3. terletak di atas dimana gempa terjadi. Dia berlawanan dengan hiposenter, lokasi sebenarnya gempa yang terjadi di dalam bumi. Dia terletak tepat di bawah titik peledakan udara senjata nuklir dan tepat di atas titik peledakan bawah tanah. Istilah ini juga dapat digunakan untuk bencana lainnya seperti tabrakan meteor atau dengan benda astronomik lainnya. 6. Seismometer Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram. Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132 SM oleh matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan alat ini orang pada masa tersebut bisa menentukan dari arah mana gempa bumi terjadi. Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka kemampuan seismometer dapat ditingkatkan, sehingga bisa merekam getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar. Alat seperti ini disebut seismometer broadband. 7. Seismogram Seismogram atau rekaman gerakan tanah, atau grafik aktifitas gempa bumi sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh seismometer. Rekaman ini dapat dipergunakan salah satunya untuk menentukan magnitudo gempa tersebut. Selain itu dari beberapa seismogram yang direkam di tempat lain, kita dapat menentukan pusat gempa atau posisi dimana gempa tersebut terjadi. 8. Cincin Api Pasifik Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge. iii
  • 4. titik merah gunung berapi seperti Hawaii. B. Tipe Gempa Bumi 1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. 2. Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[1] Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,[2] 3. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi 4. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. iv
  • 5. 5. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. 6. Gempa bumi gunung berapi: terjadi berdekatan dengan gunung berapi dan mempunyai bentuk keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik. Gempa bumi gunung berapi disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi. Ketika magma bergerak ke permukaan gunung berapi, ia bergerak dan memecahkan batu-batuan serta mengakibatkan getaran berkepanjangan yang dapat bertahan dari beberapa jam hingga beberapa hari. Gempa bumi gunung berapi terjadi di kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi, seperti Pegunungan Cascade di barat Laut Pasifik, Jepang, Dataran Tinggi Islandia, and titik merah gunung berapi seperti Hawaii.Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi. C. Persiapan Menghadapi Gempa Bumi • Persiapan untuk Keadaan Darurat v
  • 6. 1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja 2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang 3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya: a. Lampu senter berikut baterai cadangannya b. Air minum c. Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya d. Makanan yang tahan lama seperti biskuit e. Sejumlah uang tunai f. Buku tabungan g. Korek api h. Lilin i. Helm j. Pakaian dalam k. Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat 4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit- langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi. 5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film 6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari Tsunami. • Ketika Terjadi Gempa Bumi 1. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah vi
  • 7. 2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung 3. Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio 4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat 5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala 6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda- benda yang berjatuhan dari atas gedung 7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama 8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali- kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan. Istilah-Istilah Gempa Bumi o Seismologi : Ilmu yang mempelajari gempa bumi o Hiposentrum : Pusat gempa yang terletak di dalam Bumi. o Episentrum : Pusat gempa di permukaan Bumi atau dasar laut, dengan gelombang gempa dari dalam Bumi dirambatkan pertama kali di permukaan Bumi atau dasar laut. o Seismograf : Alat pencatat gempa. o Seismogram: Gambaran getaran Bumi yang dicatat oleh seismograf dalam bentuk garis patah-patah. Semakin kuat getaran, semakin lebar penyimpangan garis patah-patah. Semakin lama getaran sampai di tempat, semakin panjang pita seismograf menggambarkan seismogram. o Pleistoseista: Garis batas daerah yang mengalami kerusakan terberat yang terletak di sekitar episentrumnya. o Isoseita : Garis pada permukaan Bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama akibat gempa. o Homoseista : Garis permukaan Bumi yang mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang sama dan berupa garis lingkaran atau elips. vii
  • 8. 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas • 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. • 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas. • 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. • 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas. • 21 Mei 2002 - Di utara Afghanistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang mati. • 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang. • 21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas. • 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa. • 25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa. • 30 Mei 1998 - Di utara Afghanistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas. • 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa. • 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang. • 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa. viii
  • 9. 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian. • 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa. • 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian. • 28 Juli 1976 - Tangshan, China, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh. • 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh. • 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir. • 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas. • 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian. • 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang. • 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa. ix