Dokumen tersebut membahas pengaruh pemberian ekstrak yeast dengan konsentrasi berbeda dan pemotongan ujung umbi terhadap pertumbuhan tunas dan akar bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pertumbuhan bawang merah dan menambah pengetahuan tentang pembibitan bawang merah. Metode yang digunakan adalah eksperimen faktorial dengan memberikan perlakuan pemotongan umbi
4. Peningkatan
produksi pertanian
Zat pengatur
tumbuh sintetik
Masalah lingkungan
dan kesehatan
Masalah lingkungan
dan kesehatan
Zat pengatur tumbuh
yang terdapat pada
bahan alami
Ekstrak
yeast
Ekstrak
yeast
kinetin
Merangsang
pembelahan
sel
Mempercepa
t tumbuhnya
tanaman
5. Rumusan MasalahRumusan Masalah
1)Bagaimanakah pengaruh peningkatan konsentrasi yeast
terhadap pertumbuhan tunas dan akar umbi bawang merah
(Alium ascalonicum)?
2) Bagaimanakah pengaruh pemotongan ujung umbi terhadap
pertumbuhan tunas dan akar umbi bawang merah (Alium
ascalonicum)?
Tujuan PenulisanTujuan Penulisan
6. 1)Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti dan menjawab
rasa ingin tahu peneliti tentang pengaruh peningkatan konsentrasi
yeast dan pemotongan ujung umbi terhadap pertumbuhan tunas dan
akar umbi bawang merah (alium ascalonicum).
2)Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi
masyarakat dalam kegiatan pertanian khususnya dalam kegiatan
pembibitan bawang merah (alium ascalonicum).
3)Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk
penelitian selanjutnya.
7. 1)Keadaan fisik dan genotif umbi bawang yang dijadikan sampel telah
memenuhi syarat-syarat penelitian karena dilakukan pengacakan sehingga
semua umbi bawang mempunyai peluang yang sama untuk menempati
masing-masing tempat perkecambahan.
2)Faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, kelembaban udara, dan
kecepatan angin diasumsikan memberikan pengaruh yang sama terhadap
semua sampel penelitian karena semua ditempatkan pada lokasi yang
sama.
3)Tempat yang digunakan dalam penelitian diasumsikan memadai sebagai
tempat penelitian.
4)Media yang digunakan dalam penelitian diasumsikan sama dan memadai
untuk penelitian.
8. 1)Hasil penelitian ini berlaku sepanjang asumsi tersebut diatas dapat
dipertahankan.
2) Pertumbuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dilihat dari
munculnya akar dan tunas dari umbi bawang.
3)Faktor-faktor lain yang mungkin berperan terhadap pertumbuhan
umbi bawang ini tidak diteliti dan diperhitungkan karena
keterbatasan pengetahuan penulis.
9. 1) Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau) yang
berkuasa atau berkekuatan (gaib atau lain sebagainya) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Depdikbud, 1990). Yang dimaksud pengaruh
dalam penelitian ini adalah tunas dan akar yang muncul akibat perlakuan pemotongan
ujung umbi bawang dan konsentrasi yeast yang berbeda.
2) Konsentrasi adalah persentase kandungan bahan di dalam suatu larutan (Depdikbud,
1990). Yang dimaksud konsentrasi dalam penelitian ini adalah persentase kandungan
yeast yang digunakan.
3) Yeast adalah mikroorganisme eukariotik uniseluler (www.yeastgenome.org).
4) Pertumbuhan adalah sintesis protoplasma, biasanya diikuti oleh perubahan bentuk dan
penambahan massa yang dapat lebih besar dari penambahan plasma itu (Sarna,dkk,
1999)
5) Bawang Merah (Alium ascalonicum) merupakan tumbuhan sayuran semusim yang
berumbi lapis (bulb), berakar serabut dan berdaun bentuk silindris.
10. Tinjauan Tentang Tumbuhan Bawang MerahTinjauan Tentang Tumbuhan Bawang Merah
•Sistematika tumbuhan bawang merah•Sistematika tumbuhan bawang merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonicum L.
11. Morphologi tumbuhan bawang merahMorphologi tumbuhan bawang merah
c
A. Penampang membujur tumbuhan bawang merah
B. Penampang melintang umbi bawang merah
C. Bunga bawang merah sebelum dan sesudah mekar
(1) Akar serabut, (2) Batang pokok rudimenter yang seperti cakram,
(3) Umbi lapis, (4) Tunas lateral, (6) Daun muda, (7) Titik
tumbuh atau calon tunas
12. Syarat tumbuh tumbuhan bawang merahSyarat tumbuh tumbuhan bawang merah
Bawang Merah menyukai daerah yang beriklim kering dengan
suhu agak panas dan mendapat sinar matahari lebih dari 12
jam. Bawang merah dapat tumbuh baik didataran rendah
maupun dataran tinggi (0-900 mdpl) dengan curah hujan 300 -
2500 mm/th dan suhunya 25 derajat celcius - 32 derajat
celcius. Jenis tanah yang baik untuk budidaya bawang merah
adalah regosol, grumosol, latosol, dan aluvial, dengan pH 5.5 –
7 (Wibowo,2001).
13. Pembibitan bawang merahPembibitan bawang merah
umbiumbi
berasal dari tumbuhan yang sudah cukup tua
umurnya yaitu 70-80 hari setelah tanam,
ukuran 5-10 g, dengan tampilan segar dan
sehat, bernas dan tidak keriput, dan
warnanya cerah (tidak kusam)
Sebelum ditanam, kulit
luar umbi yang
mengering dibersihkan.
Dan dilakukan
pemotongan ujung
umbi sepanjang kurang
lebih seper empat
bagian dari seluruh
umbi.
umbi dapat tumbuh merata,
merangsang tumbuhnya umbi samping,
mendorong terbentuknya anakan dan daun
sehingga banyak anakan yang banyak
daunnya dan merangsang tumbuhnya tunas
sehingga tumbuhan cepat tumbuh
(Wibowo, 2001).
14. Tinjauan Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Tumbuhan
Tinjauan Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Tumbuhan
Pertumbuhan
merupakan proses
pertambahan ukuran
sel atau organisme.
Pertumbuhan ini
bersifat kuantitatif
atau terukur.
Perkembangan
merupakan proses
menuju kedewasaan
pada organisme, yang
berlangsung secara
kualitatif.
Faktor dalamfaktor lingkungan
air, tanah dan mineral,
kelembaban udara,
suhu dan cahaya.
keadaan benih, varietas
dari tumbuhan, hormon
tumbuhan
16. Tinjauan Tentang Hormon Pada
Tumbuhan
Hormon pada tumbuhan (fitohormon) merupakan senyawa organik yang
disintesis disalah satu bagian tumbuhan, dan kemudian
ditransportasikan ke seluruh bagian tumbuhan.
Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasi 5 macam hormon pada
tumbuhan (fitohormon) yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat dan
etilen.
1)Auksin
Auxin adalah salah satu hormon tumbuh yang memacu pemanjangan sel yang
menyebabkan pemanjangan batang dan akar. Auksin juga mempengaruhi
perkembangan buah, dominasi apikal, fototropisme dan geotropisme.
17. 2. Sitokinin
Pada tahun 1913 Haberlandt menemukan suatu senyawa yang dapat merangsang
pembelahan sel serta menyebabkan pembentukan kambium gabus dan
penyembuhan luka pada potongan umbi kentang. Hal tersebut merupakan
percobaan pertama yang menunjukkan bahwa tumbuhan mengandung senyawa-
senyawa yang dikenal dengan nama sitokinin.
3. Giberelin
Giberelin adalah jenis hormon tumbuh yang mula-mula ditemukan di Jepang
oleh Kurosawa pada tahun 1926. Kurosawa melakukan penelitian terhadap
penyakit “bakane” yang menyerang tanaman padi yang disebabkan oleh jamur
Gibberella Fujikuroi. Penyakit ini menyebabkan pemanjangan ruas-ruas yang
berlebihan, sehingga menyebabkan tumbuhan mudah rebah. Dan senyawa aktif
yang berhasil diisolasi dari jamur tersebut dinamakan giberelin.
18. 5. Asam abisat
Senyawa ini lebih berperan dalam memelihara dormansi dari pada proses absisi
pada daun. Asam abisat ditemukan oleh ahli fisiologi Inggris P.F. Wareing
bersama dengan kelompoknya dan kelompok Amerika di bawah pimpinan
F.T.Addicot, yang menamakan senyawa tersebut sebagai dormin dan absisin II.
Sekarang senyawa tersebut dikenal dengan nama asam abisat (ABA) dan
menyebabkan dormansi pada biji (Sasmitamihardja, 1996).
5. Gas etilen
Etilen merupakan senyawa yang berbentuk gas dan dapat mempengaruhi
perkembangan pada tumbuhan. Senyawa ini diproduksi dalam daun dan
dapat merangsang proses penuaan (senescence), sedangkan pada buah
dapat merangsang pematangan. Sintesisnya sangat dipengaruhi oleh
auksin (Sasmitamihardja, 1996).
19. Pertumbuhan Akar dan Tunas pada Umbi
Bawang Merah
Akar-akar serabut pada umbi bawang merah muncul atau tumbuh dari
bagian bawah cakram, sedangkan tunas muncul dari bagian atas cakram,
diantara lapisan kelopak daun yang membengkak. Proses munculnya akar
dimulai dari masuknya air ke dalam umbi secara imbibisi, yang didukung oleh
O2
dalam udara mengakibatkan sel mengembang,sehingga jaringan dalam
umbi pun mengembang dan membengkak mengakibatkan perubahan ukuran.
Umbi menjadi lunak, sirkulasi O2
dan CO2
menjadi lancar. Setelah air
terabsorpsi, hormon dan enzim menjadi aktif, mengakibatkan calon akar
maupun tunas mengalami pertumbuhan memanjang dan membesar
(AAK,2003).
20. Tinjauan Tentang YeastTinjauan Tentang Yeast
organisme eukariotik uniseluler
yang terdiri dari sel-sel yang
berbentuk oval ataupun bulat.
Saccharomyces cerevisiae
Jenis yeast yang paling sering dimanfaatkan adalah Saccharomyces
cerevisiae, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut (E.C.Hansen)
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Saccharomycotina
Class : Saccharomycetes
Order : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Species : Saccharomyces cerevisiae
21. Alami
Zat Pengatur Tumbuh
Umbi Bawang
Pertumbuhan tunas
dan akar pada umbi
bawang merah
Merangsang pembelahan
sel dan diferensiasi akar
Ekstrak yeast Masalah lingkungan dan
kesehatan
sintetik
Memperpendek
masa istirahat
Pemotongan 1/3
ujung umbi
22. ada pengaruh pemotongan umbi bawang merah dan
peningkatan konsentrasi larutan yeast terhadap
pertumbuhan tunas dan akar bawang merah
ada pengaruh pemotongan umbi bawang merah dan
peningkatan konsentrasi larutan yeast terhadap
pertumbuhan tunas dan akar bawang merah
Hipotesis PenelitianHipotesis Penelitian
23. METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Jenis Penelitian penelitian eksperimental.
desain penelitian faktorial 2 x 4
Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dua faktor
A
x
A1 A2 A3 A4
X1 X1A1 X1A2 X1A3 X1A4
X2 X2A1 X2A2 X2A3 X2A4
Tabel. Kombinasi Perlakuan Dua Faktor 2 × 4
24. Populasi
Variabel Penelitian
Sampel
Seluruh umbi bawang merah yang
berasal dari lahan yang sama
umbi bawang merah sebanyak 240
umbi
Variabel bebas
Variabel terikat
pemotongan ujung umbi bawang dan
konsentrasi larutan yeast yang digunakan
yaitu dengan variasi 0 %, 0,05%, 0,1%, dan
0,15%.
pertumbuhan tunas dan akar umbi bawang
merah serta kecepatan pembelahan sel yang
diamati pada bawang merah.
25. Teknik pengumpulan dataTeknik pengumpulan data
Tahap Persiapan Tahap pelaksanaan Tahap Pencatatan
•Penyiapan alat dan bahan
•Penyediaan bibit atau
umbi bawang merah
•Persiapan media
•Pemotongan kawat
•Pemotongan umbi bawang
merah
•Pengikatan umbi bawang
•Pemberian perlakuan
•Pengkodean
•Pengamatan
pembelahan sel