SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
MENTERI KESEHATAN
                        REPUBLIK INDONESIA




MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN
      KEPADA MASYARAKAT

                        oleh:
                Menteri Kesehatan RI



    Disampaikan pada Acara Pertemuan Pusat dan Daerah
     Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah Tahun 2011
                Jakarta, 15 November 2011
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                     SISTEMATIKA


      1. TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN
      2. KEBIJAKAN MENDEKATKAN PELAYANAN
         KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT
      3. UPAYA TEROBOSAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA




                     1. TANTANGAN PELAYANAN
                             KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA



                     92 PULAU-PULAU KECIL DI PERBATASAN




                                  DTPK, APRIL 2008
IPKM
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

                     349       230 Kab tak bermasalah
                     Kab
                               40 Kab BKB Miskin
                               12 Kab BKB Non-Miskin    P
                               57 Kab BK Miskin
                        IPKM                            D

                                                        B
                      91       11 Kota BKB Miskin
                     Kota       4 Kota BKB Non-Miskin   K
                                6 Kota BK Miskin
                               70 Kota tak bermasalah
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA




    2. KEBIJAKAN MENDEKATKAN PELAYANAN
         KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT
VISI, MISI DAN NILAI
MENTERI KESEHATAN
                     KEMENTERIAN KESEHATAN 2010 - 2014
REPUBLIK INDONESIA



                       MISI

       1. Pemberdayaan masyarakat
                                                       VISI
                                                 MASYARAKAT SEHAT
       2. Upaya kesehatan yang paripurna           YANG MANDIRI
                                                       DAN
                                                   BERKEADILAN
       3. Ketersediaan dan
          pemerataan SDM kesehatan
                                                 1.   Pro Rakyat
                                                 2.   Inklusif
       4. Tata kelola kepemerintahan yang baik   3.   Responsif
                                                 4.   Efisien Efektif
                                                 5.   Bersih
REFORMASI PEMBANGUNAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                      KESEHATAN MASYARAKAT
       1. Revitalisasi PHC dan pemenuhan BOK
       2. Penyediaan, keterjangkauan obat di seluruh
          faskes
       3. Penyediaan, distribusi SDM Kes yg
          bermutu, adil dan merata
       4. Pengembangan jaminan kesehatan menuju
          Universal Coverage
       5. PDBK dan peningkatan yankes di DTPK
       6. Reformasi birokrasi
       7. Pengembangan World class health care
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA




                     3. UPAYA TEROBOSAN
PENANGANAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA                       (PDBK)



                     DBK     • IPKM rendah (24 indikator)



                     PDBK    • Pendampingan Pusat ke Daerah



               Tahap I : 8 Provinsi, 65 Kabupaten
               Tahap II : 10 Provinsi, 130 Kabupaten
PEMENUHAN SDM KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA




             1. JANGKA PANJANG (2005-2025)

                     Pemenuhan seluruh Kebutuhan SDM Kesehatan

             2. JANGKA MENENGAH (2010-2014)

                     Pemenuhan SDM Kesehatan DTPK

             3. JANGKA PENDEK (2012)

                     Pemenuhan Dokter Spesialis di DTPK
UPAYA PEMENUHAN SDM KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                        JANGKA MENENGAH DI DTPK


    NO                URAIAN    2011    2012    2013   2014


         Penempatan Nakes
      1.                        1.245   1.375   1.500 1.700
         di DTPK

         Penempatan
      2. Residen Senior di        850   1.000   1.100 1.200
         DTPK
BANTUAN PUSAT KEPADA DAERAH DALAM
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                         BENTUK TENAGA KESEHATAN PTT

                                                                 LOKASI DAERAH
                         TENAGA
       NO                               JUMLAH                                SANGAT
                        KESEHATAN                  BIASA         TERPENCIL
                                                                             TERPENCIL

         1.          Dokter Spesialis        55             10          43           2

         2.          Dokter Umum           4.032       341           1.187        2.504

         3.          Dokter Gigi           1.023            65         285          673

         4.          Bidan                34.506    18.572          15.243          691

                     JUMLAH:              39.616    18.998          16.758        3.870
          Keadaan : s/d Desember 2010
      Catatan: (Keadaan PTT Aktif Sampai 7 November 2011)
        Sumber Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER
MENTERI KESEHATAN
                               SPESIALIS BERBASIS KOMPETENSI
REPUBLIK INDONESIA
                                     (PPDS-BK) 2008-2011

                                         TAHUN         JUMLAH
                  2008                                          803
                  2009                                      1.076
                  2010                                      1.048
                  2011                                      1.040
                  Total
         Sumber : PUSTANSERDIK BADAN PPSDM KESEHATAN
                                                            3.967

 Sumber: Pustanserdik, September 2011
DOKTER DENGAN KEWENANGAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                             TAMBAHAN


        • Ada kesulitan dalam menempatkan
              dokter spesialis di DTPK

        • Dilaksanakan Program Dokter dengan
              Kewenangan Tambahan untuk DTPK
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
MENTERI KESEHATAN
   MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                               TAHUN 2011
   REPUBLIK INDONESIA

                PULAU     PUSKESMAS       ALOKASI           TOTAL
    SUMATERA                    2.271       75.000.000   170.325.000.000
    JAWA – BALI                 3.617       75.000.000   271.275.000.000
    KALIMANTAN                    836      100.000.000    83.600.000.000
     SULAWESI                   1.126      100.000.000   112.600.000.000
    MALUKU                        256      200.000.000    51.200.000.000
    NUSA TENGGARA                 458      250.000.000   114.500.000.000
    PAPUA                         403      250.000.000   100.750.000.000
    Tambahan anggaran manajemen di 27 kab/kota              305.000.000
    TOTAL                       8.967                    904.555.000.000
UPAYA TEROBOSAN UNTUK MENDEKATKAN
                        PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2010 s/d 2011
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA



       NO                           SARANA KESEHATAN           s/d 2011

         1.          Darat      Rumah Sakit Bergerak                 13

                                Puskesmas Keliling Kendaraan      6.737
                                R-4
                                Ambulance                         3.908

                                Kendaraan R-2                    46.942

         2.          Perairan   Puskesmas Terapung                 908

         3.          Udara      Flying Health Care                    2
PUSKESMAS TERAPUNG
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA




                                          18
CAKUPAN PENDUDUK YANG MEMPUNYAI JAMINAN
                               KESEHATAN TAHUN 2011
MENTERI KESEHATAN                (per Oktober 2011)
REPUBLIK INDONESIA
                                                        2,856,539
                      5,183,479                          (1,21%)
                       (2,20%)             15,351,532
                                            (6,50%)
                                                                                 Jamkesmas
                        17,364,265
                                                                                 Jamkesda
                         (7,36%)
                                                                    76,400,000
                                                                                 Askes
                                                                     (32,36%)
                                                                                 Jamsostek

                                                                                 Perusahaan

                                  31,866,539                                     Swasta,dll
                                   (13,50%)




            Catatan:
            Total Penduduk (SP 2010)    : 236.078.027
            Yang telah memiliki Jamkes  : 149.022.354 (63,13%)
            Yang belum mempunyai Jamkes : 87.055.673 (36,87%)
Pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
JUMLAH PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
                      RUJUKAN UNTUK PROGRAM JAMKESMAS
REPUBLIK INDONESIA
                               (S/D OKTOBER 2011)

                         RS Pusat           : 30
                         RSUD               : 554
                         RS TNI/POLRI       : 79
                         RS Swasta          : 374
                         Balai Kesehatan    : 41

                         TOTAL               : 1.078
ROADMAP KETERSEDIAAN JARINGAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                      PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN

        14000

        12000
                                                                 11500
        10000
                                                       9500              Jumlah RS-
                         8591      8634      8677      8720      8764
          8000                                                           PPK
                                             7500                        Jamkesmas
          6000                                                           Klinik
                                                                         Bersama, D
          4000
                                   3500                                  okter
                      3500                                               Praktek, dll
          2000                               1600     1700       1800    Puskesmas
                         1200      1350
               0
                      2010      2011      2012      2013      2014
AKSES PELAYANAN KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
                             KELAS III RS



                       Rasio Ideal
                         1:1000    Keadaan Saat
                                                  Kekurangan
                        (Menurut        Ini
                         WHO)
     Kebutuhan
     Tempat Tidur         237.641       128.343       109.298
     Total
JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA



       • Tujuan:
         AKI, AKB dan KB pasca persalinan
       • Jenis pelayanan:
         Antenatal Care     (ANC), persalinan dan
         Post-natal Care (PNC)
       • Sasaran
         seluruh ibu hamil yang belum ter-cover
         jaminan kesehatan.
PUSKESMAS JAMU
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA




                                      25
TARGET KLASTER IV BIDANG KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA


                     100 PPI (2011)        400 PPI (2012)
       • 28 Provinsi                  • 33 Provinsi
       • 487 Desa                     • 1.426 Desa
       • 25.655 Rumah Tangga          • 112.037 Rumah
         Sasaran (RTS) Nelayan          Tanggan Sasaran (RTS)
       • Sangat miskin: 8.186           Nelayan
         RTS                          • Sangat miskin: 33.887
       • Miskin: 10.425 RTS             RTS
       • Hampir Miskin: 7.044         • Miskin: 44.475 RTS
         RTS                          • Hampir Miskin: 33.687
                                        RTS
PERAN DAERAH dan TKPK DAERAH
                     DALAM MENYONGSONG PELAKSANAAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA               UU BPJS

    • Meningkatkan jumlah tempat tidur RS, utamanya kelas III
    • Memenuhi kebutuhan nakes di Puskesmas dan RS
    • Mempersiapkan transformasi Jamkesda menuju pada paket
           manfaat yang sama bagi semua orang
    • Meningkatkan pembiayaan kesehatan
    • Peningkatan peran Provinsi dalam perencanaan dan
           monitoring pelaksanaan jaminan kesehatan
    • Meningkatkan peran sektor non kesehatan dalam bangkes
MENTERI KESEHATAN
    REPUBLIK INDONESIA




TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Buku saku tenaga kesehatan dtpk
Buku saku tenaga kesehatan dtpkBuku saku tenaga kesehatan dtpk
Buku saku tenaga kesehatan dtpkDR Irene
 
Panduan informasi 2012
Panduan informasi 2012Panduan informasi 2012
Panduan informasi 2012Ida Komariana
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerIskani kasim
 
Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...
Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...
Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...Bagus Utomo
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerIskani kasim
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalNeneng Rukmawati
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 M Ungang
 
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Tini Wartini
 
Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1DR Irene
 
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakitPmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakitBudiasa Gede
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...BPJS Kesehatan RI
 
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitPermenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitGafar Hartatiyanto
 
akupresur mandiri di tempat kerja
akupresur mandiri di tempat kerja akupresur mandiri di tempat kerja
akupresur mandiri di tempat kerja Ian Al Fatih
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsppidkemenkes
 
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khususPmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khususAbRi GiRsang
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
 

Mais procurados (19)

Buku saku tenaga kesehatan dtpk
Buku saku tenaga kesehatan dtpkBuku saku tenaga kesehatan dtpk
Buku saku tenaga kesehatan dtpk
 
Panduan informasi 2012
Panduan informasi 2012Panduan informasi 2012
Panduan informasi 2012
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
 
Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...
Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...
Menuju National Institute of Mental Health sesuai amanat UU No.18 tahun 2014 ...
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
 
UU Tahun 2009 Rumah Sakit
UU Tahun 2009 Rumah SakitUU Tahun 2009 Rumah Sakit
UU Tahun 2009 Rumah Sakit
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011
 
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
 
Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1
 
Pelayanan Kesehatan (Tiwii L. Hardiant)
Pelayanan Kesehatan (Tiwii L. Hardiant)Pelayanan Kesehatan (Tiwii L. Hardiant)
Pelayanan Kesehatan (Tiwii L. Hardiant)
 
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakitPmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
Pmk no. 147 ttg perizinan rumah sakit
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
 
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitPermenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
 
akupresur mandiri di tempat kerja
akupresur mandiri di tempat kerja akupresur mandiri di tempat kerja
akupresur mandiri di tempat kerja
 
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aidsPmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
Pmk no. 21 ttg penanggulangan hiv dan aids
 
Perumahsakitan di indonesia harimat
Perumahsakitan di indonesia   harimatPerumahsakitan di indonesia   harimat
Perumahsakitan di indonesia harimat
 
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khususPmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
Pmk no. 10 tahun 2015 ttg standar pelayanan keperawatan di rs khusus
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
 

Semelhante a Menteri Kesehatan: MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT

Buku Juknis Kredensial.pdf
Buku Juknis Kredensial.pdfBuku Juknis Kredensial.pdf
Buku Juknis Kredensial.pdfazkar4
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARATMuh Saleh
 
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmasKmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmashumanisme
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012razitakhalyla
 
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Joy Irman
 
Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012
Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012
Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012Muh Saleh
 
4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Segarnis Dhiasy
 
1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Segarnis Dhiasy
 
Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011Lintas Rakyat
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newUays Hasyim Full
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanAnggit T A W
 
Presentase pdbk kadis tolitoli
Presentase pdbk kadis  tolitoliPresentase pdbk kadis  tolitoli
Presentase pdbk kadis tolitolividyanto
 
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia Samuel Hadjo
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newUays Hasyim Full
 
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-200435709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004riantynova
 

Semelhante a Menteri Kesehatan: MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT (20)

Buku Juknis Kredensial.pdf
Buku Juknis Kredensial.pdfBuku Juknis Kredensial.pdf
Buku Juknis Kredensial.pdf
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
 
Renstra kemkes 2010 2014
Renstra kemkes 2010 2014Renstra kemkes 2010 2014
Renstra kemkes 2010 2014
 
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmasKmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
Kmk no. 128 th 2004 ttg kebijakan dasar puskesmas
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012
 
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pedoman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
 
Kepmenkes puskesmas
Kepmenkes puskesmasKepmenkes puskesmas
Kepmenkes puskesmas
 
Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012
Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012
Paparan menteri kesehatan pada rakerkesda sulawesi barat tahun 2012
 
4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
4. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
 
1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
1. kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
 
Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011Juknis jamkesmas 2011
Juknis jamkesmas 2011
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas new
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
 
Presentase pdbk kadis tolitoli
Presentase pdbk kadis  tolitoliPresentase pdbk kadis  tolitoli
Presentase pdbk kadis tolitoli
 
Sk sop
Sk sopSk sop
Sk sop
 
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
Dinas Kesehatan SulutTantangan dan Peluang Perdagangan Jasa Indonesia
 
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program JamkesmasPermenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
Permenkes No.40 Thn.2012 ttg Pedoman Pelaksanaan Program Jamkesmas
 
Permenkes no 75_tahun_2014
Permenkes no 75_tahun_2014Permenkes no 75_tahun_2014
Permenkes no 75_tahun_2014
 
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 newPedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
Pedoman pelaksanaan jamkesmas 2011 new
 
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-200435709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
35709382 kmk-pedoman-penyusunan-an-sdm-kesehatan-81-2004
 

Mais de khoiril anwar

Peta politik indonesia 1977 2014
Peta politik indonesia 1977   2014Peta politik indonesia 1977   2014
Peta politik indonesia 1977 2014khoiril anwar
 
Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019khoiril anwar
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energikhoiril anwar
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMkhoiril anwar
 
Using google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepsUsing google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepskhoiril anwar
 
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenPengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemenkhoiril anwar
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatankhoiril anwar
 
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenProgram Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemenkhoiril anwar
 
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping KosmetikEfek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetikkhoiril anwar
 
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen MakananPendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanankhoiril anwar
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanankhoiril anwar
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...khoiril anwar
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanankhoiril anwar
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologikhoiril anwar
 
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat TradisionalTata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisionalkhoiril anwar
 
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediaBiografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediakhoiril anwar
 

Mais de khoiril anwar (20)

Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019
 
Peta politik indonesia 1977 2014
Peta politik indonesia 1977   2014Peta politik indonesia 1977   2014
Peta politik indonesia 1977 2014
 
Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019
 
Survey parpol 2019
Survey parpol 2019Survey parpol 2019
Survey parpol 2019
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energi
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
 
Using google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepsUsing google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy steps
 
Menilai Pesan Iklan
Menilai Pesan IklanMenilai Pesan Iklan
Menilai Pesan Iklan
 
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenPengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenProgram Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping KosmetikEfek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
 
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen MakananPendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologi
 
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat TradisionalTata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
 
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediaBiografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
 
HMIpedia
HMIpediaHMIpedia
HMIpedia
 

Menteri Kesehatan: MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT

  • 1. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT oleh: Menteri Kesehatan RI Disampaikan pada Acara Pertemuan Pusat dan Daerah Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah Tahun 2011 Jakarta, 15 November 2011
  • 2. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN 2. KEBIJAKAN MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT 3. UPAYA TEROBOSAN
  • 3. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 1. TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN
  • 4. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 92 PULAU-PULAU KECIL DI PERBATASAN DTPK, APRIL 2008
  • 5. IPKM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 349 230 Kab tak bermasalah Kab 40 Kab BKB Miskin 12 Kab BKB Non-Miskin P 57 Kab BK Miskin IPKM D B 91 11 Kota BKB Miskin Kota 4 Kota BKB Non-Miskin K 6 Kota BK Miskin 70 Kota tak bermasalah
  • 6. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2. KEBIJAKAN MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT
  • 7. VISI, MISI DAN NILAI MENTERI KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2010 - 2014 REPUBLIK INDONESIA MISI 1. Pemberdayaan masyarakat VISI MASYARAKAT SEHAT 2. Upaya kesehatan yang paripurna YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN 3. Ketersediaan dan pemerataan SDM kesehatan 1. Pro Rakyat 2. Inklusif 4. Tata kelola kepemerintahan yang baik 3. Responsif 4. Efisien Efektif 5. Bersih
  • 8. REFORMASI PEMBANGUNAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN MASYARAKAT 1. Revitalisasi PHC dan pemenuhan BOK 2. Penyediaan, keterjangkauan obat di seluruh faskes 3. Penyediaan, distribusi SDM Kes yg bermutu, adil dan merata 4. Pengembangan jaminan kesehatan menuju Universal Coverage 5. PDBK dan peningkatan yankes di DTPK 6. Reformasi birokrasi 7. Pengembangan World class health care
  • 10. PENANGANAN DAERAH BERMASALAH KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (PDBK) DBK • IPKM rendah (24 indikator) PDBK • Pendampingan Pusat ke Daerah Tahap I : 8 Provinsi, 65 Kabupaten Tahap II : 10 Provinsi, 130 Kabupaten
  • 11. PEMENUHAN SDM KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 1. JANGKA PANJANG (2005-2025) Pemenuhan seluruh Kebutuhan SDM Kesehatan 2. JANGKA MENENGAH (2010-2014) Pemenuhan SDM Kesehatan DTPK 3. JANGKA PENDEK (2012) Pemenuhan Dokter Spesialis di DTPK
  • 12. UPAYA PEMENUHAN SDM KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JANGKA MENENGAH DI DTPK NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 Penempatan Nakes 1. 1.245 1.375 1.500 1.700 di DTPK Penempatan 2. Residen Senior di 850 1.000 1.100 1.200 DTPK
  • 13. BANTUAN PUSAT KEPADA DAERAH DALAM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BENTUK TENAGA KESEHATAN PTT LOKASI DAERAH TENAGA NO JUMLAH SANGAT KESEHATAN BIASA TERPENCIL TERPENCIL 1. Dokter Spesialis 55 10 43 2 2. Dokter Umum 4.032 341 1.187 2.504 3. Dokter Gigi 1.023 65 285 673 4. Bidan 34.506 18.572 15.243 691 JUMLAH: 39.616 18.998 16.758 3.870 Keadaan : s/d Desember 2010 Catatan: (Keadaan PTT Aktif Sampai 7 November 2011) Sumber Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010
  • 14. PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER MENTERI KESEHATAN SPESIALIS BERBASIS KOMPETENSI REPUBLIK INDONESIA (PPDS-BK) 2008-2011 TAHUN JUMLAH 2008 803 2009 1.076 2010 1.048 2011 1.040 Total Sumber : PUSTANSERDIK BADAN PPSDM KESEHATAN 3.967 Sumber: Pustanserdik, September 2011
  • 15. DOKTER DENGAN KEWENANGAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAMBAHAN • Ada kesulitan dalam menempatkan dokter spesialis di DTPK • Dilaksanakan Program Dokter dengan Kewenangan Tambahan untuk DTPK
  • 16. BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) MENTERI KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 REPUBLIK INDONESIA PULAU PUSKESMAS ALOKASI TOTAL SUMATERA 2.271 75.000.000 170.325.000.000 JAWA – BALI 3.617 75.000.000 271.275.000.000 KALIMANTAN 836 100.000.000 83.600.000.000 SULAWESI 1.126 100.000.000 112.600.000.000 MALUKU 256 200.000.000 51.200.000.000 NUSA TENGGARA 458 250.000.000 114.500.000.000 PAPUA 403 250.000.000 100.750.000.000 Tambahan anggaran manajemen di 27 kab/kota 305.000.000 TOTAL 8.967 904.555.000.000
  • 17. UPAYA TEROBOSAN UNTUK MENDEKATKAN PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2010 s/d 2011 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO SARANA KESEHATAN s/d 2011 1. Darat Rumah Sakit Bergerak 13 Puskesmas Keliling Kendaraan 6.737 R-4 Ambulance 3.908 Kendaraan R-2 46.942 2. Perairan Puskesmas Terapung 908 3. Udara Flying Health Care 2
  • 19. CAKUPAN PENDUDUK YANG MEMPUNYAI JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2011 MENTERI KESEHATAN (per Oktober 2011) REPUBLIK INDONESIA 2,856,539 5,183,479 (1,21%) (2,20%) 15,351,532 (6,50%) Jamkesmas 17,364,265 Jamkesda (7,36%) 76,400,000 Askes (32,36%) Jamsostek Perusahaan 31,866,539 Swasta,dll (13,50%) Catatan: Total Penduduk (SP 2010) : 236.078.027 Yang telah memiliki Jamkes : 149.022.354 (63,13%) Yang belum mempunyai Jamkes : 87.055.673 (36,87%)
  • 20. Pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
  • 21. JUMLAH PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN RUJUKAN UNTUK PROGRAM JAMKESMAS REPUBLIK INDONESIA (S/D OKTOBER 2011)  RS Pusat : 30  RSUD : 554  RS TNI/POLRI : 79  RS Swasta : 374  Balai Kesehatan : 41 TOTAL : 1.078
  • 22. ROADMAP KETERSEDIAAN JARINGAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN 14000 12000 11500 10000 9500 Jumlah RS- 8591 8634 8677 8720 8764 8000 PPK 7500 Jamkesmas 6000 Klinik Bersama, D 4000 3500 okter 3500 Praktek, dll 2000 1600 1700 1800 Puskesmas 1200 1350 0 2010 2011 2012 2013 2014
  • 23. AKSES PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KELAS III RS Rasio Ideal 1:1000 Keadaan Saat Kekurangan (Menurut Ini WHO) Kebutuhan Tempat Tidur 237.641 128.343 109.298 Total
  • 24. JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • Tujuan: AKI, AKB dan KB pasca persalinan • Jenis pelayanan: Antenatal Care (ANC), persalinan dan Post-natal Care (PNC) • Sasaran seluruh ibu hamil yang belum ter-cover jaminan kesehatan.
  • 26. TARGET KLASTER IV BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 100 PPI (2011) 400 PPI (2012) • 28 Provinsi • 33 Provinsi • 487 Desa • 1.426 Desa • 25.655 Rumah Tangga • 112.037 Rumah Sasaran (RTS) Nelayan Tanggan Sasaran (RTS) • Sangat miskin: 8.186 Nelayan RTS • Sangat miskin: 33.887 • Miskin: 10.425 RTS RTS • Hampir Miskin: 7.044 • Miskin: 44.475 RTS RTS • Hampir Miskin: 33.687 RTS
  • 27. PERAN DAERAH dan TKPK DAERAH DALAM MENYONGSONG PELAKSANAAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA UU BPJS • Meningkatkan jumlah tempat tidur RS, utamanya kelas III • Memenuhi kebutuhan nakes di Puskesmas dan RS • Mempersiapkan transformasi Jamkesda menuju pada paket manfaat yang sama bagi semua orang • Meningkatkan pembiayaan kesehatan • Peningkatan peran Provinsi dalam perencanaan dan monitoring pelaksanaan jaminan kesehatan • Meningkatkan peran sektor non kesehatan dalam bangkes
  • 28. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH

Notas do Editor

  1. Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,Salam Sejahtera dan Selamat Pagi.Yang terhormat, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia,Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Para Kepala Daerah, dan Hadirin yang berbahagia.Marilah kitapanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehinggakitadapathadirpadaAcara Pertemuan Pusat dan Daerah Penguatan Kelembangaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tahun 2011 ini. Pada kesempatan yang baik ini dalam menyongsong diberlakukannya Undang-undang tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, saya akan menyampaikan paparan berjudul Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat.
  2. Saudara saudara,Paparansaya hari ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:Tantangan Pelayanan KesehatanKebijakan Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada MasyarakatUpaya Terobosan
  3. Saudara-saudara,Padabagian pertama dari paparan sayaini, sayaakanmembahas tentang Tantangan Pelayanan Kesehatan.Pada tanggal 28 Oktober 2011 telah ditetapkan Undang-undang BPJS yang merupakan titik awal dilaksanakannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Jaminan kesehatan merupakan jaminan pertama yang akan dilaksanakan yaitu pada tanggal 1 Januari 2014. Adaberbagaitantangan yangkitahadapidalammemberikanpelayanan kesehatan kepadamasyarakat untuk menyongsong dilaksanakannya SJSN, diantaranyaadalah:Wilayah Indonesia yang luasdanberbentuk kepulauandenganlebihdari 17.000 pulau.Jumlah Penduduk yang besardengan penyebaran yang tidak merata danmempunyaibudaya bervariasi,Lokasi Indonesia yang rawan bencana,Sumberdayapendukungpembangunankesehatan yang masihharusterusditingkatkan.
  4. Saudara-saudara,Dalammendekatkanpelayanankesehatankepadamasyarakat, makapelayanankesehatanharusterjangkausecaraadildanmeratasampaikepelosok-pelosoknegara - termasukkepulau-pulauterluardiperbatasannegara. Penyediaanpelayanankesehatansampaikepulau-pulauterluardiperbatasanmerupakanbagiandariupayamenjagakeutuhan Negara KesatuanRepublik Indonesia atau NKRI.Peta ini menunjukkan92 pulau-pulau terdepan dan terluar di perbatasan. Ada 34 pulau berpenghuni perbatasan di seluruh Indonesia. Pengaturan khusus perludisediakan agarselalu tersedia sumber daya manusia, saranapelayanan kesehatan, termasuk logistik kesehatan. Implikasi dari wilayah geografis tersebut adalah pentingnya tersediatransportasiudara,transportasi laut, di samping transportasi darat,secararutindanberkesinambungan.
  5. Saudara-saudara,Berdasarkan hasil RisetKesehatanDasaratauRiskesdas 2007 telah dikembangkanIndeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Indonesia atauIPKMberdasarkan 24 indikatorkesehatan. Berdasarkan data yang adadiidentifikasikabupaten/ kota yang bermasalahkesehatan, karenaindikatorkesehatannyaburuk. Pada slide ini tampak bahwa dari 349 kabupaten di Indonesia ada 230 kabupaten yang tidak bermasalah kesehatan, sedangkan 40 kabupaten miskin bermasalah kesehatan berat, 12 kabupaten tidak miskin bermasalah kesehatan berat dan 57 kabupaten miskin bermasalah kesehatan (tidak berat). Sementara itu, dari 91 kota yang ada di Indonesia, 11 Kota miskin bermasalah kesehatan berat, 4 Kota tidak miskin bermasalah kesehatan berat dan 6 kota miskin bermasalah kesehatan (tidak berat). Dari IPKM, dapat diidentifikasi daerah bermasalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus dalam upaya memperbaiki derajat kesehatannya. Daerah ini kemudian masuk dalam program Penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan atauPDBKyang dilaksanakanKementerianKesehatan.
  6. Saudara-saudara,Selanjutnya saya sampaikan bagian kedua dari paparan saya, yaitu tentangKebijakan Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat.
  7. Saudara-saudara,Pada bagian ketiga daripaparan saya, sayaakanmembahas tentang Upaya Terobosandalammendekatkanpelayanankesehatankepadamasyarakat.
  8. Saudara-saudara,SalahsatulangkahterobosanadalahPenanganan Daerah Bermasalah Kesehatan atauPDBK.PDBK adalah upaya kesehatan terfokus, terintegrasi, berbasis evidence, dilakukan secara bertahap di DaerahBermasalahKesehatan bersama kementerian terkait, dalam jangka waktu tertentu, sampai mampu mandiri dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang (urusan wajib) kesehatan seluas-luasnya.Terfokus – sesuai upaya kesehatan prioritas Kabinet Indonesia Bersatu – II; Terintegrasi - dalam perencanaan, penganggaran, dan penerapan; Berbasis evidence - sesuai hasil Riskesdas, Potensi Desa, Pendataan Sosial Ekonomi; Bertahap- dimulai dikabupaten/kota denganindikatorterburuk di bidang kesehatan; Dalam jangka waktu tertentu – tidak selamanya, sesuai tingkatan bermasalahnya; sesuai azas stewardship, concurrent; Mampu mandiri - dalam konteks kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM; Kewenangan seluas-luasnya – sesuai azas desentralisasiTahapan – I P-DBK diprioritaskan 10 (sepuluh) provinsi yang memiliki lebih dari 50 % kabupaten/kota dengan Kriteria DBK/DBK-B/DBK-K, dimana dua diantaranya ditangani secara khusus dalam koordinasi Bappenas; yaitu: Nanggroe Aceh Darussalaam, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi barat, Maluku, Irian Jaya Barat, Papua.Dua yang disebutterakhir inil penanganannya dalam koordinasi Bappenassedangkandidelapan provinsi lainnya dilakukan pendampingan olehKemenkes.
  9. Saudara-saudara,LangkahterobosanberikutnyaadalahPemenuhanSumberSaya Manusia (SDM) Kesehatan, yangdirencanakanuntukJangkaPanjang, JangkaMenengahdanJangkaPendek, sbb :JANGKA PANJANG (2005-2025)Pemenuhun seluruh Kebutuhan SDM Kesehatan yang berkualitas dapat tercapai melalui pengembangan dan pemberdayaan SDM KesehatanJANGKA MENENGAH (2010-2014) Kebutuhan Sumber Daya Kesehatan (SDM) Kesehatan untuk Daerah Terpencil JANGKA PENDEK (2012) Pemenuhan Dokter Spesialis di DTPK.
  10. Slide inimenunjukkanpelaksanaanupayapemenuhan SDMKesehatandi DTPK JangkaMenengah, yaituperiode 2010-2014. Untukmengatasi masalah pemenuhankebutuhanDokterSpesialisantara lain dilakukanpenempatanResiden Senior. Dalam slide inidisajikan data tentangjumlahtenaga yang ditempatkandi DTPK padatahun 2011 dan yang direncanakanakanditempatkanpada 2012, 2013, dan 2014. Untuk penempatan tenaga kesehatan di DTPK (sanitarian, gizi, keteknisian medis, keterapian fisik, perawat, perawat gigi, analis medis, kesehatan lingkungan), tahun 2011 sebanyak 1.245 orang; tahun 2012 sebanyak 1.375 orang; tahun 2013 sebanyak 1.500 orang; dan tahun 2014 sebanyak 1.700.Untuk penempatan residen senior di DTPK, tahun 2011 sebanyak 850 orang, tahun 2012 sebanyak 1.000 orang, tahun 2013 sebanyak 1.100 orang, dan tahun 2014 sebanyak 1.200.
  11. Dalammemenuhikeperluanakantenagakesehatandiseluruh Indonesia dilaksanakan Program PegawaiTidakTetapatauPTTuntukDokterSpesialis, DokterUmum,DokterGigidanBidan. Slide inimenunjukkanjumlahPTT yang aktif sampai dengaan 7 November 2011 dan telahditempatkandidaerahBiasa, Terpencil, danSangatTerpencil.Sampai 7 November Tahun 2011, PTT aktif sebanyak 39.616 orang tenaga kesehatan, terdiri dari: Sebanyak 55 dokter spesialis dengan rincian: 10 dokter spesialis di daerah biasa, 43 dokter spesialis di daerah terpencil, dan 2 dokter spesialis di daerah sangat terpencil Sebanyak 4.032 dokter umum dengan rincian: 341 dokter di daerah biasa, 1.187 dokter di daerah terpencil, dan 2.504 dokter di daerah sangat terpencil Sebanyak 1.023 dokter gigi dengan rincian: 65 dokter gigi di daerah biasa, 285 dokter gigi di daerah terpencil, dan 673 dokter gigi di daerah sangat terpencil Sebanyak 34.506 bidan dengan rincian: 18.572 bidan di daerah biasa, 15.243 bidan di daerah terpencil dan 691 bidan di daerah sangat terpencil.Bidan PTT Aktif mulai diangkat menjadi tenaga PTT sejak Tahun 2007 sampai dengan 2011, sedangkan Dokter Spesialis, Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT diangkat sejak tahun 2009 sampai dengan 2011.
  12. Langkah terobosan lain untuk mempercepat pemenuhan tenaga dokter spesialis adalah dengan melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Kompetensi (PPDS-BK). Program ini dilaksanakan di berbagai rumah sakit di daerah di bawah bimbingan Fakultas Kedokteran. Pada tahun 2011, peserta program ini berjumlah 1.040 dokter. Pada akhir program ini tahun 2014, diharapkan telah memproduksi 7.000 dokter spesialis.
  13. Saudara-saudara,Upaya mengatasi kekurangan dokter spesialis di DTPK dilakukan dengan mengembangkan Program Dokter dengan Kewenangan Tambahan. Untuk maksud tersebut, sebelum para dokter bertugas diberi pelatihan khusus dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak, Kebidanan, dan Anestesi. Pada saat ini telah dilatih sebanyak 40 dokter ditempatkan di NTT, Maluku, dan Papua.
  14. Saudara-saudara, Untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Kementerian Kesehatan memberikan bantuan kepada Puskesmas di seluruh Indonesia agar dapat melakukan kegiatan operasional untuk menjangkau masyarakat. Pada tahun 2011, telah dialokasikan dana BOK sebesar Rp.904.250 Milyar, yang diperuntukkan pada:2.271 Puskesmas di Pulau Sumatera dengan besaran alokasi sebesar Rp. 75 juta/puskesmas/tahun;3.617 Puskesmas di Pulau Jawa-Bali dengan besaran alokasi sebesar Rp. 75 Juta/puskesmas/tahun;836 Puskesmas di Pulau Kalimantan dengan besaran alokasi sebesar Rp. 100 Juta/puskesmas/tahun;1.126 Puskesmas di Pulau Sulawesi dengan besaran alokasi sebesar Rp. 100 juta/puskesmas/tahun;256 Puskesmas di Pulau Maluku dengan besaran alokasi sebesar Rp. 200 juta/puskesmas/tahun;458 Puskesmas di NTT dan NTB dengan besaran alokasi sebesar Rp. 250 juta/puskesmas/tahun;403 Puskesmas di Papua dengan besaran alokasi sebesar Rp. 250 juta/puskesmas/tahun.Selain itu, untuk beberapa kabupaten/kota yang alokasi anggaran manajemennya di bawah 50 juta, diberikan tambahan dengan total anggaran sebesar Rp. 305 juta. Tahun 2011 : Rp 932 miliaruntuk 8.967PuskesmasTahun 2012 : Rp. 1,065Triliununtuk 9.236 Puskesmas
  15. Saudara-saudara,Untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di DTPK dikembangkan sarana kesehatan seperti Rumah Sakit bergerak, Puskesmas terapung, dan Flying Health Care. Sampai dengan bulan November 2011: Untuk DTPK daratan telah disediakan 13 RS bergerak, 6.737 Puskesmas keliling kendaraan roda empat, 3.908 ambulance, 46,942 kendaraan roda dua.Untuk DTPK perairan telah disediakan 908 Puskesmas Terapung.Untuk DTPK yang harus dijangkau melalui udara disediakan 2 tim Flying Health Care.
  16. Foto ini menunjukkan sebuah Puskesmas Terapung yang digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan di DTPK perairan.
  17. Saudara-saudara,Jumlah masyarakat Indonesia yang telah ter-cover dengan jaminan kesehatan dengan berbagai model sebanyak lebih 149 juta jiwa (63,13%) dari 236 juta jiwa penduduk, dengan demikian yang belum memiliki jaminan kesehatan sebanyak 87 juta jiwa (36,87%).Persentase terbesar yang memiliki jaminan kesehatan ditempati oleh Jamkesmas sebanyak 76,4 juta jiwa (32,36%), Jamkesda sebanyak 31,8 juta jiwa (13,50%), peserta Askes PNS, pensiunan, dan veteran sebanyak 17,36 juta jiwa (7,36%); selebihnya peserta JPK Jamsostek dan swasta lainnya.Pada tahun 2014 seluruh jaminan kesehatan sosial akan diselenggarakan oleh BPJS kesehatan, sebagaimana diatur dalam Undang-undang BPJS.
  18. Saudara-saudara,FotoinimenunjukkanruangtunggusuatuPuskesmas. DenganadanyaProgramJaminan Kesehatan Masyarakatatau Jamkesmas diharapkanmasyarakatmiskindantidakmampudapatmenjangkaupelayanankesehatan yang bermututanpahambatansosial-ekonomi.
  19. Saudara-saudara,Jumlah pemberi pelayanan kesehatan rujukan untuk Program Jamkesmas sampai dengan Oktober 2011 berjumlah 1.078 dengan rincian sebagai berikut:RS Pusat : 30RSUD : 554RS TNI/POLRI : 79RS Swasta : 374BalaiKesehatan : 41
  20. Saudara-saudara, Slide inimenunjukkanRoadmap Ketersediaan Jaringan Pemberi PelayananKesehatan. KetersediaanfasilitaskesehatanuntukpemberianpelayananbagipesertaJaminanKesehatanharusseiringdenganjumlahpesertaJaminanKesehatan. Pada tahun 2010 telah disusun Roadmap Ketersediaan Jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan dengan rencana sebagai berikut:UntukpelayanandiRumahSakit (RS), diperkirakanakanmemerlukanjumlah RS sebesar1800 buahpadatahun 2014. Saatini RS yang sudahbekerjasamadenganJaminanKesehatanMasyarakatsejumlah 1020 RS dan 33,35% diantaranyaadalah RS Swasta. UntukfasilitaskesehatandasarutamanyaPuskesmasjumlahnyaakantergantungpengembangan yang dilakukankabupaten/kota, diperkirakanpadatahun2014 akanmenjadi 8764 Puskesmas.Untukklinikbersama, dokterpraktekswastadllakandiatur agar dapatmenjadiprovider JaminanKesehatan, yang diperkirakanjumlahnyaakanmencapai11.500 padatahun 2014. Sampaidengantahuntahun2014 direncanakanjumlah RS yang memberikanpelayananmenjadii 1800 buah RS.Pada tahun 2011 jumlah Puskesmas telah melampaui kebutuhan dalam roadmap ini, yaitu: 9.236 Puskesmas. Namun untuk rumah sakit dan dokter belum memenuhi kebutuhkan dan distribusi roadmap tersebut.
  21. Saudara-saudara,Untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan tempat tidur sesuai dengan rasio ideal yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia/WHO, yiatu 1 tempat tidur untuk 1.000 orang. Dengan demikian dibutuhkan 237.641 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan tempat tidur bagi seluruh penduduk Indonesia. Saat ini telah ada 128.343 tempat tidur, diantaranya dimanfaatkan untuk peserta Jamkesmas. Untuk itu, masih dibutuhkan 109.298 tempat tidur.Caranya:1. Setiap tahunnya rumah sakit pemerintah mengupayakan pemenuhan kebutuhan tempat tidur kelas III2. Selain itu peran serta Rumah Sakit Swasta masih sangat dibutuhkan (minimal 25% dari jumlah tempat tidur diperuntukkan bagi masyarakat miskin).3. Rumah Sakit Komunitas didirikan.
  22. Dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta meningkatkan kepesertaan KB pasca persalinan, dilaksanakan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) sejak awal tahun 2011. Sasaran Jampersal adalahsemua ibu hamil yang tidak mempunyai jaminan persalinan.Jenis pelayananyang diberikan adalah Antenatal Care (ANC) sebanyak 4 kali, pertolongan persalinan, dan Post-natal Care (PNC)sebanyak 3 kali.Upaya ini masih perlu perbaikan:Manajemen pendistribusian dananyaSistem rujukanUnit Cost , pada Tahun 2011 unit cost Persalinan normal + 4 ANC + 3 PNC sebesar Rp. 420.000,- dan untuk Tahun 2012 meningkat menjadi Rp 570.000 ,-.
  23. Saudara-saudara, Upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga dilakukan melalui Program Saintifikasi Jamu. Jamusebagaipengobatantradisionaltelahditerimadandigunakanluasdimasyarakat. Sekitar 59,12% penduduk Indonesia pernahmengonsumsijamudan 95,6% diantaranyamerasakankhasiatnya.Jamu harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.Agar jamu dapat digunakan dalam praktek kedokteran maka diperlukan kajian yang berbasis bukti. Inilah yang disebut Saintifikasi Jamu.Dalam rangka pelaksanaan Saintifikasi Jamu, diperlukan regulasi yang dapat menjamin penggunaan jamu di fasilitas kesehatan.Dewasa ini, SaintifikasiJamudifokuskanpada:penelitianpreventifempatramuan formulauntukgejalahiperglikemia, hipertensi, hiperkolesterolemiadanhiperurisemia.TelahdilakukanPengembanganklinik saintifikasi jamuyang dimulaidenganpelatihan 60 dokterPuskesmasdiKabupatenKarangAnyar, Sragen, Kendal, dan Semarang.KlinikJamuMedikjugadikembangkandi 12 RumahSakitPendidikan. Foto ini menunjukkan kegiatan di Puskesmas Jamu, yaitu: Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan memanfaatkan jamu.
  24. Saudara-saudara, Upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga dilakukan bagi masyarakat nelayan di Klaster IV . Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan nelayan. Targetnya adalah nelayan miskin di 816 pelabuhan/pendaratan ikan (PPI), yang dibagi dalam empat tahun. Tahun 2011adalah 100 PPI dan tahun 2011 adalah 400 PPI.Tahun 2011 mencakup 28 provinsi, 487 desa, 25.655 Rumah Tangga Sasaran (RTS) Nelayan, 8.186 RTS sangat miskin, 10.425 RTS miskin, dan 7.044 RTS hampir miskin. Tahun 2012 mencakup seluruh provinsi, 1.426 desa, 112.037 RTS Nelayan, 33.887 RTS sangat miskin, 44.475 RTS miskin, dan 33. 687 RTS hampir miskin.
  25. Saudara-saudara,Saya berharap agar upaya-upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari jajaran pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota. Selain itu, dalam rangka menyongsong pelaksanaan Undang-undang BPJS, saya berharap agar jajaran pemerintah daerah dan TKPK daerah dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:Meningkatkan jumlah tempat tidur RS, utamanya kelas III Memenuhi kebutuhan nakes di Puskesmas dan RSMempersiapkan transformasi Jamkesda menuju pada paket manfaat yang sama bagi semua orangMeningkatkan pembiayaan kesehatanPeningkatan peran Provinsi dalam perencanaan dan monitoring pelaksanaan jaminan kesehatanMeningkatkan peran sektor non kesehatan dalam pembangunan kesehatan
  26. Saudara-saudara,Demikian paparan saya tentang Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat. Keberhasilan peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat sangat ditentukan oleh dukungan semua sektor di jajaran pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah serta dukungan seluruh lapisan masyarakat.Terima kasih.Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh