SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
* Menelaah Persoalan Stem Sel dari Segi Etika
Moral Gereja Katolik

STIKes Harapan Bangsa Purwokerto

2011/2012
Presented by:
 Bagus Panuntun Wahyu Nugraha
 Martinus Catur Kurniawan
APAKAH ITU STEM SEL?
Stem Sel adalah sel yang belum terspesialisasi dengan
kemampuan memperbarui diri sendiri dan mampu menumbuhkan satu
tipe atau banyak tipe sel yang telah terspesialisasi sesuai dengan
fungsinya di dalam tubuh
Sel ini memiliki kemampuan untuk membelah diri dalam periode
yang tak terbatas dan mampu berkembang menjadi beberapa tipe sel
yang berbeda-beda di dalam tubuh sepanjang hidup dan menunjang
pertumbuhan manusia dan hewan
JENIS STEM SEL
 Embryonic Stem Cells
Sesuai dengan namanya, Embryonic Stem Cells didapatkan dari
embrio. Sebagian besar Embryonic Stem Cells didapatkan dari
embrio yang berkembang dari sel telur yang telah dibuahi melalui
prosedur in vitro fertilization ( pembuahan artifisial)
 Adult Stem Cells (Somatic Stem Cells)
Adult Stem Cell ini adalah Stem sel yang didapatkan bukan dari
embrio, melainkan dari sel-sel yang telah terdiferensiasi dalam
tubuh manusia dan hewan
 Induced Pluripotent Stem Cells (IPSCs)
Secara sederhana, Induced Pluripotent Stem Cells (IPSCs) adalah
tipe stem sel pluripotent, yang memiliki kemampuan sama dengan
embryonic stem cell, namun dibentuk dengan memasukkan gen ke
dalam somatic sel.
Pandangan Bioetika terhadap Teknologi Stem Sel
Segala bentuk perusakan terhadap embrio, demi tujuan
penelitian yang baik sekalipun, tidak dapat dibenarkan secara
moral. Untuk itu, pemahaman yang akurat mengenai
hubungan antara embryonic stem cell dan penelitian
penciptaan embrio harus dimiliki demi mengadakan penilaian
moral terhadap teknologi embryonic stem cell, baik itu yang
dilakukan dengan cara IVF(in vitro fertilization) maupun
SCNT(somatic cell nuclear transfer).
Pandangan Etika Moral Gereja
Katolik tentang Stem Sel Embrio
Stem sel pada manusia kiranya amat jelas bahwa Gereja
Katolik menolak segala macam bentuk pembunuhan
terhadap manusia (sekalipun manusia itu masih dalam
tahap embrio). Dengan demikian, sikap Gereja amat jelas
akan menolak teknologi human embryonic stem cell
karena didapatkan dengan membunuh embrio. Hal ini
dapat disamakan dengan pelanggaran moral sebagaimana
terjadi dalam tindakan aborsi


Kejadian 1: 26-27; “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan- ikan dilaut dan burung-burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki- laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”




Keluaran 20 : 13; “Jangan membunuh.”
Yeremia 1:5;”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal
engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan Aku telah menguduskan engkau, Aku
telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”



Ayub 3:3;”Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan malam yang mengatakan: Seorang
anak laki-laki telah ada dalam kandungan.”



Yesaya 44: 2; “Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk
engkau sejak dari kandungan dan yang memotong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku
Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih.”



Ayub 10: 8-12; Yesaya 44:24; 49:1; Galatia 1: 15-16
Pandangan Magisterium Gereja Katolik
tentang Human Embryonic Stem Cells


Gaudium Et Spes.
Konstitusi Pastoral ini mengungkapkan tentang Martabat manusia
dan tugas perutusannya di tengah dunia. Dikatakan oleh Konstitusi
Gaudium Et Spes bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah
(Kej 1: 26; Keb 2:23). Konstitusi Gaudium et Spes juga mendasarkan
pandangannya pada Kitab Suci tentang manusia



Evangelium Vitae.
Evangelium Vitae adalah Ensiklik Paus Yohanes Paulus II tentang
Nilai Hidup Manusia Yang Tak Dapat Diganggu-gugat. Ensiklik
Evangelium Vitae dengan jelas menolak teknologi tersebut karena
teknologi tersebut mengganggu hak hidup dari embrio manusia,
termasuk melanggar penghargaan terhadap pribadi manusia yang
unik dengan segala macam karakter khasnya (penolakan terhadap
teknologi kloning manusia).


Declaration on The Production And The Scientific And Therapeutic Use of
Human Embryonic Stem Cells (2000)
Deklarasi ini jelas menolak dilakukannya teknologi human embryonic stem cells
maupun therapeutic cloning, sebab tindakan itu merupakan sebuah
pelanggaran moral yang berat. Penelitian dan penggunaan stem cells yang
secara moral tidak bermasalah adalah teknologi adult stem cells. Adult Stem
Cells menampakkan metode yang lebih rasional dan manusiawi untuk
membuat kemajuan ilmu teknologi baik demi tujuan penelitian maupun
pengobatan (tujuan medis).



Document of The Holy See On Human Cloning (17 September 2004)
Pada awal dokumen ini, Takhta Suci mengungkapkan bahwa riset ilmiah demi
kepentingan umat manusia itu perlu didukung dan dimajukan. Dengan demikian
Takhta Suci dengan serius mendukung penelitian dibidang kedokteran dan
biologi, dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan memperbaiki kualitas
hidup semua orang, asalkan martabat manusia dihormati. Hormat ini menuntut
agar setiap riset yang tak sesuai dengan martabat manusia dari sudut moral
harus disisihkan.



Katekismus Gereja Katolik
Dari pokok ajaran ini, umat beriman Katolik diajak untuk menghormati dan
melindungi embrio karena embrio adalah manusia yang sudah utuh sebagai
seorang pribadi. Apa yang terjadi dalam human embryonic stem cells dan
terapeutik kloning tentu berlawanan dengan ajaran ini. Dan dengan demikian,
Gereja Katolik menolak dengan tegas penggunaan kedua teknologi tersebut.
POKOK PROBLEM ETIKA MORAL HUMAN EMBRYONIC STEM CELLS
YANG DITOLAK OLEH GEREJA KATOLIK


Dari beberapa ajaran Gereja Katolik tentang penolakan
teknologi human embryonic stem cells dan human cloning
ini dapat disimpulkan bahwa Gereja Katolik tetap
menjunjung tinggi martabat dan hak hidup manusia,
bahkan sejak manusia itu dalam tahap embrio. Apa yang
ditolak oleh Gereja Katolik sehubungan dengan teknologi
human embryonic stem cells adalah terjadinya
perusakan/pembunuhan embrio (pada teknologi human
embryonic stem cells). Hal ini merupakan tindakan yang
bertentangan dengan ajaran moral dan melanggar
kehendak Allah. Dengan demikian, Gereja Katolik menolak
dengan tegas kedua macam teknologi tersebut.
• Memperoleh dan mempublikasikan secara luas pemahaman mengenai
teknologi human embryonic stem cells. Pemahaman ini menyangkut
pendekatannya melalui bidang biologis, etika moral, religius dan juga
efeknya bagi hidup masyarakat manusia pada umumnya. Pemahaman
ini akan menghantar umat beriman pada sikap kritis dan bijaksana dalam
menyikapi berbagai macam kemajuan teknologi termasuk kedua macam
teknologi tersebut.

• Membahasakan pandangan etika moral Magisterium Gereja Katolik
kepada para umat dengan lebih sederhana dan tepat sasaran. Hal ini
menyangkut problem-problem pokok etika moral kemajuan teknologi
yang ditentang oleh Gereja ataupun yang diijinkan oleh Gereja.
• Memberikan pemahaman kepada para umat untuk tidak melakukan
pengobatan ataupun memperoleh keturunan dengan kedua teknologi
tersebut. Hal ini pertama-tama karena kedua teknologi tersebut
bertentangan dengan prinsip moral dan etika, khususnya karena telah
melanggar hak hidup embrio dan martabatnya sebagai seorang pribadi
unik.
The End

Thank You

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Presentasi 13 kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13   kloning, inseminasi buatanPresentasi 13   kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13 kloning, inseminasi buatan
Marhamah Saleh
 
University of Muhammadiyah Malang
University of Muhammadiyah MalangUniversity of Muhammadiyah Malang
University of Muhammadiyah Malang
Irda Wiharti
 
Tekhnologi kloning manusia
Tekhnologi  kloning manusiaTekhnologi  kloning manusia
Tekhnologi kloning manusia
AS Saprs
 
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif IslamPenyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Mohd Shukri Mat Nor
 
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
MJM Networks
 

Mais procurados (17)

CLONING
CLONINGCLONING
CLONING
 
Presentasi 13 kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13   kloning, inseminasi buatanPresentasi 13   kloning, inseminasi buatan
Presentasi 13 kloning, inseminasi buatan
 
University of Muhammadiyah Malang
University of Muhammadiyah MalangUniversity of Muhammadiyah Malang
University of Muhammadiyah Malang
 
Kloning Manusia
Kloning ManusiaKloning Manusia
Kloning Manusia
 
KLONING
KLONINGKLONING
KLONING
 
Kloning
KloningKloning
Kloning
 
Kloning Nukleus
Kloning NukleusKloning Nukleus
Kloning Nukleus
 
Kloning hewan pptx
Kloning hewan pptxKloning hewan pptx
Kloning hewan pptx
 
Tekhnologi kloning manusia
Tekhnologi  kloning manusiaTekhnologi  kloning manusia
Tekhnologi kloning manusia
 
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif IslamPenyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
Penyewaan Rahim Menurut Perspektif Islam
 
Teknologi Genetik Dalam Islam
Teknologi Genetik Dalam IslamTeknologi Genetik Dalam Islam
Teknologi Genetik Dalam Islam
 
Materi "KLONING" - Biologi - Kelompok 6 - Kelas XII MIPA 1 ( SMA NEGERI 1 SOE )
Materi "KLONING" - Biologi - Kelompok 6 - Kelas XII MIPA 1 ( SMA NEGERI 1 SOE ) Materi "KLONING" - Biologi - Kelompok 6 - Kelas XII MIPA 1 ( SMA NEGERI 1 SOE )
Materi "KLONING" - Biologi - Kelompok 6 - Kelas XII MIPA 1 ( SMA NEGERI 1 SOE )
 
Bioteknologi kloning kelas XII SMA - SMANJA
Bioteknologi kloning kelas XII SMA  - SMANJABioteknologi kloning kelas XII SMA  - SMANJA
Bioteknologi kloning kelas XII SMA - SMANJA
 
Kelompok 4b sel punca stem cell
Kelompok 4b sel punca stem cellKelompok 4b sel punca stem cell
Kelompok 4b sel punca stem cell
 
Kloning
KloningKloning
Kloning
 
Kloning
KloningKloning
Kloning
 
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imunMakalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
Makalah bayi tabung (rekayasagenetika ) dan sistem imun
 

Destaque (10)

Nifas hendri
Nifas hendriNifas hendri
Nifas hendri
 
Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
Paradigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingParadigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene king
 
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitasKb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
 
Etik dan Hukum Perawat
Etik dan Hukum PerawatEtik dan Hukum Perawat
Etik dan Hukum Perawat
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 

Semelhante a Menelaah persoalan stem sel dari segi etika moral2

Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
evie_tobeli
 
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-HajjamBahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
rizalbrandan
 
Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10
Abner D Nero
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
salmairmasuryani1203
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Operator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Operator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Operator Warnet Vast Raha
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Operator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Menelaah persoalan stem sel dari segi etika moral2 (20)

Terapi stem cell
Terapi stem cellTerapi stem cell
Terapi stem cell
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
STEM CELL BIOETIKA
STEM CELL BIOETIKASTEM CELL BIOETIKA
STEM CELL BIOETIKA
 
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdfAborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
Aborsi [Tinjauan Tafsir Kontemporer] pdf
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
BIOETIKA
BIOETIKABIOETIKA
BIOETIKA
 
ABORTUS.pdf
ABORTUS.pdfABORTUS.pdf
ABORTUS.pdf
 
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
Psikologi Perkembangan - Landasan Teori (Klasik dan Teori Agama) Proses Pembu...
 
Makalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islamMakalah aborsi menurut pandangan islam
Makalah aborsi menurut pandangan islam
 
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
 
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-HajjamBahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
Bahaya vaksin presentasi Ummu Salamah Al-Hajjam
 
Vaksinsingkat
VaksinsingkatVaksinsingkat
Vaksinsingkat
 
Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Sel punca
Sel puncaSel punca
Sel punca
 
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptxselpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
 

Mais de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Menelaah persoalan stem sel dari segi etika moral2

  • 1. * Menelaah Persoalan Stem Sel dari Segi Etika Moral Gereja Katolik STIKes Harapan Bangsa Purwokerto 2011/2012 Presented by:  Bagus Panuntun Wahyu Nugraha  Martinus Catur Kurniawan
  • 2. APAKAH ITU STEM SEL? Stem Sel adalah sel yang belum terspesialisasi dengan kemampuan memperbarui diri sendiri dan mampu menumbuhkan satu tipe atau banyak tipe sel yang telah terspesialisasi sesuai dengan fungsinya di dalam tubuh Sel ini memiliki kemampuan untuk membelah diri dalam periode yang tak terbatas dan mampu berkembang menjadi beberapa tipe sel yang berbeda-beda di dalam tubuh sepanjang hidup dan menunjang pertumbuhan manusia dan hewan
  • 3. JENIS STEM SEL  Embryonic Stem Cells Sesuai dengan namanya, Embryonic Stem Cells didapatkan dari embrio. Sebagian besar Embryonic Stem Cells didapatkan dari embrio yang berkembang dari sel telur yang telah dibuahi melalui prosedur in vitro fertilization ( pembuahan artifisial)  Adult Stem Cells (Somatic Stem Cells) Adult Stem Cell ini adalah Stem sel yang didapatkan bukan dari embrio, melainkan dari sel-sel yang telah terdiferensiasi dalam tubuh manusia dan hewan  Induced Pluripotent Stem Cells (IPSCs) Secara sederhana, Induced Pluripotent Stem Cells (IPSCs) adalah tipe stem sel pluripotent, yang memiliki kemampuan sama dengan embryonic stem cell, namun dibentuk dengan memasukkan gen ke dalam somatic sel.
  • 4. Pandangan Bioetika terhadap Teknologi Stem Sel Segala bentuk perusakan terhadap embrio, demi tujuan penelitian yang baik sekalipun, tidak dapat dibenarkan secara moral. Untuk itu, pemahaman yang akurat mengenai hubungan antara embryonic stem cell dan penelitian penciptaan embrio harus dimiliki demi mengadakan penilaian moral terhadap teknologi embryonic stem cell, baik itu yang dilakukan dengan cara IVF(in vitro fertilization) maupun SCNT(somatic cell nuclear transfer).
  • 5. Pandangan Etika Moral Gereja Katolik tentang Stem Sel Embrio Stem sel pada manusia kiranya amat jelas bahwa Gereja Katolik menolak segala macam bentuk pembunuhan terhadap manusia (sekalipun manusia itu masih dalam tahap embrio). Dengan demikian, sikap Gereja amat jelas akan menolak teknologi human embryonic stem cell karena didapatkan dengan membunuh embrio. Hal ini dapat disamakan dengan pelanggaran moral sebagaimana terjadi dalam tindakan aborsi
  • 6.  Kejadian 1: 26-27; “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan- ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki- laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”   Keluaran 20 : 13; “Jangan membunuh.” Yeremia 1:5;”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”  Ayub 3:3;”Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan malam yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.”  Yesaya 44: 2; “Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang memotong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih.”  Ayub 10: 8-12; Yesaya 44:24; 49:1; Galatia 1: 15-16
  • 7. Pandangan Magisterium Gereja Katolik tentang Human Embryonic Stem Cells  Gaudium Et Spes. Konstitusi Pastoral ini mengungkapkan tentang Martabat manusia dan tugas perutusannya di tengah dunia. Dikatakan oleh Konstitusi Gaudium Et Spes bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah (Kej 1: 26; Keb 2:23). Konstitusi Gaudium et Spes juga mendasarkan pandangannya pada Kitab Suci tentang manusia  Evangelium Vitae. Evangelium Vitae adalah Ensiklik Paus Yohanes Paulus II tentang Nilai Hidup Manusia Yang Tak Dapat Diganggu-gugat. Ensiklik Evangelium Vitae dengan jelas menolak teknologi tersebut karena teknologi tersebut mengganggu hak hidup dari embrio manusia, termasuk melanggar penghargaan terhadap pribadi manusia yang unik dengan segala macam karakter khasnya (penolakan terhadap teknologi kloning manusia).
  • 8.  Declaration on The Production And The Scientific And Therapeutic Use of Human Embryonic Stem Cells (2000) Deklarasi ini jelas menolak dilakukannya teknologi human embryonic stem cells maupun therapeutic cloning, sebab tindakan itu merupakan sebuah pelanggaran moral yang berat. Penelitian dan penggunaan stem cells yang secara moral tidak bermasalah adalah teknologi adult stem cells. Adult Stem Cells menampakkan metode yang lebih rasional dan manusiawi untuk membuat kemajuan ilmu teknologi baik demi tujuan penelitian maupun pengobatan (tujuan medis).  Document of The Holy See On Human Cloning (17 September 2004) Pada awal dokumen ini, Takhta Suci mengungkapkan bahwa riset ilmiah demi kepentingan umat manusia itu perlu didukung dan dimajukan. Dengan demikian Takhta Suci dengan serius mendukung penelitian dibidang kedokteran dan biologi, dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan memperbaiki kualitas hidup semua orang, asalkan martabat manusia dihormati. Hormat ini menuntut agar setiap riset yang tak sesuai dengan martabat manusia dari sudut moral harus disisihkan.  Katekismus Gereja Katolik Dari pokok ajaran ini, umat beriman Katolik diajak untuk menghormati dan melindungi embrio karena embrio adalah manusia yang sudah utuh sebagai seorang pribadi. Apa yang terjadi dalam human embryonic stem cells dan terapeutik kloning tentu berlawanan dengan ajaran ini. Dan dengan demikian, Gereja Katolik menolak dengan tegas penggunaan kedua teknologi tersebut.
  • 9. POKOK PROBLEM ETIKA MORAL HUMAN EMBRYONIC STEM CELLS YANG DITOLAK OLEH GEREJA KATOLIK  Dari beberapa ajaran Gereja Katolik tentang penolakan teknologi human embryonic stem cells dan human cloning ini dapat disimpulkan bahwa Gereja Katolik tetap menjunjung tinggi martabat dan hak hidup manusia, bahkan sejak manusia itu dalam tahap embrio. Apa yang ditolak oleh Gereja Katolik sehubungan dengan teknologi human embryonic stem cells adalah terjadinya perusakan/pembunuhan embrio (pada teknologi human embryonic stem cells). Hal ini merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran moral dan melanggar kehendak Allah. Dengan demikian, Gereja Katolik menolak dengan tegas kedua macam teknologi tersebut.
  • 10. • Memperoleh dan mempublikasikan secara luas pemahaman mengenai teknologi human embryonic stem cells. Pemahaman ini menyangkut pendekatannya melalui bidang biologis, etika moral, religius dan juga efeknya bagi hidup masyarakat manusia pada umumnya. Pemahaman ini akan menghantar umat beriman pada sikap kritis dan bijaksana dalam menyikapi berbagai macam kemajuan teknologi termasuk kedua macam teknologi tersebut. • Membahasakan pandangan etika moral Magisterium Gereja Katolik kepada para umat dengan lebih sederhana dan tepat sasaran. Hal ini menyangkut problem-problem pokok etika moral kemajuan teknologi yang ditentang oleh Gereja ataupun yang diijinkan oleh Gereja. • Memberikan pemahaman kepada para umat untuk tidak melakukan pengobatan ataupun memperoleh keturunan dengan kedua teknologi tersebut. Hal ini pertama-tama karena kedua teknologi tersebut bertentangan dengan prinsip moral dan etika, khususnya karena telah melanggar hak hidup embrio dan martabatnya sebagai seorang pribadi unik.