SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
LAPORAN PENDAHULUAN
OTITIS MEDIA KRONIK
I. Pengertian
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Gangguan telinga yang
paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak
dan juga pada orang dewasa (Soepardi, 1998).
Otitis media kronik adalah keradangan kronik yang mengenai mukosa dan struktur
tulang di dalam kavum timpani.
II. Penyebab / Etiologi
a. Streptococcus.
b. Stapilococcus.
c. Diplococcus pneumonie.
d. Hemopilus influens.
e. Gram Positif : S. Pyogenes, S. Albus.
f. Gram Negatif : Proteus spp, Psedomonas spp, E. Coli.
g. Kuman anaerob : Alergi, diabetes melitus, TBC paru.
Otitis Media
Otitis media supuratif Otitis media non Supuratif
(Otitis media serosa)
Otitis media akut (OMA) Otitis media serosa akut
(lebih 2 bulan)
Otitis media supuratip kronis Otitis media serosa kronis
(OMSK) (Glue ear)
III. Diagnosis
1. Anamnesis
- Otorea terus menerus / kumat – kumatan lebih dari 6 – 8 minggu
- Pendengaran menurun (Tuli).
2. Pemeriksaan
b) Tipe tubotimpanal (Hipertrofi, benigna).
Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 1
• Perforasi sentral
• Mukosa menebal
• Audiogram: Tuli konduktif dengan “air bone gab” sebesar kl 30 dB
• X – foto mastoid : Sklerotik.
c) Tipe degeneratif (382.1).
• Perforasi sentral besar
• Granulasi atau polip pada mukosa kavum timpani
• Audiogram : tuli konduktif/campuran dengan penurunan 50 – 60 dB
• X-foto mastoid : sklerotik.
d) Tipe metaplastik (atikoantral, maligna).
e) Perforasi atik atau marginal
• Terdapat kolesteatom
• Desttruksi tulang pada margotimpani
• Audiogram : tuli konduktif / campuran dengan penurunan 60 dB atau
lebih.
• X- foto mastoid : sklerotik/rongga.
f) Tipe campuran (degeneratif, metaplastik).
• Perforasi marginal besar atau total
• Granulasi dan kolesteatom
• Audiogram : tuli konuktif / campuran dengan penurunan 60 dB atau
lebih
• X- foto mastoid : sklerotik / rongga.
3. Pemeriksaan tambahan : Pembuatan audiogram dan X- foto mastoid
(seperti diatas).
IV. Penyulitan
1. Abses retro airkula (383.0)
2. Paresis atau paralisis syaraf fasialis (351)
3. Komplikasi intrakranial :
- Meningitis
- Abses ekstradural
- Abses otak
V. Terapi
Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 2
1. Tipe tubetimpanal stadium aktif:
- Antibiotik : Ampisilin / Amoksilin, (3-4 X 500 mg oral) atau klidomisin (3 X
150 – 300 mg oral) Per hari selama 5 –7 hari
- Pengobatan sumber infeksi di rongga hidung dan sekitarnya
- Perawatan lokal dengan perhidoral 3% dan tetes telinga (Klora menikol 1-
2%)
- Pengobatan alergi bila ada latar belakang alergi
Pada stadium tenang (kering) di lakukan miringoplastik. ICOPIM.
2. Tipe degeneratif :
- Atikoantrotomi
- Timpanoplastik .
3. Tipe meta plastik / campuran
- Mastoidektomi radikal
- Mastoidektomi radikal dan rekonstruksi.
Untuk OMK dengan penyulit :
ABSES RETROAURIKULER
1. Insisi abses
2. Antibiotik : Penisilin Prokain 2 X 0,6-1,2 juta IU i.m / hari dan metronidazol X
250 – 500mg oral / sup / hari.
3. Mastoid dektomi radikal urgen.
PARESIS ATAU PARALISIS SYARAF FASIALIS
1. Menentukan lokasi lesi :
- Dengan test Scrimer → supra atau infra ganglion
- Refleks stapedeus : Positif : → lesi di bawah N. Stapedeus
Negatif : → lesi di atasnya
- Tes pengecapan pada lidah :
Positif : → lesi di bawah korda timpani
Negatif : → lesi di atasnya
2. Mastoidektomi urgen dan dekompresi saraf fasialis
3. Rehabilitasi.
LABIRINGITIS
1. Tes fistel
2. Mastoidektomi urgen.
MENINGITIS
1. Perawatan bersama dengan bagian syaraf
Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 3
2. Antibiotik:
- ampicilin 6 x 2-3 g/ hari i.v di tambah
- Kloranfenikol 4 x 1 G atau seftriakson 1 –2 g / hari i.v
3. Bila meningitis sudah tenang segera di lakukan mastoidektomi radikal.
ABSESE EKSTRADURAL
1. Antibiotik : Ampisilin 4-6 X 2-3 gram/hari i.v
2. ditambah metronodazol 3 X 500mg Sup / hari.
3. Perawatan bersama dengan bagian bedah syaraf
4. Drainase abses oleh bagian bedah syaraf
5. Bila suadh tenang dilakukan matoiddektomi radikal
PENGKAJIAN
i. Riwayat
b) Identitas Pasien
c) Riwayat adanya kelainan nyeri
d) Riwayat infeksi saluran nafas atas yang berulang
e) Riwayat alergi.
f) OMA berkurang.
i. Pengkajian Fisik
a) Nyeri telinga
b) Perasaan penuh dan penurunan pendengaran
c) Suhu Meningkat
d) Malaise
e) Nausea Vomiting
f) Vertigo
g) Ortore
h) Pemeriksaan dengan otoskop tentang stadium.
ii. Pengkajian Psikososial
a) Nyeri otore berpengaruh pada interaksi
b) Aktifitas terbatas
c) Takut menghadapi tindakan pembedahan.
Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 4
iii. Pemeriksaan Laboratorium.
iv. pemeriksaan Diagnostik
a) Tes Audiometri : AC menurun
b) X ray : terhadap kondisi patologi
Misal : Cholesteatoma, kekaburan mastoid.
v. Pemeriksaan pendengaran
a) Tes suara bisikan
b) Tes garputala
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan presepsi sensori
2. Defisit pengetahuan ( proses penyakit, pengobatan dan perawatan ) /
3. Harga diri rendah.
4. Cemas berhubungan dengan stuasional.
5. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan
DAFTAR PUSTAKA
Rothrock, C. J. (2000). Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat & Wim De Jong. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.
Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. (1998). Buku Ajar Ilmu penyakit THT.
FKUI : Jakarta.
Joanne et al, Nursinbg Intervention Calsification, Mosby, USA
Swearingen. 2001. keperawatn Medikal Bedah. EGC. Jakarta
Nanda. 2004. Nursing Diagnosis A Guide to Planning Care. Down load from
Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 5
LAPORAN PENDAHULUAN
OTITS MEDIA KRONIK
DI RUANG D3/ THT RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
Tugas Mandiri
Stase Keperawatan Medikal Bedah Tahap Profesi
Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
DERISON MARSINOVA
03/1680720/EIK/00324
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
YOGYAKARTA
Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 6
2006
Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 7

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
Mas Mawon
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
heri damanik
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
Eka Yuliana
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
pt.cingursapi
 

Mais procurados (20)

Pp hipertensi kmb1
Pp hipertensi kmb1Pp hipertensi kmb1
Pp hipertensi kmb1
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan strokeAsuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitisAsuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
 

Destaque (13)

Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSKAsuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
 
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNAskep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
 
Dian
DianDian
Dian
 
Askep klien dengan addison AKPER SUBANG
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGAskep klien dengan addison AKPER SUBANG
Askep klien dengan addison AKPER SUBANG
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
 
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
 
Lp hordeolum
Lp hordeolumLp hordeolum
Lp hordeolum
 
Addison disease
Addison diseaseAddison disease
Addison disease
 
Perawatan Dekubitus
Perawatan DekubitusPerawatan Dekubitus
Perawatan Dekubitus
 
Askep addison disease
Askep addison diseaseAskep addison disease
Askep addison disease
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaran
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan AddisonAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
 

Semelhante a Lp askep otitis media kronik

2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn
2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn
2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn
sonyaawitan
 

Semelhante a Lp askep otitis media kronik (20)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
Askep Mastoiditis
Askep MastoiditisAskep Mastoiditis
Askep Mastoiditis
 
lapkas dellla.pptx
lapkas dellla.pptxlapkas dellla.pptx
lapkas dellla.pptx
 
OMA OMSK
OMA OMSKOMA OMSK
OMA OMSK
 
Otitis media akut
Otitis  media  akutOtitis  media  akut
Otitis media akut
 
2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn
2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn
2B kelompok 8 otitis.pptx igknbhubkkbgfgjjbn
 
OMSK
OMSKOMSK
OMSK
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat KankerAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat KankerAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
 
Omsk
OmskOmsk
Omsk
 
Ompa
OmpaOmpa
Ompa
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Laporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laringLaporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laring
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
Otitis Media Akut
Otitis Media AkutOtitis Media Akut
Otitis Media Akut
 
Lp ameloblastoma
Lp ameloblastomaLp ameloblastoma
Lp ameloblastoma
 
Belajar THT.pdf
Belajar THT.pdfBelajar THT.pdf
Belajar THT.pdf
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 

Mais de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Último

Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Último (20)

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 

Lp askep otitis media kronik

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN OTITIS MEDIA KRONIK I. Pengertian Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak dan juga pada orang dewasa (Soepardi, 1998). Otitis media kronik adalah keradangan kronik yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani. II. Penyebab / Etiologi a. Streptococcus. b. Stapilococcus. c. Diplococcus pneumonie. d. Hemopilus influens. e. Gram Positif : S. Pyogenes, S. Albus. f. Gram Negatif : Proteus spp, Psedomonas spp, E. Coli. g. Kuman anaerob : Alergi, diabetes melitus, TBC paru. Otitis Media Otitis media supuratif Otitis media non Supuratif (Otitis media serosa) Otitis media akut (OMA) Otitis media serosa akut (lebih 2 bulan) Otitis media supuratip kronis Otitis media serosa kronis (OMSK) (Glue ear) III. Diagnosis 1. Anamnesis - Otorea terus menerus / kumat – kumatan lebih dari 6 – 8 minggu - Pendengaran menurun (Tuli). 2. Pemeriksaan b) Tipe tubotimpanal (Hipertrofi, benigna). Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 1
  • 2. • Perforasi sentral • Mukosa menebal • Audiogram: Tuli konduktif dengan “air bone gab” sebesar kl 30 dB • X – foto mastoid : Sklerotik. c) Tipe degeneratif (382.1). • Perforasi sentral besar • Granulasi atau polip pada mukosa kavum timpani • Audiogram : tuli konduktif/campuran dengan penurunan 50 – 60 dB • X-foto mastoid : sklerotik. d) Tipe metaplastik (atikoantral, maligna). e) Perforasi atik atau marginal • Terdapat kolesteatom • Desttruksi tulang pada margotimpani • Audiogram : tuli konduktif / campuran dengan penurunan 60 dB atau lebih. • X- foto mastoid : sklerotik/rongga. f) Tipe campuran (degeneratif, metaplastik). • Perforasi marginal besar atau total • Granulasi dan kolesteatom • Audiogram : tuli konuktif / campuran dengan penurunan 60 dB atau lebih • X- foto mastoid : sklerotik / rongga. 3. Pemeriksaan tambahan : Pembuatan audiogram dan X- foto mastoid (seperti diatas). IV. Penyulitan 1. Abses retro airkula (383.0) 2. Paresis atau paralisis syaraf fasialis (351) 3. Komplikasi intrakranial : - Meningitis - Abses ekstradural - Abses otak V. Terapi Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 2
  • 3. 1. Tipe tubetimpanal stadium aktif: - Antibiotik : Ampisilin / Amoksilin, (3-4 X 500 mg oral) atau klidomisin (3 X 150 – 300 mg oral) Per hari selama 5 –7 hari - Pengobatan sumber infeksi di rongga hidung dan sekitarnya - Perawatan lokal dengan perhidoral 3% dan tetes telinga (Klora menikol 1- 2%) - Pengobatan alergi bila ada latar belakang alergi Pada stadium tenang (kering) di lakukan miringoplastik. ICOPIM. 2. Tipe degeneratif : - Atikoantrotomi - Timpanoplastik . 3. Tipe meta plastik / campuran - Mastoidektomi radikal - Mastoidektomi radikal dan rekonstruksi. Untuk OMK dengan penyulit : ABSES RETROAURIKULER 1. Insisi abses 2. Antibiotik : Penisilin Prokain 2 X 0,6-1,2 juta IU i.m / hari dan metronidazol X 250 – 500mg oral / sup / hari. 3. Mastoid dektomi radikal urgen. PARESIS ATAU PARALISIS SYARAF FASIALIS 1. Menentukan lokasi lesi : - Dengan test Scrimer → supra atau infra ganglion - Refleks stapedeus : Positif : → lesi di bawah N. Stapedeus Negatif : → lesi di atasnya - Tes pengecapan pada lidah : Positif : → lesi di bawah korda timpani Negatif : → lesi di atasnya 2. Mastoidektomi urgen dan dekompresi saraf fasialis 3. Rehabilitasi. LABIRINGITIS 1. Tes fistel 2. Mastoidektomi urgen. MENINGITIS 1. Perawatan bersama dengan bagian syaraf Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 3
  • 4. 2. Antibiotik: - ampicilin 6 x 2-3 g/ hari i.v di tambah - Kloranfenikol 4 x 1 G atau seftriakson 1 –2 g / hari i.v 3. Bila meningitis sudah tenang segera di lakukan mastoidektomi radikal. ABSESE EKSTRADURAL 1. Antibiotik : Ampisilin 4-6 X 2-3 gram/hari i.v 2. ditambah metronodazol 3 X 500mg Sup / hari. 3. Perawatan bersama dengan bagian bedah syaraf 4. Drainase abses oleh bagian bedah syaraf 5. Bila suadh tenang dilakukan matoiddektomi radikal PENGKAJIAN i. Riwayat b) Identitas Pasien c) Riwayat adanya kelainan nyeri d) Riwayat infeksi saluran nafas atas yang berulang e) Riwayat alergi. f) OMA berkurang. i. Pengkajian Fisik a) Nyeri telinga b) Perasaan penuh dan penurunan pendengaran c) Suhu Meningkat d) Malaise e) Nausea Vomiting f) Vertigo g) Ortore h) Pemeriksaan dengan otoskop tentang stadium. ii. Pengkajian Psikososial a) Nyeri otore berpengaruh pada interaksi b) Aktifitas terbatas c) Takut menghadapi tindakan pembedahan. Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 4
  • 5. iii. Pemeriksaan Laboratorium. iv. pemeriksaan Diagnostik a) Tes Audiometri : AC menurun b) X ray : terhadap kondisi patologi Misal : Cholesteatoma, kekaburan mastoid. v. Pemeriksaan pendengaran a) Tes suara bisikan b) Tes garputala 1. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan presepsi sensori 2. Defisit pengetahuan ( proses penyakit, pengobatan dan perawatan ) / 3. Harga diri rendah. 4. Cemas berhubungan dengan stuasional. 5. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan DAFTAR PUSTAKA Rothrock, C. J. (2000). Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta. Sjamsuhidajat & Wim De Jong. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta. Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. (1998). Buku Ajar Ilmu penyakit THT. FKUI : Jakarta. Joanne et al, Nursinbg Intervention Calsification, Mosby, USA Swearingen. 2001. keperawatn Medikal Bedah. EGC. Jakarta Nanda. 2004. Nursing Diagnosis A Guide to Planning Care. Down load from Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 5
  • 6. LAPORAN PENDAHULUAN OTITS MEDIA KRONIK DI RUANG D3/ THT RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA Tugas Mandiri Stase Keperawatan Medikal Bedah Tahap Profesi Program Studi Ilmu Keperawatan Disusun Oleh: DERISON MARSINOVA 03/1680720/EIK/00324 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UGM YOGYAKARTA Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 6
  • 7. 2006 Derison marsinova/ stase kmb/ psik/ 2006 7