Presentasi ini menyajikan Ringkasan materi hari suci sampai dengan tempat suci untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu SMP Kelas 7. Presentasi ini adalah bahan ajar Pendidikan Agama Hindu SMP Kelas 7 di Pasraman Adhitya Jaya Jakarta pada semester genap 2012/12013.
Penggunaan presentasi ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. 2012. "Ringkasan Materi Hari Suci sampai dengan Tempat Suci untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu SMP Kelas 7", Presentasi tidak dipublikasikan, Jakarta: Pasraman Adhitya Jaya.
1. Materi Hari Suci, Sad Ripu dan Tempat Suci
Pasraman Aditya Jaya – Kelas VII
I Gde Wiyadnya
2. Materi
Hari
Suci
Rangkaian Pelaksanaan Hari Raya
Berdasarkan Wuku
(Galungan, Saraswasti)
Rangkaian Pelaksanaan Hari Raya
Berdasarkan Sasih
(Siwa Ratri, Nyepi)
Makna dan Nilai Teologi
Hari Suci Hindu
3. Hari Raya Berdasarkan Wuku
◦ Hari Raya Galungan & Kuningan
Galungan dilaksanakan setiap hari Rabu Kliwon wuku Dungulan
dan Kuningan diaksanakan setiap hari Saniscara Kliwon Wuku
Kuningan
Rangkaian Pelaksanaan Hari Raya Galungan
Tumpek Wariga, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Penyekeban, Penyajaan,
Penampahan Galungan, Galugan, Umanis Galungan, Pemaridan Guru,
Ulihan, Pemacekan Agung, Penampahan Kuningan, Kuningan, Umanis
Kuningan, Pegat Wakan
◦ Hari Raya Saraswati
Dilaksanakan setiap Saniscara Umanis wuku Watugunung
Simbol Dewi Saraswati
4. Hari Raya Berdasarkan Sasih
◦ Hari Suci Siwaratri
Dilaksanakan setiap purwaning Tilem Sasih Kapitu
Cerita Lubdaka dalam Lontar Siwa Ratri Kalpa
◦ Hari Suci Nyepi
Dilaksanakan pada tanggal satu sasih Kadasa
Rangkaian upacara Hari suci Nyepi :
Melasti / Mekiis, Tilem Sasih Kesanga / Tawur, Nyepi (Brata
Penyepian), Ngembak Geni, Dharma Shanti
Brata Penyepian :
Amati Geni,
Amati Karya
Amati Lelungan
Amati Lelanguan
Upawasa
5. Makna dan Nilai Teologi Hari Suci Hindu
◦ Hari Raya Galungan
Memperingati kemenangan dharma melawan adharma
Melestarikan tumbuh-tumbuhan, menyucikan alam semesta,
pengendalian diri
◦ Hari Raya Saraswati
Melaksanakan pemujaan kepada Dewi Saraswati untuk memuja
dan memuliakan serta memohon ilmu pengetahuan suci
◦ Hari Suci Siwaratri
Melaksanakan sembah semadhi, memohon kesucian lahir batin
◦ Hari Suci Nyepi
Dengan jalan sepi mencapai keheningan pikiran untuk memulai
kegiatan baru dalam menyongsong tahun saka berikutnya.
7. Pengertian Sad Ripu
◦ Sad berarti Enam
◦ Ripu berarti Musuh
◦ Sad Ripu berarti Enam musuh
◦ Musuh yang dimaksud adalah musuh yang berasal
atau bersumber dalam diri sendiri
8. Bagian-bagian Sad Ripu
KA LO KRO MO MA MA
◦ KAma artinya keinginan atau hawa nafsu
◦ LOba artinya tamak, rakus
◦ KROdha artinya marah
◦ MOha artinya bingung / kebingungan
◦ MAda artinya mabuk / kemabukan
◦ MAtsarya artinya iri hati
9. CONTOH PERILAKU SAD RIPU
KAMA, artinya keinginan / hawa nafsu
◦ Keinginan seorang anak untuk memiliki motor baru, namun
orang tuanya belum mampu. Keingingan yang tidak
kesampaian membuat stress, sakit, tak bergairah belajar
◦ Dari luar : keinginan yang tak terkendali untuk memiliki
sesuatu, yang membuat seorang anak mengambil milik
orang lain
LOBA, artinya rakus / tamak
◦ Misalnya : orang yang melakukan korupsi, pungli (pungutan
liar), rentenir
11. Dampak Sad Ripu (contoh-contoh)
◦ Kama
Memiliki hutang dan dikejar-kejar penagih hutan
Masuk penjara, karena mencuri
◦ Lobha
Dimusuhi orang
Sulit mendapat pertolongan orang
Orang selalu curiga
◦ Krodha
Dimusuhi orang, tidak disenangi dalam pergaulan
Sering terlibat dalam pertengkaran
12. Dampak Sad Ripu (contoh-contoh)
◦ Cara umat Hindu meredam / mengatasi Sad Ripu
Upacara Yadnya, misal Upacara Manusa Yadnya Potong
gigi, sebagai simbol bahwa musuh dalam diri harus
diredam
Memperdalam dan menjalankan ajaran kesusilaan,
terutama Tri Kaya Parisudha, Panca Yama dan Panca
Niyama Brata, Catur Paramita serta ajaran Karma Phala
Melalui pemahaman cerita-
cerita seperti cerita
sudamala, dyah tantri dll.
13. Materi
Tempat
Suci
Pengertian & Istilah Tempat Suci
Syarat Pembuatan Tempat Suci
Fungsi Tempat Suci
Jenis-jenis Tepat suci
Ciri-ciri khusus & denah tempat suci
14. Tempat Suci Umat Hindu
◦ Pura / Parahyangan
◦ Candi
◦ Merajan / Sanggah
◦ Pelangkiran
◦ Sentong Tengah (Umat Hindu etnis Jawa)
◦ Kuil (Umat Hindu etnis India)
◦ Balai Basarah (Umat Hindu etnis Dayak)
◦ Sanggar Pamujon (Umat Hindu etnis Jawa)
◦ Tongkonan (Umat Hindu etnis Toraja)
20. Tempat Suci Umat Hindu
◦ Pura
Pura adalah tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa
dalam segala prabhawa-Nya (manifestasi) dan Atma Sidha
Dewata (roh suci leluhur)
Pura berasal dari akar kata pur yang berarti benteng
◦ Parahyangan
Parahyangan berasal dari kata Kahyangan
Kahyangan berasal dari kata Hyang yang berarti luhur, mulia,
terhormat
Parahyangan bearti tempat yang dimuliakan untuk mengadakan
pemujaan
21. Tempat Suci Umat Hindu
◦ Candi
Istilah Candi diduga berasal dari kata “Candika” yang berarti
salah satu nama dari Dewi Durga (Sakti Dewa Siwa), yang
memiliki manifestasi sebagai pelebur.
22. Syarat Pembuatan Tempat Suci
◦ Areal untuk tempat suci pura adalah di hulu, berpedoman
kepada arah matahari atau letak gunung. Matahari dan
gunung dipandang sebagai arah suci, karena merupakan
sumber kehidupan
◦ Ada yang memakai arah hulu adalah ke jalan (seperti di
kabupaten Tabanan)
23. Syarat Pembuatan Tempat Suci (Lanjutan)
Setelah menentukan tempat suci, langkah-langkah
pembangunan berikutnya adalah :
◦ Ngruwak karang, mengubah status tanah
◦ Nyukat karang, yaitu mengukur letak bangunan suci secara
pasti
◦ Nasarin, yaitu meletakkan batu dasar
◦ Memakuh / melaspas, yaitu upacara peresmian
◦ Ngurip-urip, yaitu menghidupkan bangunan secara lahir
batin
Seluruh tahapan pembangunan diselenggarakan melalui
suatu upacara keagamaan
24. Fungsi Tempat Suci
Sebagai Tempat pemujaan Hyang Widhi Wasa dan
Atma Sidha Dewata (roh suci leluhur)
Sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas umat
manusia
◦ Umat Hindu mengembangkan diri untuk saling mengenal
satu sama lain
◦ Untuk kegiatan pendidikan, misal sekolah formal
◦ Untuk kegiatan seni, misal latihan menari, gambelan,
baleganju
25. Pura berdasarkan fungsinya
◦ Pura Jagat
Yaitu tempat memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala prabhawa
(manifestasi) Nya
◦ Pura Kawitan
Yaitu tempat memuja atma sidha dewata / roh suci leluhur
26. Pura berdasarkan karakteristiknya
◦ Pura Kahyangan Jagat
Yaitu tempat memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala prabhawa
(manifestasi) Nya.
Yang termasuk pura kahyangan :
- Pura Sad Kahyangan, misal Pr Besakih, Pr Lempuyang
- Pura Dang Kahyangan, misal Pr Rambut Siwi, Pr Tanah Lot
- Pelinggih penyawangan di kantor-kantor
◦ Pura Kahyangan Desa / Kahyangan Tiga
Yaitu pura yang disusungsung oleh umat desa adat.
Pura kahyangan tiga adalah : Pura Puseh, Pura Desa / Bale Agung,
Pura Dalem
27. Pura berdasarkan karakteristiknya (lanjutan)
◦ Pura Swagina
Yaitu pura yang penyungsungnya terikat oleh ikatan swagina
(kekaryaan / pekerjaan) yang mempunyai profesi sama dalam
sistem mata pencaharian hidup.
Yang termasuk pura Swagina
- Pura Subak (Ulun Suwi)
- Pura Melanting
◦ Pura Kawitan
Yaitu pura yang penyungsungnya ditentukan oleh ikatan leluhur
(wit) berdasarkan garis kelahiran.
Pura termasuk dalam jenis Pura Kawitan
- Sanggah / Merajan - Pura Dadia
- Pura Ibu (Pejenengan) - Pura Pedharman
- Pura Panti
29. Ciri-ciri khusus pura di Bali
◦ Nista Mandala (Jaba Sisi)
Yaitu halaman paling luar, pada umumnya terdapat bangunan
wantilah, dapur umum
◦ Madya Mandala (Jaba Tengah)
Yaitu halaman tengah, pada umumnya terdapat bangunan bale
gong, bale kulkul, wantilan, dapur suci
◦ Utama Mandala (Jeroan)
Yaitu bagian pura yang merupaan tampat pelinggih-pelinggih
suci, yaitu padmasana, gedong, meru.